Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA PERTEMUAN LANSIA

PUSKESMAS WONOSALAM II

1. PENDAHULUAN
Dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2020,
lanjut usia (Lansia) bersama-sama melakukan senam sehat bugar
(SSB) dan senam vitalitas otak. Usai melakukan senam, para Lansia
dapat melakukan pemeriksaan kesehatan, berupa pemeriksaan tanda
vital (tekanan darah, nadi, dan berat badan) dan kesehatan jiwa, salah
satunya screening demensia termasuk di dalamnya.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi para Lansia untuk
menyerukan kepada generasi muda Indonesia bahwa menjaga
kesehatan sejak dini merupakan investasi yang berharga, sehingga
pada saatnya nanti setiap individu mampu menjadi Lansia yang sehat,
yakni Lansia yang aktif, mandiri, dan produktif.
Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir
pasti dialami setiap orang. Kenyataan saat ini, setiap kali menyebut
kata “Lansia” yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak
berdaya, dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal, Lansia
sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan
kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan Lansia bukan hanya
sebagai orang yang dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi
juga dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change) di
lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan
keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah
dimiliki dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan
yang sesuai.
2. LATAR BELAKANG
Lansia yang sehat harus diberdayakan agar dapat tetap sehat
dan mandiri selama mungkin. Salah satu upaya untuk
memberdayakan Lansia di masyarakat adalah melalui pembentukan
dan pembinaan Kelompok Lansia yang di beberapa daerah disebut
dengan Posyandu Lansia atau Posbindu Lansia. Melalui Kelompok ini,
Lansia dapat melakukan kegiatan yang dapat membuat mereka tetap
aktif, antara lain: berperan sebagai kader di Kelompok
Lansia,melakukan senam Lansia, memasak bersama, termasuk
membuat kerajinan tangan yang selain berperan sebagai penyaluran
hobi juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang
mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial.
Salah satu masalah yang sangat mendasar adalah masalah
kesehatan akibat proses degeneratif. Data Riset Kesehatan
(Riskesdas) tahun 2013, penyakit terbanyak pada Lansia terutama
adalah penyakit tidak menular (PTM) antara lain hipertensi,
osteoarthritis, masalah gigi dan mulut, penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) dan diabetes mellitus (DM).
Penanganan kasus penyakit tersebut di atas tidaklah mudah
karena penyakit pada Lansia umumnya merupakan penyakit
degeneratif, kronis, multi diagnosis, yang penanganannya
membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi, sehingga akan menjadi
beban yang sangat berat bagi masyarakat dan pemerintah termasuk
bagi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Karena itu strategi
pembangunan bidang kesehatan lebih mengutamakan promotif dan
preventif dengan dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang
berkualitas, termasuk dalam hal kesehatan Lansia. Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) serta Program Keluarga Sehat
adalah beberapa strategi unggulan yang sedang dijalankan
Kemenkes.
“Para Lansia kita harapkan menjadi Lansia yang sehat, aktif
dan produktif. Jangan sampai menjadi beban untuk keluaraganya.
Dan itu bisa dicapai dengan cara mengatur pola hidup, menjaga
kesehatan, mempersiapkan jauh sebelum kita menjadi Lansia
3. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Salah satu upaya untuk memberdayakan Lansia di masyarakat


adalah melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Lansia.

2. Tujuan Khusus

 kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan


keterampilan lansia dalam pengasuhan, perawatan dan
pemberdayaan lansia agar dapat meningkatkan
kesejahteraannya
 untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kepedulian
dan peran keluarga dalam mewujudkan lansia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, produktif dan
bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
 .Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia.
 Membina kesehatan dirinya sendiri.

4. Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatan


a. PERSIAPAN KEGIATAN
Kegiatan pertemuan lansia direncanakan dibulan juni
b. PELAKSANAAN
Pelaksaan dilakukan bulan juni .
c. KEGIATAN
 Kuratif yaitu upaya mengobati penyakit yang sedang
diderita lansia.d.Rehabilitatif yaitu upaya untuk
mengembalikan kepercayaan diri pada lansia.
 Pengukuran tekanan darah menggunakantensimeter/
spigmomanometer dan stetoskop serta penghitungan
denyut nadi selama satu menit.f
 Pemeriksaan kadar gula darah dalam air seni sebagai
deteksi awal adanya penyakit diabetes.
 Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun diluar
kelompok dalam rangka kunjungan rumah atau konseling
kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan
yang dihadapi oleh individu dan atau kelompok lansia.
5. Sasaran
Sasaran pertemuan lansia yaitu diambilkan lansia perdesa jumlahnya
sekitar 3 sampai 4 orang
6. Jadwal pelaksanan Kegiatan
N Kegiatan Ja Fe Ma Apr Jun Jul Agus Sep Ok
o n b r l i i t t t
1 Pertemua √
n lansia
7. Pembiayaan
Kegiatan pertemuan lansia ini dibiayai oleh dana BOK.
8. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan
Monitoring dri kehiatan ini dilakukan oleh tim bina desa dengan
indikator naiknya angka cakupan lansia dan turunnya angka kesakitan
lansia,
9. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegitan lansia ini dibuat
sesuai dengan pelpaoran yang sudah disesuaikan .
Demak,

Penanggung Jawab UKM Pelaksana Kegiatan

SITI WAGHISATUL ASTUTIK LISNAWATI


NIP. 19850716 2006 04 2005 NIP. 197411092005012009

Mengetahui
Plt KEPALA PUSKESMAS WONOSALAM II
KABUPATEN DEMAK,

MUAZAROH, SKM.,MKes
NIP. 19730427 199203 2 001
MATERI PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA

1. Pemberian ASI

2. Pemberian MP-ASI

3. Tumbuh Kembang Bayi

4. Penyakit Terbanyak pada Bayi

5. Perawatan Gigi Anak

7. Tumbuh Kembang Anak

8. Penyakit Pada Anak

9. Permainan Anak

11. Pencegahan Kecelakaan

12. Gizi Seimbang

14. Obat Pertolongan Pertama

15. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Anda mungkin juga menyukai