Anda di halaman 1dari 30

DINAMIKA FLUIDA DAN PARTIKEL (TK 2141)

FLUIDA STATIS

1
Mekanika Fluida

STATIKA ▪ Pada kondisi diam


▪ Contoh: Bendungan
FLUIDA
(dam), danau, cairan
MEKANIKA dalam tangki
FLUIDA

ilmu tentang gaya ▪ Pada kondisi bergerak


dan gerakan dari DINAMIKA
▪ Contoh: aliran darah,
suatu fluida FLUIDA sungai

2
FLUIDA STATIS

▪ Fluida statis adalah zat alir yang berada pada kondisi diam tak bergerak.
▪ Fluida selalu mempunyai bentuk yang dapat berubah secara kontinyu
seperti wadahnya, sebagai akibat gaya geser (tidak dapat menahan gaya
geser)
▪ Pada kondisi diam, fluida statis memiliki sifat-sifat seperti memiliki
tekanan dan tegangan permukaan.
▪ Besaran-besaran yang dimiliki oleh fluida statis:
▪ Hukum Pascal → tekanan dalam fluida yang diam akan merambat
secara merata dalam semua arah → pada ruang tertutup
▪ Tekanan Hidrostatis
▪ Bejana Berhubungan Pada ruang terbuka
3 ▪ Hukum Archimedes
Tekanan
• Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu
bidang persatuan luas bidang tersebut.
• Bidang atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan, sedangkan
gaya yang diberikan pada bidang tekanan disebut gaya tekan.

▪ Satuan: Pascal (Pa) = N/m2 = kg /m.dt2

𝑑𝐹
•4 Tekanan pada titik tertentu di ketinggian fluida → 𝑃 =
𝑑𝐴
Contoh:
Matras tidur air memiliki panjang 2 m, lebar 2 m, dan tinggi 30 cm.
(a) Tentukan berat air dalam matras
(b) Tentukan tekanan yang ditimbulkan oleh matras pada lantai ketika matras diletakkan
dalam posisi normal.
PENYELESAIAN:
(a) Densitas air = 1000 kg/m3. Maka massa dan gaya tekan air adalah:

𝑚 = 𝜌 𝑉 = 1000 𝑥 1.2 = 1.2 𝑥 103 𝑘𝑔


𝑊 = 𝐹 = 𝑚 𝑔 = 1.2 𝑥 103 𝑘𝑔 𝑥 9.8 𝑚/𝑠2 = 1.18 𝑥 104 𝑁

(b) Luasan yang menyentuh lantai (A) = 2 x 2 = 4 m2 :


1.18 𝑥 104
𝑃= = 2.95 𝑥 103 𝑁/𝑚2 atau Pa
5 4
Tekanan hidrostatis
• Sifat menarik yang dimiliki zat cair statis
adalah adanya tekanan yang dilakukan pada
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair
tersebut.
• Tekanan tersebut muncul karena benda
menahan berat zat cair di atasnya.
h • Makin dalam posisi benda maka makin tebal
zat cair di atas benda tersebut yang harus
A
ditahan sehingga makin besar tekanan yang
dirasakan benda.
• Tekan jenis ini dinamakan tekanan
6 hidrostatis (tekanan oleh zat cair yang diam).
Tekanan hidrostatis
▪ Sebuah pelat dengan luas A ditempatkan horisontal
ke dalam zat cair. Pelat tersebut berada pada
kedalaman h dari permukaan zat cair.
▪ Volume zat cair di atas pelat adalah V = h.A.
▪ Jika  adalah mass jenis zat cair maka massa zat cair
h yang berada di atas pelat adalah m = .V = .h.A
A ▪ Dengan demikian, berat zat cair yang ditahan pelat
adalah W = m.g = ( h A) g (g = percepatan gravitasi)
▪ Tekanan hidrostatik zat cair yang dialami pelat:
▪ P = W/A =  h g
7
Tekanan hidrostatis
▪ Karena silinder berada pada kesetimbangan, maka
gaya yang bekerja akan sama dengan nol:
PoA
𝑃𝐴 = 𝑃𝑜 𝐴 + 𝑊 ෍ 𝐹𝑦 = 𝑃𝐴 − 𝑃𝑜 𝐴 − 𝑊 = 0

෍ 𝐹𝑦 = 𝑃𝐴 − 𝑃𝑜 𝐴 − 𝜌ℎ𝐴𝑔 = 0

𝑃𝐴 − 𝑃𝑜 𝐴 = 𝜌ℎ𝐴𝑔
h
𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝜌ℎ𝑔
A
▪ Tekanan pada kedalaman h di bawah permukaan
W PA cairan yang terbuka ke udara lebih besar dari tekanan
atmosfir sejumlah gh
8
Hukum Pascal
• Tekanan yang dilakukan pada benda cair akan diteruskan ke semua
arah sama besar
Bila pada permukaan A1 diberi gaya F1,
maka tekanan di permukaan A1 sebesar
P = F1/A1. Permukaan A2 akan menerima
penambahan tekanan dengan besar yang
F1 F2 sama.
𝐹1 𝐹2
𝑃= =
𝐴1 𝐴2

𝐹1 𝐴2
𝐹2 =
𝐴1
Jika A1 = A2, maka F1 = F2
9
Contoh : Dongkrak hidrolik

• Dongkrak hidrolik pada tempat cuci


mobil memiliki pipa (piston) pengangkat
yang memiliki jari-jari 10 cm.
• Pipa tersebut didorong oleh sejenis oli.
Oli dalam pipa dihubungkan dengan
kompresor gas.
• Gas dari kompresor tersebut yang
memberi tambahan tekanan pada oli
sehingga dapat menaikkan dan
menurunkan kendaraan yang dicuci.
10
• Berapakah tekanan gas dalam kompresor agar dapat mengangkat
Contoh mobil yang memiliki massa 1.000 kg? Luas A1 = 10 cm

Luas penampang pipa pengangkat mobil:


𝐴1 = 𝜋 𝑟 2 = 3,14 𝑥 0.1 2 = 3,14 . 10−2 𝑚2

Gaya yang harus ditahan pipa dongkrak adalah


sama dengan berat mobil (g = 10 m/s2)
𝐹1 = 𝑚 . 𝑔 = 1000 𝑥 10 𝑘𝑔. 𝑚/𝑠2 = 10.000 𝑁
Untuk menghasilkan gaya tersebut dibutuhkan tambahan tekanan:
𝐹2 𝐹1 10.000 𝑁
∆𝑃 = = = = 3,18471 𝑥 105 𝑃𝑎
𝐴2 𝐴1 3,14 . 10−2 𝑚2
Dengan demikian, kompresor harus memberikan tambahan tekanan sebesar 3,18471 x 105 Pa
Karena mobil sendiri mendapat tekanan dari atmosfer sebesar 100.000 Pa (1 atm = 105 Pa),
maka tekanan dalam kompresor haruslah: 100.000 + 318.471 = 418.471 Pa (4,18471 x 105 Pa)11
Tekanan hidrostatis dalam Bejana Berhubungan
• Tekanan hidrostatis di titik A, B, dan C
adalah:
𝑃𝐴 = 𝜌𝑔ℎ𝐴 ; 𝑃𝐵 = 𝜌𝑔ℎ𝐵 ; 𝑃𝐶 = 𝜌𝑔ℎ𝐶
ℎ𝐴 =
ℎ𝐵 = ℎ𝐶

▪ Agar fluida tetap diam maka tekanan di A,


B, dan C harus sama
𝐹𝐴 𝐹𝐵 𝐹𝐶
𝑃= = =
𝐴 𝐴 𝐴𝐵 𝐴𝐶

12
Contoh soal:
Sebuah pipa U berisi dua cairan dengan kerapatan berbeda pada keadaan setimbang.
Di pipa sebelah kiri berisi minyak yang tidak diketahui kerapatannya, di sebelah kanan
berisi air dengan kerapatan 1000 kg/m3.
Bila selisih ketinggian di permukaan air adalah h =13 mm dan selisih ketinggian antara
minyak dan air adalah 15 mm. Berapakah kerapatan minyak?
Tekanan di sebelah kiri pipa disebabkan karena tekanan
atmosfer dan berat minyak. Tekanan di sebelah kanan pipa
adalah karena berat air dan tekanan atmosfer. Tekanan
pada titik yang segaris adalah sama sehingga:

13
Contoh soal 2:

Dua bumbung yang berhubungan berisi air dan air


raksa ( = 13,6). (a) Berapakah panjang laju air supaya
hB = ? air
jarak antar kedua permukaan air raksa dalam bumbung
tersebut sepanjang 2,5 cm ? (b) Bila penampang
hA = 2.5 cm bumbung adalah 5 cm2, berapa volume alkohol (cm3)
A B
(=0.8) harus dituangkan di atas air raksa supaya
permukaan air naik 1 cm ?
Air raksa

14
Contoh soal 2:
(a) Hukum Hidrostatika: PA = PB
Hg g hA = air g hB
13,6 . 2,5 = 1 . hB
hB = ? air
hB = 34 cm (tinggi permukaan air)
hA = 2.5 cm
A B
(b) Air naik 1 cm, berarti air raksa di kiri turun 1 cm
dan di kanan naik 1 cm:
Air raksa
PA = PB
Pair raksa + Palkohol = Pair
Hg . g . hA + alcohol g hC = air g hB

15
Contoh soal 2:
Hg . g . hB + alcohol g hC = air g hB
0.8 . hC + 13,6 . 0,5 = 1 . 34
hC = 34 cm
hB = ? air

hA = 2.5 cm
B
Volume alkohol = h1 x A = 34 x 5 = 170 cm3
A

Air raksa

16
Ketinggian Dorongan pada Fluida
• Jika kita memberikan tekanan pada fluida malalui kolom atau pipa, berapa
ketinggian fluida yang dapat dihasilkan?
(A) Jika di permukaan atas fluida adalah
ruang hampa
𝑃 = 𝜌 𝑔 ℎ1
(B) Jika di permukaan atas zat cair telah
ada tekanan Po
𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 ℎ2
Aplikasi : pompa air
17 (A) (B)
Hukum Archimedes
▪ “"Sebuah benda yang tenggelam atau terapung sepenuhnya dalam fluida akan
mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang digantikan
oleh objek tersebut. Gaya apung ini akan berlawanan arah dengan berat objek dan
bekerja ke atas."
▪ Mengapa benda yang begitu berat bisa terapung? Mengapa benda ketika di udara
sangat berat, namun ketika dimasukkan dalam air menjadi begitu ringan?
▪ Jawabnya adalah zat cair menghasilkan gaya angkat pada benda yang tercelup di
dalamnya
FArchimedes =  fluida x g x Vbenda tercelup
 fluida → massa jenis fluida
g → percepatan gravitasi
Vbenda tercelup → volum benda yang tercelup
20
Berapakah besar gaya angkat oleh zat cair?
▪ Misalkan sebuah balok dengan panjang sisi p, l,
dan t dicelupkan ke dalam zat cair
▪ Permukaan atas balok berada pada kedalaman h1
dan permukaan bawahnya berada pada
kedalaman h2 = h1+t.
▪ Untuk menentukan gaya angkat kita hanya perlu
memperhitungkan gaya yang bekerja pada
permukaan atas dan bawah balok.
▪ Permukan kiri, kanan, depan, dan belakang hanya
menghasilkan gaya arah horisontal sehingga tidak
21
memberi kontribusi pada gaya angkat.
Berapakah besar gaya angkat oleh zat cair?
▪ Tekanan total pada permukaan atas balok adalah:

𝐹1 = 𝑃1 𝐴1 = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 ℎ1 𝑝. 𝑙

▪ Tekanan total pada permukaan bawah balok adalah:


𝑃2 = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 (ℎ1 + 𝑡)
𝐹2 = 𝑃2 𝐴2 = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 ℎ1 + 𝜌𝑔𝑡 𝑝. 𝑙

Gaya netto ke atas yang bekerja pada balok adalah

22
Tenggelam, Melayang, dan Terapung
a) Benda tenggelam jika berat benda lebih besar daripada gaya angkat maksimum

b) Benda melayang jika berat benda sama dengan gaya angkat maksimum

c) Benda terapung jika berat benda lebih kecil daripada gaya angkat maksimum:

NOTE:
Akibat gaya ke atas, berat benda dalam zat cair akan berkurang sebesar:
Wz =berat benda dalam zat cair
Wz = W - FA W = berat benda di atmosfir
23 FA = gaya angkat
Contoh soal 1:
▪ Melalui sebuah katrol digantungkan tali yang masing-masing ujungnya diberi sebuah
timah L ( = 11 gr/cm3) dan sepotong aluminium A ( = 2.6 gr/cm3). Bila L tergantung di
dalam air dan A dalam alcohol (=0.8 gr/cm3) maka tercapai kesetimbangan.
▪ Berapa perbandingan berat A dan L ?

Air:
wZ = W – FA= mL g –VL air g

Alkohol:
wA = W – FA= mA g – VA alkohol g

Pada kondisi setimbang:


L A (wZ)air = (wZ)alkohol
wL FA wA FA
mL g –VL air g = mA g – VA alkohol g
24 Air Alkohol
Contoh soal 1:
mL – (mL/L) air = mA (mA/A) alkohol

mL – (mL/11) 1 = mA (mA/2.6) 0,8

mL (10/11) = mA (1,0/2.6)

mL / mA = 19,8/26 = 0,76
L A
wL FA wA FA
wL / wA = 0,76
Air Alkohol

25
Tegangan Permukaan
▪ Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tegangan permukaan, antara lain, nyamuk
yang dapat mengapung di permukaan air; butiran-butiran embun berbentuk bola pada
sarang laba-laba; air yang menetes cenderung berbentuk bulat-bulat dan air berbentuk
bola di permukaan daun talas.
▪ Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang dimiliki
permukaan cairan tersebut, yang berasal dari gaya tarik kohesi (gaya tarik antara
molekul sejenis) molekul-molekul cairan.
▪ Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang. Jika
pada suatu permukaan sepanjang l bekerja gaya sebesar F yang arahnya tegak lurus
pada l, dan  menyatakan tegangan permukaan, maka persamaannya adalah sebagai
berikut:
𝐹
𝛾=
26
𝑙
Viskositas atau Kekentalan

 Viskositas () adalah ketahanan dari suatu fluida untuk mengalir

 Satuan dari viskositas adalah poise

1 Poise = 1 g/(cm.s) = 0.1 Pa.s

 Air akan mudah mengalir dibandingkan madu karena madu memiliki


viskositas yang tinggi

 Viskositas yang tinggi menyebabkan gas gesek dari fluida menjadi besar

27
Viskositas atau Kekentalan

▪ Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida


seperti tampak pada Gambar.
▪ Gaya-gaya yang bekerja pada bola adalah gaya berat
w, gaya apung Fa, dan gaya lambat akibat viskositas
atau gaya stokes Fs.
▪ ketika kecepatannya bertambah, gaya stokes juga
bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola
mencapai keadaan seimbang sehingga bergerak
dengan kecepatan konstan yang disebut kecepatan
terminal.
▪ Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada
28 bola sama dengan nol.
Viskositas atau Kekentalan

Maka Kecepatan terminal:

29
Viskositas atau Kekentalan
Untuk benda berbentuk bola maka persamaannya
menjadi seperti berikut:

30
Viskositas Beberapa Fluida

31
TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai