“WATERBATH”
DISUSUN OLEH:
NAMA KELOMPOK : 1. PUTRI WIDYA HANDAYANI
2. SITI SAFITRI
3. SYUKRIANA EKASANI
4. SITI RAHMAWATI
5. AYU FEBRIANA
6. SAKHRUL RAMADHAN
7. MUH. IMAN ARRAZAQ
8. DENY YUSRIYANTO
9. TRI ANDIKA DERMAWAN
10. ANDI MUHAMMAD FAJRI
11. ERIKMAN
KELOMPOK : SATU (I)
DOSEN PEMBIMBING : HJ. HER GUMIWANG, MT
A. Landasan Teori
Water bath adalah sebuah alat yang cukup sering ditemukan di dalam
laboratorium. Dari segi namanya sendiri, mungkin Anda sudah berpikir apa kegunaan
dari alat ini. Ada berbagai informasi menarik tentang alat ini. Dimulai dari pengertian,
fungsi, jenis, hingga cara kerjanya. Penasaran untuk mengenal lebih dalam tentang
water bath? Simak penjelasan lengkap dari GeneCraft Labs di bawah ini.
Pengertian utama dari water bath adalah alat laboratorium berbentuk wadah
yang digunakan untuk memanaskan cairan dengan direndam pada air. Tentunya air
tersebut telah dipanaskan sebelumnya. Di dalam water bath terdapat air yang memiliki
suhu konsisten sesuai kebutuhan dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan alat ini
diharapkan mampu mengurangi jumlah penguapan cairan yang sedang dipanaskan.
Alat ini juga dikenal sebagai pemanas air.
B. Spesifikasi Alat
1. Nama alat : Waterbath
Merk : Labtech
Model : LWB-122D
Spesifikasi teknis : a. Elektrikal Supply : 220V, 50Hz
: 1,4KW / 6,5A
b. Serial No : B101102006
Fungsi alat :
B. KONTROL WATERBATH
INSTALASI ALAT
a. Instalasi waterbath dekat dengan stop kontak listrik. Stop kontak harus memiliki
ground pole masing – masing untuk menjamin perlindungan dan keselamatan
operator dan peralatan. Waterbath umumnya beroperasi pada 120V/60 Hz atau
230V/60Hz. Instalasi dan penggunaan yang difasilitasi oleh wastafel dekat untuk
memasok dan pembuangan air.
b. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih rata dan memiliki resistensi yang dioerlukan
untuk mendukung berat waterbath denga naman Ketika penuh cairan.
c. Pastikan bahwa lokasi memiliki spasie ruang yang cukup/sesuai untuk
menempatkan sampel dan aksesoris yang diperlukan untuk pengoperasian normal
dari waterbath.
d. Hindari menempatkan waterbath dimana ada arus udara yang kuat yang dapat
mengganggu pengoperasian normal. Sebagai contoh di depan sebuah unit AC atau
jendela.
BAB V
CARA PENGOPERASIAN
PEMELIHARAAN
a) Peringatan :
Sebelum melaksanakan kegiatan pemeliharaan,lepaskan peralatan Dari
outlet supply listrik. Waterbath adalah peralatan yang pemelihraannya sederhana.
Rutinitas yang dianjurkan terutama berfokus pada pembersihan komponen
eksternal. Rutinitas yang paling umum adalah fitur berikutnya.
b) Pembersihan :
Frekuensi: Bulanan
1. Matikan dan cabut peralatan supply listrik. Tunggu sampai dingin untuk
menghindari risiko luka bakar dan kecelakaan.
2. Buang cairan yang digunakan untuk pemanasan. Jika air, dapat dituangkan
melalui sebuah siphon. Jika minyak, mengumpulkan di kontainer dengan
kapasitas yang memadai.
3. Lepaskan penyebaran jaringan termal yang terletak di bagian bawah tangki.
4. Membongkar circulator dan membersihkan untuk menghilangkan kerak dan
potensi tumbuhnya ganggang
5. Bersihkan bagian dalam tangki dengan deterjen ringan. Jika ada indikasi
korosi, menggunakan zat untuk membersihkan stainless steel. Gosok ringan
dengan sintetik spons atau setara. Hindari menggunakan wol baja untuk
menghapus noda karat karena ini bisa mempercepat korosi.
6. Hindari membengkokkan atau mencolok kontrol suhu pipa kapiler umumnya
terletak di bagian bawah tank.
7. Membersihkan bagian luar dan bagian dalam waterbath dengan air bersih.
c) Pemberian minyak
Frekuensi: Harian
1. Untuk waterbath dengan unit agitasi atau circulator sistem:
2. Lumasi sumbu motor listrik circulator itu. Pasang setetes minyak mineral
pada sumbu sehingga pelumas yang baik kondisi dipertahankan antara
bantalan motor dan porosnya.
d) Pemeriksaan berkala
Frekuensi: Kuartalan
Periksa termometer atau suhu kontrol setiap tiga bulan menggunakan
standar dikenal. Jika tidak ada standar acuan adalah tersedia, gunakan campuran
es/air atau air mendidih. Perhatikan bahwa termometer atau kontrol suhu juga
harus diperiksa ketika peralatan pertama diinstal setelah membeli.
BAB VII
TROUBLESHOOTING