Anda di halaman 1dari 45

MEKANIKA TANAH & GEOTEKNIK

KONSEP TEGANGAN EFEKTIF

Oleh: Haerul Anwar, S.Si., M.Sc


KONSEP TEGANGAN EFEKTIF

Tegangan pada Tanah Jenuh Air tanpa Rembesan

Tegangan pada Tanah Jenuh Air dengan Rembesan

Gaya Rembesan

Penggelembungan pada Tanah yang Disebabkan


oleh Rembesan disekeliling Turap

Tegangan Efektif di Dalam Tanah Jenuh Sebagian

Kenaikan Air Kapiler di Dalam Tanah

Tegangan Efektif di Dalam Zona Kenaikan Air Kapiler


BUTIRAN PORI DALAM TANAH SALING
BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN YANG MERUPAKAN SUATU
SALURAN SEPERTI :

❖ Kemampuan memampat dari tanah


❖ Daya dukung pondasi
❖ Kestabilan timbunan
❖ Tekanan tanah horizontal pada
konstruksi dinding penahan tanah,

Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui perilaku dari distribusi


tegangan sepanjang suatu penampang tanah
TANPA REMBESAN

• Gambar 1.
H
suatu massa tanah
jenuh air di dalam
Butiran padat
suatu tabung tanpa H
A Air Pori
adanya rembesan air
dalam segala arah.
A

Luas penampang
melintang = A
❖ Tegangan total pada titik A dapat dihitung dari berat
volume tanah jenuh air dan berat volume air di
atasnya.

σ = H γw + ( HA – H ) γsat (1)

Dimana :
σ = tegangan total pada titik A
γw = berat volume air
γsat = berat volume tanah jenuh air
H = tinggi muka air diukur dari
permukaan tanah dalam tabung
H A = jarak antara titik A dan muka air
❖ Tegangan total, σ, yang diberikan pada persamaan (1)
dapat dibagi menjadi 2 bagian :
1. Bagian yang diterima air di dalam ruang pori yang
menerus. Tegangan ini bekerja ke segala arah sama
besar.
2. Sisa dari tegangan total dipikul oleh butiran tanah padat
pada titik – titik sentuhnya.
❖ Penjumlahan komponen gaya vertikal dari gaya – gaya
yang terbentuk pada titik – titik sentuh butiran tanah
per satuan luas penampang melintang massa tanah
disebut :
• TEGANGAN EFEKTIF (Effective Stress)
❖ Garis a-a : garis melalui titik – titik sentuh antara butiran
tanah saja
❖P1, P2, Pn = gaya – gaya yang bekerja pada titik –
P3,….
titik sentuh antara butiran tanah
❖ Jumlah komponen vertikal dari gaya – gaya tersebut per
satuan luas penampang sama dengan tegangan
efektif (σ’)
• Dimana :
• σ’ = tegangan efektif

P3,…, Pn = komponen vertikal dari P1, P2,


• Ā = luas penampang melintang massa tanah yang
ditinjau
❖ Bila as = luas penampang melintang titik – titik sentuh
antara butiran tanah, yaitu :
as = a1 + a2 + a3 + … + an
❖ Bila ruangan yang ditempati oleh air = Ā - as
Sehingga tegangan efektif dapat juga ditulis :
(3)
Dimana :
u = HAγw = tekanan air pori (tekanan hidrostatik
pada titik A)
a's = as/A = bagian dari satuan luas penampang
melintang massa tanah yang terletak
pada titik – titik sentuh antara butiran.
sangat kecil sehingga diabaikan a's
❖ Maka persamaan (3) dapat ditulis :
(4)
u = tegangan netral,
❖ Dengan memasukkan harga σ pada persamaan (1) ke
dalam persamaan (4), maka:
σ = [H γw + ( HA – H ) γsat ] – HAγw
= (HA – H)(γsat - γw)
= (tinggi tanah di dalam tabung) x γ’
= z γ’ (5)
Dimana :
γ’ = γsat – γw = berat volume tanah terendam air
❖ Jadi, tegangan efektif pada titik A tidak tergantung pada
tinggi air, H, di atas muka tanah yang terendam air
❖ Kesimpulan :
1. Tegangan efektif = gaya per satuan luas yang dipikul
oleh butir – butir tanah.
2. Perubahan volume dan kekuatan tanah tergantung
pada tegangan efektif di dalam massa tanah.
3. Makin tinggi tegangan efektif suatu tanah, makin
padat tanah tersebut.
DENGAN REMBESAN

❖ Tegangan efektif pada suatu titik di dalam massa tanah


akan mengalami perubahan dikarenakan oleh adanya
rembesan air yang melaluinya.
❖ Besarnya perubahan tegangan efektif tergantung pada
arah rembesan :
1. Rembesan Air ke Atas
2. Rembesan Air ke Bawah
h

H1
A

Z
C
H2

Kran (terbuka)

Aliran keluar
❖ Gambar (3) = suatu lapisan tanah di dalam silinder di
mana terjadi rembesan air ke atas yang disebabkan
oleh adanya penambahan air melalui saluran pada
dasar silinder.
❖ Kecepatan penambahan air dibuat tetap
❖ Kehilangan tekanan yang disebabkan oleh rembesan
ke atas antara titik A dan B = h
❖ Tegangan total pada suatu titik di dalam massa tanah
disebabkan oleh berat air dan tanah di atas titik yang
bersangkutan
❖ Pada titik A
tegangan total :
tegangan air pori :
tegangan efektif :
❖ Pada titik B
tegangan total :
tegangan air pori :
tegangan efektif :
❖ Pada titik C
tegangan total :
tegangan air pori :
tegangan efektif :

karena h/H2 = gradien hidrolik (i) yang disebabkan


oleh aliran, maka :
(6)
❖ Tegangan efektif yang terletak pada kedalaman z dari
permukaan tanah berkurang sebesar izγw disebabkan
oleh adanya rembesan air ke atas.
❖ Bila kecepatan rembesan (dan gradien hidrolik)
bertambah secara perlahan, suatu keadaan batas
akan dicapai di mana :
(7)
❖ Dimana:
icr = gradien hidrolik kritis (keadaan dimana
tegangan efektif = 0)
❖ Dalam keadaan ini, kestabilan tanah hilang. Keadaan ini
disebut boiling atau quick condition
❖ Dari persamaan (7) :
(8)

Harga icr bervariasi dari 0.9 s/d 1,1 dengan angka


rata – rata = 1
Pemberian air

H1 h
A

Z
C
H2

Kran (terbuka)

Aliran keluar
❖ Keadaan di mana terdapat rembesan air ke bawah dapat
dilihat dalam Gambar….
❖ Ketinggian air di dalam silinder diusahakan tetap dengan
cara mengatur penambahan air dari atas dan pengaliran
air ke luar melalui dasar silinder.
❖ Gradien hidroliknya (i) = h/H2
❖ Pada titik C :
tegangan total
• :
tegangan air pori :

tegangan efektif :

(9)
❖ Rembesan dapat mengakibatkan :

penambahan atau pengurangan tegangan efektif
pada suatu titik di dalam tanah
❖ Tegangan efektif pada suatu titik yang terletak pada
kedalaman z dari permukaan tanah yang diletakkan di
dalam silinder, dimana tidak ada rembesan air = z γ’ .
• Jadi, gaya efektif pada suatu luasan A :
• P1’ = z γ’ A
❖ Bila terjadi rembesan air ke atas, gaya efektif pada luasan
A pada kedalaman z :
P2’ = (z γ’ - izγw)A
❖ Pengurangan gaya total sebagai akibat dari adanya
rembesan :
P1’ - P2’ = izγwA (10)
❖ Volume tanah dimana gaya efektif bekerja = zA
❖ Gaya efektif per satuan volume :
(11)

Persamaan (11) berlaku untuk rembesan air ke atas
dan ke bawah.
❖ Gaya rembesan per satuan volume tanah dapat dihitung
untuk memeriksa kemungkinan keruntuhan suatu turap
dimana rembesan dalam tanah mungkin dapat
menyebabkan penggelembungan pada daerah hilir.
Turap

H1

H2

Daerah
penggelembungan
D/1

D/2
Lapisan Kedap Air
❖Menurut Terzaghi (1922)
:
••
penggelembungan pada umumnya terjadi pada daerah
sampai sejauh D/2 dari turap (dengan D=kedalaman
pemancangan turap).


Sehingga perlu diselidiki kestabilan tanah di daerah
luasan D X D/2 di depan turap.
PENGGELEMBUNGAN
D/2
❖ FS =
'
W
❖ U

Ket : FS = factor safety


W’= berat tanah basah di D
daerah gelembung per W’
satuan lebar turap
U = Gaya angkat disebabkan
oleh rembesan pada
tanah dengan volume
sama.
U
D 1'
W=D '
γ -γ( D γw
2
sat )
2 2

U= (Volume tanah )× i( γrata-rata= w D) i


1 2
γrata-rata w
2

Dimana irata-rata = gradien hidrolik rata-rata kelompok tanah

atau

tinggi energi total rata-rata pada


dasar turap
❖ Dengan memasukkan nilai W’ dan U ke persamaan FS
maka didapat :

γ'
FS =
iγrata-rata w
Bagaimana prosesnya ?

