Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGKAYAAN MATA KULIAH KEAHLIAN

PERALATAN LABORATORIUM

OLEH:

KELOMPOK : IV (EMPAT)
NAMA ANGGOTA KELPMPOK : 1. AL WAHAB (T202001058)
2. BERLIANA DEWI FEBRIANTI (T202001040)
3. CINDYANI HARIS (T202001053)
4. DINDA RISKIYANTI (T202001025)
5. FATUR RAHMAN (T202001060)
6. FRISKA PATRISIA (T202001024)
7. LAODE SULTANUL AZKAR (T202103001)
8. LILI ALMIN (T202001059)
9. MESSI (T20200138)
10.MUH. SALEH NUR HIDAYAT (T202001048)
11.MUH. SIDIK (T202001047)
12.NUR IZZAHTUL JANNAH (T201901035)

DOSEN PEMBIMBING : HJ. HER GUMIWANG, MT.

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI ELEKTRO MEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2023
WATERBATH
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui cara pengoperasian alat Waterbath

2. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan blok diagram dan diagram


alir alat pada alat Waterbath

B. Alat dan Bahan

No. Nama Alat / Bahan Fungsi

1. Waterbath Untuk menciptakan suhu yang konstan,


untuk melaksanakan serologis, aglutinasi,
inaktivasi, biomedis, dan tes farmasi,
bahkan untuk industri prosedur inkubasi.

C. Bagian-bagian Alat Waterbath

1. Screen berfungsi sebagai display untuk menampilkan tampilan.


2. Control Panel berfungsi sebagai tombol untuk melakukan setting suhu
dan timer.
3. Selection Knob berfungsi untuk mengatur safety limit control.
4. On/Off Switch berfungsi sebagai saklar ON/OFF.
5. Cover berfungsi sebagai penutup alat waterbath.
6. Tank berfungsi sebagai wadah tempat aquades atau minyak.
7. Diffusing Tray berfungsi sebagai tempat sampel yang akan di inkubasi.
8. Draining Valve berfungsi sebagai katup untuk pembuangan aquades atau
minyak.
D. Kontrol Waterbath

Waterbath umumnya memiliki kontrol yang sangat sederhana. Beberapa


produsen telah memasukkan kontrol dengan mikroprosesor. Diagram dari
panel kontrol waterbath adalah ditunjukkan berikut ini.

E. Spesifikasi Alat

Nama Alat Waterbath


Merk Labtech
Model LWB-122D
Serial No B101102006
Elektrikal Supply 220 V / 50 Hz ; 1,4 KW / 6,5 A
F. Diagram Blok dan Diagram Alir

1. Diagram Blok

Power
PLN
supply

Set suhu Driver Heater

Set timer Mikrokontroller

Sensor suhu

Start/stop

Safety limit Buzzer


control

Indikator
Display
LED

 Penjelasaan blok diagram :

Dari jala-jala PLN lalu ke power supply yg dimana power supply


berfungsi untuk menyuplai seluruh rangkaian yang terdapat pada
rangkaian waterbath kemudian pada mikrokontroller terdapat beberapa
input yaitu : setting suhu untuk mengatur suhu, setting timer untuk
mengatur waktu start/stop untuk memulai dan berhenti, sensor suhu untuk
mendeteksi suhu dalam chamber kemudian safety limit control yang
berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi overhit kemudian pada output
yaitu buzzer sebagai indicator atau alarm dan ada led sebagai indicator
kemudian pada display terdapat parameter suhu dan timer kemudian
terdapat juga driver yg berfungsi untuk mengontrol heater. Heater
berfungsi sebagai elemen pemanasan.
2. Diagram Alir

On/off

Setting suhu

Setting timer

Safety limit
control

start

Heater on dan sensor suhu


bekerja

NO
Suhu Suhu
tercapai berlebih

YES

Timer on Safety limit control


bekerja

Buzzer on
Heater on

end end
Penjelasan flowchart :

Ketika menekan tombol on/off maka yang harus pertama kali kita
lakukan mensetting temperature suhu lalu setelah itu mensetting timer kemudian
mensetting safety limit control kemudian menekan tombol start. Tombol start di
tekan maka secara otomatis,secara otomatis kontraktor thermostat tertutup
(karena suhunya belum optimal atau sesuai) yang membuat heater on. Setelah
heater on dan suhu telah mencapai suhu setting maka timer akan bekerja . ketika
suhu melebihi settingan maka kontraktor thermostat akan terbuka yg membuat
heater tidak mendapatkn supply dan heater akan off.

G. Instalasi

1. Instal waterbath dekat stopkontak listrik. Stopkontak harus memiliki


ground pole masing-masing untuk menjamin perlindungan dan
keselamatan operator dan peralatan. Waterbath umumnya beroperasi pada
120 V/60 Hz atau 230 V/60 Hz. Instalasi dan penggunaan yang
difasilitasi oleh wastafel dekat untuk memasok dan pembuangan air.

2. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih rata dan memiliki resistensi yang
diperlukan untuk mendukung berat waterbath dengan aman ketika penuh
cairan.

3. Pastikan bahwa lokasi memiliki spase ruang yang cukup/sesuai untuk


menempatkan sampel dan aksesoris yang diperlukan untuk pengoperasian
normal dari waterbath.

4. Hindari menempatkan waterbath dimana ada arus udara yang kuat yang
dapat mengganggu pengoperasian normal. Sebagai contoh: di depan
sebuah unit AC atau jendela.

H. Keselamatan

1. Hindari penggunaan waterbath dalam lingkungan dimana ada bahan yang


mudah terbakar dan mudah terbakar. Peralatan memiliki komponen
(resistor menghasilkan suhu sangat tinggi) yang dapat memulai sebuah
kecelakaan kebakaran atau meledak.

2. Selalu hubungkan perangkat ke stopkontak listrik dengan ground pole


untuk melindungi pengguna dan peralatan dari muatan listrik. Listrik
sambungan harus sesuai dengan norma-norma yang diperlukan dari
negara dan laboratorium.

3. Gunakan waterbath eksklusif dengan cairan non-korosif atau cairan tidak


mudah terbakar.

4. Gunakan elemen pelindung diri saat bekerja dengan waterbath. Tangki


memiliki resistor yang dapat menyebabkan luka bakar jika secara tidak
sengaja tersentuh, bahkan cukup waktu setelah mematikan peralatan.

5. Ketika bekerja dengan zat yang menghasilkan uap, tempat waterbath


dibawah kap kimia atau di area yang berventilasi.

6. Ingat bahwa cairan diinkubasi dalam tangki waterbath dapat


menghasilkan luka bakar jika tidak sengaja tangan dimasukkan di
dalamnya.

7. Memperhitungkan bahwa waterbath dirancang untuk digunakan dengan


cairan di dalam tangki. Jika kering, suhu tangki dapat menjadi sangat
tinggi. Penggunaan sarangan lubang untuk menempatkan kontainer dalam
mengisi tangki waterbath. Ini telah dirancang untuk mendistribusikan
suhu dengan cara yang seragam.

8. Hindari menggunakan waterbath jika ada kontrol yang tidak bekerja,


misalnya suhu atau kontrol batas.
I. Troubleshooting

TROUBLESHOOTING TABLE
PROBLEM PROBABLE CAUSE SOLUTION
Tidak ada power Waterbath tidak Hubungkan
untuk instrumen. terhubung. waterbath.
Saklar yang rusak. Mengganti saklar.
Sekering yang rusak. Mengganti sekering.
Waterbath tidak Kontrol suhu tidak diatur. Setel pengendali
semakin panas. suhu.
Resistor rusak . Ganti resistor.
Kontrol batas tidak diatur. Mengatur batas
kontrol.
Suhu lebih tinggi Kontrol suhu rusak. Verifikasi pemilihan
dari yang dipilih Mengubah kontrol suhu parameter suhu.
(setting) jika diperlukan.
Sampel yang hangat Tangki kosong atau berisi Mengisi tangki
perlahan-lahan. sedikit cairan. sampai ke tingkat
yang
direkomendasikan.
Suhu meningkat d Resistor(heater) yang Ganti
lambat. rusak. resistor(heater).
Kontrol suhu rusak. Mengganti kontrol
suhu.

J. Maintenance

1. Pemeliharaan

Sebelum melaksanakan kegiatan pemeliharaan, lepaskan peralatan


dari outlet supply listrik. Waterbath adalah peralatan yang
pemeliharaannya sederhana. Rutinitas yang dianjurkan terutama berfokus
pada pembersihan komponen eksternal. Rutinitas yang paling umum
adalah fitur berikutnya.
2. Pembersihan

Frekuensi: Bulanan

a. Matikan dan cabut peralatan. Tunggu sampai dingin untuk


menghindari risiko luka bakar dan kecelakaan.

b. Buang cairan yang digunakan untuk pemanasan. Jika air, dapat


dituangkan melalui sebuah siphon. Jika minyak, mengumpulkan
menjadi kontainer dengan kapasitas yang memadai.

c. Lepaskan penyebaran jaringan termal yang terletak di bagian


bawah tangki.

d. Membongkar circulator dan membersihkan untuk menghilangkan


kerak dan potensi ganggang hadir.

e. Bersihkan bagian dalam tangki dengan deterjen ringan. Jika ada


indikasi korosi, menggunakan zat untuk membersihkan stainless
steel. Gosok ringan dengan sintetik spons atau setara. Hindari
menggunakan wol baja untuk menghapus noda karat karena ini
meninggalkan partikel baja yang bisa mempercepat korosi.

f. Hindari membengkokkan atau mencolok kontrol suhu pipa kapiler


umumnya terletak di bagian bawah tank.

g. Membersihkan bagian luar dan bagian dalam waterbath dengan air


bersih.

3. Pemberian Minyak

Frekuensi: Harian

Untuk waterbath dengan unit agitasi atau circulator sistem:

Lumasi sumbu motor listrik circulator itu. Pasang setetes minyak


mineral pada sumbu sehingga pelumas yang baik kondisi dipertahankan
antara bantalan motor dan porosnya.
4. Pemeriksaan Berkala

Frekuensi: Kuartalan

Periksa termometer atau suhu kontrol setiap tiga bulan


menggunakan standar dikenal. Jika tidak ada standar acuan adalah
tersedia, gunakan campuran es/air atau air mendidih. Perhatikan bahwa
termometer atau suhu waterbath kontrol juga harus diperiksa ketika
peralatan pertama diinstal setelah membiel
SPEKTROFOTOMETER

A. Tujuan

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui cara pengoperasian alat


Spektrofotometer
2. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan blok diagram dan diagram
alir alat Spektrofotometer

B. Alat dan Bahan

No. Nama Alat / Bahan Fungsi

2. Spektrofotometer untuk mengukur transmitan atau absorban


suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang.

C. Spesifikasi Alat

Nama Alat : Spektrofotometer


Merk : Eppendrof ECOM 6122
Type : AG 22331
Serial Number : 6122 01595
Voltage : 100V / 120V / 230V / 240V
Frequency : 50-60 Hz
Watt : 32 Watt
Fuse : 100 / 120V T 500 mA / 250V
230 240V T 250 mA / 250V
D. Diagram Blok dan Diagram Alir

1. Diagram Blok

 Penjelasan Blok Diagram

Lampu memancarkan cahaya bersifat polikromatis yang


nantinya cahaya tersebut akan di tangkap oleh lensa filter
diteruskan ke monokromator agar menjadi cahaya monokromatis
yang spectrum warnanya sesuai dengan panjang gelombang yang
dipilih. Setelah itu cahaya monokromatis akan di teruskan ke kuvet
yang berisi sampel lalu outputnya berupa tegangan.tengangan ini
terdeteksi oleh detector untuk mengetahui panjang gelombang
cahaya yg telah melewati sampel, kemudian di teruskan ke
amplifier untuk di kuatkan setelah besar tegangan dari amplifier
sudah memenuhi ketentuan, maka tegangan tersebut di baca
melalui readout dan siap untuk di tampilkan hasilnya.
2. Diagram Alir

 Penjelasan Diagram Alir

Cahaya yang berasal dari lampu diteruskan melalui


lensa/celah menuju monokromator lalu monokromator mengubah
cahaya polikromatis menjadi monokromatis. Berkas cahaya
dengan pannjang gelombang tertentu kemudin dlewatkan pada
sampel dengan konsentrasi tertentu sehingga terdapat cahaya
yang diserap adapula yang diteruskan cahaya yang diteruskan
kemudian ditangkap oleh detector, detector akan menghitung
cahaya yang ditangkap dan mengetahui cahaya yang diserap.
Kemudian cahaya diserap akan sebanding dengan konsentrasi zat
yang terkandung dalam sampel.

E. Instalasi

1. Sebuah sumber listrik pasokan yang sesuai dengan norma norma dan
standar yang digunakan di negara tersebut. Di negara negara amerika
tegangan 110 V dan frekuensi 60 Hz umumnya digunakan. Bagian lain
dari dunia membutuhkan 220-230V/50-50 Hz.

2. Alat ditempatkan pada lingkungan yang bersih dan bebas dari debu.

3. Sebuah meja kerja yang stabil dari peralatan yang menghasikan getaran
(sentrifus, agitator)

F. Keselamatan

1. Letakan alat pada meja yang datar dan kokoh.

2. Hindari meletakan alat pada meja yang sama dengan centrifuge atau
alat yang menyebabkan getaran.

3. Lakukan pengoperasian dan pemeliharaan sesuai dengan SOP yang


telah ada.

G. Troubleshooting

TROUBLESHOOTING TABLE
PROBLEM PROBABLE CAUSE SOLUTION

Filamen rusak. Mengganti lampu

Sekering keselamatan Mengganti lampu


Lampu sumber tidak terbakar.
menyala-up.
Ada resistensi di filamen Mengganti lampu
lampu.
Tegangan keliru. Tinjau teganan
Rendah pembacaan Lampu rusak Mengganti lampu
dalam meter atau Bersihkan atau ganti
Photocell kotor atau rusak
photocell
Rankaian penguat rusak Mengubah atau
memperbaiki
digalvometer rangkaian penguat
Tegangan lampu sumber Sesuaikan
rusak teganagan

H. Maintenance

a. Persiapan

1) Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat.

2) Siapkan service manual atau protap pemeliharaan dan


pengoperasian alat.

3) Siapkan alat kerja dan alat ukur.

4) Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu.

5) Beritahukan pada unit pengguna alat atas tindakan yang akan


dilakukan.

b. Pelaksanaan Pemeliharaan

1) Sebelum digunakan untuk pengukuran, nyalakan computer dan


biarkan lampu Spektrofotometer dalam kondisi ON 15 menit terleih
dahulu.

2) Posisikan kuvet/penampung sampel sejajar garis lurus dengan


lampu.

3) Bersihkan kuvet / penampung

c. Pencatatan

1) Lakukan pengisian formulir lembar kerja.

2) Simpulkan hasil pemeliharaan : alat layak pakai atau alat tidak


layak pakai.
3) User menandatangani form lembar kerja sebagai bukti
pemeliharaan alat telah selesai dilaksanakan.

d. Pengemasan

1) Cek alat kerja dan alat ukur.

2) Cek dan rapihkan dokumen teknis.

3) Kembalikan alat kerja, alat ukur, dan dokumen teknis pada


tempatnya.

4) Pasang penutup debu.

e. Laporan

1) Laporkan hasil pemeliharaan alat pada user pengguna alat dan


kembalikan alat pada posisi semula.

2) Laporkan hasil pemeliharaan alat pada ka. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai