Anda di halaman 1dari 2

Hak Asasi Manusia ( HAM) menurut defenisi para ahli merupakan hak hak dasar yang dimili setiap

pribadi manusia sebagai anugrah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Dan pengertian HAM menurut PBB
merupakan hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri , yang tanpa hak mustahil kita hidup
sebagai manusia. Karateristik HAM adalah bersifat universal , artinya hak asasi manusia merupakan hak
yang dimiliki oleh setiap tanpa membeda bedakan suku , agama , ras maupun golongan. Akan tetapi
disetiap Negara berbeda beda antara yng satu dengan Negara lainnya , ideology , kebudayaan dan nilai
nilai khas yang dimiliki suatu Negara.

Hampir setiap negara ada permasalahan dalam usaha untuk menegakkan HAM, tidak terkecuali di
Indonesia.Bangsa Indonesia akhir-akhir ini menjadi sorotan negara-negara di dunia berkaitan dengan
penegakan HAM.Masalah penegakan HAM selalu beriringan dengan masalah penegakan hukum, di
mana hal ini menjadi salah satu hal krusial yang paling sering dikeluhkan oleh warga masyarakat pada
saat ini. Yaitu lemahnya penegakan hukum.Masyarakat terkesan apatis melihat hampir semua kasus
hukum dalam skala besar dan menghebohkan, baik yang berhubungan dengan tindak kriminal,
kejahatan ekonomi, apalagi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), belum ada yang diselesaikan dengan
tuntas dan memuaskan. Masyarakat berharap, bahwa demi kebenaran, maka hukum harus senantiasa
ditegakkan.

Secara teoritik, hak asasi manusia pada dasarnya mengatur hubungan antara individu-individu dengan
negara. Hak asasi manusia telah disepakati sebagai hukum internasional yang telah menjadi standar
yang kuat bagaimana negara harus memberlakukan indivdu-individu di dalam wilayah yurisdiksinya. Hak
asasi manusia memberikan jaminan moral dan hukum kepada individu-individu setiap manusia untuk
melakukan kontrol dan mendorong aturan-aturan dan praktik-praktik kekuasaan yang menghormati,
memastikan adanya kebebasan individu dalam berhubungan dengan negara dan meminta negara untuk
melakukan pemenuhan hak-hak dasar individu dalam yurisdiksinya (Syafi’i, 2012: 684).

Pelanggaran hak asasi manusia sudah banyak terjadi di berbagai negara, namun hingga saat ini tidak
terdapat pengertian tunggal mengenai konsep pelanggaran hak asasi manusia. Sekalipun di kalangan
para ahli terdapat semacam kesepakatan umum bahwa pelanggaran hak asasi manusia dimaknai
sebagai pelanggaran terhadap kewajiban negara yang lahir dari instrumen-instrumen internasional hak
asasi manusia. Pelanggaran terhadap hak asasi aanusia dapat berupa tindakan (by commission) dan
karena pembiaran (by omission).

Kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi baru-baru ini yaitu Pada Januari 2022, penjara atau
kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Peranginangin,
terungkap. Kerangkeng tersebut ditemukan saat Sang Bupati terjaring operasi tangkap tangan (OTT)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atas temuan ini, polisi pun mendatangi lokasi dan mendapatkan
informasi bahwa kerangkeng manusia itu merupakan tempat rehabilitasi narkotika. Akan tetapi, belum
ada izin sebagai tempat rehabilitasi narkoba di rumah tersebut. Komnas HAM yang juga melakukan
penyelidikan menemukan minimal 26 bentuk penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan yang merendahkan
martabat terhadap para penghuni kerangkeng. Beberapa di antara penghuni dipukuli, ditendang,
disuruh bergelantungan di kerangkeng seperti monyet, dicambuk anggota tubuhnya dengan selang, dan
lainnya.

Dari kasus diatas Komisioner bidang Pemantauan & Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menyebut
kasus kerangkeng ini pertama melanggar hak untuk hidup karena terdapat setidaknya enam orang
korban meninggal dalam berbagai kurun waktu periode sejak berdirinya kerangkeng. Mereka meninggal
karena mengalami berbagai kekerasan di tempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai