BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi oleh mayoritas negara berkembang adalah
Stimulan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara
penanaman modal.
merupakan salah satu bentuk investasi pada suatu negara dapat membantu
suatu negara, dipengaruhi oleh kondisi dari negara penerima FDI maupun kondisi
masuknya FDI ke suatu negara antara lain terdiri dari kondisi pasar, ketersediaan
sumber daya, daya saing, kebijakan yang terkait dengan perdagangan dan industri
serta kebijakan liberalisasi FDI (di dalam bentuk insentif investasi). Selanjutnya
yang termasuk strategi dari penanaman modal adalah strategi investasi dan strategi
74
produksi dari penanam modal, serta persepsi resiko terhadap negara penerima
(Kurniati, 2007).
bentuk. Bentuk yang pertama adalah FDI dan foreign portofolio investment. FDI
penanaman pada pasar modal. Bentuk yang kedua adalah bantuan pembangunan
resmi pemerintah dan swasta. Bantuan tersebut berasal dari pemerintah suatu
negara secara individual atau dari beberapa pihak secara bersama melalui
juga dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang bekerja pada lingkup daerah
menantang bagi negara berkembang yang menjadi tuan rumah mereka. Perushaan
kerja setempat yang berkembang dengan pesat. Operasi mereka cenderung terpusat
pada sektor modern berpendapatan tinggi di pusat perkotaan (Todaro dan Smith,
negara tersebut. Sumber investasi yang banyak digunakan oleh negara sedang
asing.
FDI dapat memberikan beragam manfaat ekonomi untuk lokasi tuan rumah.
persaingan domestik. Perubahan yang sangat besar telah terjadi baik dari segi
ukuran, cakupan, dan metode FDI dalam dekade terakhir. Perubahan-perubahan ini
asing dan akuisisi di banyak negara, serta deregulasi dan privatisasi di berbagai
lebih mudah.
Ada beberapa sumbangan positif yag telah diberikan oleh FDI pada negara
atau kekurangan sumber daya antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan
sumbangan positif kedua dari investasi asing terletak pada peranannya dalam
mengisi kesenjangan antara target jumlah devisa yang dibutuhkan dan hasil-hasil
aktual devisa dari ekspor ditambah dengan bantuan luar negeri neto. Jadi, arus
masuk modal swasta asing bukan saja dapat menghilangkan sebagian atau seluruh
defisit yang terdapat dalam neraca pembayaran, akan tetapi dapat juga
atau alat-alat pembayaran luar negeri dari hasil-hasil ekspornya secara neto.
kesenjangan antara target penerimaan pajak pemerintah dan jumlah pajak aktual
atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut serta secara finansial dalam
pembangunannya secara lebih baik. Sumbangan positif keempat dari FDI adalah
investasi.
guna menarik investor asing untuk melakukan investasi di kawasan Asia Tenggara
Thailand) menawarkan insentif khusus kepada investor asing seperti tax holiday,
import duty exemption dan subsidi terhadap infrastruktur. Salah satu kebijakan tax
holiday ini diluncurkan dengan tujuan untuk menarik dana investasi jangka
konteks tax holiday, industri yang dimaksud adalah industri yang memiliki
keterkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi,
nasional.
merupakan aspek penting sehingga investor harus cermat dalam memilih lokasi
Banyak faktor yang bisa dijadikan alasan para investor untuk berinvestasi pada
suatu negara agar terjadi hubungan yang saling menguntungkan. Investor harus
keputusan. Salah satu indikator tersebut adalah tingkat kesehatan yang menjadi
bagaimana suatu tingkat kesehatan pada suatu wilayah dibutuhkan angka yang
dapat menjadi patokan dalam penilaian. Angka harapan hidup adalah perkiraan
jumlah tahun hidup atau umur penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu.
derajat kesehatan pada khususnya. Pada Tabel 1.1 angka harapan hidup di ASEAN-
8 cukup merata. Brunei menempati posisi pertama dengan angka harapan hidup
78,37 tahun pada tahun 2012, hal yang wajar mengingat Brunei merupakan negara
maju diantara negara berkembang ASEAN lainnya. Vietnam berada pada posisi
kedua diikuti Malaysia pada posisi ketiga, berturut-turut 75,60 tahun dan 74,84
Tabel 1.1
Angka Harapan Hidup di Delapan Negara ASEAN
Tahun 2011-2012 (Dalam Tahun)
adalah murahnya biaya tenaga kerja. Kawasan ASEAN yang pada umumnya adalah
negara sedang berkembang sebenarnya memiliki jumlah tenaga kerja terdidik yang
tergolong tinggi, akan tetapi tingginya jumah tenaga kerja terdidik tidak diimbangi
dengan penyerapan kerja yang tinggi pula. Ketimpangan ini dimanfaatkan oleh
investor asing untuk memperoleh pekerja yang berpendidikan tinggi dengan upah
yang tidak mahal. Indonesia adalah salah satu contoh negara berkambang dengan
pergurun tinggi pada tahun 2011 dari total keseluruhan pelajar. Malaysia berada
pada posisi kedua dan Indonesia pada poisisi ke tiga, berturut-turut 35,97 persen
dan 27,21 persen pada tahun 2011. Hal inilah yang menjadi penilaian bagi para
investor dalam memilih kawasan ASEAN sebagai tujuan utama dalam berinvestasi.
Tabel 1.2
Angka partisipasi kasar Pendidikan Tersier di Delapan Negara
ASEAN Tahun 2011-2012 (Dalam Persen)
2002: 230). Salah satu ciri bahwa suatu negara menganut perekonomian terbuka
Alasan tersebut yaitu untuk memperoleh keuntungan dari pertukaran barang dan
jasa yang dihasilkan dari spesialisasi pada bidang yang memiliki keunggulan
produk domestik bruto (PDB). Investor juga melihat pendapatan nasional suatu
Tingginya pendapatan perkapita suatu negara membuat para investor bepikir ulang
dalam beinvestasi, mengingat akan tingginya gaji yang akan dikeluarkan pada
nantinya.
Tabel 1.3
Gross Domestic Product per Capita atas Dasar Kemampuan
Daya Beli Tahun 2011-2012 (Dalam US$)
biaya upah untuk para pekerja bagi investor. Hal ini menjadikan para investor
tertarik dalam berinvestasi pada kawasan ASEAN. Pada Tabel 1.3 Brunei
menempati posisi pertama dengan US$ 71.664,37 pada tahun 2012. Malaysia
berada pada posisi kedua dengan US$ 21.897,32 dan Indonesia berada pada posisi
Negara ASEAN mempunyai jumlah penduduk yang besar. Hal ini tentu saja
penduduk akan memberi pangsa pasar kepada para investor asing. Jumlah
penduduk usia produktif yang berumur diantara 15-59 tahun merupakan pangsa
pasar untuk tenaga kerja, sedangkan banyaknya penduduk usia tidak produktif akan
dimanfaatkan menjadi pangsa pasar untuk produk hasil dari invesatsi di negara
Tabel 1.4
Populasi di Delapan Negara ASEAN Tahun 2011-2012 (Satuan Jiwa)
Pada Tabel 1.2 terlihat jumlah populasi di delapan negara ASEAN pada
246.864.191 juta jiwa pada tahun 2012. Filipina berada pada posisi ke dua yaitu
96.706.764 juta jiwa. Brunei menjadi penyumbang populasi paling sedikit di antara
tingkat pendidikan dan populasi menjadi suatu hal penting yang digunakan untuk
ketidakpastian mengenai peranan indikator tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini
FDI di ASEAN-8.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
per kapita, dan populasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap FDI
Menurut Rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak di capai dalam
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka manfaat yang dapat
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan membahas tentang latar belakang yang akan menjadi
Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan untuk membangun
model analisis penelitian. Dalam bab ini juga akan menguraikan tentang pengkajian
Bab ini akan menguraikan tentang hasil analisis dari penelitian yang telah
dilakukan. Dalam bab ini juga akan menguraikan gambaran umum, deskripsi hasil
Pada bab terakhir ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran yang
diajukan berdasar dari penelitian yang dilakukan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh
pihak pihak yang berkepentingan,
Daftar Pustaka
Lampiran.