Anda di halaman 1dari 126

PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MENYELESAIAKAN SOAL

PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS VIII A SMP LABSCHOOL


UNTAD PALU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

OLEH

SRY YASMA
A 231 15 149

SKRIPSI

Diajukan sebagai satu diantara syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi
Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PROFILE OF STUDENTS' CONCEPTUAL UNDERSTANDING IN
SOLVING STRAIGHT LINE EQUATIONS IN CLASS VIIIA SMP
LABSCHOOL UNTAD PALU IN TERMS
OF MATHEMATICAL ABILITY

By:

SRY YASMA
A 231 15 149

UNDERGRADUATE THESIS

Submitted as a Partial Fulfillment of the Requirements for Bachelor Degree


at Mathematics Education Study Program
Mathematics and Natural Science Department
Teacher Training and Education Faculty
Tadulako University

MATHEMATICS EDUCATION STUDY PROGRAM


MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCE DEPARTMENT
TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY
TADULAKO UNIVERSITY
PALU
2022
ABSTRAK

Sry Yasma. 2022. Profil Pemahaman Konsep Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Garis
Lurus Di Kelas VIII A SMP LABSCHOOL Untad Palu Ditinjau Dari Kemampuan Matematika.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako. Pembimbing I Sutji Rochaminah dan Pembimbing II
Gandung Sugita.
Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil
pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus ditinjau dari
kemampuan matematika. Subjek pada penelitian ini yaitu, siswa berkemampuan matematika tinggi
(KT), sedang (KS), dan rendah (KR). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa berkemampuan
matematika tinggi (KT) dalam mengklasifikasikan konsep persamaan garis lurus berdasarkan
bentuk umum persamaan garis lurus. Selanjutnya, dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi dan
konsep KT menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar. Kemudian dalam menerapkan
konsep persamaan garis lurus secara logis, KT menerapakan rumus yang telah diketahui
sebelumnya untuk menyelesaiakan soal. Selanjutnya dalam memberi contoh dan bukan contoh dari
persamaan garis lurus, KT menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis lurus yaitu persamaan
yang memiliki 2 variabel dan yang bukan contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang tidak
memiliki 2 variabel. Kemudian, dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai
bentuk representasi matematis, KT menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk model
matematika.Siswa berkemampuan matematika sedang (KS) dalam mengklasifikasikan konsep
persamaan garis lurus berdasarkan bentuk umum persamaan garis lurus. Selanjutnya, dalam
mengidentifikasi sifat-sifat operasi dan konsep, KS menggunakan sifat distributif dan operasi hitung
aljabar. Kemudian dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis, KS menerapkan
rumus yang diketahui sebelumnya untuk menyelesaikan soal. Selanjutnya dalam memberi contoh
dan bukan contoh dari persamaan garis lurus, KS menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis
lurus yaitu persamaan yang berpangkat 1 dan yang bukan contoh persamaan garis lurus yaitu
persamaan yang memliki pangkat lebih dari 1. Kemudian, dalam menyajikan konsep persamaan
garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis, KS menyajikan masalah persamaan garis
lurus dalam bentuk model matematika. Siswa berkemampuan matematika rendah (KR) tidak dapat
menyelesaikan masalah yang diberikan. KR tidak mengetahui cara atau rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa hanya mengetahui apa yang diketahui dari
masalah yang diberikan.

Kata Kunci: Profil Pemahaman Konsep, Persamaan Garis Lurus


ABSTRACT

Sry Yasma. 2022. Profile Of Students Conceptual Understanding In Solving Straight Line Equations
In Class VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD Palu In Terms Of Mathematics Ability. Undergraduate
Thesis. Mathematics Education Study Program, Mathematic And Natural Science Department,
Teacher Training and Education Faculty, Tadulako University. First Advisor Sutji Rochaminah and
Second Advisor Gandung Sugita.
This research is a qualitative research that aims to describe the profile of students' conceptual
understanding in solving straight line equations in terms of mathematical ability.The subjects in
this study were students with high, medium, and low mathematical abilities. The results of this study
indicate that students have high mathematical abilities in classifying the concept of straight-line
equations based on the general form of straight-line equations. Furthermore, in identifying the
properties of operations and concepts students use distributive properties and algebraic
arithmetic operations.Then in applying the concept of a straight line equation logically, students
apply the formula that has been known previously to solve the problem. Furthermore, in giving
examples and not examples of straight-line equations, students explain that examples of straight-
line equations are equations that have 2 variables and those that are not examples of straight-line
equations are equations that do not have 2 variables. Then, in presenting the concept of straight
line equations in various forms of mathematical representation. Students present the concept of
straight-line equations in the form of mathematical models. Students with mathematical abilities are
currently classifying the concepts of straight-line equations based on the general form of straight-
line equations. Furthermore, in identifying the properties of operations and concepts students use
distributive properties and algebraic arithmetic operations. Then in applying the concept of a
straight line equation logically, students apply the previously known formula to solve the problem.
Furthermore, in giving examples and not examples of straight-line equations, students explain that
examples of straight-line equations are equations with the power of 1 and those that are not
examples of straight-line equations are equations that have a power of more than 1. Then, in
presenting the concept of straight-line equations in various forms of mathematical representation.
Students present a straight line equation problem in the form of a mathematical model. Students
with low math ability cannot solve the given problem. Students do not know the method or formula
used to solve the given problem. Students only know what is known from the given problem

Keywords : Concept Understanding Profile, Straight Line Equation


UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahilladzii Bini’matihi Tatimmus Shaalihaat Puji Syukur kita haturkan Kehadirat

Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan SKRIPSI yang berjudul “Profil Pemahaman Konsep Siswa

Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII A SMP LABSCHOOL Untad

Palu Ditinjau Dari Kemampuan Matematika”. Shalawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada

Nabiullah, teladan kita Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi Wa Sallam, beserta keluarga, para

sahabatnya dan seluruh pengikutnya yang senantiasa setia di atas sunnah beliau.

Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis ayahanda Bahnar dan

Ibunda Herni atas doa, dukungan, jasa-jasa kerja keras serta tetesan keringat ayahanda dan ibunda

tercinta, mengajariku hakikat hidup dengan kemandirian dan ketabahan, mengajariku bagaimana

saat terjatuh, mengajariku semangat pantang menyerah dan terus berusaha, menunjukkan cara

berbagi dan selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki, serta mengizinkanku menikmati dunia

pendidikan yang merupakan warisan yang sangat berharga untuk masa depanku. Sembah sujud dan

doa tiada hentinya dariku “Semoga Allah Subhanahu Wa Ta‟ala senantiasa memberikan kesehatan,

kekuatan, kemudahan dan kebahagiaan kepada kalian. Aamiin”.

Terima kasih yang tak terhingga juga untuk Saudara Penulis Syarfin, Sulfiana, Ahsan,

Irham, dan Nisa Nurhidaya yang memberikan semangat dan dukungan yang tak terhitung. Terima

kasih atas semua pengorbanan, semua doa, semua nasihat, kesabaran, dukungan, kebaikan serta

motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Semoga Allah yang Maha Baik senantiasa

memberikan keberkahan, perlindungan, kesehatan, kemudahan serta kebahagiaan kepadamu dunia

dan akhiraat. Aamiin Allumma aamiin.

Penulis menghanturkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Dr. Sutji Rochaminah, M.Si dan Drs. Gandung Sugita, M.Si sebagai pembimbing

yang telah memberikan waktu, pikiran, dukungan dan tenaga untuk memberikan nasehat serta

bimbingan dan saran-saran yang sangat berharga mulai dari awal perkuliahan, penulisan proposal,

pelaksanaan seminar, kegiatan penelitian, sampai pada penyelesaian skripsi ini. Begitu pula kepada

Bapak Drs. Tegoeh S Karniman, M.Pd, Bapak Dr. Pathuddin, S.Pd., M.Si dan Bapak Bakri S.Pd,

M.Si dosen pembahas yang telah banyak memberikan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P. selaku Rektor Universitas Tadulako yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di kampus yang tercinta ini.

2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Tadulako yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

3. Bapak Dr. H. Nurhayadi, M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik yang telah memudahkan

pelayanan kepada penulis dalam pengurusan skripsi ini.

4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd, M.Ed., P.hD Wakil Dekan Bidang Administrasi dan

Keuangan yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

5. Bapak Dr. Iskandar, M.Hum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan yang telah memberikan

kelancaran kepada penulis dalam pengurusan skripsi ini.

6. Ibu Purnama Ningsih, S.Pd, M.Si., Ph.D., sebagai ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako yang

telah menetapkan kebijakan-kebijakan di Jurusan Pendidikan MIPA demi kelancaran proses

perkuliahan;

7. Bapak Dr. Pathuddin, S.Pd., M.Si Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Tadulako yang telah memberikan bantuan dalam kelancaran studi;

8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako;

9. Seluruh Staf akademik pengajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Terima kasih atas

segala bantuan dan pelayanannya dalam penyelesaian studi penulis;

10. Ibu Mariana, S.Pd, guru bidang studi matematika di kelas VIII A SMP LABSCHOOL

UNTAD Palu yang telah memberikan banyak bantuan;

11. Seluruh Bapak dan Ibu guru, serta Staf Tata Usaha di SMP LABSCHOOL UNTAD Palu yang

telah bersedia menerima penulis untuk melaksanakan penelitian;

12. Siswa-siswi kelas VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD Palu yang telah bekerja sama dengan

baik dalam penelitian penulis.

13. Keluarga Besarku yang ku sayangi Terima kasih atas semua doa, semua nasihat, dan semua

dukungan yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan

kepada keluarga kita dan mempersatukan kita kembali di surga-Nya. Aamiin Allahumma

aamiin.

14. Terima Kasih Kepada Orang Terkasih Moh. Rian Firdaus S.Pd atas semangat, doa dan

dukungan yang selalu diberikan kepada penulis.

15. Teman-teman kelas B 2015 atas canda, tawa, motivasi, doa, dan kebersamaan yang sangat

berharga selama ini;

16. Teman-teman angkatan 2015 kelas A dan C yang selalu mendukung dan menyemangati untuk

wisuda bersama-sama. Berjuang bersama-sama untuk masa depan kita semua.

17. Semua teman-teman senior maupun junior di Program Studi Pendidikan Matematika, Terima

kasih selalu hadir memberikan motivasi serta kebersamaan yang begitu berarti selama di
bangku perkuliahan;

18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan hasil penelitian ini, terima kasih

atas bantuan kalian.

Akhirnya, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bagi

penelitian-penelitian di masa-masa mendatang dan semoga Allah Subhanahu wa Ta‟ala selalu

memberikan Rahmat-Nya untuk kita semua.


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.5 Batasan Istilah 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN


2.1 Penelitian yang Relevan 8
2.2 Kajian Pustaka 11
2.2.1 Pengertian Profil 11
2.2.2 Pengertian Pemahaman 12
2.2.3 Pemahaman Konsep 14
2.2.4 Profil Pemahaman Konsep 15
2.2.5 Tinjauan Materi Persamaan Garis Lurus 17
2.2.6 Kemampuan Matematika 20
2.3 Kerangka Pemikiran 21

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 25
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 25
3.2.1 Lokasi Penelitian 25
3.2.2 Waktu Penelitian 25
3.3 Subjek Penelitian 26
3.4 Jenis Data 27
3.5 Teknik Pengumpulan Data 27
3.6 Instrumen Penelitian 28
3.6.1 Instrumen Utama 28
3.6.2 Instrumen Pendukung 28
3.7 Kredibilitas Data 29
3.8 Teknik Analisis Data 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian 33
4.2 Pembahasan 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 89
5.2 Saran 90

DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN 97
DAFTAR TABEL

Halaman
4.1 Skala Penilaian Kemampuan 33
4.2 Jumlah Subjek Tiap Kategori 34
Tringulasi Data Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara KT
4.3 Dalam Menklasifikasi konsep Persamaan Garis Lurus T1 dan T2 38
4.4 Tringulasi Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengidentifikasi
Sifat-Sifat Operasi Atau Konsep T1 dan T2 44
4.5 Tringulasi Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan
Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis Dalam Menyelesa-
ikan T1 dan T2 50
4.6 Tringulasi Data Hasil Wawancara KT Dalam Memberi Contoh
Dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus T1 dan T2 54
4.7 Tringulasi Data Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara KT DAFTAR
Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus Dalam GAMBAR
Berbagai Bentuk Representasi Matematis T1 dan T2 59
4.8 Tringulasi Data Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara KS
Dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis Lurus pada T1
dan T2 64
Tringulasi Data Pemahaman Konsep KS Dalam Mengidentifikasi 69
4.9 Sifat-Sifat Operasi Atau Konsep T1 dan T2
4.10 Tringulasi Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan
Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis Dalam
Menyelesaikan T1 dan T2 74
4.11 Tringulasi Data Hasil Wawancara KS Dalam Memberi Contoh
Dan Bukan Contoh Dari Perasmaan Garis Lurus T1 dan T2 78
4.12 Tringulasi Data Hasil Tes tertulis Dan Wawancara KS Dalam
Menyaji kan Konsep Persamaan Garis Lurus dalam Berbagai
Bentuk Representasi matematis Pada T1 dan T2 83

Halaman
2.1 Grafik Persamaan Garis Lurus 20
2.2 Alur Kerangka Pemikiran 24
3.1 Tringulasi Waktu 30
4.1 Jawaban KT dalam mengkalsifikasi persamaan garis lurus T1 36
4.2 Jawaban KT dalam mengkalsifikasi persamaan garis lurus T2 37
4.3 Jawaban KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau 40
konsep T1
4.4 Jawaban KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi 42
atau konsep T1
4.5 Jawaban KT dalam merepresentasi matematis T1 56
4.6 Jawaban KT dalam merepresentasi matematis T2 57
4.7 Jawaban KS dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus T1 62
4.8 Jawaban KS dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus T2 63

Halaman

4.9 Jawaban KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau 66


konsep T1
4.10 Jawaban KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau 67
konsep T2
4.11 Jawaban KS dalam merepresentasi matematis T1 80
4.12 Jawaban KS dalam merepresentasi matematis T2 81

DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII A Labscchool UNTAD Palu 97
2 Soal Tes Masalah 1 98
3 Soal Tes Masalah 2 99
4 Analisis Ulangan Harian 100
5 Dokumentasi Foto Pertemuan Pertama 101
6 Dokumentasi Foto Pertemuan Kedua 102
7 Petikan Wawancara Peneliti dengan KT pada T1 103
8 Petikan Wawancara Peneliti dengan KT pada T2 105

9 Petikan Wawancara Peneliti dengan KS pada T1 107


10 Petikan Wawancara Peneliti dengan KS pada T2 109
11 Petikan Wawancara Peneliti dengan KR pada T1 111
12 Petikan Wawancara Peneliti dengan KR pada T2 112
13 Foto Surat Keterangan Pembimbing 113
14 Foto Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di Sekolah 115
15 Jawaban Siswa Berkemampuan Tinggi (KT) 116
16 Jawaban Siswa Berkemampuan Sedang (KS) 118
17 Jawaban Siswa Berkemampuan Rendah (KR) 120
18 Biodata 121
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan matapelajaran matematika dalam Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2017) adalah agar

siswa dapat (1) memahami konsep matematika mencakup kompetensi dalam menjelaskan

keterkaitan antar konsep dan menggunakan konsep ataupun algoritma secara luwes, akurat, efsien,

dan tepat dalam pemecahan masalah., (2) Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian

masalah dan mampu membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada, (3)

Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika, baik dalam

penyederhanaan, maupun menganalisis komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam

konteks matematika ataupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi), (4)

Mengomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti matematika dengan

menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan

atau masalah, (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah, (6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-

nilai dalam matematika dan pembelajarannya seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi

kesepakatan, toleran. Satu diantara tujuan tersebut yaitu agar siswa memahami konsep matematika.

Hal ini menunjukkan bahwa memahami konsep matematika


2

merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Pembelajaran

matematika pada hakikatnya adalah untuk mengantarkan pemahaman siswa menguasai konsep-

konsep dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah terkait dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami konsep memiliki arti bahwa pembelajaran matematika harus menjadikan siswa tidak

sekedar tahu dan hafal tentang konsep-konsep, melainkan harus menjadikan siswa mengerti dan

memahami konsep-konsep tersebut dan dapat menghubungkan keterkaitan antar konsep, serta

mampu untuk merekonstruksi konsep tersebut.

Memahami konsep matematika diperlukan kemampuan siswa yang baik dalam menguasai

konsep matematika dan peran guru sangat penting untuk memfasilitasi siswa memiliki kemampuan

yang baik dalam memahami konsep matematika. Guru ketika mengajar matematika hendaknya

memulai dengan pengenalan masalah yang terdapat disekeliling siswa yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan. Hal ini dilakukan agar siswa merasa akrab dengan matematika dan tidak

menjauhi matematika sehingga siswa akan mudah dalam memahami dan menguasai konsep-konsep

matematika. Sejalan dengan hal tersebut, Hamzah (2014) mengemukakan bahwa pembelajaran

matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual

problem), dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk

menguasai konsep matematika.

Pemahaman dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk ditekankan. Pemahaman

adalah kunci utama seorang siswa bisa menyelesaikan permasalahan karena pemahaman

matematika sangat penting yang harus dimiliki seseorang agar mampu berpikir lebih baik.

Membangun pemahaman pada setiap kegiatan belajar matematika akan mengembangkan

pengetahuan matematika yang dimiliki pada siswa. Artinya, semakin luas pemahaman tentang ide

atau gagasan matematika yang dimiliki seorang siswa, maka akan semakin bermanfaat dalam
2

menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapinya. Sehingga dengan pemahaman diharapkan

tumbuh kemampuan siswa yang dikomunikasikan konsep ialah telah dipahami dengan baik dan

benar setiap kali ia menghadapi permasalahn atau menyelasaikan soal dalam pembelajaran

matematika (Purwosusilo, 2014).

Indikator pemahaman konsep berdasarkan kurikulum 2013 (Abdur, 2017) , yaitu :

menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, mengklasifkasikan objek-objek berdasarkan

dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, mengidentifkasi sifat-sifat operasi

atau konsep, menerapkan konsep secara logis, memberikan contoh atau contoh kontra (bukan

contoh) dari konsep yang dipelajari, menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

matematis (tabel, grafk, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya), mengaitkan

berbagai konsep dalam matematika ataupun di luar matematika mengembangkan syarat perlu

dan/atau syarat cukup suatu konsep.

Peneliti melakukan observasi dan wawancara ke beberapa sekolah untuk mencari informasi

mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan materi persamaan garis lurus, siswa merasa

kesulitan dan terdapat permasalahan-permasalahan dalam menyelesaikan soal yang diberikan dan

pencapaian level kognitif yang cenderung rendah adalah SMP Labschool Untad Palu hasil

wawancara dengan guru pada tanggal 11 September 2019 matematika kelas VIII Untad Palu bahwa

guru matematika telah memberikan beberapa test dengan latihan menyeselesaikan soal materi garis

lurus. Akan tetapi, siswa masih saja mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pemecahan

masalah garis lurus. Kesulitan yang terjadi yaitu dalam menentukan gradient jika diketahui satu

garis yang tegak lurus, kesulitan dalam menentukan langkah apa yang harus digunakan untuk

menyelesaikan soal, dan kesulitan dalam menentukan rumus yang akan digunakan.
2

Gambaran pemahaman konsep juga dipengaruhi tingkat kemampuan seseorang. Hal ini

gambaran pemahaman konsep siswa yang berkemampuan matematika tinggi berbeda dengan siswa

yang berkemampuan matematika sedang demikian juga dengan siswa yang berkemampuan

matematika rendah. Sehingga guru dalam merancang pembelajaran matematika harus

mempertimbangkan kemampuan masing-masing siswanya. Dengan mengetahui gambaran

pemahaman konsep siswa, guru dapat mengetahui di mana letak kesulitan siswa pada saat

memahami konsep.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Profil

Pemahaman Konsep Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII A

SMP Labschool Untad Palu ditinjau dari Kemampuan Matematika.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“bagaimanakah profil pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus di

kelas VIII A SMP Labschool Untad Palu ditinjau dari kemampuan matematika?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah mendeskripsikan profil

pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus ditinjau dari

kemampuan matematika.
2

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang diperoleh dari peneltian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi guru dalam merancang

pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan

garis lurus berdasarkan kemampuan siswa, serta guru dapat mengetahui dimana letak kesulitan

pemahaman konsep siswa

1.4.2 Bagi Peneliti

Keterlibatan langsung peneliti pada pengambilan data serta menambah wawasan bagi

peneliti tentang pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus

berdasarkan kemampuan siswa serta dijadikan sebagai salah satu acuan penelitian lebih lanjut,

sehingga dapat memberikan sumbangan bagu upaya mutu pendidikan khususnya pendidikan

Matematika.

1.5 Batasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan

pada penelitian ini, maka diberikan batasan istilah sebagai berikut:

1. Profil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah deskripsi atau gambaran tentang sesuatu

atau seseorang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yang diungkapkan baik berupa

kata-kata-kata atau tulisan.

2. Pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil proses berfikir yaitu

kemampuan mengidentifikasi, menguraikan, menjelaskan, mengaitkan suatu konsep

dengan konsep lainnya melalui kata-kata sendiri.


2

3. Pemahaman konsep ialah hasil proses berfikir siswa tentang ide abstrak matematika yang

memungkinkan siswa dapat menjelaskan kembali suatu definisi, ciri khusus, inti dengan

menggunakan kata-kata sendiri, namun tidak mengubah makna dari ide abstrak, serta

dapat mengklasifikasikan dan menentukan objek-objek yang merupakan contoh atau

bukan dari ide abstrak tersebut.

4. Profil Pemahaman konsep ialah gambaran atau deskripsi hasil proses berfikir siswa

tentang ide abstrak matematika berdasarkan indikator pemahaman konsep.

5. Indikator Pemahaman Konsep yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: (1)

Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis Lurus, (2) Mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi

atau Konsep, (3) Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis, (4)

Memberikan Contoh dan Bukan Contoh dari Persamaan Garis Lurus dan (5) Menyajikan

Konsep Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Macam Bentuk Representasi Matematis.

6. Persamaan garis lurus adalah persamaan dua variabel yang membentuk kurva berupa

sebuah garis dengan kemiringan tertentu pada diagram koordinat.

7. Soal persamaan garis lurus pada penelitian ini adalah soal persamaan garis lurus yang

memuat tentang dua buah garis yang saling tegak lurus.


23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Arnidha

(2017). Analisis pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aljabar pada bangun datar

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arnidha menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika

siswa dalam mengidefinisikan konsep secara verbal dan tulisan masih sangat rendah, kesalahan ini

dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menuliskan pernyataan yang diketahui ke dalam bentuk

matematis. Sebagian siswa sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk representasi

lain, hal dapat terlihat dari jawaban siswa yang dapat menuliskan rumus luas bangun datar.

Pemahaman konsep matematika dalam mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep asih

sangat rendah. Siswa tidak dapat mengembangkan konsep yang ada dalam menyelesaikan soal

diberikan dengan mengubahnya dalam bentuk bangun datar. Untuk pemahaman konsep dalam

mengidentifikasikan sifat-sifat suatu konsep sebagian siswa sudah memahami. Namun masih

terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam menjwab soal yang diberikan. Siswa tidak dapat

mengubah bentuk bangun representasi ke bentuk representasi lainnya yang menyebabkan siswa

tidak mampu menyelesaikan soal bangun datar tersebut sehingga penyelesaian konsep bangun datar

tidak tepat.
24

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Safitri, F

(2018). Analisis pemahaman matematika siswa kelas VIII B SMP Negri 8 JEMBER berdasarkan polya

dengan dengan pemberian SCAFFOLDING pokok bahasan kubus dan balok. Hasil penelitian Safitri,

adalah 6 siswa yang mampu mengingat rumus tetapi masih banyak terjadi kesalahan dalam menulis

simbol pada rumus, serta ada 4 siswa yang tidak dicatumkan mencantumkan satuan pada akhir

penyelesaian (hasil akhir) pada kategori pemahaman induktif terdapat 2 siswa yang mampu

menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya, pada kategori pemahaman rasional terdapat 2 siswa

yang mampu membuktikan kebenaran dari hasil perhitungan (jawaban akhir) dan 4 siswa kurang

mampu dalam membuktikan kebenaran dari hasil perhitungan (jawaban akhir), pada kategori

pemahaman intuitif terdapat 2 siswa yag mampu memperkirakan kebenaran hasil (jawaban) dengan

teliti (tanpa ragu) dan 4 siswa yang kurang mampu dalam memperkirakan kebenaran hasil (jawaban)

dengan teliti (masih ragu).

Selain kedua penelitian di atas, penelitian yang relevan dengan penelitian ini adaah penelitian

yang dilakukan oleh Aini, R (2017). Analisis pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan

masalah aljabar pada PISA. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini yaitu menunjukkan siswa

dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA

melakukan penalaran dan memberi alasan; merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu

cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan operasi hitung serta pembulatan yang tepat namun

tidak menggunakan simbol; menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata

dan permasalahan aslinya; serta mengkomunikasikan informasi, masalah, langkah-langkah, dan

menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah. Siswa dengan kemampuan penyelesaian

masalah sedang melakukan penalaran dan memberi alasan; tidak merencanakan dan menuliskan

terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan operasi hitung serta pembulatan
25

yang tepat namun tidak menggunakan simbol; menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke

dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta mengkomunikasikan informasi, masalah,

langkah-langkah, dan menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah, namun masih terjadi

kesalahan ketika menerima informasi. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah

siswa melakukan penalaran yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh soal; tidak

merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan

operasi hitung serta pembulatan yang tepat namun tidak menggunakan simbol; tidak menafsirkan

suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta

mengkomunikasikan informasi, masalah, langkah-langkah, serta menarik kesimpulan namun

banyak kesalahan ketika menerima informasi dari pertanyaan yang diberikan sehingga terjadi

kesalahan ketika menyelesaikan masalah. Relevansi penelitian ini dengan penelitian-penelitian

sebelumnya adalah fokus penelitian. Fokus penelitian ini adalah menganalisis pemahaman siswa

dalam menyelesaikan soal matematika.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Pengertian Profil

Kata profil berasal dari bahasa Italia, profilo dan profilare yang berarti gambaran garis besar.

Profil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) pandangan dari samping (tentang

wajah orang); (2) lukisan (gambar) orang dari samping; sketsa biografis; (3) penampang (tanah,

gunung, dan sebagainya); (4) grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.
26

Adapun berbagai pendapat mengenai hakikat profil yaitu menurut Darmadi (2015) profil

adalah deskripsi atau gambaran tentang sesuatu. Sri Mulyani (Wulandari, 2016) menyatakan bahwa

profil adalah pandangan sisi, garis besar, atau biografi dari diri seseorang atau kelompok yang

memiliki usia yang sama. Selanjutnya Asmudik (2016) mengemukakan profil adalah gambaran

menyeluruh dan utuh tentang seseorang atau sesuatu bisa berupa gambar atau kata-kata yang

memberikan informasi yang bermanfaat. Lebih lanjut Ariansyah (2017) berpendapat bahwa profil

adalah gambaran terstruktur atau lengkap tentang objek yang dikaji.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka disimpulkan bahwa profil adalah

deskripsi atau gambaran tentang sesuatu atau seseorang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya

dan diungkapkan baik berupa kata-kata atau tulisan. Profil yang dimaksud pada penelitian ini

adalah membahas suatu gambaran atau deskripsi pemahaman konsep siswa terhadap materi

persamaan garis lurus berdasarkan kemampuan matematika yang diungkapkan melalui kata-kata

atau tulisan.

2.2.2 Pengertian Pemahaman

Ngalim,P (1992:44) mengemukakan bahwa pemahaman atau komprehensi adalah tingkat

kemampuan yang mengharapkan tastee mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta

yang di ketahui dalam hal ini tastee tidak hanya hafak secara verbalitas, tetapi memahami

konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan. Sedangkan Dewiatmini. P (2010)

mengemukakan bahwa pemahaman konsep adalah kemampuan menerima dan memahami

konsep dasar matematika serta menangkap makna yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi

dari suatu ide abstrak/prinsip dasar suatu objek matematika untuk menyelesaikan masalah

matematika.
27

Soemanmo U, dan Hendriana H (2014:19) mengatakan bahwa pemahaman matematika

memiliki tingkat kedalaman tuntutan kognitif yang berbeda. Misalnya, seorang pakar matematika

dikatakan memahami suatu teorema matematika, apabila ia mengetahui secara mendalam tentang

teorema yang bersangkutan. Selain ia menguasai aspek-aspek deduktif dan membuktikan teorema

itu, ia juga paham akan contoh aplikasi dan akibat teorema itu, serta memahami hubungannya

dengan teorema lainnya.

Menurut Skemp (dalam Samarno, 2014:20) pemahaman dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

pemahaman instrumental dan relasional. Pemahaman instrumental diartikan sebagai pemahaman

konsep atau prinsip tanpa kaitan dengan yang lainnya, dapat menerapkan rumus dalam perhitungan

sederhana, dan mengerjakan perhitungan secara algoritmik. Kemampuan ini tergolong dalam

kemampuan tingkat rendah. Adapun pemahaman relasional, mengaitkan satu konsep dengan konsep

lainnya. Kemampuan ini tergolong pada kemampuan tingkat tinggi.

Menurut Schoenfeld (Tresna, 2012:9) pemahaman matematis merupakan landasan penting

untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah matematika maupun masalah sehari-hari. Berpikir

secara matematis berarti: (a) mengembangkan suatu pandangan matematis, manilai proses dari

matematisasi dan abstraksi, dan memilki kesenangan untuk menerapkannya; (b) mengembangkan

kompetensi dan menggunakannya dalam pemahaman matematis.

Sudjana (2013:24) mengemukakan bahwa pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga

kategori yaitu:

1. Tingkat rendah ialah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang

sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia mengartikan Bhineka Tunggal

Ika, mengartikan merah putih, menerapkan prinsip-prinsip listrik dalam memasang saklar,
28

2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu

dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dri grafik dengan

kejadian membedakan yang pokok dan bukan yang pokok

3. Memahami tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman eksploitasi. Dengan

eksploitasi diharapkan seorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan

tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu, dimesi, kasus ataupun

masalahnya.

Seseorang dalam menerima dan memahami konsep-konsep yang tidak hanya sekadar

menghapal tetapi dapat menjelaskan kembali dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tidak

mengubah kandungan konsep dan makna dari informasi yang diterima bik secara abstrak dan

general. Contoh seorang siswa dapat dikatakan memahami hukum asosiatif cukup bila ia dapat

menerapkan sifat itu dengan benar.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan pemahaman ialah kegiatan berpikir

untuk menangkap makna dari suatu konsep matematika, tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi

memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.

2.2.3 Pemahaman Konsep

Pembelajaran yang mengarah pada upaya pemberian pemahaman pada siswa adakah

pembelajaran yang mengarahkan agar siswa memahami apa yang mereka pelajari, tahu kapan, di

mana, dan bagaimana menggunakannya. Pemahaman berbeda dengan hafalan, yakni proses

pembelajaran yang hanya memberikan pengetahuan berupa teori-teori kemudian menyimpannya

bertumpuk-tumpuk pada memorinya. Model pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran yang

tidak efetif. Hal ini karena dalam proses pembelajara tidak memberikan makna bagi siswa.

Keefektifan pembelajaran sangat ditentukan ada tidaknya proses pemahaman atau memahami
29

pengetahuan, dan proses mental yang dominan dalam proses memahami adalah dengan memikirkan

(thingking). (Susanto, 2013: 208)

Dewiatmini (2010) mengemukakan bahwa pemahaman konsep adalah kemampuan menerima

dan memahami konsep dasar matematika serta menangkap makna yaitu translasi, interpretasi, dan

ekstrapolasi dari suatu ide abstrak/prinsip dasar dari suatu objek matematika untuk menyelesaikan

masalah matematika. Sedangkan menurut Kilpatrick, dkk (Afrilianto, 2012) pemahaman konsep

(conseptual understanding) adalah kemampuan dalam memahami konsep, operasi, dan relasi dalam

matematika.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep

adalah kemampuan siswa untuk untuk menerima dan memahami suatu konsep, serta dapat

menjelaskan kembali dengan menggunakan kata-kata sendiri.

2.2.4 Profil Pemahaman Konsep

Profil pemahaman konsep merupakan gambaran yang mengungkapkan kemampuan atau

kegiatan berpikir seorang dalam menerima dan memahami suatu ide abstrak, yang memungkinkan

siswa mengklarifikasikan apakah suatu objek tertentu merupakan suatu contoh atau bukan contoh

dari ide abstrak tersebut. Selain itu tidak hanya sekadar menghapal, tetapi dapat menjelaskan

kembali dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tidak mengubah kandungan konsep tersebut,

dan makna dari informasi yang diterima baik secara abstrak, general, dan dengan gambar atau

dengan deskripsi berupa kata-kata atau tulisan.

Contoh seorang pakar matematika dikatakan memahami suatu teorema matematika, apabila ia

mengetahui secara mendalam tentang teorema yang bersangkutan. Selain ia menguasai aspek-aspek

deduktif dan pembuktian teorema itu, ia juga paham akan contoh aplikasi dan akibat teorema itu,

serta memahami hubungannya dengan teorema lainnya.


30

Indikator-indikator kemampuan pemahaman konsep berdasarkan kurikulum 2013 (Abdur,


2017), yaitu :

1. Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari,


2. Mengklasifkasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk
konsep tersebut,
3. Mengidentifkasi sifat-sifat operasi atau konsep,
4. Menerapkan konsep secara logis,
5. Memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari,
6. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafk, diagram,

gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya),

7. Mengaitkan berbagai konsep dalam matematika ataupun di luar matematika

8. Mengembangkan syarat perlu dan/atau syarat cukup suatu konsep.

Berdasarkan 8 indikator pemahaman konsep di atas, maka peneliti mengambil 5 indikator

pemaham konsep untuk materi persamaan garis lurus yaitu : 1) Mengklasifikasi objek-objek

berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut. Pada penelitian ini

yang dimaksud Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang

membentuk konsep tersebut yaitu mengkasifikasikan konsep persamaan garis lurus, 2)

Mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep, 3) Menerapkan konsep secara logis serta menjelaskan

dengan menggunakan bahasa sendiri.4) Memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis

lurus, 5) Menyajikan konsepdalam berbagai bentuk representasi matematis. Alasan peneliti hanya

mengambil 5 dari 8 indikator pemahaman konsep yaitu karena, 5 indikator pemahaman konsep

sudah dapat mewakili 3 indikator pemahaman konsep lainnya. Pengabungan indikator pemahaman

konsep ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ningrum (2020) yang menyatakan bahwa

indikator dapat digabungkan, dimana pada penelitiannya dari 8 indikator pemahaman konsep

menjadi 3 indikator pemahaman konsep.


31

2.2.5 Tinjauan Materi Persamaan Garis Lurus

Persamaan garis lurus adalah persamaan dua variabel yang membentuk kurva berupa sebuah

garis dengan kemiringan tertentu pada diagram koordinat. Kemiringan sebuah garis lurus disebut

gradien. Bentuk umum Persamaan garis lurus adalah Dimana adalah gradien, dan

adalah variabel, dan adalah konstanta. Ciri-ciri dari persamaan garis lurus yaitu, memiliki dua

buah variabel, memiliki ordo/pangkat 1, memiliki gradien atau kemiringan dan salah satu

variabelnya tidak bisa sebuah pembagi.

Cara untuk menentukan gradien pada garis yang saling tegak lurus yaitu dengan

menggunakan rumus . Setelah mengetahui cara mendapatkan gradien, rumus untuk

mencari persamaan garis yang saling tegak lurus yaitu menggunakan rumus

jika diketahui gradien satu titik yang dilalui garis. Contoh soal berdasarkan penjelasan di atas yaitu:

1. Tentukan persamaan garis lurus yang tegak lurus dengan garis dan melalui titik

Jawab:

Setelah mendapatkan nilai , selanjutnya mencari nilai yaitu,

Setelah mendapatkan nilai dan diketahui titik yang dilewati maka menggunakan rumus
32

Jadi, persamaan garis yang tegak lurus dengan persamaan garis adalah

Berdasarkan uraian di atas, maka indikator pemahaman konsep persamaan garis lurus yang

digunakan untuk penelitian ini:

1. Mengklasifikasi Konsep Persamaaan Garis Lurus


Mengklasifikasi konsep persamaaan garis lurus dilihat dari bentuk umum dari persamaan

garis lurus atau dari ciri-ciri persamaan garis lurus. Bentuk umum persamaaan garis lurus

Ciri ciri persamaan garis lurus yaitu, memiliki dua buah variabel, memiliki ordo/pangkat 1,

memiliki gradien atau kemiringan dan salah satu variabelnya tidak bisa sebuah pembagi

2. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi atau Konsep


Sifat-sifat operasi yang dimaksud yaitu, sifat komutatif, asosiatif dan distributif. Sifat komutatif

yaitu atau , sifat asosiatif atau

dan sifat distributif .

3. Menerapkan Konsep persamaan Garis lurus Secara Logis


Menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis dalam menyelesaikan soal yaitu

penggunaan rumus untuk mencari gradien garis yang saling tegak lurus dan

penggunaan rumus ) untuk mencari persamaan garis yang saling tegak

lurus.

4. Memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus.


Berdasarkan bentuk umum atau ciri-ciri persamaan garis lurus maka Contoh persamaan garis

lurus atau dan yang bukan contoh persamaan garis lurus .

5. Menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
33

Penyajian konsep persamaan garis lurus dalam bentuk representasi matematika yaitu bentuk

model matematika atau dalam bentuk grafik persamaan garis lurus. Model matematika yang

dimaksud yaitu cara menerapkan nilai-nilai yang telah diketahui kedalam rumus persamaan garis

lurus untuk menyelesaikan soal. Contohnya seperti nilai dan telah

diketahui kemudian di subtitusikan ke dalam rumus . Dan penyajian konsep

persamaan garis lurus dalam bentuk grafik persamaan garis lurus.

Contohnya, gambar dari persamaan .

Gambar 2.1 Grafik persamaan garis lurus

2.2.6 Kemampuan Matematika

Kemampuan matematika berasal dari kata mampu yang berarti (bisa, sanggup) melakukan

sesuatu. Sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia). Kemampuan matematika adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
34

aktifitas mental, berfikir, menelaah, memecahkan masalah siswa dalam menyelesaikan soal-soal

matematika (Ningtyas, 2015). Kemampuan matematika juga merupakan kesanggupan yang dimiliki

seseorang dalam menyelesaikan suatu soal yang berhubungan dengan matematika (Khaini, 2017).

Rahayu dkk (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan matematika merupakan

kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan perhitungan dan kemampuan matematika

merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang.

Kemampuan matematika setiap siswa berbeda-beda, ada siswa yang memiliki kemampuan

matematika tinggi, kemampuan matematika sedang, dan kemampuan matematika rendah.

Pengelompokkan kemampuan 11 matematika yakni kemampuan tinggi, sedang, dan rendah

didasarkan pada kriteria yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2012) yaitu dengan menggunakan

kriteria Nilai ≥ 80 kemampuan matematika tinggi, 56 ≤ 𝑁𝑖𝑙 𝑖 < 80 kemampuan sedang dan Nilai <

56 kemampuan matematika Rendah. Berdasarkan pendapat orang-orang, maka kemampuan

matematika adalah kesanggupan atau kecakapan siswa dalam menyelesaikan soal matematika, yang

dikelompokkan kedalam beberapa kelompok kemampuan yang berbeda yaitu kemampuan

matematika tinggi, kemampuan matematika sedang, dan kemampuan matematika rendah.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pemahaman pada pembelajaran matematika sangat penting untuk ditekankan. Pemahaman

adalah kunci utama sorang siswa bisa menyelesaikan permasalahan matematika karena pemahaman

matematika sangat penting yang harus dimiliki seseorang agar mampu berpikir lebih baik.

Membangun pemahaman pada setiap kegiatan belajar matematika akan mengembangkan

pengetahuan matematika yang dimiliki oleh siswa. Artinya, semakin luas pemahaman tentang ide

atau gagasan matematika yang dimiliki oleh sorang siswa, maka akan semakin bermanfaat dalam
35

menyelesaikan suatu permasalahn yang dihadapinya. Sehingga dengan pemahaman diharapkan

tumbuh kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan konsep yang telah dipahami dengan baik dan

benar setiap kali ia menghadapi permasalahn atau menyelesaikan soal dalam pembelajaran

matematika (Purwosusilo, 2014).

Pemahaman konsep matematika siswa berbeda-beda, banyak penelitian yang memiliki hasil

yang berbeda-beda mengenai pemahaman konsep matematika. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Arnidha (2017) menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa dalam mendefinisikan

konsep secara verbal dan tulisan masih sangat rendah, kesalahan ini dapat dilihat dari kemampuan

siswa dalam menuliskan pernyataan yang diketahui ke dalam bentuk matematis. Sebagian siswa

sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk representasi lain, hal dapat terlihat dari

jawaban siswa yang dapat menuliskan rumus luas bangun datar. Pemahaman konsep matematika

dalam mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep masih sangat rendah. Siswa tidak dapat

mengembangkan konsep yang ada dalam menyelesaikan soal diberikan dengan mengubahnya

dalam berbagai bentuk bangun datar. Untuk pemahaman konsep dalam mengidentifikasikan sifat-

sifat suatu konsep sebagian siswa sudah memahami. Namun masih terdapat kesalahan dan

kekeliruan dalam menjawab soal yang diberikan. Siswa tidak dapat mengubah bentuk representasu

ke bentuk representasi lainnyayang menyebabkan siswa tidak mampu menyelesaikan soal bangun

datar tersebut sehingga penyelesaian konsep bangun datar menjadi tidak tepat. Namun ada juga

penelitian yang dilakukan ole penerlitian Safitri, dkk (2018) adalah 6 siswa yang mampu mengingat

rumus tetapi masih banyak terjadi kesalahan dalam menulis simbol pada rumus, serta ada 4 siswa

yang tidak dicatumkan mencantumkan satuan pada akhir penyelesaian (hasil akhir) pada kategori

pemahaman induktif terdapat 2 siswa yang mampu menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya,

pada kategori pemahaman rasional terdapat 2 siswa yang mampu membuktikan kebenaran dari
36

hasil perhitungan (jawaban akhir) dan 4 siswa kurang mampu dalam membuktikan kebenaran

dari hasil perhitungan (jawaban akhir), pada kategori pemahaman intuitif terdapat 2 siswa yag

mampu memperkirakan kebenaran hasil (jawaban) dengan teliti (tanpa ragu) dan 4 siswa yang

kurang mampu dalam memperkirakan kebenaran hasil (jawaban) dengan teliti (masih ragu).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa siswa dalam mengerjakan setiap soal

matematika memiliki pemahaman yang berbeda-beda. Oleh karena itu analisis pemahaman penting

untuk pemahaman-pemahaman yang ada pada setiap siswa dalah menyelesaikan soal matematika.

Sehingga guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih baik agar siswa dapat lebih

memahami dan menyelesaikan soal matematika. Adapun sketsa dari kerangka pemikiran dapat

dilihar sebagaiman gambar sama-sama digunakan oleh setiap subjek dalam kelompok tersebut.
37

Alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini:

Masalah Persamaan Garis

Siswa Berkemampuan Siswa Berkemampuan Siswa Berkemampuan


Matematika Tinggi Matematika Sedang Matematika Rendah

Indikator Pemahaman Konsep :


1. Mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus
2. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
3. Menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis
4. Memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus
5. Menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk
representasi matematis

Profil Pemahaman Konsep Siswa


Berdasarkan Tingkat Kemampuan
Matematika

Gambar 2.2 Alur kerangka pemikiran


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun pendekatan yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualtitatif adalah

pendekatan dalam penelitan yang menghasilakn data deskriptif yang berupa kata-kata atau lisan dari

orang-orang yang diamati. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pemahaman

konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus di kelas VIII A SMP Labschool

Untad Palu.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Labschool Untad Palu

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A di SMP Labschool Untad Palu semester genap

tahun ajaran 2020/2021 melalui beberapa, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan penelit melakukan pengajuan proposal penelitian, permohonan surat izin

penelitian SMP Labschool Untad Palu dan membuat instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

38
Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data yang meliputi memberikan terst

kemampuan matematika, soal persamaan garis lurus dan wawancara.

3. Tahap Analisis dan Pelaporan Hasil Penelitian

Tahap ini merupakan kegiatan tringulasi data, sehingga diperoleh data yang valid. Setelah

melakukan tringulasi, peneliti melakukan kegiatan melakukan analisis data yangmeliputi tiga tahap,

yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data saat penarikan kesimpulan. Setelah analisis data

dilakukan peneliti memulai dengan penyusunan laporan penelitian dan konsultasi dengan pembimbing.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah tiga orang siswa kelas VIII A SMP Labschool UNTAD Palu

yakni satu subjek berkemampuan matematika tinggi, satu subjek berkemampuan matematika

sedang, dan satu subjek berkemampuan matematika rendah. Kategori kemampuan matematika

peneliti mengacu pada pendapat Arikunto, (2012) yaitu dengan menggunakan kriteria Nilai ≥ 80

kemampuan matematika tinggi, 56 ≤ 𝑁𝑖𝑙 𝑖 < 80 kemampuan matematika sedang, dan Nilai < 56

kemampuan matematika rendah. Selanjutnya siswa diberikan soal tes kemampuan koneksi

matematika terkait materi program linear

Pemilihan subjek pada penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil ujian matematika

semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 untuk dilakukan identifikasi dan pengelompokan subjek

penelitian. Selain melihat hasil ujian matematika semester ganjil, pemilihan subjek pada penelitian

ini juga mempertimbangkan rekomendasi dari guru mengenai kemampuan siswa berkomunikasi dan

mengemukakan pendapat.

Setelah diperoleh tiga kelompok kemampuan, selanjutnya memilih seorang siswa pada setiap

kelompok. Pada kategori kemampuan tinggi diambil subjek yang berada pada nilai tertinggi, pada

39
kategori kemampuan sedang diambil subjek yang berada pada nilai tengah, dan pada kategori

kemampuan rendah diambil subjek yang berada pada nilai terendah, dengan tujuan adanya

perbedaan yang signifikan antara siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan

sedang, dan siswa yang berkemampuan rendah.

3.4 Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif yang berupa deskripsi mengenai

hasil analisis pemahaman siswa dalam menyelesaikan matematika pada materi persamaan garis

lurus di kelas VIII A SMP LABSCHOOL SMP UNTAD Palu.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data mengenai analisis pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal

matematika pada persamaan garis lurus di kelas VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD Palu adalah

melalui tes soal matematika materi persamaan garis lurus dan wawancara mendalam.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu instrumen utama dan instrumen

pendukung.

3.6.1 Instrumen Utama

Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Hal ini karena dalam

melakukan penelitian, peneliti tidak dapat diwakili oleh orang lain. Sugiyono (2009; 222)

menyebutkan bahwa peneliti kualitatif sebagai key instrument (instrumen kunci), berfungsi

40
menetapkan fokus penelitian, memilih sumber data, mengumpulkan data, menganalisis data,

menafsirkan data serta membuat kesimpulan dari temuannya.

3.6.2 Instrumen Pendukung

Instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) data hasil ujian semester

ganjil tahun ajaran 2020/2021; (2) tes tertulis yang berupa tes persamaan garis lurus.

1. Data Hasil Ujian Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021

Data hasil ujian semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 ini digunakan untuk menentukan subjek

penelitian ini. Terdapat 5 soal yang terdapat dalam ujian semester ganjil dimana soal-soal tersebut

dibuat oleh guru mata pelajaran matematika yang terdiri dari materi-materi yang telah dipelajari pada

semester ganjil.

2. Tes Persamaan Garis Lurus

Tes persamaan garis lurus ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang

materi persaman garis lurus. Tes ini dirancang oleh peneliti dalam bentuk sola cerita. Selanjutnya,

instrumen ini akan dikonsultasikan dan divalidasi. Validasi yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan valiasi kualitatif. Validator dipilih dalam penelitian ini adalah orang-orang yang ahli

dalam bidang matematika sehingga tingkat kesukaran dan daya pembeda tidak divalidasi.

3.7 Kredibilitas Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat diperoleh melalui triangulasi. Triangulasi

data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan (kredibilitas) dan konsistensi

data, serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data di lapangan. Pada penelitian ini

pengecekan kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi. Sugiyono (2009: 372) mengumkakan

bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

41
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Trinagulasi terbagi menjadi 3, yaitu triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Pada Penelitian ini, peneliti

menggunakan tringulasi waktu.

3.6.1 Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik

wawancara di pagi hari pada aat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data

yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengecekam dengan wawancara, observasi atau terknik lain dalam

waktu yang berbeda. Bila hasil diuji menghasilkan data yang berbeda maka pengecekan data dilakukan

secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.

Pemeriksaan kredibilitas data menggunakan triangulasi waktu, subjek akan diberikan tes

persamaan garis lurus yang setara pada wajtu yangt berbeda. Apabila terdapat perbedaan informasi

atau jawaban yang diberikan oleh subjek mengenai tahap memahami masalah, merencanakan

pemecahan masalah, melaksanakan perencaan, dan tahap evaluasi maka akan dilakukan tes kembali

sampai mendapatkan jawaban yang konsisten. Jika jawaban yang diberikan oleh subjek telah

konsisten, maka proses pengumpulan data selesai. Proses trianglasi (Rizal, 2011: 53) yang akan

dilakukan dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1

Subjek mengerjakan masalah


setara i dan j, dengan I, j ≥ 1

Hasil pekerjaan masalah Hasil pekerjaan masalah


i j
 Memahami masalah  Memahami masalah
 Merencanakan  Merencanakan
pemecahan masalah pemecahan masalah
 Melaksanakan  Melaksanakan
perencanaan perencanaan
pemecahana masalah pemecahana masalah
42
 Memeriksa jawaban  Memeriksa jawaban
Tringulasi waktu
(membandingkan hasil
3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada analisis data kualitatif

menurut Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dilakukan secara interaktif melalui proses

kondensasi data (Data Condensation), penyajian data (Data Display) dan kesimpulan/verifikasi

(Drawing and Verifying Conclusions).

1. Kondensasi data (Data Condensation)

Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan,

pengabstrakan, dan / atau mengubah data yang muncul dalam korpus penuh (badan) catatan lapangan

yang ditulis, wawancara transkrip, dokumen, dan bahan empiris lainnya. Pada penelitian ini

kondensasi data yang dilakukan yaitu merangkum data yang diperoleh dari hasil wawancara, hasil

dokumentasi dan hasil pekerjaan pada lembar jawaban siswa yang kemudian data -data tersebut

dirangkum dan mengfokuskan hal-hal pokok yang sesuai dengan data yang diteliti. Kondensasi data

dalam penelitian ini memfokuskan pada data profil pemahaman konsep siswa SMP LABSCHOOL

UNTAD Palu ditinjau dari tingkat kemampuan matematika dan data-data yang memiliki nilai

pengembangan dari fokus masalah yaitu pemahaman konsep siswa pada materi persamaan garis lurus.

2. Penyajian data (Data Display)

Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk narasi yaitu data kelompok kemampuan

matematika tinggi, kemampuan matematika sedang dan kemampuan matematika rendah. Data yang

disajikan adalah data tentang pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis

lurus berupa hasil tes dan hasil wawancara yang telah dikondensasi.

3. Kesimpulan/verifikasi (Drawing and Verifying Conclusions)

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah kondensasi data dan penyajian data. Kesimpulan

dapat diambil ketika data tentang pemahaman konsep siswa yang berkemampuan matematika

43
tinggi, pemahaman konsep siswa yang berkemampuan matematika sedang dan pemahaman konsep

siswa yang berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus

yang disajikan telah kredibel.

44
45

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Penentuan Subjek Penelitian

Pemilihan subjek dalam penelitian ini berdasarkan analisis hasil ulangan harian soal

persamaan garis lurus di kelas VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD palu, yang terdiri dari 18

orang. Berdasarkan analisis hasil ulangan harian soal persaman garis lurus tersebut, dikelompokkan

siswa yang berkemampuan matematika tinggi, berkemampuan matematika sedang dan

berkemampuan matematika rendah berdasarkan skala penilaian yang ditetapkan oleh Solaikah

(2013) sebagai berikut:

Tabel 4.1. Tabel Skala Penilaian Kemampuan Siswa


Nilai Kategori Kemampuan
80-100 Tinggi
60-79 Sedang
0-59 Rendah

Berdasarkan analisis hasil ulangan harian persamaan garis lurus, subjek kelas VIII A

LABSCHOOL UNTAD Palu diperoleh jumlah tiap kategori kemampuan yaitu sebagaimana Tabel

4.2:

Tabel 4.2. Subjek Tiap Kategori

45
46

No Tingkat kemampuan Jumlah


1 Kemampuan tinggi 5 Orang

2 Kemampuan sedang 9 Orang

3 Kemampuan rendah 4 Orang

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa siswa yang berkemampuan matematika tinggi

sebanyak 5 orang, siswa yang berkemampuan matematika sedang sebanyak 9 orang, dan siswa yang

berkemampuan matematika rendah sebanyak 4 orang. Dari setiap tingkat kemampuan matematika

dipilih masing-masing satu siswa yang dijadikan subjek penelitian, dengan skor tertinggi pada

kelompok kemampuan tinggi, pada kategori kemampuan sedang diambil siswa yang memiliki nilai

tengah pada skala peneliaian kategori kemampuan matematika sedang, dan skor terendah diambil

pada kategori kelompok kemampuan rendah, dengan tujuan adanya perbedaan yang signifikan

antara kemampuan siswa yang berkemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah.

Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan guru dengan acuan: (1) kemampuan matematika, (2)

kemampuan komunikasi yang baik dan (3) kesedian subjek untuk berpartisipasi dalam pengambilan

data selama penelitian.

4.1.2 Pengembangan Instrumen

Instrumen tes yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis. Instrumen tes tertulis

adalah tes tentang masalah persamaan garis lurus yang terdiri dari dua masalah yaitu masalah 1 dan

masalah 2. Sebelum tes digunakan, tes tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh seorang dosen

program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Tadulako yaitu Dr. Pathuddin, S.Pd.,M.Si

dan seorang guru matematika di Labschool Untad Palu yaitu Mariana S.Pd. mereka dipilih sebagai

validator karna mereka lebih mengetahui kesesuaian konten atau isi materi matematika dengan apa

46
47

yang terdapat dalam standar kelulusan, serta mengenal kondisi subjek dilapangan. Adapun hasil

validasi instrumen tes tertulis yaitu tidak mengalami revisi serta tes sudah layak digunakan.

4.1.3 Paparan, Kredibilas dan Analisis Data

Setelah dipilih tiga subjek penelitian, selanjutnya masing-masing subjek diminta untuk

mengerjakan masalah 1 dan masalah 2 persamaan garis lurus. Kemudian peneliti melakukan

wawancara untuk memproleh informasi lebih lanjut mengenai hasil pekerjaan dari ketiga subjek

tersebut. Penelitian ini menggunakan dua masakah yaitu:

Masalah 1
Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis dan melalui titik ?
Masalah 2
Tentukan persamaan garis yang tegak lurus garis melalui titik ?

4.1.3.1 Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi (KT)

Paparan, uji kredibilitas, dan analisis data KT meliputi paparan, uji kredibilitas, dan analisis

data pemahaman konsep KT berdasarkan indikator pemahaman konsep yang digunakan dalam

penelitian ini.

1) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengklasifikasi

Persamaan Garis Lurus

Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KT dalam

mengklasifikasi persamaan garis lurus pada T1 dan T2.

a) Paparan Data Pemahaman konsep KT dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis

Lurus pada T1

Hasil tes tertulis KT dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 yaitu

berdasarkan ciri persamaan garis lurus dipaparkan sebagaimana Gambar 4.1:

47
48

Gambar 4.1.Jawaban KT dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus T1

Berdasarkan Gambar 4.1 KT mengubah bentuk persamaan garis lurus menjadi


. Berikut ini hasil petikan wawancara peneliti dengan KT :
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya kak ?
PN19T1 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu persamaannya yang
diketahui menjadi , maka nilai
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT mengidentifikasi ciri yang

terdapat pada persamaan garis lurus yaitu bentuk umum persamaan garis lurus .

b) Paparan Data Pemahaman konsep KT dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis

Lurus pada T2

Hasil tes tertulis KT dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T2 yaitu

berdasarkan ciri persamaan garis lurus dipaparkan sebagaimana Gambar 4.2:

Gambar 4.2.Jawaban KT dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus T2

Berdasarkan Gambar 4.2 KT mengubah bentuk persamaan garis lurus

menjadi . Berikut ini hasil petikan wawancara peneliti :

PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?

48
49

KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi kak ?


PN19T2 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu
persamaannya yang diketahui menjadi , maka nilai .

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT mengidentifikasi ciri yang

terdapat pada persamaan garis lurus yaitu bentuk umum persamaan garis lurus .

c) Uji Kredibilitas Data Hasil Tes Tertulis dan Wawancara KT dalam Mengklasifikasi

Konsep Persamaan Garis Lurus

Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi

KT dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam

mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus dipaparkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Tringulasi Data Hasil Tes tertulis dan Hasil Wawancara KT Dalam
Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis Lurus Paa T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2

Berdasarkan data hasil tes tertulis T1, KT Berdasarkan data hasil tes tertulis T2, KT
menulis bentuk persamaan menulis bentuk persamaan
dan merubah persamaan tersebut menjadi dan merubah persamaan tersebut menjadi
bentuk umum persamaan persamaan garis bentuk umum persamaan persamaan garis
lurus . lurus

Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.
Data hasil wawancara M1 Data hasil wawancara M2

49
50

PN17T1 : Bagaimana caranya kamu PN17T2 : Bagaimana caranya kamu


kerjakan ? kerjakan ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi
kak ? kak ?
PN19T1 : Bagaimana cara mencari PN19T2 : Bagaimana cara mencari
gradiennya ? gradiennya ?
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari
nya dengan cara saya rubah dulu nilai nya dengan cara
dulu persamaannya yang saya rubah dulu persamaannya
diketahui menjadi , yang diketahui menjadi
maka nilai , maka nilai .

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap

pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek mengklasifikasi persamaan garis lurus pada T1

dan T2. Subjek KT konsisten dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus berdasarkan ciri yang

terdapat pada persamaan garis lurus yaitu betuk umum persamaan garis lurus. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam mengklasifikasi

persamaan garis lurus adalah kredibel.

d) Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis

Lurus.

Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan KT

dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1

yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam mengklasifikasi

persamaan garis lurus yaitu merubah bentuk persamaan yang diketahui menjadi

bentuk umum persamaan garis lurus . Sehingga dapat dikatakan bahwa KT

mengklasifikasikan persamaan garis lurus secara lisan dan tertulis dalam memahami masalah.

50
51

2) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam


Mengidantifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau Konsep

Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep TT dalam

mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 dan T2.

a) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau


Konsep Pada T1

Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1
dipaparkan sebagaimana gambar 4.3

Gambar 4.3 Jawaban KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep T1

Berdasarkan gambar 4.3 KT terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis

yang diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KT

menggunakan operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KT menggunakan rumus dan

menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaiakan masalah. Berikut

ini petikan wawancara peneliti dengan KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep

pada T1 :

PN15T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KT16T1 : Saya langsung kerjakan kak.
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya kak ?

51
52

PN19T1 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?


KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu persamaannya yang
diketahui menjadi , maka nilai
PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T1 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya ?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak lurus.
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T1 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik yang dilalui.
PN27T1 : Titik mana yang dilalui ?
KT28T1 : Titik .
PN29T1 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T1 : Rumus , saya masukan nilai dan .
PN31T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KT32T1 : Sebelumnya karena negatif dikali negatif sama dengan positif maka hasilnya
jadi .
PN33T1 : Terus kenapa berubah menjadi ?
KT34T1 : Karena saya mau tidak ada nilai pecahan kak, jadi ruas kiri dan kanannya saya kalikan
dengan 2. Terus saya teruskan lagi hingga dapat hasil akhirnya
PN35T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KT36T1 : Iya kak.

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dalam mengidentifikasi sifat-

sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu

dengan menggunakan sifat distributif operasi hitung aljabar .

b) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau


Konsep Pada T2

Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T2

dipaparkan sebagaimana gambar 4.4

52
53

Gambar 4.4 Jawaban KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep T2

Berdasarkan gambar 4.4 KT terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis

yang diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KT

menggunakan operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KT menggunakan rumus dan

menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaiakan masalah. Berikut

ini petikan wawancara peneliti dengan KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep

pada T2 :

PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?


KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi kak ?
PN19T2 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu
persamaannya yang diketahui menjadi , maka nilai
PN21T2 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T2 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya .

53
54

PN23T2 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya ?


KT24T2 : Karena garisnya saling tegak lurus kak.
PN25T2 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T2 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik yang dilalui.
PN27T2 : Titik mana lagi yang dilalui ?
KT28T2 : Titik .
PN29T2 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T2 : Rumus , saya masukan nilai =2, =-3 .
PN31T2 : Bagaimana caranya kamu rubah menjadi
KT32T2 : Karena kedua ruasnya saya kalikan dengan 3 kak.
PN33T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KT34T2 : Iya kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dalam mengidentifikasi

sifat-sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan

yaitu dengan menggunakan sifat distributif operasi hitung aljabar.

c) Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengidentifikasi Sifat- Sifat Operasi

Atau Konsep

Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi

KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 dan T2. Konsistensi data KT

dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep dipaparkan pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi
atau konsep T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2

54
55

Berdasarkan data T1 siswa mengerjakan Berdasarkan data T2 siswa mengerjakan soal


soal dengan langkah-langkah yang dengan langkah-langkah yang sistematis.
sistematis. Siswa menggunakan konsep Siswa menggunakan konsep yang diperlukan
yang diperlukan untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan masalah tersebut,
masalah tersebut, adapun konsep yang adapun konsep yang digunakan siswa yaitu
digunakan siswa yaitu sifat distributif sifat distributif dan operasi hitung aljabar.
dan operasi hitung aljabar.

Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.

Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2


PN15T1 : Setelah kamu tahu apa yang PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
diketahui, apa lagi yang kamu KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi
lakukan ? kak ?
KT16T1 : Saya langsung kerjakan kak. PN19T2 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari dulu
kerjakan ? nilai nya dengan cara saya rubah
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya dulu persamaannya yang diketahui
kak ? menjadi , maka nilai
PN19T1 : Bagaimana cara mencari
gradiennya ?
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai PN21T2 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi

55
56

nya dengan cara saya yang kamu lakukan dik ?


rubah dulu persamaannya KT22T2 : Saya masukan rumus
yang diketahui menjadi , setelah itu saya dapatkan gradiennya
, maka nilai
PN23T2 : Kenapa menggunakan rumus
untuk mendapatkan
PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa
gradiennya ?
lagi yang kamu lakukan dik ?
KT24T2 : Karena garisnya saling tegak lurus
KT22T1 : Saya masukan rumus
kak.
, setelah itu saya
PN25T2 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
dapatkan gradiennya . KT26T2 : Saya masukan ke rumus
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus karena sudah diketahui
untuk titik yang dilalui.
mendapatkan gradiennya ? PN27T2 : Titik mana lagi yang dilalui ?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak KT28T2 : Titik .
lurus. PN29T2 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu KT30T2 : Rumus , saya
lakukan ? masukan nilai dan
KT26T1 : Saya masukan ke rumus .
karena
PN31T2 : Bagaimana caranya kamu rubah
sudah diketahui titik yang
dilalui. menjadi
PN27T1 : Titik mana yang dilalui ?
KT28T1 : Titik . KT32T2 : Karena kedua ruasnya saya kalikan
PN29T1 : Bagaimana caramu dengan 3 kak.
menyelesaikannya ? PN33T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan
KT30T1 : Rumus , ?
saya masukan nilai KT34T2 : Iya kak.
dan .
PN31T1 : Dari mana kamu mendapatkan
ini padahal nilai
?
KT32T1 : Sebelumnya karena
negatif dikali negatif sama
dengan positif maka hasilnya
jadi .
PN33T1 : Terus kenapa
berubah menjadi
?

