Anda di halaman 1dari 15

E-ISSN: 2685-8827

Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi


Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET


TETAP DAN BEBAN PENYUSUTAN TERHADAP PENGELOLAAN
LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017 - 2019
(STUDI KASUS PADA KANTOR BPS KABUPATEN KARIMUN)

Fauzan Haqiqi1, Yusmalina2, Isjayanti3, Wulan Dolariana4


Program Studi Akuntansi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Karimun,
Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia
Email : fauzanhaqiqi.1986@gmail.com, Yusmalina8484@gmail.com,
Isjayanti3126@gmail.com, Wulandolariana@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi aset tetap,
beban penyusutan, dan pengelolaan laporan keuangan apakah sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara dan studi kepustakaan. Teknik pemilihan sampel yaitu Simple random
sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Structural
Equation Modeling (SEM) berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan SEM PLS
(Partial Least Square) pada taraf signifikan sebesar 5%. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis meggunakan analisis SEM PLS menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,896, nilai
koefisien ini menunjukkan bahwa niali z 0,896 memiliki tingkat hubungan yang sedang
dimana hasil berada diantara 0,896 < 1,96, serta nilai positif menunjukkan searah jika X
naik maka Y naik atau sebaliknya. Selain itu hasil koefisien determinasi dari model variabel
aset tetap dan beban penyusutan sekitar 34,1% sisanya sekitar 65,9% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian
hasil koefisien determinasi dari model variabel laporan keuangan terhadap beban
penyusutan sekitar 86,1% sisanya 13,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk hasil perbandingan nilai
t hitung secara manual menunjukan hasil t sebesar 0,908 dan t tabel sebesar 0,896. Dari
hasil pengujian tersebut t hitung > t tabel yaitu 0,908 > 0,896 yang berarti Ho ditolak atau
Ha diterima. Dengan kata lain berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
penerapan sistem informasi akuntansi aset tetap berpengaruh secara tidak langsung
terhadap laporan keuangan kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun.

Kata Kunci: SIA, Aset, Beban penyusutan, Laporan Keuangan

125
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

I. PENDAHULUAN

Pada instansi pemerintahan, Aset tetap mempunyai peranan yang sangat penting
karena mempunyai nilai cukup signifikan bila dibandingkan dengan komponen neraca
lainnya. Mengingat bahwa penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu pengelolaan
laporan keuangan itu penting dan merupakan tombak dari fungsi pengambilan keputusan
yang tepat, oleh karena itu tujuan ini menjadi berpengaruh terhadap suatu kebijakan
pemerintah yang berkaitan erat dengan pengelolaan akuntansi yang baik dan benar terhadap
setiap aset tetap yang dimiliki perusahan atau instansi. peran Badan Statistik Kabupaten
Karimun dalam meningkatkan penyajian kualitas laporan keuangan dibidang statistik
berdasarkan dengan ketetapan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan penelitian penulis di yang telah dilakukan kantor Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karimun, bahwa jumlah aset tetap yang dimiliki Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karimun tahun 2017 adalah Rp.2.063.510.703,00. Pada tahun 2018 adalah
Rp.2.599.631.045,00. Pada tahun 2019 adalah Rp.3.734.503.448,00. Berikut rincian jumlah
aset tetap pada kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun dalam tiga tahun
kebelakang adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Pertumbuhan Aset Tetap Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten
Karimun Tahun 2017-2019

No Aset Tetap 2017 2018 2019

1. Tanah Rp.149.020.000 Rp.654.148.000 Rp.745.402.000

2. Peralatan dan mesin Rp.1.549.048.491 Rp.1.651.607.782 Rp.1.678.700.906

3. Gedung dan bangunan Rp.1.395.405.000 Rp.1.422.355.000 Rp.2.724.435.000

4. Aset tetap lainnya Rp.69.208.899 Rp.77.064.426 Rp.88.152.007

5. Akumulasi penyusutan Rp.1.099.171.687 Rp.1.205.544.163 Rp.1.502.186.465

Jumlah Aset Tetap: Rp.2.063.510.703 Rp.2.599.631.045 Rp.3.734.503.448

Permasalahan dalam pencatatan dan pengupdatean yang terdapat pada kantor ini lah
yang menjadi batu sandungan dalam pelaporan keuangan negara, nilai kewajaran yang
menjadi informasi seharusnya ada dalam pengelolaan keuangan negara menjadi tidak

126
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

tersampaikan dan mengakibatkan pengelolaan laporan keuangan tersebut tidak sesuai


berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku tentang dasar pengelolaan keuangan.
Aset tetap merupakan suatu sarana penunjang dalam suatu perusahaan atau instansi
dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Tanpa penggunaan aset tetap dalam
perusahaan maka kegiatan tidak akan dapat tercapai. Dengan demikian, setiap perusahaan
atau instansi sangatlah perlu dalam menyediakan segala jenis aset sebagai komponen yang
sangat penting untuk di laporkan dalam suatu laporan keuangan agar dapat
dipertanggungjawabkan sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan,
sehingga keberadaan aset tersebut sangat memerlukan penanganan yang sebaik-baiknya.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun didirikan sebagai salah satu cara
kepemerintahan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan kementerian negara atau
lembaga. Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun mempunyai tugas dan fungsi dalam
memberikan dukungan dan implementasi akuntansi pemerintah berbasis akrual pada
kementerian negara atau lembaga. Melalui peran tersebut diharapkan kualitas laporan dapat
ditingkatkan yang pada akhirnya laporan keuangan pemerintah pusat dapat disajikan
dengan akuntabel, akurat dan transparan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan sebelumnya diatas, maka dapat
diidentifikasi permasalahan pada Kantor Badan Pusat statistik adalah:
1. Informasi daftar aset tetap pada satuan kerja yang sering diragukan, karena banyak aset
tetap tidak di update kondisinya.
2. Penempatan sistem pencatatan aset tetap yang dilakukan tidak sesuai dengan kelompoknya
sehingga menjadi kendala dalam penginputan data ke sistem oleh petugas di Kantor Badan
Pusat Statistik.

II. TINJUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan,
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan
laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data
keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen (Menurut Nugroho Widjajanto,
2001). Komponen dari sistem informasi akuntansi antara lainnya adalah sebagai beikut:
1. Manusia adalah sebagai pelaku yang melaksanakan sistem;
2. Transaksi sebagai objek dari suatu sistem informasi akuntansi sebagai masukan,
kemudian diproses sehingga terjadi informasi;
3. Prosedur ini merupakan langkah demi langkah yang harus dilalu dalam
menjalankan trnasaksi atau kegiatan perusahaan.;

127
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

4. Dokumen merupakan suatu bentuk dari formulir yang dipakai untuk sarana
pencatatan ketika melakukan transaksi.
5. Peralatan ini merupakan sebuah alat atau sarana yang dipakai dalam melaksankan
pencatatan di sistem informasi yang bersangkutan.
Berdasarkan Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah pasal 232 menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintah daerah
didefinisikan sebagai:
“Serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan aplikasi komputer”

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 bahwa:


“Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dari prosedur,
penyelenggaraan, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi sampai dengan
pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah”
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2005:3) yaitu:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi;
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang teromatisasi, yang dilibatkan dalam
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral
device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Aset Tetap
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aset adalah modal, kekayaan, atau
sesuatu yang memiliki nilai tukar. Sementara itu, mengacu pada PSAK No. 16 Revisi tahun
2011, aset atau aktiva merupakan seluruh kekayaan milik individu atau kelompok (badan
usaha). Menurut Baridwan (2008:271) memberikan pengertian tentang aset tetap adalah
aset-aset yang berwujud yang sifatnya permanen digunakan dalam kegiatan perusahaan
yang normal. Istilah permanen menunjukkan sifat dimana aset yang bersangkutan dapat
digunakan dalam waktu yang relatif lama.
Mengacu pada PSAK No. 16 Revisi tahun 2011, aset atau aktiva merupakan seluruh
kekayaan milik individu atau kelompok (badan usaha). Setidaknya, terdapat 3 hal yang
mendasari sebuah benda disebut sebagai aset, meliputi:

128
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

1. Kepemilikan (ownership), aset yang diklasifikasikan berdasarkan harta miliki


pemilik namun bisa dikonversikan sebagai uang ataupun benda lainnya yang
bertujuan untuk mengembangkan sebuah bisnis.
2. Nilai Ekonomi (Economic Value), aset yang memiliki nilai-nilai ekonomi.
3. Sumber Daya (Resource), aset yang dimiliki sebuah perusahaan dan bermanfaat
untuk memberikan penghasilan dimasa depan.
Aset tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki bentuk fisik dan bersifat relatif
permanen. Aset tersebut bisa berupa tanah, peralatan, mesin, kendaraan, gedung dan
bangunan. Ada beberapa jenis aset tetap di antaranya:
1. Tanah, digunakan sebagai area bangunan gedung, lapangan, parkir, halaman, dan
lain sebagainya yang berguna untuk perusahaan.
2. Bangunan, digunakan sebagai tempat operasional perusahaan untuk menjalankan
usahanya seperti kantor, pabrik, toko, atau rumah toko.
3. Mesin, alat-alat kerja yang mampu menunjang produktivitas perusahaan seperti
mesin fotocopy, printer, dan lain sebagainya.
4. Kendaraan perusahaan seperti mobil, motor, dan truk yang digunakan sebagai
fasilitas transportasi perusahaan.
5. Perlengkapan atau peralatan lainnya seperti meja, kursi, AC, dan furniture
perusahaan yang lain.

Beban Penyusutan
Menurut Dwi Martani (2012:313), penyusutan adalah metode mengalokasikan biaya
perolehan aset tetap untuk secara sistematis mengurangi nilai aset selama masa manfaat
aset. Nilai residu memiliki pengaruh atas aset tetap perusahaan sehingga dapat
menimbulkan perhitungan biaya penyusutan.
Deprisiasi atau metode penyusutan tidak bisa terlepas dari keberadaan aset tetap. Seiring
berjalannya waktu, nilai aset tetap akan mengalami penyusutan atau berkurang
kemampuannya. Menurut Dwi Martani (2012:313), penyusutan adalah metode
mengalokasikan biaya perolehan aset tetap untuk secara sistematis mengurangi nilai aset
selama masa manfaat aset. Nilai residu memiliki pengaruh atas aset tetap perusahaan
sehingga dapat menimbulkan perhitungan biaya penyusutan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusutan yaitu:
1. Harga perolehan (Acquisiotion Cost), harga perolehan yaitu harga barang ditambah
dengan semua biaya yang menyertainya.
2. Harga buku aset tetap, dalam metode penyusutan harga buku aset tetap adalah hasil
yang diperoleh dari harga dikurangi jumlah penyusutan aset tetap.

129
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

3. Nilai residu atau nilai sisa (Salvage Value), yaitu estimasi nilai tunai yang
diharapkan pada kahir umur manfaatnya.
4. Usia ekonomis aset (Economical Life Time), yaitu usia yang berhubungan dengan
kondisi fisik dan kondisi manfaat aset itu.
Depresiasi biasanya akan mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan karena
akumulasi penyusutan yang diungkapkan untuk setiap aset dapat mengurangi nilai buku
pada neraca. Beban penyusutan ini akan mempengaruhi laba bersih, karena akan
dianggap sebagai beban biaya atau pengeluaran dalam laporan keuangan. Dalam
penghitungannya, biaya penyusutan memiliki beberapa metode yang digunakan.
Penggunaan metode ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah berkas yang berisi pencatatan uang, maksudnya adalah
laporan yang berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang, baik transaksi
pembelian maupun penjualan dan kredit. Biasanya laporan ini dibuat dalam periode
tertentu. Penentuannya ditentukan oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan
atau setiap tahun sekali. Terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya. Laporan
keuangan dibuat agar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan sebagai pembahasan
evaluasi untuk perkembangan usaha ke depan.
Dalam PP Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dijelaskan
bahwa laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode laporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk
membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran
yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
suatu entitas pelaporan, dan menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-
undangan.
Kualitas laporan keuangan merupakan suatu informasi yang dapat memudahkan
pengguna dan pembaca untuk memahami dan dapat diasumsikan dalam pengetahuan
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Didalam laporan keuangan informasi
yang bermanfaat harus relevan untuk memenuhi suatu kebutuhan pemakai guna memproses
untuk pengambilan keputusan. Informasi didalam laporan keuangan mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai
yang diambil atas dasar laporan keuangan

130
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

Menurut PSAK No. 1 unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung dengan
pengukuran posisi keuangan adalah sebagai berikut:
1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan.
2. Liabilitas adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesainnya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Kerangka Pemikiran
SIA (X1)
H1

H4 H2
ASET TETAP (X2)
LAPORAN
H3 KEUANGAN (Y)
H6

BEBAN
PENYUSUTAN (X3)
III. METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Jenis data penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Kuantitatif adalah pendekatan
yang menekankan pada pengujian teori-teori atau hipotesis-hipotesis melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian dalam angka (quantative) dan melakukan analisis data dengan
prosedur statis dan pemodelan sistematis.
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder yaitu data
yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain
biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Penelitian ini mengambil data atau informasi
melalui akses internet ke website dan link lainnya yang memberikan tambahan informasi
tentang masalah dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa laporan keuangan kantor BPS Kabupaten Karimun.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini bergerak dibidang perstatistikan nasional khusus wilayah
Tanjung balai karimun dimana populasi tersebut adalah laporan keuangan yang terdiri dari

131
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

laporan realisasi anggaran, neraca, laporan operasional, dan laporan perubahan ekuitas yang
berjumlah 36 sampel.
Sampel adalah sebagian dari yang teliti. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan taraf signifikan 5%. Dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan
menggunakan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.
Cara ini penulis lakukan agar setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil
memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau mewakili populasi.

Metode Analisis Data


Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Structural Equation Modeling
(SEM) berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan SEM PLS (Partial Least Square)
dan dibantu dengan software SMART PLS 2.0.M3. PLS adalah suatu teknik statistic
multivariat yang bisa menangani banyak variabel eksplanatori sekaligus. PLS merupakan
alternative yang baik untuk metode analisis regresi berganda dan regresi komponen utama
karena metode PLS bersifat lebih robust, artinya parameter model tidak banyak berubah
ketika sampel baru diambil dari total populasi (Geladi dan Kowalski, 1986). Alasan utama
penggunaan SEM dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian ini fokus
pada hubungan antar konstruk dalam menguji teori

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan uji yang dilakukan agar dapat mengetahui Untuk melihat
apakah model yang digunakan merupakan model linear. Pengujian lineritas data
menggunakan scatter plot diagram yang menunjukkan pasangan data pada variabel yang
diteliti memperlihatkan kecenderungan arah garis regresinya yang dimulai dari sudut kiri
bawah menuju ke kanan atas.

132
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

Gambar 4.1 output calculate algorithm

Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan Software PLS

Convergent Validity
Pengujian convergent validity pada PLS dapat dilihat dari besaran outer loading
setiap dimensi variabel terhadap variabel latennya. Menurut Solimun (2010); Ghozali
(2011) nilai outer loading diatas 0,70 direkomendasikan, namun nilai factor loading
0,50-0,60 masih dapat ditolerir dengan nilai t-statistic diatas 1.96 atau p-value, <0,50.

Outher Loading
Matrix X1 X2 X3 Y KETERANGAN
Aset Tetap 1,000 VALID
Beban Penyusutan 1,000 VALID
Laporan Keungan 1,000 VALID
Sistem Informasi
1,000 VALID
Akuntansi
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan Software PLS

Pada gambar diatas menjelaskan tentang nilai loading factor variabel sistem
informasi akuntansi (X1), variabel aset tetap (X2),variabel beban penyusutan
(X3),variabel sistem laporan keuangan (Y),dimana nilai loading factor pada gambar
diatas mendapatkan hasil 1,000 yang artinya hasil analisis data ini dinyatakan valid
karena data yang diperoleh benar adanya berdasarkan pada laporan keuangan yang
nyata adanya.

133
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

Discriminant Validity
Evaluasi discriminant validity dalam penelitian ini menggunakan nilai cross
loading, Square root of average Variance Extracted (AVE) dan nilai composite
realibility dan atau cronbach alpha.

Cross loading
Jika korelasi konstruk dengan pokok pengukuran setiap variabel lebih besar dari
pada konstruk lainnya, maka konstruk laten mampu memprediksi variabel lebih baik
dari pada konstruk lainnya. Artinya variabel yang digunakan untuk konstruk latennya
tersebut dikatakan valid.

Discriminant Validity
Cross
Loadings
X1 X2 X3 Y KETERANGAN
Aset Tetap 0,098 1,000 0,575 0,925 VALID
Beban Penyusutan 0,188 0,575 1,000 0,594 VALID
Laporan
0,119 0,925 0,594 1,000 VALID
Keuangan
Sistem Informasi
1,000 0,098 0,188 0,119 VALID
Akuntansi
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan Software PLS
Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas dapat dilihat nilai cross loading untuk variabel-
variabel diatas, nilai cross loading pada masing-masing variabel menyatakan valid.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut yang digunakan dalam penelitian ini
mampu menjelaskan variabelnya masing-masing lebih baik dibandingkan variabel
lain yang ada. Nilai cross loading yang ditunjukkan untuk setiap variabelnya yakni
sistem informasi akuntansi, aset tetap, beban penyusutan dan laporan keuangan
terbukti berada diatas atau lebih besar dari 0,50, sehingga instrument penelitian
dikatakan valid secara discriminant.

Average Variance Extracted (AVE)


Nilai AVE yang lebih besar dari 0,50 menunjukkan bahwa discriminany validity
telah tercapai, yaitu variabel yang digunakan telah mampu menjelaskan variabel
yang dibentuk dari pada variabel lainnya, dan instrument variabel tersebut juga
dikatakan valid discriminant.

134
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

VARIABEL AVE KETERANGAN


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) 1,000
Indikator dikatakan valid secara
Aset Tetap 1,000
discriminant, jika nilai AVE-nya >
Beban Penyusutan 1,000
0,5
Laporan Keungan (LK) 1,000
Sumber: Hasil Olahan PLS, 2021
Berdasarkan hasil tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai composite reliability pada
variabel Sistem informasi akuntansi (X1), aset tetap (X2), beban penyusutan (X3)
dan laporan keuangan (Y) berada diatas lebih besar dari 0,5 maka dapat
disimpulkan bahwa instrument penelitian ini valid secara discriminant. Hal tersebut
dapat diartikan bahwa variabel-variabel laten yang digunakan reabilitas komposit
yang baik.

Pengujian Goodnees Of Fit (Inner Model)


Menilai inner model adalah melihat hubungan antara konstruk laten dengan
melihat hasil estimasi koefisien parameter path dan tingkat signifikansinya (Ghozali,
2008). Hasil estimasi dievaluasi dengan menggunakan T-Statistik yang didapat lewat
prosedur bootstrapping.

Gambar 4.2 Model Penelitian Bootstraping

Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan Software PLS

Pada penelitian ini, model struktural dievaluasi dengan memperhatikan R-Square


(R ) dan Q2 (Predictive relevance model). Q2 (Predictive relevance model) yang
2

mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model. Q 2 didasarkan pada
koefisien determinasi (R2) seluruh variabel endogen. Berdasarkan Q2 memiliki nilai
dengan rentang 0 < Q2< 1, semakin mendekati nilai 1, berarti model semakin baik.

135
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

Pengaruh Terhadap R Square


Aset Tetap
LK 0,341
Beban Penyusutan
Laporan Keuangan (LK) BEBAN PENYUSUTAN 0,861
Sumber: Hasil Olahan PLS, 2021

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R-Square) yang


diharapkan dari model variabel aset tetap dan beban penyusutan sebesar 0,341 sehingga
dapat dijelaskan bahwa variabel laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variabel aset
tetap dan beban penyusutan sebesar 34,1% dan sisanya 65,9% dipengaruhi oleh variabel
lain diluar penelitian.evaluasi dari Goodnees of fit pada penelitian ini dengan melihat
nilai Q2 (koefisien determinasi total) dapat dihitung sebagai berikut:
Q2 = 1 – (1 – R12) (1 – R22)
= 1 - {(1- 0,341) . (1- 0,861)
= 1 – 0,0917
= 0,908

Pengujian Nilai Path Coefficient Direct Effect


Tujuan pengujian terhadap model hubungan struktural ini untuk mengetahui
hubungan antara variabel laten yang dirancang dalam penelitian ini. Dari output model
PLS, pengujian model struktural dan variabel dilakukan dengan melihat nilai estimasi
koefisien jalur dan nilai titik kritis (T-statistik) yang signifikan pada ɑ = 0,05, hasil
analisis data secara lengkap dapat dilihat pada output model PLS dibawah ini.
Path Coeficients

Original Standard
Sample T Statistics
Sample Deviation P Values
Mean (M) (O/STDEV)
(O) (STDEV)
X1 - X2 0,098 0,102 0,169 0,580 0,562
X1 - X3 0,133 0,140 0,155 0,856 0,393
X1 - Y 0,016 0,020 0,050 0,328 0,743
X2 - X3 0,562 0,546 0,100 5,620 0,000
X2 - Y 0,872 0,870 0,063 13,836 0,000
X3 - Y 0,089 0,087 0,062 1,427 0,154
X1 - X2 -
0,005 0,005 0,012 0,413 0,680
X3 - Y
Sumber: Hasil Olahan PLS, 2021

136
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

Pengujian Nilai Sobel Test

Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Sobel Test

Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan Software PLS


Dari hasil perhitungan sobel test pada gambar 4.4 mendapatkan nilai z sebesar
0,896 < 1,96 (batas nilai z kurva normal) dengan tingkat signifikan 5%. Hasil ini
membuktikan bahwa sistem informasi akuntansi aset tetap berpengaruh tidak signifikan
terhadap laporan keuaangan melalui mediasi beban penyusutan. Koefisien jalur
bertanda positif dapat diartikan bahwa hubungan sistem infornasi akuntansi aset tetap
dengan laporan keuangan melalui beban penyusutan adalah searah. Dengan demikian
terdapat cukup bukti secara empiris untuk menolak hipotesis (H0) dan menerima
hipotesis (H1), bahwa sistem informasi akuntansi aset tetap merupakan prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun laporan keuangan melalui beban
penyusutan pada kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun.

137
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh
tidak langsung terhadap laporan keuangan pada kantor Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karimun.
2. Hasil uji hipotesis menujukkan bahwa aset tetap terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap laporan keuangan pada kantor Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karimun.
3. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa beban penyusutan berpengaruh tidak
langsung terhadap laporan keuangan.
4. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh
tidak langsung terhadap aset tetap.
5. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa aset tetap terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap beban penyusutan.
6. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi terdapat
pengaruh tidak signifikan terhadap beban penyusutan.
7. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi aset tetap
memiliki pengaruh tidak langsung terhadap laporan keuangan melalui beban
penyusutan, ini menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disajikan dan
disusun berdasarkan pada penerapan sistem informasi akuntansi aset tetap
melalui beban penyusutan pada Pemerintah Kabupaten Karimun khususnya
kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Karimun.

B. Saran
1. Untuk Kantor BPS Kabupaten Karimun sebaiknya perlu dilakukan sosialisasi
atau pelatihan yang intensif kepada pengguna SIMAK BMN atau pengelolaan
aset tetap dalam aplikasi software agar dapat meminimalisir terjadinya
kesalahan.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lainnya yang
memiliki kemungkinan untuk berpengaruh terhadap pengelolaan laporan
keuangan, seperti menambahkan variabel independen atau menggunakan
variabel intervening untuk memperoleh hasil yang berbeda. Variabel penerapan
pemahaman akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi dapat dijadikan
rekomendasi untuk ditambahkan pada penelitian selanjutnya.

138
E-ISSN: 2685-8827
Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi
Universitas Karimun (JURNAL MARITIM)
Vol. 3 No. 2. Februari 2022

DAFTAR PUSTAKA

Angga Dwi Permadi, (2013), Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi


Keuangan Daerah terhadap Penerapan Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat).
Ariza Syafnur, (2015), Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap Pada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Provinsi Sumatera Utara.
Baridwan, Zaki. 2008, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi
Kelima. Yogyakarta: BPPE.
Bastian, Indra. 2010, Akuntansi Sektor Publik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Dwi Martani, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:
Salemba Empat.
Erwin Antoni, 2014, Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Survey Pada Pemerintah
Kabupaten Di Seluruh Jawa Barat.
Fauzan Haqiqi, Rahma Dewi Susanti, & Ferawati. (2020). ANALISIS PENGARUH
PEMBERIAN MODAL KERJA DAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP
PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL MENENGAH DI DESA
PONGKAR KECAMATAN TEBING KABUPATEN KARIMUN (TAHUN
2014 – 2018). JURNAL CAFETARIA, 1(1), 63-72.
https://doi.org/10.51742/akuntansi.v1i1.54
Fauzan Haqiqi. (2020). PENGARUH MOTIVASI KERJA INTERNAL TERHADAP
KEPUASAN KERJA PEGAWAI UNIVERSITAS KARIMUN. Rekaman :
Riset Ekonomi Bidang Akuntansi Dan Manajemen, 4(1), 61 - 67. Retrieved
from http://ojs.jurnalrekaman.com/index.php/rekaman/article/view/36
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit. Universitas Diponegoro. Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Haqiqi, F., Berliana, A., Yusmalina, Y., & Tegor, T. (2022). ANALISIS PENGARUH
SUKU BUNGA DAN DEPOSITO TERHADAP LABA PADA PT. BANK
MANDIRI (PERSERO) CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN TAHUN
2015-2018. JURNAL CAFETARIA, 3(1), 113-121.
https://doi.org/10.51742/akuntansi.v3i1.514
Ikataan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.
Jusuf, Haryono. 1995. Akuntansi Aktiva Tetap. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta

139

Anda mungkin juga menyukai