Anda di halaman 1dari 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINIER TIGA VARIABEL DI KELAS
X SMA NEGERI 3 MODEL SIGI

MUHAMMAD RIZALDI NUR


A 231 15 095

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universsitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE
COURSE REVIEW HOORAY (CRH) TO IMPROVE STUDENTS'
LEARNING OUTCOMES ON THE MATERIAL OF SYSTEM
LINEAR EQUATIONS THREE VARIABLES AT THE
TENTH GRADE OF SMA NEGERI 3 MODEL SIGI

MUHAMMAD RIZALDI NUR


A 231 15 095

UNDER GRADUATE THESIS

Submitted as a Partial Fulfillment of the Requirements for Bachelor Degree at


Mathematics Education Study Program
Mathematics and Science Education Department
Teacher Training and Education Faculty
Tadulako University

MATHEMATICS EDUCATION STUDY PROGRAM


MATHEMATICS AND SCIENCE EDUCATION DEPARTMENT
TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY
TADULAKO UNIVERSITY
2022
iii

ABSTRAK

Muhammad Rizaldi Nur 2022. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Course Review Hora Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel di Kelas X SMA Negeri 3 Model Sigi. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Pembimbing: Evie Awuy.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model


pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel di kelas X
SMA Negeri 3 Model Sigi. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc.
Taggart, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel,
mengikuti langkah-langkah: Course (1) menyajikan materi SPLTV dengan
pemberian contoh masalah dan mengarahkan siswa untuk mengamati informasi
yang termuat dari contoh masalah yang diberikan, (2) memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. Review (3) meninjau kembali pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diberikan sebelumnya dengan menguji pemahaman
siswa secara berkelompok melalui pemberian LKPD, (4) meninjau kembali secara
keseluruhan dengan meminta masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil pekerjaan LKPD kelompoknya didepan kelas dan
kelompok lain menanggapi. Horay (5) memberikan reward kepada kelompok yang
jawabannya benar yaitu berupa tanda contreng serta berteriak Horee dan jawaban
salah yaitu berupa tanda silang (6) mengumpulkan LKPD dan lembar petak horay
masing-masing kelompok untuk dihitung skor tiaptiap kelompok (7) memberikan
penghargaan kepada kelompok yang memperoleh tanda contreng atau jumlah
“horee” terbanyak.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay; Hasil
Belajar; Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
iv

ABSTRACT

Muhammad Rizaldi Nur 2022. The Application of Cooperative Learning Model


Type Course Review Hooray (CRH) to Improve Students' Learning Outcomes on
The Material of System Linear Equations Three Variables at The Tenth Grade of
SMA Negeri 3 Model Sigi. Skripsi. Mathematics Education Study Program.
Mathematics and Natural Science Education Majoring. Teacher Training and
Education Faculty. Tadulako University. Supervisor: Evie Awuy.

This research aims to obtain a description about the application of cooperative


learning model type Course Review Hooray (CRH) to improve students' learning
outcomes on the material of system linear equations three variables at the tenth
grade of SMA Negeri 3 Model Sigi. This type of research was Classroom Action
Research (CAR). This study refers to the research design of Kemmis and Mctaggart,
such as planning, implementing actions, observing and reflecting. This research was
conducted in two cycles. This research was conducted in two cycles. The results
showed that the application of cooperative learning model type course review
hooray could improve students' learning outcomes on the material of system linear
equations three variables, in following the steps: Course (1) presented SPLTV
material by providing examples of problems and directing students to observed the
information contained from the example of the problems given, (2) provided
opportunities for students to asked questions. Review (3) reviewed students
understood of the material that has been given previously by testing students
understood in groups through gave LKPD, (4) reviewed the whole by asking each
group representative to presented the results of their group LKPD work in front of
the class and other groups responded. Hooray (5) gave a reward to the group whose
correct the answer namely gave a tick and shouts Hooray and the wrong answer is
in the form of a cross (6) collected LKPD and hooray plot sheets for each group to
calculate the score of each group (7) gave an award to the group that gets the tick
mark or the most number of "hooray".

Key word: Cooperative Learning Model Type Course Review Hooray: Learning
Outcomes: System Linear Equations Three Variables.
iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillahi rabbil alamin, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Course Review Horay untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Di Kelas X SMA Negeri 3 Model Sigi”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana

Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan

MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat jasa kedua

orang tua penulis yaitu Muhammad Nur dan Hasna Sulaimana tercinta yang telah

berjuang, berdo’a, dan memberikan motivasi serta dorongan untuk keberhasilan

penulis. Penulis mengucapkan banyak terimakasih keapada Ayahanda dan Ibunda

yang telah memberikan berbagai fasilitas untuk kelancaran studi penulis. Penulis

sadar bahwa do’a dan pengorbanan dari kedua orang tualah sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan. Serta ucapan terimakasih untuk adik saya Mabrur yang telah

memberikan do’a dan dukungan kepada penulis sedari awal kuliah sampai dengan

menyusun skripsi.

Penulis menghanturkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada Dra. Avie Awuy, M.Si sebagai pembimbing yang
v

telah memberikan waktu, pikiran, dukungan dan tenaga untuk memberikan nasehat

serta bimbingan dan saran-saran yang sangat berharga mulai dari awal perkuliahan,

penulisan proposal, pelaksanaan seminar, kegiatan penelitian, sampai pada

penyelesaian skripsi ini. Begitu pula kepada Bapak Drs. Baharuddin, M.Si dan

Bapak Dr. Pathuddin, S.Pd., M.Si dosen pembahas yang telah banyak memberikan

saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P. selaku Rektor Universitas Tadulako yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di

kampus yang tercinta ini.

2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Tadulako yang telah memberikan pelayanan yang baik

kepada penulis.

3. Bapak Dr. H. Nurhayadi, M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik yang telah

memudahkan pelayanan kepada penulis dalam pengurusan skripsi ini.

4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd, M.Ed., P.hD Wakil Dekan Bidang

Administrasi dan Keuangan yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada

penulis.

5. Bapak Dr. Iskandar, M.Hum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan yang telah

memberikan kelancaran kepada penulis dalam pengurusan skripsi ini.

6. Ibu Purnama Ningsih, S.Pd, M.Si., Ph.D., sebagai ketua Jurusan Pendidikan
vi

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako yang telah menetapkan kebijakan-kebijakan di Jurusan

Pendidikan MIPA demi kelancaran proses perkuliahan;

7. Bapak Dr. Pathuddin, S.Pd., M.Si Koordinator Program Studi Pendidikan

Matematika FKIP Universitas Tadulako yang telah memberikan bantuan dalam

kelancaran studi;

8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako;

9. Seluruh Staf akademik pengajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.Terima kasih atas segala bantuan dan pelayanannya dalam

penyelesaian studi penulis;

10. Ibu Anita, S.Pd, guru bidang studi matematika di kelas X MIA2 SMA Negeri 3

Model Sigi yang telah memberikan banyak bantuan;

11. Seluruh Bapak dan Ibu guru, serta Staf Tata Usaha di SMA Negeri 3 Model Sigi

yang telah bersedia menerima penulis untuk melaksanakan penelitian;

12. Siswa-siswi kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi yang telah bekerja sama

dengan baik dalam penelitian penulis.

13. Keluarga Besarku yang ku sayangi Terima kasih atas semua doa, semua nasihat,

dan semua dukungan yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah

senantiasa memberikan keberkahan kepada keluarga kita dan mempersatukan

kita kembali di surga-Nya. Aamiin Allahumma aamiin.

14. Seluruh teman-teman angkatan 2015 kelas A, B, C di Program Studi Pendidikan

Matematika yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima Kasih

banyak atas dukungan dan kebersamaan selama mengikuti perkuliahan.


vii

15. Semua teman-teman senior maupun junior di Program Studi Pendidikan

Matematika, Terima kasih selalu hadir memberikan motivasi serta kebersamaan

yang begitu berarti selama di bangku perkuliahan;

16. Rekan-rekan mahasiswa KKNPP/SPKK angkatan pertama tahun 2018 yang

telah memberikan semangat serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

17. Rekan-rekan mahasiswa PLP SMA Negeri 7 Palu tahun 2018 yang telah

memberikan semangat serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan hasil penelitian

ini, terima kasih atas bantuan kalian.

Akhirnya, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan bagi

penelitian-penelitian di masa-masa mendatang dan semoga Allah

Subhanahu wa Ta’ala selalu memberikan Rahmat-Nya untuk kita semua.

Palu, 2022

Penulis

Muhammad Rizaldi Nur

A23115095
viii

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBEMBIMBING ii
ABSTRAK iii
UCAPAN TERIMAKASIH iv
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABLE x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Manfaat Penelitian 6
1.5 Batasan Istilah 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Yang Relevan 8


2.2 Kajian Pustaka 9
2.3 Kerangka Pemikiran 26

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Dan Jenis Penelitian 29


3.2 Desain Penelitian 29
3.3 Lokasi Dan Subjek Peneltian 30
3.4 Jenis Data 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data 32
3.6 Teknik Analisis Data 33
3.7 Kriteria Keberhasilan Tindakan 34
ix

3.8 Tahap-Tahap Penelitian 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian 38
4.2 Pembahasan 82

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 92
5.2 Saran 93

DAFTAR PUSTAKA 94
LAMPIRAN
x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 11

2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course 13


Review Horay
xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran


28

3.1 Diagram Alur Desain Penelitian Model Kemmis dan Mc Taggart


30
xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tes Awal 95

2. Pedoman Penilaian Tes Awal 96

3. Analisis Hasil Tes Awal 97

4. Daftar Pembagian Anggota Kelompok Belajar Siswa 98

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I 99

6. Bahan Ajar Siklus I 103

7 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus I 109

8 Hasil Tes LKPD Siklus I 113

9 Lembar Keterlaksaan Guru Siklus I 114

10 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru Siklus I 116

11 Lembar Observasi Pembelajaran Siswa Siklus I 121

12 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa Siklus I 123

13 Tes Akhir Tindakan Siklus I 127

14. Pedoman Penilaian Tes Akhir Tindakan Siklus I 128

15. Analisis Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus I 131


xiii

16. Hasil Pekerjaan Tes Akhir Tindakan Siswa Siklus I 132


17. Transkip Wawamcara Siswa Siklus I 19
18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II 144
19. Bahan Ajar Siklus II 148
20. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus II 150
21. Hasil Tes LKPD Siklus II 158
22. Lembar Kertelaksanaan Guru Siklus II 159
23. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru Siklus II 161
24. Lembar Observasi Pembelajaran Siswa Siklus II 166
25. Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa Siklus II 168
26. Tes Tindakan Akhir Siklus II 172
27. Pedoman Penilaian Tes Akhir Tindakan Siklus II 173
28. Analisis Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus II 176
29. Hasil Pekerjaan Tes Akhir Tindakan Siswa Siklus II 177
30. Transkip Wawancara Siswa Siklus II 186
31. Dokumentasi Kegiatan Penelitian 190
32. SK Pembimbing 191
33. Surat Izin Penelitian 193
34. Surat Keterangan Telah Meneliti 194
35. Pernyataan Keaslian 195
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi setiap individu,

karena pendidikan diharapkan menjadi lembaga dan wahana dalam

mengembangkan dan membangun sumber daya manusia yang berkuaitas. Sumber

daya manusia yang berkualitas diharuskan dalam memajukan bangsanya dan

dipastikan hanya dihasilkan dari manusia yang memiliki kualitas pendidikan yang

baik pula. Langkah untuk mencapai pembangunan manusia seutuhnya dibidang

pendidikan dapat dilakukan perbaikan denga memperhatikan komponen

kependidikan yang tersedia, terutama dalam metakognisi bagi siswa yang nantinya

akan menjadi tolak ukur keberhasilan bidang pendidikan. Guru sebagai seorang

pendidik memiliki peran yang sangat penting guna tercapainya kualitas pendidikan

yang baik. Seorang pendidik yang mampu mengembangkan potensi dari peserta

didiknya akan senantiasa menciptakan generasi muda yang cerdas, terampil,

kompeten, dan berkualitas.

Sama halnya dengan pendidikan, matematika merupakan ilmu dasar yang

berperan penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab

itu pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan formal di indonesia

diberikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai

perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan agar sejak dini anak didik telah mempunyai

penguasaan dasar matematika yang kuat. Sebagai mata pelajaran

1
2

dasar yang diajarkan disekolah, matematika mempunyai peranan yang cukup besar

bagi perubahan mental siswa, karena matematika berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan bernalar pada diri anak didik yang melalui

kemampuan berpikir logis, analisis, kritis, sistematis, kreatif, kemampuan bekerja

sama serta disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan dalam bidang

matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006).

Berdasarkan kurikulum 2013, salah satu materi yang dipelajari oleh siswa

SMA/SMK sederajat adalah materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

(SPLTV) pada kelas X semester ganjil. Materi ini sangat penting untuk dipelajari,

karena materi ini akan digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan

diperoleh pada bab-bab selanjutnya sehingga materi ini harus dipahami dengan

baik. Tetapi kenyatakaannya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal persamaan sistem linear tiga variabel.

Berdasarkan pengalaman calon peneliti saat melakukan observasi di SMA Negeri 3

Model Sigi bahwa masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam proses

pembelajaran, terutama dalam menyelesaikan soal-soal sistem persamaan linear

tiga variabel (SPLTV).

Berdasarkan pengalaman dan hasil temuan masalah tersebut, maka calon

peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru matematika di SMA Negeri

3 Model Sigi, dari wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa guru kesulitan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga masih banyak siswa yang belum

mampu menyelesaikan masalah pada materi sistem persamaan linaer tiga variabel

(SPLTV). Mengatasi masalah tersebut berbagai metode yang dilakukan oleh guru

antara lain metode diskusi dan ceramah, namun hasil yang didapatkan setelah

menerapkan metode tersebut yaitu siswa yang terlibat aktif dalam proses
3

pembelajaran hanyalah siswa berkemampuan tinggi dan siswa kurang dilibatkan

secara aktif dalam menemukan sendiri pengetahuan serta keterampilan yang mereka

butuhkan karena guru lebih mendominasi

pembelajaran akibatnya siswa mudah merasa bosan.

Selain mewawancarai guru matematika, calon peneliti juga melakukan

pengamatan pada proses pembelajaran matematika siswa kelas X SMA Negeri 3

Model Sigi dapat disimpulkan bahwa pemberian motivasi yang diberikan oleh guru

terkesan membuat siswa masih membayangkan apa yang disampaikan, siswa

kurang berdiskusi dengan guru dan teman sekelasnya, siswa kurang memperhatikan

ketika guru menjelaskan sehingga siswa mudah terpancing untuk bermain, sebagian

besar siswa malu bertanya dan menyampaikan pendapatnya sehingga sebagaian

siswa hanya mengharapkan jawaban dari siswa yang berkemampuan tinggi dan

kuarangnya respon dari siswa terhadap pembelajaran.

Setelah melakukan wawancara dengan salah satu guru matematika di SMA

Negeri 3 Model Sigi dan melakukan observasi pada proses pembelajaran di kelas

X calon peneliti disarankan oleh guru untuk melakukan penelitian di kelas X MIA2.

Dikarenakan siswa di kelas X MIA2 lebih heterogen dari segi kemampuan

akademik dan jenis kelaminya. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi sistem

persamaan linear tiga variabel (SPLTV) dikarenakan karakteristik siswa yang

kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa mudah lupa dengan

materi yang baru saja diajarkan, siswa cenderung menghafal materi yang diajarkan.

Salah satu penyebabnya yaitu cara penyajian belajar dan suasana pembelajaran

yang kurang menarik dan menyenangkan.

Berkaitan dengan masalah tersebut untuk mencapai tujuan pengembangan

kemampuan memecahkan masalah, pembelajaran yang menarik, pembelajaran


4

yang merangsang siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, serta

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel

(SPLTV) maka calon peneliti berkolaborasi dengan guru di kelas tersebut, serta

mencoba untuk menerapkan suatu model pembelajaran yang cocok dengan masalah

yang calon peneliti dapatkan serta sesuai dengan karakteristik siswa yang kurang

bersosialisasi dengan guru dan teman sekelasnya.

Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut yakni

model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH), yang mana

model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang cara belajarnya lebih

menekankan pada pemahaman materi dengan menyelesaikan soal-soal dan dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bagi kelompok yang menjawab

dengan benar soal yang diberikan akan mendapat penguatan agar siswa termotivasi

untuk belajar. Salah satu model pembelajaran yang akan digunakan untuk

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan mendorong siswa ikut

aktif dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Course Review Horay (CRH). Dimana model pembelajaran

kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran lebih banyak berpusat pada siswa, guru hanya berperan sebagai

penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing yang mengurangi kebiasaan guru

menerapkan pembelajaran konvensional dalam mengajar mata pelajaran

matematika.

Sebagaimana namanya, model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay (CRH) ini memiliki sintak yang sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni

Course (kursus), pada tahap ini guru menyampaikan teknik-teknik tertentu untuk

menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, kemudian siswa
5

mengembangkan informasi yang diperoleh untuk diterapkan pada tahap

selanjutnya. Review (meninjau kembali), pada tahap ini guru melakukan peninjauan

kembali pembelajaran sebelumnya dan melihat kemandirian kelompok dalam

menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Horay (hore), pada tahap ini guru

memberikan motivasi/kekuatan kepada siswa agar siswa tidak mudah bosan dalam

mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka calon peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe course

review horay (CRH) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan

linear satu variabel di kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah pada penelitian

ini adalah: Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course

Review Horay (CRH) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem

persamaan linear tiga variabel di kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Course Review Horay (CRH) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi sistem persamaan linear tiga variabel di kelas X MIA2 SMA Negeri 3

Model Sigi.
6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru, sekolah

dan calon peneliti. Manfaat yang diharapkan sebagai berikut :

1. Siswa

Siswa dapat mengetahui cara menyelesaian soal sistem persamaan linear tiga

variabel, siswa lebih hati-hati dalam menyelesaikan soal yang diberikan, dan

menjadikan siswa lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran, mempererat

hubungan kerja sama antar siswa dengan belajar kelompok serta dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear tiga

variabel.

2. Guru

Sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran matematika, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sekolah

Dapat dijadikan bahan referensi demi perbaikan dan peningkatan kualitas

pembelajaran dan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran

matematika di sekolah.

4. Peneliti/calon peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel.


7

1.5 Batasan Istilah

Batasan istilah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Course Review Horay (CRH) adalah salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal dimana

jawaban soal tersebut ditulis dikertas petak yang telah dilengkapi nomor dan

untuk kelompok/siswa yang mendapatkan jawaban benar akan diberikan

penguatan yaitu berteriak “hore!!” atau menyanyikan yel-yel yang disukai.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan yang diperoleh siswa kelas X

MIA2 di SMA Negeri 3 Model Sigi setelah melakukan kegiatan pembelajaran

pada materi sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) diukur dengan tes

hasil belajar, yang diberikan setelah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Course Review Horay (CRH).

3. Materi sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) yang diajarkan dalam

penelitian ini yaitu materi SMA kelas XMIA2. Bentuk umum sistem

persamaan linear tiga variabel adalah sebagai berikut:

+ + =
+ + =
+ℎ + =

Dengan x,y, dan z adalah variabel-variabel SPLTV, a, b, c, d, e, f, g, h, dan i

adalah koefisien-koefisien dan tidak semuanya bersamaan = 0, serta p,q, r

adalah konstanta-konstanta. Adapun penyelesaiannya yaitu dengan cara

substitusi, eliminasi dan campuran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan di

lakukan antara lain:

1. Maryam (2016), yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Course Review Horay untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi keliling dan luas persegi panjang di kelas VIIIB SMP Negeri 2

Marawola”. Menyatakan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course

Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas

VIIIB SMP Negeri 2 Marawola.

2. Mudalifa (2018), yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Course Review Horay pada materi pertidaksamaan linear satu variabel

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII G SMP Negeri 10 Palu”.

Menyatakan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course Review

Horay dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VII G

SMP Negeri 10 Palu. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa meningkat

dari siklus I ke siklus II. Hasil tes pada siklus I diperoleh nilai ketuntasan

klasikal sebesar 58,33% meningkat menjadi 80% pada siklus II

3. Lusiani (2018), yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Course Review Horay (CRH) untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII A SMP Negeri 16

8
9

Palu”. Dalam penelitian tersebut beliau menyimpulkan bahwa model

pembelajaraan kooperatif tipe Course Review Horay mampu meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi persamaan linear satu variable dan mampu

meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas menjadi lebih baik.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh

Maryan, Musdalifa, dan Ade Afni Lusiana yang telah dikemukakan di atas

menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Karena penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay telah berhasil meningkatkat

hasil belajar matematika siswa, maka peneliti ingin menerapkan kembali model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay tersebut untuk meningkatkan

hasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Model Sigi pada mata pelajaran

matematika pada materi sistem persamaan liniar tiga variable.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif

Kurikulum 2013 (K13) telah menekankan pada proses pembelajaran dengan

pendekatan saintifik yang berfokus pada ekplorasi, elaborasi, dan dan komfirmasi

kemudian dilengkapi dengan 4 ciri khas dari kurikulum 2013 (K13) yaitu

mengamati, menanya, menalar, dan mengkomunikasikan. Dalam hal ini ke empat

ciri khas tersebut mampu mengkontruksikan pengetahuan konsep dan procedural

siswa. Sama halnya dengan model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan

dalam mengkontruksi pengetahuan siswa, maka model pembelajaran kooperatif

dapat pula digunakan dalam proses pembelajaran berbasis K13 dengan dengan

menggabungkan keempat ciri khas pendekatan saintifik.


10

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang secara

sistematis mengembangkan interaksi antar sesama siswa dan memaksimalkan

belajar siswa baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam proses

pembelajaran pada model pembelajaran kooperatif, siswa siswa didorong untuk

bekerja sama pada suatu tugas bersama, dan memecahkan suatu masalah melalui

interaksi social dengan teman sebaya. Pembelajaran kooperatif juga memberikan

kesempatan pada siswa untuk menjadi narasumber bagi teman lain.

Pembelajaran kooperatif menurut Isjoni (2013:23) adalah suatu model

pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar

mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat

bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.

Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata

pelajaran dan berbagai usia. Disamping itu menurut Huda (2016:32) pembelajaran

kooperatif mengacu pada metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam

kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif

umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan

berbeda dan ada pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-

beda.

Tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif yaitu agar peserta

didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara

saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kelompok untuk

mengemukakan gagasannya. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Suprijono

(2015:46) bahwa tujuan pembelajaran kooperatif yaitu untuk meningkatkan kerja

sama akademik antar peserta didik membentuk hubungan positif mengembangkan


11

rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas

kelompok.

Adapun Sintak Model Pembelajaran Kooperatif terdiri dari 6 fase yaitu :


Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah laku guru

Fase 1: Present goals and set Guru menjelaskan semua tujuan pembelajaran dan
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik untuk belajar.
mempersiapkan peserta didik
Fase 2: Present information Guru mempresentasikan informasi kepada peserta
Menyajikan informasi didik secara verbal.

Fase 3: Organize students into Guru memberikan penjelasan kepada peserta


learning didik tentang tata cara pembentukan tim belajar
Mengorganisir peserta didik ke dan membantu kelompok melakukan transisi
dalam tim-tim belajar yang efisien.
Fase 4: Assist team work and Guru membantu tim-tim belajar selama peserta
study didik mengerjakan tugasnya.
Membantu kerja tim dan
belajar
Fase 5: Test on the materials Guru menguji pengetahuan peserta didik
Mengvaluasi mengenai berbagai materi pembelajaran atau
kelompok-kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya .
Fase 6: Provide recognition Guru mempersiapkan cara untuk mengakui usaha
Memberikan penghargaan dan prestasi individu maupun kelompok.

Sumber : Suprijono (2015:84)

2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

Kata Course Review Horay jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

maka didapatkan banyak arti. Adapun kata Course dalam bahasa Inggris apabila

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia didapatkan kata kursus. Selanjutnya kata

Review dalam bahasa Inggris apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

yaitu meninjau kembali. Adapun kata Horay adalah kata hore dalam bahasa

Indonesia. Jika diterjemahkan secara keseluruhan kata Course Review Horay berarti
12

evaluasi matapelajaran dalam bentuk peninjauan ulang, bagi kelompok yang benar

mengerjakan soal yang diberikan akan menyanyikan yel-yel yang disukai sebagai

bentuk kegembiraan. Sebagaimana namanya yaitu Course Review Horay, model ini

memiliki sintak yang sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni course (kursus),

review (meninjau kembali), dan horay (hore).

Model pembelajaran kooperarif tipe Course Review Horay merupakan

model pembelajran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan

menyenangkan. Karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa

wajib berteriak “horay” atau yel-yel lainnyayang disukai. Menurut Hamid (2011:

223) model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay merupakan strategi

yang menyenangkan karena siswa diajak untuk bermain sambil belajar untuk

menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan secara menarik oleh guru.

Dessy (2011: 196) mengemukakan bahwa model pembelajaraan kooperatif

tipe Course Review Horay (CRH) merupakan salah satu pembelajaran kooperatif

yang kegiatan belajar mengajar dengan cara pemngelompokan siswa ke dalam

kelompok-kelompok kecil. Melalui pembelajaran Coure Review Horay diharapkan

dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah melalui pembentukan kelompok

kecil. Sedangkan menurut Suprijono (2010) dalam aplikasinya model pembelajaran

kooperatif tie Coure Review Horay tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar

keterampilan da nisi akademik. Coure Review Horay sebagai salah satu proses

“learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together”

untuk mendorong terciptannya kebermaknaan belajar bagi peserta didik. Begitu

pula yang dikemukakan oleh Rachmawati (2009) bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Coure Review Horay, aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada

siswa dan guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator, dan
13

pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa

lebih menikmati pelajaran, sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.

Adapun langkah-langkah untuk menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Course Review Horay sebagai berikut:

Tabel 2.2 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Course


Review Horay
Aktivitas
Tahap
Guru Siswa

Course 1. Menyampaikan informasi 1. Menyimak penyampaian guru


tertentu yang memuat caracara dan mengembangkan
penyelesaian soal teknikteknik yang diajarkan

Review 2. Melakukan peninjauan kembali 2. Mendiskusi soal-soal yang


mengenai teknik- diberikan guru secara
teknik yang sudah berkelompok
dikembangkan oleh siswa
sebelumnya

Horay 3. Memberikan motivasi kepada 3. Menerima motivasi yang


kelompok yang menjawab soal diberikan oleh guru
dengan benar agar siswa
termotivasi untuk belajar

Model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay memiliki

beberapa kelebihan, antara lain: (1) strukturnya yang menarik dan dapat mendorong

siswa untuk dapat terjun ke dalamnya, (2) pembelajaran yang tidak monoton, karena

diselingi dengan hiburan berupa tepuk tangan dan teriakan hore, sehingga suasana

tidak menegangkan, (3) semangat belajar yang meningkat karena suasana

pembelajaran berlangsung menyenangkan, dan (4) skill kerja sama antarsiswa yang

semakin terlatih. (Huda, 2016:231).

2.2.3 Hasil Belajar

Sudjana (2013:50) mengemukakan belajar adalah proses pemahaman yang

memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Untuk
14

itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna

yang ada dalam konsep tersebut.

Menurut Slameto (2003:20) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Selanjutnya menurut Jaeng (2007:3) belajar adalah seluruh rangkaian

kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar (mandiri atau berinteraksi dengan

lingkungan/orang lain) yang mengakibatkan perubahan pada dirinya berupa

penambahan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku yang sifatnya

relatif permanen.

Hasil belajar merefleksikan seberapa jauh tujuan belajar tercapai. Perubahan

sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti

terjadinya perubahan pengetahuan, pemahaman, tingka laku, keterampilan,

kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar (Depdiknas, 2006). Selanjutnya Retna Kusumaningrum (2007: 15)

menjelaskan pula bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Oleh karena itu apabila siswa

mempelajari tentang konsep, maka kemampuan yang diperoleh adalah berupa

penguasaan konsep.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpikan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang didapatkan siswa setelah mengikuti serangakain proses

yang membawa siswa kedalam perubahan-perubahan yang lebih baik dari segi

pengetahuan, pemahaman, tingka laku, keterampilan, kebiasaan, dan lain-lain.

2.2.4 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


15

Course Review Horay

1. Teori Konstruktivisme

Model pembelajaran kooperatif berdasarkan dari teori-teori perekembangan

kognitif salah satunya adalah toeri konstruktivisme. Menurut Isjoni (2009: 46-47)

konstraktivisme adalah satu pandangan bahwa siswa membina sendiri pengetahuan

atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Dalam

proses ini, siswa akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan

pengetahuan yang ada untuk membina pengetahuan baru.

Isjoni (2009: 48) menjelaskan pula bahwa pembelajaran secara

konstruktivisme adalah pengajaran dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu pelajar membina pengetahuan

dan menyelesaikan masalah. Teori kontruktivisme ini sesuai dengan penerapan

model pembelajaran kooperati tipe Course Review Horay (CRH) yang mana dalam

kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa sehingga siswa dituntut aktif selama

kegiatan pembelajaran berlangsung dan guru hanya berperan sebagai

fasilitatir.

2. Teori Vygotsky

Salah satu landasan teoritis pertama tentang belajar kelompok ialah berasal

dari pandangan konstruktivis sosial Vygotsky (Huda, 2016:24). Landasan teoritis

inilah yang menjadi alasan bahwa siswa perlu diajak untuk belajar interaksi bersama

guru, temannya yang lebih mampu sehingga mereka bisa menyelesaikan tugas-

tugas yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Ketika siswa bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas kelompok, mereka sering kali berusaha untuk memberikan

informasi, dorongan, dan memberikan bantuan pada teman satu kelompoknya yang

membutuhkan bantuan. Ide penting lain yang dikemukakan oleh vygotsky yaitu

scaffolding, yaitu memberikan bantuan seperlunya yang bersifat mengarahkan


16

siswa. Teori Vygotsky terjadi pada tahap Review yaitu guru membentuk kelompok

belajar dan memberikan bantuan seperlunya kepada kelompok yang membutuhkan

bantuan.

