1
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam – Institut PTIQ Jakarta
(fiman.alamin2901@gmail.com)
ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk menganalisa dengan analisis SWOT pengajaran Al-
Qur’an di Era Digital (Studi Kasus di Mutqin Academy). Studi ini memberikan
memosisikan diri dalam perubahan zaman termasuk dalam menghadapi era digital.
memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran siswa pada masa sebelum
ini, generasi di era ini adalah mereka yang berkarakter digital native. Siswa pada
masa ini lahir, tumbuh dan besar bersentuhan langsung dengan dunia digital,
sehingga arus informasi yang diperoleh akan berbeda dengan siswa sebelumnya.
Oleh karenanya, guru sebagai mitra dalam belajar harus mampu mendesain
ABSTRACT
This paper aims to analyze with a SWOT analysis the teaching of the Qur'an in the Digital
Era (Case Study at Mutqin Academy). This study contributes to the discussion of how
education should position itself in changing times, including in dealing with the digital era.
Through library research, researchers found several important aspects regarding teaching
and learning in the digital era, namely learning in the digital era has different characteristics
from student learning in the past, the generation in this era are those with digital native
characteristics. Students at this time are born, grow and grow up in direct contact with the
digital world, so that the flow of information obtained will be different from previous
students. Therefore, the teacher as a partner in learning must be able to design learning
activities so that students get more information than the time allotted.
1. PENDAHULUAN
aktivitas keseharian umat Islam. Bahkan Al-Qur’an telah menyatu dalam segala
bentuk aktivitas masyarakat Islam, baik yang bersifat formal maupun informal.
Fungsi tersebut tergambar jelas dalam upaya setiap muslim dalam menerima,
merespon, dan memanfaatkan Al-Qur’an, baik dari segi kandungan, estetika bacaan,
digitalisasi, dimana semua orang bisa mengakses informasi kapan saja dan dimana
saja. Hal ini tentu juga berpengaruh terhadap pengajaran Al-Qur’an, jika dahulu
seorang yang ingin belajar membaca Al-Qur’an harus bertemu langsung dengan
guru, kini orang bisa belajar secara online atau dikenal dengan istilah e-Learning
dimana murid bisa belajar dengan guru melalui media pembelajaran digital dan
memang dikhususkan untuk pembelajaran jarak jauh, namun saat ini tampaknya
pengertian itu sudah banyak bergeser, saat ini pembelajaran e-learning juga banyak
1
Ainatu Masrurin, Murattal dan Mujawwad Al-Qur’an di Media Sosial, Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-
Qur’an dan Hadis, Vol. 19, No. 2, 2018, h. 189
menggunakan media sosial, seperti Whatsapp, Facebook, Youtube, Zoom, dan
Era digital selain sebagai peluang yang memberikan banyak kemudahan, juga
merupakan tantangan bagi umat manusia, tak terkecuali dengan pengajaran Al-
lebih menarik, fleksibel, dan sesuai zaman. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas analisis SWOT terkait pengajaran Al-Qur’an di era digital (studi kasus di
Mutqin Academy).
2. METODE
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada hal yang terpenting
dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa
kejadian atau fenomena atau gejala sosial, hal tersebut bermakna dibalik kejadian
yang bisa dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. 3
adalah suatu studi yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data
langkah dalam penelitian ini adalah mencari informasi yang sesuai dengan judul,
kesimpulannya.5
Perubahan zaman merupakan suatu keniscayaan yang tak dapat ditolak oleh
harapan semua orang. Dalam konteks pengajaran Al-Qur’an, era digital tentu
ilmu-ilmu Al-Qur’an.
pengajaran di kelas bukan saja datang dari internal guru sebagai pendidik karena
adanya perubahan kurikulum dan standar yang diberlakukan oleh sekolah tetapi
juga oleh faktor lainnya. Pengajaran yang dulu merupakan aktivitas yang
didominasi oleh guru yang dianggap sebagai “sumber ilmu” kini perlu dikoreksi
waktu yang terus berkembang dengan cepat. Jika semula guru merencanakan
pengajaran untuk tema tertentu dengan durasi tertentu, maka saat ini timing
Inovasi pengajaran perlu terus ditingkatkan untuk mencapai hasil belajar yang
lebih berkualitas. Secara sosial saat ini interaksi guru dengan siswa di kelas seolah
tanpa sekat, begitupun ketika berada di luar ruang kelas. Dulu jarak pendidik dan
peserta didik seolah berjarak dan terasa semakin jauh jika berada di luar kelas,
ledakan perubahan ini jika tidak diantisipasi dengan cermat akan melahirkan
budaya belajar yang tak selaras. Saat ini peserta didik dari berbagai jenjang dapat
menemukan apa saja yang ia mau dengan pendekatan E-learning. Model ini
5
Milya Sari dan Asmendri, “Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian
Pendidikan IPA”, Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA 6, no 01, (2020), h. 44
6
Budi Harsanto, Inovasi Pembelajaran di Era Digital: Menggunakan Google Sites dan Media Sosial,
(Bandung: UNPAD Press, 2017), h. 2
memiliki intensitas yang tak terbatas dan seolah dapat menembus dinding sekat
pembelajaran jarak jauh tanpa perlu pergi ke sekolah. Tanpa mobilitas ke sekolah,
dasar yaitu:
c. E-learning menjadi solusi bagi pembelajaran tradisonal yang terbatas waktu dan
tempat.10
didirikan oleh ustadz Rauf dan ustadz Abdus Somad pada awal tahun 2022. Adanya
komunitas ini merupakan bentuk jawaban dari keresahan para pendirinya yang
mungkin ada rasa malu untuk mulai belajar membaca Al-Qur’an di TPA seperti
yang bisa dijangkau darimana saja oleh mereka yang mempunya kemauan belajar
Al-Qur’an.
Saat ini Mutqin Academy sudah mempunyai sekitar 23 Volunter yang terbagi
atas beberapa tim, yaitu pengajar, divisi event dan konten media sosial. Program
unggulan yang saat ini sudah terlaksana di mutqin academy adalah pembelajaran
tahsin untuk pemula. Sasaran dari program tahsin ini adalah muslim/muslimah
berusia di atas 17 tahun, baik mahasiswa, pekerja maupun ibu rumah tangga yang
punya komitmen dan kemauan untuk belajar Al-Qur’an secara digital dengan
mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini pengkajian tentang upaya-upaya apa
saja yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengelolaan dan pengembangan
strategi.11
a. Strengths (Kekuatan)
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak,
2) Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
11
M. Afif Salim, Agus B. Siswanto, Analisis SWOT dengan Metode Kuisioner, (Semarang: Pilar
Nusantara, 2019), h. 1
bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3) Peserta didik dapat me-review bahan pelajaran setiap saat dan dimana saja
lebih mudah.
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
6) Berubahnya peran peserta didk dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan
lebih mandiri.
b. Weaknesses (Kelemahan)
c. Opportunities (Peluang)
siswa
4) Pembuatan modul pembelajaran yang lebih rapi dan memiliki ciri khas
tersendiri
ruangguru.com
d. Threats (Ancaman)
DAFTAR PUSTAKA