I. Tujuan
Mengukur waktu pengosongan tangki
VII. Pembahasan
Pada praktikum penentuan zat warna kali ini kita menggunakan sampel saos
tomat dan juga menggunakan benang wool sebagai media penyerapan zat warna.
Benang wool digunakan sebagai media penyerapan zat warna karena pada benang wool
terdapat gugus polar yang dapat menyerap zat warna. Hal ini dikarenakan benang wool
didapatkan dari bulu domba yang mengandung protein. Pada dasarnya, analisa akan
lebih baik digunakan dengan bulu domba, karena kandungan proteinnya yang banyak
dan akan menunjukkan tingkat sensitifitas analisa yang lebih tinggi.
Untuk melakukan pengujian ini mula-mula kita memanaskan saos yang
dicampur dengan aquadest dan HCl 1:9 lalu memasukan 4 potongan benang wool
kedalamnya. Setelah dirasa benang wool telah menyerap warna maka ambil benang
wool tersebut lalu di cuci dengan aquadest. Setelah di cuci benang wool di keringkan
dengan kipas angin lalu letakan masing-masing benang wool ke dalam gelas arloji,
setelah itu menetesi masing-masing benang wool dengan cairan yang sudah disiapkan
untuk mengetahui warnanya. Setelah didapat warna dari benang wool yang sudah di
tetesi maka dapat dicari zat pewarna apa yang terkandung di dalamnya.
VIII. Kesimpulan
1. Benang wool yang di tetesi NaOH 10% berubah warna menjadi kuning yang
mengandung zat warna Bismark Brown, Bismark Brown R, dan Acid Violet GB.
2. Benang wool yang di tetesi H₂SO₄ Pekat berubah warna menjadi coklat yang
mengandung zat warna Saluble Blue.
3. Benang wool yang di tetesi HCl Pekat berubah warna menjadi sedikit berubah (kuning
pudar) yang mengandung zat warna Azorubine A, Ponceau 2R, Chocnea 1, Orany G,
dan Flouresceine.
4. Benang wool yang di tetesi NH₄SOH 12% berubah warna menjadi pemucatan yang
mengandung zat warna Acid Magenta, Gaine Green B, Malachite Green, Formyl
Violet, Methly Violet, dan Saluble Blue