56
57

KT34T1 : Karena saya mau tidak ada


nilai pecahan kak, jadi ruas
kiri dan kanannya saya
kalikan dengan 2. Terus saya
teruskan lagi hingga dapat
hasil akhirnya

PN35T1 : Jadi hasil akhir yang kamu


dapatkan ?
KT36T1 : Iya kak.

Berdasarkan Tabel 4.4, dapat ditunjukkan jawaban-jawaban subjek yang konsisten terhadap

pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada

T1 dan T2. Subjek KT konsisten dalam mengidentifikasi sifat distributif dan operasi hitung

aljabar. Berdasarkan penjelasan tersebut , maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam

mengklasifikasi persamaan garis lurus adalah kredibel.

d) Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau

Konsep

Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KT dalam

mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1

yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam mengidentifikasi sifat-

sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu

dengan menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar.

3) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan

Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis

Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KT dalam menerapkan konsep

persamaan garis lurus secara logis. Meliputi: paparan data, uji kredibiltas data, dan analisis data

57
58

pemahaman konsep KT dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara dalam

menyelesaikan T1 dan T2.

a) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus

Secara Logis dalam menyelesaikan T1

Hasil wawancara dengan KT dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis

dalam menyelesaikan T1 sebagai berikut:

PN15T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KT16T1 : Saya langsung kerjakan kak.
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya kak ?
PN19T1 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu persamaannya yang
diketahui menjadi , maka nilai
PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T1 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya ?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak lurus.
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T1 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik yang dilalui.
PN27T1 : Titik mana yang dilalui ?
KT28T1 : Titik .
PN29T1 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T1 : Rumus , saya masukan nilai dan .
PN31T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KT32T1 : Sebelumnya karena negatif dikali negatif sama dengan positif maka hasilnya
jadi .
PN33T1 : Terus kenapa berubah menjadi ?
KT34T1 : Karena saya mau tidak ada nilai pecahan kak, jadi ruas kiri dan kanannya saya kalikan
dengan 2. Terus saya teruskan lagi hingga dapat hasil akhirnya
PN35T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KT36T1 : Iya kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dapat menjelaskan penerapan

konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus

58
59

untuk mencari gradien dan untuk menyelesaikan soal.

b) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus

Secara Logis dalam menyelesaikan T2

Hasil wawancara dengan KT dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis dalam

menyelesaikan T2 sebagai berikut:

PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?


KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi kak ?
PN19T2 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu
persamaannya yang diketahui menjadi , maka nilai
PN21T2 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T2 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya .
PN23T2 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya ?
KT24T2 : Karena garisnya saling tegak lurus kak.
PN25T2 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T2 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik yang dilalui.
PN27T2 : Titik mana lagi yang dilalui ?
KT28T2 : Titik .
PN29T2 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T2 : Rumus , saya masukan nilai dan .
PN31T2 : Bagaimana caranya kamu rubah menjadi
KT32T2 : Karena kedua ruasnya saya kalikan dengan 3 kak.
PN33T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KT34T2 : Iya kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dapat menjelaskan penerapan

konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus

untuk mencari gradien dan untuk menyelesaikan soal.

c) Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara ST Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis

Lurus Secara Logis Dalam Menyelesaikan Masalah

59
60

Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KT dalam

menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis pada T1 dan T2.

Tabel 4.5 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KT dalam Menerapkan Konsep Persamaan
Garis Lurus Secara Logis Dalam Menyelesaikan T1 dan T2

Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2


PN15T1 : Setelah kamu tahu apa yang PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan
diketahui, apa lagi yang kamu ?
lakukan ? KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi
KT16T1 : Saya langsung kerjakan kak. kak ?
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu PN19T2 : Bagaimana cara mencari gradiennya
kerjakan ? ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari dulu
kak ? nilai nya dengan cara saya rubah
PN19T1 : Bagaimana cara mencari dulu persamaannya yang diketahui
gradiennya ? menjadi , maka nilai
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai
nya dengan cara saya rubah dulu
persamaannya yang diketahui PN21T2 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi
menjadi , maka nilai yang kamu lakukan dik ?
KT22T2 : Saya masukan rumus
PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa , setelah itu saya dapatkan
lagi yang kamu lakukan dik ? gradiennya .
KT22T1 : Saya masukan rumus PN23T2 : Kenapa menggunakan rumus
, setelah itu saya untuk mendapatkan
dapatkan gradiennya . gradiennya ?
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus KT24T2 : Karena garisnya saling tegak lurus
untuk kak.
mendapatkan gradiennya ? PN25T2 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak KT26T2 : Saya masukan ke rumus
lurus. karena sudah diketahui
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu titik yang dilalui.
lakukan ? PN27T2 : Titik mana lagi yang dilalui ?
KT26T1 : Saya masukan ke rumus KT28T2 : Titik .
karena PN29T2 : Bagaimana caramu
sudah diketahui titik yang menyelesaikannya ?
dilalui. KT30T2 : Rumus , saya
masukan nilai dan

60
61

PN27T1 : Titik mana yang dilalui ? .


KT28T1 : Titik .
PN31T2 : Bagaimana caranya kamu rubah
PN29T1 : Bagaimana caramu
menjadi
menyelesaikannya ?
KT30T1 : Rumus ,
saya masukan nilai KT32T2 : Karena kedua ruasnya saya kalikan
dan . dengan 3 kak.
PN33T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan
PN31T1 : Dari mana kamu mendapatkan
?
ini padahal nilai
KT34T2 : Iya kak.
?
KT32T1 : Sebelumnya karena
negatif dikali negatif sama
dengan positif maka hasilnya
jadi .
PN33T1 : Terus kenapa
berubah menjadi ?
KT34T1 : Karena saya mau tidak ada nilai
pecahan kak, jadi ruas kiri dan
kanannya saya kalikan dengan 2.
Terus saya teruskan lagi hingga
dapat hasil akhirnya

PN35T1 : Jadi hasil akhir yang kamu


dapatkan ?
KT36T1 : Iya kak.

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan

yang sama dari peneliti saat subjek menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis pada T1

dan T2. Subjek KT konsisten dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam menerapkan konsep

secara logis serta menjelaskan dengan menggunakan bahasa sendiri pada T1 dan T2 kredibel.

d) Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus

Secara Logis

Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KT dalam menerapkan konsep

61
62

persamaan garis lurus secara logis sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1 yang akan

dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam menerapkan konsep persamaan

garis lurus secara logis yaitu menjelaskan penggunan konsep persamaan garis lurus yaitu,

mengunakan rumus untuk mencari gradien dan untuk

menyelesaikan soal yang diberikan

4) Paparan, Uji Kredibilitas dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Memberi Contoh

Persamaan Garis Lurus dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus

Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KT dalam memberi contoh

persamaan garis lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus meliputi: paparan data, uji

kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KT dalam memberi contoh persamaan garis

lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2.

a) Paparan Data Pemahaman Konsep KT dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan

Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus Pada T1

Hasil wawancara dengan KT dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh

dari persamaan garis lurus pada T1 sebagai berikut:

KT10T1 : Persamaan garis Lurus kak.


PN11T1 : Dari mana kamu tau ?
KT12T1 : Karena memiliki 2 variabel dan bentuk persamaan umum garis lurus .
PN13T1 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel ?
KT14T1 : Kalau cuman 1 nanti tidak ada garisnya kak kalau digambar.

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT memberi penjelasan bahwa

contoh persamaan garis lurus memiliki 2 variabel dan yang bukan persamaan garis lurus tidak

memiliki 2 variabel.

62
63

b) Paparan Data Pemahaman Konsep KT dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan

Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus Pada T2

Hasil wawancara dengan KT dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh

dari persamaan garis lurus pada T2 sebagai berikut:

PN07T2 : Bagaimana cara kerjanya dek ?


KT08T2 : Sama kayak lalu kak yang diketahuikan dan melalui titik
PN09T2 : Kamu masih ingat ini persamaan apa ?
KT10T2 : Masih kak, persamaan garis Lurus kak.
PN11T2 : Bagaimana kamu tau kamu tau ?
KT12T2 : Karena memiliki 2 variabel dan bentuk persamaann garis lurus
PN13T2 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel ?
KT14T2 : Tidak bisa di gambar garis kak.

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT memberi contoh persamaan

garis lurus memiliki 2 variabel dan yang bukan persamaan garis lurus tidak memiliki 2 variabel.

c) Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara KT dalam Memberi Contoh Persamaan Garis

Lurus dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KT dalam memberi

contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam

memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus dipaparkan pada Tabel 4.6

63
64

Tabel 4.6 Triangulasi Data Hasil Wawancara KT dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh
Dari Persamaan Garis Lurus Pada T1 dan T2

Data hasil wawancara M1 Data hasil wawancara M2


KT10T1 : Persamaan garis Lurus kak. PN07T2 : Bagaimana cara kerjanya dek ?
PN11T1 : Dari mana kamu tau ? KT08T2 : Sama kayak lalu kak yang
KT12T1 : Karena memiliki 2 variabel dan diketahuikan dan
bentuk persamaan umum garis lurus melalui titik
. PN09T2 : Kamu masih ingat ini persamaan
PN13T1 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel apa ?
? KT10T2 : Masih kak, persamaan garis Lurus
KT14T1 : Kalau cuman 1 nanti tidak ada kak.
garisnya kak kalau digambar. PN11T2 : Bagaimana kamu tau kamu tau ?
KT12T2 : Karena memiliki 2 variabel dan
bentuk persamaann garis lurus

PN13T2 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel ?

KT14T2 : Tidak bisa di gambar garis kak.

Berdasarkan Tabel 4.6, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan yang

sama dari peneliti saat subjek memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan

T2. Subjek KT konsisten dalam memberi contoh Persamaan garis lurus yaitu memliki 2 varibel dan

untuk bukan contoh yaitu, tidak memliki 2 variabel. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil

penelitian terhadap subjek KT dalam memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus T1

dan T2 adalah kredibel.

d) Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh Dari

Persamaan Garis Lurus

Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KT dalam memberi contoh dan bukan

contoh dari persamaan gari lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data M1 yang akan

64
65

dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam memberi contoh dan bukan

contoh dari persamaan garis lurus memberikan contoh persamaan garis lurus yaitu mempunyai 2

dan memberikan bukan contoh yaitu tidak memiliki 2 variabel.

5) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep

Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Bentuk Respresentasi Matematis.

Paparan, uji kredibilitas dan anlisis data pemahaman konsep KT dalam menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis meliputi: paparan data, uji

kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KT dalam menyajikan konsep persamaan garis

lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis T1 dan T2.

a) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan konsep Persamaan Gari Lurus

Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T1

Hasil tes tertulis KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk

resprentasi matematis pada T1 dipaparkan sebagai berikut:

Gambar 4.5 Jawaban KT dalam merepresentasi matematis T1

65
66

Berdasarkan gambar 4.5, KT menuliskan rumus persamaan garis lurus. Kemudian langkah

selanjutnya KT mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KT dalam menyajikan suatu

masalah persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T1 sebagai

berikut:

PN17T1 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?


KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya kak ?
PN19T1 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu persamaannya yang
diketahui menjadi , maka nilai
PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T1 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya ?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak lurus.
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T1 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik yang dilalui.
PN27T1 : Titik mana yang dilalui ?
KT28T1 : Titik .
PN29T1 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T1 : Rumus , saya masukan nilai dan .
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dapat menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan

nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.

b) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus

Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T2

Hasil tes tertulis KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk

resprentasi matematis pada T2 dipaparkan sebagai berikut:

66
67

Gambar 4.6 Jawaban KT dalam merepresentasi matematis T2

Berdasarkan gambar 4.6, KT menuliskan rumus persamaan garis lurus. Kemudian Langkah

selanjutnya KT mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KT dalam menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T2 sebagai berikut:

PN07T2 : Bagaimana cara kerjanya dek ?


KT08T2 : Sama kayak lalu kak yang diketahuikan dan melalui titik
PN09T2 : Kamu masih ingat ini persamaan apa ?
KT10T2 : Masih kak, persamaan garis Lurus kak.
PN11T2 : Bagaimana kamu tau kamu tau ?
KT12T2 : Karena memiliki 2 variabel dan bentuk persamaann garis lurus
PN13T2 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel ?
KT14T2 : Tidak bisa di gambar garis kak.
PN15T2 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KT16T2 : Saya langsung kerjakan kak.
PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi kak ?
PN19T2 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu
persamaannya yang diketahui menjadi , maka nilai
PN21T2 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T2 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya .
PN23T2 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya ?
KT24T2 : Karena garisnya saling tegak lurus kak.
PN25T2 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T2 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik yang dilalui.

67
68

PN27T2 : Titik mana lagi yang dilalui ?


KT28T2 : Titik .
PN29T2 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T2 : Rumus ,saya masukan nilai =2 =-3dan = .
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dapat menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan

nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.

c) Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari

Lurus Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T1 dan T2

Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi

KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis

pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam

berbagai bentuk representasi matematis dipaparkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Triangulasi Data Hasil Tes Tertulis Dan Hasil Wawancara KT Dalam Menyajikan
konsep Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis
Pada T1 Dan T2

Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2

68
69

Berdasarkan data T1, KT menyelesaikan Berdasarkan data T2, KT menyelesaikan


masalah dengan cara memasukan nilai masalah dengan cara memasukan nilai
dan kedalam rumus =2 =-3dan = . kedalam rumus
dan menggunakan sifat dan menggunakan sifat distributif
distributif dan operasi hitung aljabar. dan operasi hitung aljabar.

Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data kredibel.
Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu PN07T2 : Bagaimana cara kerjanya dek ?
kerjakan ? KT08T2 : Sama kayak lalu kak yang
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya diketahuikan
kak ? dan melalui titik
PN09T2 : Kamu masih ingat ini persamaan
PN19T1 : Bagaimana cara mencari
apa ?
gradiennya ? KT10T2 : Masih kak, persamaan garis Lurus
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai kak.
nya dengan cara saya rubah dulu PN11T2 : Bagaimana kamu tau kamu tau ?
persamaannya yang diketahui KT12T2 : Karena memiliki 2 variabel dan
menjadi , maka nilai bentuk persamaann garis lurus

PN13T2 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel


PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi ?
yang kamu lakukan dik ? KT14T2 : Tidak bisa di gambar garis kak.
KT22T1 : Saya masukan rumus PN15T2 : Setelah kamu tahu apa yang
, setelah itu saya dapatkan diketahui, apa lagi yang kamu
gradiennya . lakukan ?
KT16T2 : Saya langsung kerjakan kak.
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
untuk KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi
mendapatkan gradiennya ? kak ?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak lurus. PN19T2 : Bagaimana cara mencari
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu lakukan gradiennya ?
KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari
?
dulu nilai nya dengan cara saya
KT26T1 : Saya masukan ke rumus rubah dulu persamaannya yang
karena sudah diketahui diketahui menjadi ,
titik yang dilalui.
maka nilai
PN27T1 : Titik mana yang dilalui ?
KT28T1 : Titik . PN21T2 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi
yang kamu lakukan dik ?
PN29T1 : Bagaimana caramu
KT22T2 : Saya masukan rumus
menyelesaikannya ? , setelah itu saya dapatkan
KT30T1 : Rumus , saya
gradiennya .

69
70

masukan nilai dan PN23T2 : Kenapa menggunakan rumus


. untuk
mendapatkan gradiennya ?
KT24T2 : Karena garisnya saling tegak lurus
kak.
PN25T2 : Terus apa lagi yang kamu lakukan
?
KT26T2 : Saya masukan ke rumus
karena sudah diketahui
titik yang dilalui.
PN27T2 : Titik mana lagi yang dilalui ?
KT28T2 : Titik .
PN29T2 : Bagaimana caramu
menyelesaikannya ?
KT30T2 : Rumus ,saya
masukan nilai =2 =-3dan
= .

Berdasarkan Tabel 4.7, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan

yang sama dari peneliti saat subjek menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai

bentuk representasi matematis pada T1 dan T2. Subjek KT konsisten dalam menyajikan konsep

persamaan garis lurus kedalam bentuk model matematika serta konsisten dalam penggunaanya

untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Subjek KT juga mengerjakan sesuai bentuk perintah

soal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam

menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis pada T1

dan T2 kredibel.

d) Analisi Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus

Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis

Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KT dalam menyajikan

konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah kredibel, maka

peneliti mengambil data T1 yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT

70
71

menyajikan konsep persamaan garis dalam bentuk model matematika. KT mencari nilai gradiennya dan

memasukan niai-nilai yang diketahui kedalam rumus . KT juga mengerjakan

menggunakan sifat disributif dan operasi hitung aljabar .

4.1.3.2 Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Siswa Berkemampuan Matematika Sedang (KS)

1) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam

Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis Lurus.

Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam

mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 dan T2.

a. Paparan Data Pemahaman konsep KS dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis


Lurus pada T1

Hasil tes tertulis KS dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 berdasarkan

ciri persamaan garis lurus dipaparkan sebagaimana Gambar 4.7:

Gambar 4.7 Jawaban KS dalam Mengklasifikasi persamaan garis lurus T1

Berdasarkan gambar 4.7 KS mengubah bentuk persamaan garis lurus

menjadi . Berikut ini hasil petikan wawancara peneliti dengan KS :

PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS mengidentifikasi ciri yang

terdapat pada persamaan garis lurus yaitu bentuk umum persamaan garis lurus .

b. Paparan Data Pemahaman konsep KS dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis

71
72

Lurus pada T2

Hasil tes tertulis KS dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T2 berdasarkan

ciri persamaan garis dipaparkan sebagaimana Gambar 4.8:

Gambar 4.8 Jawaban KS dalam Mengklasifikasi persamaan garis lurus T2

Berdasarkan Gambar 4.8 KS mengubah bentuk persamaan garis lurus

menjadi . Berikut ini hasil petikan wawancara peneliti :

PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?


KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T2 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
. Saya dapat nilai

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS mengidentifikasi konsep

persamaan garis lurus berdasarkan bentuk umum persamaan garis lurus .

c. Uji Kredibilitas Data Hasil Tes Tertulis dan Wawancara KS dalam Mengklasifikasi

Konsep Persamaan Garis Lurus

Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KS

dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam

mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus dipaparkan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Tringulasi Data Hasil Tes tertulis dan Hasil Wawancara KS Dalam Mengklasifikasi
Konsep Persamaan Garis Lurus Pasa T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2

72
73

Berdasarkan data hasil tes tertulis T1, KS Berdasarkan data hasil tes tertulis T2, KS
menulis bentuk persamaan menulis bentuk persamaan
dan merubah persamaan tersebut menjadi dan merubah persamaan tersebut menjadi
bentuk umum persamaan persamaan garis bentuk umum persamaan persamaan garis
lurus . lurus
Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.
Data hasil wawancara M1 Data hasil wawancara M2
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
setelah tahu apa yang diketahui ? KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak PN15T2 : Bagaiman caramu mencari
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
gradiennya ? KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
garis yang diketahui tadi menjadi . Saya dapat nilai
. Saya dapat nilai
.

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan

yang sama dari peneliti saat subjek mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 dan T2.

Subjek KS konsisten dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus berdasarkan betuk umum

persamaan garis lurus. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KS

dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus adalah kredibel.

d. Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis

Lurus.

Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan KS

dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data

T1 yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam mengklasifikasi

73
74

persamaan garis lurus yaitu merubah bentuk persamaan yang diketahui menjadi

bentuk umum persamaan garis lurus . Sehingga dapat dikatakan bahwa KS

mengklasifikasikan konsep persamaan garis lurus secara lisan dan tertulis dalam memahami

masalah.

2) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam


Mengidantifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau Konsep

Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam
mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 dan T2.

a. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau


Konsep Pada T1

Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1
dipaparkan sebagaimana gambar 4.9

Gambar 4.9 Jawaban KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi T1

Berdasarkan gambar 4.9 KS terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis yang

diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KS menggunakan

operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KS menggunakan rumus dan menggunakan

sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaiakan masalah. Berikut ini petikan

74
75

wawancara peneliti dengan KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 :

PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus .
PN19T1 : Kenapa pake rumus dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis yang
tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan .
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KS28T1 : Karena jadi negatif dikali negatif sama dengan positif maka hasilnya
jadi .
PN29T1 : Terus kenapa kedua ruas dikaliakan dengan 2 ?
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan pecahannya kak. Saya lanjutkan dapat hasil
.
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS dalam mengidentifikasi sifat-

sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu

dengan menggunakan sifat distributif operasi hitung aljabar .

b. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau


Konsep Pada T2

Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T2
dipaparkan sebagaimana gambar 4.10

75
76

Gambar 4.10 Jawaban KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi T2

Berdasarkan gambar 4.10 KS terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis

yang diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KS

menggunakan operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KS menggunakan rumus

dan menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaikan masalah.

Berikut ini petikan wawancara peneliti dengan KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi

atau konsep pada T2 :

PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?


KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T2 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T2 : Saya cari nilai pake rumus .
PN13T2 : Kenapa pake rumus dek ?
KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis yang
tegak lurus kak.
PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus
PN19T2 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS20T2 : Nilai dan .
PN21T2 : Apa lagi yang kamu lakukan setelah memasukan nilai yang diketahui ?

76
77

KS22T2 : Saya selesaikan sudah kak sampe saya dapat hasil akhirnya
PN23T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan
KS24T2 : Iya kak.

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS dalam mengidentifikasi sifat-

sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu

dengan menggunakan sifat distributif operasi hitung aljabar.

c. Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KS Dalam Mengidentifikasi Sifat- Sifat Operasi
Atau Konsep

Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi

KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 dan T2. Konsistensi data KS

dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep dipaparkan pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi
atau konsep T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2

77
78

Berdasarkan data T1 siswa mengerjakan Berdasarkan data T2 siswa mengerjakan soal


soal dengan langkah-langkah yang dengan langkah-langkah yang sistematis.
sistematis. Siswa menggunakan konsep Siswa menggunakan konsep yang diperlukan
yang diperlukan untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan masalah tersebut,
masalah tersebut, adapun konsep yang adapun konsep yang digunakan siswa yaitu
digunakan siswa yaitu sifat distributif dan sifat distributif dan operasi hitung aljabar.
operasi hitung aljabar.

Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.
Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
setelah tahu apa yang diketahui ? KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak PN15T2 : Bagaiman caramu mencari
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
gradiennya ? KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
garis yang diketahui tadi menjadi . Saya dapat nilai
. Saya dapat nilai
.
.
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa
lagi yang kamu lakukan ? lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus KS18T2 : Saya cari nilai pake rumus
. .
PN19T1 : Kenapa pake rumus PN13T2 : Kenapa pake rumus
dek ? dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu rumus
mencari gradien untuk persamaan mencari gradien untuk persamaan
garis yang tegak lurus kak. garis yang tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ? PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya . KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ? PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus

PN25T1 : Apa semua yang dimasukan PN19T2 : Apa semua yang dimasukan
kerumusnya ? kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan KS20T2 : Nilai dan .
. PN21T2 : Apa lagi yang kamu lakukan
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan setelah memasukan nilai yang
ini padahal nilai ? diketahui ?

78
79

KS28T1 : Karena jadi negatif KS22T2 : Saya selesaikan sudah kak sampe
dikali negatif sama dengan positif saya dapat hasil akhirnya
maka hasilnya jadi .
PN29T1 : Terus kenapa PN23T2 : Jadi hasil akhir yang kamu
kedua ruas dikaliakan dengan 2 ? dapatkan
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan KS24T2 : Iya kak.
pecahannya kak. Saya lanjutkan
dapat hasil .
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu
dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.

Berdasarkan Tabel 4.9, dapat ditunjukkan jawaban-jawaban subjek yang konsisten terhadap

pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada

T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam mengidentifikasi sifat distributif dan operasi hitung

aljabar. Berdasarkan penjelasan tersebut , maka data hasil penelitian terhadap subjek KS dalam

mengklasifikasi persamaan garis lurus adalah kredibel.

d. Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi Atau


Konsep

Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KS dalam

mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1

yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam mengidentifikasi sifat-

sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu

dengan menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar.

3) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan

Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis

79
80

Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KS dalam menerapkan konsep

persamaan garis lurus secara logis. Meliputi: paparan data, uji kredibiltas data, dan analisis data

pemahaman konsep KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis dalam

menyelesaikan T1 dan T2.

a. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus
Secara Logis Dalam Menyelesaikan T1

Hasil wawancara dengan KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis

dalam menyelesaikan T1 sebagai berikut:

PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus .
PN19T1 : Kenapa pake rumus dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis yang
tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan .
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KS28T1 : Karena jadi negatif dikali negatif sama dengan positif maka hasilnya jadi
.
PN29T1 : Terus kenapa kedua ruas dikaliakan dengan 2 ?
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan pecahannya kak. Saya lanjutkan dapat hasil

80
81

.
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS dapat menjelaskan penerapan

konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus

untuk mencari gradien dan untuk menyelesaikan soal.

b. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus
Secara Logis Dalam Menyelesaikan T2

Hasil wawancara dengan KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis dalam

menyelesaikan T2 sebagai berikut:

PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?


KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T2 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
. Saya dapat nilai .
PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T2 : saya cari nilai pake rumus .
PN13T2 : Kenapa pake rumus dek ?
KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis
yang tegak lurus kak.
PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus
PN19T2 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS20T2 : Nilai dan .
PN21T2 : Apa lagi yang kamu lakukan setelah memasukan nilai yang diketahui ?
KS22T2 : Saya selesaikan sudah kak sampe saya dapat hasil akhirnya
PN23T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan

81
82

KS24T2 : Iya kak.


Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dapat menjelaskan penerapan

konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus

untuk mencari gradien dan untuk menyelesaikan soal.

c. Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara KS Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis
Lurus Secara Logis Dalam Menyelesaikan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KS dalam

menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis pada T1 dan T2.

Tabel 4.10 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KS dalam Menerapkan Konsep Persamaan
Garis Lurus Secara Logis Dalam Menyelesaikan T1 dan T2

Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2


PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
setelah tahu apa yang diketahui ? KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak PN15T2 : Bagaiman caramu mencari
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
gradiennya ? KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
garis yang diketahui tadi menjadi . Saya dapat nilai
. Saya dapat nilai
.
.
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa
lagi yang kamu lakukan ? lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus KS18T2 : saya cari nilai pake rumus
. .
PN19T1 : Kenapa pake rumus PN13T2 : Kenapa pake rumus
dek ? dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu rumus
rumus mencari gradien untuk mencari gradien tuk persamaan garis
persamaan garis yang tegak lurus yang tegak lurus kak.
kak. PN15T2 :Jadi berapa gradiennya ?
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ? KS16T2 :Saya dapatkan gradiennya .
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN17T2 :Terus apa yang kamu lakukan ?
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ? KS18T2 :Saya masukan kedalam rumus
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus

82
83

PN25T1 : Apa semua yang dimasukan PN19T2 :Apa semua yang dimasukan
kerumusnya ? kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan KS20T2 :Nilai dan .
. PN21T2 :Apa lagi yang kamu lakukan
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan setelah memasukan nilai yang
ini padahal nilai ? diketahui ?
KS28T1 : Karena jadi negatif KS22T2 :Saya selesaikan sudah kak sampe
dikali negatif sama dengan positif saya dapat hasil akhirnya
maka hasilnya jadi .
PN29T1 : Terus kenapa PN23T2 :Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan
kedua ruas dikaliakan dengan 2 ?
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan
KS24T2 :Iya kak.
pecahannya kak. Saya lanjutkan
dapat hasil .
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu
dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.

Berdasarkan Tabel 4.10, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap

pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek menerapkan konsep persamaan garis lurus secara

logis pada T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus, yaitu

siswa KS menggunakan rumus untuk mencari gradien garis yang saling tegak lurus

(KS18T1)( KS18T2) dan menggunakan rumus untuk mencari persamaan garis

yang saling tegak lurus (KS24T1)( KS18T2). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil

penelitian terhadap subjek KS dalam menerapkan konsep secara logis serta menjelaskan dengan

menggunakan bahasa sendiri pada T1 dan T2 kredibel.

d. Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan Konsep Secara Logis Serta
Menjelaskan Dengan Menggunakan Bahasa Sendiri

83
84

Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KS dalam menerapkan konsep persamaan

garis lurus secara logis sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1 yang akan dipaparkan pada

bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara

logis yaitu menjelaskan penggunan konsep persamaan garis lurus yaitu, mengunakan rumus

untuk mencari gradien dan untuk menyelesaikan soal yang

diberikan.

4) Paparan, Uji Kredibilitas dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Memberi Contoh

Persamaan Garis Lurus dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus

Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KS dalam memberi contoh

persamaan garis lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus meliputi: paparan data, uji

kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam memberi contoh persamaan garis

lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2.

a. Paparan Data Pemahaman Konsep KS dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan
Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus Pada T1

Hasil wawancara dengan KS dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh

dari persamaan garis lurus pada T1 sebagai berikut:

PN05T1 : Dari masalah ini apa yang kamu pahami ?


KS06T1 : Yang saya pahami yang diketahui itu kak persamaan garisnya
dan melalui titik . Di mana dan
PN07T1 : Kamu tau ini persamaan apa dik ?
KS08T1 : Persamaan garis lurus kak
PN09T1 : Dari mana kamu tau ini adalah persamaan garis lurus ?
KS10T1 : emm...(berpikir lama), mungkin karna pangkatnya cuman 1.
PN11T1 : Kalau berpangkat 2, jadi persamaan apa ?
KS12T1 : Lupa kak, tapi karena bentuk umum persamaan garis lurus
dimana tidak ada yang berpangkat 2.

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS memberi contoh persamaan

84
85

garis lurus memiliki pangkat 1 dan yang bukan persamaan garis lurus memiliki pangkat lebih dari

1.

b. Paparan Data Pemahaman Konsep KS dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan
Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus Pada T2

Hasil wawancara dengan KS dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh

dari persamaan garis lurus pada T2 sebagai berikut:

PN05T2 : Dari masalah ini apa yang kamu pahami ?


KS06T2 : Yang saya pahami itu diketahui persamaan garisnya kak
dan melalui titik .
PN07T2 : Kamu tau ini persamaan apa dik ?
KS08T2 : Persamaan garis lurus kak.
PN09T2 : Dari mana kamu tau ini adalah persamaan garis lurus ?
KS10T2 : Karena berpangkat 1 kak..
PN11T2 : Jadi kalau berpangkat 2, jadi persamaan apa ?
KS12T2 : Lingkaran kak dan bentuk umumnya persamaan garis lurus kan
tidak ada yang berpangkat 2.

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS memberi contoh persamaan

garis lurus memiliki pangkat 1 dan yang bukan persamaan garis lurus memiliki pangkat lebih dari

1.

c. Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara KS dalam Memberi Contoh Persamaan Garis
Lurus dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KS dalam memberi

contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam

memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus dipaparkan pada Tabel 4.11

Tabel 4.11 Triangulasi Data Hasil Wawancara KS dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh

Dari Persamaan Garis Lurus Pada T1 dan T2

Data hasil wawancara M1 Data hasil wawancara M2

85
86

PN05T1 : Dari masalah ini apa yang kamu PN05T2 : Dari masalah ini apa yang kamu
pahami ? pahami ?
KS06T1 : Yang saya pahami yang diketahui KS06T2 : Yang saya pahami itu diketahui
itu kak persamaan garisnya persamaan garisnya kak
dan melalui titik . Di dan melalui titik .
mana dan PN07T2 : Kamu tau ini persamaan apa dik ?
PN07T1 : Kamu tau ini persamaan apa dik ? KS08T2 : Persamaan garis lurus kak.
KS08T1 : Persamaan garis lurus kak PN09T2 : Dari mana kamu tau ini adalah
PN09T1 : Dari mana kamu tau ini adalah persamaan garis lurus ?
persamaan garis lurus ? KS10T2 : Karena berpangkat 1 kak..
KS10T1 : emmm....(berpikir lama), mungkin PN11T2 : Jadi kalau berpangkat 2, jadi
karna pangkatnya cuman 1. persamaan apa ?
PN11T1 : Kalau berpangkat 2, jadi KS12T2 : Lingkaran kak dan bentuk
persamaan apa ? umumnya persamaan garis lurus kan
KS12T1 : Lupa kak, tapi karena bentuk tidak ada yang
umum persamaan garis lurus berpangkat 2.
dimana tidak ada yang
berpangkat 2.

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap

pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek memberi contoh dan bukan contoh persamaan garis

lurus pada T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam memberi contoh Persamaan garis lurus yaitu

memliki pangkat 1 dan untuk bukan contoh yaitu memliki pangakat lebuh dari 1. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KS dalam memberi contoh dan bukan

contoh dari persamaan garis lurus T1 dan T2 adalah kredibel.

d. Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh Dari
Persamaan Garis Lurus

Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KS dalam memberi contoh dan bukan

86
87

contoh dari persamaan gari lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data M1 yang akan

dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam memberi contoh dan bukan

contoh dari persamaan garis lurus memberikan contoh persamaan garis lurus yaitu mempunyai

pangkat 1 dan memberikan bukan contoh yaitu mempunyai pangkat lebih dari 1

5) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep

Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Bentuk Respresentasi Matematis.

Paparan uji kredibilitas dan anlisis data pemahaman konsep KS dalam menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis meliputi: paparan data, uji

kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam menyajikan konsep persamaan garis

lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis T1 dan T2

a. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari Lurus
Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T1

Hasil tes tertulis KS dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk

resprentasi matematis pada T1 dipaparkan sebagai berikut:

Gambar 4.11 Jawaban KS dalam merepresentasi bentuk matematis T1

87
88

Berdasarkan gambar 4.11, KS menuliskan rumus persamaan garis lurus. Kemudian Langkah

selanjutnya KS mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KS dalam menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T1 sebagai berikut:

PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus .
PN19T1 : Kenapa pake rumus dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis yang
tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan .

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS dapat menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan

nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.

b. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari Lurus
Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T2

Hasil tes tertulis KS dalam menyajikan suatu masalah persamaan garis lurus dalam bentuk

resprentasi matematis pada T2 dipaparkan sebagai berikut:

88
89

Gambar 4.12 Jawaban KS dalam merepresentasi bentuk matematis T2

Berdasarkan gambar 4.12, KS menuliskan rumus persamaan garis lurus . Kemudian Langkah

selanjutnya KS mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KS dalam menyajikan suatu

masalah persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T2 sebagai

berikut:

PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?


KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T2 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
. Saya dapat nilai .
PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T2 : saya cari nilai pake rumus .
PN13T2 : Kenapa pake rumus dek ?
KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis
yang tegak lurus kak.
PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus
PN19T2 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS20T2 : Nilai dan .
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS dapat menyajikan konsep

89
90

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan

nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.

c. Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari
Lurus Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T1 dan T2

Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi

KS dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis

pada T1 dan T2. Konsistensi data KS dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam

berbagai bentuk representasi matematis dipaparkan pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Triangulasi Data Hasil Tes Tertulis Dan Hasil Wawancara KS Dalam Menyajikan
Konsep Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis
Pada T1 Dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2

Berdasarkan data T1, KS menyelesaikan Berdasarkan data T2, KS menyelesaikan


masalah dengan cara memasukan nilai masalah dengan cara memasukan nilai
dan kedalam rumus =2 =-3dan = . kedalam rumus
dan menggunakan sifat dan menggunakan sifat distributif
distributif dan operasi hitung aljabar. dan operasi hitung aljabar.

90
91

Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data kredibel.
Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
setelah tahu apa yang diketahui ? KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak PN15T2 : Bagaiman caramu mencari
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
gradiennya ? KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis garis yang diketahui tadi menjadi
yang diketahui tadi menjadi . Saya dapat nilai
. Saya dapat nilai .
.
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi
yang kamu lakukan ? PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus lagi yang kamu lakukan ?
. KS18T2 : saya cari nilai pake rumus
PN19T1 : Kenapa pake rumus .
dek ? PN13T2 : Kenapa pake rumus
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu dek ?
rumus mencari gradien untuk KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu
persamaan garis yang tegak lurus rumus mencari gradien untuk
kak. persamaan garis yang tegak lurus
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ? kak.
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya . PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ? KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan
kerumusnya ? PN19T2 : Apa semua yang dimasukan
KS26T1 : Nilai dan kerumusnya ?
. KS20T2 : Nilai dan .

91
92

Berdasarkan Tabel 4.12, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan

yang sama dari peneliti saat subjek menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk

representasi matematis pada T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam menyajikan konsep persamaan

garis lurus kedalam bentuk model matematika serta konsisten dalam penggunaanya untuk

menyelesaikan masalah yang diberikan. Subjek KS juga mengerjakan sesuai bentuk perintah soal.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KS dalam menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis pada T1 dan T2 kredibel.

d. Analisi Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus
Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis

Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KS dalam menyajikan

konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah kredibel, maka

peneliti mengambil data T1 yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS

menyajikan konsep sesuai dengan rencana yang telah dipaparkan yaitu dengan mencari nilai

gradiennya dan memasukan nilai-nilai yang diketahui kedalam rumus . KS

juga mngerjakan menggunakan sifat distributif dan operasi hitung dengan langkah-langkah yang

sistematis.

4.1.3.3 Paparan, Uji Kredibilitas dan Analisis Data Siswa Berkemampuan Matematika Rendah

(KR)

92
93

Paparan, uji kredibilitas dan analisis data siswa berkemampuan matematika rendah

berdasarkan indikator pemahaman konsep yang digunakan pada penelitian ini tidak dilakukan

karena siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah tidak dapat mengerjakan soal yang

telah diberikan oleh peneliti. Siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah tidak

mengetahui cara menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti karena tidak dapat menetukan

rumus yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

4.2 Pembahasan

Pembahasan pada penelitian ini, yaitu profil pemahaman konsep siswa yang memiliki

kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah berdasarkan indikator pemahaman konsep yang

digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara yang telah dilakukan

kepada ketiga subjek penelitian terlihat bahwa subjek dengan kemampuan matematika tinggi dan

sedang dapat menyelesaikan masalah yang diberikan dengan benar, sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan matematika rendah tidak dapat menyelesaikan masalah yang diberikan.Berikut ini

pembahasan selengkapnya.

a) Pemahaman Konsep siswa Berkemampuan Matematika Tinggi (KT)

Berdasarkan hasil analisis data, tes tertulis dan wawancara dalam menyelesaikan masalah

persamaan garis lurus yaitu, KT memanfaatkan indikator pemahaman konsep yang digunakan pada

penelitan ini. Profil pemahaman konsep KT pada indikator pertama yaitu mengklasifikasi konsep

persamaan garis lurus, KT merubah persamaan garis yang diketahui menjadi bentuk umum

persamaan garis lurus . Indikator kedua mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep,

KT menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar untuk menyelesaikan masalah yang

ada.

93
94

Indikator ketiga yaitu menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis. KT menerapkan

rumus dan ) untuk menyelesaikan soal. Dalam hal ini KT

dapat memahami dan menjelaskan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Jonson (2000) yang mengungkapkan bahwa pemahaman adalah

kemampuan untik menerangkan sesuatu dengan kata-kata sendiri. Indikator keempat memberi

contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus yakni KT menjelaskan bahwa contoh dari

persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki 2 variabel dan yag bukan contoh persamaan

garis lurus yaitu persamaan yang tidak memiliki 2 variabel. Indikator kelima adalah menyajikan

konsep persamaan garis lurus dalam bentuk respresentasi matematis. KT dapat menyajikan masalah

sesuai dengan rencana yang dipaparkan yaitu dengan cara memasukan nilai-nilai yang diketahui

kedalam rumus ).

b) Pemahaman Konsep siswa Berkemampuan Matematika Sedang (KS)

Berdasarkan hasil analisis data, tes tertulis dan wawancara dalam menyelesaikan masalah

persamaan garis lurus yaitu, KS memanfaatkan indikator pemahaman konsep yang digunakan pada

penelitan ini. Profil pemahaman konsep KS pada indikator pertama yaitu mengklasifikasi konsep

persamaan garis lurus, KS merubah persamaan garis yang diketahui menjadi bentuk umum

persamaan garis lurus . Indikator kedua mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep,

KS menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar untuk menyelesaikan masalah yang

ada.

Indikator ketiga yaitu menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis. Indikator ketiga

yaitu, menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis. KS menerapkan rumus

dan ) untuk menyelesaikan soal. Indikator keempat memberi contoh dan

bukan contoh dari persamaan garis Lurus yakni KS menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis

94
95

lurus yaitu persamaan yang berpangkat 1 dan yag bukan contoh persamaan garis lurus yaitu

persamaan yang memiliki pangkat lebih dari 1. Indikator kelima adalah menyajikan konsep

persamaan garis lurus dalam bentuk respresentasi matematis. KS dapat menyajikan masalah sesuai

dengan rencana yang dipaparkan yaitu dengan cara memasukan nilai-nilai yang diketahui kedalam

rumus ).

c) Pemahaman Konsep siswa Berkemampuan Matematika Rendah (KR)

Pembahasan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah berdasarkan indikator yang

digunakan pada penelitian ini yaitu, siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak dapat

menyelesaikan masalah yang diberikan karena siswa berkemampuan matematika rendah tidak dapat

menentukan rumus yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.

Persamaan dan perbedaan pemahaman konsep pada ketiga subjek penelitian yaitu, siswa

berkemampuan matematika tinggi dan sedang dapat menyelesaiakan masalah yang diberikan

dengan benar sedangkan siswa berkemampuan matematika rendah tidak dapat menyelesaikan

masalah yang diberikan. Siswa berkemampuan matematika Tinggi memberikan bahwa contoh dari

persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki 2 variabel dan yang bukan contoh persamaan

garis lurus yaitu persamaan yang tidak memiliki 2 variabel sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan matematika sedang memberikan contoh dari persamaan garis lurus yaitu persamaan

yang berpangkat 1 dan yag bukan contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki

pangkat lebih dari 1.

95
96

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis, data dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan tentang profil

pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus di kelas VIII A

Labschool UNTAD palu ditinjau dari kemampuan matematika

Siswa berkemampuan matematika tinggi (KT) dalam mengklasifikasikan konsep persamaan

garis lurus dengan cara mengidentifikasi konsep persamaan garis lurus yaitu berdasarkan bentuk

umum persamaan garis lurus yaitu . Selanjutnya, dalam mengidentifikasi sifat-sifat

operasi dan konsep KT menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar. Kemudian dalam

menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis, KT menerapakan rumus yang telah

diketahui sebelumnya untuk menyelesaiakan soal dengan langkah-langkah yang sistematis.

Selanjutnya dalam memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus, KT menjelaskan

bahwa contoh dari persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki 2 variabel dan yang bukan

contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang tidak memiliki 2 variabel. Kemudian, dalam

menyajikan masalah persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis. KT

menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk model matematika.

Siswa berkemampuan matematika sedang (KS) mengklasifikasikan konsep persamaan garis

lurus dengan cara mengidentifikasi konsep persamaan garis lurus yaitu berdasarkan bentuk umum

persamaan garis lurus yaitu dapat dirubah menjadi bentuk umum persamaan garis lurus yaitu

Selanjutnya, dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi dan konsep KS menggunakan

sifat distributif dan operasi hitung aljabar. Kemudian dalam menerapkan konsep persamaan garis
97

lurus secara logis, KS menerapakan rumus yang telah diketahui sebelumnya untuk menyelesaiakan

soal dengan langkah-langkah yang sistematis. Selanjutnya dalam memberi contoh dan bukan contoh

dari persamaan garis lurus, KS menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis lurus yaitu

persamaan yang berpangkat 1 dan yang bukan contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang

memliki pangkat lebih dari 1. Kemudian, dalam menyajikan masalah persamaan garis lurus dalam

berbagai bentuk representasi matematis. KS menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam

bentuk model matematika.

Siswa berkemampuan matematika rendah (KR) tidak dapat menyelesaikan masalah yang

diberikan. KR tidak mengetahui cara atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah

yang diberikan. KR hanya mengetahui apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat, maka saran yang perlu disampaikan

oleh peneliti antar lain :

1. Guru sebaiknya lebih memperhatikan pemahaman konsep siswa, karena pemahaman konsep

dibutuhkan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi selanjutnya.

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat memanfaatkan hasil penelitian ini yaitu dapat dijadikan

sebagai referensi untuk penelitian yang lebih lanjut mengenai pemahaman konsep.
98

DAFTAR PUSTAKA

Abdur, R.A, Tohir, M., Valentino, E., Imron, Z., Taufiq, I. (2017). Buku Guru Matematika. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Afrilianto, M. (2012). Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa
SMA dengan Pendekatan Metaporical Thingking. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika
STKIP Siliwangi Bandung. [online]. vol 1 no 2 september (2012). Tersedia:
https%3a%2f%2-fejurnal.Stkip siliwa-
ngi.ac.id.%2findex.php%2finfinity%2fartikal%2fview%2f19%2ef18&usg=afqcny-
d0ijqfr3rkvp8pz4ssoj-nybcjew.[26 November 2019].

Aini, R.N. (2017). Analisis Pemahaman Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar pada PISA.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. [online]. Vol 3 No 2. Tersedia:
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/mathedune-sa/ article/view/8718/8768. [27
November 2019].

Ariansyah, A.(2017). Profil Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Bilangan
Real Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Al Bayan Makassar. Tesis Universitas
Negeri Makassar.[online]. Tersedia: http://eprints.unm.ac.id/4348/1/tesis.pdf.[26 November
2019].

Arnidha, Y. (2017). Analisis Pemahaman Konsep Matematika Siswa Sekolah Dasar dalam
Penyelesaian Bangun Datar. Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. [online]. Vol 3
Nomor 1. Tersedia: https://ojs.s-titmul tazam.ac.i-d/index.php/JPGMI/article/view/22/17.[26
November 2019].

Asmudik.(2016).Profil Pemahaman Konsep pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode


Ekspositori dengan Bantuan Media Flash. Tesis UIN Sunan Ampel Surabaya. [online].
Tersedia: http://digilib.ui-nsby.ac.id/126-40/.[26 November 2019].
99

Darmadi. (2015). Profil Berpikir Visual Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Memahami
Definisi Formal Barisan Konvergen Berdasarkan Perbedaan Gender. Dalam jurnal LPPM
[online] Vol 3 (1), 16 Halaman. Tersedia: http://e-
journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JPLPPM/articl-e/download-/3332/215. [27
November 2019].

Dewiatmini, P. (2010). Upaya Meningkatkan Kpnsep Matematika pada Pokok Bahasan Himpunan
Siswa Kelas VII A SMP Negeri 14 Yogyakarta dengan Penerepan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta. [online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/211/1/pramita_dewiatmini.pdf. [19
November 2019].

Hamzah, Ali. (2014). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2017).Matematika Untuk


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Balitbang, Kemendikbud.

Khaini, F.N. (2017). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Mengubah Soal Cerita Menjadi
Model Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Mts
Darussalam Kademangan Blitar. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Indonesia.
Online. Tersedia : http://repo.uinsatu.ac.id/5902/. [17 Juli 2022]

Marlis. (2015). Analisis Profil Pemahaman Konsep dan Konsistensi Konsepsi Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Tilatang Kamang pada Materi Fluida Statis. Prosiding Simposium Nasional Inofasi
dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS2015) 8 dan 9 Juni 2015, Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung, Indonesia. ISBN:978-602-19655-9-0. [online]. Tersedia:
http//portal.fi.itb.ac.id/snips2015/files/snips_2015_marlis_spd_5266dcde539-
d86457aceeb7d0cda5eb.pdf. [ 19 November 2019].

Miles, M.B. Huberman, A.M. Saldana, J.(2014). Qualitative Data Analysis : a methods sourcebook
third edition. United States of America: Sage
100

Ningrum, S.W. (2020). Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dalam Pemahaman Konsep Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII MTS 7 Tulungagung. Skripsi, Institut
Agama Islam Negeri Tulunagung, Indonesia. Online. Tersedia:
http://repo.uinsatu.ac.id/16072/

Ningtyas, I.K. 2015. Profil Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTs Sultan
Agung Jabalsari Dalam Memahami Pokok Bahasan Garis Singgung Lingkaran Berdasarkan
Kemampuan Matematika. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulunagung,
Indonesia.[online]

Ngilam, P. (1992). Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Purwosusilo. (2014). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matmatika


Siswa SMK Melalui Strategi Pembelajaran React (Studi Eksperimen Di SMK 52 Jakarta).
Jurnal Pendidikan dan Keguruan [online] Vol 1 No.2. Tersedia:
https://www.neliti.com/id/publications/20-9674/peningkatan-kemampuan-pemahaman-dan-
pemecahan-masalah-matematik-siswa-smk-melalu6. [26 November 2019]

Rahayu, I.F., Irianti, M., & Zulirfan. (2013). Pengaruh Kemampuan Matematika Dan Kebiasaan
Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI Ipa SMAN 11
Pekanbaru.Tersedia:https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/hand-le/123456
789/1702/jurnal%20ika.pdf?sequence=1 [01 November 2021].

Rizal, M. (2011). Proses Berpikir Siswa Sekolah Dasar Melakukan Estimasi dalam Pemecahan
Masalah Berhitung Ditinjau dari Kemampuan Matematika dan Jenis Kelamin. Desertasi
Tidak Diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Safitri, F.L., dkk. (2018). Analisis Pemahaman Matematis Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 8
Jember Berdasarkan Polya dengan Pemberian Scaffolding Pokok Bahasan Kubus dan Balok.
Jurnal Universitas Jember.[online]. Vol 8 Nomor 2. Tersedia:
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/ arti-cle/download/6825/4973/. [27 November
2019].
101

Solaikah, dkk. (2013). Identifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soa Aritmatika Sosial
Ditinjau Dari Perbedaan Kemampuan Metematika. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP
PGRI Sidoarjo.Online. Vol.1 No. 1. Tersedia :
https://www.researchgate.net/publication/318967076_IDENT-
IFIKASI_KEMAMPUAN_SISWA_DALAM_MENYELESAIKAN_SOAL_ARITMATIK
A_SOSIAL_DITINJAU_DARI_PERBEDAAN_KEMAMPUAN_MATEMATIKA. [17 Juli
2022]

Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumarno, U dan Hendriana, H. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Refika


Aditama.-

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia
Group.-

Tresna, I. K. (2012). Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas IV SD Negeri


Tanahmodindi Palu pada Materi Perkalian Bilangan Cacah Melalui Pembelajaran Model
Induktif. Skripsi Tidak Diterbitkan. Palu: Universitas Tadulako.-

Wulandari.(2016).Bab II Kajian Teori.[online]. Tersedia: http://repo.iaintulungag-


ung.ac.id/3746/3/BAB%20II.pdf.[26 November 2019].-

Yuwono, A. (2010). Profil Siswa SMA dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari
Tipe Kepribadian. PDF Skripsi Diterbitkan.[online]. Tersedia:
http://core.ac.uk/download/pdf/1-235-135-3. [ 19 November 2022]
102

Lampiran 1

1. Daftar nama siswa kelas VIII A Labschool UNTAD palu

Tabel daftar nama siswa kelas VIII A yang mengikuti tes matematika

No Nama Siswa P/L


1 Agustino L
2 Ayu Lestari P
3 Ayong Cristiani P
4 Bayu Setiawan L
5 Cristiani Sonda P
6 Dandi Aditia L
7 Fatra Renalda P
8 Frengki kurniawan L
9 Gledis Lorencia P
10 Indira Ayu Lestari P
11 Kadek Ray L
12 Muh. Rifki Musa L
13 Opan Herdiyansyah L
14 Puspa Mariani P
15 Putri andini P
16 Rahmad Wahyu L
17 Riska awalia P
18 Randi aditia L
103

Lampiran 2
Tes Masalah 1

Petunjuk :
1. Tuliskan nama kamu pada lembar jawaban yang tersedia

2. Kerjakan soal ini dengan baik dan benar

3. Apabila soal kurang jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas

soal

1. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis dan melalui titik

Kunci Jawaban

1.

Dua garis yang tegak lurus, maka:

Mencari titik
104

Lampiran 3
Tes masalah 2
Petunjuk :

1. Tuliskan nama kamu pada lembar jawaban yang tersedia

2. Kerjakan soal ini dengan baik dan benar

3. Apabila soal kurang jelas, silahkan bertanya pada guru/pengawas

soal
1 Tentukan persamaan tegak lurus garis melalui titik .

Kuncijawaban

1.

Dua garis tegak lurus, maka

Karena melalui titik dan , maka


105

Lampiran 4
ANALISIS ULANGAN HARIAN

Nama Sekolah : Labschool Untad Palu Banyak Soal: 5


Kelas/semester : VIII A/GANJIL KKM : 60

Nomor soal Perolehan Jumlah/ Kemampuan


skor Nilai tinggi/sedang/rendah
NO
NAMA SISWA
1 2 3 4 5
15 20 20 15 30
1 Agustino 15 20 10 15 15 75 Sedang
2 Ayu lestari 15 10 5 10 0 45 Rendah
3 Ayong cristin 15 20 10 15 10 70 Sedang
4 Bayu setiawan 15 20 20 15 10 80 Tinggi
5 Riska awalia 15 20 20 15 20 90 Tinggi
6 Muh. Rifki M 10 10 10 15 15 60 Sedang
7 Frengki K 15 20 10 15 10 70 Sedang
8 Gledis L 15 20 20 15 10 80 Tinggi
9 Indira A.L 15 20 5 `10 0 50 Rendah
10 Kadek Ray 10 20 20 15 5 70 Sedang
11 Opan H 10 10 15 15 0 50 Rendah
12 Rahmat W 15 20 10 15 10 70 Sedang
13 Putri andini 15 20 20 15 15 85 Tinggi
14 Puspa M 10 20 0 10 0 40 Rendah
15 Cristiani S 15 20 10 15 15 75 Sedang
16 Randi aditia 15 20 20 15 15 85 Tinggi
17 Fatra renalda 15 20 15 10 10 70 Sedang
18 Dandi Aditia 10 20 15 5 20 70 Sedang
106

Lampiran 5

Dokumentasi Foto pertemuan pertama.


107

Lampiran 6
Dokumentasi foto pertemuan kedua
108

Lampiran 7
Petikan wawancara peneliti dengan KT (T1)

PN01T1 : Assalamualaikum dik ? Bagaimana kabarnya ?


KT02T1 : Walaikumsalam, Baik kak.
PN03T1 : Sekarang saya wawancara ya ?
KT04T1 : Iya kak.
PN05T1 : Dari masalah ini apa yang kamu pahami ?
KT06T1 : Yang saya pahami cara kerjanya.
PN07T1 : Bagaimana cara kerjanya ?
KT08T1 : Pertama yang diketahuikan dan melalui titik (6,-5).
PN09T1 : Kamu tau ini persamaan apa ?
KT10T1 : Persamaan garis Lurus kak.
PN11T1 : Dari mana kamu tau ?
KT12T1 : Karena memiliki 2 variabel dan bentuk persamaan umum garis lurus
.
PN13T1 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel ?
KT14T1 : Kalau cuman 1 nanti tidak ada garisnya kak kalau digambar.
PN15T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KT16T1 : Saya langsung kerjakan kak.
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya kak ?
PN19T1 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu
persamaannya yang diketahui menjadi , maka nilai
PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T1 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya
.
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya
?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak lurus.
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T1 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik
yang dilalui.
PN27T1 : Titik mana yang dilalui ?
KT28T1 : Titik .
PN29T1 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T1 : Rumus , saya masukan nilai dan
109

.
PN31T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KT32T1 : Sebelumnya karena negatif dikali negatif sama dengan positif
maka hasilnya jadi .
PN33T1 : Terus kenapa berubah menjadi ?
KT34T1 : Karena saya mau tidak ada nilai pecahan kak, jadi ruas kiri dan kanannya
saya kalikan dengan 2. Terus saya teruskan lagi hingga dapat hasil akhirnya

PN35T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?


KT36T1 : Iya kak.
PN37T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KT38T1 : Iya sudah kak.
PN39T1 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KT40T1 : Iya kak sama-sama.
110

Lampiran 8

Petikan wawancara peneliti dengan KT (T2)

PN01T2 : Assalamualaikum dik ? Bagaimana kabarnya lagi?


KT02T2 : Walaikumsalam, Baik kak.
PN03T2 : Sekarang saya wawancara lagi ya ?
KT04T2 : Iya kak.
PN05T2 : Dari masalah ini apa yang kamu pahami ?
KT06T2 : Yang saya pahami cara kerjanya.
PN07T2 : Bagaimana cara kerjanya dek ?
KT08T2 : Sama kayak lalu kak yang diketahuikan dan melalui titik

PN09T2 : Kamu masih ingat ini persamaan apa ?


KT10T2 : Masih kak, persamaan garis Lurus kak.
PN11T2 : Bagaimana kamu tau kamu tau ?
KT12T2 : Karena memiliki 2 variabel dan bentuk persamaann garis lurus
PN13T2 : Bagaimana kalau cuman 1 variabel ?
KT14T2 : Tidak bisa di gambar garis kak.
PN15T2 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KT16T2 : Saya langsung kerjakan kak.
PN17T2 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T2 : Pertama saya cari gradiennya lagi kak ?
PN19T2 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T2 : Sama kayak lalu kak, saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu
persamaannya yang diketahui menjadi , maka nilai
PN21T2 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T2 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya
.
PN23T2 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan
gradiennya ?
KT24T2 : Karena garisnya saling tegak lurus kak.
PN25T2 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T2 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik
yang dilalui.
PN27T2 : Titik mana lagi yang dilalui ?
111

KT28T2 : Titik .
PN29T2 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T2 : Rumus ,saya masukan nilai =2 =-3dan = .
PN31T2 : Bagaimana caranya kamu rubah menjadi
KT32T2 : Karena kedua ruasnya saya kalikan dengan 3 kak.
PN33T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KT34T2 : Iya kak.
PN35T2 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KT36T2 : Iya sudah kak.
PN37T2 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KT38T2 : Iya kak sama-sama.
112

Lampiran 9

Petikan wawancara peneliti dengan KS (T1)

PN01T1 : Assalamualaikum dik ? Bagaimana kabarnya ?


KS02T1 : Walaikumsalam, Baik kak.
PN03T1 : Sekarang saya wawancara ya ?
KS04T1 : Iya kak.
PN05T1 : Dari masalah ini apa yang kamu pahami ?
KS06T1 : Yang saya pahami yang diketahui itu kak persamaan garisnya
dan melalui titik . Di mana dan
PN07T1 : Kamu tau ini persamaan apa dik ?
KS08T1 : Persamaan garis lurus kak
PN09T1 : Dari mana kamu tau ini adalah persamaan garis lurus ?
KS10T1 : emmm....(berpikir lama), mungkin karna pangkatnya cuman 1.
PN11T1 : Kalau berpangkat 2, jadi persamaan apa ?
KS12T1 : Lupa kak, tapi karena bentuk umum persamaan garis lurus
dimana tidak ada yang berpangkat 2.
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
. Saya dapat nilai .
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus .
PN19T1 : Kenapa pake rumus dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis
yang tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan .
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KS28T1 : Karena jadi negatif dikali negatif sama dengan positif maka
hasilnya jadi .
PN29T1 : Terus kenapa kedua ruas dikaliakan dengan 2 ?
113

KS30T1 : Karena saya mau hilangkan pecahannya kak. Saya lanjutkan dapat hasil
.
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
PN35T1 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KS36T1 : Iya kak sama-sama.
114

Lampiran 10
Petikan wawancara peneliti dengan KS (T2)

PN01T2 : Assalamualaikum dik ? Bagaimana kabarnya ?


KS02T2 : Walaikumsalam, baik kak.
PN03T2 : Sekarang saya wawancara lagi ya ?
KS04T2 : Iya kak.
PN05T2 : Dari masalah ini apa yang kamu pahami ?
KS06T2 : Yang saya pahami itu diketahui persamaan garisnya kak
dan melalui titik .
PN07T2 : Kamu tau ini persamaan apa dik ?
KS08T2 : Persamaan garis lurus kak.
PN09T2 : Dari mana kamu tau ini adalah persamaan garis lurus ?
KS10T2 : Karena berpangkat 1 kak..
PN11T2 : Jadi kalau berpangkat 2, jadi persamaan apa ?
KS12T2 : Lingkaran kak dan bentuk umumnya persamaan garis lurus kan
tidak ada yang berpangkat 2.
PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T2 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
. Saya dapat nilai .
PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T2 : saya cari nilai pake rumus .
PN13T2 : Kenapa pake rumus dek ?
KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis
yang tegak lurus kak.
PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus
PN19T2 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS20T2 : Nilai dan .
PN21T2 : Apa lagi yang kamu lakukan setelah memasukan nilai yang diketahui ?
KS22T2 : Saya selesaikan sudah kak sampe saya dapat hasil akhirnya
PN23T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan
KS24T2 : Iya kak.
115

PN25T2 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?


KS26T2 : Iya sudah kak.
PN27T2 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KS28T2 : Iya kak sama-sama.
116

Lampiaran 11
Petikan wawancara peneliti dengan KR (T1)

PN01T1 : Assalamualaikum dik ? Bagaimana kabarnya ?


KR02T1 : Walaikumsalam, Baik kak.
PN03T1 : Sekarang saya wawancara ya ?
KR04T1 : Iya kak.
PN05T1 : Dari masalah ini apa yang kamu pahami ?
KR08T1 : Pertama yang tahu itu persamaan garis dan melalui titik

PN09T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KR10T1 : Kalau tidak salah cari nilai gradiennya baru di masukan kerumus untuk
mendapatkan persamaan garis yang tegak lurusnya
PN11T1 : Bagaimana caranya kamu cari gradiennya ?
KR12T1 : Saya lupa kak.
PN13T1 : Coba kamu ingat-ingat ulang bagamana cari gradiennya ?
KR14T1 : hmmm...(berfikir), saya lupa kak bagaimana caranya mencari gradien.
PN15T1 : Apa kamu tahu juga rumus untuk mencari persamaan garis yang tegak
lurusnya ?
KR16T1 : Saya lupa juga kak.
PN17T1 : Coba kamu ingat-ingat kembali ?
KR18T1 : saya lupa juga kak bagaimana tidak belajar saya.
PN19T1 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KR20T1 : Iya kak sama-sama.
117

Lampiran 12

Petikan wawancara peneliti dengan KR (T2)

PN01T1 : Assalamualaikum dik ? Bagaimana kabarnya ?


KR02T1 : Walaikumsalam, Baik kak.
PN03T1 : Sekarang saya wawancara lagi ya dik ?
KR04T1 : Iya kak.
PN05T1 : Dari masalah ini apa yang bisa kamu pahami dik?
KR08T1 : Sama kayak lalu kak yang saya tahu itu persamaan garis
dan melalui titik
PN09T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KR10T1 : Harus cari dulu nilai gradiennya kak.
PN11T1 : Bagaimana caranya kamu cari gradiennya ?
KR12T1 : Hehehe...saya lupa kak, saya pikir sudah tidak mau di tes lagi makanya saya
tidak belajar.(tersenyum)
PN13T1 : Jadi kamu lupa cara cari gradiennya ?
KR14T1 : Iya kak, saya lupa betul.
PN15T1 : Kalau mencari rumus untuk mencari persamaan garis yang tegak lurusnya ?
KR16T1 : Sama kak, masih saya lupa juga .
PN17T1 : Coba kamu ingat-ingat ulang, apakah tidak ada yang kamu ingat ?
KR18T1 : Iya kak, saya lupa. Tidak ada lagi yang saya ingat.
PN19T1 : iya dek, kalau begitu terima kasih atas waktunya ya.
KR20T1 : Iya kak sama-sama.
118

Lampiran 13
Foto Surat Keterangan Pembimbing
119
120

Lampiran 14
121

Lampiran 15
Jawaban Siswa Berkemampuan Tinggi
122
123

Lampiran 16
Jawaban Siswa Berkemampuan Sedang
124
125

Lampiran 17
Jawaban Siswa Berkemampuan Rendah
126

Lampiran 18

BIODATA / CURRICULUM VITAE

I. UMUM
1. Nama : Sry Yasma
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Ogoamas, 11 Januari 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Nama Orang Tua
a. Ayah : Bahnar
b. Ibu : Herni
5. Agama : Islam
6. Alamat : Desa ogoamas II

II. PENDIDIKAN
1. SD : SD Impres Sampini Tahun 2003-2009
2. SMP : SMP Negeri 1 Sojol Utara Tahun 2009-2012
3. SMA : SMA Negeri 1 Dampal Selatan 2012-2015
4. PT : Universitas Tadulako Tahun 2015-2022

Anda mungkin juga menyukai