2.2.5 Sistem Persamaan Liniar Tiga Variabel

Sistem persamaan linear tiga variabel terdiri dari atas tiga persamaan linear

dengan tiga variabel. Bentuk umum sistem persamaan linear tiga variabel adalah

sebagai berikut:

+ + =
+ + =
+ℎ + =

Dengan x,y, dan z adalah variabel-variabel SPLTV, a, b, c, d, e, f, g, h, dan

i adalah koefisien-koefisien, serta p,q, dan r adalah konstanta-konstanta. Untuk

lebih jelasnya, perhatikan contoh sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)

sebagai berikut.

4 −3 +2 =1
3− + = 20
+ 4 − = 10

x, y, dan z adalah variabel-variabel sistem persamaan linear tiga variabel.

1. Menyelesaikan Sistem Persamaan Liniar Tiga Variabel

Menentukan penyelesaian dan himpunan penyelesaian dari suatu sistem

persamaan linear tiga variabel, yaitu:

a. Dengan menggunakan metode subtitusi.

Metode substitusi adalah metode penyelesaian sistem persamaan

linear dengan cara menyubstitusikan nilai salah satu variabel dari satu

persamaan ke persamaan lain. Metode ini dilakukan sampai diperoleh semua

nilai variabel dalam sistem persamaan linear tiga variabel.


17

Metode substitusi lebih mudah digunakan pada SPLTV yang

memuat persamaan berkoefisien 0 atau 1. Berikut adalah langkah-langkah

penyelesaian dengan metode substitusi.

• Tentukan persamaan yang memiliki bentuk sederhana. Persamaan

dengan bentuk sederhana memiliki koefisien 1 atau 0.

• Nyatakan salah satu variabel dalam bentuk dua variabel lain.

Contohnya, variabel x dinyatakan dalam variabel y atau z.

• Substitusikan nilai variabel yang diperoleh pada langkah kedua ke

persamaan lain yang ada di SPLTV, sehingga diperoleh sistem

persamaan linear dua variabel (SPLDV).

• Tentukan penyelesaian SPLDV yang diperoleh pada langkah ketiga.

• Tentukan nilai semua variabel yang belum diketahui.

Coba kita lihat contoh soal berikut. Tentukan himpunan

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel di bawah ini dengan

cara substitusi.

x+y–z=–3
x + 2y + z = 7 2x +
y+z=4

Jawab:

Pertama, kita tentukan dulu persamaan yang paling sederhana. Dari ketiga

persamaan yang ada, persamaan pertama lebih sederhana. Dari persamaan

pertama, nyatakan variabel x sebagai fungsi y dan z sebagai berikut.

⇒ x + y – z = –3
⇒ x = –3 – y + z

Subtitusikan peubah x ke dalam persamaan kedua


18

⇒ x + 2y + z = 7

⇒ (–3 – y + z) + 2y + z = 7

⇒ –3 + y + 2z = 7

⇒ y + 2z = 7 + 3

⇒ y + 2z = 10 ……………….. Pers. (3)

Subtitusikan variabel x ke dalam persamaan ketiga

⇒ 2x + y + z = 4

⇒ 2(–3 – y + z) + y + z = 4

⇒ –6 – 2y + 2z + y + z = 4

⇒ –y + 3z = 4 + 6

⇒ –y + 3z = 10 ……………….. Pers. (4) Persamaan

(3) dan (4) membentuk SPLDV y dan z:

y + 2z = 10

–y + 3z = 10
Selanjutnya kita selesaikan SPLDV tersebut dengan metode subtitusi. Pilih

salah satu persamaan yang paling sederhana yaitu persamaan pertama.

Dari persamaan pertama, kita peroleh

⇒ y + 2z = 10

⇒ y = 10 – 2z

Subtitusikan peubah y ke dalam persamaan kedua

⇒ –y + 3z = 10
19

⇒ –(10 – 2z) + 3z = 10

⇒ –10 + 2z + 3z = 10

⇒ –10 + 5z = 10

⇒ 5z = 10 + 10

⇒ 5z = 20

⇒z=4

Subtitusikan nilai z = 4 ke salah satu SPLDV, misal y + 2z = 10 sehingga

kita peroleh

⇒ y + 2z = 10

⇒ y + 2(4) = 10

⇒ y + 8 = 10

⇒ y = 10 – 8
⇒y=2

Selanjutnya, subtitusikan nilai y = 2 dan z = 4 ke salah satu SPLTV, misal x

+ 2y + z = 7 sehingga kita peroleh

⇒ x + 2y + z = 7

⇒ x + 2(2) + 4 = 7

⇒x+4+4=7

⇒x+8=7

⇒x=7–8

⇒ x = –1
20

Dengan demikian, kita peroleh nilai x = –1, y = 2 dan z = 4. Sehingga

himpunan penyelesaian dari SPLTV di atas adalah {(–1, 2, 4)}.Untuk

memastikan bahwa nilai x, y, dan z yang diperoleh sudah benar, kalian dapat

mengeceknya dengan cara mensubtitusikan nilai x, y, dan z ke dalam tiga

SPLTV di atas. Persamaan pertama

⇒ x + y – z = –3

⇒ –1 + 2 – 4 = –3

⇒ –34 = –3 (benar)

Persamaan kedua ⇒

x + 2y + z = 7

⇒ –1 + 2(2) + 4 = 7

⇒ –1 + 4 + 4 = 7

⇒ 7 = 7 (benar)

Persamaan ketiga

⇒ 2x + y + z = 4

⇒ 2(–1) + 2 + 4 = 4

⇒ –2 + 2 + 4 = 4

⇒ 4 = 4 (benar)
21

Berdasarkan pembuktian tersebut, maka bisa dipastikan bahwa nilai x, y dan

z yang diperoleh sudah benar dan memenuhi sistem persamaan linear tiga

variabel yang ditanyakan.

b. Dengan menggunakan metode campuran.

Penyelesaian untuk sistem persamaan linear tiga variabel dengan

memakai metode campuran adalah cara penyelesaian dengan menggunakan

dua metode sekaligus. Metode yang dimaksud adalah metode eliminasi dan

subtitusi entah itu mengeliminasi terlebih dahulu atau substitusi. Adapun

prosesnya hampir sama seperyi yang terdapat pada penyelesaian SPLTV

dengan metode eliminasi dan substitusi. Berikut langkah-langkah

penyelesaian menggunakan metode campuran adalah

sebagai berikut.

• Amati ketiga persamaan pada SPLTV. Jika ada dua persamaan yang

nilai koefisiennya sama pada variabel yang sama, kurangkan atau

jumlahkan kedua persamaan agar variabel tersebut berkoefisien 0.

• Jika tidak ada variabel berkoefisien sama, kalikan kedua persamaan

dengan bilangan yang membuat koefisien suatu variabel pada kedua

persamaan sama. Kurangkan atau jumlahkan kedua persamaan agar

variabel tersebut berkoefisien 0.

• Ulangi langkah 2 untuk pasangan persamaan lain. Variabel yang

dihilangkan pada langkah ini harus sama dengan variabel yang

dihilangkan pada langkah 2.

• Setelah diperoleh dua persamaan baru pada langkah sebelumnya,

tentukan himpunan penyelesaian kedua persamaan menggunakan

metode penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).


22

• Substitusikan nilai dua variabel yang diperoleh pada langkah ke-4 pada

salah satu persamaan SPLTV sehingga diperoleh nilai variabel ketiga.

Coba kita lihat contoh soal berikut. Tentukan himpunan

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel di bawah ini dengan

cara campuran.

x + 3y + 2z = 16
2x + 4y – 2z = 12 x +
y + 4z = 20

Jawab:

Langkah pertama, kita tentukan variabel mana yang akan kita eliminasi

terlebih dulu. Untuk mempermudah, lihat variabel yang paling sederhana.

Dari ketiga SPLTV di atas, variabel yang paling sederhana adalah x

sehingga kita akan mengeliminasi x terlebih dulu. Untuk menghilangkan

variabel x, maka kita harus samakan koefisien masing-masing x dari ketiga

persamaan. Perhatikan penjelasan berikut.

x + 3y + 2z = 16 → koefisien x = 1 2x

+ 4y – 2z = 12 → koefisien x = 2 x +

y + 4z = 20 → koefisien x = 1

Agar ketiga koefisien x sama, maka kita kalikan persamaan pertama dan
persamaan ketiga dengan 2 sedangkan persamaan kedua kita kalikan 1.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
x + 3y + 2z = 16 |× 2| → 2x + 6y + 4z = 32

2x + 4y – 2z = 12 |× 1| → 2x + 4y – 2z = 12

x + y + 4z = 20 |× 2| → 2x + 2y + 8z = 40
Setelah koefisien x ketiga persamaan sudah sama, maka langsung saja kita

kurangkan atau jumlahkan persamaan pertama dengan persamaan kedua dan


23

persamaan kedua dengan persamaan ketiga sedemikian rupa hingga variabel

x hilang. Prosesnya seperti di bawah ini.

Dari persamaan pertama dan kedua:

2x + 6y + 4z = 32

2x + 4y – 2z = 12

2y + 6z = 20

Dari persamaan kedua dan ketiga:

2x + 4y – 2z = 12

2x + 2y + 8z = 40 −

2y – 10z = –28

Dengan demikian, kita peroleh SPLDV sebagai berikut.

2y + 6z = 20

2y – 10z = –28

Langkah selanjutnya adalah kita selesaikan SPLDV di atas dengan metode

eliminasi. Pertama, kita tentukan nilai y dengan mengeliminasi z. Untuk

dapat mengeliminasi variabel z, maka kita harus menyamakan koefisien z

dari kedua persamaan. Perhatikan penjelasan berikut.

2y + 6z = 20 → koefisien z = 6

2y – 10z = –28 → koefisien z = –10

Agar kedua koefisien z sama, maka persamaan pertama kita kali dengan 5

sedangkan persamaan kedua kita kali dengan 3. Setelah itu, kedua

persamaan kita jumlahkan. Prosesnya adalah sebagai berikut.


24

2y + 6z = 20 |× 5| → 10y + 30z = 100

2y – 10z = –28 |× 3| → 6y – 30z = –84


+

16y = 16

Y = 1

Kedua, kita tentukan nilai z dengan mengeliminasi y. Untuk dapat

mengeliminasi variabel y, maka kita juga harus menyamakan koefisien y

dari kedua persamaan. Berhubung koefisien y kedua persamaan sudah sama,

maka kita bisa langsung mengurangkan kedua persamaan tersebut.

Prosesnya adalah sebagai berikut.

2y + 6z = 20

2y – 10z = –28 −

16z = 48 z = 3

Sampai pada tahap ini kita sudah memperoleh nilai y = 1 dan z = 3. Langkah

terakhir, untuk mendapatkan nilai x, kita subtitusikan nilai y dan z tersebut

ke dalam salah satu SPLTV, misalnya persamaan x + y + 4z = 20 sehingga

kita peroleh:

⇒ x + y + 4z = 20

⇒ x + 1 + 4(3) = 20

⇒ x + 1 + 12 = 20
⇒ x + 13 = 20

⇒ x = 20 – 13
25

⇒x=7

Dengan demikian kita peroleh nilai x = 7, y = 1 dan z = 3 sehingga himpunan

penyelesaian SPLTV di atas adalah {(7, 1, 3)}.

2. Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dan Cara

Menyelesaikannya

Menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear tiga

variabel artinya mampu mengubah soal cerita kedalam kalimat matematika dan

mencari nilai yang memenuhi perasmaan tersebut. Contoh:

Jumlah tiga bilangan sama dengan 45. Bilangan pertama ditambah 4

sama dengan bilangan kedua, dan bilangan ketiga dikurang 17 sama dengan

bilangan pertama. Tentukan masing-masing bilngan tersebut.

Penyelesaian:

Misalkan:

x = bilangan pertama

y = bilangan kedua z

= bilangan ketiga

Berdasarkan informasi pada soal diperoleh persamaan sebagai berikut.

x + y + z = 45 (1)

x+4=y (2) z

–7=x (3)

Dinyatakan:

Bilangan x,y, dan z

Kamu dapat melakukan proses eliminasi pada persamaan (1) dan (2),

sehingga diperoleh

+ + = 45
26

− = −4
+
2 + =
41

Diperoleh persamaan baru, 2x + z = 41 (4)

Lakukan proses eliminasi pada persamaan (3) dan (4), sehingga diperoleh

− = −7
2 + = 41 +
3 = 24 Diperoleh 3x = 24 atau = "# atau x = 8

Lakukan proses subtitusi nilai x = 8 ke persamaan (2), sehingga diperoleh

(8) + 4 = y ⟹ = 12

Subtitusikan x = 8 ke persamaan (3), sehingga diperoleh

z – 17 = (8) ⟹ = 25

Dengan demikian, bilangan pertama atau x = 8, bilangan kedua atau y = 12,

dan bilangan ketiga atau z = 25

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran dari peneliti ini berasal dari masalah-masalah yang terjadi

dalam kelas, diantaranya kurangnya motivasi siswa untuk ikut aktif dalam proses

pembelajaran. Masih kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika

dan kurangnya siswa dalam bersosialisasi baik dengan siswa maupun guru.

Merupakan salah satu munculnya masalah-masalah tersebut yang mengakibatkan

hasil belajar siswa menjadi rendah kerena ketidakoptimalan sisw dalam memahami

materi yang diajarkan seperti pada materi sistem persamaan linear tiga variable

(SPLtV). Ketidakoptimalan siswa dalam memahami materi menyebabkan siswa

melakukan kesalahan-kesalahan baik itu secara konseptual dan procedural.


27

Salah satu upaya yang dianggap relevan oleh peneliti untuk menutupi

segala permasalahan yang dipeoleh yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

yang tidak berpusat pada guru, yang membuat suasana belajar lebih menyenangkan,

mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya pada materi sistem persamaan linear tiga variable.

Pembelajaran dengan menerapkan model ini juga memudahkan siswa mengerti dan

menguasai materi yang dipelajarinya, karena siswa akan terlatih dalam

menyelesaikan soal.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1

Pembelajaran pada materi persamaan linear satu variabel


di Kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi.

Masalah:

1. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran


2. Siswa kurang berdiskusi dengan guru dan teman sekelasnya saat pelajaran
berangsung.
3. Kurangnya motivasi belajar dari guru.
4. Siswa belum mampu menyelesaikan soal sistem persamaan linear tiga
variabel.
5. Pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan

Solusi :
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay pada materi perbandingan.
Adapun karakteristik dari CRH yaitu :
1. Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
2. Guru membentuk kelompok belajar, sehingga terjadi kerjasama antarsiswa tiap kelompok dan
guru.
3. Bahan ajar dirancang dalam bentuk sajian masalah, sehingga siswa terlatih untuk menyelesaikan
soal yang diberikan
4. Pembelajaran dirancang semenarik mungkin dengan memberikan kekuatan kepada siswa jika
menjawab soal dengan benar

Hasil yang diharapkan:

1. Siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran


2. Siswa dapat berdiskusi dengan guru dan teman sekelasnya
3. Siswa termotivasi untuk belajar.
4. Siswa mampu menyelesaikan soal pada materi sistem persamaan linear tiga
variabel
5. Pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang mana

penelitian ini dilaksanakan di dalam kelas dan peneliti berkolaborasi dengan guru

mata pelajaran untuk melakukan refleksi-refleksi terhadap pembelajaran

sebelumnya serta menemukan bentuk pengajaran di kelas sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi agar kualitas pembelajaran selanjutnya dapat

meningkat sesuai yang diharapkan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif menghasilkan data alamiah dari aktivitas atau

perilaku subjek yang diamati pada saat pembelajaran berlangsung. Pendekatan ini

digunakan karena peneliti hendak menyelidiki dan memaparkan data sesuai dengan

apa yang terjadi pada saat penelitian.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini mengacu pada model penelitian tindakan kelas oleh

Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2007:16) yang terdiri atas empat komponen

yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting). Komponen acting dan observing dilaksanakan

pada waktu bersamaan seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3.1

29
30

PRE-ACT

PLANING
REFLECTING

ACTING & OBSERVING

Keterangan:

a = Siklus 1
REFLECTING
b = Siklus 2
b

ACTING & OBSERVING

PLANING

Gambar 3.1. Diagram Alur Desain Penelitian Model Kemmis dan Mc Taggart

3.3 Subjek Penelitian, Lokasi, dan Waktu

3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X MIA2 SMA Negeri 3

Model Sigi berjumlah 30 orang yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 19 siswa

perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2021/2022. Pemilihan subjek

berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi di sekolah
31

tersebut. Pada penelitian ini juga dipilih tiga informan untuk keperluan wawancara

berdasarkan hasil tes awal dan hasil konsultasi dengan guru matematika di sekolah

tersebut.

3.3.2 Lokasi

Penelitian ini akan di SMA Negeri 3 Model Sigi yang berlokasi di Jalan trans-palu

Kulawi, Desa Sibalaya, Kacamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi,

Sulawesi Tengah.

3.3.3 Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 pada

tanggal 25 Oktober sampai 29 November 2021.

3.4 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu berupa:

1. Data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada materi persamaan

linear tiga variabel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Course Review Horay.

2. Data aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran pada materi sistem

persamaan linear tiga variabel dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Course Review Horay.

Melengkapi data kualitatif, digunakan data kuantitatif, yaitu berupa:

1. Data hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Course Review Horay.


32

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Untuk memperoleh data aktivitas siswa, digunakan teknik-teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada materi sistem

persamaan linear tiga variabel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Course Review Horay diambil melalui lembar observasi siswa dan catatan

lapangan.

2. Data tentang penguasaan siswa tentang materi sistem persamaan linear tiga

variabel akan didapatkan melalui wawancara.

Untuk memperoleh data aktivitas guru, digunakan teknik-

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Data aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran pada materi sistem

linear tiga variabel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course

Review Horay diambil melalui lembar observasi guru dan catatan lapangan.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Data pengetahuan siswa terhadap materi sistem persamaan linear tiga

variabel setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay diambil melalui tes akhir tindakan

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis berasal dari data hasil pekerjaan siswa, wawancara,

observasi, dan catatan lapangan.


33

1. Teknik Analisis Data Kualitatif


Analisis data kualitatif meliputi mereduksi data, menyajikan data, dan menarik
kesimpulan.

a. Mereduksi data

Data berupa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe

Course Review Horay dan data aktivitas guru dalam melaksanakan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay akan direduksi sesuai dengan

fokus penelitian.

b. Penyajian data

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Data

kualitatif berupa data aktivitas siswa dan aktivitas guru yang akan disajikan secara

naratif dan data kuantitatif berupa tes awal dan tes akhir tindakan akan disajikan

dalam bentuk tabel. Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dianalisis dan

dievaluasi untuk membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

c. Penarikan kesimpulan

Setelah data hasil reduksi disajikan secara naratif dan tabel yang telah

dianalisis maka akan ditarik suatu kesimpulan terhadap tindakan yang telah

dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear

tiga variabel di kelas XMIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Nilai Akhir (NA) yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa dan disesuaikan

dengan KKM yang ada di sekolah adalah 70, dengan menggunakan rumus berikut:
34

NA = ×100

Keterangan:

NA : Hasil Tes Ketuntasan

3.7 Kriteria Keberhasilan Tindakan

Keberhasilan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dari

aktivitas guru dalam menciptakan kondisi belajar dan mengelola pembelajaran di

kelas serta aktivitas seluruh siswa selama mengikuti pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Adapun

hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dikatakan berhasil apabila

memenuhi indikator keberhasilan penelitian, dalam indikator keberhasilan siklus I

yaitu siswa dapat menemukan konsep persamaan linear tiga variabel dan

menentukan penyelesaian persamaan linear tiga variabel. Indikator keberhasilan

siklus II yaitu siswa dapat menentukan penyelesaian soal cerita persamaan linear

tiga variabel.

Data hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi

yang dianalisis. Proses keberhasilan pembelajaran aktivitas guru, siswa dan

peningkatan hasil belajar dinyatakan berhasil apabila minimal berada pada

kategori baik atau sangat baik serta dinyatakan dalam bentuk persentase yang

dihitung dengan menggunakan rumus:

Persentase skor total (PST) = x 100%

Dengan taraf keberhasilan :


35

84% ≤ ST ≤ 100% (Sangat Baik) tinggi

68% ≤ ST < 84% (Baik)

52% ≤ ST < 68% (Cukup) ket: Skor Total (ST)

36% ≤ ST < 52% (Kurang)

20% ≤ ST < 36% (Sangat Kurang) rendah

3.8 Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pra penelitian tindakan dan tahap

pelaksanaan penelitian.

3.8.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam dua siklus dengan mengacu pada

model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart

yang terdiri dari 4 komponen pada tiap siklusnya, yaitu: (1) perencanaan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Siklus I

1). Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu :

a. Menelaah materi sistem persamaan linear tiga variabel sesuai dengan

kurikulum yang digunakan.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap pertemuan.

c. Menyiapkan materi sistem persamaan linear tiga variabel yang akan

diajarkan.

d. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).


36

e. Menyiapkan tes akhir tindakan.

f. Menyiapkan kunci jawaban tes akhir tindakan.

g. Membuat lembar keterlaksanaan pembelajaran.

h. Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru.

i. Membuat lembar kriteria penilaian aktivitas siswa dan guru setiap siklus.

j. Membuat lembar respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran.

k. Mengecek kembali hal-hal yang telah disiapkan untuk penelitian.

2). Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu

melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah dibuat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course

Review Horay. Pada saat pelaksanaan pembelajaran maka pada saat itu pula

kegiatan observasi dilakukan.

3) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti merefleksi seluruh hal yang telah dilakukan pada siklus I.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis, mendiskusikan, dan

menyimpulkan data berupa data hasil observasi, hasil wawancara, catatan lapangan,

pelaksanaan tindakan, dan tes akhir tindakan. Refleksi ini bertujuan untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama tindakan pembelajaran

berlangsung guna membuat tindakan yang lebih efektif pada pertemuan

selanjutnya.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan pada siklus I.

Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, namun materi yang
37

disajikan merupakan materi lanjutan dari siklus I yaitu materi soal cerita persamaan

linear tiga variabel. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan

kegiatan pada siklus I yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi, dan (4) refleksi.

Data yang diperoleh pada siklus I dan II dikumpulkan kemudian dianalisis hasilnya

dan digunakan untuk membuat kesimpulan bagaimana model pembelajaran

kooperatif tipe Course Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi persamaan linear tiga variabel.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAM PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini terbagi terbagi dalam dua bagian, yaitu: (1) hasil pra tindakan

dan (2) hasil pelaksanaan tindakan. Adapun rincian dari masing-masing hasil

penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut:

4.4.1 Hasil Pra Tindakan

Peneliti memutuskan untuk melakukan meneliti di kelas X MIA2 tahun

ajaran 2021/2022 dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan

19 siswa perempuan. Sebelum pelaksanakan tindakan, peneliti melakukan tes awal

pada hari senin, 25 Oktober 2021 dari pukul 08:00 sampai dengan 09:15 WITA

terhadap kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi mengenai materi prasyarat

sistem persamaan linear tiga variabel (Lampiran 1). Hal ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi prasyarat sistem persamaan

linear tiga variabel dengan 1 butir soal. Soal tersebut untuk mengetahui pemahaman

siswa mengenai cara penyelesain sistem persamaan linear dua variabel dengan

metode subsitusi dan eliminasi atau campuran. Jumlah siswa yang mengikuti tes

awal yaitu 27 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan

sedangkan 2 siswa alpa dan 1 siswa sakit.

Setelah melakukan tes awal, peneliti memeriksa dan menganalisi hasil tes

awal tersebut. Berdasarkan hasil tes awal dan diskusi dengan guru mata pelajaran

matematika kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi peneliti membentuk


39

38

kelompok yang bersifat heterogen serta untuk menetapkan informan sebanyak tiga

siswa yang dimana tiga siswa tersebut memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan

remdah. Adapun nama-nama siswa yang terpilih sebagai informan yaitu MYN

Berkemampuan tinggi, AFA berkemampuan sedang dan PTR yaitu siswa

berkemampuan rendah. Tes awal yang dilakukan peneliti yaitu dari 27 siswa yang

mengikuti tes terdapat 9 siswa yang tuntas dengan presentase ketuntasan 33,3%.

Pada setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang setiap kelompok yang dimana

setiap kelompok masing-masing terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 1 sampai

2 berkemampuan sedang dan 1 sampai 2 berkamampuan rendah.

4.1.2 Hasil Pelaksanaan Tidakan Kelas

Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan pelaksanaan tindakan pada setiap siklus

meliputi: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi.

Adapun hasil dari setiap siklus dijelaskan sebagai berikut:

Siklus I

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) siklus I (lampiran 5), lembar kerja peserta didik (LKPD) siklus

I (lampiran 6), lembar observasi aktivitas siswa (lampiran 11), kriteria penelitian

aktivitas guru (lampiran 9), tes akhir tindakan siklus I (lampiran 13), dan pedoman

tes akhir tindakan siklus I (lampiran 14) serta menyiapkan media pendukung proses

pembelajaran seperti LKPD, kertas petak horay dan stiker karakter like atau jempol.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari kamis tanggal 28

Oktober 2021 dikelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi dengan alokasi waktu 3
40

x 40 menit dengan materi sistem persamaan linear tiga variabel dengan penerapan

model pembeljaraan kooperatif tipe course review horay. Kemudian pemberian tes

akhir tindakan dilaksanakan pada hari senin tanggal 01 November 2021.

Kegiatan dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu (1) kegiatan

awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan penutup. Estimasi waktu yang dibutuhkan

masing-masing tahap kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal 20 menit, kegiatan

inti 85 menit, dan kegiatan penutup selama 15 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH adalan sebagai berikut.

Kegiatan Awal

Kegiatan awal peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapkan

salam, berdoa Bersama, dan mengecek kehadiran siswa. Pada hari itu 2 orang siswa

yang tidak hadir dikarenakan alpa sehingga jumlah siswa yang mengikuti proses

pembelajaran adalah 28 orang siswa. Kemudian peneliti meminta seluruh siswa

mempersiapkan diri sebelum mengikuti pembelajaran dengan merapikan pakain

seragam yang mereka pakai, menyiapkan alat tulis serta perlengkapan yang

berkaitan dengan pembelajaran dan menyimpan perlengkapan yang tidak ada

kaitannya dengan proses pembelajaranpada hari itu.

Selanjutnya peneliti membrikan informasi tentang materi ajar dan

menyampaikan tujuan pembelajaraan yang hendak dicapai setelah mempelajari

materi sistem persamaan linear tiga variabel. Setelah itu peneliti memberikan

motivasi kepada siswa dengan cara menyampaikan penerapan materi sistem

persamaan linear tiga variabel yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari,

selanjutnya menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran ini.

Berikut dialog peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran:

Peneliti : Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Siswa : Wal’aikumussalam Warahmatullahi Wabarakatu


41

Peneliti
: Anak-anak, sebelum kita memulai pebeajaran hari ini alangkah
baiknya kita berdoa dulu, ketua kelas silakan pimpin doanya

Siswa MYN
: Teman-teman, sebelum kita belajar marilah kita berdoa, berdoa
dimulai, berdoa selesai.

Peneliti
: Oke, hari ini saya absen dulu ya, untuk hari ini yang tidak hari ada
dua orang ada yang tau kenapa mereka tidak hadir?

Siswa : Tidak pak.

Peneliti : Berarti mereka alpa ya, oke yang hadir pada hari ini 28 orang ya
Sekarang, sebelum kita mulai belajar rapikan dulu pakaian baju

yang ada diluar dimasukkan didalam yang pakai topi dibuka

topinya, sudah dirapikan bajunya sekarang keluarkan buku

pelajarannya, untuk hal-hal yang tidak ada kaitanya dengan

pelajaran silakan dimasukkan dulu didalam tasnya atau

lacinya.oke anak-anak pada hari ini kita akan mempelajari materi

yaitu sistem persamaan linear tiga variabel, adapun tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai (peneliti membacakan dan

menuliskan tujuan pembelajaran tersebut di papan tulis). Untuk itu

saya minta anak-anak semua tidak bermain saat pembelajaran

berlangsung.

Siswa : Ia pak

Kegiatan berlanjut dengan melakukan apersepsi guna mengingatkan

kembali siswa pada materi prasyarat, apersepsi dilakukan dengna cara memberikan

pertanyaan kepada siswa yang ada kaitannya dengan tes awal yang telah diberikan

sebelumnya.

Kegiatan Inti

Peneliti mengawali pembelajaran dengan menyampaikan kepada siswa

tentang model pembelajaran yang akan digunakan. Adapun cara belajar siswa
42

dikerjakan secara berkelompok dan setiap kelompok dibagikan LKPD yang dimana

menutun mereka bagaimana cara menyelesaiakan sistem persamaan linear tiga

variabel.

Peneliti juga menjelaskan tahap-tahap dalam model pembelajaraan

kooperatif tipe Course Review Horay yang akan dilaksanakan. Dalam model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Hora yada tiga tahap dimana tahap

pertama yaitu tahap Course, pada tahap ini siswa harus menyimak penyampaian

peneliti, kedua Review, pada tahap ini siswa mendiskuiskan dan menyelesaikan soal

secara berkelompok, dan ketiga Horay, pada tahap ini siswa memberikan ye-yel

mereka jika menjawab soal dengan benar dan ditahap ini juga peneliti memberikan

motivasi kepada siswa sebagai penguatan atas keberhasilan kelompok menjawab

dengan benar. Kemudian perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil

jawaban kelompoknya dan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan tentang materi

yang dilajari.

Selanjutnya peneliti memeberikan penjelasan tetang materi sistem

persamaan linear tiga variabel. Seluruh siswa memerhatikan penjelasan peneliti

tetapi ada beberapa siswa yang bermain senhingga peneliti menegurnya. Kemudian

peneliti memberikan kesempatan kepada siswa bertanya hal-hal yang belum mereka

pahami.

Aktivitas pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan berdasarkan

langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe CRH, dari langkah-langkah tersebut

terdapat tiga tahap yang mencirikan model pembelajaran kooperatif tipe CRH yaitu

Course,

Review, dan Horay. Aktivitas pembelajaran ini tercantum pada RPP siklus I

(lampiran 5).
43

Tahap 1 : Course (Khursus)

Kegiatan inti dimulai dengan tahap Course yaitu langkah penyajian materi

dengan mengarahkan siswa untuk mengamati informasi yang termuat dalam contoh

yang berkaitan dengan sistem persamaan linaer tiga variabel. Kemudian peneliti

menyampaikan cara penyelesaian mengenai materi sistem persamaan linear tiga

variabel yang akan dipelajari, selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang

cara penyelesaian tes pada materi tersebut. Kemudian peneliti memberikan

kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pada saat

tersebut tidak banyak siswa yang menanyakan hal-hal yang belum dipahami hanya

beberapa siswa saja yang menanyakan hal tersebut.

Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam 5 kelompok yang masingmasing

beranggotakan 6 siswa dan meminta siswa untuk bergabung bersama kelompoknya.

Kemudian peneliti membagikan LKPD dan kertas petak pada tiaptiap kelompok

untuk didiskusiskan dan dikerjakan bersama anggota kelompok.

Hasil yang didapatkan pada tahap Course, yaitu siswa mengetahui cara

penyelesaiakan materi sistem persamaan linear tiga variabel dengan cara subsitusi,

eliminasi, dan campuran melalui LKPD yang telah dibagika kepada masing-masing

kelompok sesuia dengan apa yang diajarkan.

Tahap 2 : Review (Meninjau Kembali) peneliti meminta kepada masing-masing

kelompok untuk mengisi nomor soal pada kertas petak sesuai banyaknya soal yang

diberikan. Peneliti mengamati aktivitas siswa dengan kelompok belajar yang telah

dibentuk mejadi 5 kelompok yang terdiri dari 6 siswa setiap kelompok. Kemudian

masing-masing kelompok mengisi nomor soal pada kertas petak sesuai yang mereka

inginkan.

Peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mengambil soal

yang menandakan LKPD yang harus didiskusikan bersama anggota kelompok.

Soal-soal yagn diberikan tentang materi sistem persamaan linear tiga variabel
44

kemudia peneliti memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk

mengerjakan soal.

Melalui pertanyaan-pertanyaan soal pada LKPD siswa diarahkan untuk

meninjau kembali pemahamannya dengan mencoba dan menalar bersama teman

kelompoknya dalam memikirkan cara penyelesaian sistem persamaan linear tiga

variabel. Peneliti mengarahkan siswa agar bekerja secara berkelompok, peneliti

mengontrol pekerjaan masing-masing kelompok, kemudian peneliti juga

mengamati dengan menanyakan langkah-langkah pengerjaan soal masing-masing

kelompok dan memberikan bimbingan atau petunjuk yang bersifat mengarahkan

siswa mengatasi kesulitan yang dialami saat mengerjakan soal.

Selama proses pengerjaan LKPD, ada kelompok yang sudah lebih paham

dalam mengerjakan soal-soal LKPD dan ada pula kelompok yang masih bertanya

kepada peneliti sehingga peneliti memberikan kembali bimbingan serta

arahan/pentujuk seperlunya sesuai kebutuhan masing-masing kelompok. Keaktifan

siswa saat berdiskusipun bervariasi, terdapat beberapa siswa yang antusias dan

bersemangat saat mengarjakan soal kemudian ketika mengalami kesulitan akan

berntanya kepada peneliti maupun kepada teman kelompoknya dan adapun siswa

yang masih malu-malu bertanya saat mengalami kesulitan baik mengerjakan

maupun memahami soal serta tidak sedikit pula siswa yang bermalas-malasan

dengan lebih memilih bercerita sehingga peneliti perlu mendekati dan bertanya

kepada siswa tersebut agar dapat dibimbing dan diarahkan.

Hal ini mengakibatkan waktu pengerjaan tiap soal LKPD pun berbeda-beda

pada masing-masing kelompok sehingga kelompok yang telah selesai mengerjakan

harus menunggu kelompok yang lain yang belum selesai mengerjakan soal LKPD

tersebut.

Peneliti meminta masing-masing kelompok untuk mengkomunikasikan

hasil diskusi kelompoknya pada kelompok lain dengan mempresentasikan hasil


45

diskusi kelompoknya di depan kelas. Peneliti menunjuk perwakilan kelompok

secara acak, setiap nomor soal LKPD dipresentasikan oleh kelompok yang

berbedabeda namun karena jumlah soal hanya empat sedangkan kelompok

berjumlah enam maka ada dua kelompok yang mempresentasikan satu soal.

Soal nomor 1 diprentasikan oleh WS sebagai perwakilan dari kelompok IV,

kemudian soal nomor 2 dipresentasikan oleh RM sebagai perwakilan dari kelompok

III, selanjutnya nomor 3 dipresentasikan oleh SAS sebagai perwakilan dari

kelompok V dan oleh DP perwakilan dari kelompok II, dan untuk nomor yang

terakhir yaitu nomor 4 dipresentasikan oleh DC sebagai perwakilan kelompok I.

Namun tidak serta merta semua nama yang disebutkan mau maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tetapi meminta peneliti untuk

menunjuk teman yang kain saja, mereka beralasan malu dan takut salah.

Namun, setalah peneliti memberikan sedikit motivasi akhirnya beberapa

masing-masing perwakilan kelompok berani untuk menuliskan jawaban meraka

sementara beberapa siswa lain terlohat gembira karena bukan nama mereka yang

disebut sebagai perwakilan kelompok. Setelah siswa mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya, peneliti meminta tanggapan dari kelompok lain. Kelompok

V menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain, yaitu mereka mengungkapkan

bahwa jawaban yang mereka dapatkan dari diskusi kelompok sedikit berbeda dari

kelompok yang mempresentasikan. Kemudian peneliti meminta kelompok V untuk

mengungkapkan perbedaannya dalam hall ini yang berbeda adalah dinomor 3 yang

dimana dari persamaan 4 dan 5 untuk mendapatkan y = caranya bagamana.

Setelah mengungkapkan perebedaan tersebut peneliti memberikan arahan

kepada semua kelompok baik yang mempresentasikan maupun kelompok yang

menanggapi untuk menegetahui bagamana cara mendapatkan y = tersebut.

Kemudian peneliti mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggap

namun tanggapan mereka sama seperti kelompok V.


46

Ada beberapa hasil yang didapatkan melalui Review yaitu pertama, siswa

menjadi semangat untuk mengikuti pembelajaran karena termotivasi untuk belajar

secara kelompok. Dengan kata lain, siswa akan aktif dan antusias terhadap suatu

kegiatan pembelajaran apabila melibatkan teman sebaya dalam mengerajakan tugas

yang diberikan.

Kedua, siswa mampu mengukur pemahaman mereka dengan menjawab

soal-soal yang diberikan peneliti melalui cara berdiskusi bersama anggota-anggota

kelompoknya dan siswa terbantu untuk mendalami kembali materi yang dipelajari

melalui pengerjaan soal-soal berkat kerja sama kelompok sehingga menambah

pengatahuan siswa bagama cara menyelesaiakan sistem persamaan linear tiga

variabel. Dalam artian, dengan meninjau kembali siswa dapat menggali informasi

mengenai pengetahuan dan pemahaman yang didapatkan sebelumnya dengan

pengerjaan soal-soal dan menambah informasi tersebut melalui diskusi kelompok.

Ketiga, siswa dapat saling bertukar informasi untuk memperoleh jawaban

yang benar melalui proses diskusi secara menyeluruh dan siswa telah mampu

mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas dalam diskusi. Walaupun

terdapat beberapa siswa yang malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan hanya terdapat satu kelompok saja yang mampu mengungkapkan

tanggapannya kepada kelompok lain. Hal ini bahwa siswa telah memahami materi

yang dipelajari dengan ikut aktif dalam mempresentasikan jawaban kelompoknya

didepan kelas.

Tahap 3 : Horay (Hore)

Peneliti mengarahkan masing-masing kelompok untuk memeriksa kembali

jawaban pada LKPD yang telah dibahas. Pada tahap tersebut, masing-masing

kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD yang telah dibahas. Kemudian

mengarahkan siswa untuk memeberikan tanda contreng atau silang sesuai dengan
47

jawaban dari masing-masing kelompok dan berteriak hore atau yel-yel apabila

mendapatkan tanda contreng. Pada tahap ini, masing-masing kelompok

menempelkan tanda contreng atau silang pada kertas petak sesuai jawaban soal dan

berteriak hore atau yel-yel saat memberikan tanda contreng. Selanjutnya peneliti

menghitung banyaknya tanda contreng dan tanda silang melalui kertas petak yang

diperoleh masing-masing kelompok dan memberikan penghargaan berupa katakata

pujian. Pada tahap ini, anggota kelompok menjagokan kelompok masingmasing,

anggota kelompok lebih semangat untuk mengerjakan soal, dan siswa menerima

penghargaan dengan semangat dan tepuk tangan. Kelompok I, II, III, dan IV

menjawab semua soal pada LKPD dengan benar sehingga mendapatkan

penghargaan atau penguatan berupa kata pujian.

Hasil yang diperoleh pada tahap horay, yaitu semangat kerja siswa lebih

tinggi dan daya saing antar kelompok muncul untuk memperoleh banyaknya tanda

contreng, seluruh siswa bersikap jujur terhadap hasil pekerjaannya dan menerima

penghargaan yang diberikan sebagai penguatan kepada siswa agar tidak mudah

bosan dalam mengikuti pembelajaran berikutnya.

Kegiatan Penutup

Peneliti memebimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya secara bersama-sama pada kegiatan penutup. Berikut dialog


antara peneliti dan siswa:
Peneliti : Anak-anak, setelah kalian mempelajari materi sistem persamaan
tiga variabel, apa yang anda pada simpulkan dari materi tersebut?

Siswa : Persamaannya memiliki tiga variabel dan bentuknya tiga dimensi.


Peneliti
: Apabila kalimat terbukanya dihubungkan tanda tidak sama dengan
(≠) apakah masing disebut sistem persamaan linear tiga variabel?

Siswa : Tidak pak, harusnya tanda sama dengan (=).


48

Peneliti
: Bagaimana kalau menentukan penyelesaian dari suatu sistem
persamaan linear tiga variabel?

Siswa
: Bisa menambahkan atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan
yang sama, bisa juga dengan mengalikan atau membagi kedua
ruas dengan bilangan yang bukan 0.

Peneliti : Iya benar sekali.


Kemudian peneliti berpesan kepada semua siswa untuk mempelajari

kembali mempelajari materi yang trlah dipelajari tentang penyelesaian sistem

persamaan linear tiga variabel dengan cara subtitusi dan campuran serta

menginformasikan bahwa pada hari senin tanggal 1 November akan diadakan tes

untuk materi tersebut. Kemudian pada hari kamis tanggal 4 November akan

dilanjutkan materi tentang sistem persamaan linear tiga variabel.

Setelah semua informasi disampaikan kepada siswa, kemudia peneliti

meminta ketua kelas untuk memimpin do’a. berikut dialog penyampaian peneliti

kepada seluruh siswa.

Peneliti : Baik semua, sebelum saya mengakhiri pembelajaran ini, saya mau

sampaikan bahwa nanti minggu depan hari senin kita adakan tes

akhir tentang materi yang telah kalian diskusikan tadi yaitu

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel. Jadi untuk

kalian semua jangan lupa belajar jangan sampai ada yang tidak

tuntas ya. Karena nilainya juga akan distor untuk guru kalian nanti

oke. Karena waktu sudah selesai, saya minta untuk ketua kelas

memimpin teman-temannya untuk berdo’a bersama.

Setelah berdo’a bersama, selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam. Berikut dialog peneliti dengan siswa.

Peneliti : Cukup sekian pembelajaran kita hari ini, saya ucapkan banyak
49

terima kasih kepada adik-adik yang sudah mengikuti pelajaran

saya dengan baik, saya akhiri assalamu’alaikum warahmatullahi

wabarakatu.

Siswa : Wa’alaimussalam warahmatullahi wabarakatu.

Hasil yang diperoleh pada kegiantan ini yaitu semangat kerja sama siswa tinggi,

siswa sudah mampu menyimpulkan materi sistem persamaan linear tiga variabel.

Hal ini terlihat saat hampir seluruh siswa menaggapi seluruh pertanyaan yang

diberikan peneliti tentang materi yang telah mereka pelajari saat proses

pembelajaran. Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan sudah sanggat baik

dikarenakan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah.

3. Pemberian Tes Akhir Tindakan Siklus I

Pertemuan kedua siklus I peneliti memberikan tes akhir tindakan kepada

siwa kelas X MIA2 pada hari senin tanggal 1 November 2021 dengan alokasi waktu

60 menit yaitu dari jam 08:00-09:00 Wita. Dari 30 orang siswa kelas X MIA2

sebanyak 25 orang siswa yang mengikuti tes akhir tindakan sedangkan 5 orang

siswa lainnya tidak dapat hadir dikarenakan sakit. Pemberian tes akhir tindakan ini

bertujuan untuk mengetahui pencapain hasil belajar siswa selama mempelajari

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan menerapkan model

pembelajar kooperatif tipe CRH.

Peneliti memulai kegiatan ini dengan meminta ketua kelas memimpin

temanya untuk berdo’a terlebih dahulu, kemudian mengatur dan menyiapkan siswa

untuk ujian. Selanjutnya menghimbau kepada seluruh siswa agar memperhatikan

petunjuk soal dan mengerjakan soal secara individu serta diharapkan siswa untuk

tidak menimbulkan keributan dengan menganggu teman lainnya saat ujian.

Soal tes akhir tindakan siklus I sebanyak 3 nomor yang berkaitan dengan

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel (lampiran 14). Suasana kelas

saat siswa mengerjakan tes cukup tenang, hamper seluruh siswa mengerjakan soal
50

dalam keadaan tenang, namun ada pula beberapa siswa terlihat gelisah dan mencoba

berdiskusi dengan temannya. Hal ini mungkin diakibatkan karena siswa tersebut

kurang menguasai materi yang diujiakan dan kemungkinan kurang belajar tentang

materi tersebut. Setelah waktu pengerjaan tes sudah habis, peneliti meminta seluruh

siswa untuk mengumpulkan kertas hasil tes tindakan akhir tersebut dan mengakhiri

pertemuan itu dengan mengucapkan salam.

4. Data Hasil Tes Akhir Tindakan Informan

Berdasarkan analisis tes akhir tindakan, diperoleh data bahwa dari 25 orang

siswa yang mengikuti tes, sebanyak 14 orang siswa yang tuntas dengan nilai sama

atau lebih dari kkm (≥75) dan sebanyak 11 orang siswa yang tidak tuntas dengan

nilai dibawah kkm (<75) (lampiran 16) sehingga presentasi klasiskal yaitu sebesar

60,00%. Selanjutnya untuk nilai individu ketiga informan yaitu MYN memperoleh

98, AFA memperoleh 80,00, dan PTR memperoleh 63,00. Berdasarkan dari hasil

tes akhir tindakanmasih terlihat siswa melakukan kesalahan dalam penyelesaian

sistem persamaan linear tiga variabel, siswa masih kurang memahami bagaimana

cara mengsubstitusi dan mengeliminasi sistem persamaan linear tiga variabel.

Kemudian siswa juga mengalami kesulitan saat melakukan penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian pada kedua ruas.

5. Hasi Wawancara Siklus I

Wawancara dilaksanakan lima hari setelah tes akhir tindakan yaitu pada hari

sabtu tanggal 06 November 2021. Wawancara ini bertujuan untuk menggali

informasi tentang proses berfikir siswa dalam menyelesaikan tes yang telah

diberikan. Selanjutnya siswa akan diarahkan untuk menyadari dan memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang dilakukan sehingga dengan demikian diharapkan dapat

meningkatkan lagi pemahaman siswa. Peneliti mewawancari ketiga informan

setelah memeriksa jawaban hasil tes akhir yang telah diberikan. Ketiga informan

dipilih berdasarkan hasil dari tes awal dan informasi dari guru mata pelajaran
51

matematika di sekolah tersebut. Dalam melakukan wawancara peneliti tidak

mengunakan wawancara terstruktur, adapun fokus pertanyaan yang diberikan

peneliti terkait dengan materi dan model pembelajaran yang diterapkan.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi yang beragam dari ketiga

informan (lampiran 18). Diperoleh informan MYN (informan I) bahwa siswa sudah

memahami bagaimana cara menyelesaiakan sistem persamaan linear tiga variabel

dengan metode subtitusi maupun campuran atau eliminasi dan subtitusi. Tetapi

siswa MYN disni kurang teliti saat mengerjakannya sehingga ada beberapa terjadi

kesalahan sehingga jawabannya kurang tepat.

Adapun untuk informan AFA (informan II) diperoleh bahwa siswa sudah

cukup memahami bagaimana cara penyelesaian sistem persamaan linear tiga

variabel dengan metode subtitusi maupun campuran atau eliminasi dan subtitusi.

Tetapi siswa AFA disini terlalu lama mengerjakan soal nomor 2 sehingga untuk

soal nomor 2 siswa AFA tidak dapat menyelesaikan soal tersebut.

Selanjutnya untuk informan terakhir dari PTR (informan III) diperoleh

bahwa siswa masih kurang memahami bagaimana cara menyelesaikan sistem

persamaan linear tiga variabel dengan metode subtitusi maupun campuran. Disini

siswa PTR masih sangat kurang memahami bagaimana cara mensubtitusi sebuah

persamaan siswa tersebut masih bingung untuk mengsubtitusi persamaan yang

mana sehingga siswa tersebut tidak dapat menyelesaiakn dua nomor soal ujiannya

tetapi kalau masalah metode campuran siswa tersebut sudak cukup paham.

6. Hasil Observasi

Observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan selama kegiatan

pembelajaraan berlangsung. Observasi untuk aktifitas guru dilakukan oleh guru

matematika, sedangkan untuk observasi aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti.


52

Tujuan observasi ini adalah untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung pada materi sistem persamaan linear tiga

variabel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay. Adapun hasil yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa dan observasi

aktivitas guru sebagai berikut:

a. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru ditemukan bahwa:

Tahap Course

• Guru menginformasikan kepada siswa tentang pokok bahasan yang

akan disajikan serta menginformasikan mengenai model

pembelajaran yang diterapkan selama proses pembelajaran. Pada

tahap tersebut, semua siswa mendengarkan dan memperhatikan

dengan baik penyampaian guru tentang pokok bahasan dan model

pembelajaran yang akan diterapkan.

• Guru menyampaikan kepada siswa cara untuk menentukan

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel yang akan

dibahas dan memberi contoh manfaat mempelajari sistem

persamaan linear tiga variabel. Pada tahap tersebut, semua siswa

mendengarkan dan memperhatikan dengan baik penyampaian guru

serta menerima bahan ajar yang diberikan guru.

• Setelah memberikan penjelasan cara-cara untuk menentukan

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel selanjutnya

peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang belum dipahami. Pada tahap ini, ada beberapa siswa

yang antusias dan mendominasi pembelajaran menanyakan hal-hal

yang belum mereka pahami yaitu siswa yang berkemampuan

matematika tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah.


53

• Guru membagi siswa dalam kelompok belajar yang heterogen dan

mengarahkan siswa untuk bergabung bersama kelompok belajar

yang sudah dibentuk.

• Guru membagikan kertas petak LKPD yang berisikan empat nomor

soal kepada masing-masing kelompok untuk dibahas dan

didiskusikan bersama-sama anggota kelompok.

• Guru mengarahkan kepada masing-masing kelompok untuk mengisi

nomor soal sesuai banyaknya nomor soal yang aka dibahas pada

kertas petak horay sesuai dengan keinginan atau kemauan

masingmasing kelompok.

Tahap Review

• Guru meminta kesedian perwakilan masing-masing kelompok untuk

mengambil soal yang akan dibahas dan didiskusikan oleh

masingmasing kelompok.

• Selama proses diskusi berlangsung guru mengontrol masing-masing

kelompok serta memberikan bimbingan seperlunya kepada

kelompok yang mengalami kesulitan saat mengerjakan LKPD yang

bersifat mengarahkan.

• Guru meminta salah satu perwakilan kelompok


untuk

memprentasikan hasil diskusi serta memberikan pengertian agar

siswa tidak perlu takut untuk mengungkapkan yang mereka ketahui.

• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan tanggapan mengenai hasil presentasi dari kelompok

yang melakukan presentasi serta memberikan penguatan kepada

kelompok untuk memberikan tanggapan positif.


54

• Guru mengarahkan masing-masing kelompok untuk mengecek

jawaban pada LKPD dan kertas petak. Apabila jawabanya benar

maka memberikan tanda contreng pada kertas petak horay sesuai

nomor soal yang dibahas serta langsung menerikan horay atau yelyel

mereka.

Tahap Horay

• Guru menghitung banyaknya tanda contreng dan tanda silang yang

diperoleh masing-masing kelompok.

• Guru membimbing dan melibatkan siswa untuk membuat

kesimpulan tentang materi yang dipelajari.

• Guru memberikan refleksi terkait pembelajaran yang telah

dilakukan.

• Mengarahkan ketua kelas untuk membimbing teman-temanya

berdo’a sebelum pelajaran ditutup.


b. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa ditemukan bahwa:

Kegitaan Awal

• Respon siswa sangat baik ketika peneliti meberikan salam dan

mengejak siswa berdo’a bersama sebelum mengikuti pembelajaran

sehingga tidak terdapat kendala yang dialami oleh peneliti pada

langkah ini dan siswa pun menyampaikan siapa saja yang tidak hadir

pada hari ini.

• Suasana kelas sedikit ribut saat peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran. Hal ini diakibatkan karena ditengah-tengah siswa

yang memperhatikan dan menyimak tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh peneliti ada beberapa siswa yang malah

sebaliknya lebih memilih bercerita dengan temannya.


55

Pada Tahap Course

• Sebagian siswa masih bercerita kepada temannya pada saat peneliti

menyampaikan pokok bahasan yang akan disajikan dan model

pembelajaran yang akan digunakan saat proses pembelajaran

berlangsung.

• Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti

tentang cara penyelesaiakan sistem persamaan linear tiga variabel

dengan metode subtitusi, eliminasi, dan campuran.

• Ada beberapa siswa yang menanyakan hal-hal yang belum dia

pahami tampa diarahkan oleh peneliti. Siswa yang sering bertanya

yaitu siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa berkemampuan

sedang.

• Semua siswa bersemangat untuk bergabung dengan kelompok

belajar ygn telah ditentukan sebelumnya. Tetapi ada saja siswa yang

kurang setuju dengan pembagian kelompok tersebut, hal ini

disebabkan karena mereka ingin belajar dengan teman kelompok

belajara mereka, sehingga peneliti memberikan pengertian kepada

siswa sehingga siswa menerima kelompok belajarannya untuk

menyelesaiakan soal-soal pada LKPD dan berdiskusi dengan teman

kelompoknya.

• Perwakila masing-masing kelompok mengambil kertas petak dan

soal LKPD dengan tertib dan tenang.

Pada Tahap Review

• Masing-masing kelompok sudah mengisih nomor soal pada kertas

petak sesuai yang disepakati tiap kelompok.


56

• Sebagian besar siswa berdiskusi bersama anggota kelompoknya

untuk mencoba menalar bersama saat membahas LKPD yang

dibagikan oleh peneliti. Namun ada kelompok yang lebih banyak

bercerita dengan temannya dari pada membahas LKPD. Hal ini

menjadi catatan untuk peneliti agar disiklus II semua siswa harus

fokus membahas LKPD.

• Sebagian siswa sudah berani maju untuk menyajikan dan

mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka didepan kelas

walaupun ada beberapa dari masing-masing kelompok yang belum

berani atau malu-malu menjelaskan atau mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya. Hal ini menjadi catatan bagi peneliti untuk

memperbaiki pada siklus II agar langkah ini lebih baik lagi.

• Sebagian siswa suda berani untuk menaggapi presentasi kelmpok

lain walaupun yang banyak menanggapinya itu dari siswa

berkemampuan tinggi dan sedang, adapun berkemampuan rendah

hanya beberapa saja yang menaggapi jawaban dari kelompok yang

presentasi.

Pada Tahap Horay

• Semua kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD dan

mengisi jawab dikertas petak sesuai nomor yang mereka tulis

dikertas petak. Jika jawab benar yang tertulis dikertas petak maka

masing-masing kelompok memberikan tanda contreng dan

meneriakan hore atau yel-yel yang disepakati setiap anggota

kelompok. Jika jawaban salah maka dikertas petak diberikan tanda

silang.
57

• Semua siswa dari masing-masing kelompok menerima penghargaan

atau reward berupa kata-kata pujian dari peneliti dan mengapresiasi

semangat belajar kelas dengan tepuk tangan.

• Siswa bersama anggota kelompoknya menyimpulkan materi dengan

sedikit dari arahan peneliti.


• Senagian besar siswa berdo’a dengan penuh penghayatan sebelum

mengakhiri pembelajaran. Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang

telah dilaksanakan mendapatkan berkah dari yang Maha Kuasa.

7. Catatan Lapangan

Selama proses pembelajaran berlangsung ada beberapa hal yang menjadi

catatan peneliti ketika melakukan pembelajaran dikelas (lampiran …). Adapun

catatan bagi peneliti disiklus I adalah sebagai berikut:

a. Ketika siswa diminta untuk bergabung kekelompoknya yang telah dibagi

peneliti sebelumnya, ada beberapa siswa yang tidak mau untuk bergabung

dikelompoknya karena kurang senang dengan anggota kelompoknya. Namun,

peneliti memberika pengertian kepada siswa-siswa tersebut agar tetap berada

pada kelompok yang sudah dibagi.

b. Terdapa siswa yang keluar masuk saat proses pembelajaran berlangsung.

c. Pada pertemuan siklus I, waktu pelaksanaan pembelajaran sidkit molor dengan

jadwal yang ditentukan dikarenakan siswa masih menyesuaikan dengan model

pembeljaran yang dilaksanakan peneliti.

8. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan menganalisis kelebihan dan kekurangan siklus I

sebagai bahan perbaikan pelaksanaan siklus II. Kegiatan refleksi dilakukan

berdasarkan data hasil observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil observasi guru (peneliti), peneliti telah melaksanakan

RPP dengan baik. Namun ada beberapa kekurangan yaitu sudah memberikan
58

motivasi kepada siswa tetapi kurang menarik perhatiannya. Peneliti hendaknya

mampu memanagemen waktu yang terlihat dari pembelajaran bahwa masih ada

yang harus dikerjakan tetapi waktu sudah selesai. Olehnya itu, untuk siklus

berikutnya peneliti hendaknya mampu memanagemen waktu saat pembelajaran

berlangsung. Aspek lainnya menurut pengamat sudah baik dan perlu dipertahankan.

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa, siswa udah cukup aktif

dalam mengikuti pembelajaran namun kurang menyimak dengan penjelasan dari

peneliti tentang materi yang akan dipelajari kadang ada siswa yang menyimak

kadang pula tidak, suasana kelas sedikit gaduh dan siswa masih kurang tertib.

Sedangkan untuk aspek yang lainnya sudah baik. Sehingga untuk siklus berikutnya,

siswa harus lebih diarahkan untuk memperhatikan materi yang diajarkan, tidak

gaduh, tertib dalam mengikuti pembelajaran, serta harus lebih dibimbing untuk

dapat membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

Berdasarkan hasil tes wawancara siklus I terhadap tiga informan diperoleh

informasi bahwa ada dua informan yang tidak mengerjakan semua soal yang telah

peneliti berikan, selain itu siswa diketahui keliru dalam menyelesaikan soal tentang

sistem persamaan linear tiga variabel, siswa juga kesulitan saat melakukan

pejumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada kedua ruas, dikarena

siswa belum mengerti dengan baik. Oleh karena itu, untuk siklus selanjutnya siswa

diingatkan untuk lebih teliti ketika mengerjakan soal.

Berdasarkan hasil catatan lapangan pada siklus I diperoleh informasi bahwa

pada saat mengecek kehadiran siswa, ada dua orang siswa yang tidak hadir,

sehingga ada kelompok yang hanya beranggotakan empat orang. Pada saat

pembagian kelompok belajar suasana kelas sedikit rebut dikarenakan terdapat

beberapa siswa yang protes dan minta pindah kelompok dimana mereka ingin

belajar bersama teman di kelompok yang akrab dengannya. Pada saat mengerjakan

soal terdapat beberapa siswa tiap kelompok yang hanya melihat-lihat teman
59

kelompoknya mengerjakan soal, pada saat presentasi terdapat beberapa siswa

kurang memperhatkan saat kelompok lain sedang mempresentasikan jawabannya

dipapan tulis. Sehingga untuk siklus berikutnya, siswa haru diarahkan agar tidak

memilih-milih anggota kelompok dan tetap pada kelompok yang ditentukan, dan

tidak hanya melihat-lihat teman sekelompoknya saat mengerjakan soal yang

diberikan.

Siklus II

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil refleksi siklus I agar dapat

dilakukan tindakan yang lebih efektif pada siklus II. Sehingga nilai siswa dari yang

tadinya hanya kurang atau cukup akan menjadi baik, sedangkan yang baik akan

diupayakan menjadi sempurna. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan

siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I , yaitu menyiapkan seluruh perangkat

pembelajaran, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (lampiran 16),

lembar kerja peserta didik (LKPD) (lampiran 18), lembar observasi aktivitas guru

dan aktivitas siswa (lampiran 20 dan limpiran 22), kriteria aktivitas guru dan

aktivitas siswa (lampiran 21 dan lampiran 23), tes akhir tindakan (lampiran 24), dan

pedoman akhir tindakan (lampiran 25) selama proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari kamis tanggal 04

November 2021 dikelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi dengan alokasi waktu

3 x 40 menit dengan materi sistem persamaan linear tiga variabel dan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay kemudian pemberian tes

akhir tindakan pada hari senin tanggal 08 November 2021.

Kegiatan dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dengan siklus I dilakukan

dalam tiga tahap yaitu (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir.

Estimasi waktu yang dibutuhkan masing-masing tahap kagiatan pembelajaran yaitu


60

kegiatan awal 20 menit, kegiatan inti 85 menit, dan kegiatan akhir 15 menit.

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

CRH adalan sebagai berikut.

Kegiatan Awal

Kegiatan awal pada siklus II tidak jauh beda dengan siklus I, yaitu peneliti

mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa bersama, dan

mengecek kehadiran siswa. Pada hari itu 1 orang siswa yang tidak hadir

dikarenakan alpa sehingga jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran

adalah 29 orang siswa. Kemudian peneliti meminta seluruh siswa mempersiapkan

diri sebelum mengikuti pembelajaran dengan merapikan pakain seragam yang

mereka pakai, menyiapkan alat tulis serta perlengkapan yang berkaitan dengan

pembelajaran dan menyimpan perlengkapan yang tidak ada kaitannya dengan

proses pembelajaranpada hari itu.

Selanjutnya peneliti memberikan informasi tentang materi ajar dan

menyampaikan tujuan pembelajaraan yang hendak dicapai setelah mempelajari

materi sistem persamaan linear tiga variabel. Setelah itu peneliti memberikan

motivasi kepada siswa dengan cara menyampaikan penyelesaian soal cerita materi

sistem persamaan linear tiga variabel yang akan dipelajari dalam kehidupan

seharihari, selanjutnya menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran

ini. Berikut dialog peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran:

Peneliti : Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Siswa : Wal’aikumussalam Warahmatullahi Wabarakatu


Peneliti
: Anak-anak, sebelum kita memulai pebeajaran hari ini alangkah
baiknya kita berdoa dulu, ketua kelas silakan pimpin doanya

Siswa MYN
: Teman-teman, sebelum kita belajar marilah kita berdoa, berdoa
dimulai, berdoa selesai.
61

Peneliti
: Oke, hari ini saya absen dulu ya, untuk hari ini yang tidak hari ada
satu orang ada yang tau kenapa mereka tidak hadir?

Siswa : Tidak pak.

Peneliti : Berarti mereka alpa ya, oke yang hadir pada hari ini 29 orang ya
Sekarang, sebelum kita mulai belajar rapikan dulu pakaian baju

yang ada diluar dimasukkan didalam yang pakai topi dibuka

topinya, sudah dirapikan bajunya sekarang keluarkan buku

pelajarannya, untuk hal-hal yang tidak ada kaitanya dengan

pelajaran silakan dimasukkan dulu didalam tasnya atau

lacinya.oke anak-anak pada hari ini kita akan mempelajari materi

yaitu bagaimana cara penyelesaian soal cerita sistem persamaan

linear tiga variabel, adapun tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai (peneliti membacakan dan menuliskan

tujuan

pembelajaran tersebut di papan tulis). Untuk itu saya minta

anakanak semua tidak bermain saat pembelajaran berlangsung.

Siswa : Ia pak

Kegiatan berlanjut dengan melakukan apersepsi guna mengingatkan kembali siswa


pada materi sebelumya, apersepsi dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan
kepada siswa yang ada kaitannya dengan materi awal yang telah diberikan
sebelumnya. Berikut dialog peneliti dengan siswa.
Peneliti : Sebelum kita lanjut pada materi yang akan kita pelajari pada hari
ini, sebelumnya saya ingin mengetahui bagaimana memahaman
kalian tentang materi sebelumnya, apakah kalian masih ingat
materi yang kemari?.

Siswa : Ia ka masih.

Peneliti : Ok sekarang saya tanya, untuk menyelesaiakan soal sistem


persamaan linear tiga variabel ada berapa cara?.

Beberapa siswa : Ada dua ka.


62

Peneliti : Cara apa semua?.

Siswa (MYN) : Seperti yang kita pelajari kemarin ka cara subtitusi, eliminasi, dan

campuran ka.
Peneliti : Apakah masih ada?.

Siswa : tidak ka cuman itu saja

Peneliti : Ok kalau begitu kita lanjutkan pembelajaran hari ini.


Kegiatan Inti

Aktivitas pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan berdasarkan

langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe CRH, dari langkah-langkah tersebut

terdapat tiga tahap yang mencirikan model pembelajaran kooperatif tipe CRH yaitu

Course, Review, dan Horay. Aktivitas pembelajaran ini tercantum pada RPP siklus

II(lampiran 16).

Tahap 1 : Course (Khursus)

Kegiatan inti dimulai dengan tahap Course yaitu langkah penyajian materi

dengan mengarahkan siswa untuk mengamati informasi yang termuat dalam contoh

yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel. Kemudian peneliti

menyampaikan penyelesaian soal cerita sistem persamaan linear tiga variabel yang

akan dipelajari, selanjutnya peneliti memberikan penjelasan tentang cara

penyelesaian tes pada materi tersebut. Kemudian peneliti memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Pada saat tersebut,

siswa antusisas menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam 5 kelompok yang masingmasing

beranggotakan 6 siswa dan meminta siswa untuk bergaung bersama kelompoknya.

Kemudian peneliti membagikan LKPD dan kertas petak pada tiaptiap kelompok

untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama anggota kelompok.

Hasil yang diperoleh pada tahap Course, yaitu siswa mengetahui cara-cara

untuk menentukan penyelesaian soal cerita sistem persamaan linear tiga variabel,
63

siswa lebih fokus untuk menyelesaikan soal yang diberikan, dan siswa lebih berhati-

hati dalam mengerjakan soal yang diberikan.

Tahap 2 : Review (Meninjau kembali)

Peneliti meminta kepada masing-masing kelompok untuk mengisi nomor

soal pada ketas petak sesuai banyaknya soal yang diberikan. Peneliti mengamati

aktivitas siswa dengan kelompok belajar yang telah dibentuk menjadi 5 kelompok

yang terdiri dari 6 siswa tiap kelompok. Kemudian masing-masing kelompok

mengisi nomor soal pada kertas petak sesuai yang mereka inginkan.

Peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mengambil soal

yang menandakan LKPD yang harus didiskusikan bersama anggota kelompok.

Soal-soal yang diberikan tentang penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan

linear tiga variabel kemudan peneliti memberikan kesempatan kepada

masingmasing kelompok untuk mengerjakan soal.

Melalui pertanyaan-pertanyaan soal pada LKPD siswa diarahkan untuk

meninjau kembali pemahamannya dengan mencoba dan menalar bersama teman

kelompoknya dalam memikirkan cara penyelesaian soal cerita pada sistem

persamaan linear tiga variabel. Peneliti mengarahkan siswa agar bekerja secara

berkelompok, peneliti mengontrol pekerjaan masing-masing kelompok, kemudian

peneliti juga mengamati dengan menanyakan langkah-langkah pengerjaan soal

masing-masing kelompok dan memberikan bimbingan atau petunjuk yang bersifat

mengarahkan siswa mengatasi kesulitan yang dialami saat mengerjakan soal.

Selama proses pengerjaan LKPD, ada kelompok yang sudah lebih paham

dalam mengerjakan soal-soal LKPD dan adapula kelompok yang masih bertanya

kepda peneliti sehingga peneliti memberikan kembali bimbingan serta

arahan/petunjuk seperlunya sesuai kebutuhan masing-masing kelompok. Sebagian

besar keaktifan siswa saat berdiskusi sudah cukup baik, siswa antusias dan

bersemangat saat mengerjakan soal, ketika mengalami kesulitan akan bertanya


64

kepada peneliti maupun kepada teman kelompoknya, tanpa malu-malu siswa

bertanya saat mengalami kesulitan baik mengerjakan maupun memahami soal.

Seluruh siswa tidak bermalas-malasan lagi saat mnegerjakan LKPD bersama

anggota kelompoknya sehingga waktu pengerjaan soal LKPD pun tidak jauh

berbeda pada masing-masing kelompok dan kelompok lebih dulu selesai tidak

menunggu lama.

Peneliti meminta masing-masing kelompok untuk mengkomunikasikan

hasil diskusi kelompoknya pada kelompok lain dengan mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya di depan kelas. Peneliti menunjuk perwakilan kelompok

secara acak, setiap nomor soal LKPD dipresentasikan oleh kelompok yang

berbedabeda namun karena jumlah soal hanya empat sedangkan kelompok

berjumlah enam maka ada dua kelompok yang mempresentasikan satu soal.

Soal nomor 1 dipresentasikan oleh SDM sebagai perwakilan dari kelompok

IV, kemudia soal nomor 2 dipresentasikan oleh NWM sebagai perwakilan

kelompok I, selanjutnya soal nomor 3 dipresentasikan oleh NS sebagai perwakilan

kelompok II dan oleh NN perwakilan kelompok V, dan untuk nomor terakhir atau

nomor 4 diprentasikan oleh AFO sebagai perwakilan dari kelompok III. Namun

masih ada siswayang merasa ragu untuk maju kedepan mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dan meminta peneliti untuk menunjuk temannya yang lain,

sama hal pada siklus I mereka beralasan malu dan takut salah. Setelah peneliti

memberikan motivasi kepada siswa yang ragu untuk maju kedepan akhirnya siswa

yang takut tadi pun berani mempresentasikan jawabannya kelas.

Setelah siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, peneliti juga

memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari

kelompok yang melakukan presentasi, namun masih ada beberapa siswa pada

kelompok lainnya belum menyampaikan tanggapan, sehingga siswa yang

mendominasi melakukan tanggapan yaitu siswa yang berkemampuan tinggi dan


65

siswa yang berkemampuan sedang, adapun siswa yang berkemampuan rendah turut

berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

Adapun hasil yang diperoleh dalam tahap Review yaitu pertama, siswa

menjadi sangat semangat untuk mengikuti pembelajaran karena termotivasi untuk

belajar secara kelompok. Dengan kata lain, siswa akan aktif dan antusias terhadap

suatu kegiatan belajar apabila melibatkan teman sebayanya atau kelompoknya

dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Kedua, siswa mampu mengukur pemahamn mereka dengan menjawab

soalsoal yang diberikan oleh peneliti melalui cara diskusi bersama anggota

kelompoknya dan siswa terbantu untuk memahami kembali materi yang dipelajari

melalui pengerjaan soal-soal berkat kerjasama kelompok. Menambah pemahaman

siswa dalam menyelesaiakan soal-soal berbentuk cerita yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear tiga variabel. Dalam artian, dengan meninjau kembali

siswa dapat menggali informasi mengenai pengetahuan dan pemahaman yang

didapatkan sebelumnya dengan mengerjakan soal-soal tersebut melalui diskusi

kelompok.

Ketiga, siswa dapat saling bertukar informasi untuk memperoleh jawaban

yang benar melalui proses diskusi secara menyeluru dan siswa telah mampu

mengungkapkan pendapatnya dalam berdiskusi. Walaupun masih ada siswa yang

malu-malu mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan hanya siswa yang

berkemampuan tinggi dan sedang yang mampu mengungkapkan tenggapan kepada

kelompok lain.

Tahap 3 : Horay (Hore)

Peneliti mengarahkan masing-masing kelompok untuk memeriksa kembali

jawaban pada LKPD yang telah dibahas. Pada tahap tersebut, masing-masing

kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD yang telah dibahas. Kemudian

mengarahkan siswa untuk memeberikan tanda contreng atau silang sesuai dengan
66

jawaban dari masing-masing kelompok dan berteriak hore atau yel-yel apabila

mendapatkan tanda contreng. Pada tahap ini, masing-masing kelompok

menempelkan tanda contreng atau silang pada kertas petak sesuai jawaban soal dan

berteriak hore atau yel-yel saat memberikan tanda contreng. Selanjutnya peneliti

menghitung banyaknya tanda contreng dan tanda silang melalui kertas petak yang

diperoleh masing-masing kelompok dan memberikan penghargaan berupa katakata

pujian. Pada tahap ini, anggota kelompok menjagokan kelompok masingmasing,

anggota kelompok lebih semangat untuk mengerjakan soal, dan siswa menerima

penghargaan dengan semangat dan tepuk tangan. Semua kelompok mampu

menjawab semua soal pada LKPD dengan benar sehingga mendapatkan

penghargaan atau penguatan berupa kata pujian.

Hasil yang diperoleh pada tahap horay, yaitu semangat kerja siswa lebih

tinggi dan daya saing antar kelompok muncul untuk memperoleh banyaknya tanda

contreng, seluruh siswa bersikap jujur terhadap hasil pekerjaannya dan menerima

penghargaan yang diberikan sebagai penguatan kepada siswa agar tidak mudah

bosan dalam mengikuti pembelajaran.

Kegiatan Penutup

Peneliti memebimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya secara bersama-sama pada kegiatan penutup. Berikut dialog


antara peneliti dan siswa:
Peneliti : Anak-anak, setelah kalian mempelajari soal cerita tentang materi
sistem persamaan tiga variabel, apa yang anda pada simpulkan
dari materi tersebut?

Siswa
: Untuk menyekesaikannya itu kita harus buat bentuk
matematikannya dulu ka atau kita buat sistem persamaannya dulu.

Peneliti : Setelah itu di apakan?

Siswa : Kita eliminasi atau subtitusi persamaannya tersebut ka.

Peneliti : Iya benar sekali,


67

Kemudian peneliti berpesan kepada semua siswa untuk mempelajari

kembali mempelajari materi yang trlah dipelajari tentang penyelesaian soal cerita

pada sistem persamaan linear tiga variabel dengan cara subtitusi dan campuran serta

menginformasikan bahwa pada hari senin tanggal 8 November akan diadakan tes

untuk materi tersebut.

Setelah semua informasi disampaikan kepada siswa, kemudia peneliti

meminta ketua kelas untuk memimpin do’a. berikut dialog penyampaian peneliti

kepada seluruh siswa.

Peneliti : Baik semua, sebelum saya mengakhiri pembelajaran ini, saya mau

sampaikan bahwa nanti minggu depan hari senin kita adakan tes akhir tentang

materi yang telah kalian diskusikan tadi yaitu penyelesaian soal cerita pada sistem

persamaan linear tiga variabel. Jadi untuk kalian semua jangan lupa belajar

jangan sampai ada lagi yang tidak tuntas ya. Karena nilainya juga akan distor

untuk guru kalian nanti oke. Karena waktu sudah selesai, saya minta untuk ketua

kelas memimpin teman-temannya untuk berdo’a bersama.

Setelah berdo’a bersama, selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam. Berikut dialog peneliti dengan siswa.

Peneliti : Cukup sekian pembelajaran kita hari ini, saya ucapkan banyak

terima kasih kepada adik-adik yang sudah mengikuti pelajaran

saya dengan baik, saya akhiri assalamu’alaikum warahmatullahi

wabarakatu.

Siswa : Wa’alaimussalam warahmatullahi wabarakatu.

Hasil yang diperoleh pada kegiantan ini yaitu semangat kerja sama siswa tinggi,

siswa sudah mampu menyimpulkan materi tentang soal cerita pada sistem

persamaan linear tiga variabel. Hal ini terlihat saat hampir seluruh siswa menaggapi

seluruh pertanyaan yang diberikan peneliti tentang materi yang telah mereka

pelajari saat proses pembelajaran. Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan


68

sudah sanggat baik dikarenakan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk

menyelesaikan masalah.

3. Pemberian Tes Akhir Tindakan Siklus II

Pertemuan kedua siklus II peneliti memberikan tes akhir tindakan kepada

siwa kelas X MIA2 pada hari senin tanggal 8 November 2021 dengan alokasi waktu

60 menit yaitu dari jam 08:00-09:00 Wita. Dari 30 orang siswa kelas X MIA2

sebanyak 27 orang siswa yang mengikuti tes akhir tindakan sedangkan 3 orang

siswa lainnya tidak dapat hadir dikarenakan sakit dan alpa. Pemberian tes akhir

tindakan ini bertujuan untuk mengetahui pencapain hasil belajar siswa selama

mempelajari penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel

dengan menerapkan model pembelajar kooperatif tipe CRH.

Peneliti memulai kegiatan ini dengan meminta ketua kelas memimpin

temanya untuk berdo’a terlebih dahulu, kemudian mengatur dan menyiapkan siswa

untuk ujian. Selanjutnya menghimbau kepada seluruh siswa agar memperhatikan

petunjuk soal dan mengerjakan soal secara individu serta diharapkan siswa untuk

tidak menimbulkan keributan dengan menganggu teman lainnya saat ujian.

Soal tes akhir tindakan siklus II sebanyak 3 nomor yang berkaitan dengan

penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel (lampiran 24).

Suasana kelas saat siswa mengerjakan tes cukup tenang, hamper seluruh siswa

mengerjakan soal dalam keadaan tenang, namun ada pula beberapa siswa terlihat

gelisah dan mencoba berdiskusi dengan temannya. Hal ini mungkin diakibatkan

karena siswa tersebut kurang menguasai materi yang diujiakan dan kemungkinan

kurang belajar tentang materi tersebut. Setelah waktu pengerjaan tes sudah habis,

peneliti meminta seluruh siswa untuk mengumpulkan kertas hasil tes tindakan akhir

tersebut dan mengakhiri pertemuan itu dengan mengucapkan salam.


69

4. Data Hasil Tes Akhir Tindakan Informan


Berdasarkan analisis tes akhir tindakan, diperoleh data bahwa dari 27 orang

siswa yang mengikuti tes, sebanyak 22 orang siswa yang tuntas dengan nilai sama

atau lebih dari kkm (≥75) dan sebanyak 5 orang siswa yang tidak tuntas dengan

nilai dibawah kkm (<75) (lampiran 29) sehingga presentasi klasiskal yaitu sebesar

60,00%. Selanjutnya untuk nilai individu ketiga informan yaitu MYN memperoleh

100, AFA memperoleh 94,00, dan PTR memperoleh 84,00. Berdasarkan dari hasil

tes akhir tindakanmasih terlihat siswa melakukan kesalahan dalam penyelesaian

soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel, siswa masih kurang teliti

dalam menyelesaiakn soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel.

Kemudian siswa juga mengalami kesulitan saat melakukan penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian pada kedua ruas.

5. Hasi Wawancara Siklus II

Wawancara dilaksanakan lima hari setelah tes akhir tindakan yaitu pada hari

sabtu tanggal 13 November 2021. Wawancara ini bertujuan untuk menggali

informasi tentang proses berfikir siswa dalam menyelesaikan tes yang telah

diberikan. Selanjutnya siswa akan diarahkan untuk menyadari dan memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang dilakukan sehingga dengan demikian diharapkan dapat

meningkatkan lagi pemahaman siswa. Peneliti mewawancari ketiga informan

setelah memeriksa jawaban hasil tes akhir yang telah diberikan. Ketiga informan

dipilih berdasarkan hasil dari tes awal dan informasi dari guru mata pelajaran

matematika di sekolah tersebut. Dalam melakukan wawancara peneliti tidak

mengunakan wawancara terstruktur, adapun fokus pertanyaan yang diberikan

peneliti terkait dengan materi dan model pembelajaran yang diterapkan.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi dari ketiga informan

(lampiran 30). Diperoleh informasi dari MYN (informan I) bahwa siswa sudah
70

memahami langkah-langkah dalam penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan

linear tiga variabel.

Informasi selanjutnya dari AFA (informan II) diperoleh bahwa siswa sudah

memahami langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita pada sistem

persamaan linear tiga variabel hanya saja siswa tersebut tidak sempat

menyelesaikan soal nomor 3 dikarenakan kesalahan siswa tersebut lupa menuliskan

jawabannya dikertas jawaban sehingga siswa tersebut mencatat ulang jawabannya

dikertas jawaban sehingga memakan waktu banyak dan tidak sempat

menyelesaiakannya.

Informasi selanjutnya dari PTR (informan III) diperoleh informasi bahwa

PTR masih keliru dalam melakukan operasi hitung pada kedua ruas sehingga

jawaban akhir siswa salah dan PTR kurang teliti saat mengerjakan soal.

6. Hasil Observasi

Observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan selama kegiatan

pembelajaraan berlangsung. Observasi untuk aktifitas guru dilakukan oleh guru

matematika, sedangkan untuk observasi aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti.

Tujuan observasi ini adalah untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung pada materi sistem persamaan linear tiga

variabel dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay. Adapun hasil yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa dan observasi

aktivitas guru sebagai berikut:

a. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru (peneliti) ditemukan bahwa:

Pada Tahap Course

• Peneliti menyapaikan pokok bahasan yang akan disajikan dan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay yang akan

diterapkan secara jelas serta memberikan motivasi kepada siswa

dengan baik sehingga dapat menarik perhatian siswa.


71

• Peneliti menyampaikan kepada siswa bagaimana cara menetukan

penyelesaian soal cerita soal cerita pada sistem persamaan linear tiga

variabel dengan membagikan bahan ajar yang akan dibahas.

• Peneliti sudah maksimal dalam mengelola pembelajaran terkait

dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang belum dipahami setelah diberikan penjelasan dan bahan

ajar.

• Peneliti membagi siswa delam kelompok belajar yang heterogen dan

mengarahkan siswa untuk bergabung dengan masing-masing

kelompoknya yang sudah dibentuk.

• Peneliti membagikan kertas petak LKPD kepada masing-masing

kelompok untuk dibahas dan didiskusikan bersama-sama anggota

kelompoknya.

• Peneliti mengarahkan kepada masing-masing kelompok untuk

mengisi nomor soal sesuai banyaknya nomor soal yang aka dibahas

pada kertas petak horay sesuai dengan keinginan atau kemauan

masing-masing kelompok.

Pada Tahap Review

• Guru meminta kesedian perwakilan masing-masing kelompok

untuk mengambil soal yang akan dibahas dan didiskusikan oleh

masing-masing kelompok.

• Selama proses diskusi berlangsung guru mengontrol

masingmasing kelompok serta memberikan bimbingan

seperlunya kepada kelompok yang mengalami kesulitan saat

mengerjakan LKPD yang bersifat mengarahkan.

• Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk


72

memprentasikan hasil diskusi serta memberikan pengertian agar

siswa tidak perlu takut untuk mengungkapkan yang mereka

ketahui.

• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

memberikan tanggapan mengenai hasil presentasi dari kelompok

yang melakukan presentasi serta memberikan penguatan kepada

kelompok untuk memberikan tanggapan positif.

• Guru mengarahkan masing-masing kelompok untuk mengecek

jawaban pada LKPD dan kertas petak. Apabila jawabanya benar

maka memberikan tanda contreng pada kertas petak horay sesuai

nomor soal yang dibahas serta langsung menerikan horay atau

yel-yel mereka.

Pada Tahap Horay

• Guru menghitung banyaknya tanda contreng dan tanda silang

yang diperoleh masing-masing kelompok.

• Guru membimbing dan melibatkan siswa untuk membuat

kesimpulan tentang materi yang dipelajari.

• Guru memberikan refleksi terkait pembelajaran yang telah

dilakukan.

• Mengarahkan ketua kelas untuk membimbing teman-temanya

berdo’a sebelum pelajaran ditutup.

b. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa ditemukan bahwa:

Kegitaan Awal

• Respon siswa sangat baik ketika peneliti meberikan salam dan

mengejak siswa berdo’a bersama sebelum mengikuti pembelajaran

sehingga tidak terdapat kendala yang dialami oleh peneliti pada


73

langkah ini dan siswa pun menyampaikan siapa saja yang tidak hadir

pada hari ini.

• Suasana kelas sedikit ribut saat peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran. Hal ini diakibatkan karena ditengah-tengah siswa

yang memperhatikan dan menyimak tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh peneliti ada beberapa siswa yang malah

sebaliknya lebih memilih bercerita dengan temannya.

Pada Tahap Course

• Siswa memperhatikan dengan baik penyampaian pokok bahasan

yang disajikan dan model pembelajaran yang akan digunakan saat

proses pembelajaran berlangsung.

• Semua siswa pemperhatikan dengan baik penjelasan yang

disampaikan oleh peneliti bagaimana cara-cara untuk menetukan

penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel

dengan pemberian contoh.

• Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami tanpa diarahkan

oleh peneliti, siswa yang sering bertanya yaitu siswa berkemampuan

tinggi dan sedang. Adapulan beberapa siswa berkemampuan rendah

ikut bertanya.

• Semua siswa bersemangat bergabung dengan kelompok belajara

yang sudah ditentukan oleh peneliti dan tidak ada siswa yang

komplen dengan pembagian kelompok yang sudah ditentukan

sebelumnya.

• Perwakilan masing-masing kelompok mengambil kertas petak dan

LKPD dengan tertib.


74

Pada Tahap Review

• Masing-masing kelompok sudah mengisi nomor soal dengan

banyaknya soal yang akan dikerjakan pada kertas petak sesuai

dengan kesepakatan masing-masing kelompok.

• Semua siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk mencoba

membahas LKPD yang dibagikan oleh peneliti untuk meninjau

kembali pemahaman siswa.

• Siswa sudah berani maju kedepan kelas untuk mempresentasikan

hasil pekerjaannya, serta siswa mampu menjawab pertanyaan

dengan benar dan siswa dari kelompok lain mampu menyampaikan

tanggapannya dengan baik.

Pada Tahap Horay

• Semua siswa dalam kelompok memeriksa kemabali jawaban pada

LKPD sesuai nomor soal yang sudah dibahas saat presentasi, jika

jawaban benar masing-masing kelompok memberikan tanda

contreng dan jika jawaban salah makan memberikan tanda silang

dan langsung berteriak hore atau yel-yel masing-masing kelompok.

• Semua siswa dari tiap-tiap kelompok menerima penghargaan berupa

kata-kata pujian dari peneliti dan mengepresiasikan semangat belajar

dengan tepuk tangan.

• Siswa bersama anggota kelompoknya menyimpulkan materi dengan

sedikit dari arahan peneliti.

• Senagian besar siswa berdo’a dengan penuh penghayatan sebelum

mengakhiri pembelajaran. Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang

telah dilaksanakan mendapatkan berkah dari yang Maha Kuasa.


75

7. Catatan Lapangan

Selama proses pembelajaran berlangsung ada beberapa hal yang menjadi

catatan peneliti ketika melakukan pembelajaran dikelas (lampiran …). Adapun

catatan bagi peneliti disiklus I adalah sebagai berikut:

a. Terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya.

b. Peneliti dapa meminimalisir aktivitas siswa yang keluar masuk kelas selama

pembelajaran berlangsung sehingga siswa belajar lebih tenang dalam kelas.

c. Suasana kelas sempat gaduh saat peneliti mendokumentasi siswa pada saat

pembelajaran berlangsung.

8. Refleksi

Refliksi dilakukan dengan menganalisis kelebihan dan kekurangan

pebelajaran yang dilakukan pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi aktivitas

guru dalam mengelola pembelajaran. Pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir pembelajaran penelitih telah memperbaiki kekurangan yang terjadi

pada siklus sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisis tes akhir, lembar obsevasi guru dalam mengelola

pembelajaran, dan aktivitas siswa selam pembelajaran pada siklus II, diperoleh

informasi bahwa siswa sudah dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat

menetukan penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel.

Hasil wawancara peneliti dan informan diperoleh bahwa siswa sudah

memahami konsep sistem persamaan linear tiga variabel, menentukan penyelesaian

sistem persamaanlinear tiga variabel dan menentukan penyelesaian soal cerita pada

sistem persamaan linear tiga variabel.

Berdasarkan data-data diatas, peneliti menyimpulkan untuk tidak lagi

memberikan tindakan selanjutnya kepada siswa. Hal ini dikerenakan siswa telah

memahami dan menyekesaikan soal dengan baik terhadap materi yang disajikan.
76

4.2 Pembahasan

Penelitian ini merupakan PTK yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi sistem persamaan linear tiga variabel di kelas X MIA2 SMA

Negeri 3 Model Sigi. Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Setiap siklus

terdiri dari empat komponen yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, obsevasi,

dan refleksi. Hal ini sesuai dengan desain penelitian yang mengacu pada model

Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2007:16) yang terdiri atas empat

komponrn yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti memberikan tes awal dengan bentuk

soal uraian sebanyak satu soal dengan materi yang sudah diajarkan kepada siswa

sebelumnya. Tujuan tes awal yaitu untuk mengetahui awal kemampuan siswa

mengenai materi prasyarat sistem persamaan linear tiga variabel, membentuk

kelompok yang bersifat heterogen serta untuk menetapkan informan. Materi yang

diberikan pada tes awal yaitu mengenai sistem persamaan linear dua variabel. Hasil

tes awal juga digunakan sebagai pertimbangan dalam pembentukan kelompok

belajar dan informan. Hal ini sesuai pendapat Kantohe (2013:97) bahwa pemberian

tes awal sebelum melaksanakan tindakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan

awal siswa dan sebagai pedoman untuk membentuk kelompok belajar heterogen.

Musaddad (2016:93) juga menyatakan bahwa hasil tes awal menjadi acuan dalam

membentuk kelompok dan menentukan informan. Materi prasyarat merupakan

modal awal siswa untuk memahami materi berikutnya, sehingga sebelum

pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Corse Review Horay, peneliti membahas kembali soal pada tes awal dengan tujuan

agar siswa tidak kesulitan pada saat pelaksananaan tindakan.

Peneliti menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Peneliti terlebih

dahulu membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa untuk

berdoa, mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran agar


77

siswa menjadi lebih siap. Kesiapan diri siswa sangat penting untuk menunjang

keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Soejanto dalam

Muluyani (2013) yang mengemukakan bahwa kesiapan diri siswa sangat penting

untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar.

Peneliti memberikan motivasi kepada siswa, dengan memberikan kata-kata

motovasi untuk belajar dan kata-kata pujian. Pemberian motovasi ini sangat penting

dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudojo (1990) yang menyatakan

bahwa betapa pentingnya menimbulkan motivasi belajar siswa, sebab siswa yang

memiliki motivasi untuk belajar akan lebih siap belajar dari pada siswa yang tidak

memiliki motivasi belajar.

Peneliti memberikan apresiasi dengan mengingatkan kembali pengetahuan

prasyarat yaitu tes awal pada siklus I dan materi sistem persamaan linaer tiga

variabel pada siklus II agar siswa dapat memahami penyelesaian soal cerita pada

sistem persamaan linear tiga variabel. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan siswa

pada pokok permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental maupun

emosional dan siswa terpusat pada materi yang akan dipelajari. Hal ini sejalan

dengan pendapat Ningsih (2013:2) yang menyatakan bahwa kegiatan memberika

apresiasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap

mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan

dipelajari.

Langkah peneliti menyajikan atau mendomonstrasikan materi sesuai topik

dengan tanya jawab. Pada langkah ini, peneliti menyajikan materi serta membahas

cara menyelesaikan contoh soal sistem persamaan linear tiga variabel siklus I dan

penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel siklus II agar

siswa memperoleh pengetahuan awal dari sistem persamaan linear tiga variabel,

serta cara penyelesaian soal-soal sistem persamaan linear tiga variabel dan soal

cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel. Hal ini sejalan dengan pendapat
78

Usman (2004) yang menyatakan bahwa selama fase inti, guru menjelaskan konsep

agar siswa mempunyai pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajari.

Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari pembahasan contoh soal yang

diberikan oleh peneliti. Ternyata melalui proses tanya jawab siswa menjadi aktif

untuk berpartisipasi dalam mengemukakan pendapatnya atau bertanya kembali

mengenai penyajian materi atau demonstrasi peneliti di depan kelas. Hal ini sejalan

dengan pendapat Suherman dalam Faiziin (2014) yang menyatakan bahwa untuk

menghindari terjadinya proses belajar mengajar yang tidak aktif dan efisisen serta

mengharapkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode tanya

jawab, hendaknya seorang guru merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dengan

menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat atau

mendemonstrasikan hasil berpikirnya didepan kelas.

Langkah peneliti membagi siswa dalam 5 kelompok yang beranggotakan 6

siswa. Pembentukan kelompok sangat membantu kinerja peneliti, karena dapat

memaksimalkan proses berfikir siswa melalui diskusi anggota-anggota kelompok

yang bersifat heterogen dan ternyata siswa yang berkemampuan tinggi dapat

membantu siswa yang berkemampuan dibawahnya untuk memahami materi sistem

persamaan linear tiga variabel. Hal ini sejalan dengan pendapat Purnomo (2011)

yang menyatakan bahwa siswa yang berkemampuan lebih dapat membantu siswa

yang berkemampuan dibawahnya pada saat proses interaksi dengan kelompoknya.

Langkah pembagian LKPD yang terdiri atas lembar yang berisi empat petak

dan juga lembar kosong kepada setiap kelompok. Petak tersebut kemudian disi

dengan nomor yang tidak ditentukan oleh peneliti. Peneliti membagikan LKPD

kepada setiao kelompok. LKPD yang dibagikan merupakan lembar jawaban siswa

yang terdiri atas lembar yang terdiri empat petak dan juga lembar kosong. Namun,

sebelum ke langkah berikutnya peneliti menjelaskan tentang aturan bermain pada


79

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review

Horay agar siswa mengetahui apa yang harus mereka lakukan.

Langkah pengerjaan soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di

kertas petak sesuai nomor yang dikerjakan. Siswa mampu menyelesaikan soal-soal

yang diberikan oleh peneliti dengan cara berdiskusi dengan anggota masing-masing

kelompok. Melalui setiap diskusi setiap anggota kelompok, siswa saling bertukar

ide atau pemahaman untuk memperoleh jawaban yang tepat. Hal ini sejalan dengan

pendapat Jaeng (2007) yang menyatakan bahwa belajar lebih efektif ketika siswa

secara aktif belajar melalui interaksi dalam kerjasama kelompok dengan cara

menyatakan ide mereka, menilai ide mereka sendiri dan juga meminta tanggapan

pemikiran orang lain yaitu teman dalam kelompok.

Peneliti dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan. Peneliti

meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka

didepan kelas. Ada beberapa siswa saling bertukar argumen untuk memperbaiki

jawaban perwakilan kelompok penyaji yang keliru. Hal ini sejalan dengan pendapat

Pugale dalam Rahmawati (2013) yang menjelaskan bahwa dalam pembelajaran

matematika siswa perlu dibiasakan untuk memberikan argumen atas setiap

jawabannya serta memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan orang lain.

Pemberian tanda contreng maupun silang oleh siswa pada pertanyaan yang

dijawab dengan benar dan langsung berteriak hore atau yel-yel kelompok tersebut.

Dengan teriakan atau yel-yel siswa saat memperoleh jawaban yang benar dapat

menghidupkan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa menjadi

lebih termotivasi saat mengikuti pembelajaran . hal ini sejalan dengan pendapat

Darmono dalam Sari (2013) bahwa kondisi siswa mempengaruhi motivasi belajar

berkaitan dengan kondiri psikologis, oleh karena itu penting bagi guru untuk

membuat suasana kelas menjadi nyaman dan menyenangkan.


80

Langkah perhitungan nilai siswa berdasarkan jawaban yang benar dan yang

banyak berteriak hore atau yel-yel. Peneliti menghitung nilai kelompok dari

banyaknya tanda contreng. Kemudian peneliti mengumumkan pemenangnya yaitu

kelompok yang memperoleh tanda contreng paling banyak. Mengumumkan

pemenang bertujuan untuk memunculkan semangat berkompitisi kelompok lainnya

agar lebih terpacu lagi untuk memperbaiki kinerja kelompok mereka menjadi lebih

baik pada saat pertemuan berikutnya. Hal ini sejalan dengan Nurlita (2012) yang

menyatakan bahwa saingan ataupun kompetisi akan menjadikan peserta didik

berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik.

Pemberian hadiah berupa kata-kata motivasi atau pujian pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi atau paling sering dapat tanda contreng. Dengan

memberika kata-kata motivasi kepada kelompok pemenang dapat meningkatkan

motivasi siswa untuk lebih berusaha lebih keras lagi untuk menjadi pemenang pada

pertemuan berikutnya. Hal ini sejalan dengan Sardiman dalam Nurlita (2012) yang

menyatakan bahwa beberapa contoh dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar disekolah antara lain adalah pemberian hadiah. Selanjutnya,

kegiatan peneliti pada akhir pembelajaran, yaitu meminta siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari, untuk dapat digunakan pada pembelajaran yang akan

datang. Kesimpulan yang diperoleh siswa pada pembelajaran siklus I adalah cara

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dan pada siklus II adalah cara

penyelesaian soal cerita pada sistem persamaan linear tiga variabel. Selanjutnya,

peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

Peneleti bersama guru matematika dan observasi melakukan refleksi

terhadap seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan, setelah pembelajaran

siklus I selesai. Tujuan dari refleksi dilakukan adalah untuk mengetahui kekurangan

yang terjadai pada pelaksanaan siklus I kemudian dilakukan kegiatan perbaikan

pada siklus II berikutnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arikuto (2007:16) yang
81

menyatakan bahwa refleksi ialah kegiatan menganalisis data yang telah diperoleh

berdasarkan tes awal yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung,

hasil tes akhir tidakan yang dilakukan sesudah tindakan pembelajaran, hasil

observasi, catatan lapangan, dan hasil wawancara sebagai dasar perbaikan rencana

siklus berikutnya jika masih diburuhkan.

Berdasarkan hasil analisis tes akhir tindakan siklus I, dari 25 siswa yang

mengikuti tes dapat dilihat bahwa 10 orang siswa yang belum dapat menjawab soal

berkaitan dengan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel. Hal ini terseut

disebabkan siswa kurang teliti dalam menyelesaiakan soal dan belum terlalu paham

dengan materi yang diajarkan. Dari 25 siswa yang mengikuti tes akhir tindakan, 14

siswa memperoleh nilai tuntas, dan 11 siswa lainnya tidak tuntas sehingga

presentase ketuntasa klasikalnya adalah 56,00%.

Berdasarkan hasil analisis akhir tindakan siklus II menunjukkan bahwa nilai

siswa mengalami peningkatan dari siklus I karena siswa telah dapat mengkotruksi

pengetahuannya dengan mampu menyelesaikan soal diberikan. Siswa telah mampu

menyelesaiakan soal yang berkaitan sistem persamaan linear tiga variabel

termaksud penyelesaian soal cerita. Namun, masih ada pula siswa yang melakukan

kesalahan akibat kurangnya ketelitian dalam menyelesaiakan tes yang diberikan.

Hal ini didukung oleh analisis tes akhir tindakan siklus II yang menunjukkan dari

27 siswa yang mengikuti tes, 22 siswa memperoleh nilai tuntas dan 5 siswa tidak

tuntas sehingga presentases ketuntasan klasikalnya adalah 81,48%

Hasil wawancara pada informan siklus I menunjukan bahwa siswa telah

memahami cara penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel. Namu ada pula

siswa yang masih kurang paham dan teliti sehingga jawaban siswa kurang lengkap

sebagaimana yang dinyatakan dalam trenskip wawancara. Hasil wawancara pada

siklus II menunjukkan bahwa siswa telah mampu menyelesaiakan sistem

persamaan linear tiga variabel pada soal berbentuk cerita.


82

Hasil observasi guru pada siklus I terdapat beberapa aspek yang masih

kurang terlihat pada hasil observasi guru baik itu kegiatan awal pembeljaran,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang menunjukan bahwa disaat guru melaksanakan

pembelajaran terdapat beberapa kendala yang dihadapi peneliti mulai dari keadaan

kelas sedikit ribut dan masih kurang dalam mengelola waktu sehingga terdapat fase

pembelajaran yang tidak dilaksanakan dengan maksimal. Maka hal ini menjadi

pertimbangan bagi peneliti agar diperbaiki pada siklus II.

Hasil observasi siswa siklus I menunjukkan bahwa respon siswa saat kegitan

pembelajaran masih kurang maksimal pada beberapa aspek. Siswa belum mampu

menyampaikan informasi tentang poin-poin yang telah dipahami sehingga

membutuhkan arahan dari peneliti. Pada siklus II terjadi peningkatan untuk

beberapa aspek tersebut, siswa mampu menyampaikan informasi tentang poin-poin

materi yang telah dipahami tanpa arahan peneliti.

Data yang diperoleh dari hasil catatan lapangan pada siklus I yaitu ketika

siswa diminta untuk bergabung ke kelompok yang telah dibagi oleh peneliti, ada

beberapa siswa yang mengeluh kepada peneliti karena tidak ingin satu kelompok

dengan teman yang tidak disukai. Pada proses pembelajaran berlangsung semua

kelompok membutuhkan bimbingan dari peneliti sehingga estimasi waktu peda

kegiatan inti menjadi lebih dari waktu yang ditentukan. Terdapat beberapa siswa

yang kurang aktif dalam kelompoknya, terdapat siswa yang keluar masuk pada saat

proses pelbelajaran berlangsung. Dan pertemuan pertama dari siklus I, waktu

pelaksanaan pembelajaran molor dengan jadwal yang dintentukan dikarenakan

siswa masih menyesuaikan dengan model pembelajaran yang dilaksanakan oleh

peneliti.

Data yang diperoleh dari hasil catatan lapangan pada siklus II yaitu terdapat

beberapa siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya. Peneliti dapat


83

meminimalisir aktivitas siswa yang keluar masuk kelas selama proses pembelajaran

berlangsung sehingga siswa dapat belajar lebih tenang dalam kelas. Suasana sempat

gaduh saat teman kelasanya mempresentasikan hasil kelompoknya.

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dan indikator

keberhasilan tindakan telah tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

peningkatan hasil belajar siswa kelas X MIA2 SMA Negeri 3 Model Sigi pada

materi sistem persamaan linear tiga variabel dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay. Hasil tes akhir tindakan

diperoleh siswa yang mengalami ketuntasan sebanyak 14 siswa disiklus I dengan

presentase ketuntasa 56,00% dan 22 siswa mengalami ketuntasan pada siklus II

dengan presentase 81,48%.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaan kooperatif tipe Course Review Horay dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi system persamaan linear tiga variabel di kelas X MIA2

SMA Negeri 3 Model Sigi dengan menerapkan tahap-tahap model Course Review

Horay sebagai berikut: Tahap (1) Course, pada tahap ini guru menyampaikan cara

penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel, setelah itu siswa menyimak

penyampaian guru dan memperoleh informasi untuk diterepkan pada tahap

selanjutnya; Tahap (2) Review, pada tahap ini guru harus memberikan LKPD, agar

terjadi diskusi antara siswa dalam sebuah kelompok dengan saling berbagi

penegetahuan yang diperoleh dari tahap sebelumnya; Tahap (3) Horay, peda tahap

ini siswa menerima penghargaan yang diberikan sebagai penguatan berupa teriakan

hore atau yel-yel bagi kelompok yang memperoleh tanda jempol. Hal ini

ditunjukkan dengan terlaksananya semua pembelajaran pada tahan coure, review,

horay dengan peningkatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran, respom

siswa dalam pembelajaran dan indicator keberhasilan tindakan telah tercapai serta

persentase ketuntasan belajar klasikal yang dicapai dalam siklus I sebesar 56,00%

Sedangkan pada siklus II sebesar 81,48%.

92
93
5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat peneliti berikan

berdasarkan hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru dapat menerapkan model

pebelajaraan kooperatif tipe Course Review Horay sebagai alternatif dalam

peningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika, khususnya

pada materi system persamaan linear tiga variabel.

2. Bagi Peneliti Lain

Pada pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian yang lain diharapkan dapat

mencoba menggunakan atau menerapkan model pembelajaarn kooperatif tipe

Coure Review Horay dengan materi pembelajaran yang dilaksanakan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Course Review Horay

Adapun beberapa kelebihannya antara lain: (a) Strukturnya yang menarik dan

dapat mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya. (b) metode yang tidak

monoton karena diselingi dengan hiburan sehingga suasana tidak

menegangkan. (c) semangat belajar yang meningkat karena suasana

pembelajaran berlangsung menyenangkan. (d). Meskin demikian, metode ini

juga memiliki kekurangan tertentu misalnya: (a) adanya peluang untuk berlaku

curang dan (b) beresiko menganggu suasan belajar kelas lain.


94

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. & Supardi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Departemen pendidikan nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006 Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:Depdiknas.
Dessy, A. (2011). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Ips Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Sekaran 01 Semarang. Jurnal Kependidikan Dasar, volume 1 nomor 2,
februari2011[online].Tersedia:Garuda.dikti.go.id/jurnal/proses?q=pengarang:D
essy%20Anggraeni[21 november 2016].
Hamid, S. (2011). Metode Edu Tainment. Jogjakarta:Diva press.
Huda, M. (2016). Cooperative Learning. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Huda, M. (2016). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:pustaka
belajar.
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasar Komunikasi
Antara Peserta Didik. Yogyakarta:Pustaka pelajar.
Isjoni. (2013). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta Didik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Jaeng, M. (2007). Belajar dan Pembelajaran Matematika. Palu:FKIP universitas


tadulako
Jaeng, M. (2007). Belajar dan Pembelajaran Matematika. Palu:FKIP Universitas
Tadulako.
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. (2013). Matematika Buku Siswa Untuk
SMA/MA Kelas X Semester 1. Jakarta: Kemendikbud.
Kusumaningrum, Retna. (2007). Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Melalui Pemanfaatan LKS Terhadap Hasil Belajar Siswa Matematika Sub Pokok
Bahasan Jajargenjang dan Belah Ketupat Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 11
Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 [Online]. Tersedia:
http://www.dostoc.com/docs/20485523/keefektifan-model-
pembelajarankooperatif-tipe-tai-%28team-assisted.
Lusiana. A. A. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperati Tipe Course Review
Horay untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Persamaan Linear Satu Varibel di Kelas VIIA SMP Negeri 16 Palu. Skripsi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Palu. Tidak
diterbitkan
95

Meryam, S. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review


Horay untuk Menikngkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Keliling dan
Luas Persegi Panjang di Kelas VIII B SMP Negeri 2 Marawola. Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Palu. Tidak Diterbitkan.
Musdalifa. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperati Tipe Course Review
Horay pada Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas VIIG SMP Negeri 10 Palu. Skripsi Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Palu. Tidak diterbitkan
Nurlita, W. P. (2012). Penggunaan Metode Collage Ball dalam Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar IPS Kelas VIII B SMP N 1 Reban Batang. Skripsi [Online].
Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/8654/3/BAB%202%20-%2008416241010.pdf.
[15 Januari 2022]
Purnomo, Y. P. (2011). Keefektifan Model Penemuan Terbimbing dan Cooperative
Learning pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan. Vol. 41, No. 1,
13 halaman. [Online] Tersedia:
http://journal.uny.ac.id/indexphp/jk/article/download/503/366. [10
Januari 2022]
Rachmawati, L. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay.
Availableat:http://Carapedia.com/pengertiandefinisipembelajaraanparaahliinfo5
07.html [diakses 25 oktober 2016]
Rahmawati, F. (2013). Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
FMIPA Unila. Vol. 1, No. 1, 14 halaman. [Online],
Tersedia:http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/view/882/701
. [10 Januari 2022].
Sari, M. (2013). Pengaruh Kemandirian Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang
Tua Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Edukasi Ekobis. Vol. 1, No. 5. [Online],
Tersedia: http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JEE/article/view/1 430. [12
Januari 2022]
Slamento. (2003). Belajar dan Factor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:rineka
cipta.
Sudjana. (2013). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:sinar baru
algensindo.
Suprijono, A. (2010) Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta:Pustaka pelajar.
Suprijono, A. (2015). Cooperative Learning. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
96

Usman , H. B. (2004). Strategi Pembelajaran Konterporer Suatu Pendekatan Model.


Cisarua. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
95

Lampira 1

TES AWAL
Nama :………………………………………………….
Kelas / Semester : X Mia3/1
Hari/Tanggal :………………………………………………….
Waktu : 45 menit
Petunjuk:

1. Tuliskan nama, hari dan tanggal di tempat yang telah disediakan.


2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda lebih mudah.
3. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas

4. Periksa kembali jawaban anda terlebih dahulu sebelum diserahkan.

Selesaikan soal-soal berikut ini !

1. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x - 2y = 10 dan 3x + 2y = -2


Selamat Mengerjakan
96

Lampiran 2

PEDOMAN PENILAIAN TES AWAL


No Jawaban Bobot
1 x – 2y = 10 atau x = 2y + 10 .....(1) 5

3x + 2y = -2 ...............................(2) 5
Subsitusikan persamaan (1) ke (2)

3x + 2y = -2

3(2y + 10) + 2y = -2

6y + 30 + 2y = -2

8y = -32

y = -4 40

subsitusikan nilai y = -4 ke persamaan (1)

x = 2y + 10

x = 2(-4) + 10

x = -8 + 10

x=2
40
Jadi, HP adalah {(2,4)}
10
Jumlah 100
97

Lampiran 3
ANALISIS HASIL TES AWAL
Jumlah
Butir Soal Nilai
Nama Skor
No Ket
Siswa
1 100 ×
1 AL - - - -
2 AN 31 31 31 BT
3 AFA 77 77 77 T
4 AD 10 10 10 BT
5 AFO 23 23 23 BT
6 AR 12 12 12 BT
7 DC 87 87 87 T
8 DP 54 54 54 BT
9 FN 44 44 44 BT
10 FL 32 32 32 BT
11 HA 78 78 78 T
12 HR 80 80 80 T
13 IPP 45 45 45 BT
14 IS 42 42 42 BT
15 MAP 16 16 16 BT
16 MYN 97 97 97 T
17 MT 54 54 54 BT
18 NWM 55 55 55 BT
19 NN 76 76 76 T
20 NI - - - -
21 NS 81 81 81 T
22 PTR 23 23 23 BT
23 RY 34 34 34 BT
24 RM 42 42 42 BT
25 SAS 88 88 88 T
26 SB 54 54 54 BT
27 SDM - - - -
28 TY 32 32 32 BT
29 WS 77 77 77 T
30 ZN 70 70 70 BT
Keterangan : BT = Belum Tuntas
T = Tuntas
Peserta didik berkemampuan tinggi
Peserta didik berkemampuan sedang
Peserta didik berkemampuan rendah

Banyak siswa yang tuntas adalah 9 siswa dari 27 siswa yang mengikuti tes.

Presentase ketuntasan belajar klasikal = × 100% = 33,3%


98

Lampiran 4
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK BELAJAR
Kelompok Nama Siswa Jenis Kelamin Keterangan
AFA Perempuan Laki- Informan II
DC laki
FN Perempuan
I Perempuan
NWM
AD Perempuan Laki-
TY laki
DP Laki-laki
HA Perempuan
AL Perempuan Laki-
II laki
NS
RY Perempuan
MT Perempuan
AR Laki-laki
AFO Perempuan Laki-
MYN laki Informan I
III Perempuan
FL
RM Perempuan Laki-
ZN laki
IS Perempuan
HR Perempuan Laki-
WS laki
IV
SB Laki-laki
SDM MAP Perempuan
Perempuan
SAS Laki-laki
NN Perempuan
IPP NI Perempuan
V
AN Perempuan
PTR Perempuan Laki-
laki Informan III
99

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
(SIKLUS I)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Model Sigi

Kelas/Semester : X MIA 2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Sistem Persamaan Tiga Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.3.Menyelesaiakan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga
variabel dengan metode eliminasi dan metode subtitusi.
1.4.Menyelesaiakan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga
variabel dengan metode gabungan atau campuran.

C. Indicator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3.3.Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode eliminasi dan metode subtitusi.
3.3.4.Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode gabungan atau campuran.

D. Tujuan Pembelajaran
3.3.3.1. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode eliminasi.
3.3.3.2. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode eliminasi dan metode subtitusi.
E. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) dengan metode eliminasi dan subtitusi.
F. Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe Course Review Horay
100

Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, penugasan, dan demonstrasi. G.


Alat/Media/Sumberpembelajaran 1. Lembar kerja peserta didik.
2. Modul pembelajaran.
3. Buku Matematika
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Guru Siswa Waktu
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan pesrta
didik
Pendahuluan Membuka pembelajaran dengan Menjawab salam dan salah satu 20 menit
salam dan doa, mengecek siswa memimpin doa serta
kehadiran siswa, serta, siswa menyampaikan siswa
menyiapkan siswa untuk belajar. yang tidak hadir.
Menyampaikan informasi Memperhatikan penjelasan
tentang tujuan pembelajaran guru pada saat menyampaikan
yang hendak dicapai siswa serta tujuan pembelajaran, hasil yang
memotivasi siswa agar tumbuh ingin dicapai dan motivasi dari
keinginan siswa untuk guru.
mempelajari materi sistem
persamaan linear tiga variabel.
Inti Fase 2 : Menyajikan informasi
Tahap : Course
Menyajikan informasi tentang Memeperhatikan informasi yang
materi dan model pembelajaran diberikan oleh guru.
yang di terapkan.
Memberikan penjelasan materi Memperhatikan contoh yang di
sistem persamaan linier tiga berikan dan penjelasan guru.
variable kepada siswa dengan
pemberian contoh.
Memberikan kesempatan kepada Menanyakan hal-hal yang belum
siswa untuk bertanya tentang hal- dipahami.
hal yang belum dipahami.
Fase 3 : Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Mengelompokan siswa secara Membentuk kelompok belajar
heterogen berdasarkan hasil tes sesuai instruksi guru.
awal.
Membagikan kertas petak yang Mengambil kertas petak yang
masing-masing berisi jawaban diberikan oleh guru.
LKPD pada tiap-tiap kelompok
untuk di bahas bersama-sama
anggota kelompok.
Tahap : Review
Meminta kepada masing-masing Masing-masing kelompok
101

kelompok untuk mengisi nomor mengisi nomor pada kertas horay


pada kertas petak. yang sudah diberikan guru.

Meminta salah satu perwakilan Salah satu perwakilan kelompok


kelompok untuk mengambil soal mengambil soal LKPD yang
LKPD yang harus dibahas diberikan oleh guru.
bersama-sama anggota
kelompok.
Fase 4 : Membantu kerja tim dan belajar
Memberikan bimbingan Mendengarkan arahan guru
seperlunya kepada siswa yang untuk menyelesaikan LKPD dan
mengalami kesulitan yang menuliskan jawaban kelompok
sifatnya mengarahkan. di kertas petak.
Fase 5 : Mengevaluasi
memberikan kesempatan kepada diskusi kelompoknya.
masing-masing perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
memberikan kesempatan kepada Menanggapi terkait presentasi
kelompok lain untuk kelompok lain.
menanggapi hasil yang telah
dipresentasikan.
Tahap : Horay
Mengecek jawaban masingmasing Memrikasa kembali jawaban
kelompok yang pada LKPD sesuai nomor soal
mempresentasikan di depan kelas. yang dibahas.

Meminta siswa untuk memberi Memberi tanda sesuai dengan


tanda contreng jika menjawab jawaban (benar atau salah) dan
benar dan silang jika menjawab menyajikan yel-yel apabila
salah. jawaban benar.
Fase 6 : Memberikan penghargaan
Guru memberikan reward pada Menerima reward dan
kelompok yang memperoleh nilai mengapresiasikan semangat
tertinggi dengan melihat jumlah kelas dengan tepuk tangan.
tanda contreng dan silang pada
petak horay masing-masing
kelompok serta mengapresiasi
semangat kelas mereka selama
pembelajaran dengan tepuk
tangan.
Penutup Membimbing siswa untuk Menyimpulkan materi yang
menyimpulkan materi yang telah telah dipelajari dengan
dipelajari. bimbingan guru.
Memberikan refleksi terhadap Menerima refleksi yang
102

pembeklajaran. disampaikan guru


Menutup pembelajaran dan Berdoa bersama.
berdoa.

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian: Pengamatan, Tes Tertulis

Lampiran 6

Bahan Ajar Siklus I

Topik : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang terdiri dari atas tiga
persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umum sistem persamaan linear tiga variabel adalah
sebagai berikut:


Dengan x,y, dan z adalah variabel-variabel SPLTV, a, b, c, d, e, f, g, h, dan i adalah
koefisien-koefisien, serta p,q, dan r adalah konstanta-konstanta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh-contoh sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut:
4 3 2 1
103

1. 3 20
4 10

x, y, dan z adalah variabel-variabel sistem persamaan linear tiga variabel.


2 3 2 4
2. 2 5 4 5 1

t, s, dan u adalah variabel-variabel sistem persamaan linear tiga variabel.


a). Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Menentukan penyelesaian dan himpunan penyelesaian dari suatu sistem persamaan linear tiga
variabel, yaitu:
1. Dengan menggunakan metode subtitusi, tentukanlah himpunan penyelesaian sistem

persamaan linier tiga variabel (SPLTV) berikut ini.

x + y – z = –3 x

+ 2y + z = 7 2x

+y+z=4

Jawab:

Pertama, kita tentukan dulu persamaan yang paling sederhana. Dari ketiga persamaan
yang ada, persamaan pertama lebih sederhana. Dari persamaan pertama, nyatakan
variabel x sebagai fungsi y dan z sebagai berikut.

⇒ x + y – z = –3 ⇒

x = –3 – y + z

Subtitusikan peubah x ke dalam persamaan kedua

⇒ x + 2y + z = 7

⇒ (–3 – y + z) + 2y + z = 7

⇒ –3 + y + 2z = 7

⇒ y + 2z = 7 + 3

⇒ y + 2z = 10 ……………….. Pers. (3)

Subtitusikan variabel x ke dalam persamaan ketiga

⇒ 2x + y + z = 4

⇒ 2(–3 – y + z) + y + z = 4
104

⇒ –6 – 2y + 2z + y + z = 4

⇒ –y + 3z = 4 + 6

⇒ –y + 3z = 10 ……………….. Pers. (4) Persamaan

(3) dan (4) membentuk SPLDV y dan z:

y + 2z = 10

–y + 3z = 10

Selanjutnya kita selesaikan SPLDV tersebut dengan metode subtitusi. Pilih salah satu
persamaan yang paling sederhana yaitu persamaan pertama. Dari persamaan pertama, kita
peroleh

⇒ y + 2z = 10

⇒ y = 10 – 2z

Subtitusikan peubah y ke dalam persamaan kedua

⇒ –y + 3z = 10

⇒ –(10 – 2z) + 3z = 10

⇒ –10 + 2z + 3z = 10

⇒ –10 + 5z = 10

⇒ 5z = 10 + 10

⇒ 5z = 20

⇒z=4

Subtitusikan nilai z = 4 ke salah satu SPLDV, misal y + 2z = 10 sehingga kita peroleh

⇒ y + 2z = 10

⇒ y + 2(4) = 10

⇒ y + 8 = 10

⇒ y = 10 – 8

⇒y=2

Selanjutnya, subtitusikan nilai y = 2 dan z = 4 ke salah satu SPLTV, misal x + 2y + z = 7


sehingga kita peroleh ⇒ x + 2y + z = 7
105

⇒ x + 2(2) + 4 = 7

⇒x+4+4=7

⇒x+8=7

⇒x=7–8

⇒ x = –1

Dengan demikian, kita peroleh nilai x = –1, y = 2 dan z = 4. Sehingga himpunan


penyelesaian dari SPLTV di atas adalah {(–1, 2, 4)}.

Untuk memastikan bahwa nilai x, y, dan z yang diperoleh sudah benar, kalian dapat
mengeceknya dengan cara mensubtitusikan nilai x, y, dan z ke dalam tiga SPLTV di atas.

Persamaan pertama

⇒ x + y – z = –3

⇒ –1 + 2 – 4 = –3

⇒ –34 = –3 (benar)

Persamaan kedua

⇒ x + 2y + z = 7

⇒ –1 + 2(2) + 4 = 7

⇒ –1 + 4 + 4 = 7

⇒ 7 = 7 (benar)

Persamaan ketiga

⇒ 2x + y + z = 4

⇒ 2(–1) + 2 + 4 = 4

⇒ –2 + 2 + 4 = 4

⇒ 4 = 4 (benar)

Berdasarkan pembuktian tersebut, maka bisa dipastikan bahwa nilai x, y dan z yang
diperoleh sudah benar dan memenuhi sistem persamaan linear tiga variabel yang
ditanyakan.

b. Dengan menggunakan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear tiga variabel berikut ini.


