Gtem
Gtem
PETUNJUK PELAKSANAAN
TEMU KARYA RELAWAN PMI TINGKAT NASIONAL VI
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Temu Karya, yang menjadi salah satu strategi pembinaan dan pengembangan relawan
dikemas untuk melakukan evaluasi dan pembinaan serta mempertemukan para
relawan PMI untuk bersama-sama memantau dan mengevaluasi pembinaan yang
telah dilaksanakan PMI, sekaligus meningkatkan peran dan kakegiatan relawan
untuk mendukung dan melaksanakan program peningkatan kapasitas
organisasi dan pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI).
Temu Karya Relawan diikuti oleh, anggota Korps Sukarela (KSR), Tenaga Sukarela
(TSR), serta Donor Darah Sukarelawan (DDS) serta pengurus dan Staff dari Palang
Merah Indonesia (PMI) seluruh Indonesia yang mempunyai semangat pengabdian
dalam mengaplikasikan Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional.
Arti penting dari Temu Karya Relawan adalah wadah untuk melakukan evaluasi atas
pelaksanaan pembinaan relawan PMI melalui kegiatan pertemuan, pertukara pengetahuan,
ketrampilan dan sikap Relawan PMI; melakukan karya bakti di masyarakat, melalui
kegiatan simulasi di masa darurat atau damai, bergembira dengan kegiatan seni budaya
dan olahraga, serta momentum penghargaan bagi Relawan dengan hasil akan memberikan
usulan pemecahan masalah yang terjadi melalui merekomendasikan pokok – pokok pikiran
KSR, TSR dan DDS untuk kemajuan PMI.
Dengan demikian Temu Karya Relawan merupakan program utama PMI dalam pembinaan
relawan PMI semua tingkatan, sesuai dengan amanat negara melalui undang-undang no 1
tahun 2018 tentang kepalangmerahan, untuk memastikan bahwa kegiatan Temukarya ini
dapat berjalan baik dan sukses diperlukan pedoman umum yang berisikan pedoman
pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan.
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan keterlibatan KSR, TSR, dan DDS dalam proses pengambilan keputusan
dan kegiatan PMI.
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan Relawan PMI dalam menerapkan
nilai-nilai kepalangmerahan melalui proses merencanakan, melaksanakan, dan
mengelola pelayanan PMI.
3. Membangun jejaring kerjasama antara relawan dan mitra.
4. Menyamakan pemahaman antar Pengurus, Staf dan Relawan dalam proses pembinaan
dan pengembangan Relawan.
1) Panitia
2) Pelatih
3) Fasilitator
4) Perwakilan Kontingen
5) Donor
6) Stakeholder/Mitra PMI
7) dll
3. Waktu
Temu Karya Relawan PMI Tingkat Nasional VI Tahun 2018 dilaksanakan :
4. Pelaksana
a. Panitia pengarah terdiri dari unsur Pengurus PMI Pusat, Provinsi Jawa Barat, PMI
Provinsi DKI Jakarta serta unsur Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota tuan rumah
dengan penjabaran tugas masing-masing. Jika diperlukan panitia pengarah dapat
membentuk tim teknis untuk membantu dalam proses perencanaan yang
merupakan gabungan antara PMI dan unsur Pemerintah Pusat dan Provinsi .
b. Panitia pelaksana terdiri dari unsur Pengurus, staf dan relawan tingkat PMI Pusat,
PMI Propinsi Jawa Barat, PMI Provinsi DKI Jakarta, PMI Kabupaten/kota se – Jawa
Barat dan unsur Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota serta ICRC, IFRC, dan PNS
delegasi Indonesia dengan penjabaran tugas masing-masing.
Penetapan Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Temu Karya di semua tingkatan
ditetapkan melalui Surat Keputusan Pengurus PMI dimasing-masing tingkatan dan
Gubernur dan Bupati/Walikota yang ditempati untuk Panitia dari Unsur
Pemerintah.
5. Fasilitator
a. Fasilitator berasal dari unsur Internal PMI, IFRC, ICRC, PN dan tenaga ahli sesuai
kompetensi dan jenis kegiatan. Yang bertugas memfasilitasi dan mengklarifikasi
apa yang sudah dilakukan oleh peserta terdiri proses pembelajaran, dari kegiatan
yang dilakukan peserta Temu Karya.
b. Fasilitator yang berasal dari unsur Eksternal PMI sesuai kompetensi dan
dibutuhkan sesuai jenis kegiatan yang bertugas memfasilitasi pembelajaran dan
mengklarifikasi apa yang sudah dilakukan oleh peserta terdiri proses
pembelajaran, kegiatan yang dilakukan peserta Temu Karya.
a. Peserta Inti
Setiap PMI Provinsi mengirimkan kontingen dengan pilihan sbb:
Komposisi peserta pria dan wanita ditentukan oleh setiap kontingen dengan
mempertimbangkan keseimbangan akses keterlibatan, peran, minat,
kompetensi.
b. Kriteria
1) Peserta, adalah anggota relawan PMI yang akan terlibat langsung diseluruh
proses Temu Karya
Anggota KSR
1
Mengacu kepada AD/ART pasal tentang Anggota Sukarelawan PMI
a) Ketua Kontingen
b) Tugas Ketua Kontingen adalah bertanggung jawab terhadap proses
persiapan, pelaksanaan dan akhir kegiatan sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Pengurus PMI.
c) Peran Ketua Kontingen adalah berperan sebagai perwakilan dari
Pengurus PMI dalam kegiatan Temu Karya.
Pendamping kontingen
Pendamping kontingen adalah orang yang ditunjuk oleh Pengurus PMI yang
memiliki kemampuan dalam materi kegiatan Temu karya dengan peran yaitu :
a) Peran: membantu pimpinan kontingen memfasilitasi setiap indivu peserta
agar dapat melaksanakan peran dan tanggung jawab sesuai minat dan
kompetensi masing-masing, sehingga mendukung pencapaian tujuan
pembinaan dan pengembangan relawan
b) Pendamping bisa dari unsur Pengurus ,staf, pelatih dan relawan
c) Mendapat mandat dari PMI Provinsi yang bersangkutan, yang dibuktikan
dengan surat tugas
d) Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter
e) Membawa 2 lembar foto diri ukuran 3 x 4 cm (foto terbaru berwarna)
1) Peserta Aktif
Turut serta dan berperan aktif dalam kegiatan - kegiatan Temu Karya
2) Peninjau
Dapat turut mengamati kegiatan Temu Karya.
A. Sebelum Temukarya
Hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan Temukarya :
a. Menyiapkan Staf dan Relawan yang memiliki komptensi sesuai dengan bidang Temu
Karya
b. Menyiapkan keterlibatan personil dari unsur Pemerintah dan masyarakat
c. Melakukan orientasi tentang Temu Karya KSR, TSR dan DDS meliputi penyamaan
persepsi melalui informasi pembinaan dan pengembangan relawan, kepemimpinan,
koordinasi.
Kontingen dapat melakukan promosi dan publikasi kepada pemda, instansi, perusahaan,
dan masyarakat terkait keterlibatannya dalam Temu Karya. Hal ini merupakan salah satu
strategi penyebarluasan kepalangmerahan, serta menarik minat, dan advokasi kepada
mereka untuk mendapatkan dukungan baik berupa non-material (misal: fasilitator, minat
masyarakat untuk bergabung dengan PMI, minat perusahaan untuk bekerjasama),
material, dan anggaran yang tidak saja bermanfaat untuk kegiatan Temu Karya, tetapi
juga berdampak jangka panjang (pembinaan dan pengembangan relawan, serta
program-program PMI). Beberapa PMI Propinsi dan Kabupaten/Kota telah mendapatkan
fasilitas anggaran untuk pelatihan-pelatihan paska Temu Karya dan hak guna pakai
gedung kantor dari pemda setelah mendapatkan laporan prestasi dan keterlibatan aktif
PMI Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam kegiatan-kegiatan PMI ditingkat nasional
3. Perlengkapan
a. Pendaftaran tahap I tanggal 9-15 Juli 2018 (perkiraan jumlah peserta); Surat dari
masing-masing PMI Provinsi.
b. Pendaftaran tahap II tanggal 15-31 Juli 2018 (semua peserta masuk dalam MIS
PMI, Peserta Inti (45 orang); Peserta Peninjau Aktif (maksimal 38 orang); Peserta
Peninjau Pasif/Pendukung, berapa orang);
c. Semua peserta harus di daftarkan dalam MIS PMI secara online di mis.pmi.or.id
diteruskan dengan surat ke PMI Pusat Cq. Panitia Temukarya di lampiri nama nama
peserta;
d. Pendaftaran Tahap III tanggal 1-10 Agustus 2018 (informasi tentang jadwal
kedatangan dan moda transportasi yang digunakan); Surat PMI Provinsi ke PMI
Pusat. Cq. Panitia Temu Karya
e. Daftar Ulang tanggal 14-16 September 2018 di ruang sekretariat lokasi kegiatan;
Surat Tugas dengan lampiran dengan format sebagai berikut:
Koordinator Bidang :
2. Alur kegiatan
Seluruh rangkaian kegiatan Temu Karya ini dirancang sesuai siklus manajemen relawan
sehingga memberikan gambaran proses pembinaan dan pengembangan.
• Promosi dan Publikasi • Kegiatan Temu
• Pendaftaran Peserta • Kegiatan Pengembangan
` • Pendataan Kompetensi Kapasitas
• Pembukaan
• Proses Pemantauan
• Proses Pemantauan
Perekrutan Pelatihan
Pengakuan &
Penugasan
Pengharagaan
• Kegiatan Persahabatan
• Proses Pemantauan dan •Kegiatan Karya
Evaluasi •Proses Pematauan
• Penutupan dan
Menghasilkan
Rekomendasi
a. Jika suatu Provinsi atau Kab./Kota hanya mengikutsertakan peninjau dalam kegiatan
Temukarya maka harus terdiri dari unsur pengurus, staf, dan relawan.
b. Kegiatan akan mengakomodir keberadaan pengurus, staf dan pembina untuk dapat
mengembangkan kapasitas masing-masing.
3. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan untuk Temu Karya Relawan PMI Tingkat Nasional VI Tahun 2018,
Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia 2018 berupa :
a. Perkemahan
Setiap kontingen akan mendapatkan kavling dengan ukuran 15 x 20 M.
Nomor kavling sesuai dengan hasil undian yang dilakukan saat daftar ulang.
Setiap kontingen akan disediakan sebanyak 6 unit tenda keluarga.
Panitia akan menyiapkan 1 titik sumber arus listrik 10 Amper di setiap kavling,
dan 1 Buah lampu Penerangan di luar, instalasi disediakan oleh kontingen
masing – masing.
Panitia akan menyiapkan penerangan jalan di setiap pengkolan.
Panitia akan menyediakan pos kesehatan, tetapi kontingan diharapkan menjaga
kesehatan masing masing.
Tiap kontingen mendapatkan ruang pameran ( tenda) dengan ukuran 3 x 3
meter, 1 buah meja dan 1 kursi.
b. Home stay
Home stay sangat evektif untuk kegiatan yang jauh serta tidak
mempunyai ruang khusus/lapangan di lokasi Penyelengaraan. Peserta
dapat menginap/diinapkan dirumah masyarakat setempat dengan dikoordinasikan
dan bekerjasama dengan Kepala Desa dan Pemda setempat. Adapun mekanisme
kegiatan home stay sebagai berikut:
1 Apel Pagi
4 Parade Budaya
1 Kedatangan Kontingen ( Daftar Ulang)
| Pengkaplingan, Nomor Booth, 5 Bazaar Budaya
Atribut, dll
4 Pembekalan Fasilitator's
08.00 - 12.00 1 Rapat TIM Kecil hasil Lokakarya-2 1 Rapat TIM Kecil hasil Lokakarya-2
Bidang TEMU Bidang TEMU+ PK + KARYA -
2 Pertemuan Relawan Nasional (3) PERSAHABATAN
3 Pengembangan Kapasitas -Karya 2 Pertemuan Relawan Nasional (4)
Dimasyarakat "Pemberdayaan 3 Pengembangan Kapasitas -Karya
dimasyarakat" Dimasyarakat "Penyusunan Laporan
4 Simulasi TDB - Pelaksanaan dan Evaluasi"
5 Karya Peduli kesehatan 4 EVALUATION AND BRIEFING -
(Pelaksanaan) CREATIVE - FUN - FRIENDSHIP (4)
6 EVALUATION AND BRIEFING - 5 BAZAAR Budaya
CREATIVE - FUN - FRIENDSHIP (3) E 6 PIKNIK PERSAHABATAN
7 BAZAAR Budaya
1 Persiapan Penutupan
2 Tim Evaluasi dan Penilaian
Menyiapkan seluruh Hasil
3 Penutupan
08.00 - 17.00
1. PMI Pusat dan Provinsi melakukan evaluasi proses penyelenggaraan kegiatan untuk
mengetahui faktor keberhasilan, kendala ataupun pendukung selama kegiatan sekaligus
mencari pembelajaran untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya;
2. Menindaklanjuti hasil monitoring evaluasi dari pelaksanaan temukarya, agar menjadi
acuan dalam penyusunan perencanaan PMI;
3. Laporan kegiatan bersifat mutlak dan harus dilaksanakan sebagai bentuk
pertanggungjawaban panitia;
4. Penunjukan tuan rumah Temukarya berikutnya dilakukan pada saat penutupan
Temukarya yang diputuskan melalui rapat pimpinan kontingen, dengan ditandai
penyerahan bendera Temukarya oleh Pengurus Pusat kepada Pengurus PMI Provinsi
tuan rumah.
A. Seragam
2. Seragam Lapangan
Pakaian seragam lapangan kontingen, dapat digunakan oleh peserta, peninjau, dan
penggembira pada saat mengikuti kegiatan yang bersifat sosialisasi pengetahuan dan
pemahaman, lokakarya
B. Tanda pengenal
4. Ketentuan pemakaian
a. Tanda pengenal diberikan oleh panitia, seluruh kontingen wajib melaporkan semua
anggota kontingennya (Peserta Inti, Peserta Peninjau Aktif, Peserta Peninjau
Pasif/Pendukung)
b. Tanda pengenal wajib dipakai selama Temukarya berlangsung.
c. Panitia / petugas berhak mempertanyakan keabsahan kehadiran di area Temukarya
bila tidak mengenakan tanda pengenal.
d. Panitia/petugas berhak untuk mengeluarkan seseorang/kendaraan dari area bila
tidak dapat membuktikan keikutsertaannya dalam Temukarya.
C. Pin
1. Pin Temu Karya didapat pada saat daftar ulang,yang dipakai selama pelaksanaan
Temu Karya
2. Pin kegiatan didapat setelah mengiuti kegiatan
Softcopy logo akan kami sebarkan melalui email masing-masing PMI Provinsi
Implementasi Petunjuk Pelaksanaan dan petunjuk Teknis Temukarya ini memerlukan komitmen
dan niat serta rasa tanggungjawab dari seluruh unsur-unsur PMI, baik Pengurus, staf maupun
relawannya terhadap pola pengembangan kapasitas KSR, TSR dan DDS di Indonesia.
Seluruh pihak diharapkan dapat memahami dan mendalami serta menjabarkannya kedalam
kerangka acuan atau lainnya yang lebih operasional dengan harapan agar kerangka pola
pembinaan Relawan yang sudah kita bangun dapat kita laksanakan sesuai dengan harapan dan
panduan yang ada.
Pengurus Pusat
PALANG MERAH INDONESUIA
Ketua Bidang PMR dan Relawan
H. Muhammad Muas, SH
BIDANG
TEMU
A. LOKAKARYA KEPALANGMERAHAN I
“Refleksi 73 Tahun PMI: Kepemimpinan PMI dan Manajemen Relawan dalam
pengembangan organisasi dan pelayanan”
Latar Belakang
Dalam rangka memperingati 73 tahun Palang Merah Indonesia, kira perlu melakukan
refleksi dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam
perkembangannya selama 73 tahun Palang Merah Indonesia mengalamai dinamka baik
secara organisasional maupun secara operasinal dalam pelayanan kepada masyarakat.
Palang Merah Indonesia terlibat dalam perjuangan sejarah pendirian bangsa, massa
konflik, dan masa damai, peranan pada semua masa tidak akan terlepas dari peranan
relawan yang merupakan ujung tombak dan tulang punggung organisasi. Pasang surut
organisasi selama 73 tahun ini perlu menjadi perhatian bersama, baik pasang surut
kepemimpinan dan juga pasang surut pembinaan relawan.
Manajemen Relawan yang merupakan dasar pola pembinaan relawan juga perlu mendapat
perhatian, meliputi proses rekrutmen, pola pelatihan, penugasan/mobilisasi, peningkatan
kapasitas dan penghargaan Relawan. Dinamika dan pasang surut pengeloaan relawan
secara baik juga menjadi tantangan masa depan dengan peliabatan secara aktif relawan
dalam pengembangan diri dan organisasi.
Pembinaan relawan PMI yang dilakukan oleh semua tingkatan PMImembutuhkan data yang
baik agar pembinaan yang dilakukan tepat sasaran. PMI Pusat bekerja sama dengan
Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) melakukan study/penelitian tentang
pembinaansukarelawan sesuai dengan siklus pembinaan. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi referensi bagi pembinaan relawan kedepan. Pada Temu karya ini akan
disampaikan hasil penelitian yang dilakuakan pada bulan oktober 2017-Januari 2018 untuk
dijadikan dasar pembinaan.
Diera informasi modern kebutuhan akan data sangat diperlukan untuk dapat membuat
analisa secara lebih cepat dalam rangka membuat sebuah keputusan terkait dengan
perencanaan program.
PMI Pusat telah mengembangkan system informasi manajemen berbasis IT yang telah
diaplikasikan ditingkat pusat dan beberapa Provinsi.Akan tetapi pada kenyataannya belum
dipergunakan dan dikelola secara maksimal oleh para pihak.
Diharapkan lokakarya ini dapat menyegarkan kembali komitmen pentingnya data base bagi
penyelenggaraan dan pengembangan organisasi.
Tujuan
1. Mendapatkan dasar yang kuat dari refleksi untuk pelayanan masyarakat dan pembinaan
relawan
2. Tersusunnya rekomendasi tentang hasil study relawan
3. Adanya database Relawan yang mudah diaksesdan dikelola
Peserta
1. Setelah pelaksanaan lokakarya akan dilanjutkan pada pertemuan tim kecil pada tanggal
20-21 september 2018 untuk membuat rumusan Hasil Lokakarya Kepalangmerahan
2. Panitia mempersiapkan tempat dan perlengkapan kegiatan
3. Peserta melakukan registrasi di tempat pelaksanaan
4. Panitia memeberikan pengantar dan tujuan Lokakarya
5. Pemaparan narasumber (ceramah informative)
6. Diskusi kelompok dan Praktek input data
7. Rekomendasi
1. Ruang pertemuan
2. Dokumen tentang kode etik penggunaan social media
Evaluasi
1. Dokumentasi kegiatan
2. Notulensi kegiatan
3. Rekomendasi kegiatan
4. Form evaluasi penyelenggaraan
Tindak lanjut
Lain-lain
Apabila membutuhkan informasi teknis lebih lanjut dapat menghubungi panitia Bidang
Temu
Sub Tema : Tantangan Implentasi dan Tindaklanjut UU No. 1 Tahun 2018 dalam
Pembinaan Relawan
Latar Belakang
Seiring dengan disyahkannya UU no. 1 Tahun 2018 tanggal 9 januari 2018 tentang
Kepalangmerahan, penyebarluasan informasi tentang UU ini sangat di perlukan oleh semua
jajaran yang ada di perhimpunan palang merah Indonesia. Relawan sebagai ujung tombak
organisasi perlu memutakhirkan informasi tentang UU ini guna memberikan pelayanan
kepalangmerahan lebih baik lagi.
Momentum Temu Karya ini dirasa penting untuk memberikan pemahaman kepada para
peserta temu karya tentang Undang-Undang Kepalangmerahan dan tantangan
implentasinya khususnya dalam rangka pembinaan relawan akan disampaikan oleh
Menteri Hukum dan HAM serta Ketua DPR RI serta pengurus pusat PMI. sehingga pada
akhirnya masing-masing mampu mengimplementasikan pada operasi kemanusiaan yang
dijalankan PMI sebagai tindak lanjut lokakarya ini.
Tujuan
1. Setelah pelaksanaan lokakarya akan dilanjutkan pada pertemuan tim kecil pada
tanggal 20-21 september 2018 untuk membuat rumusan Hasil Lokakarya
Kepalangmerahan
2. Hasil Lokakarya akan ditindaklanjuti oleh tim kecil
3. Panitia mempersiapkan tempat dan perlengkapan kegiatan
4. Peserta melakukan registrasi di tempat pelaksanaan
5. Panitia memeberikan pengantar dan tujuan Lokakarya
6. Pemaparan narasumber (ceramah informative)
7. Diskusi kelompok
8. rekomendasi
1. Ruang pertemuan
2. LCD Projector
3. Sound system
4. Meja registrasi
5. Absensi peserta
6. ATK (dibawa masing-masing peserta)
7. Pin Kegiatan (diserahkan setelah kegiatan)
8. Konsumsi narasumber dan panitia
Evaluasi
1. Dokumentasi kegiatan
2. Notulensi kegiatan
3. Rekomendasi kegiatan
4. Form evaluasi penyelenggaraan
Lain-lain
Apabila membutuhkan informasi teknis lebih lanjut dapat menghubungi panitia Bidang
Temu
Latar Belakang
Inonesia sebagai Negara berkembang harus peka terhadap perkembangan teknologi dan
informasi termasuk pemanfaatan media social dalam setiap lini kehidupan termasuk dalam
mengembangkan organisasi.
Komponen organisasi kepalangmerahan seperti IFRC sudah mempunyai aturan yang jelas
tentang penggunaan social media,maka palang merah Indonesia sebagai keluarga besar
Gerakan sudah selayaknya memiliki aturan tentang pemanfaatan social media untuk
komunikasi,publikasi dan pengembangan citra organisasi.
Tujuan
1. Relawan PMI dapat memanfaatkan berbagai jenis social media untuk publikasi kegiatan
kepalangmerahan
2. Dapat mengelola social media secara baik dan bertanggung jawab
Peserta
1. Menteri Kominfo
2. Ahli Social Media
3. Praktisi social media ( Vlogger-blogger)
4. Biro Humas Markas pusat
5. Bagian komunikasi IFRC, ICRC dan PNS
1. Setelah pelaksanaan lokakarya akan dilanjutkan pada pertemuan tim kecil pada tanggal
20-21 september 2018 untuk membuat rumusan Hasil Lokakarya social media PMI
2. Panitia mempersiapkan tempat dan perlengkapan kegiatan
3. Peserta melakukan registrasi di tempat pelaksanaan (penyerahan dokumen pengaturan
penggunaan social media,form Evaluasi kegiatan)
4. Panitia memeberikan pengantar dan tujuan Lokakarya
5. Pemaparan narasumber (ceramah informative)
6. Diskusi dan Tanya jawab
7. Rekomendasi
1. Ruang pertemuan
2. Dokumen tentang kode etik penggunaan social media
3. LCD Projector
4. Sound system
5. Meja registrasi
6. Absensi peserta
7. ATK (dibawa masing-masing peserta)
8. Pin Kegiatan (diserahkan setelah kegiatan)
9. Konsumsi (berupa Kudapan)
Evaluasi
1. Dokumen Kegiatan
2. Notulensi kegiatan
3. Form evaluasi penyelenggaraan
Tindak lanjut
Lain-lain
Apabila membutuhkan informasi teknis lebih lanjut dapat menghubungi panitia Bidang
Temu
Latar Belakang
Salah satu prinsip yang dimiliki oleh Palang Merah adalah semangat kemandirian.
Kemandirian tersebut dapat diwujudkan jika organisasi mempunyai kapasitas sumber daya
manusia yang mempunyai komitmen serta pengetahuan yang cukup. Salah satu
pengetahuan yang diperlukan adalah tentang kewirausahaan.
Kewirausahaan atau enterpreneurship dapat diartikan sebagai suatu tindakan dan seni
dalam melakukan inovasi atau memperkenalkan hal baru, keuangan dan penilaian yang
tepat sebagai suatu bentuk usaha untuk mentransformasi inovasi menjadi sesuatu yang
bernilai ekonomi.
Temu Karya ini penting sebagai satu wadah untuk memberikan pemahaman kepada para
peserta temu karya tentang kewirausahaan. Sehingga PMI Provinsi dan PMI
Kabupaten/Kota beserta relawannya mampu mengimplementasikan semangat
kewirausahaan dan menjadi mandiri dalam hal pendanaan.
Saat ini sedang berkembang pesat wirausaha berbasis internet baik melaui market place, e
commerce, atau pendirian perusahaan startup oleh kaum muda. Sebagaian pratisi yang
telah sukses dengan wirausaha berbasis internet dapat di jadikan contoh, inspirasi,
motivator dalam menumbuhkan jiwa wirausaha berbasis internet. Tak kalah pentingnya
untuk dukungan modal perbankan menjadi salah satu factor dalam berwirausaha,
demikian juga institusi atau lembaga yang mempunyai perhatian terhadap pengelolaan
usaha.
Tujuan
Memunculkan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan dalam diri para relawan agar mereka
mampu mandiri sehingga pada saat akan dapat memberikan pelayanan lebih baik untuk
kemanusiaan.
Peserta
1. Kementerian Koperasi
2. Panitia bidang Temu
3. Founder Bukalapak (bukalapak dan perkembangan terkini)
4. Founder Go jek ( Go Jek dan perkembangan terkini )
5. Perbankan ( permodalan usaha micro )
6. Kedutaan Australia ( Bisnis Plan-pengelolaan usaha)
1. Setelah pelaksanaan lokakarya akan dilanjutkan pada pertemuan tim kecil pada
tanggal 20-21 september 2018 untuk membuat rumusan Hasil Lokakarya
Kewirausahaan
2. Panitia mempersiapkan tempat dan perlengkapan kegiatan.
3. Peserta melakukan registrasi di tempat pelaksanaan ( form evaluasi kegiatan).
4. Panitia memberikan pengantar dan tujuan Lokakarya.
5. Setting ruang : Talkshow.
6. Pemaparan narasumber (ceramah informatif).
7. Diskusi dan tanya jawab.
8. Rekomendasi.
1. Ruang pertemuan
2. LCD Projector
3. Sound system
4. Meja registrasi
5. Absensi peserta
6. Alat tulis (dibawa masing-masing peserta)
7. Pin kegiatan (diserahkan setelah kegiatan)
Evaluasi
1. Dokumen rekomendasi-Notulensi
2. Form evaluasi penyelenggaraan
Tindak lanjut
Lain-lain
Apabila membutuhkan informasi teknis lebih lanjut dapat menghubungi panitia Bidang
Temu.
Latar Belakang
Temu Karya Nasional merupakan ajang berkumpulnya relawan palang merah indnesia dari
berbagai unsur,baik itu KSR TSR maupun DDS. tercatat 34 Provinsi yang akan hadir.
Relawan PMI mempunyai peranan strategis dalam organisasi sehingga perlu menyiapkan
diri lebih baik dan membekali diri dengan keterampilan-keterampilan yang memadai.
Kesempatan Temu Karya Nasional ini tentu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
untuk saling berbagi dan bertukar informasi ajang ini juga dapat dimanfaatkan untuk
memunculkan ide / gagasana dalam rangka memajukan organisasi. Dimana ide-ide dan
gagasan yang muncul dikembangkan untuk menyusun program kerja dalam rangka
pembinaan relawan.
Pertemuan relawan nasional kali ini meliputi kegiatan (1) sharing informasi pembinaan
sukarelawan dari masing-masing provinsi (2) pembekalan menyusun perencanaan program
yang dapat dikembangkan dan diimplementasikan di wilayah masing masig dan menyusun
mekanisme pemilihan koordinator forum nasional (4) memilih koordinator forum nasional
Tujuan
1. Bertukar informasi dan pengalaman tentang kegiatan Relawan antar Provinsi, terkait
dengan efektifitas pembinanaan dan pengembang relawan
2. Meningkatkan kerja sama Relawan antar Provinsi
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan relawan dalam menyusun perencanaan
program
Peserta
Wawawancana, test
tertulis (organisasi,
kepalangmerahan,
manajemen relawan,
Pembekalan 18/09/2018 mobilisasi relawan,
penerapan kode perilaku
dan daftar tilik pedoman
keamanan)
Sharing pembinaan
relawan di masing- 18/09/2018
masing Provinsi
Perencanaan Membuat perencanaan
Program 19/09/2018 salah satu program
Sharing Perencanaan
Perkenalan Pembekala
pembinaan Program
dan
wawancara relawan
Evaluasi
1. Dokumentasi kegiatan
2. Notulen kegiatan
3. Form evaluasi penyelenggaraan
Tindak lanjut
Lain-lain
Apabila membutuhkan informasi teknis lebih lanjut dapat menghubungi panitia Bidang
Temu
Latar Belakang
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Presiden Federasi Palang Merah Internasional
dan Presiden Komite Palang Merah Internasional ( ICRC ) pada peringatan Hari Palang
Merah Indonesia 8 Mei 2018 tentang keterlibatan relawan di baris terdepan baik didaerah
konflik maupun didaerah bencana. Cuplikan dari pernyataan bersama tersebut adalah
sebagai berikut :
“Setiap hari, mereka bekerja dengan orang-orang yang menghadapi saat-saat terburuk
dalam hidup mereka - krisis, perang, dan bencana. Mereka adalah responden pertama dan
garis depan duta besar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kekuatan dan
jangkauan jaringan global kami yang semakin besar adalah karena orang-orang seperti
mereka: di seluruh dunia, di tempat-tempat berbahaya dan tidak stabil, aksi kemanusiaan
yang netral, independen dan tidak memihak memiliki kesempatan terbaik untuk
menjangkau mereka yang paling membutuhkan. Jika kita bisa mengklaim berada di mana-
mana untuk semua orang, itu juga karena orang-orang seperti mereka.
Namun, staf dan relawan kami terus berjalan. Mereka bekerja dalam krisis yang semakin
berlarut-larut, dengan dinamika yang sangat kompleks. Mereka tahu bahwa orang yang
mereka layani tidak lagi dalam situasi sulit selama beberapa bulan, tetapi selama bertahun-
tahun. Dan tetap saja, mereka menemani mereka. Mulai dari bantuan mendesak,
penyelamatan hidup, hingga program pemulihan dan ketahanan, mereka ada di sana.
Mereka berada di Zimbabwe, melatih petani di pertanian lubang kunci - sistem pertanian
yang memungkinkan tanaman bertahan dengan kondisi yang keras seperti kekeringan atau
banjir. Mereka berada di Bangladesh, menyediakan perempuan dan anak perempuan
dengan obor surya, pakaian budaya sensitif, dan barang-barang kebersihan untuk
mencegah isolasi, termasuk selama menstruasi. Mereka berada di Kosta Rika, melatih
anjing untuk menyelamatkan orang-orang dari bangunan runtuh atau tanah longsor.
Mereka berada di Suriah, di mana setelah beberapa kali percobaan, 46 konvoi truk,
membawa ribuan paket makanan dan persediaan medis, akhirnya membuat jalan mereka
menjadi warga sipil di Ghouta Timur. Mereka berada di Gaza, mengimbangi pemadaman
listrik dengan menyediakan baterai portabel untuk mengisi baterai telepon dan lampu
darurat. “
Dalam situasi krisis, perang dan bencana seperti gambaran tersebut, Penting kiranya
relawan seluruh penjuru dunia untuk saling bertukar informasi dan saling menguatkan
untuk misi-misi kemanusian didaerah rentan tersebut.
Pada kesempatan Temu Karya kali ini salah satu agenda adalah pertemuan relawan
internasional adalah kesempatan yang sangat baik untuk saling menimba ilmu berdasarkan
pengalaman terbaik dalam kerja-kerja kemanusian dinegara masing-masing.
Peserta
1. Perserta Internasional.
2. Perwakilan 2 relawan dari 34 provinsi dengan kriteria sbb :
a. Mampu dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
b. Memiliki ketertarikan dalam isu lintas sektor
c. Diutamakan memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam keterlibatan isu lintas
sektoral
d. Memiliki pengetahuan tentang manajemen relawan
Fasilitator/Nara Sumber
1. PMI Pusat
2. ICRC, IFRC, CRC
3. Peserta yang terpilih untuk berbagi pengalaman dan success story
Proses Pelaksanaan
Tema 1: “Peran relawan dalam menerpakan isu lintas sektor melalui mobilisasi sumber
daya yang inovatif dan menginspirasi.”
Tema 2: “Memberikan rekomendasi mengenai upaya Menerpakanisu lintas sektor
dalam pelayanan kepalangmerahan
Evaluasi
Proses pelaksanaan kegiatan Lokakarya Temu Relawan Antar Negara selanjutnya akan
dievaluasi sebagai bahan rekomendasi untuk Loka Karya Pembinaan Relawan.
Tindak Lanjut
Lain-lain
Apabila membutuhkan informasi teknis lebih lanjut dapat menghubungi panitia Bidang
Temu
BIDANG
PENGEMBANGAN KAPASITAS
DAN
KARYA
A. PENGEMBANGAN KAPASITAS
Latar Belakang
Kegiatan Pengembangan Kapasitas Relawan dalam Temu Karya 2018 ini merupakan sarana
pengembangan kapasitas dan kompetensi relawan dari seluruh Indonesia ini sebagai bahan
evaluasi dan kajian untuk revitalisasi kegiatan pembinaan relawan serta pengembangan
kegiatan pelayanan PMI yang lebih cepat, tepat dan terkoordinasi.
Tujuan
Pengorganisasian Kegiatan
TOTAL 10
Peserta Inti
3. Perlengkapan :
Peserta
Tiap kontingen PMI mengirimkan tim Inti yang terdiri dari Regu Relawan terlatih yang
merupakan gabungan KSR dan TSR sebanyak 10 orang, yang salah satunya diwajibkan
mempunyai spesialisasi Pertolongan Pertama. Peserta Pengembangan kapasitas juga
sebagai peserta Berkarya dan bekerja dengan masyarakat.
Proses Pelaksanaan
1. Kegiatan dilakukan pada tanggal 18 September 2018 dimulai dari pukul 07.00 WIB –
selesai
2. Lokasi menggunakan Lapangan terdekat dari lokasi perkemahan
3. Pengaturan waktu dan tempat sebagai berikut :
Tenda 3 - 4 TIM 2
18 September 2018
Tenda 5 - 6 TIM 3
Tenda 7 - 8 TIM 4
Tenda 9 - 10 TIM 5
1. Seluruh proses kegiatan akan dilakukan pengangamatan oleh Team Monev dan
Fasilitator Internal dan Exsternal
2. Semua tahapan kegiatan memiliki form pengamatan masing – masing
3. Hasil pengamatan pada kegaiatan simulasi akan menambah point yang akan
berkontribusi pada hasil akhir evaluasi setiap kontingen.
4. Tools Pengamatan meliputi :
a. Pre Test
b. Post Test
c. Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)
d. Pelaporan
Tindak lanjut
1. PMI Provinsi dan PMI Kab/Kota masing-masing agar dapat menjadikan kegiatan
Pengembangan kapasitas sebagai referensi dalam pembinaan relawan dan revitalisasi
pelayanan PMI.
2. Para peserta dapat berbagi pengalamannya dalam kegiatan Pengembangan kapasitas
ini kepada relawan-relawan lainnya di Provinsi/kab/kota nya masing-masing.
Latar Belakang
Kegiatan berkarya dan bekerja dengan masyarakat dalam Temu Karya Relawan PMI
Nasional 2018 ini merupakan sarana pengembangan kapasitas dan kompetensi relawan
dari seluruh Indonesia ini sebagai bahan evaluasi dan kajian untuk revitalisasi kegiatan
pembinaan relawan serta pengembangan kegiatan pelayanan PMI yang lebih cepat, tepat
dan terkoordinasi.
Tujuan
Pengorganisasian Kegiatan
1. Tahapan Persiapan
a. seluruh kontingen melebur menjadi 5 (lima) TIM, masing-masing TIM terdiri dari
68 orang
b. Penentuan TIM berdasarkan hasil Pengamatan dalam kegiatan PENGEMBANGAN
KAPASITAS
c. Setiap TIM didampingi oleh Pendamping yang berasal dari lokasi kegiatan
d. Setiap TIM didampingi 3 (tiga) fasilitator
e. Koordinator TIM dipilih oleh masing-masing anggota TIM, kemudian Koordinator
dapat memilih 1 (satu) orang sbg wakil koordinator
f. Setiap TIM melakukan registrasi ulang ke Panitia
g. Mendapatkan Data sekunder dan lokasi penugasan
h. TIM membuat analisa situasi
a) Ke-Poskoan Proposal
b) Pemberdayaan Masyarakat Proposal
2. Tahapan Penugasan
1) Koordinasi
2) Kajian Partisipasi
3) RR Plan (Rencana aksi)
4) Promkes
5) Pertolongan pertama keluarga
6) Sosialisasi DDS
7) Ayosiaga Bencana
8) Sarana fisik sanitasi (WASH)
e. TIM mendapatkan informasi peringatan dini cuaca ekstrim dari Posko Markas
f. TIM melakukan early warning early action
g. Informasi dari masyarakat terjadi bencana longsor
h. TDB
1) Asesmen
2) Posko Lapangan
3) Rencana Operasi
4) Distribusi
5) Hunian
3. Tahapan Pelaporan
a. Adanya perintah penutupan Operasi dari Markas PMI kemudian TIM melakukan
proses pengakhiran
b. TIM menyusun laporan untuk dipaparkan kepada fasilitator
c. De-Briefing
Catatan :
Peserta
Peserta berkarya dan Bekerja dengan Masyarakat adalah seluruh peserta yang
mengikuti kegiatan PENGEMBANGAN KAPASITAS (Point A - tidak boleh
digantikan)
1. Kegiatan dilakukan pada tanggal 18 September s.d 21 September 2018 ,dengan rincian
sebagai berikut :
Pengamatan
1. Analisa situasi
2. Rencana Kerja Pelayanan
3. Proposal pemberdayaan masyarakat
4. Proposal PENGEMBANGAN KAPASITAS posko
5. Penyusunan Rencana Partisipasi Masyarakat ( RR Plan )
6. Pembuatan struktur sibat
7. Rencana Operasi
8. Laporan Evalusi
9. Form Pengamatan personil oleh fasilitator pendamping
Tindak lanjut
1. PMI Provinsi dan PMI Kab/Kota masing-masing agar dapat menjadikan kegiatan
Pengembangan kapasitas sebagai referensi dalam pembinaan relawan dan revitalisasi
pelayanan PMI.
2. Para peserta dapat berbagi pengalamannya dalam kegiatan Karya ini kepada relawan-
relawan lainnya di Provinsi/kab/kota nya masing-masing.
3. Adanya komitmen dan kesadaran kolektif mendukung pelayanan PMI di masyarakat,
utamanya peningkatan keisapsiagaan dan tanggap darurat bencana yang cepat, tepat
dan terkoordinasi.
Latar Belakang
Kegiatan Karya Relawan PMI dalam Temu Karya 2018 ini merupakan sarana
pengembangan kapasitas dan kompetensi relawan dari seluruh Indonesia ini sebagai bahan
evaluasi dan kajian untuk revitalisasi kegiatan pembinaan relawan serta pengembangan
kegiatan pelayanan PMI yang lebih cepat, tepat dan terkoordinasi.
Tujuan
a. Meningkatkan kepeduliaan Relawan PMI dalam hal pelestarian lingkungan hidup dan
perubahan iklim
b. Menambah pengalaman Relawan bekerja bersama masyarakat
c. Meningkatkan citra organisasi PMI dimasyarakat untuk mencapai visi dan Misi PMI
Peserta
Setiap kontingen mengrimkan 5 (lima) orang peserta Inti dan maksimal 10 (Sepuluh) orang
peninjau
Pengorganisasian Kegiatan
1. Tahapan Persiapan
a. Setiap TIM yang telah mendapatkan pembekalan akan dimobilisasi ke Area yang
sudah ditentukan untuk melaksanakan kegiatan Karya peduli lingkungan
b. Setiap TIM akan dimobiliasi berdasarkan Jadwal yang telah ditentukan oleh Panitia
dan Fasilitator
c. Setiap TIM melaksanakan kegiatan :
a. Penghijauan bantaran sungai citarum
b. Bersih Aliran Sungai Citarum
d. Setiap TIM membawa perlengkapan yang dibawa dari kontingen masing-masing
Perlengkapan :
Kegiatan dilakukan pada tanggal 19 s.d 21 September 2018 ,dengan rincian sebagai berikut
Lokasi
Evaluasi
Seluruh proses pelaksanaan kegiatan Relawan Karya Peduli Lingkungan ini akan dimonitor
dan dievaluasi sebagai Wujud implementasi karakter nilai-nilai kepalangmerahan Relawan
PMI
1. PMI Provinsi dan PMI Kab/Kota masing-masing agar dapat menjadikan kegiatan Karya
peduli lingkungan sebagai referensi dalam pembinaan relawan.
2. Para peserta dapat berbagi pengalamannya dalam kegiatan Karya ini kepada relawan-
relawan lainnya di Provinsi/kab/kota nya masing-masing.
3. Adanya komitmen dan kesadaran kolektif mendukung kegiatan PMI dan Masyarakat
dalam upaya pengurangan Risiko bencana
Pengamatan
1. Seluruh proses kegiatan akan dilakukan pengangamatan oleh Team Monev dan
Fasilitator Internal dan Exsternal
2. Semua tahapan kegiatan memiliki form pengamatan masing – masing
3. Hasil pengamatan pada kegaiatan simulasi akan menambah point yang akan
berkontribusi pada nilai akhir setiap kontingen.
4. Tools Pengamatan meliputi :
a. kerangka acuan
b. Pelaksanaan kegiatan dilapangan
c. Laporan
Latar Belakang
Kegiatan Karya Relawan PMI dalam Temu Karya 2018 ini merupakan sarana
pengembangan kapasitas dan kompetensi relawan dari seluruh Indonesia ini sebagai bahan
evaluasi dan kajian untuk revitalisasi kegiatan pembinaan relawan serta pengembangan
kegiatan pelayanan PMI yang lebih cepat, tepat dan terkoordinasi.
Tujuan
Peserta
Setiap kontingen mengrimkan 1 (satu ) orang peserta dengan latar belakang paramedis
( dokter atau perawat)
TIM Fasilitator
1. RS PMI
2. UTD Pusat
3. RSD Purwakarta/Dinas Kesehatan
Pengorganisasian Kegiatan
1. Tahapan Persiapan
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Setiap TIM yang telah mendapatkan pembekalan akan dimobilisasi ke Area yang
sudah ditentukan.
b. Setiap TIM akan dimobiliasi berdasarkan Jadwal yang telah ditentukan oleh Panitia
dan Fasilitator
c. Setiap TIM melaksanakan kegiatan :
Perlengkapan :
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan pada tanggal 19 sd 20 September 2018 ,dengan rincian sebagai berikut
Lokasi
Evaluasi
Seluruh proses pelaksanaan kegiatan Relawan Karya Peduli Kesehatan ini akan dimonitor
dan dievaluasi sebagai Wujud implementasi karakter nilai-nilai kepalangmerahan Relawan
PMI
1. PMI Provinsi dan PMI Kab/Kota masing-masing agar dapat menjadikan kegiatan
Karya peduli lingkungan sebagai referensi dalam pembinaan relawan.
2. Para peserta dapat berbagi pengalamannya dalam kegiatan Karya ini kepada
relawan-relawan lainnya di Provinsi/kab/kota nya masing-masing.
3. Adanya komitmen dan kesadaran kolektif mendukung kegiatan PMI dan Masyarakat
dalam upaya pengurangan Risiko bencana
Pengamatan
1. Seluruh proses kegiatan akan dilakukan pengangamatan oleh Team Monev dan
Fasilitator Internal dan Exsternal
2. Semua tahapan kegiatan memiliki form pengamatan masing – masing
3. Hasil pengamatan pada kegaiatan simulasi akan menambah point yang akan
berkontribusi pada nilai akhir setiap kontingen.
4. Tools Pengamatan meliputi :
a. kerangka acuan
b. Pelaksanaan kegiatan dilapangan
c. Laporan
Latar Belakang
Komitmen Relawan PMI untuk lebih menfokuskan kegiatan pelayanan PMIl mendorong kita
untuk melakukan peningkatan pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kompetensi
pelayanan Tanggap Darurat Bencana yang lebih fokus, profesional dan berkualitas.
Kegiatan Simulasi Tanggap Darurat Bencana dalam Temu Karya 2018 ini merupakan
sarana pengembangan kapasitas dan kompetensi relawan dari seluruh Indonesia ini
sebagai bahan evaluasi dan kajian untuk revitalisasi kegiatan pembinaan relawan serta
pengembangan kegiatan pelayanan PMI yang lebih cepat, tepat dan terkoordinasi.
Tujuan
Peserta
1. Setiap kontingen mengrimkan 5 (lima) orang peserta. Yang teridiri dari 4 (KSR/TSR)
dan 1 (satu) Staf Bidang lainnya yg diutamakan staf bidang pelayanan .
2. Setiap Kontingen mengrimkan 5 orang peserta Peninjau ( Pengurus, Staf dan
Relawan)/Peserta yang tidak mengkuti kegiatan diwaktu yang bersamaan
Pengorganisasian Kegiatan
1. Tahapan Persiapan
a. Setiap peserta Simulasi mendaftarkan diri ke Panitia bidang Simulasi
b. seluruh peserta akan melebur menjadi 3 (tiga) TIM, masing-2 tim terdiri dari 56
sampai dengan 75 orang
c. Peserta akan mendapatkan pembekalan 1 (satu) hari sebelum kegiatan Simulasi
oleh Fasilitator Tanggap Darurat Bencana
d. Setiap TIM akan didampingi 2 (dua ) orang Team Pendamping
a. Setiap TIM yang telah mendapatkan pembekalan akan dimobilisasi ke Area yang
sudah ditentukan untuk melaksanakan kegiatan Simulasi Tanggap Darurat
Bencana, di halui dengan Brifing.
b. Setiap TIM akan dimobiliasi berdasarkan Jadwal yang telah ditentukan oleh Panitia
dan Fasilitator
c. Setiap TIM melaksanakan tahapan kegiatan sesuai jadual yang telah ditentukan :
1) Gladi Peta
2) Simulasi Tanggap Darurat Bencana
d. Setiap TIM membawa perlengkapan yang dibutuhkan dalam Gladi Peta dan
Simulasi Tanggap Darurat Bencana.
Perlengkapan
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan pada tanggal 19 s.d 21 September 2018 ,dengan rincian sebagai
berikut :
Lokasi
Evaluasi
Seluruh proses pelaksanaan kegiatan Relawan Simulasi Tanggap Daurat Bencana ini akan
dimonitor dan dievaluasi sebagai Wujud implementasi karakter nilai-nilai kepalangmerahan
Relawan PMI
1. PMI Provinsi dan PMI Kab/Kota masing-masing agar dapat menjadikan kegiatan
Simulasi Tanggap Darurat Bencana sebagai referensi dalam pembinaan relawan.
2. Para peserta dapat berbagi pengalamannya dalam kegiatan Simulasi ini kepada
relawan-relawan lainnya di Provinsi/kab/kota nya masing-masing.
3. Adanya komitmen dan kesadaran kolektif mendukung kegiatan PMI dan Masyarakat
dalam Tanggap Darurat Bencana.
Pengamatan
1. Seluruh proses kegiatan akan dilakukan pengangamatan oleh Team Monev dan
Fasilitator Internal dan Exsternal
2. Semua tahapan kegiatan memiliki form pengamatan masing – masing
3. Hasil pengamatan pada kegaiatan simulasi akan menambah point yang akan
berkontribusi pada nilai akhir setiap kontingen.
4. Tools Pengamatan meliputi :
a. Pre Test
b. Post Test
c. Rencana Kerja Tindak Lanjut
d. Laporan
BIDANG
PERSAHABATAN
Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan umum dari kegiatan Temu Karya Relawan Nasional 2018
yaitu “Meningkatkan karakter kepalangmerahan, kualitas, dan kepemimpinan Relawan PMI
untuk mendukung kapasitas organisasi dan pelayanan secara profesional.”, maka relawan
perlu diperkuat kapasitasnya untuk semakin kreatif dalam berkegiatan, yang pada akhirnya
untuk memperkuat organisasi dalam memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
Tujuan
Peserta
1. Dua orang peserta yang ikut dalam Lokakarya Creative-Fun-Friendship akan melakukan
praktek langsung pengelolaan kegiatan terhitung 18 - 21 September 2018
2. Materi lokakarya :
a. Melahirkan ide kreatif
b. Merancang kegiatan
c. Mengelola kegiatan
d. Kinerja efektif dalam tim
3. Jadwal kegiatan
Waktu Kegiatan
Selasa, 18 September 2018
10.00 – 12.30 WIB Lokakarya
14.00 – 15.00 WIB Briefing persiapan praktek
15.30 – selesai Praktek Kegiatan
4. Praktek mengelola kegiatan dilaksanakan oleh tim yang terbentuk pada saat Lokakarya
Creative-Fun-Friendship
5. Praktek persiapan dan mengelola kegiatan terhitung tgl. 18-21 September 2018
6. Debriefing dan evaluasi kinerja tim dilaksanakan tgl. 21 September 2018
1. Flipchart
2. Spidol
3. Kertas origami
4. Karton manila
5. Infra board
6. ATK penunjang lainnya
Catatan Penting
Setiap perwakilan kontingen wajib mengikuti kegiatan yang dirancang dalam Workshop
“Creative-Fun-Friendship” terhitung tgl. 18-21 September 2018
Latar Belakang
Beraneka ragam permainan khas dari berbagai daerah di Indonesia tidak terlepas dari
aktifitas fisik layaknya berolahraga. Melalui aktifitas ini dapat tercipta kebersamaan dan
suasana menyenangkan, sekaligus memperkuat persahabatan dan sportifitas bagi Relawan
PMI.
Tujuan
Peserta
Setiap kontingen untuk mengirimkan sebanyak 3 (tiga) orang peserta, dengan komposisi 1
(satu) orang KSR, 1 (satu) TSR dan Kepala Markas atau Ketua Kontingen
Latar Belakang
Keragaman budaya di Indonesia telah menjadikan Indonesia terkenal dengan Negara yang
kaya akan budaya. Untuk memperkaya khazanah akan budaya daerah, maka setiap daerah
diharapkan menampilkan satu kegiatan kesenian yang mencerminkan budaya dari
daerahnya
Tujuan
Peserta
Note:
Urutan tampil pada hari yang ditentukan, akan diundi saat Workshop “Creative-Fun-
Friendship”
Catatan Penting
Latar Belakang
Dengan keanekaragaman dan keunikan yang dimiliki oleh setiap daerah menjadi daya tarik
tersendiri. Dengan adanya Bazaar Budaya, setiap daerah dapat mempromosikan ciri khas
daerahnya serta saling bertukar informasi. Kegiatan ini dapat menambah wawasan serta
pengetahuan baik untuk internal peserta Temu Karya maupun Masyarakat. Melalui Bazaar
Budaya juga merupakan kesempatan bagi Relawan PMI untuk menuangkan kreatifitasnya
baik barang maupun kuliner.
Tujuan
Peserta
1. Semua kontingen membuka Bazaar Budaya di lokasi yang sudah ditentukan oleh
Panitia
2. Kontingen mempersiapkan dan melakukan promosi dan publikasi kegiatan Bazaar
Budaya masing-masing
3. Kontingen menyisihkan 2,5% dari masing-masing item yang dijual dalam Bazaar
Budaya untuk keperluan amal (Note: untuk membiasakan adanya kepedulian dari hasil
usaha)
Tindak lanjut
Penyerahan sebagian hasil penjualan Bazaar Budaya kepada Panti Asuhan di wilayah
Purwakarta tanggal 22 September 2018 (alternatif untuk undang perwakilan yang akan
diberikan donasi pada saat Penutupan)
Catatan Penting
Latar Belakang
Wilayah Purwakarta memiliki tempat wisata, ragam budaya, sejarah dan ke”khas”an yang
sangat menarik untuk dilihat, dikenang dan dipelajari. Dalam temu karya relawan ini,
peserta akan diajak untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur, sekaligus semakin
mengenal wilayah Purwakarta.
Tujuan
Peserta
1. Setiap kontingen mendaftarkan anggotanya yang akan ikut serta dalam Piknik
Persahabatan mulai tgl. 18 – 20 September 2018
2. Setiap kontingen yang akan menggunakan kendaraan kontingen wajib
menginformasikan pada saat pendaftaran
3. Setiap kontingen berkumpul di titik kumpul
4. Setiap kontingen berkumpul sesuai dengan waktu yang ditentukan
Seluruh proses kegiatan akan dilakukan pengangamatan oleh Team Persahabatan dengan
bahan pendukung karya Tulis dari Peserta perkontingen
Catatan Penting
1. Setiap kontingen bertanggung jawab atas kesehatan dari seluruh anggota kontingen
yang ikuti serta dalam acara Piknik Persahabatan
2. Setiap kontingen bertanggung jawan atas keutuhan jumlah anggota kontingen yang
ikuti serta dalam acara Piknik Persahabatan
Latar Belakang
Indonesia yang mempunyai ragam budaya, sejarah dan ke”khas”an dari masing-masing
daerah sangat menarik untuk dilihat, dikenang dan dipelajari. Dalam temu karya relawan
ini, peserta akan diajak untuk melihat budaya dari masing-masing Provinsi peserta Temu
Karya yang sekaligus juga mensosialisasikan tema-tema kemanusiaan, seperti Prinsip-
prinsip Dasar Gerakan ditambah dengan tema kekinian, seperti Gender, Disabilitas, Donor
Darah, Masyarakat tangguh, dan Promosi Hidup Bersih Sehat.
Tujuan
1. Relawan PMI semakin mengenal dan peduli akan seni budaya Indonesia
2. Relawan PMI lebih terpacu untuk berkreasi
3. Relawan PMI mampu membangun kedekatan dengan masyarakat
4. Masyarakat lebih mengenal PMI dan seni budaya yang ada di Indonesia
Peserta
1. Parade Budaya
a. Dua anggota KSR (Putra dan Putri) wajib mengenakan pakaian daerah asal
b. Anggota kontingen lainnya menambahkan atribut yang menjadi ciri khas daerah
asal
c. Setiap kontingen membawa makanan ringan khas daerah untuk dibagikan sebagai
sarana promosi
d. Setiap kontingen diwajibkan membawa “trash bag” untuk menjaga kebersihan
selama parade berlangsung
1) Tema Gender
1. DKI Jakarta 4. Sumatera Barat
2. DI Yogyakarta 5. Sulawesi Selatan
3. Lampung 6. Sulawesi Tengah
2) Tema Disabilitas
1. Papua Barat 5. Riau
2. Kalimantan Utara 6. Bangka Belitung
3. Jawa Tengah 7. Sulawesi Utara
4. Banten
2. Kesenian Nusantara
Seusai Parade Budaya, dimohon kesedian PMI Provinsi Jawa Barat dan PMI Provinsi
Papua Barat dapat menampilkan Seni Budaya-nya di Panggung Air Mancur Sri Baduga
Kota Kabupaten Purwakarta
1. Sarana transport dari lokasi perkemahan menuju lokasi Parade Budaya disediakan
oleh panitia
2. Perlengkapan terkait dengan promosi publikasi kontingen untuk Parade Budaya
menjadi tanggung jawab masing-masing kontingen
3. Konsumsi selama pelaksanaan kegiatan Parade Budaya disediakan oleh kontingen
Catatan Penting
1. Setiap kontingen bertanggung jawab atas kesehatan dari seluruh anggota kontingen
yang ikuti serta dalam Parade Budaya
2. Setiap kontingen bertanggung jawab atas keutuhan jumlah anggota kontingen yang
ikuti serta dalam Parade Budaya.