Anda di halaman 1dari 4

Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Jilid 12 Nomor 8 (2021), 377-380
Artikel Penelitian

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan


(Studi Kasus Di Pt Nerounworks Indonesia)

Endang Darmawan1
1Widyatama University Bandung, Indonesia

1Endang.darmawan@widyatama.ac.id

Sejarah Artikel: Diterima: 10 Januari 2021; Revisi: 12 Februari 2021; Diterima: 27 Maret 2021; Diterbitkan secara online: 20 April
2021

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan
keuangan pada PT. Neuronworks Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif asosiatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada PT. Neuronworks Indonesia.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Laporan Keuangan

1. Perkenalan

Sistem informasi yang andal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan karena sistem informasi akuntansi
dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh penggunanya dalam proses pengambilan keputusan penting
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Penerapan sistem yang handal harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas
agar sistem dapat berjalan dengan baik. Pengertian sistem informasi akuntansi adalah pengorganisasian formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen untuk
memudahkan pengelolaan perusahaan1 . Laporan keuangan merupakan penyajian terstruktur mengenai posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu
entitas yang berguna bagi pengguna laporan dalam mengambil keputusan ekonomi2 . Karena laporan keuangan digunakan sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan harus mempunyai karakteristik kualitatif yang dapat menunjang
tingkat kualitas nilai informasi yang terkandung di dalamnya. Sehingga pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan
secara efektif. Kualitas laporan keuangan menunjukkan sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang
benar dan jujur. Kualitas laporan keuangan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Kualitas laporan keuangan dengan berbagai pengukuran, umumnya digunakan dalam keputusan investasi, perjanjian
kompensasi dan persyaratan hutang, keputusan kontrak berdasarkan laporan keuangan berkualitas rendah akan mempengaruhi
transfer kesejahteraan yang tidak diinginkan3 . Permasalahan kualitas laporan keuangan saat ini sedang ramai diperbincangkan
karena banyaknya kasus buruknya kualitas laporan keuangan pada perusahaan dan pemerintah daerah di Indonesia. Hal ini
disebabkan kurangnya pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut. Dalam
penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Tahun 20154 tentang Penyajian Laporan Keuangan menjelaskan tentang
kerangka konseptual pelaporan keuangan (Hussain et al., 2020; Afonso & Silva, 2019). Pelaporan keuangan yang baik adalah
pelaporan keuangan yang memenuhi tujuan pelapor. Perusahaan yang sehat akan mempunyai laporan keuangan yang berkualitas
baik tanpa adanya penyimpangan. Kualitas laporan keuangan dapat dikatakan baik yaitu informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat dipahami, dan memenuhi kebutuhan pemakai dalam mengambil keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material dan dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan dapat dipercaya. laporan dapat dibandingkan dengan periode
sebelumnya5 .
PT Neuronworks Indonesia (Neuron) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
Teknologi Informasi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga saat ini terus berkembang dengan jumlah karyawan sebanyak
75 orang. Produk utama perusahaan ini adalah memberikan solusi bagi perusahaan lain dalam merancang dan membangun sistem
informasi, dengan salah satu klien terbesarnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Seiring dengan berkembangnya
perusahaan, aktivitas keuangan semakin meningkat dan kompleks, hal ini menimbulkan beberapa permasalahan antara lain seringnya
penyampaian laporan keuangan bulanan kepada direksi, keterbatasan sumber daya manusia pada bagian akuntansi dan sistem
informasi akuntansi yang digunakan masih offline. yaitu menggunakan Microsoft Excel dan belum terintegrasi sehingga menyulitkan
pengguna dalam membuat laporan keuangan dengan cepat dan efisien. Pada tahun 2018, audit eksternal perusahaan menemukan
32 kesalahan pencatatan, salah satu temuannya adalah kesalahan pencatatan pendapatan tahun 2018, pendapatan yang diakui lebih
besar sehingga laba perusahaan besar, dengan ini manajemen telah menentukan dan mengumumkan besaran dividen kepada direksi
dan bonus kepada karyawan, sedangkan pada saat proses audit laporan keuangan ditemukan kesalahan pencatatan akun pendapatan
sehingga laba sebenarnya perusahaan lebih kecil dari laba sebelumnya. Hal ini membuat manajemen meragukan kualitas informasi
yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis adalah

377
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Jilid 12 Nomor 8 (2021), 377-380
Artikel Penelitian

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada PT
Neuronworks Indonesia”

2. Tinjauan Pustaka

6
Sesuai Romney dan Steinbart (2015: 10) kerangka data pembukuan adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan berinteraksi informasi untuk menyampaikan data secara dinamis. Kerangka kerja ini
menggabungkan individu, strategi, dan pedoman informasi pemrograman, landasan inovasi data, serta upaya pengendalian dan
keselamatan ke dalam. Kerangka data pembukuan dapat berupa kumpulan (penggabungan) sub-kerangka/segmen, baik fisik maupun
non fisik, yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain untuk mensikluskan pertukaran informasi yang berkaitan dengan
isu moneter menjadi informasi moneter7 . kapasitas mendasar dari kerangka data pembukuan adalah untuk membantu aktivitas
organisasi sehari-hari, menjaga siklus dinamis dan membantu memenuhi tanggung jawab administrasi perusahaan8 . Komponen
kerangka data pembukuan menurut Krismiadji (2015: 23-35) antara lain: Fungsi yang dilakukan oleh kerangka data pembukuan; arsip
9
untuk mencatat informasi pertukaran; Catatan akuntansi untuk mencatat pertukaran ke dalam buku harian dan memposting informasi
dari buku harian ke catatan; Prosedur adalah langkah-langkah yang diselesaikan secara berurutan.; Laporan dibuat untuk memberikan
data yang bermanfaat bagi dinamika dewan. Romney dan Steinbart (2015: 11) mengungkapkan bahwa kapasitas kerangka data
10
pembukuan adalah mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang pelaksanaan otoritatif, aset, dan tenaga kerja; mengubah
informasi menjadi data sehingga para eksekutif dapat merancang, melaksanakan, mengendalikan, dan menilai kegiatan, aset, dan
fakultas; memberikan kontrol yang cukup untuk mendapatkan sumber daya dan informasi hierarki. Segmen kerangka data pembukuan
menurut Azhar Susanto (2017: 207)11 meliputi peralatan, pemrograman, orang (brainware), pemilik kerangka data, klien kerangka
data, strategi, basis informasi (data set), organisasi korespondensi. Sesuai Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No.1 Tahun
201512 laporan fiskal adalah catatan data moneter suatu organisasi dalam suatu periode pembukuan yang dapat dimanfaatkan untuk
menggambarkan presentasi organisasi. Segmen ikhtisar anggaran terdiri atas: 1) Laporan Posisi Keuangan Akhir Periode; 2) Laporan
gaji lengkap selama jangka waktu tersebut; 3) Laporan perubahan nilai selama jangka waktu tersebut; 4) Artikulasi arus kas selama
jangka waktu tersebut; 5) Catatan atas laporan anggaran, memuat garis besar pengaturan pembukuan penting dan data logis lainnya.
Kasmir (2015: 7)13 menyatakan bahwa: Proklamasi keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi moneter organisasi saat ini
atau dalam periode tertentu. Atribut subjektif dari ikhtisar fiskal adalah mengatur langkah-langkah yang seharusnya diubah menjadi
data pembukuan sehingga dapat memenuhi targetnya. Kualitas laporan anggaran dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(IAI, 2015) No. 114 adalah: 1)

