DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP BUANA PEMACA
Jln. Pangeran H.Sulton Desa Jagaraga Kec. Buana Pemaca Kab.OKU Selatan
e-mail : pkmbuanapemaca@gmail.com Kodepos: 32164
4 45,84% 1. Ibu hamil yang tidak Melakukan sweeping bumil yang tidak Kegiatan sweeping dilakukan
Gizi Cakupan Bumil 100% 50%
yang mendapat memeriksakan kehamilannya memeriksakan kehamilannya berkelanjutan
2. Rasa mual dari TTD yang sehingga tidak mendapatkan TTD
TTD membuat bumil tidak mau
meminum TTD
1. Banyaknya pengaruh media social 1. Melaksanakan kelas ibu hamil dan Penyuluhan asi eksklusif harus di
dan telivisi tentang susu formula memberikan materi asi eksklusif galakkan dan di sampaikan pada ibu
sehingga mempengaruhi pola fikir secara intens agar ibu dibekali ilmu hamil, ibu menyusui, serta skeluarga
ibu menyusui untuk memberikan semenjak bayi ada di dalam
anaknya sufor kandungan
2. Factor lingkungan dan keluarga 2. Penyuluhan asi eksklusif di
Cakupan ASI yang kurang mendukung ibu posyandu agar seluruh masyarakat
100% 50% 37,52% memberikan ASI eksklusif dapat mendukung ibu menyusui
Eksklusif
3. Media informasi yang digunakan untuk memberikan asi eksklusif
petugas kurang menarik pada bayinya
4. Peran petugas dan kader kurang
optimal dalam memberikan
informasi dan penyuluhan asi
eksklusif
1. Bayi yang sudah mendapatkan 1. Melakukan kunjungan rumah Kunjungan rumah dan penyukuhan
imunisasi lengkap tidak datang lagi terhadap balita yang jarang dating
Cakupan balita dilaksanakan berkelanjutan
ke posyandu ke posyandu
yang di timbang di 100% 50% 25,31% 2. Kurangnya peran nakes untuk 2. Sosialisasi tentang pentingnya
posyandu sosisalisasi tentang posyandu penimbangan sampai usia 5 tahun
hingga usia 5 tahun
Cakupan Balita Masih adanya balita dengan hasil Melakukan pemeriksaan dan Pemantauan balita BGM dilakukan
dibawah garis 0 0 20 penimbangan berat badan di bawah pemantauan terhadap balita BGM secara berkelanjutan
merah (BGM) garis merah
Pelaksanaan pemberian vitamin A
Cakupan
pemberian Vitamin pada bayi dan balita dilaksanakan
100% 50% 0% kembali pada TW 3
A pada bayi dan
balita
95% 36,7% Kurangnya pengetahuan Melakukan penyuluhan tentang Kegiatan penyuluhan ini di lakukan
Cakupan 47,5%
pemberian Vitamin masyarakat tentang pentingnya pentingnya pemeriksaan nifas dan secara rutin sesuai jadwal
A ibu nifas pemeriksaan nifas sehingga ibu vitamin A ibu nifas
hamil tidak mendapatkan vitamin A
3. Masih adanya ibu yang melahirkan Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil Kegiatan sosialisasi dalam kelas ibu
Cakupan BBL yang di dukun disisialisasikan tentang pentingnya hamil dilakukan secara berkelanjutan
100% 50% 31,4%
mendapat IMD 4. Kurang optimalnya peran nakes IMD
5 P2P 4. Masih adanya ibu yang bersalin 3. Melakukan penyuluhan imunisasi Petugas kesehatan lebih meningkatkan
dengan dukun sehingga bayinya HB0 kepada masyarakat khususnya penyuluhan dan sosialisasi tentang
tidak mendapatkan imunisasi HB0 ibu hamil imunisasi HBO
Cakupan 5. Kurangnya peran nakes untuk 4. Melakukan pembinaan terhadap
95% 37,8% memberdayakan kader kader agar memahami tentang
Imunisasi HB 0 47,5%
6. Kurangnya peranan petugas pentingnya imunisasi sehingga
dalam memberikan sosialisasi dapat menagajak ibu bayi dan baita
persalinan di fasyankes dan untuk datang ke posyandu
imunisasi HB0
3. Kurangnya sosialisasi oleh kader 3. Meningkatkan sosialisasi imunisasi Perangkat desa serta kader posyandu
maupun petugas tentang boster pentabio ke masyarakat secara berkelanjutan selalu mengajak
pentingnya imunisasi boster 4. Meningkatkan peran serta kader di dan memberikan informasi tentang
pentabio masyarakat sebagai sumber imunisasi boster pentabio
4. Kebanyakan ibu yang ke informasi
Boster Pentabio 70-% 25% posyandu hanya mengetahui
35%
imunisasi dasar lengkap saja
sehingga anak usia > 1 tahun
tidak lagi dibawa ke posyandu dan
tidak mendapatkan imunisasi
ulangan
5. Kurangnya sosialisasi oleh kader 5. Meningkatkan sosialisasi imunisasi Perangkat desa serta kader posyandu
maupun petugas tentang boster campak ke masyarakat secara berkelanjutan selalu mengajak
pentingnya imunisasi boster 6. Meningkatkan peran serta kader di dan memberikan informasi tentang
campak masyarakat sebagai sumber imunisasi boster campak
6. Kebanyakan ibu yang ke informasi
Boster Campak 70% 29% posyandu hanya mengetahui
35%
imunisasi dasar lengkap saja
sehingga anak usia > 1 tahun
tidak lagi dibawa ke posyandu dan
tidak mendapatkan imunisasi
ulangan
Cakupan Bias DT 98% 0% Pelaksanaan kegiatan bias DT
49%
dilaksanakan pada TW 4
Cakupan Bias TD 98% 0% Pelaksanaan kegiatan bias TD
49% dilaksanakan pada TW 4
Cakupan Bias Pelaksanaan kegiatan bias campak
100% 0%
Campak 50% dilaksanakan pada TW 3
Cakupan Ibu hamil yang tidak mengetahui Petugas kesehatan Bekerja sama dengan bidan desa untuk
Pelayanan manfaat imunisasi TT pada ibu hamil mensosialisasikan tentang skrining setiap ibu hamil di skrining TT
80%
40%
37,5% TT ibu hamil dan manfaat TT ibu
Imunissi Ibu
hamil
Hamil TT 2+
Desa / kelurahan
100% 0% Dilakukan penilaian pada bulan
UCI 50% desember 2019
6 USILA Cakupan jumlah Kurangnya peran serta nakes untuk 3. Melakukan kerja sama dengan
100% 75,9%
100% Posyandu lansia dilaksanakan setiap
bidan desa dan kader untuk
kunjungan lansia selalu mengingatkan dan mengajak bulan
sosialisasi tentang kegiatan
posyandu lansia
lansia untuk hadir ke posyandu
4. Melaksanakan kegiatan senam
lansia
lansia
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Buana Pemaca Penanggung Jawab UKM
1. Factor kebiasaan
Cakupan penduduk 100% 75% 62,5% 1. Melakukan imas (komitmen imas dan pemicuan dilakukan secara
masyarakat yang sering
yang menggunakan dengan masyarakat untuk tidak berkelanjutan
BAB di sungai
jamban BAB sembarangan)
2. Belum adanya komitmen
bersama masyarakat, 3. Melakukan pemicuan
lintas sector dan 4. Melakukan penyuluhan dan
puskesmas untuk sosialisasi SBS
bersama-sama
menghentikan
kebiasaan masyarakat
untuk BAB
sembarangan
1. Factor kebiasaan 1. Melakukan monev pasca pemicuan Monev dan verif pasca pemicuan
masyarakat yang sering 2. Melakukan penyuluhan dan dilakukan secara berkelanjutan sesuai
BAB di sungai sosialisasi SBS jadwal yang telah ditetapkan
2. Belum adanya
komitmen bersama
Cakupan desa yang masyarakat, lintas
100% 75% 62,5%
melakukan STBM sector dan puskesmas
untuk bersama-sama
menghentikan
kebiasaan masyarakat
untuk BAB
sembarangan
Cakupan Kantin Sehat 100% 0%
Pelaksanaan kegiatan kantin sehat
75%
diulaksanakan pada TW 4
3 - Masyarakat banyak yang 4. Melakukan kunjungan rumah
Kia/KB Kunjungan rumah dan kelas ibu hamil
tinggal jauh di dalam kepada ibu hamil yang tinggal dilaksanakan secara berkelanjutan
kebun sehingga malas jauh
untuk periksa kehamilan 5. Sosialiasi tentang penting nya
ke fasyankes pelayanan ANC
