Document 5
Document 5
OLEH
SRY YASMA
A 231 15 149
SKRIPSI
Diajukan sebagai satu diantara syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi
Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan
Universitas Tadulako
By:
SRY YASMA
A 231 15 149
UNDERGRADUATE THESIS
Sry Yasma. 2022. Profil Pemahaman Konsep Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Garis
Lurus Di Kelas VIII A SMP LABSCHOOL Untad Palu Ditinjau Dari Kemampuan Matematika.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako. Pembimbing I Sutji Rochaminah dan Pembimbing II
Gandung Sugita.
Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan profil
pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus ditinjau dari
kemampuan matematika. Subjek pada penelitian ini yaitu, siswa berkemampuan matematika tinggi
(KT), sedang (KS), dan rendah (KR). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa berkemampuan
matematika tinggi (KT) dalam mengklasifikasikan konsep persamaan garis lurus berdasarkan
bentuk umum persamaan garis lurus. Selanjutnya, dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi dan
konsep KT menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar. Kemudian dalam menerapkan
konsep persamaan garis lurus secara logis, KT menerapakan rumus yang telah diketahui
sebelumnya untuk menyelesaiakan soal. Selanjutnya dalam memberi contoh dan bukan contoh dari
persamaan garis lurus, KT menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis lurus yaitu persamaan
yang memiliki 2 variabel dan yang bukan contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang tidak
memiliki 2 variabel. Kemudian, dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai
bentuk representasi matematis, KT menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk model
matematika.Siswa berkemampuan matematika sedang (KS) dalam mengklasifikasikan konsep
persamaan garis lurus berdasarkan bentuk umum persamaan garis lurus. Selanjutnya, dalam
mengidentifikasi sifat-sifat operasi dan konsep, KS menggunakan sifat distributif dan operasi hitung
aljabar. Kemudian dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis, KS menerapkan
rumus yang diketahui sebelumnya untuk menyelesaikan soal. Selanjutnya dalam memberi contoh
dan bukan contoh dari persamaan garis lurus, KS menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis
lurus yaitu persamaan yang berpangkat 1 dan yang bukan contoh persamaan garis lurus yaitu
persamaan yang memliki pangkat lebih dari 1. Kemudian, dalam menyajikan konsep persamaan
garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis, KS menyajikan masalah persamaan garis
lurus dalam bentuk model matematika. Siswa berkemampuan matematika rendah (KR) tidak dapat
menyelesaikan masalah yang diberikan. KR tidak mengetahui cara atau rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa hanya mengetahui apa yang diketahui dari
masalah yang diberikan.
Sry Yasma. 2022. Profile Of Students Conceptual Understanding In Solving Straight Line Equations
In Class VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD Palu In Terms Of Mathematics Ability. Undergraduate
Thesis. Mathematics Education Study Program, Mathematic And Natural Science Department,
Teacher Training and Education Faculty, Tadulako University. First Advisor Sutji Rochaminah and
Second Advisor Gandung Sugita.
This research is a qualitative research that aims to describe the profile of students' conceptual
understanding in solving straight line equations in terms of mathematical ability.The subjects in
this study were students with high, medium, and low mathematical abilities. The results of this study
indicate that students have high mathematical abilities in classifying the concept of straight-line
equations based on the general form of straight-line equations. Furthermore, in identifying the
properties of operations and concepts students use distributive properties and algebraic
arithmetic operations.Then in applying the concept of a straight line equation logically, students
apply the formula that has been known previously to solve the problem. Furthermore, in giving
examples and not examples of straight-line equations, students explain that examples of straight-
line equations are equations that have 2 variables and those that are not examples of straight-line
equations are equations that do not have 2 variables. Then, in presenting the concept of straight
line equations in various forms of mathematical representation. Students present the concept of
straight-line equations in the form of mathematical models. Students with mathematical abilities are
currently classifying the concepts of straight-line equations based on the general form of straight-
line equations. Furthermore, in identifying the properties of operations and concepts students use
distributive properties and algebraic arithmetic operations. Then in applying the concept of a
straight line equation logically, students apply the previously known formula to solve the problem.
Furthermore, in giving examples and not examples of straight-line equations, students explain that
examples of straight-line equations are equations with the power of 1 and those that are not
examples of straight-line equations are equations that have a power of more than 1. Then, in
presenting the concept of straight-line equations in various forms of mathematical representation.
Students present a straight line equation problem in the form of a mathematical model. Students
with low math ability cannot solve the given problem. Students do not know the method or formula
used to solve the given problem. Students only know what is known from the given problem
Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan SKRIPSI yang berjudul “Profil Pemahaman Konsep Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII A SMP LABSCHOOL Untad
Palu Ditinjau Dari Kemampuan Matematika”. Shalawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada
Nabiullah, teladan kita Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi Wa Sallam, beserta keluarga, para
sahabatnya dan seluruh pengikutnya yang senantiasa setia di atas sunnah beliau.
Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis ayahanda Bahnar dan
Ibunda Herni atas doa, dukungan, jasa-jasa kerja keras serta tetesan keringat ayahanda dan ibunda
tercinta, mengajariku hakikat hidup dengan kemandirian dan ketabahan, mengajariku bagaimana
saat terjatuh, mengajariku semangat pantang menyerah dan terus berusaha, menunjukkan cara
berbagi dan selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki, serta mengizinkanku menikmati dunia
pendidikan yang merupakan warisan yang sangat berharga untuk masa depanku. Sembah sujud dan
doa tiada hentinya dariku “Semoga Allah Subhanahu Wa Ta‟ala senantiasa memberikan kesehatan,
Terima kasih yang tak terhingga juga untuk Saudara Penulis Syarfin, Sulfiana, Ahsan,
Irham, dan Nisa Nurhidaya yang memberikan semangat dan dukungan yang tak terhitung. Terima
kasih atas semua pengorbanan, semua doa, semua nasihat, kesabaran, dukungan, kebaikan serta
motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Semoga Allah yang Maha Baik senantiasa
Penulis menghanturkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Dr. Sutji Rochaminah, M.Si dan Drs. Gandung Sugita, M.Si sebagai pembimbing
yang telah memberikan waktu, pikiran, dukungan dan tenaga untuk memberikan nasehat serta
bimbingan dan saran-saran yang sangat berharga mulai dari awal perkuliahan, penulisan proposal,
pelaksanaan seminar, kegiatan penelitian, sampai pada penyelesaian skripsi ini. Begitu pula kepada
Bapak Drs. Tegoeh S Karniman, M.Pd, Bapak Dr. Pathuddin, S.Pd., M.Si dan Bapak Bakri S.Pd,
M.Si dosen pembahas yang telah banyak memberikan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P. selaku Rektor Universitas Tadulako yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di kampus yang tercinta ini.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tadulako yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.
3. Bapak Dr. H. Nurhayadi, M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik yang telah memudahkan
4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd, M.Ed., P.hD Wakil Dekan Bidang Administrasi dan
5. Bapak Dr. Iskandar, M.Hum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan yang telah memberikan
6. Ibu Purnama Ningsih, S.Pd, M.Si., Ph.D., sebagai ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako yang
perkuliahan;
7. Bapak Dr. Pathuddin, S.Pd., M.Si Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Tadulako yang telah memberikan bantuan dalam kelancaran studi;
8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas
9. Seluruh Staf akademik pengajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Terima kasih atas
10. Ibu Mariana, S.Pd, guru bidang studi matematika di kelas VIII A SMP LABSCHOOL
11. Seluruh Bapak dan Ibu guru, serta Staf Tata Usaha di SMP LABSCHOOL UNTAD Palu yang
12. Siswa-siswi kelas VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD Palu yang telah bekerja sama dengan
13. Keluarga Besarku yang ku sayangi Terima kasih atas semua doa, semua nasihat, dan semua
dukungan yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan
kepada keluarga kita dan mempersatukan kita kembali di surga-Nya. Aamiin Allahumma
aamiin.
14. Terima Kasih Kepada Orang Terkasih Moh. Rian Firdaus S.Pd atas semangat, doa dan
15. Teman-teman kelas B 2015 atas canda, tawa, motivasi, doa, dan kebersamaan yang sangat
16. Teman-teman angkatan 2015 kelas A dan C yang selalu mendukung dan menyemangati untuk
17. Semua teman-teman senior maupun junior di Program Studi Pendidikan Matematika, Terima
kasih selalu hadir memberikan motivasi serta kebersamaan yang begitu berarti selama di
bangku perkuliahan;
18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan hasil penelitian ini, terima kasih
Akhirnya, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bagi
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Manfaat Penelitian 5
1.5 Batasan Istilah 6
DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN 97
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Skala Penilaian Kemampuan 33
4.2 Jumlah Subjek Tiap Kategori 34
Tringulasi Data Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara KT
4.3 Dalam Menklasifikasi konsep Persamaan Garis Lurus T1 dan T2 38
4.4 Tringulasi Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengidentifikasi
Sifat-Sifat Operasi Atau Konsep T1 dan T2 44
4.5 Tringulasi Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan
Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis Dalam Menyelesa-
ikan T1 dan T2 50
4.6 Tringulasi Data Hasil Wawancara KT Dalam Memberi Contoh
Dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus T1 dan T2 54
4.7 Tringulasi Data Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara KT DAFTAR
Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus Dalam GAMBAR
Berbagai Bentuk Representasi Matematis T1 dan T2 59
4.8 Tringulasi Data Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara KS
Dalam Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis Lurus pada T1
dan T2 64
Tringulasi Data Pemahaman Konsep KS Dalam Mengidentifikasi 69
4.9 Sifat-Sifat Operasi Atau Konsep T1 dan T2
4.10 Tringulasi Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan
Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis Dalam
Menyelesaikan T1 dan T2 74
4.11 Tringulasi Data Hasil Wawancara KS Dalam Memberi Contoh
Dan Bukan Contoh Dari Perasmaan Garis Lurus T1 dan T2 78
4.12 Tringulasi Data Hasil Tes tertulis Dan Wawancara KS Dalam
Menyaji kan Konsep Persamaan Garis Lurus dalam Berbagai
Bentuk Representasi matematis Pada T1 dan T2 83
Halaman
2.1 Grafik Persamaan Garis Lurus 20
2.2 Alur Kerangka Pemikiran 24
3.1 Tringulasi Waktu 30
4.1 Jawaban KT dalam mengkalsifikasi persamaan garis lurus T1 36
4.2 Jawaban KT dalam mengkalsifikasi persamaan garis lurus T2 37
4.3 Jawaban KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau 40
konsep T1
4.4 Jawaban KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi 42
atau konsep T1
4.5 Jawaban KT dalam merepresentasi matematis T1 56
4.6 Jawaban KT dalam merepresentasi matematis T2 57
4.7 Jawaban KS dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus T1 62
4.8 Jawaban KS dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus T2 63
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII A Labscchool UNTAD Palu 97
2 Soal Tes Masalah 1 98
3 Soal Tes Masalah 2 99
4 Analisis Ulangan Harian 100
5 Dokumentasi Foto Pertemuan Pertama 101
6 Dokumentasi Foto Pertemuan Kedua 102
7 Petikan Wawancara Peneliti dengan KT pada T1 103
8 Petikan Wawancara Peneliti dengan KT pada T2 105
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan matapelajaran matematika dalam Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2017) adalah agar
siswa dapat (1) memahami konsep matematika mencakup kompetensi dalam menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan menggunakan konsep ataupun algoritma secara luwes, akurat, efsien,
dan tepat dalam pemecahan masalah., (2) Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian
masalah dan mampu membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada, (3)
penyederhanaan, maupun menganalisis komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam
konteks matematika ataupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi), (4)
menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah, (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah, (6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai dalam matematika dan pembelajarannya seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi
kesepakatan, toleran. Satu diantara tujuan tersebut yaitu agar siswa memahami konsep matematika.
merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Pembelajaran
matematika pada hakikatnya adalah untuk mengantarkan pemahaman siswa menguasai konsep-
konsep dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah terkait dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami konsep memiliki arti bahwa pembelajaran matematika harus menjadikan siswa tidak
sekedar tahu dan hafal tentang konsep-konsep, melainkan harus menjadikan siswa mengerti dan
memahami konsep-konsep tersebut dan dapat menghubungkan keterkaitan antar konsep, serta
Memahami konsep matematika diperlukan kemampuan siswa yang baik dalam menguasai
konsep matematika dan peran guru sangat penting untuk memfasilitasi siswa memiliki kemampuan
yang baik dalam memahami konsep matematika. Guru ketika mengajar matematika hendaknya
memulai dengan pengenalan masalah yang terdapat disekeliling siswa yang berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan. Hal ini dilakukan agar siswa merasa akrab dengan matematika dan tidak
menjauhi matematika sehingga siswa akan mudah dalam memahami dan menguasai konsep-konsep
matematika. Sejalan dengan hal tersebut, Hamzah (2014) mengemukakan bahwa pembelajaran
matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual
problem), dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk
adalah kunci utama seorang siswa bisa menyelesaikan permasalahan karena pemahaman
matematika sangat penting yang harus dimiliki seseorang agar mampu berpikir lebih baik.
pengetahuan matematika yang dimiliki pada siswa. Artinya, semakin luas pemahaman tentang ide
atau gagasan matematika yang dimiliki seorang siswa, maka akan semakin bermanfaat dalam
2
tumbuh kemampuan siswa yang dikomunikasikan konsep ialah telah dipahami dengan baik dan
benar setiap kali ia menghadapi permasalahn atau menyelasaikan soal dalam pembelajaran
dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, mengidentifkasi sifat-sifat operasi
atau konsep, menerapkan konsep secara logis, memberikan contoh atau contoh kontra (bukan
contoh) dari konsep yang dipelajari, menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi
matematis (tabel, grafk, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya), mengaitkan
berbagai konsep dalam matematika ataupun di luar matematika mengembangkan syarat perlu
Peneliti melakukan observasi dan wawancara ke beberapa sekolah untuk mencari informasi
mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan materi persamaan garis lurus, siswa merasa
kesulitan dan terdapat permasalahan-permasalahan dalam menyelesaikan soal yang diberikan dan
pencapaian level kognitif yang cenderung rendah adalah SMP Labschool Untad Palu hasil
wawancara dengan guru pada tanggal 11 September 2019 matematika kelas VIII Untad Palu bahwa
guru matematika telah memberikan beberapa test dengan latihan menyeselesaikan soal materi garis
lurus. Akan tetapi, siswa masih saja mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pemecahan
masalah garis lurus. Kesulitan yang terjadi yaitu dalam menentukan gradient jika diketahui satu
garis yang tegak lurus, kesulitan dalam menentukan langkah apa yang harus digunakan untuk
menyelesaikan soal, dan kesulitan dalam menentukan rumus yang akan digunakan.
2
Gambaran pemahaman konsep juga dipengaruhi tingkat kemampuan seseorang. Hal ini
gambaran pemahaman konsep siswa yang berkemampuan matematika tinggi berbeda dengan siswa
yang berkemampuan matematika sedang demikian juga dengan siswa yang berkemampuan
pemahaman konsep siswa, guru dapat mengetahui di mana letak kesulitan siswa pada saat
memahami konsep.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Profil
Pemahaman Konsep Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII A
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“bagaimanakah profil pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus di
kelas VIII A SMP Labschool Untad Palu ditinjau dari kemampuan matematika?”
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah mendeskripsikan profil
pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus ditinjau dari
kemampuan matematika.
2
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi guru dalam merancang
pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan
garis lurus berdasarkan kemampuan siswa, serta guru dapat mengetahui dimana letak kesulitan
Keterlibatan langsung peneliti pada pengambilan data serta menambah wawasan bagi
peneliti tentang pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus
berdasarkan kemampuan siswa serta dijadikan sebagai salah satu acuan penelitian lebih lanjut,
sehingga dapat memberikan sumbangan bagu upaya mutu pendidikan khususnya pendidikan
Matematika.
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan
1. Profil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah deskripsi atau gambaran tentang sesuatu
atau seseorang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yang diungkapkan baik berupa
2. Pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil proses berfikir yaitu
3. Pemahaman konsep ialah hasil proses berfikir siswa tentang ide abstrak matematika yang
memungkinkan siswa dapat menjelaskan kembali suatu definisi, ciri khusus, inti dengan
menggunakan kata-kata sendiri, namun tidak mengubah makna dari ide abstrak, serta
4. Profil Pemahaman konsep ialah gambaran atau deskripsi hasil proses berfikir siswa
5. Indikator Pemahaman Konsep yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: (1)
atau Konsep, (3) Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus Secara Logis, (4)
Memberikan Contoh dan Bukan Contoh dari Persamaan Garis Lurus dan (5) Menyajikan
Konsep Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Macam Bentuk Representasi Matematis.
6. Persamaan garis lurus adalah persamaan dua variabel yang membentuk kurva berupa
7. Soal persamaan garis lurus pada penelitian ini adalah soal persamaan garis lurus yang
BAB II
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Arnidha
(2017). Analisis pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aljabar pada bangun datar
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arnidha menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika
siswa dalam mengidefinisikan konsep secara verbal dan tulisan masih sangat rendah, kesalahan ini
dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menuliskan pernyataan yang diketahui ke dalam bentuk
matematis. Sebagian siswa sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk representasi
lain, hal dapat terlihat dari jawaban siswa yang dapat menuliskan rumus luas bangun datar.
Pemahaman konsep matematika dalam mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep asih
sangat rendah. Siswa tidak dapat mengembangkan konsep yang ada dalam menyelesaikan soal
diberikan dengan mengubahnya dalam bentuk bangun datar. Untuk pemahaman konsep dalam
mengidentifikasikan sifat-sifat suatu konsep sebagian siswa sudah memahami. Namun masih
terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam menjwab soal yang diberikan. Siswa tidak dapat
mengubah bentuk bangun representasi ke bentuk representasi lainnya yang menyebabkan siswa
tidak mampu menyelesaikan soal bangun datar tersebut sehingga penyelesaian konsep bangun datar
tidak tepat.
24
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Safitri, F
(2018). Analisis pemahaman matematika siswa kelas VIII B SMP Negri 8 JEMBER berdasarkan polya
dengan dengan pemberian SCAFFOLDING pokok bahasan kubus dan balok. Hasil penelitian Safitri,
adalah 6 siswa yang mampu mengingat rumus tetapi masih banyak terjadi kesalahan dalam menulis
simbol pada rumus, serta ada 4 siswa yang tidak dicatumkan mencantumkan satuan pada akhir
penyelesaian (hasil akhir) pada kategori pemahaman induktif terdapat 2 siswa yang mampu
yang mampu membuktikan kebenaran dari hasil perhitungan (jawaban akhir) dan 4 siswa kurang
mampu dalam membuktikan kebenaran dari hasil perhitungan (jawaban akhir), pada kategori
pemahaman intuitif terdapat 2 siswa yag mampu memperkirakan kebenaran hasil (jawaban) dengan
teliti (tanpa ragu) dan 4 siswa yang kurang mampu dalam memperkirakan kebenaran hasil (jawaban)
Selain kedua penelitian di atas, penelitian yang relevan dengan penelitian ini adaah penelitian
yang dilakukan oleh Aini, R (2017). Analisis pemahaman siswa SMP dalam menyelesaikan
masalah aljabar pada PISA. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini yaitu menunjukkan siswa
dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi dalam menyelesaikan masalah aljabar pada PISA
melakukan penalaran dan memberi alasan; merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu
cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan operasi hitung serta pembulatan yang tepat namun
tidak menggunakan simbol; menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata
masalah sedang melakukan penalaran dan memberi alasan; tidak merencanakan dan menuliskan
terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan operasi hitung serta pembulatan
25
yang tepat namun tidak menggunakan simbol; menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke
dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta mengkomunikasikan informasi, masalah,
langkah-langkah, dan menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah, namun masih terjadi
kesalahan ketika menerima informasi. Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah rendah
siswa melakukan penalaran yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh soal; tidak
merencanakan dan menuliskan terlebih dahulu cara/strategi yang akan digunakan; menggunakan
operasi hitung serta pembulatan yang tepat namun tidak menggunakan simbol; tidak menafsirkan
suatu hasil atau model matematika ke dalam dunia nyata dan permasalahan aslinya; serta
banyak kesalahan ketika menerima informasi dari pertanyaan yang diberikan sehingga terjadi
sebelumnya adalah fokus penelitian. Fokus penelitian ini adalah menganalisis pemahaman siswa
Kata profil berasal dari bahasa Italia, profilo dan profilare yang berarti gambaran garis besar.
Profil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) pandangan dari samping (tentang
wajah orang); (2) lukisan (gambar) orang dari samping; sketsa biografis; (3) penampang (tanah,
gunung, dan sebagainya); (4) grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.
26
Adapun berbagai pendapat mengenai hakikat profil yaitu menurut Darmadi (2015) profil
adalah deskripsi atau gambaran tentang sesuatu. Sri Mulyani (Wulandari, 2016) menyatakan bahwa
profil adalah pandangan sisi, garis besar, atau biografi dari diri seseorang atau kelompok yang
memiliki usia yang sama. Selanjutnya Asmudik (2016) mengemukakan profil adalah gambaran
menyeluruh dan utuh tentang seseorang atau sesuatu bisa berupa gambar atau kata-kata yang
memberikan informasi yang bermanfaat. Lebih lanjut Ariansyah (2017) berpendapat bahwa profil
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka disimpulkan bahwa profil adalah
deskripsi atau gambaran tentang sesuatu atau seseorang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
dan diungkapkan baik berupa kata-kata atau tulisan. Profil yang dimaksud pada penelitian ini
adalah membahas suatu gambaran atau deskripsi pemahaman konsep siswa terhadap materi
persamaan garis lurus berdasarkan kemampuan matematika yang diungkapkan melalui kata-kata
atau tulisan.
kemampuan yang mengharapkan tastee mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta
yang di ketahui dalam hal ini tastee tidak hanya hafak secara verbalitas, tetapi memahami
konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan. Sedangkan Dewiatmini. P (2010)
konsep dasar matematika serta menangkap makna yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi
dari suatu ide abstrak/prinsip dasar suatu objek matematika untuk menyelesaikan masalah
matematika.
27
memiliki tingkat kedalaman tuntutan kognitif yang berbeda. Misalnya, seorang pakar matematika
dikatakan memahami suatu teorema matematika, apabila ia mengetahui secara mendalam tentang
teorema yang bersangkutan. Selain ia menguasai aspek-aspek deduktif dan membuktikan teorema
itu, ia juga paham akan contoh aplikasi dan akibat teorema itu, serta memahami hubungannya
Menurut Skemp (dalam Samarno, 2014:20) pemahaman dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
konsep atau prinsip tanpa kaitan dengan yang lainnya, dapat menerapkan rumus dalam perhitungan
sederhana, dan mengerjakan perhitungan secara algoritmik. Kemampuan ini tergolong dalam
kemampuan tingkat rendah. Adapun pemahaman relasional, mengaitkan satu konsep dengan konsep
untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah matematika maupun masalah sehari-hari. Berpikir
secara matematis berarti: (a) mengembangkan suatu pandangan matematis, manilai proses dari
matematisasi dan abstraksi, dan memilki kesenangan untuk menerapkannya; (b) mengembangkan
kategori yaitu:
1. Tingkat rendah ialah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang
sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia mengartikan Bhineka Tunggal
Ika, mengartikan merah putih, menerapkan prinsip-prinsip listrik dalam memasang saklar,
28
dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dri grafik dengan
3. Memahami tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman eksploitasi. Dengan
eksploitasi diharapkan seorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan
tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu, dimesi, kasus ataupun
masalahnya.
Seseorang dalam menerima dan memahami konsep-konsep yang tidak hanya sekadar
menghapal tetapi dapat menjelaskan kembali dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tidak
mengubah kandungan konsep dan makna dari informasi yang diterima bik secara abstrak dan
general. Contoh seorang siswa dapat dikatakan memahami hukum asosiatif cukup bila ia dapat
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan pemahaman ialah kegiatan berpikir
untuk menangkap makna dari suatu konsep matematika, tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi
Pembelajaran yang mengarah pada upaya pemberian pemahaman pada siswa adakah
pembelajaran yang mengarahkan agar siswa memahami apa yang mereka pelajari, tahu kapan, di
mana, dan bagaimana menggunakannya. Pemahaman berbeda dengan hafalan, yakni proses
bertumpuk-tumpuk pada memorinya. Model pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran yang
tidak efetif. Hal ini karena dalam proses pembelajara tidak memberikan makna bagi siswa.
Keefektifan pembelajaran sangat ditentukan ada tidaknya proses pemahaman atau memahami
29
pengetahuan, dan proses mental yang dominan dalam proses memahami adalah dengan memikirkan
dan memahami konsep dasar matematika serta menangkap makna yaitu translasi, interpretasi, dan
ekstrapolasi dari suatu ide abstrak/prinsip dasar dari suatu objek matematika untuk menyelesaikan
masalah matematika. Sedangkan menurut Kilpatrick, dkk (Afrilianto, 2012) pemahaman konsep
(conseptual understanding) adalah kemampuan dalam memahami konsep, operasi, dan relasi dalam
matematika.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
adalah kemampuan siswa untuk untuk menerima dan memahami suatu konsep, serta dapat
kegiatan berpikir seorang dalam menerima dan memahami suatu ide abstrak, yang memungkinkan
siswa mengklarifikasikan apakah suatu objek tertentu merupakan suatu contoh atau bukan contoh
dari ide abstrak tersebut. Selain itu tidak hanya sekadar menghapal, tetapi dapat menjelaskan
kembali dengan menggunakan bahasa sendiri dengan tidak mengubah kandungan konsep tersebut,
dan makna dari informasi yang diterima baik secara abstrak, general, dan dengan gambar atau
Contoh seorang pakar matematika dikatakan memahami suatu teorema matematika, apabila ia
mengetahui secara mendalam tentang teorema yang bersangkutan. Selain ia menguasai aspek-aspek
deduktif dan pembuktian teorema itu, ia juga paham akan contoh aplikasi dan akibat teorema itu,
pemaham konsep untuk materi persamaan garis lurus yaitu : 1) Mengklasifikasi objek-objek
berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut. Pada penelitian ini
Mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep, 3) Menerapkan konsep secara logis serta menjelaskan
dengan menggunakan bahasa sendiri.4) Memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis
lurus, 5) Menyajikan konsepdalam berbagai bentuk representasi matematis. Alasan peneliti hanya
mengambil 5 dari 8 indikator pemahaman konsep yaitu karena, 5 indikator pemahaman konsep
sudah dapat mewakili 3 indikator pemahaman konsep lainnya. Pengabungan indikator pemahaman
konsep ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ningrum (2020) yang menyatakan bahwa
indikator dapat digabungkan, dimana pada penelitiannya dari 8 indikator pemahaman konsep
Persamaan garis lurus adalah persamaan dua variabel yang membentuk kurva berupa sebuah
garis dengan kemiringan tertentu pada diagram koordinat. Kemiringan sebuah garis lurus disebut
gradien. Bentuk umum Persamaan garis lurus adalah Dimana adalah gradien, dan
adalah variabel, dan adalah konstanta. Ciri-ciri dari persamaan garis lurus yaitu, memiliki dua
buah variabel, memiliki ordo/pangkat 1, memiliki gradien atau kemiringan dan salah satu
Cara untuk menentukan gradien pada garis yang saling tegak lurus yaitu dengan
mencari persamaan garis yang saling tegak lurus yaitu menggunakan rumus
jika diketahui gradien satu titik yang dilalui garis. Contoh soal berdasarkan penjelasan di atas yaitu:
1. Tentukan persamaan garis lurus yang tegak lurus dengan garis dan melalui titik
Jawab:
Setelah mendapatkan nilai dan diketahui titik yang dilewati maka menggunakan rumus
32
Jadi, persamaan garis yang tegak lurus dengan persamaan garis adalah
Berdasarkan uraian di atas, maka indikator pemahaman konsep persamaan garis lurus yang
garis lurus atau dari ciri-ciri persamaan garis lurus. Bentuk umum persamaaan garis lurus
Ciri ciri persamaan garis lurus yaitu, memiliki dua buah variabel, memiliki ordo/pangkat 1,
memiliki gradien atau kemiringan dan salah satu variabelnya tidak bisa sebuah pembagi
penggunaan rumus untuk mencari gradien garis yang saling tegak lurus dan
lurus.
5. Menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
33
Penyajian konsep persamaan garis lurus dalam bentuk representasi matematika yaitu bentuk
model matematika atau dalam bentuk grafik persamaan garis lurus. Model matematika yang
dimaksud yaitu cara menerapkan nilai-nilai yang telah diketahui kedalam rumus persamaan garis
Kemampuan matematika berasal dari kata mampu yang berarti (bisa, sanggup) melakukan
sesuatu. Sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Kemampuan matematika adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
34
aktifitas mental, berfikir, menelaah, memecahkan masalah siswa dalam menyelesaikan soal-soal
matematika (Ningtyas, 2015). Kemampuan matematika juga merupakan kesanggupan yang dimiliki
seseorang dalam menyelesaikan suatu soal yang berhubungan dengan matematika (Khaini, 2017).
Rahayu dkk (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan matematika merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan perhitungan dan kemampuan matematika
Kemampuan matematika setiap siswa berbeda-beda, ada siswa yang memiliki kemampuan
didasarkan pada kriteria yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2012) yaitu dengan menggunakan
kriteria Nilai ≥ 80 kemampuan matematika tinggi, 56 ≤ 𝑁𝑖𝑙 𝑖 < 80 kemampuan sedang dan Nilai <
matematika adalah kesanggupan atau kecakapan siswa dalam menyelesaikan soal matematika, yang
adalah kunci utama sorang siswa bisa menyelesaikan permasalahan matematika karena pemahaman
matematika sangat penting yang harus dimiliki seseorang agar mampu berpikir lebih baik.
pengetahuan matematika yang dimiliki oleh siswa. Artinya, semakin luas pemahaman tentang ide
atau gagasan matematika yang dimiliki oleh sorang siswa, maka akan semakin bermanfaat dalam
35
tumbuh kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan konsep yang telah dipahami dengan baik dan
benar setiap kali ia menghadapi permasalahn atau menyelesaikan soal dalam pembelajaran
Pemahaman konsep matematika siswa berbeda-beda, banyak penelitian yang memiliki hasil
yang berbeda-beda mengenai pemahaman konsep matematika. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Arnidha (2017) menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa dalam mendefinisikan
konsep secara verbal dan tulisan masih sangat rendah, kesalahan ini dapat dilihat dari kemampuan
siswa dalam menuliskan pernyataan yang diketahui ke dalam bentuk matematis. Sebagian siswa
sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk representasi lain, hal dapat terlihat dari
jawaban siswa yang dapat menuliskan rumus luas bangun datar. Pemahaman konsep matematika
dalam mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep masih sangat rendah. Siswa tidak dapat
mengembangkan konsep yang ada dalam menyelesaikan soal diberikan dengan mengubahnya
dalam berbagai bentuk bangun datar. Untuk pemahaman konsep dalam mengidentifikasikan sifat-
sifat suatu konsep sebagian siswa sudah memahami. Namun masih terdapat kesalahan dan
kekeliruan dalam menjawab soal yang diberikan. Siswa tidak dapat mengubah bentuk representasu
ke bentuk representasi lainnyayang menyebabkan siswa tidak mampu menyelesaikan soal bangun
datar tersebut sehingga penyelesaian konsep bangun datar menjadi tidak tepat. Namun ada juga
penelitian yang dilakukan ole penerlitian Safitri, dkk (2018) adalah 6 siswa yang mampu mengingat
rumus tetapi masih banyak terjadi kesalahan dalam menulis simbol pada rumus, serta ada 4 siswa
yang tidak dicatumkan mencantumkan satuan pada akhir penyelesaian (hasil akhir) pada kategori
pada kategori pemahaman rasional terdapat 2 siswa yang mampu membuktikan kebenaran dari
36
hasil perhitungan (jawaban akhir) dan 4 siswa kurang mampu dalam membuktikan kebenaran
dari hasil perhitungan (jawaban akhir), pada kategori pemahaman intuitif terdapat 2 siswa yag
mampu memperkirakan kebenaran hasil (jawaban) dengan teliti (tanpa ragu) dan 4 siswa yang
kurang mampu dalam memperkirakan kebenaran hasil (jawaban) dengan teliti (masih ragu).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa siswa dalam mengerjakan setiap soal
matematika memiliki pemahaman yang berbeda-beda. Oleh karena itu analisis pemahaman penting
untuk pemahaman-pemahaman yang ada pada setiap siswa dalah menyelesaikan soal matematika.
Sehingga guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih baik agar siswa dapat lebih
memahami dan menyelesaikan soal matematika. Adapun sketsa dari kerangka pemikiran dapat
dilihar sebagaiman gambar sama-sama digunakan oleh setiap subjek dalam kelompok tersebut.
37
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun pendekatan yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualtitatif adalah
pendekatan dalam penelitan yang menghasilakn data deskriptif yang berupa kata-kata atau lisan dari
orang-orang yang diamati. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pemahaman
konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus di kelas VIII A SMP Labschool
Untad Palu.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A di SMP Labschool Untad Palu semester genap
1. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan penelit melakukan pengajuan proposal penelitian, permohonan surat izin
2. Tahap Pelaksanaan
38
Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data yang meliputi memberikan terst
Tahap ini merupakan kegiatan tringulasi data, sehingga diperoleh data yang valid. Setelah
melakukan tringulasi, peneliti melakukan kegiatan melakukan analisis data yangmeliputi tiga tahap,
yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data saat penarikan kesimpulan. Setelah analisis data
dilakukan peneliti memulai dengan penyusunan laporan penelitian dan konsultasi dengan pembimbing.
Subjek pada penelitian ini adalah tiga orang siswa kelas VIII A SMP Labschool UNTAD Palu
yakni satu subjek berkemampuan matematika tinggi, satu subjek berkemampuan matematika
sedang, dan satu subjek berkemampuan matematika rendah. Kategori kemampuan matematika
peneliti mengacu pada pendapat Arikunto, (2012) yaitu dengan menggunakan kriteria Nilai ≥ 80
kemampuan matematika tinggi, 56 ≤ 𝑁𝑖𝑙 𝑖 < 80 kemampuan matematika sedang, dan Nilai < 56
kemampuan matematika rendah. Selanjutnya siswa diberikan soal tes kemampuan koneksi
Pemilihan subjek pada penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil ujian matematika
semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 untuk dilakukan identifikasi dan pengelompokan subjek
penelitian. Selain melihat hasil ujian matematika semester ganjil, pemilihan subjek pada penelitian
ini juga mempertimbangkan rekomendasi dari guru mengenai kemampuan siswa berkomunikasi dan
mengemukakan pendapat.
Setelah diperoleh tiga kelompok kemampuan, selanjutnya memilih seorang siswa pada setiap
kelompok. Pada kategori kemampuan tinggi diambil subjek yang berada pada nilai tertinggi, pada
39
kategori kemampuan sedang diambil subjek yang berada pada nilai tengah, dan pada kategori
kemampuan rendah diambil subjek yang berada pada nilai terendah, dengan tujuan adanya
perbedaan yang signifikan antara siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan
Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif yang berupa deskripsi mengenai
hasil analisis pemahaman siswa dalam menyelesaikan matematika pada materi persamaan garis
Proses pengumpulan data mengenai analisis pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal
matematika pada persamaan garis lurus di kelas VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD Palu adalah
melalui tes soal matematika materi persamaan garis lurus dan wawancara mendalam.
Instrumen penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu instrumen utama dan instrumen
pendukung.
Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Hal ini karena dalam
melakukan penelitian, peneliti tidak dapat diwakili oleh orang lain. Sugiyono (2009; 222)
menyebutkan bahwa peneliti kualitatif sebagai key instrument (instrumen kunci), berfungsi
40
menetapkan fokus penelitian, memilih sumber data, mengumpulkan data, menganalisis data,
Instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) data hasil ujian semester
ganjil tahun ajaran 2020/2021; (2) tes tertulis yang berupa tes persamaan garis lurus.
Data hasil ujian semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 ini digunakan untuk menentukan subjek
penelitian ini. Terdapat 5 soal yang terdapat dalam ujian semester ganjil dimana soal-soal tersebut
dibuat oleh guru mata pelajaran matematika yang terdiri dari materi-materi yang telah dipelajari pada
semester ganjil.
Tes persamaan garis lurus ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang
materi persaman garis lurus. Tes ini dirancang oleh peneliti dalam bentuk sola cerita. Selanjutnya,
instrumen ini akan dikonsultasikan dan divalidasi. Validasi yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan valiasi kualitatif. Validator dipilih dalam penelitian ini adalah orang-orang yang ahli
dalam bidang matematika sehingga tingkat kesukaran dan daya pembeda tidak divalidasi.
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat diperoleh melalui triangulasi. Triangulasi
data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan (kredibilitas) dan konsistensi
data, serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data di lapangan. Pada penelitian ini
pengecekan kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi. Sugiyono (2009: 372) mengumkakan
bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
41
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Trinagulasi terbagi menjadi 3, yaitu triangulasi
sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Pada Penelitian ini, peneliti
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik
wawancara di pagi hari pada aat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data
yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat
dilakukan dengan cara melakukan pengecekam dengan wawancara, observasi atau terknik lain dalam
waktu yang berbeda. Bila hasil diuji menghasilkan data yang berbeda maka pengecekan data dilakukan
Pemeriksaan kredibilitas data menggunakan triangulasi waktu, subjek akan diberikan tes
persamaan garis lurus yang setara pada wajtu yangt berbeda. Apabila terdapat perbedaan informasi
atau jawaban yang diberikan oleh subjek mengenai tahap memahami masalah, merencanakan
pemecahan masalah, melaksanakan perencaan, dan tahap evaluasi maka akan dilakukan tes kembali
sampai mendapatkan jawaban yang konsisten. Jika jawaban yang diberikan oleh subjek telah
konsisten, maka proses pengumpulan data selesai. Proses trianglasi (Rizal, 2011: 53) yang akan
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada analisis data kualitatif
menurut Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dilakukan secara interaktif melalui proses
kondensasi data (Data Condensation), penyajian data (Data Display) dan kesimpulan/verifikasi
pengabstrakan, dan / atau mengubah data yang muncul dalam korpus penuh (badan) catatan lapangan
yang ditulis, wawancara transkrip, dokumen, dan bahan empiris lainnya. Pada penelitian ini
kondensasi data yang dilakukan yaitu merangkum data yang diperoleh dari hasil wawancara, hasil
dokumentasi dan hasil pekerjaan pada lembar jawaban siswa yang kemudian data -data tersebut
dirangkum dan mengfokuskan hal-hal pokok yang sesuai dengan data yang diteliti. Kondensasi data
dalam penelitian ini memfokuskan pada data profil pemahaman konsep siswa SMP LABSCHOOL
UNTAD Palu ditinjau dari tingkat kemampuan matematika dan data-data yang memiliki nilai
pengembangan dari fokus masalah yaitu pemahaman konsep siswa pada materi persamaan garis lurus.
Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk narasi yaitu data kelompok kemampuan
matematika tinggi, kemampuan matematika sedang dan kemampuan matematika rendah. Data yang
disajikan adalah data tentang pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis
lurus berupa hasil tes dan hasil wawancara yang telah dikondensasi.
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah kondensasi data dan penyajian data. Kesimpulan
dapat diambil ketika data tentang pemahaman konsep siswa yang berkemampuan matematika
43
tinggi, pemahaman konsep siswa yang berkemampuan matematika sedang dan pemahaman konsep
siswa yang berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus
44
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pemilihan subjek dalam penelitian ini berdasarkan analisis hasil ulangan harian soal
persamaan garis lurus di kelas VIII A SMP LABSCHOOL UNTAD palu, yang terdiri dari 18
orang. Berdasarkan analisis hasil ulangan harian soal persaman garis lurus tersebut, dikelompokkan
berkemampuan matematika rendah berdasarkan skala penilaian yang ditetapkan oleh Solaikah
Berdasarkan analisis hasil ulangan harian persamaan garis lurus, subjek kelas VIII A
LABSCHOOL UNTAD Palu diperoleh jumlah tiap kategori kemampuan yaitu sebagaimana Tabel
4.2:
45
46
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa siswa yang berkemampuan matematika tinggi
sebanyak 5 orang, siswa yang berkemampuan matematika sedang sebanyak 9 orang, dan siswa yang
berkemampuan matematika rendah sebanyak 4 orang. Dari setiap tingkat kemampuan matematika
dipilih masing-masing satu siswa yang dijadikan subjek penelitian, dengan skor tertinggi pada
kelompok kemampuan tinggi, pada kategori kemampuan sedang diambil siswa yang memiliki nilai
tengah pada skala peneliaian kategori kemampuan matematika sedang, dan skor terendah diambil
pada kategori kelompok kemampuan rendah, dengan tujuan adanya perbedaan yang signifikan
antara kemampuan siswa yang berkemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah.
Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan guru dengan acuan: (1) kemampuan matematika, (2)
kemampuan komunikasi yang baik dan (3) kesedian subjek untuk berpartisipasi dalam pengambilan
Instrumen tes yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis. Instrumen tes tertulis
adalah tes tentang masalah persamaan garis lurus yang terdiri dari dua masalah yaitu masalah 1 dan
masalah 2. Sebelum tes digunakan, tes tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh seorang dosen
program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Tadulako yaitu Dr. Pathuddin, S.Pd.,M.Si
dan seorang guru matematika di Labschool Untad Palu yaitu Mariana S.Pd. mereka dipilih sebagai
validator karna mereka lebih mengetahui kesesuaian konten atau isi materi matematika dengan apa
46
47
yang terdapat dalam standar kelulusan, serta mengenal kondisi subjek dilapangan. Adapun hasil
validasi instrumen tes tertulis yaitu tidak mengalami revisi serta tes sudah layak digunakan.
Setelah dipilih tiga subjek penelitian, selanjutnya masing-masing subjek diminta untuk
mengerjakan masalah 1 dan masalah 2 persamaan garis lurus. Kemudian peneliti melakukan
wawancara untuk memproleh informasi lebih lanjut mengenai hasil pekerjaan dari ketiga subjek
Masalah 1
Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis dan melalui titik ?
Masalah 2
Tentukan persamaan garis yang tegak lurus garis melalui titik ?
4.1.3.1 Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi (KT)
Paparan, uji kredibilitas, dan analisis data KT meliputi paparan, uji kredibilitas, dan analisis
data pemahaman konsep KT berdasarkan indikator pemahaman konsep yang digunakan dalam
penelitian ini.
1) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengklasifikasi
Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KT dalam
Lurus pada T1
Hasil tes tertulis KT dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 yaitu
47
48
terdapat pada persamaan garis lurus yaitu bentuk umum persamaan garis lurus .
Lurus pada T2
Hasil tes tertulis KT dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T2 yaitu
48
49
terdapat pada persamaan garis lurus yaitu bentuk umum persamaan garis lurus .
c) Uji Kredibilitas Data Hasil Tes Tertulis dan Wawancara KT dalam Mengklasifikasi
Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi
KT dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam
Tabel 4.3 Tringulasi Data Hasil Tes tertulis dan Hasil Wawancara KT Dalam
Mengklasifikasi Konsep Persamaan Garis Lurus Paa T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2
Berdasarkan data hasil tes tertulis T1, KT Berdasarkan data hasil tes tertulis T2, KT
menulis bentuk persamaan menulis bentuk persamaan
dan merubah persamaan tersebut menjadi dan merubah persamaan tersebut menjadi
bentuk umum persamaan persamaan garis bentuk umum persamaan persamaan garis
lurus . lurus
Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.
Data hasil wawancara M1 Data hasil wawancara M2
49
50
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap
pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek mengklasifikasi persamaan garis lurus pada T1
dan T2. Subjek KT konsisten dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus berdasarkan ciri yang
terdapat pada persamaan garis lurus yaitu betuk umum persamaan garis lurus. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam mengklasifikasi
Lurus.
Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan KT
dalam mengklasifikasi persamaan garis lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1
yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam mengklasifikasi
persamaan garis lurus yaitu merubah bentuk persamaan yang diketahui menjadi
mengklasifikasikan persamaan garis lurus secara lisan dan tertulis dalam memahami masalah.
50
51
Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep TT dalam
Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1
dipaparkan sebagaimana gambar 4.3
Berdasarkan gambar 4.3 KT terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis
yang diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KT
menggunakan operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KT menggunakan rumus dan
menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaiakan masalah. Berikut
ini petikan wawancara peneliti dengan KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
pada T1 :
PN15T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KT16T1 : Saya langsung kerjakan kak.
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya kak ?
51
52
sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu
Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T2
52
53
Berdasarkan gambar 4.4 KT terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis
yang diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KT
menggunakan operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KT menggunakan rumus dan
menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaiakan masalah. Berikut
ini petikan wawancara peneliti dengan KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
pada T2 :
53
54
sifat-sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan
c) Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KT Dalam Mengidentifikasi Sifat- Sifat Operasi
Atau Konsep
Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi
KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 dan T2. Konsistensi data KT
dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep dipaparkan pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi
atau konsep T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2
54
55
Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.
55
56
56
57
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat ditunjukkan jawaban-jawaban subjek yang konsisten terhadap
pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada
T1 dan T2. Subjek KT konsisten dalam mengidentifikasi sifat distributif dan operasi hitung
aljabar. Berdasarkan penjelasan tersebut , maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam
Konsep
Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KT dalam
mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1
yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam mengidentifikasi sifat-
sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu
3) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan
Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KT dalam menerapkan konsep
persamaan garis lurus secara logis. Meliputi: paparan data, uji kredibiltas data, dan analisis data
57
58
pemahaman konsep KT dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara dalam
a) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus
Hasil wawancara dengan KT dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis
PN15T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KT16T1 : Saya langsung kerjakan kak.
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu kerjakan ?
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya kak ?
PN19T1 : Bagaimana cara mencari gradiennya ?
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai nya dengan cara saya rubah dulu persamaannya yang
diketahui menjadi , maka nilai
PN21T1 : Setelah dapat nilai m1 nya, apa lagi yang kamu lakukan dik ?
KT22T1 : Saya masukan rumus , setelah itu saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Kenapa menggunakan rumus untuk mendapatkan gradiennya ?
KT24T1 : Karena garisnya saling tegak lurus.
PN25T1 : Terus apa lagi yang kamu lakukan ?
KT26T1 : Saya masukan ke rumus karena sudah diketahui titik yang dilalui.
PN27T1 : Titik mana yang dilalui ?
KT28T1 : Titik .
PN29T1 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T1 : Rumus , saya masukan nilai dan .
PN31T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KT32T1 : Sebelumnya karena negatif dikali negatif sama dengan positif maka hasilnya
jadi .
PN33T1 : Terus kenapa berubah menjadi ?
KT34T1 : Karena saya mau tidak ada nilai pecahan kak, jadi ruas kiri dan kanannya saya kalikan
dengan 2. Terus saya teruskan lagi hingga dapat hasil akhirnya
PN35T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KT36T1 : Iya kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KT dapat menjelaskan penerapan
konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus
58
59
b) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus
Hasil wawancara dengan KT dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis dalam
konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus
c) Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara ST Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis
59
60
menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis pada T1 dan T2.
Tabel 4.5 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KT dalam Menerapkan Konsep Persamaan
Garis Lurus Secara Logis Dalam Menyelesaikan T1 dan T2
60
61
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan
yang sama dari peneliti saat subjek menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis pada T1
dan T2. Subjek KT konsisten dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam menerapkan konsep
secara logis serta menjelaskan dengan menggunakan bahasa sendiri pada T1 dan T2 kredibel.
d) Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus
Secara Logis
Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KT dalam menerapkan konsep
61
62
persamaan garis lurus secara logis sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1 yang akan
dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam menerapkan konsep persamaan
garis lurus secara logis yaitu menjelaskan penggunan konsep persamaan garis lurus yaitu,
4) Paparan, Uji Kredibilitas dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Memberi Contoh
Persamaan Garis Lurus dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus
Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KT dalam memberi contoh
persamaan garis lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus meliputi: paparan data, uji
kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KT dalam memberi contoh persamaan garis
lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2.
a) Paparan Data Pemahaman Konsep KT dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan
Hasil wawancara dengan KT dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh
contoh persamaan garis lurus memiliki 2 variabel dan yang bukan persamaan garis lurus tidak
memiliki 2 variabel.
62
63
b) Paparan Data Pemahaman Konsep KT dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan
Hasil wawancara dengan KT dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh
garis lurus memiliki 2 variabel dan yang bukan persamaan garis lurus tidak memiliki 2 variabel.
c) Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara KT dalam Memberi Contoh Persamaan Garis
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KT dalam memberi
contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam
memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus dipaparkan pada Tabel 4.6
63
64
Tabel 4.6 Triangulasi Data Hasil Wawancara KT dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh
Dari Persamaan Garis Lurus Pada T1 dan T2
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan yang
sama dari peneliti saat subjek memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan
T2. Subjek KT konsisten dalam memberi contoh Persamaan garis lurus yaitu memliki 2 varibel dan
untuk bukan contoh yaitu, tidak memliki 2 variabel. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil
penelitian terhadap subjek KT dalam memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus T1
d) Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh Dari
Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KT dalam memberi contoh dan bukan
contoh dari persamaan gari lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data M1 yang akan
64
65
dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT dalam memberi contoh dan bukan
contoh dari persamaan garis lurus memberikan contoh persamaan garis lurus yaitu mempunyai 2
5) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep
Paparan, uji kredibilitas dan anlisis data pemahaman konsep KT dalam menyajikan konsep
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis meliputi: paparan data, uji
kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KT dalam menyajikan konsep persamaan garis
a) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan konsep Persamaan Gari Lurus
Hasil tes tertulis KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk
65
66
Berdasarkan gambar 4.5, KT menuliskan rumus persamaan garis lurus. Kemudian langkah
selanjutnya KT mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KT dalam menyajikan suatu
masalah persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T1 sebagai
berikut:
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan
nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.
b) Paparan Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus
Hasil tes tertulis KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk
66
67
Berdasarkan gambar 4.6, KT menuliskan rumus persamaan garis lurus. Kemudian Langkah
selanjutnya KT mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KT dalam menyajikan konsep
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T2 sebagai berikut:
67
68
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan
nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.
c) Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari
Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi
KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis
pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam
Tabel 4.7 Triangulasi Data Hasil Tes Tertulis Dan Hasil Wawancara KT Dalam Menyajikan
konsep Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis
Pada T1 Dan T2
68
69
Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data kredibel.
Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2
PN17T1 : Bagaimana caranya kamu PN07T2 : Bagaimana cara kerjanya dek ?
kerjakan ? KT08T2 : Sama kayak lalu kak yang
KT18T1 : Pertama saya cari gradiennya diketahuikan
kak ? dan melalui titik
PN09T2 : Kamu masih ingat ini persamaan
PN19T1 : Bagaimana cara mencari
apa ?
gradiennya ? KT10T2 : Masih kak, persamaan garis Lurus
KT20T1 : Pertama saya cari dulu nilai kak.
nya dengan cara saya rubah dulu PN11T2 : Bagaimana kamu tau kamu tau ?
persamaannya yang diketahui KT12T2 : Karena memiliki 2 variabel dan
menjadi , maka nilai bentuk persamaann garis lurus
69
70
Berdasarkan Tabel 4.7, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan
yang sama dari peneliti saat subjek menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai
bentuk representasi matematis pada T1 dan T2. Subjek KT konsisten dalam menyajikan konsep
persamaan garis lurus kedalam bentuk model matematika serta konsisten dalam penggunaanya
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Subjek KT juga mengerjakan sesuai bentuk perintah
soal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KT dalam
menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis pada T1
dan T2 kredibel.
d) Analisi Data Pemahaman Konsep KT Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus
Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KT dalam menyajikan
konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah kredibel, maka
peneliti mengambil data T1 yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KT
70
71
menyajikan konsep persamaan garis dalam bentuk model matematika. KT mencari nilai gradiennya dan
4.1.3.2 Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Siswa Berkemampuan Matematika Sedang (KS)
Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam
Hasil tes tertulis KS dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 berdasarkan
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS mengidentifikasi ciri yang
terdapat pada persamaan garis lurus yaitu bentuk umum persamaan garis lurus .
71
72
Lurus pada T2
Hasil tes tertulis KS dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T2 berdasarkan
c. Uji Kredibilitas Data Hasil Tes Tertulis dan Wawancara KS dalam Mengklasifikasi
Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KS
dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam
Tabel 4.8 Tringulasi Data Hasil Tes tertulis dan Hasil Wawancara KS Dalam Mengklasifikasi
Konsep Persamaan Garis Lurus Pasa T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2
72
73
Berdasarkan data hasil tes tertulis T1, KS Berdasarkan data hasil tes tertulis T2, KS
menulis bentuk persamaan menulis bentuk persamaan
dan merubah persamaan tersebut menjadi dan merubah persamaan tersebut menjadi
bentuk umum persamaan persamaan garis bentuk umum persamaan persamaan garis
lurus . lurus
Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.
Data hasil wawancara M1 Data hasil wawancara M2
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
setelah tahu apa yang diketahui ? KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak PN15T2 : Bagaiman caramu mencari
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
gradiennya ? KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
garis yang diketahui tadi menjadi . Saya dapat nilai
. Saya dapat nilai
.
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan
yang sama dari peneliti saat subjek mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus pada T1 dan T2.
Subjek KS konsisten dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus berdasarkan betuk umum
persamaan garis lurus. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KS
Lurus.
Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan KS
dalam mengklasifikasi konsep persamaan garis lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data
T1 yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam mengklasifikasi
73
74
persamaan garis lurus yaitu merubah bentuk persamaan yang diketahui menjadi
mengklasifikasikan konsep persamaan garis lurus secara lisan dan tertulis dalam memahami
masalah.
Paparan data, uji kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam
mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 dan T2.
Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1
dipaparkan sebagaimana gambar 4.9
Berdasarkan gambar 4.9 KS terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis yang
diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KS menggunakan
operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KS menggunakan rumus dan menggunakan
sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaiakan masalah. Berikut ini petikan
74
75
wawancara peneliti dengan KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 :
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus .
PN19T1 : Kenapa pake rumus dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis yang
tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan .
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KS28T1 : Karena jadi negatif dikali negatif sama dengan positif maka hasilnya
jadi .
PN29T1 : Terus kenapa kedua ruas dikaliakan dengan 2 ?
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan pecahannya kak. Saya lanjutkan dapat hasil
.
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS dalam mengidentifikasi sifat-
sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu
Hasil tes tertulis KT dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T2
dipaparkan sebagaimana gambar 4.10
75
76
Berdasarkan gambar 4.10 KS terlebih dahulu mencari nilai gradien dari persamaan garis
yang diketahui dan merubahnya menjadi bentuk umum persamaan garis lurus, kemudian KS
menggunakan operasi hitung aljabar mencari gradiennya. Setelah itu KS menggunakan rumus
dan menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar dalam menyelesaikan masalah.
Berikut ini petikan wawancara peneliti dengan KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi
76
77
KS22T2 : Saya selesaikan sudah kak sampe saya dapat hasil akhirnya
PN23T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan
KS24T2 : Iya kak.
sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu
c. Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KS Dalam Mengidentifikasi Sifat- Sifat Operasi
Atau Konsep
Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi
KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada T1 dan T2. Konsistensi data KS
dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep dipaparkan pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KS dalam mengidentifikasi sifat-sifat operasi
atau konsep T1 dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2
77
78
Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data kredibel.
Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
setelah tahu apa yang diketahui ? KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak PN15T2 : Bagaiman caramu mencari
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
gradiennya ? KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi
garis yang diketahui tadi menjadi . Saya dapat nilai
. Saya dapat nilai
.
.
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa
lagi yang kamu lakukan ? lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus KS18T2 : Saya cari nilai pake rumus
. .
PN19T1 : Kenapa pake rumus PN13T2 : Kenapa pake rumus
dek ? dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu rumus
mencari gradien untuk persamaan mencari gradien untuk persamaan
garis yang tegak lurus kak. garis yang tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ? PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya . KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ? PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan PN19T2 : Apa semua yang dimasukan
kerumusnya ? kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan KS20T2 : Nilai dan .
. PN21T2 : Apa lagi yang kamu lakukan
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan setelah memasukan nilai yang
ini padahal nilai ? diketahui ?
78
79
KS28T1 : Karena jadi negatif KS22T2 : Saya selesaikan sudah kak sampe
dikali negatif sama dengan positif saya dapat hasil akhirnya
maka hasilnya jadi .
PN29T1 : Terus kenapa PN23T2 : Jadi hasil akhir yang kamu
kedua ruas dikaliakan dengan 2 ? dapatkan
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan KS24T2 : Iya kak.
pecahannya kak. Saya lanjutkan
dapat hasil .
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu
dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat ditunjukkan jawaban-jawaban subjek yang konsisten terhadap
pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep pada
T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam mengidentifikasi sifat distributif dan operasi hitung
aljabar. Berdasarkan penjelasan tersebut , maka data hasil penelitian terhadap subjek KS dalam
Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KS dalam
mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1
yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam mengidentifikasi sifat-
sifat operasi atau konsep sesuai dengan sifat-sifat operasi atau konsep yang telah dipaparkan yaitu
3) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan
79
80
Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KS dalam menerapkan konsep
persamaan garis lurus secara logis. Meliputi: paparan data, uji kredibiltas data, dan analisis data
pemahaman konsep KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis dalam
a. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus
Secara Logis Dalam Menyelesaikan T1
Hasil wawancara dengan KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus .
PN19T1 : Kenapa pake rumus dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis yang
tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan .
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KS28T1 : Karena jadi negatif dikali negatif sama dengan positif maka hasilnya jadi
.
PN29T1 : Terus kenapa kedua ruas dikaliakan dengan 2 ?
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan pecahannya kak. Saya lanjutkan dapat hasil
80
81
.
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa KS dapat menjelaskan penerapan
konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus
b. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis Lurus
Secara Logis Dalam Menyelesaikan T2
Hasil wawancara dengan KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis dalam
81
82
konsep persamaan garis lurus secara logis. Konsep yang digunakan yaitu, rumus
c. Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara KS Dalam Menerapkan Konsep Persamaan Garis
Lurus Secara Logis Dalam Menyelesaikan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KS dalam
menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis pada T1 dan T2.
Tabel 4.10 Triangulasi Data Pemahaman Konsep KS dalam Menerapkan Konsep Persamaan
Garis Lurus Secara Logis Dalam Menyelesaikan T1 dan T2
82
83
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan PN19T2 :Apa semua yang dimasukan
kerumusnya ? kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan KS20T2 :Nilai dan .
. PN21T2 :Apa lagi yang kamu lakukan
PN27T1 : Dari mana kamu mendapatkan setelah memasukan nilai yang
ini padahal nilai ? diketahui ?
KS28T1 : Karena jadi negatif KS22T2 :Saya selesaikan sudah kak sampe
dikali negatif sama dengan positif saya dapat hasil akhirnya
maka hasilnya jadi .
PN29T1 : Terus kenapa PN23T2 :Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan
kedua ruas dikaliakan dengan 2 ?
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan
KS24T2 :Iya kak.
pecahannya kak. Saya lanjutkan
dapat hasil .
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu
dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
Berdasarkan Tabel 4.10, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap
pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek menerapkan konsep persamaan garis lurus secara
logis pada T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus, yaitu
siswa KS menggunakan rumus untuk mencari gradien garis yang saling tegak lurus
yang saling tegak lurus (KS24T1)( KS18T2). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil
penelitian terhadap subjek KS dalam menerapkan konsep secara logis serta menjelaskan dengan
d. Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menerapkan Konsep Secara Logis Serta
Menjelaskan Dengan Menggunakan Bahasa Sendiri
83
84
Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KS dalam menerapkan konsep persamaan
garis lurus secara logis sudah kredibel, maka peneliti mengambil data T1 yang akan dipaparkan pada
bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam menerapkan konsep persamaan garis lurus secara
logis yaitu menjelaskan penggunan konsep persamaan garis lurus yaitu, mengunakan rumus
diberikan.
4) Paparan, Uji Kredibilitas dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Memberi Contoh
Persamaan Garis Lurus dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus
Paparan, uji kredibilitas dan analisis data pemahaman konsep KS dalam memberi contoh
persamaan garis lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus meliputi: paparan data, uji
kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam memberi contoh persamaan garis
lurus dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2.
a. Paparan Data Pemahaman Konsep KS dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan
Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus Pada T1
Hasil wawancara dengan KS dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh
84
85
garis lurus memiliki pangkat 1 dan yang bukan persamaan garis lurus memiliki pangkat lebih dari
1.
b. Paparan Data Pemahaman Konsep KS dalam Memberi Contoh Persamaan Garis Lurus dan
Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus Pada T2
Hasil wawancara dengan KS dalam memberi contoh persamaan garis lurus dan bukan contoh
garis lurus memiliki pangkat 1 dan yang bukan persamaan garis lurus memiliki pangkat lebih dari
1.
c. Uji Kredibilitas Data Hasil Wawancara KS dalam Memberi Contoh Persamaan Garis
Lurus dan Bukan Contoh Dari Persamaan Garis Lurus
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi KS dalam memberi
contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus pada T1 dan T2. Konsistensi data KT dalam
memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus dipaparkan pada Tabel 4.11
Tabel 4.11 Triangulasi Data Hasil Wawancara KS dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh
85
86
PN05T1 : Dari masalah ini apa yang kamu PN05T2 : Dari masalah ini apa yang kamu
pahami ? pahami ?
KS06T1 : Yang saya pahami yang diketahui KS06T2 : Yang saya pahami itu diketahui
itu kak persamaan garisnya persamaan garisnya kak
dan melalui titik . Di dan melalui titik .
mana dan PN07T2 : Kamu tau ini persamaan apa dik ?
PN07T1 : Kamu tau ini persamaan apa dik ? KS08T2 : Persamaan garis lurus kak.
KS08T1 : Persamaan garis lurus kak PN09T2 : Dari mana kamu tau ini adalah
PN09T1 : Dari mana kamu tau ini adalah persamaan garis lurus ?
persamaan garis lurus ? KS10T2 : Karena berpangkat 1 kak..
KS10T1 : emmm....(berpikir lama), mungkin PN11T2 : Jadi kalau berpangkat 2, jadi
karna pangkatnya cuman 1. persamaan apa ?
PN11T1 : Kalau berpangkat 2, jadi KS12T2 : Lingkaran kak dan bentuk
persamaan apa ? umumnya persamaan garis lurus kan
KS12T1 : Lupa kak, tapi karena bentuk tidak ada yang
umum persamaan garis lurus berpangkat 2.
dimana tidak ada yang
berpangkat 2.
Berdasarkan Tabel 4.11, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap
pertanyaan yang sama dari peneliti saat subjek memberi contoh dan bukan contoh persamaan garis
lurus pada T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam memberi contoh Persamaan garis lurus yaitu
memliki pangkat 1 dan untuk bukan contoh yaitu memliki pangakat lebuh dari 1. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KS dalam memberi contoh dan bukan
d. Analisis Data Pemahaman Konsep KT Dalam Memberi Contoh dan Bukan Contoh Dari
Persamaan Garis Lurus
Sesuai dengan data hasil wawancara peneliti dengan KS dalam memberi contoh dan bukan
86
87
contoh dari persamaan gari lurus sudah kredibel, maka peneliti mengambil data M1 yang akan
dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS dalam memberi contoh dan bukan
contoh dari persamaan garis lurus memberikan contoh persamaan garis lurus yaitu mempunyai
pangkat 1 dan memberikan bukan contoh yaitu mempunyai pangkat lebih dari 1
5) Paparan, Uji Kredibilitas, dan Analisis Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep
Paparan uji kredibilitas dan anlisis data pemahaman konsep KS dalam menyajikan konsep
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis meliputi: paparan data, uji
kredibilitas data, dan analisis data pemahaman konsep KS dalam menyajikan konsep persamaan garis
a. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari Lurus
Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T1
Hasil tes tertulis KS dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam bentuk
87
88
Berdasarkan gambar 4.11, KS menuliskan rumus persamaan garis lurus. Kemudian Langkah
selanjutnya KS mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KS dalam menyajikan konsep
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T1 sebagai berikut:
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan setelah tahu apa yang diketahui ?
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis yang diketahui tadi menjadi .
Saya dapat nilai .
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi yang kamu lakukan ?
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus .
PN19T1 : Kenapa pake rumus dek ?
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu rumus mencari gradien untuk persamaan garis yang
tegak lurus kak.
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ?
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya .
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan kerumusnya ?
KS26T1 : Nilai dan .
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan
nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.
b. Paparan Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari Lurus
Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T2
Hasil tes tertulis KS dalam menyajikan suatu masalah persamaan garis lurus dalam bentuk
88
89
Berdasarkan gambar 4.12, KS menuliskan rumus persamaan garis lurus . Kemudian Langkah
selanjutnya KS mengganti nilai dari dan . Hasil wawancara KS dalam menyajikan suatu
masalah persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk respresentasi matematis pada T2 sebagai
berikut:
89
90
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan cara mensubtitusikan
nilai-nilai yang telah diketahui sebelumnya ke dalam rumus untuk menyelesaikan soal.
c. Uji Kredibilitas Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Gari
Lurus Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada T1 dan T2
Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi
KS dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis
pada T1 dan T2. Konsistensi data KS dalam menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam
Tabel 4.12 Triangulasi Data Hasil Tes Tertulis Dan Hasil Wawancara KS Dalam Menyajikan
Konsep Persamaan Garis Lurus Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis
Pada T1 Dan T2
Data hasil tes tertulis T1 Data hasil tes tertulis T2
90
91
Ada konsistensi makna data T1 dengan makna data T2, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data kredibel.
Data hasil wawancara T1 Data hasil wawancara T2
PN13T1 : Oke,,terus yang kamu lakukan PN13T2 : Baru apa yang kamu lakukan ?
setelah tahu apa yang diketahui ? KS14T2 : Saya cari dulu gradiennya kak
KS14T1 : Saya cari dulu gradiennya kak PN15T2 : Bagaiman caramu mencari
PN15T1 : Bagaiman caramu mencari gradiennya ?
gradiennya ? KS16T2 : Saya rubah dulu kak persamaan
KS16T1 : Saya rubah dulu kak persamaan garis garis yang diketahui tadi menjadi
yang diketahui tadi menjadi . Saya dapat nilai
. Saya dapat nilai .
.
PN17T1 : Setelah dapat nilai , apa lagi
yang kamu lakukan ? PN17T2 : Setelah dapat nilai , apa
KS18T1 : saya cari nilai pake rumus lagi yang kamu lakukan ?
. KS18T2 : saya cari nilai pake rumus
PN19T1 : Kenapa pake rumus .
dek ? PN13T2 : Kenapa pake rumus
KS20T1 : Karena kalau tidak salah itu dek ?
rumus mencari gradien untuk KS14T2 : Karena kalau tidak salah itu
persamaan garis yang tegak lurus rumus mencari gradien untuk
kak. persamaan garis yang tegak lurus
PN21T1 : Jadi berapa gradiennya ? kak.
KS22T1 : Saya dapatkan gradiennya . PN15T2 : Jadi berapa gradiennya ?
PN23T1 : Terus apa yang kamu lakukan ? KS16T2 : Saya dapatkan gradiennya .
KS24T1 : Saya masukan kedalam rumus PN17T2 : Terus apa yang kamu lakukan ?
KS18T2 : Saya masukan kedalam rumus
PN25T1 : Apa semua yang dimasukan
kerumusnya ? PN19T2 : Apa semua yang dimasukan
KS26T1 : Nilai dan kerumusnya ?
. KS20T2 : Nilai dan .
91
92
Berdasarkan Tabel 4.12, dapat ditunjukkan jawaban subjek yang konsisten terhadap pertanyaan
yang sama dari peneliti saat subjek menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk
representasi matematis pada T1 dan T2. Subjek KS konsisten dalam menyajikan konsep persamaan
garis lurus kedalam bentuk model matematika serta konsisten dalam penggunaanya untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan. Subjek KS juga mengerjakan sesuai bentuk perintah soal.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data hasil penelitian terhadap subjek KS dalam menyajikan konsep
persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis pada T1 dan T2 kredibel.
d. Analisi Data Pemahaman Konsep KS Dalam Menyajikan Konsep Persamaan Garis Lurus
Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis
Sesuai dengan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara peneliti dengan KS dalam menyajikan
konsep persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis sudah kredibel, maka
peneliti mengambil data T1 yang akan dipaparkan pada bagian analisis data dan pembahasan. KS
menyajikan konsep sesuai dengan rencana yang telah dipaparkan yaitu dengan mencari nilai
juga mngerjakan menggunakan sifat distributif dan operasi hitung dengan langkah-langkah yang
sistematis.
4.1.3.3 Paparan, Uji Kredibilitas dan Analisis Data Siswa Berkemampuan Matematika Rendah
(KR)
92
93
Paparan, uji kredibilitas dan analisis data siswa berkemampuan matematika rendah
berdasarkan indikator pemahaman konsep yang digunakan pada penelitian ini tidak dilakukan
karena siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah tidak dapat mengerjakan soal yang
telah diberikan oleh peneliti. Siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah tidak
mengetahui cara menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti karena tidak dapat menetukan
4.2 Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini, yaitu profil pemahaman konsep siswa yang memiliki
kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah berdasarkan indikator pemahaman konsep yang
digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara yang telah dilakukan
kepada ketiga subjek penelitian terlihat bahwa subjek dengan kemampuan matematika tinggi dan
sedang dapat menyelesaikan masalah yang diberikan dengan benar, sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan matematika rendah tidak dapat menyelesaikan masalah yang diberikan.Berikut ini
pembahasan selengkapnya.
Berdasarkan hasil analisis data, tes tertulis dan wawancara dalam menyelesaikan masalah
persamaan garis lurus yaitu, KT memanfaatkan indikator pemahaman konsep yang digunakan pada
penelitan ini. Profil pemahaman konsep KT pada indikator pertama yaitu mengklasifikasi konsep
persamaan garis lurus, KT merubah persamaan garis yang diketahui menjadi bentuk umum
persamaan garis lurus . Indikator kedua mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep,
KT menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar untuk menyelesaikan masalah yang
ada.
93
94
Indikator ketiga yaitu menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis. KT menerapkan
dapat memahami dan menjelaskan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Jonson (2000) yang mengungkapkan bahwa pemahaman adalah
kemampuan untik menerangkan sesuatu dengan kata-kata sendiri. Indikator keempat memberi
contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus yakni KT menjelaskan bahwa contoh dari
persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki 2 variabel dan yag bukan contoh persamaan
garis lurus yaitu persamaan yang tidak memiliki 2 variabel. Indikator kelima adalah menyajikan
konsep persamaan garis lurus dalam bentuk respresentasi matematis. KT dapat menyajikan masalah
sesuai dengan rencana yang dipaparkan yaitu dengan cara memasukan nilai-nilai yang diketahui
kedalam rumus ).
Berdasarkan hasil analisis data, tes tertulis dan wawancara dalam menyelesaikan masalah
persamaan garis lurus yaitu, KS memanfaatkan indikator pemahaman konsep yang digunakan pada
penelitan ini. Profil pemahaman konsep KS pada indikator pertama yaitu mengklasifikasi konsep
persamaan garis lurus, KS merubah persamaan garis yang diketahui menjadi bentuk umum
persamaan garis lurus . Indikator kedua mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep,
KS menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar untuk menyelesaikan masalah yang
ada.
Indikator ketiga yaitu menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis. Indikator ketiga
yaitu, menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis. KS menerapkan rumus
bukan contoh dari persamaan garis Lurus yakni KS menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis
94
95
lurus yaitu persamaan yang berpangkat 1 dan yag bukan contoh persamaan garis lurus yaitu
persamaan yang memiliki pangkat lebih dari 1. Indikator kelima adalah menyajikan konsep
persamaan garis lurus dalam bentuk respresentasi matematis. KS dapat menyajikan masalah sesuai
dengan rencana yang dipaparkan yaitu dengan cara memasukan nilai-nilai yang diketahui kedalam
rumus ).
Pembahasan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah berdasarkan indikator yang
digunakan pada penelitian ini yaitu, siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak dapat
menyelesaikan masalah yang diberikan karena siswa berkemampuan matematika rendah tidak dapat
menentukan rumus yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
Persamaan dan perbedaan pemahaman konsep pada ketiga subjek penelitian yaitu, siswa
berkemampuan matematika tinggi dan sedang dapat menyelesaiakan masalah yang diberikan
dengan benar sedangkan siswa berkemampuan matematika rendah tidak dapat menyelesaikan
masalah yang diberikan. Siswa berkemampuan matematika Tinggi memberikan bahwa contoh dari
persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki 2 variabel dan yang bukan contoh persamaan
garis lurus yaitu persamaan yang tidak memiliki 2 variabel sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan matematika sedang memberikan contoh dari persamaan garis lurus yaitu persamaan
yang berpangkat 1 dan yag bukan contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki
95
96
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis, data dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan tentang profil
pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus di kelas VIII A
garis lurus dengan cara mengidentifikasi konsep persamaan garis lurus yaitu berdasarkan bentuk
operasi dan konsep KT menggunakan sifat distributif dan operasi hitung aljabar. Kemudian dalam
menerapkan konsep persamaan garis lurus secara logis, KT menerapakan rumus yang telah
Selanjutnya dalam memberi contoh dan bukan contoh dari persamaan garis lurus, KT menjelaskan
bahwa contoh dari persamaan garis lurus yaitu persamaan yang memiliki 2 variabel dan yang bukan
contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang tidak memiliki 2 variabel. Kemudian, dalam
menyajikan masalah persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk representasi matematis. KT
lurus dengan cara mengidentifikasi konsep persamaan garis lurus yaitu berdasarkan bentuk umum
persamaan garis lurus yaitu dapat dirubah menjadi bentuk umum persamaan garis lurus yaitu
sifat distributif dan operasi hitung aljabar. Kemudian dalam menerapkan konsep persamaan garis
97
lurus secara logis, KS menerapakan rumus yang telah diketahui sebelumnya untuk menyelesaiakan
soal dengan langkah-langkah yang sistematis. Selanjutnya dalam memberi contoh dan bukan contoh
dari persamaan garis lurus, KS menjelaskan bahwa contoh dari persamaan garis lurus yaitu
persamaan yang berpangkat 1 dan yang bukan contoh persamaan garis lurus yaitu persamaan yang
memliki pangkat lebih dari 1. Kemudian, dalam menyajikan masalah persamaan garis lurus dalam
berbagai bentuk representasi matematis. KS menyajikan konsep persamaan garis lurus dalam
Siswa berkemampuan matematika rendah (KR) tidak dapat menyelesaikan masalah yang
diberikan. KR tidak mengetahui cara atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan. KR hanya mengetahui apa yang diketahui dari masalah yang diberikan.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat, maka saran yang perlu disampaikan
1. Guru sebaiknya lebih memperhatikan pemahaman konsep siswa, karena pemahaman konsep
dibutuhkan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi selanjutnya.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat memanfaatkan hasil penelitian ini yaitu dapat dijadikan
sebagai referensi untuk penelitian yang lebih lanjut mengenai pemahaman konsep.
98
DAFTAR PUSTAKA
Abdur, R.A, Tohir, M., Valentino, E., Imron, Z., Taufiq, I. (2017). Buku Guru Matematika. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Afrilianto, M. (2012). Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa
SMA dengan Pendekatan Metaporical Thingking. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika
STKIP Siliwangi Bandung. [online]. vol 1 no 2 september (2012). Tersedia:
https%3a%2f%2-fejurnal.Stkip siliwa-
ngi.ac.id.%2findex.php%2finfinity%2fartikal%2fview%2f19%2ef18&usg=afqcny-
d0ijqfr3rkvp8pz4ssoj-nybcjew.[26 November 2019].
Aini, R.N. (2017). Analisis Pemahaman Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar pada PISA.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. [online]. Vol 3 No 2. Tersedia:
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/mathedune-sa/ article/view/8718/8768. [27
November 2019].
Ariansyah, A.(2017). Profil Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Bilangan
Real Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Al Bayan Makassar. Tesis Universitas
Negeri Makassar.[online]. Tersedia: http://eprints.unm.ac.id/4348/1/tesis.pdf.[26 November
2019].
Arnidha, Y. (2017). Analisis Pemahaman Konsep Matematika Siswa Sekolah Dasar dalam
Penyelesaian Bangun Datar. Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. [online]. Vol 3
Nomor 1. Tersedia: https://ojs.s-titmul tazam.ac.i-d/index.php/JPGMI/article/view/22/17.[26
November 2019].
Darmadi. (2015). Profil Berpikir Visual Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Memahami
Definisi Formal Barisan Konvergen Berdasarkan Perbedaan Gender. Dalam jurnal LPPM
[online] Vol 3 (1), 16 Halaman. Tersedia: http://e-
journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.php/JPLPPM/articl-e/download-/3332/215. [27
November 2019].
Dewiatmini, P. (2010). Upaya Meningkatkan Kpnsep Matematika pada Pokok Bahasan Himpunan
Siswa Kelas VII A SMP Negeri 14 Yogyakarta dengan Penerepan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta. [online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/211/1/pramita_dewiatmini.pdf. [19
November 2019].
Hamzah, Ali. (2014). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Khaini, F.N. (2017). Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Mengubah Soal Cerita Menjadi
Model Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Mts
Darussalam Kademangan Blitar. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Indonesia.
Online. Tersedia : http://repo.uinsatu.ac.id/5902/. [17 Juli 2022]
Marlis. (2015). Analisis Profil Pemahaman Konsep dan Konsistensi Konsepsi Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Tilatang Kamang pada Materi Fluida Statis. Prosiding Simposium Nasional Inofasi
dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS2015) 8 dan 9 Juni 2015, Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung, Indonesia. ISBN:978-602-19655-9-0. [online]. Tersedia:
http//portal.fi.itb.ac.id/snips2015/files/snips_2015_marlis_spd_5266dcde539-
d86457aceeb7d0cda5eb.pdf. [ 19 November 2019].
Miles, M.B. Huberman, A.M. Saldana, J.(2014). Qualitative Data Analysis : a methods sourcebook
third edition. United States of America: Sage
100
Ningrum, S.W. (2020). Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dalam Pemahaman Konsep Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII MTS 7 Tulungagung. Skripsi, Institut
Agama Islam Negeri Tulunagung, Indonesia. Online. Tersedia:
http://repo.uinsatu.ac.id/16072/
Ningtyas, I.K. 2015. Profil Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTs Sultan
Agung Jabalsari Dalam Memahami Pokok Bahasan Garis Singgung Lingkaran Berdasarkan
Kemampuan Matematika. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulunagung,
Indonesia.[online]
Rahayu, I.F., Irianti, M., & Zulirfan. (2013). Pengaruh Kemampuan Matematika Dan Kebiasaan
Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI Ipa SMAN 11
Pekanbaru.Tersedia:https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/hand-le/123456
789/1702/jurnal%20ika.pdf?sequence=1 [01 November 2021].
Rizal, M. (2011). Proses Berpikir Siswa Sekolah Dasar Melakukan Estimasi dalam Pemecahan
Masalah Berhitung Ditinjau dari Kemampuan Matematika dan Jenis Kelamin. Desertasi
Tidak Diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Safitri, F.L., dkk. (2018). Analisis Pemahaman Matematis Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 8
Jember Berdasarkan Polya dengan Pemberian Scaffolding Pokok Bahasan Kubus dan Balok.
Jurnal Universitas Jember.[online]. Vol 8 Nomor 2. Tersedia:
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/ arti-cle/download/6825/4973/. [27 November
2019].
101
Solaikah, dkk. (2013). Identifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soa Aritmatika Sosial
Ditinjau Dari Perbedaan Kemampuan Metematika. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP
PGRI Sidoarjo.Online. Vol.1 No. 1. Tersedia :
https://www.researchgate.net/publication/318967076_IDENT-
IFIKASI_KEMAMPUAN_SISWA_DALAM_MENYELESAIKAN_SOAL_ARITMATIK
A_SOSIAL_DITINJAU_DARI_PERBEDAAN_KEMAMPUAN_MATEMATIKA. [17 Juli
2022]
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia
Group.-
Yuwono, A. (2010). Profil Siswa SMA dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari
Tipe Kepribadian. PDF Skripsi Diterbitkan.[online]. Tersedia:
http://core.ac.uk/download/pdf/1-235-135-3. [ 19 November 2022]
102
Lampiran 1
Tabel daftar nama siswa kelas VIII A yang mengikuti tes matematika
Lampiran 2
Tes Masalah 1
Petunjuk :
1. Tuliskan nama kamu pada lembar jawaban yang tersedia
soal
1. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis dan melalui titik
Kunci Jawaban
1.
Mencari titik
104
Lampiran 3
Tes masalah 2
Petunjuk :
soal
1 Tentukan persamaan tegak lurus garis melalui titik .
Kuncijawaban
1.
—
105
Lampiran 4
ANALISIS ULANGAN HARIAN
Lampiran 5
Lampiran 6
Dokumentasi foto pertemuan kedua
108
Lampiran 7
Petikan wawancara peneliti dengan KT (T1)
.
PN31T1 : Dari mana kamu mendapatkan ini padahal nilai ?
KT32T1 : Sebelumnya karena negatif dikali negatif sama dengan positif
maka hasilnya jadi .
PN33T1 : Terus kenapa berubah menjadi ?
KT34T1 : Karena saya mau tidak ada nilai pecahan kak, jadi ruas kiri dan kanannya
saya kalikan dengan 2. Terus saya teruskan lagi hingga dapat hasil akhirnya
Lampiran 8
KT28T2 : Titik .
PN29T2 : Bagaimana caramu menyelesaikannya ?
KT30T2 : Rumus ,saya masukan nilai =2 =-3dan = .
PN31T2 : Bagaimana caranya kamu rubah menjadi
KT32T2 : Karena kedua ruasnya saya kalikan dengan 3 kak.
PN33T2 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KT34T2 : Iya kak.
PN35T2 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KT36T2 : Iya sudah kak.
PN37T2 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KT38T2 : Iya kak sama-sama.
112
Lampiran 9
KS30T1 : Karena saya mau hilangkan pecahannya kak. Saya lanjutkan dapat hasil
.
PN31T1 : Jadi hasil akhir yang kamu dapatkan ?
KS32T1 : Iya kak.
PN33T1 : Sudah yakin dengan jawabanmu ?
KS34T1 : Iya sudah kak.
PN35T1 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KS36T1 : Iya kak sama-sama.
114
Lampiran 10
Petikan wawancara peneliti dengan KS (T2)
Lampiaran 11
Petikan wawancara peneliti dengan KR (T1)
PN09T1 : Setelah kamu tahu apa yang diketahui, apa lagi yang kamu lakukan ?
KR10T1 : Kalau tidak salah cari nilai gradiennya baru di masukan kerumus untuk
mendapatkan persamaan garis yang tegak lurusnya
PN11T1 : Bagaimana caranya kamu cari gradiennya ?
KR12T1 : Saya lupa kak.
PN13T1 : Coba kamu ingat-ingat ulang bagamana cari gradiennya ?
KR14T1 : hmmm...(berfikir), saya lupa kak bagaimana caranya mencari gradien.
PN15T1 : Apa kamu tahu juga rumus untuk mencari persamaan garis yang tegak
lurusnya ?
KR16T1 : Saya lupa juga kak.
PN17T1 : Coba kamu ingat-ingat kembali ?
KR18T1 : saya lupa juga kak bagaimana tidak belajar saya.
PN19T1 : Oke,,,kalau begitu terima kasih atas waktunya dek.
KR20T1 : Iya kak sama-sama.
117
Lampiran 12
Lampiran 13
Foto Surat Keterangan Pembimbing
119
120
Lampiran 14
121
Lampiran 15
Jawaban Siswa Berkemampuan Tinggi
122
123
Lampiran 16
Jawaban Siswa Berkemampuan Sedang
124
125
Lampiran 17
Jawaban Siswa Berkemampuan Rendah
126
Lampiran 18
I. UMUM
1. Nama : Sry Yasma
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Ogoamas, 11 Januari 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Nama Orang Tua
a. Ayah : Bahnar
b. Ibu : Herni
5. Agama : Islam
6. Alamat : Desa ogoamas II
II. PENDIDIKAN
1. SD : SD Impres Sampini Tahun 2003-2009
2. SMP : SMP Negeri 1 Sojol Utara Tahun 2009-2012
3. SMA : SMA Negeri 1 Dampal Selatan 2012-2015
4. PT : Universitas Tadulako Tahun 2015-2022