Dapat dimengerti. Data berkualitas adalah data yang dapat dipahami dengan mudah dan cepat oleh klien. Pengguna data diharapkan
memiliki informasi yang memuaskan mengenai aktivitas moneter dan bisnis, pembukuan, dan keinginan untuk menganalisis data
dengan kemantapan yang masuk akal. Meskipun demikian, kesulitan klien dalam memahami data tertentu tidak dapat disalahkan
karena mengecualikan data dalam laporan anggaran; 2) Relevan, data mempunyai kualitas yang penting jika dapat mempengaruhi
pilihan keuangan klien, yaitu dengan metode yang cenderung berharga untuk menilai kejadian di masa lalu, sekarang atau masa
depan, menegaskan atau menyesuaikan, konsekuensi dari tindakan tersebut. penilaian sebelumnya. Data yang aplikatif sangat
membantu dalam melakukan estimasi (prescient) dan afirmasi (corroborative), yang keduanya saling diidentifikasikan. Ekspektasi
posisi moneter dan eksekusi di masa depan dan hal ini biasanya didasarkan pada data posisi moneter dan eksekusi di masa lalu; 3)
Reliability, data mempunyai mutu yang dapat diandalkan apabila terbebas dari ide-ide yang salah arah, kesalahan-kesalahan yang
bersifat material dan dapat diandalkan oleh klien sebagai gambaran yang valid atau adil (faithfull picture) tentang apa yang seharusnya
atau secara wajar dapat diperlukan. untuk diperkenalkan Keandalan sangat penting dan dapat mempengaruhi relevansi karena, jika
kemiringan dan pengenalannya tidak solid maka pengguna data dapat menipu; 4) Sebanding. Klien harus memiliki pilihan untuk
melihat laporan anggaran organisasi antar periode untuk membedakan pola posisi dan eksekusi moneter. Klien juga harus memiliki
opsi untuk membandingkan laporan anggaran antara organisasi dengan penilaian posisi moneter, pelaksanaan perubahan situasi
moneter secara relatif. Oleh karena itu, estimasi dan pengenalan pertukaran serupa harus dilakukan dengan andal. Kesamaan tidak
menyimpulkan konsistensi, sehingga menghalangi klien untuk mendapatkan pedoman pembukuan yang lebih baik. Sebagaimana
ditunjukkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (2015)15, tujuan laporan fiskal adalah untuk memberikan data sehubungan dengan
posisi moneter, pelaksanaan dan perubahan situasi moneter suatu elemen yang berharga bagi sejumlah besar klien dalam
menentukan pilihan moneter. Fahmi (2017:23)16 menyatakan bahwa laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil
usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu serta untuk mengetahui sejauh mana perusahaan telah mencapai
tujuannya. Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Zaki Baridwan (2018)17 menyatakan bahwa kriteria utama informasi
akuntansi adalah harus berguna untuk pengambilan keputusan. Agar bermanfaat, suatu informasi harus mempunyai dua ciri utama,
yaitu relevan dan dapat diandalkan (reliability). Agar suatu informasi relevan, ada tiga ciri yang harus dipenuhi, yaitu memiliki nilai
prediktif, memiliki nilai umpan balik, dan tepat waktu. Informasi yang andal memiliki tiga karakteristik, yaitu dapat diaudit, netral, dan
menyajikan apa yang seharusnya. Selain dua karakteristik utama, relevan dan dapat dipercaya, informasi akuntansi juga memiliki dua
karakteristik sekunder dan interaktif, yaitu keterbandingan dan konsistensi. Sifat ringkasan anggaran bisa saja seperti itu

378
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Jilid 12 Nomor 8 (2021), 377-380
Artikel Penelitian

dapat diterima jika data yang dimasukkan dalam laporan fiskal dapat dibenarkan, dan menjawab permasalahan klien dalam
pengambilan keputusan, bebas dari gagasan yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan, sehingga
laporan anggaran dapat diukur hingga periode-periode yang lalu18. Sebagaimana dinyatakan oleh IAI dalam PSAK No. 1
Tahun 201519 menyatakan bahwa klien laporan keuangan antara lain investor, perwakilan, pemberi pinjaman, penyedia
dan penyewa bisnis lainnya, klien, pemerintah dan lembaga lain serta masyarakat pada umumnya. Laporan keuangan
perusahaan akan menunjukkan seberapa besar keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Jika
laporan keuangan perusahaan berkualitas baik, maka dapat dikatakan pelaku usaha berhasil dalam menjalankan kegiatan
usahanya dan telah mampu meminimalkan risiko penyimpangan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.

3. KERANGKA TEORITIS

Penerapan sistem informasi akuntansi yang baik perlu didukung oleh setiap elemen perusahaan dalam menjalankan
aktivitas perusahaan. Dengan sistem informasi akuntansi, seluruh aktivitas transaksi perusahaan dicatat, diproses dan
didistribusikan secara cepat dan akurat bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Penggunaan sistem data pembukuan yang
memadai juga dapat membantu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan dapat diandalkan secara dinamis.
Melihat gambaran di atas dan keterhubungan antara kerangka data pembukuan dengan sifat ikhtisar fiskal, maka sistem
yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah sebagai berikut:.

Informasi Kualitas
akuntan keuangan

sistem pernyataan

4. Metodologi penelitian

Teknik eksplorasi yang digunakan adalah strategi grafis dan kooperatif. Strategi ekspresif digunakan untuk menentukan
penggunaan kerangka data pembukuan dan sifat laporan moneter pada PT. Neuronworks Indonesia. Strategi yang
digunakan digunakan untuk menentukan dampak kerangka data pembukuan terhadap sifat laporan keuangan pada PT.
Neuronworks Indonesia. Pendekatan investigasi kontekstual digunakan mengingat eksplorasi ini ditujukan untuk satu
organisasi saja. Jenis informasi yang digunakan merupakan informasi esensial, dengan strategi pengumpulan informasi
melalui survei. Teknik logis yang digunakan adalah investigasi ekspresif, pemeriksaan relaps langsung langsung, koefisien
jaminan dan uji t teori.

5. Analisis data

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,855. Nilai tersebut berarti t hitung > t tabel yaitu 5,855 >
2,048 dan dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,005 pada tingkat kesalahan 5% maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

6. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

7. Saran
Perusahaan diharapkan dapat merekrut pegawai dan meningkatkan kinerja pegawai yang ada agar laporan keuangan
yang dihasilkan dapat selesai tepat waktu dan informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan tersebut dapat digunakan
secara efisien oleh manajemen, serta melakukan perbaikan terhadap prosedur pengendalian internal sehingga bahwa
laporan keuangan yang dihasilkan lebih berkualitas dan bebas kesalahan.

Referensi
1. Afonso, A., & Silva, J. (2019). Dampak kebijakan moneter kawasan euro terhadap sektor
Kelembagaan: kasus Portugal. Cuadernos de Economía, 42(120).
2. Mulyadi . 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta.Salemba Empat.

379
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Jilid 12 Nomor 8 (2021), 377-380
Artikel Penelitian

3. 2.4.12.14.15.19. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).2015. Standar Akuntansi


4. Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.
5. Rosdiani, Hayyuning Tyas. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Audit Laporan Keuangan
dan Penerapan Good Corporate.
6. Hussain, HI, Anwar, NAM & Razimi, MSA (2020) Model Jaringan Saraf Regresi Umum tentang Ketidakseimbangan
Pembiayaan: Perusahaan yang Sesuai Syariah versus Tidak Patuh, Journal of Intelligent and Fuzzy Systems,
39 (4), 5387- 5395
7. Romney, Marshall B. dan Steinbart, (2015), “Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi 13, alihbahasa:
Kikin Sakinah Nur Safira dan Novita Puspasari, Jakarta : Salemba Empat.
8. 7.8.11. Azhar Susanto. 2017. Sistem Informasi Akuntansi “Struktur Pengendalian Resiko Pengembangan”,
Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
9. Krismiaji, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
10. Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
11. Fahmi, Irham. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
12. Baridwan, Zaki. 2018. Sistem Informasi Akuntansi, edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.

380

Anda mungkin juga menyukai