Cakupan K1 Ibu Hamil 100% 75% 61,4% - Peran nakes di desa 6. Melaksanakan kelas ibu hamil di
belum optimal setiap desa dengan pelayanan
- Kurang motivasi dari
petugas kesehatan berstandar 10 T secara gratis
tentang manfaat ANC
1. Masyarakat banyak 1. Melakukan kunjungan rumah Kegiatan kunjungan, sosialisasis dan
Cakupan K4 Ibu Hamil yang tinggal jauh di kepada ibu hamil yang tidak
95% 71,25% 70,8% kelas ibu hamil dilaksanakan
dalam kebun sehingga melakukan pemeriksaan berkelanjutan
malas untuk periksa kehamilan sesuai standar (1 kali
kehamilan ke fasyankes trimester 1, 1 kali trimester 2 dan
2. Peran nakes di desa 2 kali trimester 3 ) yang tinggal
belum optimal jauh
3. Kurangnya pengetahuan 2. Sosialiasi tentang penting nya
masyarakat tentang pelayanan ANC minimal 4x
standar minimal kepada ibu hamil
pemeriksaan kehamilan 3. Melaksanakan kelas ibu hamil di
setiap desa dengan pelayanan
berstandar 10 T secara gratis
11.Medan yang sulit untuk 1. Bekerjasama dengan bidan desa Kegiatan inoivasi petis cempedak
dijangkau ( masih untuk lebih berperanaktif dalam dilaksanakan berkelanjutan
banyak warga yang mengajak ibu bersalin melahirkan
tinggal di kebun),
difasyankes
sehingga ibu hamil lebih
memilih bersalin dengan
dukun
Cakupan persalinan 12.Factor ekonomi rendah
95% 71,25% 68,2% 13.Masih banyaknya dukun
difasyankes dan budaya percaya
dukun yang tinggi
14.Kurangnya kemitraan
antara dukun dan bidan
15.Kurangnya peran serta
nakes dalam
memberikan sosialisasi
jampersal dan bpjs.
Kurangnya pengetahuan Melakukan penyuluhan tentang Kegiatan penyuluhan ini di lakukan secara
Cakupan Kunjungan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan nifas rutin sesuai jadwal
95% 71,25% 54,2% pentingnya pemeriksaan
nifas lengkap
nifas
7. Factor budaya yang 7. Melakukan sweeping neonatus Sweeping neonatus dilakukan secara
melarang bayi di yang tidak melakukan berkelanjutan
bawah 40 hari keluar pemeriksaan beberapa hari
rumah setelah lahir
8. Ketidak tahuan ibu bayi 8. Melakukan kunjungan rumah ibu
tentang kunjungan bayi
pemeriksaan bayi 9. Memberikan KIE tentang tanda
Cakupan Kunjungan beberapa hari setelah bahaya komplikasi pada neonates
95% 71,25% 55,16% lahir
neonatus lengkap
9. Kurangnya peran
nakes untuk
memberitahukan
tentang pentingnya
kunjungan neonates
4 3. Ibu hamil yang tidak Melakukan sweeping bumil yang tidak Kegiatan sweeping dilakukan
Gizi
memeriksakan memeriksakan kehamilannya berkelanjutan
kehamilannya sehingga tidak mendapatkan TTD
Bumil yang dapat TTD 100 75 61,4 4. Rasa mual dari TTD
yang membuat bumil
tidak mau meminum
TTD
5. Banyaknya pengaruh 3. Melaksanakan kelas ibu hamil dan
Bayi kurang dari 6 bulan 100 75 43 Penyuluhan asi eksklusif harus di
media social dan telivisi memberikan materi asi eksklusif
yang mendapatkan ASI galakkan dan di sampaikan pada ibu
tentang susu formula secara intens agar ibu dibekali ilmu hamil, ibu menyusui, serta skeluarga
Ekslusif
sehingga semenjak bayi ada di dalam
mempengaruhi pola fikir kandungan
ibu menyusui untuk 4. Penyuluhan asi eksklusif di
memberikan anaknya posyandu agar seluruh masyarakat
sufor dapat mendukung ibu menyusui
6. Factor lingkungan dan untuk memberikan asi eksklusif
keluarga yang kurang pada bayinya
mendukung ibu
memberikan ASI
eksklusif
7. Media informasi yang
digunakan petugas
kurang menarik
8. Peran petugas dan
kader kurang optimal
dalam memberikan
informasi dan
penyuluhan asi eksklusif
3. Bayi yang sudah 3. Melakukan kunjungan rumah Kunjungan rumah dan penyuluhan
mendapatkan imunisasi terhadap balita yang jarang dating dilaksanakan berkelanjutan
lengkap tidak datang lagi ke posyandu
Cakupan balita yang ke posyandu 4. Sosialisasi tentang pentingnya
95 71,25 28,02 4. Kurangnya peran nakes penimbangan sampai usia 5 tahun
ditimbang D/S
untuk sosisalisasi
tentang posyandu
hingga usia 5 tahun
Kurangnya pengetahuan Melakukan penyuluhan ulang Kegiatan penyuluhan ini di lakukan secara
masyarakat tentang tentang pentingnya pemeriksaan rutin sesuai jadwal
pentingnya pemeriksaan nifas dan vitamin A ibu nifas
Vitamin A Ibu Nifas 100 75 54 nifas sehingga ibu hamil
tidak mendapatkan
vitamin A
5. Masih adanya ibu yang Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil Kegiatan sosialisasi dalam kelas ibu hamil
Bayi Baru Lahir melahirkan di dukun disisialisasikan tentang pentingnya dilakukan secara berkelanjutan
100 75 47,5 6. Kurang optimalnya IMD
mendapatkan IMD
peran nakes
Balita yang ditimbang Masih banyaknya balita Melakukan penyuluhan kepada ibu Penyuluhan dilakukan secara
yang tidak naik berat yang tidak naik berat balita tentang pemenuhan kebutuhan berkelanjutan
0 0 4,57
badan nya dua kali badannya dua kali nutrisi gizi balita
berturut-turut berturut-turut
Masih adanya balita Melakukan pemeriksaan dan Pemantauan balita BGM dilakukan secara
Balita dibawah garis dengan hasil pemantauan terhadap balita BGM berkelanjutan
0 0 0,1
merah (BGM) penimbangan berat badan
di bawah garis merah
5 P2P 7. Masih banyak ibu yang Melakukan penyuluhan imunisasi Petugas kesehatan lebih meningkatkan
bersalin dengan dukun BCG kepada masyarakat khususnya lagi penyuluhan dan sosialisasi tentang
sehingga bayinya tidak ibu hamil imunisasi dasar BCG
mendapatkan imunisasi
BCG
Cakupan Imunisasi
95 64,5 8. Kurangnya koordinasi
BCG 71,25 antara bidan desa dan
dukun
9. Kurangnya peranan
petugas dalam
memberikan sosialisasi
imunisasi BCG
1. Masih banyak ibu yang 5. Melakukan penyuluhan imunisasi Petugas kesehatan lebih meningkatkan
bersalin dengan dukun HB0 kepada masyarakat khususnya penyuluhan dan sosialisasi tentang
sehingga bayinya tidak ibu hamil imunisasi dasar HBO
mendapatkan imunisasi 6. Mengadakan kegiatan kemitraan
HB0 bidan dan dukun untuk mempererat
Imunisasi HB 0 95 63,3 2. Kurangnya koordinasi tali silahturahmi dan kerja sama
71,25 antara bidan desa dan antara bidan dan dukun
dukun
3. Kurangnya peranan
petugas dalam
memberikan sosialisasi
imunisasi HB0
Kurangnya peranan Melakukan penyuluhan imunisasi Petugas kesehatan lebih meningkatkan
Cakupan Imunisasi
95 60,1 petugas dalam Pentabio 1 kepada masyarakat lagi penyuluhan dan sosialisasi tentang
Pentabio 1 71,5 memberikan sosialisasi khususnya ibu hamil dan ibu bayi imunisasi dasar Pentabio 1
imunisasi Pentabio 1
Cakupan Imunisasi 95 67,8
71,25 Kurangnya peranan Melakukan penyuluhan imunisasi Petugas kesehatan lebih meningkatkan
Pentabio 2 petugas dalam Pentabio 2 kepada masyarakat penyuluhan dan sosialisasi tentang
memberikan sosialisasi khususnya ibu hamil imunisasi dasar Pentabio 2
imunisasi Pentabio 2
Masih banyak ibu yang Melakukan penyuluhan imunisasi Petugas kesehatan lebih meningkatkan
bersalin dengan dukun Polio 3 kepada masyarakat penyuluhan dan sosialisasi tentang
Cakupan Imunisasi
95 67 sehingga bayinya tidak khususnya ibu hamil imunisasi dasar Polio 3
polio 3 71,25 mendapatkan imunisasi
Polio 3