• Mula-mula keruntuhan
ditunjukkan dengan naiknya
terangkatnya permukaan
tanah, disertai dengan
pengembangan tanah yang
akhirnya menghasilkan
pertambahan nilai
permeabilitas. Hal ini
menyebabkan membesarnya
aliran, permukaan yang
‘boiling’ pada pasir dan
akhirnya runtuh..
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA FAKTOR
KEAMANAN KURANG ?

❖ Panjang turap yang tertanam (D) bisa diperpanjang, atau


❖ Beban tambahan yang berupa filter dapat diletakkan
pada permukaan atas, dimana dilter itu didesain untuk
melindungi masuknya partikel-pertikel tanah.
❖ Jika berat efektif filter per satuan luas = w’

maka :
γ ' +w '
FS=
iγrata-rata w
❖Tanah jenuh sebagian
Terdapat sistem 3 fase

• butiran
padat
• air pori
• udara pori
❖ Jika tingkat kejenuhan tanah hampir = 1, udara pori akan
berbentuk gelembung dalam air pori dan bidang yang
bergelombang dapat digambarkan hanya melalui air
pori saja. Tanah tersebut dianggap jenuh sempurna,
namun memiliki tingkat kompresibilitas akibat adanya
gelembung udara.

❖ Karena tanah tidak jenuh, pori udara akan


membentuk saluran yang sambung menyambung
melalui ruang diantara butirannya, sedang air pori
akan terkonsentrasi pada daerah sekitar kontak
antar partikelnya.
❖Tegangan total dari setiap titik di dalam tanah :
tegangan antar butir, tegangan antar pori, dan
tegangan udara pori.

❖ Persamaan tegangan efektif untuk tanah jenuh


sebagian :

σ' =σ-u +χ (u -u )
a a w

•Dengan: σ’ = tegangan efektif



σ = tegangan total
• ua = tekanan
udara pori
• uw = tekanan
air pori
 = bagian dari luasan penampang melintang yang
ditempati oleh air. Untuk tanah kering nilainya=0
dan untuk tanah jenuh air nilainya =1

❖Menurut Bishop, Alpan, Blight, dan Donald harga


tengah dari tergantung dari derajat kejenuhan tanah
dan struktur tanah.


Ruang pori (di dalam tanah)

Kumpulan tabung kapiler


(dengan luas penampang bervariasi)
Konsep dasar dari

α α
tingginya kenaikan air
hcγw
di dalam pipa kapiler
d

Pipa kapiler Permukaan


hc
Air bebas
Tekanan

+
(a) (b)

T = gaya tarik permukaan


α = sudut sentuh antara
permukaan air dan dinding
kapiler
(a) Kenaikan air di (b) Tekanan di
dalam pipa kapiler sepanjang tinggi d = diameter pipa kapiler
kenaikan air di
dalam pipa kapiler γw = berat volume air
1,0
Hubungan antara parameter x
0,8
dan Derajat Kejenuhan untuk
tanah lanau Bearhead
Teori
0,6 (menurut Bishop, Alpan,
X
Blight, dan Donald, 1960
0,4

Percobaan
0,2 (Drained Tes)

0 20 40 60 80 100

Derajat Kejenuhan, S (%)


❖Derajat kejenuhan tanah di
h

daerah h1 adalah 100%. di luar


h2 air hanya menempati pori-
pori terkecil, dengan derajat
h1
kejenuhan < 100%.
Tanah
Berpasir
❖Hazen (1930)
h2

Tabir Derajat kejenuhan (%)


Berpori-
pori
Air
h1 = tinggi kenaikan air
kapiler (mm)
(a) (b)
D10 = ukuran efektif (mm)

e = Angka pori
(a) Tanah dalam silinder (b) Variasi derajat C = Konstanta yang bervariasi
diletakkan bersentuhan kejenuhan tanah dalam dari 100 mm2 – 50 mm2
dengan air air
Tipe Tanah Rentang kenaikan air Kenaikan air kapiler
kftapiler m adalah penting dalam
Pasir Kasar 0,4 – 0,6 0,12 – 0,18 pembentukan beberapa
tipe tanah seperti
1–4 0,30 – 1,20 caliche
Lanau 2,5 – 25 0,76 – 7,6
25 – 75 7,60 – 23
TEGANGAN EFEKTIF DI DALAM ZONA KENAIKAN AIR KAPILER

Tegangan total Tegangan efektif Tekanan air pori

Tekanan pori u (100% jenuh air Tekanan pori u (jenuh air


kapiler) = -γwh (h = tinggi suatu sebagian) :
titik yang ditinjau dari MAT) dengan
tekanan atmosfer diambil sebagai
datum.

S = derajat kejenuhan (%)


SUMBER

Mekanika Tanah, M. Das Braja, Jakarta, 1995


http//: www.p4tkipa.org

Anda mungkin juga menyukai