106

x + 3y + 2z = 16
2x + 4y – 2z = 12 x
+ y + 4z = 20
Jawab:
Langkah pertama, kita tentukan variabel mana yang akan kita eliminasi terlebih dulu.
Untuk mempermudah, lihat variabel yang paling sederhana. Dari ketiga SPLTV di atas,
variabel yang paling sederhana adalah x sehingga kita akan mengeliminasi x terlebih
dulu. Untuk menghilangkan variabel x, maka kita harus samakan koefisien
masingmasing x dari ketiga persamaan. Perhatikan penjelasan berikut. x + 3y + 2z = 16
→ koefisien x = 1 2x + 4y – 2z = 12 → koefisien x = 2 x + y + 4z = 20 → koefisien x
=1
Agar ketiga koefisien x sama, maka kita kalikan persamaan pertama dan persamaan
ketiga dengan 2 sedangkan persamaan kedua kita kalikan 1. Prosesnya adalah sebagai
berikut.

x + 3y + 2z = 16 |× 2| → 2x + 6y + 4z = 32

2x + 4y – 2z = 12 |× 1| → 2x + 4y – 2z = 12

x + y + 4z = 20 |× 2| → 2x + 2y + 8z = 40
Setelah koefisien x ketiga persamaan sudah sama, maka langsung saja kita kurangkan
atau jumlahkan persamaan pertama dengan persamaan kedua dan persamaan kedua
dengan persamaan ketiga sedemikian rupa hingga variabel x hilang. Prosesnya seperti di
bawah ini.

Dari persamaan pertama dan kedua:

2x + 6y + 4z = 32

2x + 4y – 2z = 12

2y + 6z = 20
Dari persamaan kedua dan ketiga:

2x + 4y – 2z = 12

2x + 2y + 8z = 40 −

2y – 10z = –28
Dengan demikian, kita peroleh SPLDV sebagai berikut.

2y + 6z = 20

2y – 10z = –28
107

Langkah selanjutnya adalah kita selesaikan SPLDV di atas dengan metode eliminasi.
Pertama, kita tentukan nilai y dengan mengeliminasi z. Untuk dapat mengeliminasi
variabel z, maka kita harus menyamakan koefisien z dari kedua persamaan. Perhatikan
penjelasan berikut.

2y + 6z = 20 → koefisien z = 6

2y – 10z = –28 → koefisien z = –10

Agar kedua koefisien z sama, maka persamaan pertama kita kali dengan 5 sedangkan
persamaan kedua kita kali dengan 3. Setelah itu, kedua persamaan kita jumlahkan.
Prosesnya adalah sebagai berikut.

2y + 6z = 20 |× 5| → 10y + 30z = 100


2y – 10z = –28 |× 3| → 6y – 30z = –84

16y +
= 16

Y = 1
Kedua, kita tentukan nilai z dengan mengeliminasi y. Untuk dapat mengeliminasi variabel
y, maka kita juga harus menyamakan koefisien y dari kedua persamaan. Berhubung
koefisien y kedua persamaan sudah sama, maka kita bisa langsung mengurangkan kedua
persamaan tersebut. Prosesnya adalah sebagai berikut.

2y + 6z = 20

2y – 10z = –28 −

16z = 48

Z= 3
Sampai pada tahap ini kita sudah memperoleh nilai y = 1 dan z = 3. Langkah terakhir,
untuk mendapatkan nilai x, kita subtitusikan nilai y dan z tersebut ke dalam salah satu
SPLTV, misalnya persamaan x + y + 4z = 20 sehingga kita peroleh:

⇒ x + y + 4z = 20

⇒ x + 1 + 4(3) = 20

⇒ x + 1 + 12 = 20

⇒ x + 13 = 20

⇒ x = 20 – 13
108

⇒x=7

Dengan demikian kita peroleh nilai x = 7, y = 1 dan z = 3 sehingga himpunan


penyelesaian SPLTV di atas adalah {(7, 1, 3)}.

Lampiran 7

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Siklus I
Hari/Tanggal :……………………………………………………..

Kelas/Semester :……………………………………………………..

Kelompok :……………………………………………………..

Nama Anggota : 1. …………………………………………………..


2. …………………………………………………..

3. …………………………………………………..

4. …………………………………………………..

5. …………………………………………………...

6. …………………………………………………...

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dengan metode
eliminasi dan metode subtitusi.
2. Siswa dapat menyelesaiakan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dengan cara
gabungan.

Petunjuk

1. Tulislah hari, tanggal, kelas, semester, dan nama kelompok pada tempat yang telah
disediakan.
2. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru.
3. Diskusi pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKPD dengan teman kelompokmu.

Soal :

x 2y 3z 8

1. Tentukan HP dari 4x y 2z 0 dengan menggunakan metode eliminasi

3x 3y 4z 13
109

Jawab : Eliminasi z dari :

x 2y 3z 8 x....
.... …(1) 4x y 2z 0 x....

Eliminasi z dari :

4x y 2z 0 x....
.... …(2) 3x 3y 4z 13 x....

Dari (1) dan (2) akan didapat nilai x dan y, yaitu :


Untuk menentukan nilai z, maka x = … dan y = … disubstitusi ke x + 2y – 3z =

Jadi HP:{(…,….,….)}

x 2y 3z 8

2. Tentukan HP dari 4x y 2z 0 dengan menggunakan metode substitusi !

3x 3y 4z 13

Jawab : x + 2y – 3z = 8 x ...
Substitusi x = … ke persamaan (2) dan (3), maka :
4( … ) – y + 2z = 0 ....
…(4) 3( … ) + 3y – 4z = 13 ....
…(5) Dari (4) dan (5) selesaikan dengan substitusi :
….
….
Maka y = … dan z = …
Substitusi y = … dan z = … ke x = …
x=…
Jadi HP:{( …, … , ….)}
3. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel berikut:
2x + 3y – z = 20
110

3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15 Jawab
:
Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3)
2x + 3y – z = 20 ………………………..(1)
3x + 2y + z = 20 ………………………..(2) x
+ 4y + 2z = 15 ………………………..(3)
Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2
variabel. Untuk itu kita eliminasi variabel z Sekarang persamaan (1) dan (2) kita
jumlahkan
2x + 3y – z = 20
3x + 2y + z = 20_____ +
….+ .… = …
…. + … = …. ………………….(4)
Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga diperoleh
…. + …. + …. =…. …. + …. + …. =…. ____ _ …. = …. x = ….
Nilai x ini kita subtitusi ke persamaan (4) sehingga
…+y=8
…+y=8y
=…
selanjutnya nilai x dan y yang ada kita subtitusikan ke persamaan (2)
3x + 2y + z = 20
3(…) + 2(…) + z = 20
… + … + z = 20
z = ….
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(…, …, …)

4. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut.


x + 3y - z = 3 (1) x + 2y
+ 3z = -2 (2) x + y - z =
1 (3)
Penyelesaian: Cara Campuran
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2)
x + 3y - z = 3 x + 2y + 3z = -2
-
..... - ..... = 5 ..... ( 4 )
Eliminasi x dari persamaan (2) dan (3)
x + 2y + 3z = -2 .......(2)
x + y - z = 1 ....(3)
-
.... + ..... = - 3 .........(5)
Eliminasi y dari persamaan (4) dan (5)

.... - .... = 5

..... + .... = - 3
111

-
- 8 z = ....
Z = ........
Untuk z = .... maka y - 4z = 5

y - 4(..... ) = 5

y + ...... = 5

y = ......

Untuk z = ..... dan y = ..... , maka x + 3y - z = 3

X + 3( ..... ) - ( ..... ) = 3

X + .... + .... = 3

X + ..... = 3

X = .....

Jadi , Himpunan penyelesaiannya adalah { ( .... , .... , ....) }


112

Lampira 8

HASIL TES LKPD SIKLUS I


Kelompok I

Kelompok II
113

Lampiran 9
114
115

Lampiran 10

KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS GURU

(SIKLUS I)
Aspek yang dinilai Nilai Kegiatan guru
Kegiatan inti
Tahap : Course
1) Guru menyajikan 1 Tidak melaksanakan.
informasi tentang 2 Guru menyajikan informasi tentang materi sistem persamaan
materi dan model linear tiga variabel namun kurang jelas dan tidak sesuai
pembelajaran yang dengan materi serta tidak menjelaskan model pembelajaran
diterapkan. yang akan diterapkan.
3 Guru menyampaikan informasi tentang materi sistem
persamaan linear tiga variabel cukup jelas sesuai dengan
materi dan menjelaskan model pembelajaran yang akan
diterapkan namun kurang jelas.
4 Guru menyajikan informasi tentang materi sistem persamaan
linear tiga variabel dengan jelas sesuai dengan materi dan
menjelaskan model pembelajaran yang akan diterapkan cukup
jelas.
5 Guru menyajikan informasi tentang materi sistem persamaan
linear tiga variabel sangat jelas sesuai materi dsn menjelaskan
modep pembelajaran yang akan diterapkan.
2) Guru memberikan 1 Tidak melaksanakan.
penjelasan materi 2 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaaan
sistem persamaan linear tiga variabel kepada siswa tampa mengaitkan materi
linear tiga variabel dengan contoh.
kepada siswa dengan 3 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaan
pemberian contoh. linear tiga variabel kepada siswa dan mengaitkan materi
dengan contoh tidak jelas.
4 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel kepada siswa dan mengaitkan materi
dengan contoh cukup jelas.
5 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel kepada siswa dan mengaitkan materi
dengan contoh sangat jelas.
3) Guru memberikan 1 Tidak melaksanakan
kesempatan kepada 2 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami tapi tidak jelas.
tentang hal yang 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
belum dipahami. tentang hal yang belum dipahami dan dijawab tapi kurang
jelas.
116

4 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya


tentang hal yang belum dipahami dan langsung dijawab

dengan jelas.
5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal yang belum dipahami, kemudian memberikan
kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Apabila jawaban belum benar, guru memberikan jawab yang
benar.
4) Guru 1 Tidak melaksanakan.
mengelompokkan 2 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
siswa secara ditentukan guru secara asal-asal/tidak heterogen.
heterogen. 3 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
heterogen berdasarkan jenis kelamin saja yang telah
ditentukan.
4 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat akademik
yang telah ditentukan guru.
5 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat akademik
yang telah ditentukan guru dan siswa dengan tertib.
5) Guru memberikan 1 Tidak melaksanakan.
kertas petak horay 2 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
yang masing-masing jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
harus berisikan arahan yang tidak kurang jelas.
jawaban LKPD pada 3 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
tiap-tiap kelompok jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
untuk dibahas. arahan yang kurang jelas.
4 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
arahan cukup jelas.
5 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
arahan sangat jelas.
Tahap : Review
6) Guru meminta kepada 1 Tidak melaksanankan.
masing-masing 2 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal
kelompok untuk pada kertas petak horay namun tidak memberkan arahan.
mengisi nomor pada 3 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal
kertas petak horay. pada kertas petak horay dan memberikan arahan yang kurang
jelas.
4 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal
pada kertas petak horay dan memberikan arah yang cukup
jelas.
117

5 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal


pada kertas petak horay dan memberikan arahan yang jelas.
7) Guru meminta salah 1 Tidak melaksanankan.
satu perwakilan 2 Guru tidak menunjuk salah satu perwakilan kelompok tetapi
kelompok untuk menunjuk kelompok.

mengambil soal 3 Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok namun


LKPD yang harus perintah yang diberikan kurang jelas.
dibahas bersamasama 4 Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk
anggota kelompok. mengambil soal.
5 Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk
mengambil soal dan langsung dikerjakan.
8) Guru memberikan 1 Tidak melaksanankan.
bimbingan seperlunya 2 Guru memberikan bimbingan seperlunya kepada siswa.
kepada siswa ysng 3 Guru memeberikan bimbingan seperlunya kepada seluru
mengalami kesulitan siswa.
yang sifatnya 4 Guru memeberikan bimbingan seperlunya kepada siswa yang
mengarahkan. mengalami kesulitan.
5 Guru memeberikan bimbingan seperlunya kepada siswa yang
mengalami kesulitan yang sifatya mengarahkan.
9) Memberikan 1 Tidak melaksanankan.
kesempatan kepada 2 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan tetapi
masing-masing tidak jelas dan tidak menyeluruh.
perwakilan kelompok 3 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan tetapi
untuk kurang jelas dan tidak menyeluruh.
mempresentasikan 4 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan tetapi
hasil diskusinya kurung jelas dan menyeluruh.
didepan kelas. 5 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan dengan
jelas dan menyeluruh.
10) Guru 1 Tidak melaksanakan.
memberikan 2 Guru menunjuk siswa mempresentasikan hasil kerja
kesempatan kepada kelompok dan tidak mempersilakan kelompok lain
kelompok lain untuk menanggapi atau bertanya.
menanggapi hasil 3 Guru menunjuk siswa mempresentasikan hasil kerja
yang telah kelompok dan mempersilakan kelompok tertentu menanggapi
dipresentasikan. atau bertanya.
4 Guru menunjuk siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok dan mempersilakan kelompok lain menanggapi
atau bertanya.
5 Guru mepersilakan siswa dengan keinginan sendiri
mempresentasikan hasil kerja kelompok dan mempersilakan
kelompok lain menanggapi atau bertanya.
Tahap : Horay
11) Guru mengecek 1 Tidak melaksanakan.
jawaban 2 Guru mengecek jawaban hanya satu kelompok saja.
118

masingmasing 3 Guru mengecek jawaban beberapa kelompok saja.


kelompok yang 4 Guru mengecek jawaban masing-masing kelompok yang
mempresentasikan mempresentasikan didepan kelas namun tidak memberikan
didepan kelas. Jika tanggapan.
jawaban benar maka 5 Guru mengecek jawaban masing-masing kelompok yang
akan menyanyikan mempresentasikan didepan kelas dan memberikan tanggapan.
yel-yel yang disukai.

12) Guru meminta 1 Tidak melaksanakan.


siswa untuk 2 Guru meminta siswa memberikan contreng dan silang.
memberikan tanda 3 Guru meminta siswa memberikan tanda contreng dan sillang
contreng jika sesuai keinginan kelompok.
menjawab benar dan 4 Guru meminta siswa memberikan tanda contreng pada petak
silang jika jawaban horay jika menjawab dengan benar soal yang diberikan.
kurang tepat. 5 Guru meminta siswa memberikan tanda contreng pada petak
horay jika menjawab dengar benar soal yang diberikan dan
memberikan tanda silang jika menjawab soal kurang tepat.
13) Guru menghitung 1 Tidak melaksanakan.
banyak contreng yang 2 Guru hanya menghitung banyak tanda contreng yang
diperoleh diperoleh salah satu kelompok saja.
masingmasing 3 Guru menghitung banyak tanda contreng yang diperoleh
kelompok dan sebagian kelompok.
memberika reward 4 Guru menghitung banyak tanda contreng yang diperoleh
pada kelompok yang masing-masing kelompok.
memperoleh nilai 5 Guru menghitung banyak tanda contreng yang diperoleh
tertinggi dengan masing-masing kelompok dan memberika reward kepada
melihat jumlah tanda kelompok yang memperoleh nilai tertinggi.
contreng dan sialang
pada petak horay
masing-masing
kelompok serta
mengepresiasi
semangat kelas
mereka selama
pembelajaran dengan
tepuk tangan.
Kegiatan Akhir
14) Guru 1 Tidak melaksanankan.
membimbing siswa 2 Guru membuat kesimpulan sendiri.
untuk menyimpulkan 3 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan tapi
sesuai dengan tujuan kesimpulan yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang telah dilakukan.
4 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan
kesimpulan yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dilakukan tapi kurang jelas.
119

5 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan


kesimpulan yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dilakukan dengan jelas.
15) Guru 1 Tidak melaksanakan.
memberikan refleksi 2 Guru memberi refleksi tapi tidak sesuai dengan kegiatan
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
pembelajaran yang 3 Guru memberikan refleksi sesuai dengan kegiatan pebelajaran
telah dilakukan. yang telah dilakukan tapi tidak jelas sehingga membuat siswa
kebingunggan.
4 Guru memberikan refleksi sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan tapi kurang jelas.
5 Guru memberikan refleksi sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan jelas.
16) Guru menutup 1 Tidak melaksanakan.
pembelajaran dan 2 Guru mengajak siswa berdoa tapi tidak menutup
berdoa. pembelajaran.
3 Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam tapi
tidak mengajak siswa untuk berdoa.
4 Guru menutup pembelajaran dan mengajak siswa untuk
berdoa tapi tidak mengucapkan salam.
5 Guru menutup pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa
dan mengucapkan salam.
120

Lampiran 11
121
122

Lampiran 12

KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

(SIKLUS I)
Aspek yang dinilai Nilai Kegiatan siswa
Kegiatan awal
1) Siswa menjawab salam dan 1 Tidak memperhatikan.
salah satu siswa memimpin 2 Siswa tidak menjawab salam dari guru serta tidak ada
doa serta siswa siswa yang memimpin doa dan tidak menyampaikan
menyampaikan siswa yang siswa yang tidak hadir.
tidak hadir. 3 Hanya sedikit siswa didalam kelas yang menjawab
salam dari guru serta tidak ada siswa yang memimpin
doa dan tidak menyampaikan siswa yang tidak hadir.
4 Semua siswa didalam kelas menjawab salam dari guru
serta ada siswa yang memimpin doa dan tidak
menyampaikan siswa yang tidak hadir.
5 Semua siswa didalam kelas menjawab salam dari guru
serta ada siswa yang memimpin doa dan
menyampaikan siswa yang tidak hadir.
2) Siswa memperhatikan 1 Tidak memperhatikan.
penjelasan guru pada saat 2 Kadang memperhatikan kadang tidak memperhatikan
menyampaikan tujuan apa yang di jelaskan oleh guru dan suasana kelas sedikit
pembelajaran, hasil yang gaduh.
ingin dicapai dan motivasi 3 Memperhatikan penjelasan dari guru dengan kurang
dari guru. baik dan susanan kelas sedikit gaduh.
4 Memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik dan
susanan kelas sedikit gaduh.
5 Memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik dan
susanan kelas tenang.
Kegiatan inti
Tahap : Course
3) Siswa memperhatikan 1 Tidak memperhatikan.
informasi yang diberikan 2 Kadang menyimak kadang tidak, dan suasana sedikit
oleh guru. gaduh.
3 Menyimak penjelasan guru dengan kurang baik dan
suasana kelas sedikit gaduh.
4 Menyimak penjelasan guru dengan baik tapi suasana
kelas sedikit gaduh.
5 Menyimak selama kegiatan pembelajaran dengan penuh
perhatian dan tenang.
4) Siswa memperhatikan 1 Tidak memperhatikan.
penjelasan guru mengenai 2 Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru mengenai
contoh. contoh sistem persamaan linear tiga variabel.
123

3 Siswa kadang memperhatikan penjelasan guru

mengenai contoh sistem persamaan linear tiga variabel.


4 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai contoh
sistem persamaan linear tiga variabel.
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai contoh
sistem persamaan linear tiga variabel.
5) Siswa menanyakan hal-hal 1 Tidak melaksanankan.
yang belum dipahami. 2 Siswa hanya mau menanyakan hal-hal yang belum
dipahami apabila diarahkan oleh guru.
3 Siswa mau menanyakan hal-hal yang belum dipahami
apabila diarahkan oleh guru.
4 Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami tampa
diarahkan oleh guru.
5 Siswa menanyakan hal-hal yang belim dipahami dengan
kemauan sendiri.
6) Membentuk kelompok 1 Tidak melaksanakan
sesuai instruktur guru. 2 Membentuk kelompok belajar dengan tidak tertib.
3 Membentuk kelompok belajar dengan cukup tertib.
4 Membentuk kelompok belajar dengan tertib dan setiap
kelompok menerima kertas petak LKPD namun masih
terdapat beberapa siswa yang ribut.
5 Membentuk kelompok belajar dengan tertib dan setiap
kelompok menerima kertas petak LKPD dan kondisi
kelas tenang.
7) Siswa mengambil kertas 1 Tidak melaksanakan
petak horay dan 4 soal 2 Siswa mengambil kertas petak horay dan 4 soal LKPD
LKPD yang diberikan oleh dengan kurang tertib.
guru. 3 Siswa mengambil kertas petak horay dan 4 soal LKPD
dengan cukup tertib.
4 Siswa mengambil ketas petak horay dan 4 soal LKPD
dengan tertib.
5 Siswa mengambil ketas petak horay dan 4 soal LKPD
dengan sangat tertib.
Tahap : Review
8) Masing-masing kelompok 1 Tidak mengisi nomor soal pada ketas petak horay.
mengisi nomor pada ketas 2 Mengisi nonor soal pada kertas petak horay namun
petak horay yang sudah kurang tertib.
diberikan guru. 3 Mengisi nomor soal pada kertas petak horay dengan
cukup tertib.
4 Mengisi nomor soal pada kertas petak horay dengan
tertib.
5 Mengisi nomor soal pada kertas petak horay dengan
sangat tertib.
124

9) Siswa bekerjasama dalam 1 Tidak melaksanakan.


kelompok untuk 2 Kurang bekerjasama dalam kelompok, kurang aktif
menyelesaikan LKPD dan bertanya jika mengalami kesulitan dan menuliskan

menuliskan jawaban jawaban di kertas petak horay.


kelompok di kertas petak
3 Siswa cukup bekerja sama dalam kelompok, cukup aktif
horay.
bertanya jika mengalamikesulitan dan menuliskan
jawaban di kertas petak horay.
4 Siswa bekerja sama dalam kelompok, aktif bertanya jika
mengalami kesulitan dan menuliskan jawaban di kertas
petak horay.
5 Siswa bekerja sama dalam kelompok, aktif bertanya jika
mengalami kesulitan dan menuliskan jawaban di kertas
petak horay sesuai nomor soal yang dikerjakan.
10) Menyajikan dan 1 Tidak melaksanakan.
mempresntasikan hasil 2 Perwakilan kelompok yang mempresentasikan jawaban
diskusi kelompoknya. kelompoknya karena ditunjuk oleh guru.
3 Perwakilan kelompok yang mempresntasikan jawaban
kelompoknya karena ditunjuk oleh guru dan kurang
memperhatikan hasil pekerjaan temannya.
4 Perwakilan kelompok yang mempresentasikan jawaban
kelompok temannya karena kemauan kelompok sendiri.
5 Perwakilan kelompok yang mempresentasikan jawaban
kelompok temannya karena kemauan kelompok sendiri
dan perhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
baik serta aktif menanggapi.
11) Menaggapi terkait 1 Tidak menanggapi.
presentasi kelompok lain. 2 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
kurang baik serta aktif menanggapi.
3 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
cukup baik serta aktif menanggapi.
4 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
baik serta aktif menanggapi.
5 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
sangat baik serta aktif menanggapi.
Tahap : Horay
12) Memeriksa kembali 1 Tidak melaksanankan.
jawaban pada LKPD sesuai 2 1-2 kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD.
nomor soal yang dibahas. 3 3-4 kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD.
4 4-5 kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD.
5 Semua kelompok memeriksa kembali jawaban pada
LKPD.
13) Siswa memberikan 1 Tidak melaksanakan
tanda contreng sesuai dengan 2 Siswa hanya memberikan tanda contreng.
125

jawaban (benar atau salah) 3 Siswa memberikan tanda contreng (jawaban benar) dan
dan menyanyikan yel-yel jika silang (jawaban salah).
jawaban benar. 4 Siswa memberikan tanda contreng (jawaban benar) dan
silang (jawaban salah) dan menyanyikan yel-yel yang
tidak sesuai dengan kesepakatan kelompok.
5 Siswa memberikan tanda contreng (jawaban benar) dan
silang (jawaban salah) dan langsung menyanyikan
yelyel sesuai kesepakatan kelompok.
14) Menerima reward dan 1 Tidak menerima reward dari guru.
mengapresiasikan semangat 2 Mendapatkan reward dari guru namun hanya
kelas dan tepuk tangan. merupakan reward tanda biasa saja.
3 Mendapatkan reward dari guru dan mau menerima
reward yang akan diberikan sesuai dengan jawaban
kelompoknya tetapi suasana kelas sangat gaduh.
4 Mendapatkan reward dari guru dan mau menerima
reward yang akan diberikan sesuai dengan jawaban
kelompoknya tetapi suasana kelas sedikit gaduh.
5 Mendapatkan reward dari guru dan mau menerima
reward yang akan diberikan sesuai dengan jawaban
kelompoknya tetapi suasana kelas tenang dan tertib.
Kegiatan akhir
15) Siswa menyimpulkan 1 Siswa tidak membuat kesimpulan materi yang telah
materi yang telah dipelajari dipelajari.
dengan bimbingan guru. 2 Kurang dari setengah jumlah siswa yang mampu
membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
3 Setengah jumlah siswa yang mampu membuat
kesimpulan materi yang telah dipelajari.
4 Lebih dari setengah jumlah siswa yang mampu
membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
5 Semua siswa mampu membuat kesimpulan materi yang
telah dipelajari.
16) Berdoa bersama. 1 Tidak melaksanakan.
2 Berdoa bersama tapi kurang tertib.
3 Berdoa bersama dengan cukup tertib.
4 Berdoa bersama dengan tertib.
5 Berdoa bersama dengan sangat tertib.
126

Lampiran 13

TES TINDAKAN AKHIR

(SIKLUS I)

Mata pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X MIA2/I

Alokasi Waktu : 60 menit

Materi : Sistem persamaan linear tiga variabel.

Petunjuk :

1. Tulis nama, kelas, hari, dan tanggal pada lembar jawaban yang telas disediakan.
2. Kerjakan lebih dahulu soal yang dianggab lebih mudah.
3. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan.

Soal :

1. Carilah himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut dengan metode substitusi: x y z


6
x – 2y z 3
2x y z 9
2. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variabel berikut dengan metode
subtitusi:
2 6
3 2

4
7 6 10
3. Carilah himpunan penyelesaian dari tiap SPLTV berikut dengan menggunakan metode
campuran.
3x 3y 8z 2 x 2y 3z
1
2x y z 3
127

Lampiran 14
PEDOMAN PENILAIAN TES TINDAKAN AKHIR SIKLUS I
No Jawaban Bobot
1 Pembahasan

x + y + z = -6 .....(1)
x – 2y + z = 3 .....(2) - 1
2x + y + z = 9 .....(3)

Langkah 1 : Ubah persamaan (1) menjadi :


x + y + z = -6 = 28 ⇔ z = -x - y - 6 .....(4) 1

Langkah 2 : Substitusi persamaan(4) kedalam persamaan (2)


⇔ x – 2y + z = 3
⇔ x – 2y + (-x - y - 6) = 3 1
⇔ -3y - 6 = 3 2
⇔ -3y = 9 2
⇔ y = -3 1
1
Langkah 3 : Substitusi persamaan(4) kedalam persamaan (3)
⇔ -2x + y + z = 9
⇔ -2x + y + (-x - y - 6) = 9 1
⇔ -2x + y -x - y - 6 = 9 2
⇔ -3x - 6 = 9 2
⇔ -3x = 15 2
⇔ x = -5 1
1
Langkah 4 : Masukkan nila x dan y yang diperoleh ke persamaan(1)
⇔ x + y + z = -6
⇔ -5 - 3 + z = -6
⇔ -8 + z = -6 1
⇔z=2 2
1
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(-5,-3,2)} 8
Jumlah 30
2 Langkah pertama, nyatakan persamaan (I) menjadi fungsi dari x, yaitu:
−2 + =6⇒ =6+2 − 2

Kemudian subtitusikan pada persamaan (II) dan (III), menjadi


Persamaan (II): 3(6 + 2y – z) + y – 2z = 4
Selesaikan, didapat: 7y – 5z = -14 ....(IV) 4

Persamaan (III): 7(6 + 2y – z) – 6y – z = 10 4


Selesaikan, didapat: 8y – 8z = -32 atau y – z = -4 ....(V)
128

Persamaan (IV) dan (V) membentuk SPLDV


Dari persamaan (V), y – z = -4 ⇔ y = z - 4, kemudian disubtitusikan pada
persamaan (IV), menjadi: 4

7(z – 4) – 5z = -14
7z – 28 – 5z = -14 4
2z = 14
z=7

4
Kemudian subtitusikan z = 7 pada persamaan y = z - 4 diperoleh
y = 7 - 4 atau y = 3.
Subtitusikan z = 7 dan y = 3 pada persamaan x = 6 + 2y - z, 4
menjadi x = 6 +2(3) - 7, diperoleh x = 5.
Sehingga himpunan penyelesaian adalah {(3, 5, 7)} 4

Jumlah 30
3 eleminasi variabel -x dari persamaan 1) dan 2)
3x - 3y + 8z = 2 [x1] 3x - 3y + 8z = 2 x 2
- 2y + 3z = 1 [x3] 3x - 6y + 9z = 3 - 3

2
3y - z = -1 .....4)
eleminasi variabel -x dari persamaan 1) dan 3)
3
3x - 3y + 8z = 2 {x2} 6x - 6y + 16z = 4
2
2x - y + z = -3 ...{x3} 6x - 3y + 3z = -9 -
3
-3y + 13z = 13 ...5)
eleminasi variabel y dari persamaan 4) dan 5)
3
3y - z = -1 3
-3y + 13z = 13 +

3
12z = 12
z=1
Substitusi z = 1 ke persamaan 4)
3
3y - z = -1
3y - 1 = -1
3y = -1 + 1
129

3y = 0 y
3
=0
Selanjutnya, substitusikan nilai y dan z ke salah satu persamaan 1) 2) atau 3)
3x - 3y + 8z = 2
3x - 3(0) + 8(1) = 2
3
3x - 0 + 8 = 2
3x + 8 = 2
3x = 2 - 8
3x = -6 x
= -2
3
Dengan demikian, didapatkan nilai x = -2, nilai y = 0, dan niai z = 1.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
Hp = {( -2, 0, 1 )}
4
Jumlah 40
Total 100
130

Lampiran 15
ANALISIS HASIL TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS I
Jumlah Skor
Butir Soal Nilai Ket
Nama
No
Siswa 1 2 3
100 ×
(30) (30) (40)
1 AL 24 21 40 85 85 T
2 AN 10 9 40 59 59 BT
3 AFA 30 10 40 80 80 T
4 AD 2 5 30 37 37 BT
5 AFO - - - - - -
6 AR 10 10 40 60 60 BT
7 DC 30 12 33 75 75 T
8 DP 14 23 40 77 77 T
9 FN 13 15 25 53 53 BT
10 FL - - - - - -
11 HA 28 30 20 78 78 T
12 HR 30 30 30 90 90 T
13 IPP 11 12 20 43 43 BT
14 IS 19 18 40 77 77 T
15 MAP - - - - - -
16 MYN 30 30 38 98 98 T
17 MT 17 13 22 52 52 BT
18 NWM 8 12 40 60 60 BT
19 NN 26 22 40 88 88 T
20 NI 24 22 29 75 75 T
21 NS 16 19 40 75 75 T
22 PTR 12 11 40 63 63 BT
23 RY 10 - 14 24 24 BT
24 RM 24 26 35 85 85 T
25 SAS - - - - - -
131

26 SB - - - - - -
27 SDM 20 25 30 75 75 T
28 TY 20 15 15 50 50 BT
29 WS 30 25 25 80 80 T
30 ZN 13 17 40 70 70 BT
Keterangan : BT = Belum Tuntas
T = Tuntas
Peserta didik berkemampuan tinggi
Peserta didik berkemampuan sedang
Peserta didik berkemampuan rendah

Banyak siswa yang tuntas adalah 14 siswa dari 25 siswa yang mengikuti tes.

Presentase ketuntasan belajar klasikal = × 100% = 56,00%


132

Lampiran 16
Hasil Pekerjaan Tes Akhir Informan
133
134
135
136
137
138
139

Lampiran 17

Transkip Wawancara Siklus I

Informan I : MYN
Peneliti : Assalamualaikum.

Siswa : Walaikumussalam.
Peneliti
: Maaf ya, saya ganggu waktunya sebentar boleh? Soalnya ada yang mau saya
tanyakan.

Siswa : Ia ka boleh. Memangnya mau tanya apa ka?.


Peneliti
: Ok makasih kalau begitu de. Yang saya mau tanyakan itu tentang pembelajaran

kita yang kemari yang menggunakan model pembelajaran Course Review

Horay. Bagamana menurutmu?.

Siswa : Menurut saya bagus ka.

Peneliti : Alasannya apa kalau boleh tau?.


Siswa
: Alasan saya bagus, karena kita dibuat berkelompok saat mengerjakan soal jadi
Bisa kerja sama. Terus kita berusaha untuk menjawab benar supaya
mendapatkan tanda contreng ka. Jadi belajarnya enak dan seru.

Peneliti
: Ok kalau begitu. Kalau teman kelompoknya semua aktif saat mengerjakan
LKPD?.

Siswa
: Iya ka aktif, karena kalau mereka tidak aktif saya tidak mau tulis namanya ka
hehehehe.

Peneliti
: Ok, sekarang yang saya mau tanyakan tentang hasil ujiannya. Kira-kira kamu
dapat nilai berapa?.

Siswa : Kalau menurut saya ka, saya dapat nilai 100 karena menurut saya soalnya
gampang ka. Dan sebelum ujian itu dua hari sebelumnya saya belajar memang

ka mengerjakan soal-soal yang ada di buku dan internet ka.


140

Peneliti : Kamu salah ini hasil ujianmu coba kamu liat hehehe,
Siswa
: Haaa kenapa cuman 99 ka padahal saya dengan sangat yakin kalau saya dapat
nilai 100 hehehe.

Peneliti : Coba kamu cek atau perhatikan hasil ujianmu salanya dimana?.

Siswa : Kaya tidak ada yang salah ka.


Peneliti
: Ok kalau begitu coba kamu perhatikan baik-baik nomor 3 kamu cek dan
perhatikan baik-baik kamu salahnya dimana?. Sedangkan itu saya sedikit
terkecoh juga hehehe.

Siswa : Ooooo ia ka saya sudah tau dimana salahnya hehehehehe.

Peneliti : Kalau kamu suda tau dimana letak kesalahanmu kalau begitu?.
Siswa

: Kesalahan saya itu di anu ka, dimana suda namanya ini, di saat saya mau
mengeliminasi persamaan 4 dan 5 ka. Disitu pada saat saya mengeliminasi
persamaan 1 dan 2 saya mendapatkan hasilnya itu 3y – z = 1. Tetapi disaat
mau mengeliminasi persamaan 4 dan 5 itu disitu saya tulis 3y + z = 1. Disitu
saya salah ka seharunya pengurangan malah saya jumlahkan hehehe. Dan juga
saya salah di saat mengeliminasi itu saya tidak ada tulis mau mengeliminasi x,
y, atau z ka.

Peneliti
: Itu sudah tau letak kesalahannya kan. Maka dari itu kalau mengerjakan ujian
itu jangan terlalu buru-buru dan kalau sudah selesai cek kembali jawabannya
apakah ada yang masih keliru atau tidak.

Siswa
: Ia ka, lain kali saya akan lebih hati-hati dalam mengerjakan soalnya dan tidak
terburu-buru ka.

Peneliti
: Ok sampai disini dulu dan kalau begitu saya harap ujian selanjutnya nanti
kamu bisa dapat nilai yang kamu inginkan.

Siswa : Ia ka saya akan usahakan untuk ujian selanjutnya ka untuk dapat nilai 100 heh.
Peneliti : Terimakasih atas wantunya ya.
141

Siswa : Ia ka sama-sama.

Informan II : AFA
Peneliti : Assalamualaikum.

Siswa : Walaikumsalam ka.


Peneliti
: Maaf ya saya ganggu waktunya sebentar boleh? Soalnya ada yang saya mau
tanyakan sama kamu?.

Siswa : Ia tidak apa ka, ooo mau tanya apa ka.


Peneliti
: Soal pembelajaranya kita kemari dengan menerapkan model Course Review
Horay apakah kamu suka dengan model pembelajaran tersebut?.

Siswa : Kalau saya suka ka.

Peneliti : Alasannya suka kenapa?.


Siswa
: Soalnya kita belajar kelompok ka, dan juga kita belajara dan bekerja bersama
teman-teman ka.

Peneliti : Kalau LKPDnya yang saya kasih waktu kerja kelompok susah?.

Siswa : Tidak juga karena kita belajar sama-sama teman ka jadi tidak terlalu susah.

Peneliti : kalau dikelompokmu ada yang tidak aktif saat mengerjakan LKPD?.
Siswa
: Ada ka, tapi pas teman-teman kelompok bategur dia, dia langsung ikut kerja
juga ka soalnya kita ancam mau lapor kakak kalau dia tidak ada bekerja ka.

Peneliti
: Ok kalau begitu, saya mau tanya soal hasil ujianmu sekarang ya. Susah tidak
ujiannya?. Coba tebak kamu dapat nilai berapa?.

Siswa : Kalau menurut saya, saya tidak mungkin dapat nilai seratus ka soalnya ada
satu nomor yang tidak selesai saya kerjakan ka. Dan kalau soal ujian menurut

saya ka susah-susah gampang ka, karena waktu saya mengerjakan soal

ujiannya itu ka lama mau menentuka persamaan mana yang mau dieliminasi

atau yang mau disubtitusi ka dan juga saya agak bingung kalau mau

mengeliminasi variabelnya ka. Enatah itu variabel x, y, dan z ka.


142

Peneliti : Kalau begitu coba liat hasil ujianmu yang kamu kerjakan ini.
Siswa
: Sudah saya duga ka hehehe. Salah saya dimana ternyata betul yang saya bilang
tadi ka kesalahanku dimana ka.

Peneliti
: Ok, kalau begitu. Lain kali kamu banyak-banyak latihan soal dirumah tentang
yang mana mau dieliminasi atau subtitusi supaya pada saat ujian selanjutnya
kamu sudah tidak bingung eee.

Siswa : Ooo ia ka nanti saya banyak belajar lagi ka.


Peneliti
: Ok, pertanyaan saya yang terakhir. Kenapa kamu tidak selesai mengerjakan
soalnya?.

Siswa

: Ooo karena saya kerjakan dulu menurut saya gampang ka, dan saya juga lama
mengerjakan soal nomor 3 ka soalnya di situ mengunakan metode gabungan
ka dan juga sama seperti saya bilang tadi ka saya lama mau menentukan
persamaan mana yang mau dieliminasi dulu yang gampang ka.

Peneliti : Kalau begitu banyak-banyak belajar lagi saja yaaa de.

Siswa : Ia ka.
Peneliti
: kalau begitu sampai disini saja dulu saya tanya-tanya yaa. Terimakasih atas
waktunya yaa.

Siswa : Ia ka sama-sama.
Informan III : PTR
Peneliti : PTR, boleh saya tanya-tanya sebentar?

Siswa : Boleh ka. Memanya mau tanya apa ka?.

Peneliti : Begini, bagaimana menurut kamu tentang pembelajarannya kita waktu hari
senin?. Kamu suka atau tidak?.

Siswa : Suka ka dan seru ka.

Peneliti : Sukanya dimananya?


143

Siswa

: Yang saya suka itu karena kita kerja kelompok ka dan saya juga kurang paham
kalau belajar matematika ka makanya itu pas ada pembagian kelompok saya
senang ka. Dan yang saya suka juga itu waktu kita kalau menjawab soal
dengan benar berteriak hore atau yel-yel yang kita bikin bersama kelompok
ka.

Peneliti
: Ok supaya tidak lama saya tanya-tanya. Langsung saja saya tanyakan tentang
ujian kemari bagaimana?. Susah atau tidak?.

Siswa : Susah ka hehehe.

Peneliti : Susahnya dimana kalau boleh saya tau?. Dan coba liat hasil ujianmu ini?.
Siswa
: Susah ka, saya kesulitan saat subtitusi ka bingung mau subtitusi yang mana
dan persamaan berapa ka. Itu saya tidak selesai nomor 1 dan 2 ka masih bigung
dengan cara subtitusi ka.

Penliti
: Berarti kamu masih kurang latihan dengan cara subtitusi, kalau yang campuran
bagaman kamu ada kendala di situ, karena di situ kan ada cara subtitusi juga?.

Siswa

: Ia mungkin ka karena saya kurang belajar memang di rumah pada waktu mau
ujian ka. Kalau untuk campuran ka, alhamdulillah tidak ada ka memang disitu
ada cara subtitusi tapi disitu ka gampang kita eliminasi dulu persamaan katika
dapat persamaan yang lebih sederhana atau dapat sudah nilai x, y, atau z kan
kita tinggal subtitusi saja ka tidak banyak ka.

Peneliti : Ok kalau begitu lain kali kamu harus banyak latihan dengan cara subtitusi ya.

Siswa : Ooo ia ka.

Peneliti : Kalau begitu makasih waktunya yaa.

Siswa : Ia ka sama-sama
144

Lampiran 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
(SIKLUS II)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Model Sigi

Kelas/Semester : X MIA2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Sistem Persamaan Tiga Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


A. Kompetensi Inti (KI)
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.3. Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual.
1.4.Menyelesaiakan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga
variabel.

C. Indicator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3.3.Siswa dapat menemukan konsep persamaan linear tiga variabel.
3.3.4.Siswa dapat menentukan penyelesaian masalah sistem persamaan linear tiga variabel.

D. Tujuan Pembelajaran
3.3.3.1. Siswa mampu menemukan konsep persamaan linear tiga variabel.
3.3.3.2. Siswa mampu menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel.

E. Materi Pembelajaran
Penyelesaian soal cerita pada sisitem persamaan linear tiga variabel.

F. Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe Course Review Horay
Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, penugasan, dan demonstrasi.
145

G. Alat/Media/Sumberpembelajaran 1. Lembar kerja peserta didik.


2. Modul pembelajaran.
3. Buku Matematika
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Guru Siswa waktu
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan pesrta
didik
Pendahuluan Membuka pembelajaran dengan Menjawab salam dan salah satu 20 menit
salam dan doa, mengecek siswa memimpin doa serta
kehadiran siswa, serta, siswa menyampaikan siswa
menyiapkan siswa untuk belajar. yang tidak hadir.
Menyampaikan informasi Memperhatikan penjelasan
tentang tujuan pembelajaran guru pada saat menyampaikan
yang hendak dicapai siswa serta tujuan pembelajaran, hasil yang
memotivasi siswa agar tumbuh ingin dicapai dan motivasi dari
keinginan siswa untuk guru.
mempelajari materi sistem
persamaan linear tiga variabel.
Inti Fase 2 : Menyajikan informasi
Tahap : Course
Menyajikan informasi tentang Memeperhatikan informasi yang
materi dan model pembelajaran diberikan oleh guru.
yang di terapkan.
Memberikan penjelasan materi Memperhatikan contoh yang di
sistem persamaan linier tiga berikan dan penjelasan guru.
variable kepada siswa dengan
pemberian contoh.
Memberikan kesempatan kepada Menanyakan hal-hal yang belum
siswa untuk bertanya tentang hal- dipahami.
hal yang belum dipahami.
Fase 3 : Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Mengelompokan siswa secara Membentuk kelompok belajar
heterogen berdasarkan hasil tes sesuai instruksi guru.
awal.
Membagikan kertas petak yang Mengambil kertas petak yang
masing-masing harus berisikan diberikan oleh guru.
jawaban LKPD pada tiap-tiap
kelompok untuk di bahas
bersama-sama anggota
kelompok.
Tahap : Review
146

Meminta kepada masing-masing Masing-masing kelompok


kelompok untuk mengisi nomor mengisi nomor pada kertas
pada kertas petak horay yang sudah diberikan

guru
Meminta salah satu perwakilan Salah satu perwakilan
kelompok untuk mengambil soal kelompok mengambil soal
LKPD yang harus dibahas LKPD yang diberikan oleh
bersama-sama anggota guru.
kelompok
Fase 4 : Membantu kerja tim dan belajar
Memberikan bimbingan Mendengarkan arahan guru
seperlunya kepada siswa yang untuk menyelesaikan LKPD
mengalami kesulitan yang dan menuliskan jawaban
sifatnya mengarahkan. kelompok di kertas petak.
Fase 5 : Mengevaluasi
memberikan kesempatan kepada diskusi kelompoknya.
masing-masing perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
memberikan kesempatan kepada Menanggapi terkait presentasi
kelompok lain untuk kelompok lain.
menanggapi hasil yang telah
dipresentasikan.
Tahap : Horay
Mengecek jawaban Memrikasa kembali jawaban
masingmasing kelompok yang pada LKPD sesuai nomor soal
mempresentasikan di depan yang dibahas.
kelas.
Meminta siswa untuk memberi Memberi tanda sesuai dengan
tanda contreng jika menjawab jawaban (benar atau salah) dan
benar dan silang jika menjawab menyajikan yel-yel apabila
salah. jawaban benar.
Fase 6 : Memberikan penghargaan
Guru memberikan reward pada Menerima reward dan
kelompok yang memperoleh mengapresiasikan semangat
nilai tertinggi dengan melihat kelas dengan tepuk tangan.
jumlah tanda contreng dan silang
pada petak horay masing-masing
kelompok serta mengapresiasi
semangat kelas mereka selama
147

pembelajaran dengan tepuk


tangan.

Penutup Membimbing siswa untuk Menyimpulkan materi yang


menyimpulkan materi yang telah telah dipelajari dengan
dipelajari. bimbingan guru.
Memberikan refleksi terhadap Menerima refleksi yang
pembeklajaran. disampaikan guru
Menutup pembelajaran dan Berdoa bersama.
berdoa.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian: Pengamatan, Tes Tertulis
148

Lampiran 19

Bahan Ajar Siklus II

Topik : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang terdiri dari atas tiga
persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umum sistem persamaan linear tiga variabel
adalah sebagai berikut:
+ + =
+ + =
+ℎ + =
Dengan x,y, dan z adalah variabel-variabel SPLTV, a, b, c, d, e, f, g, h, dan i adalah
koefisien-koefisien, serta p,q, dan r adalah konstanta-konstanta. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh-contoh sistem persamaan linear tiga variabel sebagai berikut:
4 −3 +2 =1
3− + = 20
+ 4 − = 10

x, y, dan z adalah variabel-variabel sistem persamaan linear tiga variabel.


2+3 −2 =4
−+2=54−5=1

t, s, dan u adalah variabel-variabel sistem persamaan linear tiga variabel.


a. Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Dan Cara Menyelesaikan.
Menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear tiga variabel artinya
mampu mengubah soal cerita kedalam kalimat matematika dan mencari nilai yang memenuhi
perasmaan tersebut. Contoh:
1. Jumlah tiga bilangan sama dengan 45. Bilangan pertama ditambah 4
sama dengan bilangan kedua, dan bilangan ketiga dikurang 17 sama
dengan bilangan pertama.
Tentukan masing-masing bilangan tersebut.
Penyelesaian:
Misalkan: x =
bilangan pertama y
= bilangan kedua z =
bilangan ketiga
Berdasarkan informasi pada soal diperoleh persamaan sebagai berikut.
x + y + z = 45 (1) x
+4=y (2) z
–7=x (3)
149

Dinyatakan:
Bilangan x,y, dan z
Kamu dapat melakukan proses eliminasi pada persamaan (1) dan (2), sehingga diperoleh
+ + = 45
− = −4
+
2 + = 41
Diperoleh persamaan baru, 2x + z = 41 (4)
Lakukan proses eliminasi pada persamaan (3) dan (4), sehingga diperoleh
− = −7
2 + =41 +
3 = 24 Diperoleh 3x = 24 atau = atau x = 8 !
Lakukan proses subtitusi nilai x = 8 ke persamaan (2), sehingga diperoleh
(8) + 4 = y ⟹ = 12
Subtitusikan x = 8 ke persamaan (3), sehingga diperoleh z
– 17 = (8) ⟹ = 25
Dengan demikian, bilangan pertama atau x = 8, bilangan kedua atau y = 12, dan bilangan
ketiga atau z = 25
150

Lampiran 20
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Siklus II
Hari/Tanggal :……………………………………………………..

Kelas/Semester :……………………………………………………..

Kelompok :……………………………………………………..

Nama Anggota : 1. …………………………………………………..


2. …………………………………………………..

3. …………………………………………………..

4. …………………………………………………..

5. …………………………………………………...

6. …………………………………………………...

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu memukan konsep sistem persamaan linear tiga variabel.


2. Siswa mampu menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel.

Petunjuk

1. Tulislah hari, tanggal, kelas, semester, dan nama kelompok pada tempat yang telah
disediakan.
2. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada guru.
3. Diskusi pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKPD dengan teman kelompokmu.

Soal :

1. Tentukan penyelesaian permasalah berikut


Ada tiga orang siswa berbelanja ke toko. Siswa pertama membeli 1 buku, 1 pensil dan 1
panggaris membayar uang sebesar Rp 1.800,- , siswa kedua membeli 2 buku dan 1 pensil
membayar uang sebesar Rp 25.000,- dan siswa ketiga beli 1 penggaris membayar uang sebesar
Rp3.000,-

Penyelesaian:

Misalkan:

Buku = x, pensil = y dan penggaris = z


Model matematika dari permasalah:

x + y + z = …….. (1)
151

2x+y = ......... (2)

Z = ......... (3)

Menggunakan cara campuran:

Dari persamaan (1) dan (2) eliminasi y

x + y + z = 1800

2x+y = 25000 - ..... +

.... = .......... (4)

Dari persaman (3) disubtitusikan ke persamaan (4)

-x + 3000 = .............

-x = ..............

x = ................ (5)

dari persamaan (3) dan (5) ke persamaan (1) x

+ y + z = 1800

.............. + y + ............. = 1800

y = 1800 - .............. y

= ................

Jadi harga 1 buku = ......................

1 pensil = ......................

1 penggaris = ......................

2. Ada orang ibu namanya Dewi, Anggun dan Melinda pergi bersama-sama kepasar
Ramadhan, pada salah satu tempat ibu-ibu membeli makan untuk persiapan berbuka puasa.
Ibu Dewi beli dua kotak kurma, satu kue bingka dan satu gelas es buah, ibu Anggun beli satu
kotak kurma, dua kue bingka dan satu gelas es buah, dan Ibu Melinda beli tiga kotak kurma,
dua kue bingka dan satu gelas es buah. Dari belanjaan mereka masing-masing mengaluarkan
uang. Ibu Dewi sebesar Rp125.000, ibu Anggun sebesar Rp 120.000 dan ibu Melinda
sebesar Rp200.000. Dari permasalah diatas berapa harga dari masing-masing makanan
tersebut ?

a. Penyelesaian cara subtitusi:


152

Langkah pertama : Dengan memisalkan kurma = x, bingka= y dan es buah = z


buat permasalah diatas dalam bentuk model matematika. ….
x + ….y + …. z = ….. (1)
…. x + ….y + …. z = ….. (2)
…. x + ….y + …. z = ….. (3)

Langkah kedua : Pilih satu persamaan sederhana dari persamaan (1), (2) atau (3),
kemudian nyatakan x sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai
fungsi x dan y.
Misal kita pakai persamaan (1) diproleh fungsi y = …....... - .... x - … z

Langkah ketiga : subtitusikan y atau x atau z yang diperoleh dari langkah kedua
persamaan lainnya sehinggga didapat persamaan dua variabel.
y = …....... - .... x - … z masukan ke persamaan (2) diperoleh
….x + ( …....... - .... x - … z) + … z = …...... (5)
................................................................ = ...........
y = …....... - .... x - … z masukan ke persamaan (3) diperoleh
….x + (-..x - … z + …) + … z = …. (6)
................................................................ = ...........
Persamaan (5) dan (6) adalah persamaan linear dua variabel maka selesaikan cara sistem
persamaan linear dua variabel
(5) …………………………………………= …………
(6) …………………………………………= …………

Didapat x = ….. z = …..


Langkah keempat : Subtitusikan x = … dan z = … ke salah satu persamaan (1) atau (2)
atau (3) didapat y = ….
Langkah kelima: Buat kesimpulan
Harga satu kotak korma = Rp …

Harga satu biji bingka = Rp …


Harga satu gelas es buah = Rp …

b. Penyelesaian cara Eliminasi:


Langkah pertama : Dengan memisalkan kurma = x, bingka= y dan es buah = z
buat permasalah diatas dalam bentuk model matematika. ….
x + ….y + …. z = ….. (1) …. x
+ ….y + …. z = ….. (2)
…. x + ….y + …. z = ….. (3)

Langkah kedua : eliminasi salah satu variabel x atau y atau z dari persamaan (1), (2) dan
(3) dengan mengkombinasikan persamaan (1), (2) dan (2), (3) atau lainnya
Misal eliminasi z dari persamaan (1) dan (2) serta (2) dan (3)
153

…. x + ….y + …. z = ….. (1)


…. x + ….y + …. z = ….. (2)
_______________________
…x +…y = …. (4)

…. x + ….y + …. z = ….. (2)


…. x + ….y + …. z = ….. (3)
_______________________
…x + … y = …. (5)

Langkah ketiga : dari langkah dua didapat persamaan linear dua variabel (4) dan (5)
…x + … y = …. (4)
…x + … y = …. (5)
______________ eliminasi y
x = ….

…x + … y = …. (4)
…x + … y = …. (5)
______________ eliminasi x
y = ….
Langkah keempat :
Dari hasil langkah tiga masukan x dan y ke salah persamaan (1), (2) atau (3)
Misal ke persamaan (1): …. x + ….y + …. z = ............….. (1)
....................... + ..................... + ... z = ................... z = ………........ -
.................... = ................
Langkah kelima : Buat kesimpulan
Jadi harga satu kotak korma = Rp …
Harga satu biji bingka = Rp …
Harga satu gelas es buah = Rp …
3. Ibu Sonia membeli 5 kg telur, 2 kg daging, dan 1 kg udang dengan harga Rp 265.000. Ibu
Endang membeli 3 kg telur dan 1 kg daging dengan harga Rp 126.000. Ibu Sinta membeli 3 kg
daging dan 2 kg udang dengan harga Rp 320.000. Jika Ibu Ani membeli 2 kg telur, 1 kg daging,
dan 1 kg udang ditempat yang sama, ia harus membayar sebesar?

Pembahasan :
Misalkan :

harga 1 kg telur = … harga 1 kg daging = y

harga 1 kg udang = … dari pernyataan soal

kita buat persamaannya.

… + … + … = 265.000 ... pers I


154

… + y = 126.000 ... pers II

… + 2z = 320.000 ... pers III

Eliminasikan y dari persamaan I dan II

5x + 2y + z = 265.000 |×1| 3x

+y = 126.000 |×2|

5x + 2y + z = 265.000

…+… =…

----------------------------- -- …

+… =… ... pers IV

Eliminasikan y dari persamaan I dan III

5x + 2y + z = 265.000 |×3|

3y + 2z = 320.000 |×2|

…+…+…=…

…+…=…

-------------------------------- --
15x - z = 155.000 ... pers V

Eliminasikan z dari persamaan IV dan V

-x + z = 13.000

15x - z = 155.000

----------------------- + …

=…

x = 168.000 / 14

x=…
155

subtitusikan x = 12.000 ke dalam persamaan IV

-x + z = 13.000 ……

+ z = 13.000

z = 13.000 + …….

z = …….

subtitusikan x = 12.000 ke dalam persamaan II

3x + y = 126.000

3 (……….) + y = 126.000 ……..

+ y = 126.000

y = 126.000 - ………

y = ……..

diperoleh

x = …… y

= …… z

= ……

Harga 2 kg, 1 kg daging, dan 1 kg udang

= 2x + y + z
= 2 (………) + ……. + ……..

= …… + …… + ……

=…

Jadi Ibu Ani harus membayar sebesar Rp …

4. Ali, Badar, dan Carli berbelanja di sebuah toko buku. Ali membeli dua buah buku tulis, sebuah
pensil, dan sebuah penghapus. Ali harus membayar Rp4.700. Badar membeli sebuah buku
tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus. Badar harus membayar Rp4.300 Carli membeli
tiga buah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus. Carli harus membayar Rp7.100
Berapa harga untuk sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus? Penyelesaian:
Misalkan bahwa:
Harga untuk sebuah buku tulis adalah … rupiah,
Harga untuk sebuah pensil adalah … rupiah dan
Harga untuk sebuah penghapus adalah z rupiah.
156

Dengan demikian, model matematika yang sesuai dnegan data persoalan di atas adalah
sebagai berikut.
… + … + … = 4.700
… + … + … = 4.300 ... + … + … = 7.100 yaitu merupakan SPLTV dengan
variabel x, y, dan z. Penyelesaian SPLTV itu dapat ditentukan dengan metode
subtitusi,metode eliminasi atau gabungan keduanya.

Eliminasi variabel z:

2x + y + z = 4.700 x + 2y + z = 4.300

x + 2y + z = 4.300 3x + 2y + z = 7.00
− −
…–…= ... …= ….

…= … …= ….

Subtitusikan nilai x =…… ke persamaan x – y = ….., sehingga diperoleh:

⇒ x – y = 400

⇒ ….. – y = 400

⇒ y = ….. – 400 ⇒

y = ….

Subtitusikan nilai x = 1.400 dan y = 1.000 ke persamaan 2x + y + z = 4.700, sehingga


diperoleh:

⇒ 2x + y + z = 4.700

⇒ 2(………) + 1.000 + z = 4.700

⇒ …….. + 1.000 + z = 4.700

⇒ ……. + z = 4.700

⇒ z = 4.700 – ……

⇒ z = ……

Jadi, harga untuk sebuah buku tulis adalah Rp……, harga untuk sebuah pensil adalah Rp…..,
dan harga untuk sebuah penghapus adalah Rp…..
157

Lampira 21

HASIL TES LKPD SIKLUS II


Kelompok IV

Kelompok V

Lampiran 22
158
159
160

Lampiran 23

KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS GURU

(SIKLUS II)
Aspek yang dinilai Nilai Kegiatan guru
Kegiatan inti
Tahap : Course
1) Guru menyajikan 1 Tidak melaksanakan.
informasi tentang 2 Guru menyajikan informasi tentang materi sistem persamaan
materi dan model linear tiga variabel namun kurang jelas dan tidak sesuai
pembelajaran yang dengan materi serta tidak menjelaskan model pembelajaran
diterapkan. yang akan diterapkan.
3 Guru menyampaikan informasi tentang materi sistem
persamaan linear tiga variabel cukup jelas sesuai dengan
materi dan menjelaskan model pembelajaran yang akan
diterapkan namun kurang jelas.
4 Guru menyajikan informasi tentang materi sistem persamaan
linear tiga variabel dengan jelas sesuai dengan materi dan
menjelaskan model pembelajaran yang akan diterapkan cukup
jelas.
5 Guru menyajikan informasi tentang materi sistem persamaan
linear tiga variabel sangat jelas sesuai materi dsn menjelaskan
modep pembelajaran yang akan diterapkan.
2) Guru memberikan 1 Tidak melaksanakan.
penjelasan materi 2 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaaan
sistem persamaan linear tiga variabel kepada siswa tampa mengaitkan materi
linear tiga variabel dengan contoh.
kepada siswa dengan 3 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaan
pemberian contoh. linear tiga variabel kepada siswa dan mengaitkan materi
dengan contoh tidak jelas.
4 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel kepada siswa dan mengaitkan materi
dengan contoh kurang jelas.
5 Guru menyajikan materi tentang konsep sistem persamaan
linear tiga variabel kepada siswa dan mengaitkan materi
dengan contoh yang jelas.
3) Guru memberikan 1 Tidak melaksanakan
kesempatan kepada 2 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami tapi tidak jelas.
tentang hal yang 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
belum dipahami. tentang hal yang belum dipahami dan dijawab tapi kurang
jelas.
161

4 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya


tentang hal yang belum dipahami dan langsung dijawab

dengan jelas.
5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal yang belum dipahami, kemudian memberikan
kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Apabila jawaban belum benar, guru memberikan jawab yang
benar.
4) Guru 1 Tidak melaksanakan.
mengelompokkan 2 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
siswa secara ditentukan guru secara asal-asal/tidak heterogen.
heterogen. 3 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
heterogen berdasarkan jenis kelamin saja yang telah
ditentukan.
4 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat akademik
yang telah ditentukan guru.
5 Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang
heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat akademik
yang telah ditentukan guru dan siswa dengan tertib.
5) Guru memberikan 1 Tidak melaksanakan.
kertas petak horay 2 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
yang masing-masing jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
harus berisikan arahan yang tidak kurang jelas.
jawaban LKPD pada 3 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
tiap-tiap kelompok jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
untuk dibahas. arahan yang kurang jelas.
4 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
arahan cukup jelas.
5 Guru membagikan kertas petak horay yang harus berisikan
jawaban LKPD pada tiap-tiap kelompok serta memberikan
arahan sangat jelas.
Tahap : Review
6) Guru meminta kepada 1 Tidak melaksanankan.
masing-masing 2 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal
kelompok untuk pada kertas petak horay namun tidak memberkan arahan.
mengisi nomor pada 3 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal
kertas petak horay. pada kertas petak horay dan memberikan arahan yang kurang
jelas.
162

4 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal


pada kertas petak horay dan memberikan arah yang cukup
jelas.
5 Guru meminta beberapa kelompok untuk mengisi nomor soal
pada kertas petak horay dan memberikan arahan yang jelas.
7) Guru meminta salah 1 Tidak melaksanankan.
satu perwakilan 2 Guru tidak menunjuk salah satu perwakilan kelompok tetapi
kelompok untuk menunjuk kelompok.

mengambil soal 3 Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok namun


LKPD yang harus perintah yang diberikan kurang jelas.
dibahas bersamasama 4 Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk
anggota kelompok. mengambil soal.
5 Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk
mengambil soal dan langsung dikerjakan.
8) Guru memberikan 1 Tidak melaksanankan.
bimbingan seperlunya 2 Guru memberikan bimbingan seperlunya kepada siswa.
kepada siswa ysng 3 Guru memeberikan bimbingan seperlunya kepada seluru
mengalami kesulitan siswa.
yang sifatnya 4 Guru memeberikan bimbingan seperlunya kepada siswa yang
mengarahkan. mengalami kesulitan.
5 Guru memeberikan bimbingan seperlunya kepada siswa yang
mengalami kesulitan yang sifatya mengarahkan.
9) Memberikan 1 Tidak melaksanankan.
kesempatan kepada 2 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan tetapi
masing-masing tidak jelas dan tidak menyeluruh.
perwakilan kelompok 3 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan tetapi
untuk kurang jelas dan tidak menyeluruh.
mempresentasikan 4 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan tetapi
hasil diskusinya kurung jelas dan menyeluruh.
didepan kelas. 5 Guru menyampaikan hal-hal yang akan siswa lakukan dengan
jelas dan menyeluruh.
10) Guru 1 Tidak melaksanakan.
memberikan 2 Guru menunjuk siswa mempresentasikan hasil kerja
kesempatan kepada kelompok dan tidak mempersilakan kelompok lain
kelompok lain untuk menanggapi atau bertanya.
menanggapi hasil 3 Guru menunjuk siswa mempresentasikan hasil kerja
yang telah kelompok dan mempersilakan kelompok tertentu menanggapi
dipresentasikan. atau bertanya.
4 Guru menunjuk siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok dan mempersilakan kelompok lain menanggapi
atau bertanya.
163

5 Guru mepersilakan siswa dengan keinginan sendiri


mempresentasikan hasil kerja kelompok dan mempersilakan
kelompok lain menanggapi atau bertanya.
Tahap : Horay
11) Guru mengecek 1 Tidak melaksanakan.
jawaban 2 Guru mengecek jawaban hanya satu kelompok saja.
masingmasing 3 Guru mengecek jawaban beberapa kelompok saja.
kelompok yang 4 Guru mengecek jawaban masing-masing kelompok yang
mempresentasikan mempresentasikan didepan kelas namun tidak memberikan
didepan kelas. Jika tanggapan.
jawaban benar maka 5 Guru mengecek jawaban masing-masing kelompok yang
akan menyanyikan mempresentasikan didepan kelas dan memberikan tanggapan.
yel-yel yang disukai.

12) Guru meminta 1 Tidak melaksanakan.


siswa untuk 2 Guru meminta siswa memberikan contreng dan silang.
memberikan tanda 3 Guru meminta siswa memberikan tanda contreng dan sillang
contreng jika sesuai keinginan kelompok.
menjawab benar dan 4 Guru meminta siswa memberikan tanda contreng pada petak
silang jika jawaban horay jika menjawab dengan benar soal yang diberikan.
kurang tepat. 5 Guru meminta siswa memberikan tanda contreng pada petak
horay jika menjawab dengar benar soal yang diberikan dan
memberikan tanda silang jika menjawab soal kurang tepat.
13) Guru menghitung 1 Tidak melaksanakan.
banyak contreng yang 2 Guru hanya menghitung banyak tanda contreng yang
diperoleh diperoleh salah satu kelompok saja.
masingmasing 3 Guru menghitung banyak tanda contreng yang diperoleh
kelompok dan sebagian kelompok.
memberika reward 4 Guru menghitung banyak tanda contreng yang diperoleh
pada kelompok yang masing-masing kelompok.
memperoleh nilai 5 Guru menghitung banyak tanda contreng yang diperoleh
tertinggi dengan masing-masing kelompok dan memberika reward kepada
melihat jumlah tanda kelompok yang memperoleh nilai tertinggi.
contreng dan sialang
pada petak horay
masing-masing
kelompok serta
mengepresiasi
semangat kelas
mereka selama
pembelajaran dengan
tepuk tangan.
Kegiatan Akhir
14) Guru 1 Tidak melaksanankan.
164

membimbing siswa 2 Guru membuat kesimpulan sendiri.


untuk menyimpulkan 3 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan tapi
sesuai dengan tujuan kesimpulan yang dibuat tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang telah dilakukan.
4 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan
kesimpulan yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dilakukan tapi kurang jelas.
5 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan
kesimpulan yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah dilakukan dengan jelas.
15) Guru 1 Tidak melaksanakan.
memberikan refleksi 2 Guru memberi refleksi tapi tidak sesuai dengan kegiatan
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
pembelajaran yang 3 Guru memberikan refleksi sesuai dengan kegiatan pebelajaran
telah dilakukan. yang telah dilakukan tapi tidak jelas sehingga membuat siswa
kebingunggan.
4 Guru memberikan refleksi sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan tapi kurang jelas.
5 Guru memberikan refleksi sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan jelas.
16) Guru menutup 1 Tidak melaksanakan.
pembelajaran dan 2 Guru mengajak siswa berdoa tapi tidak menutup
berdoa. pembelajaran.
3 Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam tapi
tidak mengajak siswa untuk berdoa.
4 Guru menutup pembelajaran dan mengajak siswa untuk
berdoa tapi tidak mengucapkan salam.
5 Guru menutup pembelajaran, mengajak siswa untuk berdoa
dan mengucapkan salam.
165

Lampiran 24
166
167

Lampiran 25

KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

(SIKLUS II)
Aspek yang dinilai Nilai Kegiatan siswa
Kegiatan awal
1) Siswa menjawab salam dan 1 Tidak memperhatikan.
salah satu siswa memimpin 2 Siswa tidak menjawab salam dari guru serta tidak ada
doa serta siswa siswa yang memimpin doa dan tidak menyampaikan
menyampaikan siswa yang siswa yang tidak hadir.
tidak hadir. 3 Hanya sedikit siswa didalam kelas yang menjawab
salam dari guru serta tidak ada siswa yang memimpin
doa dan tidak menyampaikan siswa yang tidak hadir.
4 Semua siswa didalam kelas menjawab salam dari guru
serta ada siswa yang memimpin doa dan tidak
menyampaikan siswa yang tidak hadir.
5 Semua siswa didalam kelas menjawab salam dari guru
serta ada siswa yang memimpin doa dan
menyampaikan siswa yang tidak hadir.
2) Siswa memperhatikan 1 Tidak memperhatikan.
penjelasan guru pada saat 2 Kadang memperhatikan kadang tidak memperhatikan
menyampaikan tujuan apa yang di jelaskan oleh guru dan suasana kelas sedikit
pembelajaran, hasil yang gaduh.
ingin dicapai dan motivasi 3 Memperhatikan penjelasan dari guru dengan kurang
dari guru. baik dan susanan kelas sedikit gaduh.
4 Memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik dan
susanan kelas sedikit gaduh.
5 Memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik dan
susanan kelas tenang.
Kegiatan inti
Tahap : Course
3) Siswa memperhatikan 1 Tidak memperhatikan.
informasi yang diberikan 2 Kadang menyimak kadang tidak, dan suasana sedikit
oleh guru. gaduh.
3 Menyimak penjelasan guru dengan kurang baik dan
suasana kelas sedikit gaduh.
4 Menyimak penjelasan guru dengan baik tapi suasana
kelas sedikit gaduh.
5 Menyimak selama kegiatan pembelajaran dengan penuh
perhatian dan tenang.
1 Tidak memperhatikan.
168

4) Siswa memperhatikan 2 Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru mengenai


penjelasan guru mengenai contoh sistem persamaan linear tiga variabel.
contoh. 3 Siswa kadang memperhatikan penjelasan guru

mengenai contoh sistem persamaan linear tiga variabel.


4 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai contoh
sistem persamaan linear tiga variabel.
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai contoh
sistem persamaan linear tiga variabel.
5) Siswa menanyakan hal-hal 1 Tidak melaksanankan.
yang belum dipahami. 2 Siswa hanya mau menanyakan hal-hal yang belum
dipahami apabila diarahkan oleh guru.
3 Siswa mau menanyakan hal-hal yang belum dipahami
apabila diarahkan oleh guru.
4 Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami tampa
diarahkan oleh guru.
5 Siswa menanyakan hal-hal yang belim dipahami dengan
kemauan sendiri.
6) Membentuk kelompok 1 Tidak melaksanakan
sesuai instruktur guru. 2 Membentuk kelompok belajar dengan tidak tertib.
3 Membentuk kelompok belajar dengan cukup tertib.
4 Membentuk kelompok belajar dengan tertib dan setiap
kelompok menerima LKPD namun masih terdapat
beberapa siswa yang ribut.
5 Membentuk kelompok belajar dengan tertib dan setiap
kelompok menerima LKPD dan kondisi kelas tenang.
7) Siswa mengambil kertas 1 Tidak melaksanakan
petak horay dan 4 soal 2 Siswa mengambil kertas petak horay dan 4 soal LKPD
LKPD yang diberikan oleh dengan kurang tertib.
guru. 3 Siswa mengambil kertas petak horay dan 4 soal LKPD
dengan cukup tertib.
4 Siswa mengambil ketas petak horay dan 4 soal LKPD
dengan tertib.
5 Siswa mengambil ketas petak horay dan 4 soal LKPD
dengan sangat tertib.
Tahap : Review
8) Masing-masing kelompok 1 Tidak mengisi nomor soal pada ketas petak horay.
mengisi nomor pada ketas 2 Mengisi nonor soal pada kertas petak horay namun
petak horay yang sudah kurang tertib.
diberikan guru. 3 Mengisi nomor soal pada kertas petak horay dengan
cukup tertib.
169

4 Mengisi nomor soal pada kertas petak horay dengan


tertib.
5 Mengisi nomor soal pada kertas petak horay dengan
sangat tertib.
9) Siswa bekerjasama dalam 1 Tidak melaksanakan.
kelompok untuk 2 Kurang bekerjasama dalam kelompok, kurang aktif
menyelesaikan LKPD dan bertanya jika mengalami kesulitan dan menuliskan
menuliskan jawaban jawaban di kertas petak horay.

kelompok di kertas petak 3 Siswa cukup bekerja sama dalam kelompok, cukup aktif
horay. bertanya jika mengalamikesulitan dan menuliskan
jawaban di kertas petak horay.
4 Siswa bekerja sama dalam kelompok, aktif bertanya jika
mengalami kesulitan dan menuliskan jawaban di kertas
petak horay.
5 Siswa bekerja sama dalam kelompok, aktif bertanya jika
mengalami kesulitan dan menuliskan jawaban di kertas
petak horay sesuai nomor soal yang dikerjakan.
10) Menyajikan dan 1 Tidak melaksanakan.
mempresntasikan hasil 2 Perwakilan kelompok yang mempresentasikan jawaban
diskusi kelompoknya. kelompoknya karena ditunjuk oleh guru.
3 Perwakilan kelompok yang mempresntasikan jawaban
kelompoknya karena ditunjuk oleh guru dan kurang
memperhatikan hasil pekerjaan temannya.
4 Perwakilan kelompok yang mempresentasikan jawaban
kelompok temannya karena kemauan kelompok sendiri.
5 Perwakilan kelompok yang mempresentasikan jawaban
kelompok temannya karena kemauan kelompok sendiri
dan perhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
baik serta aktif menanggapi.
11) Menaggapi terkait 1 Tidak menanggapi.
presentasi kelompok lain. 2 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
kurang baik serta aktif menanggapi.
3 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
cukup baik serta aktif menanggapi.
4 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
baik serta aktif menanggapi.
5 Memperhatikan hasil pekerjaan kelompok lain dengan
sangat baik serta aktif menanggapi.
Tahap : Horay
12) Memeriksa kembali 1 Tidak melaksanankan.
jawaban pada LKPD sesuai 2 1-2 kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD.
nomor soal yang dibahas. 3 3-4 kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD.
170

4 4-5 kelompok memeriksa kembali jawaban pada LKPD.


5 Semua kelompok memeriksa kembali jawaban pada
LKPD.
13) Siswa memberikan 1 Tidak melaksanakan
tanda contreng sesuai dengan 2 Siswa hanya memberikan tanda contreng.
jawaban (benar atau salah) 3 Siswa memberikan tanda contreng (jawaban benar) dan
dan menyanyikan yel-yel jika silang (jawaban salah).
jawaban benar. 4 Siswa memberikan tanda contreng (jawaban benar) dan
silang (jawaban salah) dan menyanyikan yel-yel yang
tidak sesuai dengan kesepakatan kelompok.
5 Siswa memberikan tanda contreng (jawaban benar) dan
silang (jawaban salah) dan langsung menyanyikan yel-
yel sesuai kesepakatan kelompok.
14) Menerima reward dan 1 Tidak menerima reward dari guru.
mengapresiasikan semangat 2 Mendapatkan reward dari guru namun hanya
kelas dan tepuk tangan. merupakan reward jempol- jempol biasa saja.
3 Mendapatkan reward dari guru dan mau menerima
reward yang akan diberikan sesuai dengan jawaban
kelompoknya tetapi suasana kelas sangat gaduh.
4 Mendapatkan reward dari guru dan mau menerima
reward yang akan diberikan sesuai dengan jawaban
kelompoknya tetapi suasana kelas sedikit gaduh.
5 Mendapatkan reward dari guru dan mau menerima
reward yang akan diberikan sesuai dengan jawaban
kelompoknya tetapi suasana kelas tenang dan tertib.
Kegiatan akhir
15) Siswa menyimpulkan 1 Siswa tidak membuat kesimpulan materi yang telah
materi yang telah dipelajari dipelajari.
dengan bimbingan guru. 2 Kurang dari setengah jumlah siswa yang mampu
membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
3 Setengah jumlah siswa yang mampu membuat
kesimpulan materi yang telah dipelajari.
4 Lebih dari setengah jumlah siswa yang mampu
membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
5 Semua siswa mampu membuat kesimpulan materi yang
telah dipelajari.
16) Berdoa bersama. 1 Tidak melaksanakan.
2 Berdoa bersama tapi kurang tertib.
3 Berdoa bersama dengan cukup tertib.
4 Berdoa bersama dengan tertib.
5 Berdoa bersama dengan sangat tertib.
171

Lampiran 26

TES TINDAKAN AKHIR

(SIKLUS II)

Mata pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X MIA2/I

Alokasi Waktu : 60 menit Materi

: Sistem persamaan linear tiga variabel.

Petunjuk :

1. Tulis nama, kelas, hari, dan tanggal pada lembar jawaban yang telas disediakan.
2. Kerjakan lebih dahulu soal yang dianggab lebih mudah.
3. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan.

Soal :

1. Fira, Devi, dan Selly pergi bersama-sama ke tokoh buah. Fira membeli 2 kg apel, 2 kg
jeruk, dan 1 kg pir dengan harga Rp.67.000. Devi membeli 3 kg apel, 1 kg jeruk, dan 1 kg
pir dengan harga Rp.61.000. Dan Selly membeli 1 kg apel, 3 kg jeruk, dan 2 kg pir dengan
harga Rp.80.000. Maka tentukanlah harga 1 kg apel, 1 kg jeruk, dan 4 kg pir.
2. Pada sebuah toko buku kia membeli 4 buku, 2 pulpen, dan 3 pensil dengan harga Rp.26.000.
Dina membeli 3 buku, 3 pulpen, dan 1 pensil dengan harga Rp.21.000. Dan Dika membeli
3 buku dan 1 pensil dengan hargaRp.12.000. Jika didin membeli 2 pulpen dan 3 pensil,
maka tentukanlah biaya yang dikeluarkan oleh didin.
3. Jumlah uang Dani, Dini, dan Dudi adalah Rp.150.000. Jumlah uang Dani dan Dini
Rp.30.000. Kurang dari dua kali uang Dudi. Jumlah uang Dani dan Dudi Rp.30.000. lebih
dari dua kali uang Dini. Jadi berapa uang Dani, Dini, dan Dudi?
172

Lampiran 27
PEDOMAN PENILAIAN TES TINDAKAN AKHIR SIKLUS II
No Jawaban Bobot
1 misalkan:
Apel = x
Jeruk = y 1
Pir = z

Sistem persamaan linear :


2x + 2y + z = 67.000
3x + y + z = 61.000
X + 3y + 2z = 80.000 2
Ditanya : x + y + 4z = ...?

Persamaan 1 dan 2
2x + 2y + z = 67.000
3x + y + z = 61.000 – 5
-x + y = 6.000 (persamaan 4)

Persamaan 2 dan 3
3x + y + z = 61.000|x2| 6x + 2y + 2z = 122.000
X + 3y + 2z = 80.000|x1| x + 3y + 2z = 80.000 - 5
5x – y = 42.000 (persamaan 5)

Persamaan 4 dan 5
5x – y = 42.000
-x + y = 6.000 5
+ 4x = 48.000
x = 12.000

jika –x + y = 6.000 =
- 12.000 + y = 6.000
5
Y = 6.000 + 12.000
= 18.000
Jika 2x + 2y + z = 67.000
= 2 . (12.000) + 2 . (18.000) + z = 67.000
24.000 + 32.000 + z = 67.000
5
z = 67.000 - 24.000 - 32.000 z
= 7.000

jadi untuk x + y + 4z adalah =


12.000 + 18.000 + 4 . (7.000)
= Rp.58.000 7
173

Jumlah 35

2 misalkan:
Buku = x
Pulpen = y 3
Pensil = z

Sistem persamaan linear :


4x + 2y + 3z = 26.000
3x + 3y + z = 21.000 5
3x + z = 12.000
Ditanya : 2y + 3z = ...?

Persamaan 2 dan 3
3x+3y+z = 26.000
3x + z = 12.000 – 5
3y = 3.000 (persamaan 4)

Persamaan 1 dan 2
4x + 6.000 + 3z = 26.000| 4x + 3z = 20.000 |x3| 12x + 9z = 60.000
3x + 9.000 + z = 21.000 | 3x + z = 12.000 |x4|12x + 4z = 48.000 10
5z = 12.000 (persamaan 5)
Z = 2.400

jadi untuk 2y + 3z adalah


= 2 . (3.000) + 3 . (2.400)
= 6.000 + 7.200 12
= Rp.13.200,00

Jumlah 35
174

3 pembahasan :
x = dani
y = dini 3
z = dudi
x + y + z = 150.000 . . . (1)
x + y = 2z - 30.000 x + y -
2z = -30.000 . . . (2) 4
x + z = 2y + 30.000
x - 2y + z = 30.000 . . . (3)

jawab : x + y + z =
150.000 x – 2y + z =
30.000 - 3y =
5
120.000
y = 40.000

x + y + z = 150.000 x
+ y – 2z = -30.000 – 5
3z = 180.000
z = 60.000

x + y + z = 150.000 5
x + 40.000 + 60.000 =
150.000 x = 150.000 –
100.000 x = 50.000
8
jadi uang dani= Rp.50.000,00 dini=Rp. 40.000,00 dudi=Rp.40.000,00

Jumlah 30
Total 100
175

Lampiran 28
ANALISIS HASIL TES AKHIR TINDAKAN SIKLUS II
Jumlah Skor
Butir Soal Nilai Ket
Nama 1 2 3
No
Siswa (35) (35) (30) ×
100

1 AL 35 30 30 95 95 T
2 AN 22 23 30 75 75 T
3 AFA 35 35 24 94 94 T
4 AD 28 29 15 72 72 BT
5 AFO 25 30 15 70 70 BT
6 AR 35 35 7 77 77 T
7 DC 32 30 22 84 84 T
8 DP 35 29 25 89 89 T
9 FN 21 25 30 76 76 T
10 FL 29 24 25 78 78 T
11 HA 35 35 15 85 85 T
12 HR 35 35 30 100 100 T
13 IPP - - - - - -
14 IS 35 20 30 85 85 T
15 MAP 35 35 - 70 70 BT
16 MYN 35 35 30 100 100 T
17 MT 30 22 23 75 75 T
18 NWM 29 28 20 77 77
19 NN 35 35 30 100 100 T
20 NI 35 35 20 90 90
21 NS 28 29 25 82 82 T
22 PTR 35 35 14 84
23 RY - - - - - -
24 RM 35 35 22 92 92 T
25 SAS 23 15 30 68 68 BT
26 SB 25 30 20 75 75 T
27 SDM 32 32 24 88 88 T
28 TY - - - - - -
29 WS 35 35 20 90 90 T
30 ZN 20 26 23 69 69 BT
Keterangan : BT = Belum Tuntas
T = Tuntas
Peserta didik berkemampuan tinggi
Peserta didik berkemampuan sedang
Peserta didik berkemampuan rendah
176

Banyak siswa yang tuntas adalah 22 siswa dari 27 siswa yang mengikuti tes.

Presentase ketuntasan belajar klasikal = × 100% = 81,48%


177

Lampiran 29
Hasil Pekerjaan Tes Akhir Informan
178
179
180
181
182
183
184
185

Lampiran 30
Transkip Wawamcara Siklus II
Informan I : MYN
186

Peneliti : Assalamualaikum.

Siswa : Walaikumussalam ka.

Peneiti
: Maaf ya, saya ganggu waktunya lagi, soalnya saya mau tanya-tanya lagi
tentang pembelajaran dan ujian kemari, boleh?.

Siswa : Ia ka tidak apa-apa. Oo ia ka boleh.

Peneliti : Menurut MYN, LKPD yang saya bagikan kemarin itu susah atau tidak?
Siswa
: Kalau menurut saya sih ka tidak, karena soalnya ada hubungannya dengan soal
dan materi yang pertemuan sebelumnya ka jadi saya sudah mengerti caranya
ka cuman saja ini soal cerita ka.

Peneliti : Kalau soal cerita letak perbedaannya dengan yang kemarin dimananya?
Siswa

: Oooo kalau itu ka letak perbedaannya itu di soalnya ka hehe kalau soal cerita
kita ubah dulu soal cerita itu kedalam bentuk sistem setelah kita ubah kita
tingga selesaikan dengan cara seperti kemarin yang kakak ajarkan itu saja sih
ka kalau untuk yang pertama itu kita tinggal selesaikan saja dengan cara yang
kakak ajarkan.

Peneliti : Kalau soal ujiannya bagaimana?.


Siswa
: Kalau menurut saya gampang ka hehe karena mirip saja dengan soal LKPD
dan pengerjaanya sama saja dengan kemarin ka.

Peneliti : Coba tebak hasil ujianmu kemari dapat berapa?.

Siswa : Hmmm semoga saja 100 ka hehe.

Peneliti : Ini hasil ujianmu. Benar semua, tapi dari pertemuan pertama dengan minggu
ini, materinya sudah kamu paham kan?.
187

Siswa
: Sudah ka, lumayanlah saya mengerti ka.

Peneliti : Oke kalau begitu, terimakasih waktunya yaa. Jangan lupa belajar lagi.

Siswa : Sama-sama ka. Siap ka hehe.

Informan II : AFA
Penelit : AFA, boleh saya minta waktunya sebentar? boleh saya tanya lagi seperi
minggu lalu?.

Siswa : Boleh ka silakan.


Peneliti
: Waktu pembelajarannya kita kemarin kan saya kasih LKPD dikelompok
susah tidak?.

Siswa
: Menurut saya ka tidak terlalu sulit ka cuman bedannya ini soal cerita ka dengan
yang pertama itu ka.

Peneliti : Kalau soal ujiannya bagaimana? Bisa?.

Siswa : Bisa ka, tapi tidak yakin benar semua ka.


Peneliti
: Ini hasil ujianmu. Tapi bisa kamu jelaskan kenapa nomor 3 jawabannya
cuman begini?.

Siswa

: Ini ka kenapa cuman sampe sini karena waktunya tidak cukup buat saya waktu
kerjakan soalnya karena saya banyak ba cakar dikertas cakaran dan waktu
nomor 3 itu ka saya salah tulis jawaban ka saya tulis jawaban nomor tiga itu
dikertas cakaran ka pas kakak bilang waktunya tinggal 3 menit saya baru liat
ternyata saya salah tulis jadi saya saling lagi itu nomor 3 di kertas jawabanku
makanya tidak selesai ka.

Peneliti : Kalau begitu coba kamu lanjutkan kerjakan ini dikertas sini.

Siswa : Ooo ia ka sini saya lanjutkan.

Peneliti : Ok yang kamu kerjakan ini benar. Berarti kamu sudah paham dengan materi
ini ya?.
188

Siswa
: Ia ka sudah ka, bererti nilaiku ditambah ini ka jadi benar semua hehhehe.
Peneliti : Tidak lah hehe tetap ini nilaimu saya cuman mau tau kamu betul paham dengan
ujian kemari atau tidak.

Siswa : Saya kira dijadikan 100 nilaiku ka hehehe.


Peneliti
: Kalau begitu sampai sini saja saya tanya-tanya makasih ya sudah saya mau
tanya-tanya, dan jangan lupa belajar yang rajin ya hehe.

Siswa : Ia ka sama-sama.
Informan III : PTR
Peneliti : Boleh saya tanya-tanya lagi PTR?

Siswa : Ia ka boleh.
Peneliti
: Menurut kamu bagaimana pembelajaran kita kemarin? Susah tidak LKPD
yang saya bagikan?

Siswa : Susah juga sih ka.

Peneliti : Tapi kamu ikut kerja kan? Waktu teman-teman kamu kerjakan?.
Siswa
: Ia ka saya ikut kerjakan juga dan kalau ada yang saya tidak tau saya tanya
teman saya yang pintar ka bagaimana caranya itu ka.

Peneliti
: Bagus lah kalau begitu kalau kamu aktif dikelompok. Kalau soal ujia kemarin
bagaimana susah tidak?.

Siswa : Lumayan susah sih ka.


Peneliti
: Ini hasil ujianmu. Untuk nomor 1 dan 2 kamu sudah benar berati kamu sudah
tau cara kerjanya bagaimana kan?.

Siswa
: Ia ka saya sudah aga paham cuman saya kesulitannya itu saat membuat sistem
persamaannya ka disitu saya lama bakerjakan ka. Memangnya nomor 3ku ka
bagaimana?.

Peneliti : Coba kamu perhatikan baik-baik kamu salah dimana.


189

Siswa
: Menurut saya sudah benar ka, karena semua soal ujian ini hampir sama saja
dengan LKPD dan cara pengerjaanya itu sama saja dengan pertemuan pertama
ka.
Peneliti : Coba kamu liat persamaan 4 mu.

Siswa : Sudah ka tapi kaya tidak ada yang salah ka.


Peneliti
: Salahmya kamu itu saat mengubah persamaan 2 ke persamaan 4 eee. Coba
kamu tulis ulang di kertas sini persamaan 2 kamu uba ke persamaan 4.

Siswa
: Persamaan 2 itu x + y = 2z – 30.000 kita ubah kepersamaan 4 itu jadi x + y +
2z = -30.000 ka.

Peneliti
: Nah salah kamu itu disini kan dari persamaan x + y = 2z – 30.000 pertama itu
kan kita mau buat 2z ini menjadi diruas kanan kan?.

Siswa : Ia ka berarti ruas kanan di kurang 2z dan ruas kiri dikurang juga dengan 2z ka.

Peneliti : Jadi hasilnya bagamana?.

Siswa : x + y - 2z = - 30.000. Astaga ka ia ee hehe.

Peneliti : Jadi sudah tau salahnya kan dimana?.

Siswa : Ia ka sudah berarti salah semua sampe kebawah ini ka?.


Peneliti
: Tidak juga untuk mencari nilai y mu sudah benar tapi untuk yang lain salah
semua de.

Siawa : Ia ka tidak apa-apa kalau begitu yang penting tuntas ka hehe.


Peneliti
: ia sudah tuntas nilaimu. Jadi kamu sudah paham kan dengan pembeljaran kita
minggu lalu dengan yang minggu ini kan?.

Siswa : Ia ka sudah paham saya ka.

Peneliti : Kalau begitu makasih atas waktunya. Dan banyak belajar lagi ya PTR.

Siswa : Siap ka, sama-sama hehehe


190

Lampiran 31
Dolumentasi Kegiatan Penelitian
191

Lampiran 32
192
193

Lampiran 33
194

Lampiran 34
195

Lampiran 35
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Muhammad Rizaldi Nur
Stambuk : A23115095
Jurusan/Program Studi : Pendidikan MIPA/Pendidikan Matematika

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, buka merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan berlaku.

Palu, Februari 2022


Yang membuat pernyataan

Muhammad Rizaldi Nur Stb.


A23115095
196

Lampiran 36

BIODATA / CURRICULUM VITAE

i. UMUM

1. Nama : Muhammad Rizaldi Nur


2. Tempat dan Tanggal Lahir : Palu, 30 Januari 1997
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nama Orang TuaS
a. Ayah : Muhammad Nur
b. Ibu : Hasna Sulaimana

5. Alamat : Desa Sidondo III

6. Email : rizaldinur573@gmail.com

ii. PENDIDIKAN

1. SD : SDN 1 Lonja

2. SMP : SMP Negeri 2 Sigi Biromaru

3. SMA : SMA Negeri 2 Sigi Biromaru

4. PT : Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai