Anda di halaman 1dari 24

Bab 3

MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika


Gaya dan Pergerakan
Sistem dinamik untuk memodelkan pergerakan seseorang yang melakukan
terjun payung.
Terdapat 2 fase:
1. Tahap jatuh bebas
2. Tahap parasut

Dimulai dengan memodelkan pergerakan bola yang dilempar seseorang dari


atas jembatan:
1. dengan mengabaikan gesekan udara
2. dengan mempertimbangkan gesekan udara
Kecepatan dan Percepatan
Laju perubahan dari posisi (𝑠) terhadap waktu (𝑡) disebut kecepatan
(𝑣).
Laju perubahan dari kecepatan terhadap waktu disebut percepatan (𝑎).
Pergerakan Bola Tanpa Gaya Gesek
Turunan akan digunakan untuk memodelkan pergerakan bola yang dilempar
ke atas oleh seseorang yang berdiri di atas jembatan, di hari yang tidak
berangin.

Quick Review Question 1


a. Determine four variables for the model and their units in the metric
system.
b. Give a differential equation relating time (t), position (s), and velocity (v).
c. Give a differential equation relating time (t), velocity (v), and acceleration
(a).
d. Ignoring friction, give any of the following that are constant in a fall: time,
distance, velocity, acceleration.
Model Diagram
Grafik Posisi dan Kecepatan
Misalkan percepatan gravitasi adalah – 9.81 𝑚/𝑠 2 .
kecepatan awal adalah 15 m/s.
posisi awal adalah 11 m, yang merupakan tinggi jembatan.
Laju
Laju memberikan besar laju perubahan terhadap waktu.
Hukum Newton dan Stokes
Hukum Kedua Newton
Gaya 𝐹 yang bekerja pada obyek dengan massa 𝑚 memberikan obyek tersebut percepatan a sesuai
dengan 𝑭 = 𝒎𝒂.
Berat adalah gaya, dan tidak sama dengan massa. Gaya gesek juga merupakan gaya.
Pergerakan Bola Dengan Gaya Gesek
Quick Review Question 5
This question reflects on refinement of the model of an object falling through
sealevel air to account for friction.
a. Give the inputs to compute drag friction.
b. Give a formula for air friction in a system dynamics tool’s model with v for
velocity, A for projected area, and ABS for the absolute value function.
c. Give the force(s) acting on the object.
d. Give a formula for an object’s weight in a system dynamics tool’s model, where g
is the acceleration due to gravity and m is the mass of the object.
e. Give a formula for an object’s acceleration in a system dynamics tool’s model,
where F is the total force on the object (weight + air friction) and m is the mass of
an object.
Model Diagram
Algoritma
mass = 0.5 kg
acceleration_due_to_gravity = –9.81 m/s2
weight = mass * acceleration_due_to_gravity
radius = 0.05 m
projected_area = 3.14159 * radius^2
air_friction = –0.65 * projected_area * velocity * ABS(velocity)
total_force = weight + air_friction
acceleration = total_force/mass
change_in_velocity = acceleration
change_in_position = velocity
speed = ABS(velocity)
velocity(0) = 0 m/s
velocity(t) = velocity(t – Δt) + (change_in_velocity) * Δt
position(0) = 400 m
position(t) = position(t – Δt) + (change_in_position) * Δt
Hasil Simulasi dan Modifikasi
a. At the terminal velocity, give the relationship
between weight and air_friction:
A. weight < air_friction B. weight = air_friction C.
weight > air_friction
b. Give the phases of the fall during the simulation.
c. Give the variable whose value we can use to trigger
the change in phase: acceleration, mass, position,
velocity, weight
d. Give the value(s) that change upon opening of the
parachute: acceleration_due_to_gravity, mass,
projected_area, weight.
e. Describe anticipated changes to the graphs after
deployment of a parachute.
Terjun Payung
Dalam memodelkan terjun payung, akan digunakan pergerakan benda jatuh dengan gaya gesek.
Misalkan seseorang melompat dari helikopter yang tidak bergerak pada ketinggian 2000 m dan kita
mengabaikan perubahan kepadatan udara.
Untuk memodelkan terjun payung dari helicopter, akan dipertimbangkan 2 tahap:
1. pada saat orang tersebut mengalami jatuh bebas
2. setelah parasut terbuka, di mana luas permukaan yang lebih besar akan memberikan gaya
gesek yang lebih besar.
Dalam model ini, perbedaan mendasar dari kedua tahapan di atas adalah luas daerah yang
terproyeksi pada arah pergerakan (turun/ke bawah).
Diasumsikan luas penampang seorang penerjun payung pada saat tangan terbentang dan kaki
tertekuk di lutut (stable arch position) adalah 0.4 m2. Luas parasut akan tergantung pada desain,
tapi kita mengasumsikan 28 m2 sebagai luas parasut.
Tali penahan parasut akan ditarik pada ketinggian 1000 m di atas permukaan tanah.
Model Diagram
Hasil Simulasi
a. How does the terminal speed of a skydiver who
curls into a ball compare to that of the same
skydiver who is in a stable arch position?
A. Less B. Equal C. Greater
b. Referring to Figure, approximately how long does
it take for the skydiver in freefall to be close to
terminal speed?
A. 13 s B. 21 s C. 40 s
c. Referring to Figure, at approximately what time
does the skydiver pull the ripcord?
A. 13 s B. 21 s C. 40 s
Bungee Jumping
Pergerakan yang terjadi pada tali bungee serupa dengan yang terjadi pada pegas.
Akibatnya, dalam memodelkan bungee jumping kita menggunakan hukum Fisika
yang berkaitan dengan pegas, Hukum Hooke.

Hukum Hooke menyatakan bahwa pegas bersifat elastis, sehingga dapat “bergerak
ke posisi awal” sepenuhnya. Dalam hal ini, hukum Hooke dapat diterapkan hanya
pada saat pegas tidak diregangkan terlalu banyak.

Hukum Hooke menyatakan bahwa dalam batasan elastisitas pegas, gaya


pengembalian posisi (𝐹) yang terjadi pada pegas sebanding, namun pada arah yang
berbeda, dengan jarak perubahan pegas (𝑠) ke titik setimbang. Maka, untuk
konstanta pegas 𝑘:
𝑭 = – 𝒌𝒔
Hukum Hooke
Pegas Tanpa Gaya Gesek

weight_displacement = -weight/spring_constant

acceleration due_to_gravity is +9.81 m/s2


restoring_spring_force = –spring_constant *
(length – unweighted_length)
Hasil Simulasi Pegas Tanpa Gaya Gesek
Hail Simulasi Pegas dengan Gaya Gesek
Model Bungee Jumping
Berat tali bungee akan diabaikan dalam model ini.
Gaya yang terlibat adalah berat pelompat, gaya pegas dari tali, dan gaya gesek dengan
udara.

Perbedaan antara model bungee jumping dengan model pegas dengan gaya gesek adalah
formula untuk restoring_spring_force. Pada pegas, sewaktu beban berada di atas titik
kesetimbangan, pegas akan memberikan gaya ke arah yang berlawanan. Namun pada saat
pelompat berada di atas panjang tali bungee, tali tidak memberikan gaya apapun.
Panjang tali bungee (unweighted_length) adalah panjang normal tali sebelum diberi beban.
Akibatnya restoring_spring_force merupakan ekspresi kondisional. Jika panjang melebihi
unweighted_length, maka gaya pegas dari tali akan memenuhi hukum Hooke’s law dengan
posisi adalah (length – unweighted length).
if (length > unweighted_length) then
restoring_spring_force ← –spring_constant * (length - unweighted_length)
else
restoring_spring_force ← 0
Model Diagram
Perumusan Model
With down being the positive direction, give the formulas for each of the following
components of the diagram for a bungee jump (Figure 3.2.6).
a. total_force
b. acceleration
c. weight
d. acceleration_due_to_gravity with two digits after the decimal
e. air_friction assuming Newtonian friction, sea-level air density, and absolute
value function ABS
f. restoring_spring_force when length is greater than unweighted_length
g. restoring_spring_force when length is less than unweighted_length
Hasil Simulasi

Anda mungkin juga menyukai