Anda di halaman 1dari 18

Geoteknik

Sesi 4 – Tekanan Tanah dan Tekanan Air Pori


Undergraduate Program, Department of Geological Engineering

Hendy Setiawan, Ph.D.


Tekanan Dalam Tanah
Air dalam kolam:
• Terdapat tekanan hidrostatis, p  h   w

• Sifat tegak lurus bidang dan sama ke


segala arah.

Air tanah:
• Tekanan hidrostatis dihitung terhadap
muka air tanah
Tekanan hidrostatis = Tekanan air pori
u  h  w  w  10 kN/m 3

• Jika muka tanah mendatar >> muka air


tanah – mendatar kecuali air mengalir
Tekanan Dalam Tanah
Tekanan di bawah Muka Air Tanah:
• Terendam dan jenuh air,
• Berat volume efektif = ’
 '   sat   w
• Tanah di atas muka air tanah basah:
dekat muka air tanah mungkin jenuh air
(makin ke atas makin kering)

Tekanan dalam tanah (arah vertikal)


• Tekanan = Gaya / Luas
• Berat prisma tanah setinggi ‘h’ dan luas
tampang = 1 (tegak lurus bidang gambar)

p  h   tanah
Tekanan Dalam Tanah
Tekanan tanah di bawah muka air tanah:
• Tekanan total: berat air dan butir-butir (jumlah berat)
• Tekanan air pori --> netral ( sama ke semua arah)
• Tekanan efektif = Tekanan butiran (selisih tekanan total dan tekanan air pori
p (total)    h1  1  h2  sat
 h1  1  h2  ' h2  w

Dari bawah:
• Tekanan pori: u  h2  w

• Resultan: p '(efektif)   '    u


 h1  1  h2  sat   w   h1  1  h2  '
Tekanan efektif digunakan untuk analisis stabilitas (konsolidasi, longsoran dsb.)
Tekanan Dalam Tanah
Contoh:
• Lapisan tanah tergambar
• Pasir, Gs = 2.6 , e = 0.54. di atas muka air tanah, w = 15 %
• Lempung, Gs = 2.7, e = 0.67
• Tentukan ptotal, u, pefektif di -9.00 m (w = 10 kN/m3)
Tekanan Dalam Tanah

Pasir :
Gs1  w w
  19.42 kN/m 3
1  e 
 '   sat   w  10.39 kN/m 3 Tekanan total : p  2  2.5 sat1  4.5 sat 2  180.63 kN/m 2
Tekanan pori : u  7  w  70 kN/m 2
Lempung : Tekanan efektif : p '  p  u  110.63 kN/m 2
 sat 
Gs  e  w  20.18 kN/m3
1  e 
 '   sat   w  10.18 kN/m 3
Tegangan Efektif Tanah Jenuh Sebagian
• Tanah jenuh sebagian (partly saturated soil): rongga tanah terisi air dan
udara, dimana dianggap air tidak menerus
• Tegangan total ()  tekanan intergranuler, udara pori dan air dalam pori
• Tegangan efektif (’)

 '    ua   ua  u w 
ua  tekanan udara pori
u w  tekanan air pori
  chi (kai) - -grafik
tanah jenuh air   1
tanah kering   0
Kenaikan Kapiler dalam Tanah
• Rongga pori menerus dalam tanah  blok kapiler
• Gaya tarik permukaan (surface tension force)  air naik ke atas (phreatic
surface) yang sama dengan level muka air tanah
• Konsep tinggi kenaikan tabung kapiler
• Tinggi kenaiakn air dalam tabung kapiler  jumlah gaya arah vertikal

 2 
 d  hc  w   d T cos a
4 
T  surface tension
a  angle of contact
d  diameter of capillary tube
 w  unit weight of water

• Dengan T, a dan w konstan, dan h tergantung 1/d


Kenaikan Kapiler dalam Tanah
• Tinggi kenaikan air kapiler yang saturated (h2)
• Jika di atas h2  partly saturated
• h1 & h2  tergantung besar rongga dan jenis tanah
• Tinggi kenaikan kapiler maksimum h1

C
h1 (mm) 
e D10
D10  diameter efektif
e  void ratio
C  konstanta (10 mm 2 s/d 50 mm 2 )
Tipikal Kenaikan Air Kapiler
Range of capillary rise
Soil type
ft M
Coarse sand 0.4-0.6 0.12-0.18
Fine sand 1-4 0.3-1.2
Silt 2.5-25 0.76-7.6
Clay 25-75 7.6-23

Effective stress in the zone of capillary rise


• Kondisi umum:    ' u

• Di daerah kapiler jenuh air: u   w h h  tinggi di atas m.a.t

• Di daerah partly saturated:  Sr 


u    w  h
 100  Sr  degree of saturation
Tekanan Rembesan
Kondisi Diam
Titik A
• Tekanan dari atas = tekanan total
 '  h   w  l   sat
• Tekanan dari bawah = tekanan pori
u  h  l    w
• Resultan = tekanan efektif
 '   u
 h   w  l   sat  h   w  l   w
 l  sat   w   l   '
• Jika dalam tanah ada aliran air  perubahan tekanan efektif & tekanan pori
Tekanan Rembesan
Aliran Air ke Bawah
• Persamaan Bernoulli v2 P
h z 
 2g
• Aliran air dalam tanah: v 2 2 g  kecil

• Butir-butir tanah mengalami tekanan/dorongan


akibat aliran (seepage force)
• Gaya rembesan (seepage force)  gaya rembesan
per satuan volume tanah

• Titik A:   h   w  l   sat  h  l    w  l   '


u  h  l  h    w
 '    u  h   w  l   w  l   'h   w  l   w  h   w
 '  l   ' h   w
Tekanan Rembesan
l   '  tekanan butir (tetap/diam)
h   w  tekanan tambahan (tekanan aliran)
h
l  w  l i  w (kN/m 2 )
l
Tekanan di A   '  l   ' l  i   w
• Titik B: x di bawah muka tanah
  h   w  x   ' x   w u  x  h  h  w
 '    u  x   ' x i  w  Tekanan efektif jika ada rembesan

Aliran Air ke Atas   h  x    w  x   '


u  h  x  x  w
 '  x   ' x i  w
Tekanan Rembesan
Kondisi khusus pada aliran air ke atas  hidraulik gradien naik
Sehingga tekanan efektif turun --> ’ = 0

Jika ’ = 0 --> x   ' x i  w  0 --> Hidraulik gradien kritis = icr


'
x   '  x i  w  icr 
w
Pada kondisi hidraulik gradien kritis, ’ = 0 , seolah-olah butir tanah tidak
memiliki massa (berhamburan dalam air), tidak mempunyai kekuatan
(kemampuan dukung = 0)

Boiling/quick condition  beban/bangunan di atasnya  tenggelam

Contoh: sumber air, rawa  tanah mengapung


Tekanan Rembesan

h
i
l

Jika terjadi icr tanah terangkat dan


bisa terbawa pompa, merembet
ke bawah  seperti pipa (disebut
proses Piping)  longsor

icr dipengaruhi jenis tanah:


• Cemented soil (cadas), lempung
(berkohesi)  tak terpengaruh
• Lanau/pasir potensi icr
Stabilitas galian akibat gaya angkat rembesan
Tekanan air ke atas  sering akibat aquifer artesis
Contoh :
Suatu lapisan lempung jenuh air setebal 8 meter, diikuti di bawahnya lapisan
pasir yang mempunyai tekanan air artesis (ke atas). Tinggi air artesis 6 meter
di atas lapisan pasir. Suatu galian akan dibuat pada lokasi ini. Berapa
kedalaman maksimum galian (H) agar dasar galian tidak terangkat?
(w = 10 kN/m3)
Stabilitas galian akibat gaya angkat rembesan
Tekanan air ke atas  sering akibat
aquifer artesis
Jawaban:
Ditinjau titik A. Galian berarti
pengurangan beban/tegangan efektif
di titik tersebut. Stabilitas terganggu
jika pada titik A tegangan efektif
menjadi nol (terjadi heave)
Tegangan di A (total) :  A  8  H    sat ,clay
Tekanan air : u A  6   w

Heave terjadi jika tegangan efektif di A ( A ' )  0


 A '   A  u A  8  H    sat ,clay  6   w  0
Sehingga, H  4.84 m
End of this session

Anda mungkin juga menyukai