Anda di halaman 1dari 35

MATERI SOSIOLOGI

KELAS XI
SEMESTER GENAP
2019/2020
3.4 Menganalisa konflik sosial dan
memberikan respon untuk melakukan
resolusi konflik demi terciptanya kehidupan
damai di masyarakat
4.4 Memetakan konflik untuk dapat
melakukan resolusi konflik dan
menumbuhkembangkan perdamaian di
masyarakat

3.5 Menganalisis cara melakukan pemecahan


masalah untuk mengatasi permasalahan
sosial, konflik dan kekerasan sosial
4.5 melakukan penelitian sederhana yang
berpotensi pada pemecahan masalah yang
KONFLIK, KEKERASAN DAN
UPAYA PENYELESAIAN
Tujuan dari pembelajaran ini,
peserta didik mampu :
1. Mendeksripsikan konflik sosial
2. Menjelaskan teori konflik
3. Mengidentifikasi penyebab dan sifat konflik
4. Mendeskripsikan gejala sosial
5. Mendeskripsikan proses terjadinya konflik
6. Mengidentifikasi bentuk konflik
7. Menganalisa dampak konflik
8. Mendeskripsikan Pengertian kekerasan sosial
9. Mengklasifikasi Faktor penyebab kekerasan sosial
10.Mengidentifikasi Jenis kekerasan sosial
11.Menyajikan hasil analisis konflik yang terjadi di
masyarakat
12.Mempresentasikan hasil analisis
Masih Ingatkah Materi
Semester Gazal ?

DIFERENSIASI ?

STRATIFIKASI ?
PENGARUH DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL
1. Primordialisme
2. Etnosentrisme
3. Politik aliran
PRIMORDIALISME
Paham yang memegang
teguh pada hal-hal yang
sejak semula melekat pada
diri individu.
Tiga faktor penyebab
primordialisme
1. Adanya yang di anggap
istimewa
2. Sikap mempertahankan
Pilkada Dinilai Masih Dipenuhi Politik Berbasis SARA
ETNOSENTRISME
Suatu sikap menilai
kebudayaan masyarakat lain
dengan menggunakan ukuran
yang berlaku di masyarakat.
Atau dengan istilah lain
primordialisme yang
berlebihan.
Adapun segi positif dari
etnosentrisme
1. Menjaga keutuhan budaya
Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah
perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief
Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan
yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya
merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap
sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu
terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan
kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan
bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan
kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi.
Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan
konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam
masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran
mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan
kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya
pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku
carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh
etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial
budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura
tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.
POLITIK ALIRAN
Suatu keadaan dimana
sebuah kelompok dikelilingi
oleh sejumlah organisasi
masa

KONSOLIDASI
Penguatan keanggaotaan
melalui tumpah tindih
KONFLIK
Menurut KBBI,
percekcokan,
perselisihan,
pertentangan.
Secara sosiologi,
merupakan suatu proses
sosial antara dua orang
/lebih yang berusaha
menyingkirkan pihak lain
dengan cara
Menurut Robbin, konflik dibagi menjadi tiga bagian :

1. Pandangan Tradisonal
bahwa konflik merupakan hal yang buruk, bersifat
negatif dan harus dihindari.

2. Pandangan Hubungan Manusia


bahwa konflik merupakan hal yang wajar terjadi di
dalam kelompok sehingga harus dijadikan morivasi

3. Pandangan Interaksionis
bahwa konflik merupakan hal yang perlu
dipertahankan untuk menumbuhkan sikap kritis dan
kreatif.
TEORI-TEORI
KONFLIK

• THOMAS HOBBES
Menurutnya, konflik sosial terjadi karena ego
manusia itu sendiri
• KARL MARX
menurutnya, konflik sosial terjadi karena
munculnya kelas borjuis dan proletar.
• GEORGE SIMMEL
menurutnya, konflik sosial muncul karena
hasil dari interaksi sosial
• MAX WEBER
menurutnya, konflik sosial muncul karena
adanya stratifikasi sosial
Faktor penyebab konfli

Perbedaan antarindividu

Perbedaan kebudayaan

Perbedaan kepentingan

Perubahan sosial
• ADANYA KOMUNIKASI
YANG LEMAH
• ADANYA
PERMUSUHAN
• MORAL YANG RENDAH
• PERBEDAAN
KEYAKINAN YANG
EKSTRIM
• ESKALASI ARBITRASI
• ADANYA FRIKSI
ANTARPRIBADI

GEJALA
KONFLI
K
Macam-macam konflik
Menurut Lewis A Coser

Konflik Realistis, konflik Konflik Nonrealistis,


yang berasal dari konflik kebutuhan pihak
kekecewaan individu tertentu untuk
terhadap sistem dan meredakan konflik
tuntutan

Contoh : Kambing Hitan


Contoh : mogok kerja
Menurut Ranjabar

Konflik individual, Konflik kolektif, konflik


konflik yang dilakukan yang melibatkan
perorangan, umumnya banyak orang serta
bersifat tersembunyi. memiliki tujuan yang
sama

Contoh : demontrasi
Contoh : melakukan menuntut kenaikan UMR
sabotase
Macam konflik berdasarkan tujuan organi

Konflik fungsinoal
Konflik yang mendukung tercapainya
tujuan organisasi dan bersifat konstruktif

Konflik disfungsional
Konflik yang menghambat tercapainya
suatu organisasi dan bersifat destruktif.
Konflik berdasarkan sifat
pelakunya

Konflik terbuka, konflik Konflik tertutup, konflik


yang diketahui semua yang diketahui oleh
pihak dalam suatu pihak yang terlibat
negara. dalam konflik tersebut.

Contoh : konflik intern


Contoh : konflik israel - dalam kelas.
palestina
Macam konflik berdasarkan waktunya

Konflik sesaat
Konflik yang terjadi dalam waktu singkat
karena adanya kesalahpahaman

Konflik konflik berkelanjutan.


Konflik yang terjadi dalam waktu relatif
lama. Dalam menyelesaikan konflik ini
harus melalui proses yang banyak.
Macam konflik menurut R Dahrendorf

Konflik antara peran-peran sosial

Konflik antara kelompok-kelompok sosial

Konflik antara kelompok terorganisasi

Konflik diantara satuan nasional


Macam konflik menurut Soerjono S

Konflik Pribadi

Konflik Rasial

Konflik antara kelas sosial

Konflik politik

Konflik internasional
Macam Konflik Menurut Ursula Lehr

Konflik dengan orang tua

Konflik dengan anak

Konflik dengan keluarga

Konflik dengan orang lain

Konflik dengan suami/isri

Konflik di sekolah
Dampak positif konflik
Memperjelas aspek kehidupan

Penyesuaian kembali norma-norma

Meningkatkan solidaritas

Mengurangi ketergantungan

Menghidupkan kembali norma lama

Memunculkan kompromi
Dampak negatif konflik
Keretakan Hubungan Antarindividu

Kerusakan Harta Benda dan Jatuhnya


Korban

Berubahnya Sikap Kepribadian Para


Individu

Munculnya Dominasi Kelompok


Pemenang
CARA MENGATASI KONFLIK
1. KOERSI, USAHA MENGATASI KONFLIK DENGAN CARA PAKSAAN
2. KOMPROMI, PENGURANGAN TUNTUTAN DARI KEDUA BELAH PIHAK
UNTUK MENCAPAI SUATU PENYELESAIAN
3. ARBITRASI, PENYELESAIAN KONFLIK OLEH PIHAK KE TIGA YANG
DIPILIH BERDASARKAN KESEPAKATAN.
4. MEDIASI, PENGGUNAAN PIHAK KETIGA SEBAGAI MEDIATOR YANG
TIDAK MEMIHAK.
5. KONSILIASI, USAHA MEMPERTEMUKAN KEINGINAN DARI PIHAK
YANG BERSELISIH.
6. TOLERANSI, BERSIKAP SALING MENGHARGAI UNTUK
MEMECAHKAN PERMASALAHAN
7. STALEMATE, USAHA KEDUA BELAH PIHAK UNTUK MENGHENTIKAN
SENDIRI PERTIKAIAN KARENA MEMILIKI KEKUATAN SEIMBANG
8. AJUDIKASI, UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK MELALUI PENGADILAN
CARA MENGATASI KONFLIK
9. SEGREGASI, UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DENGAN CARA
MASING-MASING MENGHINDAR.
10. ELIMINASI, UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DENGAN MENGALAH
ATAU MENGUNDURKAN DIRI
11. KEPUTUSAN MAYORITAS, PENYELESAIAN MASALAH DENGAN
MENGAMBIL SUARA TERBAYAK
12. GENCATAN SENJATA, UPAYA PEMBERHENTIAN WAKTU DALAM
RANGKA MENYELESAIKAN KONFLIK MELALUI PERUNDINGAN.
KEKERASAN
Merupakan konflik yang tidak dapat terkendali
lagi hingga menimbulkan kematian atau
kerusakan fisik.
Ada tiga syarat agar konflik tidak menjadi
kekerasan:
1. Setiap kelompok harus menyadari adanya
situasi konflik.
2. Perlu adanya pengendalian
Faktor penyebab kekerasan

1. Adanya prasangka buruk


kepada orang lain
2. Individu tidak dapat
mengendalikan emosinya
3. Lahirnya permasalahan yang
mengundang permusuhan
4. Kontrol sosial tidak berfungsi
untuk mengendalikan
5. Adanya keinginan manusia
untuk mendapatkan prestasi
Sifat kekerasan

Kekerasan langsung (direct Kekerasan tidak


violent) adalah suatu bentuk langsung (indirect violent)
kekerasan yang dilakukan adalah suatu bentuk kekerasan
secara langsung terhadap pihak yang dilakukan seseorang
pihak yang ingin dicederai atau terhadap orang lain melalui
dilukai. Bentuk kekerasan ini sarana. Bentuk kekerasan ini
cenderung ada pada tindakan- cenderung ada pada tindakan-
tindakan, seperti melukai orang tindakan, seperti mengekang,
lain dengan sengaja, meniadakan atau mengurangi
membunuh orang lain, hak-hak seseorang,
Dilihat dari bentuknya kekerasan dibedakan
menjadi tiga :
1.Kekerasan fisik, bentuk kekerasan yang
dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh
tubuh. Contohnya penganiayaan,
pemukulan, pembunuhan.
2.Kekerasan struktural, kekerasan yang
dilakukan individu / kelompok dengan
menggunakan sistem, hukum, ekonomi
yang ada di masyarakat. Kekerasan ini
sulit dikenali karena menimbulkan
ketimpangan pada sumber daya,
pendidikan, pendapatan. Contohnya :
rumah warga yang hilang karena
tertimbun lumpur Lapindo.
Berikut sejumlah kasus kekerasan anak yang menghebohkan:

1. Kematian Arie Anggara


31 tahun silam, media massa dan publik dibuat heboh dengan kisah
kematian bocah 7 tahun bernama Arie Hanggara. Anak pasangan Mactino
dan Santi ini tewas mengenaskan setelah disiksa oleh kedua orangtuanya.

Bahkan begitu mengenaskannya cerita kematian bocah yang tinggal di


daerah Cikini, Jakarta Pusat itu, sempat difilmkan dan ditayangkan beberapa
waktu lamanya di sejumlah media.

2. Kisah Robot Gedek


Tahun 1997, media massa juga dibuat gempar dengan kasus sodomi anak
oleh Ciswanto, seorang pria yang tinggal di pemukiman kumuh di Jakarta.

Pelaku pelecehan seks anak ini populer dikenal dengan sebutan Robot Gedek.
Ia tertangkap menyodomi puluhan anak jalanan dan kemudian
membunuhnya dengan meninggalkan jejak bekas sayatan silet di tubuh
korbannya.
TEORI-TEORI TENTANG KEKERASAN
1. Teori Individual
menekankan konflik disebabkan oleh perilaku
individu.
2. Teori Kelompok
menekankan konflik terjadi karena perilaku
masing-masing kelompok.
3. Teori dinamika kelompok
menekankan pada deprivasi relatif yang
terjadi dalam kelompok
CARA MENGENDALIKAN KONFLIK DAN KEKERASAN

KONSILIASI MEDIASI ARBITRASI

Bentuk pengendalian Merupakan Pengendalian konflik,


konflik yang dilakukan pengendalian konflik , dimana pihak yang
melalui lembaga- dimana pihak yang bertikai bersepakat
lembaga yang bersifat bertikai mengundang untuk menerim a atau
independen yang pihak ketiga sebagai terpaksa menerima
memungkinkan penengah yang hadirnya pihak ketiga
adanya diskusi. bersifat netral. yang akan

Anda mungkin juga menyukai