Anda di halaman 1dari 124

BUKU AJAR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BISNIS

Oleh :
Tim Dosen Mata kuliah Perancangan Sistem Informasi Bisnis
Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Putra
2009
KATA PENGANTAR

Mata kuliah Perancangan Sistem Informasi Bisnis merupakan jenis mata kuliah
ketrampilan berkarya di program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Wijaya Putra. Buku ajar Perancangan Sistem Informasi Bisnis ini berisi teori-teori
konsep, pemodelan sistem informasi bisnis maupun penerapan dalam organisasi
maupun bisnis. Program kuliah direncanakan menggunakan pendekatan student
center learning dimana mahasiswa harus aktif mencari bahan-bahan sendiri melalui text
book maupun melalui online reading yang direkomendasikan.
Mudah-mudahan buku ajar Perancangan Sistem Informasi Bisnis ini dapat
membantu menambah bahan belajar bagi mahasiswa teknik industri. Terima kasih
kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ajar ini. Demi
penyempurnaan buku ajar ini, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan masukan dan saran.

Penyusun
Tim Dosen Mata kuliah Perancangan Sistem Informasi Bisnis
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

PENDAHULUAN

1. Tujuan Pembelajaran :
Memberikan pengetahuan tentang analisis dan disain sistem informasi, meliputi
tahapan perencanaan, analisis kebutuhan, disain model proses dan model data, hingga
pengembangan sistem informasi pada suatu sistem organisasi maupun bisnis

2. Standar Kompetensi :
Mampu merencanakan, menganalisis, mendisain, dan mengembangkan sistem
informasi yang tepat sesuai kebutuhan organisasi maupun bisnis

3. Pokok Bahasan :
1. Peran Analis Sistem
2. Pendekatan Pengembangan Sistem
3. Analis Sebagai Manajer Proyek
4. Analisis Kebutuhan Sistem
5. Pemodelan Kebutuhan Sistem
6. Pendekatan Dalam Analisis Sistem
7. Disain Sistem
8. Disain Basis Data
9. Disain Antarmuka

Program Studi Teknik Industri UWP 1


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 1
PERAN ANALIS SISTEM

1.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang peran analis sistem, mahasiswa Program Studi Teknik
Industri akan dapat menjelaskan fungsi utama analis sistem dan berbagai sistem
dimana analis dapat bekerja dengan benar.

1.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menjelaskan fungsi utama dari seorang analis sistem.
 Menjelaskan pentingnya teknik, relasi, dan kemampuan berbisnis bagi seorang
analis.
 Menguraikan berbagai tipe teknologi yang perlu dipahami oleh seorang analis.
 Menguraikan berbagai macam jenis pekerjaan dan lapangan pekerjaan analisis
dan disain sistem.
 Mendiskusikan peran analis dalam perencanaan strategis untuk sebuah
organisasi.
 Menguraikan peran analis dalam sebuah proyek pengembangan sistem.

1.3 Pokok Bahasan :


1. Fungsi Utama Analis Sistem
2. Konsep Sistem Informasi

1.4 Materi Pembelajaran :


1.4.1 Analis Sistem
 Analis Sebagai Pemecah Masalah Dalam Bisnis
1. Memiliki pengetahuan dalam bidang komputer dan kemampuan dalam bidang
pemrograman.
2. Memahami permasalahan-permasalahan bisnis

Program Studi Teknik Industri UWP 2


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

3. Menggunakan metode logis untuk memecahkan masalah


4. Memiliki keingintahuan dasar
5. Berkeinginan untuk membuat segala hal menjadi lebih baik
6. Lebih berperan sebagai seorang pemecah masalah bisnis daripada
programmer teknis
 Pendekatan Seorang Analis Dalam Pemecahan Masalah
1. Meneliti dan memahami permasalahan
2. Membuktikan bahwa keuntungan memecahkan masalah lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan
3. Menjelaskan pentingnya memecahkan permasalahan
4. Mengembangkan satu set solusi-solusi yang mungkin (alternatif)
5. Memutuskan solusi mana yang terbaik, dan membuat rekomendasi
6. Menjelaskan detil solusi yang terpilih
7. Mengimplementasikan solusi
8. Memonitor untuk memastikan bahwa telah didapat hasil yang diinginkan
 Keahlian Yang Diperlukan Oleh Analis Sistem
Seorang analis harus memiliki pengetahuan teknologi dasar tentang:
 Komputer (hardware)
 Jaringan komunikasi dan perhubungan
 Database dan sistem manajemen database/ database management systems
(DBMS)
 Bahasa pemrograman (cnt: VB.NET atau Java)
 Sistem yang beroperasi dan kelengkapannya
 Pengetahuan dan Kemampuan Teknis
Tools yang digunakan analis :
Paket produktivitas Software (MS Office)
Integrated development environments (IDEs)/lingkungan dengan
pengembangan yang terintegrasi untuk bahasa pemrograman
CASE tools / coding, pengujian, dan paket pendukung dokumentasi
Analis memahami teknik-teknik fase SDLC :

Program Studi Teknik Industri UWP 3


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Perencanaan proyek
Analisis sistem, disain sistem
Pembentukan, implementasi, pendukung sistem
 Pengetahuan dan Kemampuan Bisnis
Hal-hal yang harus dipahami oleh Analis:
Fungsi bisnis yang dijalankan oleh organisasi
Struktur Organisasi
Teknik Management Organisasi
Proses-Proses Kerja Fungsional
Penganalisis Sistem biasanya mempelajari administrasi bisnis di bangku
kuliah
 Pengetahuan dan Kemampuan tentang Perorangan
Penganalisis Sistem perlu memahami bagaimana orang:
Berpikir
Belajar
Bereaksi terhadap perubahan
Berkomunikasi
Bekerja (di beragam pekerjaan dan level pekerjaan )
Keterampilan Interpersonal dan komunikasi penting untuk:
Memperoleh informasi
Memotivasi seseorang
Bekerjasama
Memahami kerumitan dan cara kerja dari sebuah organisasi dengan tujuan
untuk menyediakan dukungan yang diperlukan
 Etika dan Integritas
Analis memiliki akses ke informasi-informasi yang sifatnya rahasia seperti gaji,
rencana proyek, sistem keamanan, dll.
Harus menjaga kerahasiaan informasi
Pelanggaran dapat menghancurkan karir analis
Analis harus merancang keamanan dalam sistem untuk menjaga informasi-

Program Studi Teknik Industri UWP 4


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

informasi yang sifatnya rahasia


 Kemampuan yang diperlukan oleh Analis Sistem Lingkungan Sekitar Analis
Macam-Macam Teknologi
Desktop
Networking (internet, intranet, dan extranet )
Wireless, PDAs, ponsel

Gambar 1.1 Kemampuan Yang Diperlukan Oleh Analis Sistem

 Peran Analis Dalam Perencanaan Strategi


Proyek khusus yang melibatkan para eksekutif
Business process reengineering – perubahan radikal terhadap proses yang
sudah ada
Perencanaan strategi proses pengembangan
Sistem Informasi perencanaan strategi
Application architecture plan (fokus bisnis)
Technology architecture plan (fokus infrastruktur)

Program Studi Teknik Industri UWP 5


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Sistem Enterprise resource planning (ERP) yang terintegrasi

Gambar 1.2 Komponen Perencanaan Strategi Sistem Informasi

1.4.4 Konsep Sistem Informasi


Sistem dan Subsistem Informasi
 Sistem – serangkaian komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama
untuk mendapatkan suatu hasil
 Sistem Informasi – sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang
bertugas mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyajikan
informasi yang dibutuhkan sebagai output untuk menyelesaikan pekerjaan
 Subsistem – bagian dari sistem yang lebih besar
 Supersistem – sistem yang lebih besar yang berisi subsistem
 Penguraian fungsional – membagi sistem menjadi subsistem-subsistem dan
komponen-komponen

Program Studi Teknik Industri UWP 6


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 1.3 Sistem dan Subsistem Informasi

Tipe-Tipe Sistem Informasi


 Transaction processing systems (TPS)
 Menangkap dan merekam informasi tentang transaksi-transaksi dalam
organisasi
 Management information systems (MIS)
 Mengambil informasi yang ditangkap oleh TPS
 Membuat laporan untuk kontrol dan perencanaan
 Executive information systems (EIS)
 Memonitor lingkungan yang kompetitif dan rencana strategis
 Decision support systems (DSS)
 Meneliti efek dari pilihan-pilihan atau keputusan-keputusan yang tersedia
(What-if scenarios)
 Communication and office support systems
 Memfasilitasi komunikasi internal dan distribusi dokumen antar karyawan
maupun komunikasi eksternal dengan pelanggan dan supplier.

