Dua orang sarjana Barat, James J. Coleman dan Carl G.
Rosberg, melihat integrasi politik
sebagai suatu bagian dari integrasi nasional.Dalam pandangan mereka, integrasi nasional memiliki dua dimensi, yaitu dimensi vertikal (atau elite-massa) dan dimensi horizontal (atau territorial). konsep integrasi politik mencakup masalah-masalah yang ada dalam bidang yang vertikal. Dalam pengertian ini, integrasi politik bertujuan untuk menjembatani celah perbedaan yang mungkin ada antara elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat politik yang berpasrtisipasi Dan yang dimaksud integrasi teritorial adalah integrasi dalam bidang horizontal dengan tujuan untuk mengurangi diskontinuitas dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen.Integrasi politik adalah suatu proses yang mengandung bobot-bobot politik, sehingga secara otomatis prose situ bersifat politik pula. Oleh sebab itu, integrasi politik bisa mencakup bidang vertical atau horizontal saja, atau campuran antara keduanya. Integrasi politik melibatkan dua masalah Integrasi politik melibatkan dua masalah. Pertama, bagaimana membuat rakyat tunduk dan patuh pada tuntutan negara.Kedua, bagaimana meningkatkan konsensus normatif yang mengatur tingkah laku politik masyarakat atau individu- individu yang ada di dalamnya. Bagi masyarakat yang relatif homogen, mengatasi masalah tidaklah begitu sulit, lain halnya dengan masyarakat yang bersifat heterogen.Untuk mengatasi masalah dalam masyarakat heterogen itu Weiner mengajukan dua strategi yang mungkin ditempuh oleh suatu negara. Ia menamakan masing-masing strategi itu sebagai “asimilasi” dan “persatuan dalam keanekaragaman” atau bhineka tunggal ika. Hubungan integrasi politik dan integrasi nasional dengan pembangunan politik Integrasi politik secara sederhana dapat diartikan sebagai proses membentuk bagian-bagian dari suatu bangsa ditingkat global atau regional menjadi satu kesatuan diantar unit-unit nasional yang terpisah. Integrasi merupakan usaha untuk dan wujud mempersatukan masyarakat. Kasus integrasi politik dan integrasi nasional di Indonesia Sesuatu hal yang tidak aneh sebenarnya ketika sebuah negara memiliki sebuah gempuran pemberontakan dan diwarnai dengan perang saudara. Baik itu di negara yang teraman didunia sekalipun isu-isu itu pernah berhembus akibat adanya konflik di tingkat-tingkat tertentu. Pada kasus Indonesia, ada beberapa pemberontakan dimana posisi Indonesia telah melepaskan diri secara penuh dari kekuasaan Kolonial Belanda, diantaranya PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, DII/TII, NII (Negara Islam Indonesia), Darul Islam, PKI, Gerakan Atjeh Merdeka, Operasi Papua Merdeka, RMS dan masih ada lagi.Namun, pada saat ini yang sangat baru dan bahkan masih eksis kegiatannya adalah GAM, RMS dan OPM. Integrasi ekonomi secara umum didefinisikan sebagai penghapusan semua hambatan perdagangan serta mengintegrasikan ekonomi, teknologi, sosial budaya dan politik di sebuah kawasan regional melalui kebijakan yang dibuat bersama (Paksoy, 2000). Sedangkan tujuan integrasi ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran yang tinggi melalui liberalisasi perdagangan diantara negara-negara anggota (Sanli, 2003). Proses pengintegrasian ekonomi suatu wilayah tidak terlepas dari adanya perdagangan internasional yang dilakukan antar negara di wilayah tersebut atau dengan kata lain antar sesama negara anggota integrasi Selama ASEAN berdiri wilayah Asia Tenggara telah beberapa kali menerapkan integrasi ekonomi, salah satunya adalah ASEAN Free Trade Area (AFTA). ASEAN Free Trade Area yang berakronim AFTA bertujuan untuk meningkatkan perdagangan barang dan jasa antar sesama negara anggota dan menarik lebih banyak Foreign Direct Investemt (FDI) masuk ke kawasan ASEAN (ASEAN Secretariat, 1993). Adapun studi kasus di ASEAN selama AFTA diberlakukan tepatnya setelah kebijakan bebas hambatan tarif diberlakukan, ekspor, impor dan FDI berpengaruh signifikan terhadap GDP per kapita di negara ASEAN-5 (Oncel dan Lubis, 2017). Hal ini menunjukkan arti, bahwasanya penerapan AFTA memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN-5.
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya