Anda di halaman 1dari 12

BAB V

TUGAS KHUSUS

A. SALURAN PENCERNAAN
1. Definisi Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah bagian dari organ pencernaan manusia yang
terdiri dari enam bagian yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar dan anus.Keenam organ tersebut adalah satu kesatuan yang
disebut dengan sistem pencernaan.
Saluran pencernaan manusia, atau disebut juga dengan saluran
gastrointestinal, merupakan saluran yang memanjang dari mulut hingga ke
anus.Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat
gizi makanan yang kemudian dialirkan melalui peredaran darah.
Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan
anus.Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut,
kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
Pencernaan di dalam tubuh kita sangat penting karena tubuh
membutuhkan zat gizi dari makanan serta cairan dari minuman untuk tetap
berfungsi dengan normal.Zat gizi dari makanan diperlukan untuk
pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

2. Penyakit Saluran Pencernaan (DIARE)


Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses
tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3
kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, disebut
sebagai diare akut. Apabila diare berlangsung 2 minggu atau lebih,
digolongkan pada diare kronik.Feses dapat dengan atau tanpa lendir,
darah, atau pus. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri
abdominal, mulas, tenesmus, demam, dan tanda-tanda dehidrasi.1-4

21
22

3. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala Diare adalah :
 Dehidras
 Hilangnya nafsu makan
 Muntah
 Demam
 Mual
 Turunnya berat badan
 Pergerakan usus yang berair dan terus-menerus
 Keram perut
4. Etiologi/Penyebab
Penyebab diare adalah :
1) Virus
Merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak (70-80%).
Beberapa jenis virus penyebab diare akut antara lain Rotavirus serotype
1, 2, 8, dan 9 pada manusia, Norwalk virus, Astrovirus, Adenovirus
(tipe 40, 41), Small bowel structured virus, Cytomegalovirus.
2) Bakteri
Enterotoxigenic E. coli (ETEC), Enteropathogenic E. coli (EPEC),
Enteroaggregative E. coli (EAggEC), Enteroinvasive E. coli (EIEC),
Enterohemorrhagic E. coli (EHEC), Shigella spp., Campylobacter jejuni
(Helicobacter jejuni), Vibrio cholerae 01, dan V. choleare 0139,
Salmonella (non-thypoid).
3) Helminths
Strongyloides stercoralis, Schistosoma spp., Capilaria philippinensis,
Trichuris trichuria.
4) Protozoa
Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, Cryptosporidium,
Microsporidium spp., Isospora belli, Cyclospora cayatanensis
5) Makanan
Contohnya seperti makanan yang pedas
23

5. Klasifikasi dan Patofisiologi


Diare spesifik diklasifikasikan secara klinis dan patofi siologis menjadi
diare nonspesifikasi disebabkan invasi bakteri dan sitotoksin di kolon
dengan manifestasi sindrom disentri dengan diare disertai lendir dan darah.
Gejala klinis berupa mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah,
demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi.Pada pemeriksaan tinja
rutin makroskopis ditemukan lendir dan/ atau darah, mikroskopis didapati
sel leukosit polimorfonuklear. 2-4
Diare dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme.Pada infeksi bakteri
setidaknya ada dua mekanisme, yaitu peningkatan sekresi usus dan
penurunan absorbsi di usus.Infeksi bakteri menyebabkan infl amasi dan
mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya diare. Infeksi bakteri
yang invasif mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit dalam feses
2-4

6. Pengobatan farmakologi
Pengobatan farmakologi diantara lain:
a) Metronidazole
Adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri di berbagai organ
tubuh, termasuk di saluran pencernaan, paru-paru, darah, saluran kemih,
hingga kelamin. Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani infeksi
parasit tertentu, seperti trikomoniasis atau amebiasis.
 Indikasi : menghambat pembentukan protein yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikroba, termasuk bakteri dan
parasit
 Golongan : Antibiotik
 kandungan : Metronidazole 500 mg
 Aturan Pakai : Dewasa 2 x 1 Sehari
 Efek Samping :
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Sembelit atau justru diare
24

- Rasa seperti logam di mulut


- Hilang nafsu makan
- Pusing atau sakit kepala
b) Cotrimoxazole
Bermanfaat untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri,
seperti bronkitis, infeksi pada telinga bagian tengah (otitis media),
dan infeksi saluran kemih.
 Indikasi : untuk infeksi bakteri Gram positif dan negatif yang
rentan, seperti infeksi saluran kemih akibat Eschericia coli ataupun
kasus shigellosis
 Golongan : Antibiotik sulfonamida
 Kandungan : trimethoprim 80 mg dan sulfamethoxazole 400 mg
 Aturan Pakai : Dewasa 2x sehari
 Efek Samping : Mual,munta,ruam pada kulit
c) Oralit
Oralit merupakan larutan untuk menyembuhkan diare. Oralit
merupakan larutan pengganti cairan dan elektrolit yang ada di dalam
tubuh karena diare. Oralit boleh dikonsumsi bayi, anak-anak, hingga
usia dewasa. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral.
 Indikasi : Obat ini digunakan untuk mencegah dan mengobati
dehidrasi akibat diare dan muntah.
 Golongan Obat : -
 Aturan Pakai : Anak usia di bawah 1 tahun: 300 ml atau 1.5 gelas,,
Anak usia 1-5 tahun: 600 ml atau 3 gelas., Anak di atas 12 tahun: 12
gelas., Penggunaan Oralit secara berlebih menimbulkan efek yang
tidak baik untuk tubuh, 1 Sachet Oralit dilarutkan dalam 1 gelas air
(200 ml).
 Efek Samping : sembelit dan konstipasi
d) Attappulgite
Adalah obat untuk meredakan diare. Obat ini tersedia dalam
bentuk tablet. Walaupun termasuk dalam obat bebas yang bisa dibeli
25

tanpa resep dokter, attapulgite tidak boleh dikonsumsi secara


sembarangan.
 Indikasi : Meredakan dan mengurangi diare
 Golongan : Anti diare
 Kandungan : Attappulgite 600 mg
 Aturan Pakai : Dewasa berikan dosis awal 2 tablet sesudah diare
pertama. Untuk dosis lanjutan, berikan 2 tablet setiap sesudah buang
air besar (diare)
 Efek Samping : Sembelit atau konstipasi

e) Inamid
Obat yang digunakan untuk mengatasi diare akut ( diare yang
terjadi kurang dari 14 hari ). Kandungan di dalamnya, yakni
loperamide, bekerja dengan cara memperlambat gerak usus besar
sehingga mengurangi gerak usus besar.
 Indikasi : Terapi simtomatik untuk diare nonspesifik akut dan
kronik.
 Golongan : Anti diare.
 Kandungan : Loperamid.
 Aturan pakai : Dewasa sehari 1-2 tab/ 2mg.
 Efek Samping : Mulut kering, konstipasi,mual,muntah.

f) Zinc
Dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada kasus diare,
sehingga membantu menurunkan episode diare, memperbaiki
pervalensi dan resiko diare berkepanjangan serta menunjukkan
penurunan insiden diare persisten.
 Indikasi : membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan
mengatasi defisiensi zinc pada kasus diare.
 Kandungan : Zinc 20 mg
 Aturan Pakai : Dewasa 1x1 tab
26

 Efek Samping : Sakit perut, dispepsia, mual, muntah, diare, iritasi


lambung, gastritis.
7. Pengobatan non farmakologi
Pengobatan non farmakologi anatara lain:
- Air putih
Mengkonsumsi cairan yang banyak bisa menjadi obat bisa menjadi
obat diare alami sekaligus mencegah dehidrasi
- Oralit buatan sendiri
Selain cairan, nutrisi dan mineral penting yang tersimpan dalam tubuh
juga bisa hilang.
- Teh jahe
Jahe merupakan rempah yang telah banyak digunakan sebagai obat
alami untuk menangani rasa tak nyaman di bagian perut.Bersifat
antiradang, antinyeri, antibakteri, dan memiliki kandungan
antioksidan, jahe bisa menenangkan perut yang melilit akibat diare.
- Lada putih
Lada putih adalah biji lada yang diolah saat kondisinya sudah matang
sempurna dan kemudian dikeringkan.Lada putih kering biasanya
digunakan untuk mengobati sakit perut, diare, dan kolera karena
mengandung piperine.Piperine dilaporkan dapat meredakan rasa sakit
dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
- Cuka apel
Cuka apel terbuat dari ekstrak apel yang difermentasi.Fermentasi ini
menghasilkan senyawa pektin yang membantu pertumbuhan bakteri
baik.

B. INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ( ISPA )


1. Definisi ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang
menyerang satu komponen saluran pernapasan, terutama pernapasan bagian
atas. Bagian saluran pernapasan atas yang terkena dapat meliputi hidung,
sinus, faring, dan laring. Contoh infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu
27

biasa, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis, dan sinusitis (infeksi


sinus).

2. Tanda dan gejala


Gejala ISPA berlangsung antara 1–2 minggu. Pada sebagian besar kasus,
penderita gejala akan mereda setelah minggu pertama.
Gejala infeksi saluran pernapasan akut di saluran pernapasan atas dan bawah
bisa berbeda. Pada penderita ISPA yang terjadi di saluran pernapasan atas,
gejala yang dapat timbul adalah:
- Batuk
- Bersin
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Demam
- Mudah lelah
- Sakit kepala
- Nyeri menelan
- Mengi
- Pembesaran kelenjar getah bening
Sementara itu, gejala ISPA yang terjadi di saluran pernapasan bawah antara
lain:
- Batuk berdahak
- Sesak napas
- Demam

3. Penyebab
ISPA disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di saluran pernapasan.
Saluran pernapasan yang dapat terserang infeksi bisa saluran pernapasan atas
atau bawah. Meski demikian, ISPA paling sering disebabkan oleh infeksi
virus dan paling sering terjadi di saluran pernapasan bagian atas. Beberapa
jenis virus yang sering menyebabkan ISPA adalah:
o Rhinovirus
28

o Respiratory syntical viruses (RSVs)


o Adenovirus
o Parainfluenza virus
o Virus influenza
Sementara itu, beberapa jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan ISPA
adalah:
- Streptococcus
- Haemophilus
- Staphylococcus aureus
- Klebsiella pneumoniae
- Mycoplasma pneumoniae
- Chlamydia

4. Pengobatan Farmakologi
Pengobatan farmakologi diantaranya:

a) Paracetamol
Obat untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang, misalnya
sakit kepala, nyeri haid, atau pegal-pegal. Paracetamol atau acetaminophen
tersedia dalam bentuk tablet, sirop, tetes, suppositoria, dan infus.
 Indikasi : Demam, pusing, nyeri
 Golongan : Analgetik antipiretik.
 Kandungan : Paracetamol 500 mg
 Aturan pakai : Dewasa 3 x 1 tab Anak Anak < 12 tahun setengah
dosis dewasa
 Efek samping : Sakit perut,mual,muntah

b) Ibuprofen
Adalah obat untuk untuk meredakan nyeri dan menurunkan deman. Obat
ini juga memiliki efek antiradang. Ibuprofen bisa digunakan untuk
meredakan nyeri haid, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri sendi
29

akibat radang sendi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan
sirop.
 Indikasi : Meredakan nyeri, demam, dan radang sendi
 Golongan : Analgetik antipiretik
 Kandungan : Ibu Profen 400 mg
 Aturan pakai : Dewasa: Dosis yang dianjurkan 200-250 mg 3-4 kali
sehari. Anak 8-12 tahun: 200-250 mg 3-4 kali sehari. Tidak boleh
dipergunakan pada anak dengan berat badan kurang dari 7 kg
 Efek samping :
- Perut kembung
- Mual dan muntah
- Diare atau malah sembelit
- Sakit maag
- Pusing
- Sakit kepala

c) Ambroxol
Adalah obat untuk mengencerkan dahak. Obat ini dapat digunakan pada
berbagai kondisi dengan batuk berdahak, termasuk batuk pilek (common
cold), bronkitis, emfisema, atau bronkiektasis.
 Indikasi : membuat dahak menjadi lebih encer dan lebih mudah
dikeluarkan saat batuk.
 Golongan : Mukolitik
 Kandungan : Ambroxsol 30 mg
 Aturan Pakai : Dewasa dan anak >12 tahun: 30 mg, 2-3 kali sehari
 Efek samping : Mual, muntah, tenggorokan kering.

d) Guaifenesin/Glyceryl guaiacolate ( GG )
Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan volume dahak dan
membuatnya lebih encer sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran
pernapasan melalui jalur nafas dengan proses batuk
 Indikasi : Meringankan batuk produktif (sebagai ekspektoran).
30

 Golongan : Ekspetoran
 Kandungan : Guaifenesin/ Glyceril Guaiacolat 100 mg
 Aturan pakai : 2-4 tablet tiap 4 jam.Maksimal: 24 tablet sehari.
 Efek samping : mual, muntah, diare dan nyeri perut bagian bawah

e) Amoxicilin
Amoxicilin Adalah antibiotik golongan aminopenisilin semisintetik yang
menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di
dinding sel bakteri dengan mengikat 1 atau lebih protein pengikat
penisilin (PBP), sehingga menghambat biosintesis dinding sel dan
akhirnya menyebabkan lisis bakteri. Obat ini digunakan untuk infeksi
yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka spt Staphylococcus
bukan penghasil penisilinase, Streptococcus, E.Coli, H.Influenzae,
Streptococcus Pneumoniae, Streptococcus Faecalis, P.mirabilia dan
N.Gonorrheae (bukan penghasil penisilinase) pada penyakit infeksi kulit
dan jaringan lunak, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran
genitourinari, dan gonore. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI
DENGAN PETUNJUK DOKTER.
 Indikasi : infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran genitourinari,
dan gonore yang disebabkan organisme Gram positif & Gram
Negatif yang peka terhadap Amoxicillin
 Golongan : Antibiotik
 Kandungan : Amoxicillin 500 mg
 Aturan pakai : Dewasa 3 x 1 tab. 12 < setengah dosis dewasa ( 250
mg)
 Efek samping : Mual, diare, muntah, perubahan warna gigi (coklat,
kuning, abu-abu) terutama pada anak-anak

f) Cefadroxil
Cefadroxil merupakan antibiotika golongan Cefalosporin. Antibiotika ini
bekerja dengan cara mengikat 1 atau lebih protein pengikat penisilin
(PBPs) yang pada gilirannya menghalangi langkah transpeptidasi akhir
31

sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat


biosintesis dinding sel dan menahan perakitan dinding sel yang
mengakibatkan lisis bakteri. Antibiotik ini digunakan untuk mengatasi
infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin serta infeksi kulit
dan jaringan lunak.
 Indikasi : Mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan
kelamin serta infeksi kulit dan jaringan lunak
 Golongan : Antibiotik
 Kandungan : Cefadroxil 500 mg
 Aturan pakai : Dewasa atau anak dengan berat badan (BB) >40
kg:000 mg, 1 kali sehari atau 500 mg, 2 kali sehari, selama minimal
10 hari.
 Efek samping : Diare, mual, muntah, dispepsia, sakit perut, glositis
7. Pengobatan Non Farmakologi
 Perbanyak minum air hangat
Air hangat karena bisa membantu juga melancarkan dahak dan rasa
hidung tersumbat. Selain itu, bisa juga sebagai daya tahan tubuh karena
bisa membantu juga menjaga suhu badan.
 Bawang putih (Allium sativum)
Sebagai profilaksis atau terapi awal dapat menurunkan frekuensi cold
pada pasien dewasa, namun tidak memiliki efek terhadap durasi
gejala.Bawang putih dapat meredahkan kongesti atau hidung tersumbat
yang merupakan gejala awal dari common cold . Cara yang paling efektif
yaitu menambahkan irisan bawang putih pada kuah sup hangat, hal ini
karena irisan bawang putih akan melepaskan senyawa allicin yang
merupakan antibiotik alami yang akan membunuh virus dan infeksi
bakteri.
 Herbal Teh hijau (green tea) dan teh hitam (Black tea)
Mengkonsumsi teh hangat baik itu teh hijau, teh hitam atau chamomile
tea dapat meredakan gejala hidung tersumbat atau kongesti yang sangat
menganggu dari common cold. Hal ini karena kandungan theophylline
pada daun teh yang diseduh akan membuka saluran nafas dan
32

memudahkan proses bernafas. Jenis teh chamomile merupakan jenis teh


yang paling efektif dibanding jenis teh yang lainnya dalam meredakan
gejala common cold dan dianjurkan untuk mengkonsumsi 5 cangkir teh
hangat tiap hari.

Anda mungkin juga menyukai