Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES

ACARA 6 : ON OFF CONTROL PADA PENGENDALIAN SUHU

Penyusun

Nama : Hazimah

NIM : 021190086

Fakultas / Prodi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari, Tanggal : Kamis, 3 Juni 2021

Asisten Pembimbing : Heri Sutanto, S.T.

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGENDALIAN PROSES

ACARA 6 : ON OFF CONTROL PADA PENGENDALIAN SUHU

Disusun oleh :

Nama : Hazimah

No. Mahasiswa : 021190086

Fakultas / Prodi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari, Tanggal : Kamis, 3 Juni 2021

Asisten Pembimbing : Heri Sutanto, S.T.

Disetujui

Asisten Pembimbing

Heri Sutanto, S.T.


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyusun laporan Praktikum Instrumentasi dan
Pengendalian Proses dengan judul “On Off Control pada Pengendalian Suhu”
sebagai data hasil pengamatan. Saya juga menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Heri Sutanto, S.T. selaku pembimbing dan asisten laboratorium pada
Praktikum Instrumentasi dan Pengendalian Proses.
2. Para asisten laboratorium
Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas Praktikum Instrumentasi dan
Pengendalian Proses semester empat D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Laporan praktikum ini masih jauh dari kata baik , oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar lebih
baik kedepannya dalam membuat laporan.

Demikian yang dapat saya tulis, semoga laporan praktikum ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 3 Juni 2021

Penulis

Hazimah
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pemakaian sistem kendali otomatis saat ini merupakan kebutuhan yang


sangat utama untuk menjaga agar proses produksi berjalan seperti yang
direncanakan, mengurangi beban pekerjaan manusia dan mendapatkan hasil
yang cepat, tepat dan efisien. Pengendalian pada umumnya menghendaki
proses berjalan dengan stabil. Proses yang stabil merupakan sebuah proses
dimana besarnya setpoint sama dengan besarnya meassurment variabel,
sehingga error sama dengan nol.
Penggunaan sistem kendali otomatis digunakan dalam banyak ruang
lingkup kegiatan manusia. Sebagai contoh, pada lingkup industri seperti
pabrik, peralatan dan mesin yang digunakan proses kendali yang dapat
memantau suhu secara otomatis, sehingga parameter-parameter proses
pengolahan atau manufaktur tetap terjaga dengan baik. Misal, pada pabrik
kelapa sawit, dibutuhkan kondisi suhu yang konstan agar proses pemisahan
antara batu kelapa sawit dengan kulitnya untuk dijadikan sebagai minyak
goreng, berjalan baik.
Salah satu sistem kendali yang banyak digunakan adalah kendali ON-
OFF (Kendali Dua Posisi). Dalam sistem kendali dua posisi, elemen
pembangkit hanya mempunyai dua posisi tertentu yaitu on dan off. Kendali
dua posisi ini relatif sederhana dan tidak mahal dan dalam hal ini sangat
banyak digunakan dalam sistem kendali industri maupun domestik.

I.2 Tujuan Percobaan


Mampu memahami sistem kendali on-off pada pengendalian suhu.
I.3 Dasar Teori
Menurut Ali (2012) sistem kendali adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk mengendalikan suatu proses agar output yang dihasilkan dapat dikontrol
sehingga tidak terjadi kesalahan. Dalam hal ini output yang dikendalikan
adalah kestabilannya, ketelitian, dan kedinamisannya. Secara umum, sistem
kendali dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Sistem kendali loop terbuka
Sistem kendali loop terbuka, keluarannya tidak mempengaruhi input.
Atau dengan kata lain sistem kendali loop terbuka keluarannya (output)
tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan
inputnya. Akibatnya ketetapan dari sistem tergantung dari kalibrasi. Pada
umumnya, sistem kendali loop terbuka tidak tahan terhadap gangguan
luar. Di bawah ini adalah gambar diagram blok sistem kendali loop
terbuka.
Fungsi alih sistem kendali loop terbuka adalah : Vo(s) = G(s).Vi(s)
2. Sistem kendali loop tertutup
Sistem kendali loop tertutup seringkali disebut sistem kendali umpan
balik. Pada sistem kendali loop tertutup, sinyal kesalahan yang bekerja,
yaitu perbedaan antara sinyal input dan sinyal umpan balik diinputkan ke
controller sedemikian rupa untuk mengurangi kesalahan dan membawa
keluaran sistem kenilai yang dikendaki.
Pada umumnya sistem kendali loop tertutup tahan terhadap gangguan
dari luar. Secara umum sistem kendali loop tertutup ini dibagi menjadi dua
jenis, yaitu :
• Sistem kendali kontinyu
• Sistem kendali diskrit
Secara umum gambar sistem kendali loop tertutup adalah sebagai
berikut:
Fungsi alih sistem kendali loop tertutup adalah :
Vo(s)/Vi(s) = G(s)/(1+G(s).H(s))
Dimana :
G(s) = fungsi alih sistem
H(s) = fungsi alih tranduser
Secara garis besar, sistem kendali jika ditinjau dari ketelitian dan
kestabilan sistem dapat dibagi atas dua bagian, yaitu :
• Sistem kendali dengan menggunakan PID controller
• Sistem kendali on-off
Sistem kendali on-off
Pada sistem kendali on-off ada dua keadaan yang akan dihasilkan output
yaitu keadaan on atau keadaan off seperti operasi switch pada setrika,
dispenser, pompa otomatis, dan lain-lain. Jenis pengontrol suhu akan
mengaktifkan panas ketika variable proses di bawah titik set dan

mematikannya Ketika variable proses di atas set point

Gambar I.3.1 Blok Diagram Sistem Kontrol


Gambar I.3.2 Grafik On Off
BAB II

PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1 Alat dan Bahan

A. Alat
1. Thermometer
2. Thermostat (on-off)
3. Pemanas
4. Tangki
5. Batang pengaduk
6. Termocouple
B. Bahan:
Air
II.2 Rangkaian Alat

3 Keterangan :
1
1. Flow input
2. 2 Batang pengaduk
3. Alat ukur suhu
4. Tangki
5. 4 Heater
6. Termostat/on-off control

6 5

Gambar II.2.1 Rangkaian alat on off control pengendalian suhu


II.3 Diagram alir

Menyiapkan alat dan bahan

Air

Mengisi air pada tangki hingga mengenai heater

Mengatur set point thermostat on off pada angka 50 dan menyambungkan


lampu on off ke listrik serta menghidupkan stopwatch

Menghitung waktu hingga lampu pada thermostat mati (off)

Mengukur suhu air pada saat lampu mati dan melanjutkan stopwatch untuk
kondisi lampu menyala (on)

Mengukur suhu air pada saat lampu menyala

Mengulangi percobaan dengan cara yang sama (on-off)

Gambar II.3.1 Diagram alir on off control pada pengendalian suhu


BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Pengamatan


Suhu air awal ( To ) = 28oC
Volume tangki = 800 ml
Setting Point = 50oC
Tabel III.1.1 Hasil pengamatan

Waktu On (menit) Suhu ( T oC ) Waktu Off (menit) Suhu ( T oC)

0 28 8,39 65,2

18,08 47,8 19,52 68,1

27,04 48,5 28,20 68,5

36,22 48,7 37,61 68.6

44,85 49.1 45,74 68,9

III.2 Pembahasan

Praktikum “On-Off pada Pengendalian Suhu” bertujuan untuk


memahami sistem kendali on-off pada pengendalian suhu.
Alat on-off pengendalian suhu berfungsi untuk menjaga suhu dalam
tangki agar selalu sesuai set point. Set point pada praktikum ini adalah pada
suhu 50oC. Air yang yang masuk ke dalam tangki bersuhu 28°C. Air tersebut
masih berada di bawah set point, sehingga termostat on. Arus listrik mengalir
ke heater dan mengubah energi listrik menjadi panas. Heater memanaskan air
pada tangki secara terus menerus selama suhu air di dalam tangki masih di
bawah set point. Saat suhu air dalam tangki mencapai set point, maka
termostat akan memutuskan aliran listrik yang mengalir ke heater.
Pada rangkaian alat pengendalian suhu, terdapat termostat sebagai
komponen utama. Termostat berfungsi untuk menstabilkan suhu sesuai
dengan set point serta berfungsi sebagai saklar otomatis yang mengendalikan
aliran listrik pada heater atau pemanas.
Dari data percobaan, diperoleh grafik on-off control pada pengendalian
suhu sebagai berikut :

Grafik On-Off Control Pada Pengendalian Suhu


80
70
60
50
Suhu (oC)

40
30
20
10
0
00:00 08:39 18:08 19:52 27:04 28:20 36:22 37:61 44:85 45:74

Waktu (menit)
Set point

ON
OFF
Waktu (menit)

Gambar III.2.1 Grafik on-off control pada pengendalian suhu


Grafik di atas menunjukkan suhu yang naik turun. Pada saat suhu
sedang naik atau terjadi pemanasan maka lampu indikator akan menyala. Saat
mencapai set point maka lampu akan otomatis mati yang menandakan bahwa
heater mati.

Pada saat heater sudah off, suhu yang diperoleh ada yang melebihi set
point. Hal ini dapat dikarenakan masih ada panas yang terdapat dalam sistem
sehingga suhu masih mengalami kenaikan.

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Dari praktikum “On Off Control pada Pengendalian Suhu” diperoleh
kesimpulan bahwa :
Prinsip kerja pada system on-off pengendalian suhu yaitu heater akan menyala
ketika suhu air dalam tangki berada di bawah set point, ditandai dengan lampu
menyala. Sedangkan ketika suhu berada di atas set point maka heater akan
mati ditandai dengan lampu yang otomatis mati.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2021. Petunjuk Praktikum Instrumentasi dan Pengendalian Proses.


Yogyakarta : UPN “Veteran” Yogyakarta.

Rantung, Jotje. 2021. Karakteristik Pengendali On-Off untuk Aplikasi pada Sistem
Pengendalian Temperatur. Manado : Universitas Sam Ratulangi.
LAMPIRAN

Gambar 1. Rangkaian alat

Gambar 2. Mengisi tangki


dengan air

Gambar 3. Mengatur set point Gambar 4. Menyambung lampu on-


off ke listrik

Gambar 5. Menghitung waktu hingga Gambar 6. Pengukuran suhu air

lampu on/off

Anda mungkin juga menyukai