Sosiologi Kelas Xi Bab Konflik Dan Kekerasan Semester 2
Sosiologi Kelas Xi Bab Konflik Dan Kekerasan Semester 2
A. Konflik Sosial
1. Pengertian Konflik Sosial
Menurut Robert M. Z. Lawang
Konflik berkaitan dengan perjuangan dalam upaya memperoleh status, nilai, kekuasaan,
dimana tujuan pihak yang berkonflik tidak hanya mendapatkan keuntungan tapi
menundukan saingannya
Bentuk Konflik
1) Konflik Realistis
konflik yang muncul dari kekecewaan individu atau kelompok. Kekecewaan
itu timbul berdasarkan tuntutan yang terjadi dalam hubungan sosial dan
menimbulkan konfrontasi antarpihak yang berkonflik
2) Konflik Non Realistis :
Keinginan untuk menyelesaikan konflik tanpa ada konfrontasi antarpihak
yang berkonflik.
b) Karl Marx
1) Konflik antara masyarakat kelas Borjuis dan Proletar. Konflik ini disebabkan
oleh adanya alienasi yang dialami oleh masyarakat kelas Proletar
c) Ralph Dahendorf
1) Masyarakat selalu menghadapi konflik dan perdamaian/kesepakatan
(konsensus). perdamaian/kesepakatan (konsensus) terjadi silih berganti tanpa
henti
Berdasarkan Waktu
Sesaat: konflik cepat selesai
Berkelanjutan: konflik berlangsung lama
Berdasarkan Pengendalian
Terkendali: konflik tidak melibatkan kekerasan
Tidak Terkendali: konflik melibatkan kekerasan
Berdasarkan Sistematika
Sistematis: konflik yang direncanakan
Nonsistematis: konflik yang tidak direncanakan
c. Menurut Soerjono Soekanto
Konflik Pribadi: masalah pribadi
Konflik Rasial: perbedaan ras
Konflik Politik: perebutan kekuasaan
Konflik Antarkelas Sosial: perbedaan status sosial
Konflik Internasional: antar 2 negara atau lebih
e. Berdasarkan Dampaknya
Destruktif: memberikan dampak merusak/menghancurkan
Konstruktif: memberikan dampak positif/bisa memberika win-win solution
f. Berdasarkan Subjeknya
Konflik Intrapersonal: konflik dengan diri sendiri
Konflik Interpersonal: konflik antarindividu
Konflik Individu dan Kelompok
Konflik Antarkelompok
b. Dampak Negatif
Perpecahan
Kekerasan
B. Kekerasan
1. Pengertian Kekerasan
Suatu ekspresi baik fisik maupun verbal yg dilakukan individu atau kelompok berupa
agresi dan penyerangan pd kebebasan atau martabat.
2. Bentuk-Bentuk Kekerasan
Menurut Johan Galtung
Kekerasan fisik: kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh
tubuh.
Kekerasan struktural: dilakukan oleh individu atau kelompok
(Pemerintah) dengan menggunakan sistem, hukum, ekonomi, dan tata
kebiasaan yang ada di masyarakat
Kekerasan Kultural: merupakan suatu bentuk kekerasan permanen.
Terwujud dalam sikap, perasaan, nilai-nilai yang dianut dalam
masyarakat
Menurut SEJIWA
Kekerasan fisik: kekerasan yang kasat mata. Artinya, siapapun bisa
melihatnya karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan
korbannya.
Kekerasan non fisik: yaitu jenis kekerasan yang tidak kasat mata.
Artinya, tidak bisa langsung diketahui perilakunya apabila tidak jeli
memperhatikan, karena tidak terjadi sentuhan fisik antara pelaku
dengan korbannya.
Kekerasan non fisik ini dibagi menjadi dua, yaitu;
Kekerasan verbal: kekerasan yang dilakukan lewat kata-
kata.
Kekerasan psikologis/psikis: kekerasan yang dilakukan
lewat bahasa tubuh serta tindakan ancaman dan
tekanan
Berdasarkan Caranya
Kekerasan Langsung (Direct Violence): kekerasan yang bisa dialami
secara langsung
Kekerasan Tidak Langsung (Indirect Violence) : kekerasan melalui
perantara
Berdasarkan Subjeknya
Kekerasan Individual: kekerasan yang dilakukan oleh individu
Kekerasan Kolektif: kekerasan yang dilakukan oleh kelompok
3. Teori Kekerasan
Teori Faktor Individual
Faktor penyebab perilaku kekerasan menurut teori ini adalah faktor
pribadi(stress) dan faktor sosial
Teori Faktor Kelompok
Faktor penyebab perilaku kekerasan menurut teori ini adalah faktor identitas
kelompok
Teori Dinamika Kelompok
Faktor penyebab perilaku kekerasan menurut teori ini adalah karena hilangnya
rasa saling memiliki yang terjadi dalam kelompok. Hal ini dapat diartikan bahwa
perubahan-perubahan sosial terjadi sedemikian cepat dalam sebuah masyarakat
dan tidak mampu direspon sama cepatnya oleh sistem sosial dan nilai
masyarakatnya.
C. Penyelesaian Konflik dan Kekerasan
1. Pemetaan Konflik/Analisis Konflik
Sejarah Konflik: sebelum dan sesudah konflik
Isu-Isu Konflik: faktor penyebab konflik
Aktor Konflik: pihak yang terlibat konflik
Pandangan Konflik: pendapat pihak yang terlibat konflik mengenai isu konflik
Hubungan Antaraktor:
Hubungan yang bersifat konflik
Hubungan konflik utama: hubungan antaraktor yang terlibat
dalam konflik utama
Hubungan konflik kecil: hubungan antaraktor yang terlibat
dalam konflik kecil selain konflik utama
Hubungan konflik aliansi: hubungan antaraktor mengalami
keretakkan