Anda di halaman 1dari 7

BAB II

URAIAN UMUM

A. Definisi Puskesmas
Menurut Permenkes RI No. 43 Tahun 2019 Puskesmas didefinisikan
sebagai fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan upaya
Kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat
pertama,dan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif diwilayah
kerjanya.
B. Tugas dan fungsi Puskesmas
Tugas dan fungsi puskesmas berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan
Republk Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang puskesmas adalah sebagai
berikut:
1. Tugas
a. Melaksanakan kebijakan Kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan Kesehatan diwilayah kerjanya.
b. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
c. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga
2. Fungsi
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
b. Penyelenggaran Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Tingkat pertama
di wilayah kerjnya

3
4

C. Pelayanan Kefarmasian
Menurut Permenkes No. 74 tahun 2016 Tentang Standar pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian;
b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan
c. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien (patient safety)

Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar:


pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai. Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis diantaranya :
1. perencanaan kebutuhan;
Dalam membuat perencanaan pengandaan Sediaan Farmasi, alat kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai perlu di perhatikan pola penyakit, pola konsumsi,
budaya dan kemampuan masyarakat.
2 permintaan;
Permintaan adalah proses permintaan oba tari puskesmas ke dinas kabupaten.
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan di puskesmas sesuai pola penyakit dan
konsumsi yang ada.
3. penerimaan;
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima
4. penyimpanan:
Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal
pengecualian atau darurat dimana atau isi dipindahkan dalam wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada
wadah baru. Wadah sekurang – kurangnya memuat nama Obat, no batch dan
tanggal kadaluwarsa.
5

Semua obat/bahan obat hrus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin
keamanan dan stabilitasnya. Sistem penyimpanan dilakunan dengan
memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi obat serta disusun secara alfabetis.
Pengeluaran obat menggunakan system FEFO (First Expire First Out) dan FIFO
(First In First Out)
5. pendistribusian;
endistribusian Pendistribusian obat di puskesmas merupakan kegiatan
pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi
kebutuhan sub unit farmasi Puskesmas. Pendistribusian obat kepada pasien
dilakukan oleh pegawai apotik di Puskesmas berdasarkan resep dokter yang
diberikan.
6. pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan;
a. Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai meliputi
pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stok),
penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencacatan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Laporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Laporan
internal merupakan laporan yang digunakan untuk kebutuhan
manajemen Apotek,meliputi keuangan, barang dan laporan
lainnya.
c. Laporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk
memenuhi kewajiban sesuai dengan ketetntuan peraturan
perundang-undangan meliputi pelaporan narkotika
(menggunakan formulir 3), psikotropika (menguunakan B.
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, meliputi:
a. pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat
formular dan pelaporan lainnya
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
c. konseling;
6

d. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);


e. pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
f. pemantauan terapi Obat; dan
g. evaluasi

D. Sedian Farmasi
1) Obat
a. Pengertian
Obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2016 adalah bahan atau paduan bahan, termasuk
produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
system fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia
b. Penggolongan obat
1) Obat Bebas
Obat golongan ini termasuk obat yang relatif paling aman, dapat
diperoleh tanpa resep dokter, selain di apotek juga dapat diperoleh
diwarung-warung. Obat bebas dalam kemasannya ditandai dengan
lingkaran berwarna hijau. Contohnya adalah paracetamol, vitamin c,
asetosal (aspirin), antasida daftar obat esensial (DOEN), dan obat
batuh hitam (OBH).

Gambar 2.1 Logo obat bebas


2) Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas atau obat yang masuk dalam daftar “W”
Menurut Keputusan Mentri Kesehatan RI yang menetapkan obat-
obatan ke dalam daftar obat “W” memberikan pengertian obat bebas
7

terbatas adalah Obat Keras ysng dapat serahkan kepada pemakainya


tanpa resep dokter, bila penyerahan memenuhi persyaratan yang
sebagaimana telah diatur dalam PERMENKES NOMOR :
919/NENKES/PER/X/1993 Pasal 2. Tanda khusus untuk obat bebas
terbatas berupa limgkaran warna biru dengan garis berwarna hitam.
Contohnya obat flu kombinasi (tablet), cholorphenamin (CTM), dan
mebendazol.

Gambar 2.2 Logo obat bebas terbatas


3) Obat Keras
Obat Keras atau obat daftar G menurut menurut Bahasa “G”
singkatan dari “Gevaarlijik” artinya berbahaya jika pemakaianya
tidak berdasarkan resep dokter. Tanda khusus Obat Keras daftar G
adalah lingkaran bulatan berwarna merah dengan garis tapi berwarna
hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Contoh obat ini
adalah amoksilin, asam mefenamat

Gambar 2.3 Logo obat keras


4) Obat Narkotika
Obat yang berbentuk lingkaran dengan garis tepi berwarna merah
dan di dalamnya terdapat tanda plus atau simbol palang medali
merah adalah golongan obat narkotika. Obat ini sangat berbahaya
dan dapat menyebabkan ketergantungan.
8

Gambar 2.4 Logo obat narkotik


5) Obat Psikotropika
Sedangkan menurut undang-undang No. 5 tahun 1997,
psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alami
maupun sintetis, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan sistam saraf pusat, serta dapat menimbulkan
ketergantungan atau ketagihan.
6) Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut, dan secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan. Jamu adalah salah satu
bentuk obat tradisional. Macam macam Obat tradisional diantaranya;
a. Jamu
Obat jamu yaitu obat tradisional yang disediakan secara
tradisional, berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun
jamu tersebut, higenis (bebas cemaran), dan digunakan secara
tradisional, biasanya secara turun temurun selama beberapa
generasi. Obat jamu ini belum diteliti secara ilmiah, dan
digunakan hanya berdasarkan bukti empiris. Logo lingkaran
kuning dengan garis tepi hijau dan gambar ranting hijau di
dalamnya.

Gambar 2.5 Logo obat jamu


9

b. Obat Herbal Terstandar (OHT)


Obat Herbal Terstandar (OHT) yaitu obat yang diekstrak
dari bahan alam seperti dari tanaman, hewan, maupun mineral,
yang umumnya telah ditunjang dengan bukti ilmiah yaitu secara
penelitian pra klinik, dan pemrosesannya membutuhkan
keterampilan dan teknologi tinggi. Contoh OHT adalah Diapet,
Stimono, Kiranti Pegel Linu, Kiranti Sehat Datang Bulan. Logo
lingkaran kuning dengan garis tepi hijau dan gambar tiga buah
bintang hijau di dalamnya.

Gambar 2.6 Logo obat herbal tersetandar


c. Fitofarmaka
Fitofarmaka yaitu obat tradisional yang telah ditunjang oleh
bukti ilmiah secara penilitian Klinik (sampai ke manusia)
sehingga dapat disetarakan dengan obat modern. Penelitian klinik
akan lebih meyakinkan para dokter untuk mempergunakan obat
ini karena telah terbukti. Loga dari obat dengan lingkaran kuning
bergaris tepi hijau dan bergambar seperti kepingan salju di
dalamnya.

Gambar 2.7 Logo obat fitofarmaka

Anda mungkin juga menyukai