Anda di halaman 1dari 4

Takimetri 

1. Judul Praktikum: Pengukuran Takimetri

2. Waktu: Senin, 28 November 2022

3. Lokasi pelaksanaan: Lahan kosong utara ruang pengajaran Gedung Pendidikan


Teknik Sipil dan Perencanaan

4. Anggota kelompok:

 Septya Tri Handayani (20505241021)


 Dedi Setiyawan (20505241022)
 Yanuar Fiqrianto (20505241031)
 Wahyu Mari Yunita (20505241032)
 Aditya Fardan Apriansyah (20505241033)
 Faaiz Rizqulloh (20505241034)
 Salsabila Fatimah Arna (20505241037)
 Nina Maharani (20505241040)

5. Tujuan praktikum:

a. Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan juga mempraktekan cara


penggunaan theodolite.
b. Mahasiswa mampu mengukur beda tinggi, sudut, dan jarak kontur dari titik satu
ke titik yang lain dengan alat theodolite.
c. Mahasiswa mampu memahami dan mengolah data hasil pengamatan
menggunakan theodolite.

6. Alat dan bahan

Tehodolite Digital: Digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut


horizontal dan sudut vertikal.

Statif: digunakan untuk mendirikan pesawat theodolite digital.

Pita Ukur: digunakan untuk mengambil ukuran suatu jarak dan tinggi alat ukur.
Biasanya satuan yang digunakan yaitu cm dan m.
Payung: digunakan untuk melindungi theodolite dari terik panas dan hujan agar alat
tidak mudah rusak

Rambu Ukur: Digunakan untuk mempermudah atau membantu mengukur beda tinggi
antara garis bidik dengan permukaan tanah.

Paku: digunakan untuk memberi tanda pada titik yang akan diukur beda tinggi dan
sudutnya.

Helm: digunakan untuk alat keamanan pada saat melakukan praktikum

Alat Tulis: digunakan untuk mencatat hasil pengukuran

7. Data Lapangan:

8.

Pembahasan:

Pada praktikum yang ke 4 ini kelompok kami melakukan job pengukuran


takimetri atau pengukuran sudut dan jarak menggunakan Theodolite digital. Pada
praktikum kali ini dilakukan di Lahan kosong utara ruang pengajaran Gedung
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Langkah
yang kami lakukan pertama adalah memilih titik yang akan digunakan untuk
mendirikan theodolite. Kemudian yang kedua adalah membuat 8 titik lainnya yang
akan dijadikan target pengukuran jarak dan sudut dengan theodolite digital.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan 8 titik lokasi dengan jarak,
sudut, dan elevasi yang berbeda beda.
Pada pembacaan benang diketahui Benang atas (BA), Benang tengah (BT),
dan Benang bawah (BB). Kemudian diketahui sudut vertical dan jarak antar titik di
lapangan. Maka dapat dihitung jarak optis dan beda tinggi antar titik (kontur).

Jarak Optis = 0,1 x (BA – BB) x (sin Z)2

Jarak Optis
Beda Tinggi = + tinggi alat – BT
( tan Z )

9. Kendala

Pada saat melakukan praktik kami mengalami kendala yaitu

1. Kesulitan mengukur jarak menggunakan pita ukur dikarenakan topografi tanah


yang tidak rata.
2. Kesulitan membidik beda tinggi dengan rambu ukur dikarenakan terhalang oleh
pepohonan yang rimbun sehingga mengakibatkan kesalahan dalam pembacaan
pengukuran.
3. Kondisi alat pada bagian pengaturan sekrup abc yang sudah tidak berfungsi
dengan semestinya.
4. Penulisan data yang kurang teliti.

10. Kesimpulan
Berdasarkan praktik pengukuran takimetri menggunakan theodolite digital yang telah
kami lakukan didapatkan 8 hasil area sesuai dengan hasil pembahasan yang telah
kami tuliskan yaitu pengukuran sudut, jarak, dan beda tinggi yang berbeda pada
masing masing titiknya.

Anda mungkin juga menyukai