Program Studi Teknik Industri UWP 7


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 1.1 Tipe-Tipe Sistem Informasi

1.4 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

1.5 Tes Formatif


1. Berikut ini yang merupakan bagian dari Customer Support System adalah sebagai
berikut, kecuali :
a. Customer relationship management
b. Customer maintenance subsystem
c. Catalog maintenance subsystem
d. Order-entry subsystem
e. Order fulfillment subsystem

Program Studi Teknik Industri UWP 8


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

2. Tipe sistem informasi yang mendapatkan masukan informasi dari Transaction


Processing System adalah :
a. Executive information systems (EIS)
b. Management information systems (MIS)
c. Decision support systems (DSS)
d. Communication support systems
e. Office support systems
3. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami oleh Analis, kecuali :
a. Fungsi bisnis yang dijalankan oleh organisasi
b. Struktur Organisasi
c. Teknik Management Organisasi
d. Proses-Proses Kerja Fungsional
e. Kinerja organisasi
4. Berikut ini yang merupakan tipe-tipe sistem informasi adalah sebagai berikut,
kecuali :
a. Transaction Processing System
b. Management Information System
c. Decison Support System
d. Executive Information System
e. Customer support system
5. Berikut ini yang merupakan keahlian yang diperlukan seorang analis adalah..
a. statistika
b. disain grafis
c. manajemen ekonomi
d. bahasa pemrograman
e. forecasting

1.6 Quiz
1. Sebagai apakah peran Teknik Industri dalam pengembangan sistem informasi
suatu organisasi?
2. Kemampuan apa saja yang harus dimiliki seorang analis sistem?

Program Studi Teknik Industri UWP 9


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

3. Apa bedanya data dan informasi?


4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem informasi?
5. Apa perbedaan utama antara Management Information System dan Decision
Suppport System?

1.7 Rangkuman
Systems analyst memecahkan problem-problem bisnis dengan menggunakan
teknologi sistem informasi
Pemecahan masalah berarti mencari detil permasalahan, memahami masalah
secara lengkap, dan memilih solusi terbaik.
Pengembangan sistem informasi lebih dari sekedar menulis program
Sistem - serangkaian komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama
untuk mencapai suatu hasil
Hasil output dari sistem informasi merupakan solusi dari permasalahan bisnis
Information systems, subsystems, dan komponen-komponennya saling
berinteraksi dan termasuk didalamnya hardware, software, inputs, outputs,
data, pekerja, dan prosedur-prosedur
Systems analyst memiliki pengetahuan yang luas dan berbagai macam
kemampuan termasuk kemampuan teknis, bisnis, dan komunikasi
Integritas dan etika sangat penting bagi kesuksesan analis
Systems analyst akan menghadapi berbagai macam perkembangan pesat dari
teknologi

Program Studi Teknik Industri UWP 10


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 2
PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

2.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang pendekatan pengembangan sistem, mahasiswa
Program Studi Teknik Industri akan dapat menjelaskan fase-fase dalam
pengembangan sistem informasi dengan benar.

2.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menjelaskan tujuan dan beragam fase dari siklus hidup pengembangan
sistem/Systems Development Life Cycle (SDLC)
 Menguraikan 2 pendekatan yang digunakan untuk pengembangan sistem
informasi: metode tradisional dan metode object-oriented
 Menguraikan beberapa variasi dari System Development Life Cycle (SDLC)

2.3 Pokok Bahasan :


1. System Delopment Life Cycle
2. Fase Perencanaan
3. Fase Analisis
4. Fase Disain
5. Fase Implementasi
6. FasePendukung

2.4 Materi Pembelajaran :


2.4.1 Pendekatan Terhadap Pengembangan Sistem
 Systems development life cycle (SDLC)
Menyediakan keseluruhan struktur untuk mengatur proses pengembangan
sistem
 Dua Pendekatan utama terhadap SDLC

Program Studi Teknik Industri UWP 11


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Pendekatan Tradisional: pengembangan sistem dan information engineering


yang terstruktur
Pendekatan yang beroriantasi Objek: teknlogi objek membutuhkan
pendekatan yang berbeda terhadap analisis, disain, dan pemrograman

Fase-Fase Systems Development Lifecycle (SDLC)


 Perencanaan proyek: melakukan inisiasi, memastikan feasibility proyek, jadwal
perencanaan, mendapatkan ijin proyek
 Analisis: memahami kebutuhan bisnis dan kebutuhan proses
 Disain: mendefinisikan solusi sistem berdasar persyaratan dan analisis
keputusan
 Implementasi: konstruksi, pengujian, pelatihan pemakai, pemasangan sitem
baru
 Support: menjaga sistem tetap berjalan dan berkembang

Gambar 2.1 Fase-Fase Pengembangan Sistem Informasi


Fase Perencanaan dari SDLC
 Mendefinisikan masalah bisnis dan cakupannya
 Membuat jadwal proyek secara detil
 Memastikan feasibility proyek
Economic, organizational, teknikal, sumber, dan jadwal
 Menyusun staff proyek (manajemen sumber daya)
 Launching proyek  pengumuman resmi
Fase Analisis dari SDLC
 Mengumpulkan informasi untuk mempelajari domain problem
 Mendefinisikan kebutuhan sistem

Program Studi Teknik Industri UWP 12


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Membangun prototype untul keperluan penelitian


 Menyusun prioritas kebutuhan
 Menyusun dan mengevaluasi alternatif-alternatif
 Mereview rekomendasi dengan pihak manajemen
Fase Disain dari SDLC
 Mendisain dan mengintegrasikan jaringan
 Mendisain aplikasi disain struktur
 Mendisain antar muka pemakai
 Mendisain antar muka sistem
 Mendisain dan mengintegrasikan database
 Membangun prototype untuk detil disain
 Mendisain dan mengintegrasikan kontrol sistem
Fase Implementasi SDLC
 Menyusun komponen software
 Memverifikasi dan test
 Mengkonvert data
 Melatih pemakai dan mendokumenkan sistem
 Memasang sistem
Fase-Fase Pendukung SDLC
 Perawatan sistem
Small patches, perbaikan, dan pembaruan
 Pengembangan system
Upgrade-upgrade kecil atau pengembangan untuk memperluas kemampuan
Peningkatan yang lebih besar memerlukan proyek pengembangan tersendiri
 Support users
Help desk dan/atau team pendukung

2.4.2 Pendekatan Pelaksanaan Fase SDLC


 Pendekatan Waterfall (air terjun) – tiap fase turun/jatuh ke base berikutnya
Memastikan spesifikasi perencanaan sebelum analisis
Memastikan spesifikasi analisis sebelum mendisain

Program Studi Teknik Industri UWP 13


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Jangan kembali bila telah turun ke fase berikutnya


 Fase yang berkesinambungan (Overlap)
Waterfall tidak realistis, tidak sempurna
Fase yang berkesinambungan (Overlap) lebih efisien dari waterfall
 Iterasi - aktivitas kerja dan pengulangan
Tiap iterasi memproses hasil dari fase sebelumnya
Pendekatan mengasumsikan bahwa tidak ada yang langsung benar
Terdapat satu seri mini projects untuk tiap iterasi

Gambar 2.2 Pendekatan Waterfall

Gambar 2.3 Pendekatan Overlap

Program Studi Teknik Industri UWP 14


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 2.4 Pendekatan Iteratif

2.4.3 Variasi SDLC


 Pada prakteknya banyak terdapat variasi SDLC
Jenis yang manapun, fungsinya serupa
 Berdasar variasi nama atau fase
SDLC dibandingkan dengan IE dibandingkan dengan UP
 Berdasar kepentingan pemakai
User-centered design, participatory design
 Berdasar kecepatan pengembangan
Rapid application development (RAD)
Prototyping

Program Studi Teknik Industri UWP 15


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 2.5 Life Cycles Dengan Nama Fase yang Berbeda-beda

Information Engineering (IE)


 Perbaikan untuk menjadi pengembangan terstruktur
 Metodologi dengan perencanaan strategis, data modeling, dan fokus pada
automated tools
 Lebih akurat dan lengkap daripada SADT
 Menggunakan diagram process dependency
 Industry mengkombinasikan konsep kunci dari pengembangan terstruktur dan
pendekatan information engineering dengan pendekatan tradisional

The Unified Process (UP)


 Pendekatan pengembangan dengan metoda Object-oriented
 Ditawarkan oleh IBM / Rational oleh Booch, Rumbaugh, Jacobson
 Unified Modeling Language (UML) sering digunakan untuk pemodelan
 UP mendefinisikan 4 fase siklus hidup
Inception, elaboration, construction, transition (inisiasi awal, penjelasan,
pembangunan, perubahan)
 Memberikan penekanan pada 6 tindakan terbaik
Mengembangkan sistem secara bertahap
Mendefinisikan dan memanage kebutuhan-kebutuhan dalam sistem

Program Studi Teknik Industri UWP 16


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Menggunakan disain struktur dari komponen


Menciptakan model visual
Memverifikasi kualitas
Mengontrol perubahan

Pendekatan Dengan Berfokus Pada Object


 Menggambarkan sistem informasi sebagai kumpulan objek yang berinteraksi
dan bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas
Objek – suatu dalam sistem komputer yag dapat me respon pesan
Tidak ada proses, programs, data entities, atau files yang terdefinisi –
hanya objek
 Object-Oriented Analysis (OOA)
Mendefinisikan tipe-tipe objek yang bekerja pada sistem
Menunjukkan bagaiman objek berinteraksi dengan pemakai untuk
menyelesaikan suatu tugas
 Object-oriented design (OOD)
Mendefinisikan tipe-tipe objek yang perlu dikomunikasikan dengan
manusia dan peralatan-peralatan dalam sistem
Menunjukkan bagaiman objek interact berinteraksi untuk menyelesaikan
suatu tugas
Memproses tiap tipe objek untuk diimplementasikan dengan lingkungan
berbahasa tertentu
 Object-oriented programming (OOP)
Pernyataan tertulis dalam bahasa pemrograman untuk men definisikan
tugas tiap tipe objek
 Keuntungan OOA adalah sifat alaminya dan kemampuannya untuk dipakai
ulang

Program Studi Teknik Industri UWP 17


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 2. 6 Pendekatan Sistem Dengan Berfokus Pada Object

2.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

2.6 Tes Formatif


1. Fase-Fase SDLC yang bertujuan untuk mendefinisikan solusi sistem berdasar
persyaratan dan analisis keputusan adalah :
a. Perencanaan proyek
b. Analisis
c. Disain
d. Implementasi
e. Support
2. Berikut ini bukan termasuk metode dalam pengembangan sistem informasi:

Program Studi Teknik Industri UWP 18


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

a. Agile Modeling
b. Unified Modelling Languages
c. Information Engineering
d. Unified Process
e. Extreme Programming
3. Pendekatan yang sesuai untuk pengembangan sistem informasi apotik adalah:
a. System Development Life Cycle
b. Prototyping
c. Throwaway Prototyping
d. Rapid Application Development
e. Iteratif
4. Berikut ini yang bukan merupakan fase SDLC adalah..
a. organization phase
b. analysis phase
c. design phase
d. support phase
e. implementation phase
5. Berikut ini yang bukan merupakan fase perencanaan dari SDLC adalah..
a. Mendefinisikan masalah bisnis dan cakupannya
b. Membuat jadwal proyek secara detil
c. Memastikan feasibility proyek
d. Menyusun staff proyek (manajemen sumber daya)
e. Membangun prototype

2.7 Quiz
1. Jelaskan istilah-istilah dibawah ini :
 Systems Development Life Cycle (SDLC)
 Structured Analysis and Design Technique (SADT)
 Object-Oriented Analysis (OOA)
2. Sebut dan jelaskan pendekatan-pendekatan terhadap pengembangan system?
3. Apa yang anda ketahui mengenai Object-oriented Design (OOD)?

Program Studi Teknik Industri UWP 19


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

4. Jelaskan tentang spiral model yang merupakan salah satu dari trend
pengembangan saat ini?
5. Dari berbagai macam trend pengembangan saat ini, manakah yang lebih banyak
menguntungkan? Jelaskan alasannya!

2.8 Rangkuman
Proyek pengembangan sistem disusun melalui tahapan SDLC (Systems
Development Life Cycle)
Fase-fase SDLC berisi perencanan proyek, analisis, disain, implementasi, dan
support agar terselesaikan pada tiap proyek
Terdapat dua pendekatan utama dalam SDLC yaitu tradisional dan
berorientasi objek.

Program Studi Teknik Industri UWP 20


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 3
ANALIS SEBAGAI MANAJER PROYEK

3.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang manajemen proyek, mahasiswa Program Studi Teknik
Industri akan dapat menjelaskan peran analis sistem dalam mengelola proyek yang
dikembangkannya dengan benar.

3.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menjelaskan elemen-elemen manajemen proyek dan tanggung jawab dari
seorang manager proyek
 Menjelaskan tahap awal proyek dan aktifitas-aktivitas dalam fase perencanaan
proyek dari SDLC
 Menyusun analisis biaya/keuntungan dan meneliti kelayakan dari sebuah
proyek

3.3 Pokok Bahasan :


1. Elemen-elemen Manajemen Proyek
2. Perencanaan Proyek
3. Analisis Kelayakan

3.4 Materi Pembelajaran :


3.4.1 Manajemen Proyek
Manajemen penting bagi kesuksesan dari proyek pengembangan sistem, oleh
karena itu, proyek membutuhkan perencanaan, kontrol, dan pelaksanaan yang hati-
hati.
 Manusia
Mengatur
Mengarahkan

Program Studi Teknik Industri UWP 21


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Hasil terencana
Penjadwalan
Budgeting
 Manajemen: menyelesaikan suatu hal melalui orang lain

Alasan Kegagalan Proyek


 Kebutuhan-kebutuhan yang berubah atau tidak terpenuhi
 Terbatasnya keterlibatan pemakai
 Kurangnya dukungan dari pihak executive
 Kurangnya dukungan teknis
 Perencanaan proyek yang buruk
 Tujuan-tujuan yang tidak jelas
 Kurangnya sumberdaya yang dibutuhkan
Alasan Kesuksesan Proyek
 Definisi kebutuhan sistem yang jelas
 Keterlibatan pemakai substantial
 Dukungan dari manajemen tingkat atas
 Rencana-rencana proyek yang bersifat sistematis dan detil
 Jadwal-jadwal dan target kerja yang realistis

Program Studi Teknik Industri UWP 22


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 3. 1 Tugas Manajemen Proyek yang Berhubungan dengan Fase SDLC

Pengetahuan Tentang Manajemen Proyek


 Ruang lingkup manajemen
fungsi-fungsi kontrol yang termasuk dalam sistem
kontrol ruang lingkup dari pekerjaan yang terselesaikan oleh tim
 Manajemen waktu
menyusun detil jadwal dari seluruh tugas-tugas proyek
memonitor progres dari target proyek
 Manajemen biaya
Analisis awal perhitungan biaya/keuntungan
Memonitor pengeluaran
 Manajemen kualitas
membangun perencanaan kualitas dan kontrol aktifitas-aktivitas bagi tiap
fase proyek
 Manajemen sumberdaya manusia
merekrut dan mempekerjakan anggota-anggota tim proyek
melatih, memotivasi, penyusunan tim
 Manajemen komunikasi
mengIdentifikasi stakeholders dan komunikasi mereka

Program Studi Teknik Industri UWP 23


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

membangun komunikasi dalam tim


 Manajemen resiko
mengidentifikasi dan mereview resiko-resiko kegagalan
menyusun rencana-rencana untuk mengurangi resiko-resiko
 Manajemen perantaraan
menyusun memintas For Proposals (RFPs)
mengevaluasi penawaran, kontrak tertulis
memonitor performa vendor

3.4.2 Fase Awalan Dan Perencanaan Proyek


 Dorongan yang kuat untuk memulai proyek
Respon terhadap kesempatan
Memecahkan permasalahan
Mengikuti instruksi
 Inisiasi proyek datang dari:
Rencana strategis jangka panjang IS (top-down) diprioritaskan oleh
weighted scoring (nilai pembobotan)
Manager department atau manager process (bottom-up)
Respon terhadap dorongan luar (HIPAA)

Gambar 3. 2 Aktifitas-Aktivitas dari Fase Perencanaan Proyek

Program Studi Teknik Industri UWP 24


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 3. 3 Aktifitas Perencanaan Proyek dan Pertanyaan Kunci

Mendefinisikan Permasalahan
 Mereview kebutuhan-kebutuhan bisnis
menggunakan dokumen-dokumen rencana strategis
Berkonsultasi pada para pemakai kunci
Menyusun daftar dari keuntungan-keuntungan bisnis yang diharapkan
 Mengidentifikasi kemampuan-kemampuan sistem yang diharapkan
mendefinisikan ruang lingkup dalam kebutuhan-kebutuhan
 Menyusun dokumen ruang lingkup sistem
 Menyusun prototype sebagai bukti dari konsep
 Menyusun diagram Context

Program Studi Teknik Industri UWP 25


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 3. 4 Contoh Context Diagram untuk Customer Support System

Menyusun jadwal proyek


 Menyusun Work Breakdown Structure (WBS)
daftar dari tugas-tugas dan durasi waktunya dibutuhkan bagi proyek
serupa dengan outline pada jurnal penelitian
WBS merupakan dasar untuk jadwal proyek
 Menyusun grafik PERT/CPM
Membantu dalam menangani tugas-tugas
Metode Critical path
Gantt chart dan tracking GANTT chart

3.4.3 Analisis Kelayakan


Kelayakan Economis
 Analisis biaya/keuntungan- Cost/Benefit Analysis (CBA)
memperkirakan biaya-biaya pengembangan proyek
memperkirakan biaya-biaya operasional setelah proyek
memperkirakan keuntungan-keuntungan finansial berdasarkan pada
peningkatan pendapatan dan simpanan tahunan

Program Studi Teknik Industri UWP 26


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 CBA menggunakan teknik-teknik net present value (NPV), payback period,


return pada investment (ROI)

Gambar 3.5 Ringkasan dari Pengembangan Biaya-Biaya Untuk RMO

Gambar 3.6 Ringkasan Dari Biaya-biaya Operasional Tahunan Bagi RMO

Program Studi Teknik Industri UWP 27


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 3.7 Contoh Keuntungan-keuntungan RMO

Gambar 3.8 Analisis Cost Benefit RMO

Intangibles dalam kelayakan Economis


 Keuntungan-keuntungan tidak pasti tidak dapat diukur secara kuantitatif
Peningkatan level dari service
Kepuasan pelanggan
Survival

Program Studi Teknik Industri UWP 28


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Diperlukan untuk menyusun struktur in-house


 Biaya-biaya Intangible tidak dapat diukur dalam dollars
Menurunnya moral pekerja
Lost productivity
Lost pelanggan atau sales
Kelayakan Organizational dan Cultural
 Tiap perusahaan memiliki kebiasaan sendiri
sistem baru harus sesuai dengan kebiasaan dan aturan yang ada
 Mengevaluasi issues yang berhubungan bagi resiko-resiko potensial
Kompetensi komputer rendah
Computer phobia
Ketakutan dari perubahan pekerjaan atau pemecatan
Pemasalahan dalam penyusunan prosedur kerja
Kelayakan Teknologi
 Apakah sistem dapat memperluas state-of-the-art teknologi?
 Apakah terdapat keahlian internal dalam pengembangan?
 Apakah vendor luar perlu dilibatkan?
 Solusi terdiri dari:
Melatih atau mempekerjakan lebih banyak karyawan berpengalaman
Mempekerjakan konsultan
Merubah ruang lingkup dan pendekatan proyek
Kelayakan Jadwal
 Mengukur yang dibutuhkan tanpa informasi lengkap
 Tenggat waktu manajemen bisa saja tidak realistis
 Manager proyek:
Mengarahkan pada asumsi dan perkiraan yang realistis
Merekomendasikan kefleksibelan waktu penyelesaian
Memberikan temporary target secara periodik dapat mengevaluasi ulang
waktu penyelesaian
Melibatkan personel yang berpengalaman
Mengatur alokasi yang sesuai dari sumberdaya

Program Studi Teknik Industri UWP 29


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Kelayakan Sumberdaya
 Kemampuan anggota tim
 Level keahlian tim
 Komputer, peralatan, dan supply
 Ketersediaan dan waktu staff pendukung
 Fasilitas fisik

3.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

3.6 Tes Formatif


1. Proyek membutuhkan perencanaan, kontrol, dan pelaksanaan yang hati-hati. Hal
ini merupakan salah satu faktor dari :
a. Kegagalan proyek
b. Kesuksesan proyek
c. Lamanya penyelesaian proyek
d. Pengembangan sebuah proyek
e. Penjadwalan proyek
2. Berikut ini merupakan alasn kesuksesan dari sebuah proyek kecuali :
a. Definisi kebutuhan sistem yang jelas
b. Keterlibatan pemakai substantial
c. Dukungan dari manajemen tingkat atas
d. Rencana-rencana proyek yang bersifat sistematis dan detil
e. Kurangnya sumberdaya yang dibutuhkan
3. Mengidentifikasi stakeholders dan komunikasi merupakan tugas dari :
a. Manajemen waktu
b. Manajemen biaya
c. Manajemen komunikasi

Program Studi Teknik Industri UWP 30


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

d. Manajemen resiko
e. Manajemen perantaraan
4. Yang perlu dilakukan saat mengkonfirmasi kelayakan proyek adalah sebagai
berikut, kecuali :
a. Technological
b. Penjadwalan
c. Sumberdaya
d. Lingkungan
e. Organisasi dan Budaya
5. Pada tahap analisis biaya/keuntungan- Cost/Benefit Analysis (CBA), banyak hal
yang perlu dilakukan, kecuali :
a. Memperkirakan biaya-biaya pengembangan proyek
b. Memperkirakan biaya-biaya operational setelah proyek
c. Memperkirakan keuntungan-keuntungan financial berdasarkan pada
penigkatan pendapatan dan simpanan tahunan
d. Menghitung CBA menggunakan daftar lengkap dari biaya-biaya dan
keuntungan-keuntungan
e. Memperkirakan kelayakan proyek
6. Di bawah ini merupakan alasan kegagalan proyek, kecuali :
a. Kebutuhan-kebutuhan yang berubah atau tidak terpenuhi
b. Terbatasnya keterlibatan pemakai
c. Kurangnya dukungan dari pihak executive
d. Tujuan-tujuan yang tidak jelas
e. Perencanaan yang baik
7. Di bawah ini merupakan tugas manajemen proyek pada fase disain yaitu :
a. Update shedule
b. Track open issues
c. Organize teams
d. Evaluate risk
e. Make presentations
8. Di bawah ini yang merupakan tugas manajemen sumber daya manusia pada

Program Studi Teknik Industri UWP 31


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

manajemen proyek yaitu :


a. melatih, memotivasi, penyusunan tim
b. mengIdentifikasi stakeholders dan komunikasi mereka
c. membangun komunikasi dalam tim
d. mengidentifikasi dan mereview resiko-resiko kegagalan
e. mengevaluasi penawaran, kontrak tertulis
9. Di bawah ini merupakan evaluasi issues yang berhubungan bagi resiko-resiko
potensial, kecuali :
a. Kompetensi komputer rendah
b. Computer phobia
c. Permasalahan dalam penerapan prosedur kerja
d. Ketakutan dari perubahan pekerjaan atau pemecatan
e. Permasalahan dalam penyusunan prosedur kerja
10. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam kelayakan sumber daya adalah :
a. Kemampuan anggota tim
b. Ketersediaan dan waktu staff pendukung
c. Permasalahan dalam penerapan prosedur kerja
d. Transportasi yang memadai
e. Komputer, peralatan, dan supply
3.7 Quiz
1. Sebut dan jelaskan factor-faktor dari kesuksesan sebuah proyek?
2. Sebutkan alasan-alasan dari kegagalan sebuah proyek?
3. Jelaskan tahap-tahap dari penyusunan jadwal proyek?
4. Apakah yang anda ketahui tentang Cost/Benefit Analysis (CBA)?
5. Meliputi bidang apa sajakah manajemen pada sebuah proyek?

3.8 Rangkuman
 Tugas-tugas manajemen proyek
o Memulai pada saat fase perencanaan proyek SDLC
o Menyelesaikan tiap fase dalam SDLC
 Mengorganisir dan mengarahkan orang lain

Program Studi Teknik Industri UWP 32


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

o Memperoleh hasil yang diharapkan


o Menggunakan jadwal dan budget sesuai dengan yang telah ditentukan
 Informasi yang dibutuhkan
o ruang lingkup, waktu, biaya, kualitas, sumberdaya manusia, komunikasi,
resiko, dan perantaraan
 Fase perencanaan proyek
o mendefinisikan permasalahan (penyelidikan dan ruang lingkup)
o membuat jadwal proyek (WBS)
o kelayakan proyek (mengevaluasi resiko-resiko)
o Staffing proyek (mengetahui keahlian/kemampuan anggota)
o Launching proyek (executive formal approval)

Program Studi Teknik Industri UWP 33


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 4
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

4.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang analisis kebutuhan sistem, mahasiswa Program Studi
Teknik Industri akan dapat menggunakan teknik-teknik dalam menganalisis
kebutuhan sistem dengan benar.

4.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menguraikan aktifitas-aktifitas Analisis sistem dari fase siklus hidup
 Menguraikan perbedaan antara persyaratan sistem fungsional dan
nonfungsional
 Mengidentifikasi dan memahami perbedaan tipe dari para pemakai yang akan
terlibat dalam penyelidikan persyaratan sistem
 Menguraikan jenis dari informasi yang dibutuhkan untuk membangun
persyaratan sistem
 Menentukan persyaratan sistem melalui review dokumentasi, interview,
observasi, prototypes, kuesioner, penelitian vendor, dan sesi penyatuan aplikasi
disain

4.3 Pokok Bahasan :


1. Aktivitas-aktivitas Dalam Analisis Sistem
2. Business Process Reengineering
3. Teknik-teknik Pengumpulan Informasi

4.4 Materi Pembelajaran :


4.4.1 Fase Analisis
Pada fase Analisis, keahlian yang dibutuhkan dalam SDLC meliputi:
Penemuan fakta untuk penyelidikan dari persyaratan sistem

Program Studi Teknik Industri UWP 34


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Analis harus mempelajari detil-detil dari proses-proses bisnis dan tindakan


harian
Analis harus memiliki pengetahuan yang sama dengan para pemakai untuk
membangun kredibilitas
Analis membawa sudut pandang yang segar bagi permasalahan
Pemodelan dari proses-proses bisnis berdasar pada persyaratan sistem
Detil Fase Analisis
 Mengumpulkan informasi
 Mendefinisikan persyaratan sistem (model logik dan fisik)
 Memprioritaskan persyaratan
 Prototype untuk studi kelayakan dan penelitian
 Membangkitkan dan mengevaluasi alternatif-alternatif
 Mereview rekomendasi dengan pihak manajemen

Gambar 4. 1 Aktifitas-aktifitas Dalam Fase Analisis

Program Studi Teknik Industri UWP 35


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 4. 2 Aktifitas Dalam Fase Analisis dan Pertanyaan Kuncinya

4.4.2 Business Process Reengineering dan Persyaratan Sistem


Business Process Reengineering (BPR)
 Pendekatan strategis dasar untuk mengorganisir perusahaan dengan mengatur
proses-proses internal menjadi seefisien seefektif mungkin
 Menanyakan asumsi-asumsi dasar untuk bisnis dan mencari untuk menemukan
cara yang lebih baik
 Menggunakan teknologi informasi sebagai fasilitator BPR

Persyaratan Sistem
 Kesempatan dan constraints sistem yang baru
 persyaratan fungsional :
aktifitas-aktifitas yang harus dilakukan dalam sistem
berdasar prosedur dan fungsi-fungsi bisnis
didokumentasikan dalam model
 persyaratan nonfungsional terdiri dari:

Program Studi Teknik Industri UWP 36


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Tujuan performansi atau lingkungan kerja


Persyaratan usability, reliability, dan security

Stakeholders – Sumber Dari Persyaratan Sistem


 Seseorang dengan keterlibatan dalam penerapan sistem
 Tiga group utama dari stakeholders:
Para pemakai (sistem kegunaan)
Klien (sistem bayar dan memiliki)
Technical staff (memastikan pelaksanaan sistem)
 Tiap tipe dari stakeholder diidentifikasikan oleh Analis

Gambar 4. 3 Stakeholders Dalam Pengembangan Sistem Baru

Pemakai Sebagai Stakeholders


 Peran Horizontal pemakai – aliran informasi flow antar departemen
 Peran Vertical pemakai – informasi yang diperlukan mulai dari staff kantor,
middle manajemen, dan senior executives
para pemakai yang melakukan pekerjaan dari hari ke hari
para pemakai informasi membutuhkan informasi terbaru
para pemakai dari manajemen membutuhkan uraian informasi

Program Studi Teknik Industri UWP 37


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

para pemakai dari eksekutif membutuhkan informasi strategis


para pemakai internal memiliki access ke dalam sistem

4.4.3 Teknik-teknik Untuk Mengumpulkan Informasi


 Fase Analisis dilakukan untuk memahami fungsi-fungsi bisnis dan
mengembangkan persyaratan sistem
 Pendekatan terstruktur yang original
menciptakan model dari sistem yang ada
mengidentifikasi persyaratan dari model sistem yang ada
 Pendekatan saat ini
mengidentifikasi persyaratan logis untuk sistem baru
menyeimbangkan evaluasi dari fungsi-fungsi bisnis saat ini dengan
persyaratan sistem yang baru

Gambar 4. 4 Mengumpulkan Informasi dan Membangun Model

Program Studi Teknik Industri UWP 38


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 4. 5 Tema Pertanyaan Untuk Pengumpulan Informasi

Metode Pencarian Fakta


 Mereview laporan yang sudah ada, form-form, dan uraian prosedur
 Proses-proses interview dan diskusi dengan para pemakai
 Mengamati dan mendokumentasikan proses-proses bisnis
 Membangun prototype
 Menyebar dan mengumpulkan kuisioner
 Mengadakan sesi Joint Application Disain (JAD)
 Meneliti alternatif-alternatif vendor

Mereview Laporan, Form-form, Dan Uraian Prosedur Yang Sudah Ada


 Sumber: organisasi besar professional dari luar industry dan publikasi
perdagangan
 Sumber: dokumen bisnis yang ada dan uraian prosedur dalam organisasi
Mengidentifikasi aturan bisnis, ketidakpastian, dan redundancy
Berhati-hati terhadap material yang lewat dari tenggat waktunya
Mendapatkan pemahaman awal dari proses-proses yang ada
Digunakan sebagai panduan atau petunjuk visual untuk memandu
interviews

Mengadakan Interview dan Diskusi Dengan Para Pemakai


 Cara efektif untuk memahami fungsi-fungsi bisnis dan aturan-aturannya
 Memerlukan waktu yang cukup panjang dan pemborosan sumber daya

Program Studi Teknik Industri UWP 39


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Terkadang memerlukan beberapa sesi untuk:


Bertemu semua para pemakai
Memahami semua persyaratan proses
 Bisa mengadakan pertemuan secara individual atau kelompok dengan para
pemakai
 Menyiapkan daftar detil pertanyaan

Mengamati dan Mendokumentasikan Proses-proses Bisnis :


 Bervariasi dari pekerjaan-pekerjaan kantor hingga melakukan pekerjaan-
pekerjaan biasa
 Tidak perlu mengamati semua detil proses pada level yang sama
 Dapat membuat para pemakai nervous, jadi gunakan bahsa yang umum
 Didokumentasikan dengan workflow diagrams atau diagram aktifitas

Gambar 4. 66 Contoh Diagram Aktivitas Sederhana

Membangun Prototypes
 Model kerja awal dari sistem yang lebih besar dan kompleks
 Operative, berupa model kerja untuk memberikan “look and feel”

Program Studi Teknik Industri UWP 40


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Terfokus untuk menyelesaikan satu tujuan


 Cepat dengan bantuan CASE Tools
Menyebar dan Mengumpulkan Kuisioner
 Informasi yang terbatas dan spesifik dari sejumlah stakeholders
 Pendekatan awal terhadap bisnis
 Tidak sesuai untuk mengumpulkan detil informasi
 Pertanyaan tertutup dijawab langsung oleh perorangan
 Pertanyaan terbuka mendorong terciptanya diskusi
Mengadakan Sesi Joint Application Disain (JAD)
 Penelitian lebih lanjut tentang persyaratan-persyaratan sistem
 Memadatkan aktifitas-aktifitas pencarian fakta, pemodelan, aturan kebijakan,
dan verifikasi dalam time frame yang lebih singkat
 Faktor penting untuk membuat semua stakeholder penting hadir, seperti
- Para pemakai informasi bisnis dan sistem
- Para manajer pembuat kebijakan
- Perwakilan staff teknis
- Anggota team proyek
 Diadakan dalam ruangan khusus dengan fasilitas
Proyektor, white board, flip charts, material kerja
Alat elektronik pendukung (Laptop)
CASE Tools
Group Support Systems (GSS)

Program Studi Teknik Industri UWP 41


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 4.7 Fasilitas JAD


Meneliti Alternatif Pemakaian Vendor
 Banyak permasalahan telah dipecahkan di perusahaan lain
 Kontribusi positif dari alternatif pemakaian vendor
Secara berkala menyediakan ide-ide baru, up to date
Lebih murah dan beresiko rendah
Bisa jadi solusi dibeli sebelum benar-benar memahami masalah
 Teknik dalam meneliti vendor
Spesifikasi teknis dari vendor
Demo, sistem trial atau on-site visits
Referensi dari klien-klien yang sudah berpengalaman

4.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

4.6 Tes Formatif


1. Berikut ini yang merupakan hal-hal yang dibutuhkan pada fase analisis keahlian
dalam SDLC adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Penemuan fakta untuk penyelidikan dari persyaratan sistem
b. Analis harus mempelajari detil-detil dari proses-proses bisnis dan tindakan
harian

Program Studi Teknik Industri UWP 42


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

c. Analis harus memiliki pengetahuan yang sama dengan para pemakai untuk
membangun kredibilitas
d. Analis membawa sudut pandang yang segar bagi permasalahan
e. Penemuan fakta untuk penyelidikan dari persyaratan sistem
2. Berikut ini merupakan detil dari fase analisis, kecuali :
a. Mengumpulkan informasi
b. Mendefinisikan persyaratan sistem
c. Mencari pendekatan strategis dasar
d. Membangkitkan dan mengevaluasi alternatif-alternatif
e. Mereview rekomendasi dengan pihak manajemen
3. Mereview laporan yang sudah ada, form-form, dan uraian prosedur merupakan
salah satu metode dalam hal :
a. Membangun prototype
b. Pencarian fakta
c. Menyebar dan mengumpulkan kuisioner
d. Mengamati dan mendokumentasikan proses-proses bisnis
e. Meneliti alternatif-alternatif vendor
4. Hal-hal yang perlu dilakukan pada saat membangun prototypes adalah berikut
ini, kecuali :
a. Plagiat
b. Operative
c. Terfokus untuk menyelesaikan satu tujuan
d. Cepat
e. Model kerja awal dari sistem yang lebih besar dan kompleks
5. Fasilitas-fasilitas pada JAD (Joint Application Design) antara lain sebagai berikut,
kecuali :
a. Proyektor, white board, flip charts, material kerja
b. Alat elektronik pendukung (Laptop)
c. CASE Tools
d. Buku panduan
e. Group Support Systems (GSS)

Program Studi Teknik Industri UWP 43


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

6. Berikut ini adalah yang termasuk dalam persyaratan-persyaratan sistem, kecuali :


a. Kesempatan dan constraints sistem yang baru
b. persyaratan fungsional
c. persyaratan operasional
d. persyaratan nonfungsional
e. aktifitas-aktifitas yang harus dilakukan dalam sistem
7. Di bawah ini yang merupakan group utama dari stakeholders adalah :
a. mechanical staff
b. engineer
c. produsen
d. d.klien
e. support staff
8. On-site visits merupakan salah satu teknik dalam….
a. Membangun prototype
b. Mendokumentasi proses-proses bisnis
c. Pencarian fakta
d. Memvalidasi persyaratan
e. Penelitian vendor
9. Di bawah ini merupakan peserta Joint Aplication Design, kecuali . . .
a. Para vendor
b. Sesi pelatihan pemimpin dalam grup dinamis dan JAD
c. Para pemakai informasi bisnis dan sistem
d. Para manajer pembuat kebijakan
e. Perwakilan staff teknisi
10. Di bawah ini merupakan pendekatan terstruktur yang original adalah :
a. mengidentifikasi persyaratan logis untuk sistem baru
b. menyeimbangkan evaluasi dari fungsi-fungsi bisnis saat ini dengan
persyaratan sistem yang baru
c. Mengamati dan mendokumentasikan proses-proses bisnis
d. Menciptakan model dari sistem yang ada
e. Mengumpulkan informasi

Program Studi Teknik Industri UWP 44


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

4.7 Quiz
1. Sebut dan jelaskan aktifitas-aktifitas dalam fase analisis?
2. Jelaskan teknik-teknik yang digunakan untuk mengumpulkan informasi?
3. Jelaskan secara rinci tahap-tahap dalam metode pencarian fakta?
4. Apa yang anda ketahui tentang Joint Application Design?
5. Apa yang anda ketahui tentang :
a. Business Process Reengineering
b. Stakeholders

4.8 Rangkuman
 Aktifitas-aktifitas fase analisis
o mengumpulkan informasi
o mendefinisikan persyaratan sistem
o memprioritaskan persyaratan
o Prototype untuk studi kelayakan dan penelitian
o Membangkitkan dan mengevaluasi alternatif-alternatif
o Mereview rekomendasi bersama pihak manajemen
 BPR menjadi lebih luas dan dapat mempengaruhi fase Analisis
 Mengumpulkan persyaratan sistem
o Fungsional dan nonfungsional
o Bekerja dengan berbagai stakeholders (para pemakai, klien, staff teknis)
 Teknik-teknik utama mengumpulkan informasi
o Mereview laporan, form-form, dan uraian prosedur yang sudah ada
o Mengadakan interviews dan diskusi dengan para pemakai
o Mengamati dan mendokumentasikan proses-proses bisnis
o Membangun prototype model kerja
o Menyebar dan mengumpulkan kuisioner
o Mengadakan sesi JAD
o Penelitian alternatif pemakaian vendor

Program Studi Teknik Industri UWP 45


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 5
PEMODELAN KEBUTUHAN SISTEM

5.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang pemodelan kebutuhan sistem, mahasiswa Program
Studi Teknik Industri akan dapat memodelkan kebutuhan sistem dengan
memanfaatkan konsep event dan thing dengan benar.

5.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menjelaskan alasan untuk membangun model Informasi Sistem
 Menjelaskan bagaimana event bisa digunakan untuk mendefinisikan
persyaratan/kebutuhan sistem
 Menjelaskan bagaimana konsep dari Thing dalam sistem juga dapat
mendefinisikan kebutuhan sistem
 Mengidentifikasi dan menganalisis entitas data dan objek yang dibutuhkan
dalam sistem
 Membaca, menginterpretasikan, dan membuat sebuah diagram hubungan
entitas

5.3 Pokok Bahasan :


1. Model dan Pemodelan
2. Tipe Model
3. Event dan Kebutuhan Sistem
4. Thing dan Kebutuhan Sistem

5.4 Materi Pembelajaran :


5.4.1 Model dan Pemodelan
Untuk mendokumentasikan persyaratan/kebutuhan fungsional dilakukan
dengan cara membangun model. Model dibuat selama aktivitas mendefinisikan

Program Studi Teknik Industri UWP 46


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

kebutuhan sistem pada fase Analisis. Terdapat dua konsep untuk mendefinisikan
kebutuhan sistem yaitu dengan pendekatan tradisional (berbasis Event) dan
pendekatan object-oriented (berbasis Object).
Analis menguraikan persyaratan/kebutuhan sistem Informasi menggunakan
sekumpulan model. Sistem-sistem yang kompleks membutuhkan lebih dari satu tipe
model. Model-model mewakili beberapa aspek dari sistem yang dibangun. Proses
pembuatan model membantu analis dalam menjelaskan dan mengembangkan
disain. Model membantu komunikasi dengan pemakai sistem.

Gambar 5. 1 Alasan Untuk Permodelan

5.4.2 Tipe-tipe Model


Tipe-tipe model yang berbeda digunakan dalam pengembangan sistem informasi,
yaitu:
Mathematical - formula yang menguraikan aspek-aspek teknis dari sistem
Descriptive – catatan penjelasan, laporan, atau list yang menguraikan aspek-
aspek dari sistem
Graphical - diagram dan gambaran skematis dari beberapa aspek sistem

Model yang Digunakan Dalam Analisis dan Disain


 Fase Analisis, aktivitasnya disebut “define system requirements”

Program Studi Teknik Industri UWP 47


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Model-model logis
Memberikan detil tanpa mempertimbangkan teknologi spesifik
 Fase Disain
Model-model fisik
Memberikan detil-detil teknis
Mengembangkan model-model logis

Gambar 5. 2 Model-Model yang Digunakan Dalam Fase Analisis

Program Studi Teknik Industri UWP 48


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 3 Model-model yang Digunakan Dalam Fase Disain

5.4.3 Event dan Kebutuhan Sistem


 Event
Kejadian dalam waktu dan tempat yang spesifik
Mengaktifkan semua pemrosesan sistem
 Definisi persyaratan/kebutuhan
Menentukan event-event yang relevan
- external events first
- temporal events second
Menguraikan sistem ke dalam unit-unit yang dapat dikendalikan

Program Studi Teknik Industri UWP 49


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 4 Event-event yang Mempengaruhi Charge Account Processing Sistem

Tipe-tipe dari Event


 External
Sistem luar
Dihasilkan oleh external agent atau actor
 Temporal
Terjadi sebagai hasil dari pencapaian titik dalam suatu waktu
Berdasar pada tenggat waktu sistem
 State
Sesuatu yang berada dalam sistem yang membangkitkan kebutuhan
pemrosesan

Program Studi Teknik Industri UWP 50


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 5 External Event Checklist

Gambar 5. 6 Temporal Event Checklist

Gambar 5. 7 Urutan Tindakan yang Mengarah Pada Hanya Satu Event yang Mempengaruhi Sistem

Program Studi Teknik Industri UWP 51


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 8 Urutan “Transaksi” dari Satu Orang yang Berdampak Pada Banyak Event

Gambar 5.9 Informasi Mengenai Tiap Event Pada Sebuah Event Table

5.4.4 Things dan Kebutuhan Sistem


 Mendefinisikan kebutuhan sistem dengan memahami informasi sistem yang perlu
dikumpulkan
 Mengumpulkan Informasi mengenai hal-hal pada domain masalah yang dihadapi
orang saat mereka mengerjakan pekerjaan mereka
 Analis mengidentifikasi tipe-tipe dari hal-hal yang berkaitan (things) dengan
mempertimbangkan tiap event pada daftar event.

Program Studi Teknik Industri UWP 52


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Hal-hal apa saja yang perlu diketahui dan disimpan oleh sistem?

Gambar 5. 10 Tipe-tipe Things (Hal-hal yang Berkaitan)

Prosedur Untuk Mengembangkan Sebuah Data Awal Dari Things


 langkah 1: menggunakan event table dan Informasi mengenai tiap event,
mengidentifikasi semua kata benda yang berhubungan dengan sistem
 langkah 2: menggunakan Informasi lain dari sistem-sistem, prosedur, dan laporan
atau forms yang ada, menambahkan item atau kategori dari Informasi yang
dibutuhkan
 langkah 3: mengembangkan daftar dan catatan asumsi atau topik untuk dieksplorasi
lebih lanjut

Karakteristik dari Things


 Relationship
Hubungan alami yang terjadi antara hal-hal tertentu
Terjadi pada dua arah
Penomoran dari hubungan dinyatakan dengan nomor pokok atau array
(Binary, unary, ternary, n-ary)
 Karakteristik
Satu bagian spesifik dari informasi mengenai suatu hal

Program Studi Teknik Industri UWP 53


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 91 Hubungan Alami yang Terjadi Antara Things

Entitas Data
 Hal-hal yang diperlukan sistem untuk menyimpan data pada pendekatan IS
tradisional
 Dimodelkan dengan entity-relationship diagram (ERD)
 Persyaratan dalam model digunakan untuk membuat model disain database untuk
relational database

Objek
 Pendekatan object-oriented, Objek bekerja dalam sistem dan menyimpan Informasi
 Objek memiliki perilaku dan karakteristik
Class: tipe dari hal-hal yang berkaitan
Objects: tiap hal-hal yang berkaitan tertentu
Methodes: perilaku objek dari kelasnya
 Objek berisi nilai untuk karakteristik dan metode untuk beroperasi pada
karakteristik-karakteristik tersebut
 Sebuah objek adalah kapsulasi – a self-contained unit

Program Studi Teknik Industri UWP 54


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 12 Entitas Data Dibandingkan Dengan Objek

Gambar 5. 13 Diagram Sederhana Hubungan Entitas

Program Studi Teknik Industri UWP 55


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 14 Penomoran Simbol-simbol Dari Hubungan

Gambar 5. 15 ERD yang Dikembangkan Dengan Karakteristik pada Gambar 5.16

Gambar 5. 16 Pelanggan, Pesanan, dan Item-Item yang Dipesan

Program Studi Teknik Industri UWP 56


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 5. 17 Perbandingan Pendekatan Tradisional dan Object-Oriented

5.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

5.6 Tes Formatif


1. Mana dari tipe model berikut yang bukan model pengembangan sistem
informasi
a. Mathematical
b. Descriptive

Program Studi Teknik Industri UWP 57


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

c. Graphical
d. Statistic
2. Dari hal di bawah ini mana yang bukan hal yang berkaitan dengan objek
a. Bekerja dalam sistem dan menyimpan Informasi
b. Objek tidak memiliki perilaku dan karakteristik
c. Objek berisi nilai untuk karakteristik dan metode untuk beroperasi pada
karakteristik-karakteristik tersebut
d. Sebuah objek adalah kapsulasi – a self-contained unit
3. Salah satu karakteristik entitas data adalah?
a. Hal-hal yang diperlukan sistem untuk menyimpan data pada pendekatan
object oriented
b. Dimodelkan dengan context diagram
c. Persyaratan dalam model digunakan untuk membuat hubungan dalam
program
d. Dimodelkan dengan ERD
4. Berikut adalah jenis-jenis event, kecuali
a. External
b. Temporal
c. State
d. Terminate
5. Berikut ini yang manakah ciri-ciri dari temporal event?
a. Dihasilkan oleh external agent atau actor
b. Terjadi sebagai input dari pencapaian titik dalam suatu waktu
c. Berdasar pada tenggang waktu sistem
d. Sesuatu yang berada dalam sistem yang membangkitkan kebutuhan
pemrosesan
6. Di bawah ini yang merupakan alasan untuk permodelan adalah :
a. mengurangi komunikasi dengan user lain
b. belajar dari pemodelan proses
c. agar proses mudah diingat
d. berkomunikasi untuk membentuk komunitas

Program Studi Teknik Industri UWP 58


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

7. Berikut ini adalah penjelasan dari tipe model mathematical :


a. formula yang menguraikan aspek-aspek teknis dari sistem
b. model yang digunakan untuk persoalan matematik
c. list yang menguraikan aspek-aspek dari sistem
d. diagram-diagam dan gambaran skematis dari beberapa aspek sistem
8. Mana dari tipe model berikut yang merupakan model pengembangan sistem
informasi :
a. kausal
b. skematis
c. diagram
d. graphical
9. Berikut ini yang merupakan jenis-jenis event adalah...
a. temporal
b. statis
c. internal
d. extend
10. Mana dari tipe model berikut yang bukan tipe things :
a. Tangible Things
b. Roles Played
c. Organizational Units
d. Activities

5.7 Quiz
1. Jelaskan prosedur untuk mengembangkan sebuah data awal dari Thing!
2. Apa yang kamu ketahui tentang “Thing”?
3. Sebutkan dan Jelaskan tipe-tipe dari event!
4. Bagaimana cara mengidentifikasi event?
5. Apa yang kamu ketahui tentang ERD?

Program Studi Teknik Industri UWP 59


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

5.8 Rangkuman
 Model dibuat untuk: proses pembelajaran lebih lanjut, mengurangi kerumitan,
komunikasi dengan anggota tim, dan mendokumentasikan
persyaratan/kebutuhan sistem
 Tipe-tipe model yang digunakan: Mathematical, descriptive, graphical
 Kunci langkah awal pada modeling untuk mengidentifikasi dan mendata:
o Event yang membutuhkan suatu respon dari sistem
o Things yang dihadapi para pemakai dalam lingkungan kerja yang
digambarkan sebagai entitas data
 Pendekatan tradisional menggunakan entity-relationship diagrams (ERD) untuk
entitas data, karakteristik dari entitas data, dan hubungan antar entitas

Program Studi Teknik Industri UWP 60


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 6
PENDEKATAN DALAM ANALISIS KEBUTUHAN

6.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang pendekatan dalam analisis kebutuhan, mahasiswa
Program Studi Teknik Industri akan dapat menjelaskan perbedaan antara pendekatan
tradisional dan berorientasi objek dalam analisis kebutuhan dengan benar.

6.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menjelaskan perbedaan pendekatan tradisional dan pendekatan object-oriented
saat sebuah event terjadi
 Mendata komponen-komponen dari sebuah tradisional sistem dan simbol-
simbol yang mewakili mereka pada sebuah diagram aliran data
 Menguraikan bagaimana diagram aliran data dapat menggambarkan sistem
pada berbagai level dari abstraksi
 Membaca dan menginterpretasi model Information Engineering yang dapat
digabungkan dalam analisis terstruktur tradisional

6.3 Pokok Bahasan :


1. Pendekatan Tradisional
2. Pendekatan Berorientasi Objek

6.4 Materi Pembelajaran :


6.4.1 Pendekatan dalam Analisis Kebutuhan
Terdapat dua pendekatan utama dalam memandang sistem, khususnya terkait dalam
analisis kebutuhan dalam pengembangan sistem informasi, yaitu tradisional dan
berorientasi objek.

Program Studi Teknik Industri UWP 61


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 6. 1 Pandangan Tradisional dan Object-Oriented dari Aktifitas

6.4.2 Pendekatan Tradisional dengan Data Flow Diagram


Dalam pendekatan tradisional, seringkali digunakan Data Flow Diagram (DFD) atau
Diagram Aliran Data, yaitu suatu diagram yang menggambarkan aktivitas/proses
yang terjadi dalam sistem.

Gambar 6. 2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram

Program Studi Teknik Industri UWP 62


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Diagram Aliran Data


 Model grafis sistem yang menunjukkan semua kebutuhan utama sistem adalah
dalam satu diagram, yang terdiri dari:
Inputs / outputs
Proses
Penyimpanan data

Kualitas DFD
 Mudah dibaca
 Konsisten secara internal
 Secara akurat menggambarkan kebutuhan sistem
 Mengurangi informasi overload: aturan 7 +/- 2
 DFD tunggal tidak memiliki lebih dari 7 +/-2 proses
 tidak lebih dari 7 +/- 2 data aliran harus masuk atau meninggalkan sebuah
proses atau penyimpanan data pada sebuah DFD tunggal

DFD dan Level Abstraksi


 Data Flow Diagram (DFDs) diuraikan menjadi diagram-diagram tambahan untuk
memberikan detail dari multiple level
 Diagram dengan level lebih tinggi memberikan pandangan umum dari sistem
 Diagram dengan level lebih rendah memberikan detil pandangan terhadap
sistem
 Pembagian pandangan disebut level-level dari abstraksi

Program Studi Teknik Industri UWP 63


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 6.3 Lapisan-lapisan Dari Abstraksi DFD

Context Diagram
 DFD yang merangkum semua aktifitas prosesing
 Level pandangan tertinggi (paling abstract) dari sistem
 Menunjukkan batasan sistem
 Cakupan sistem digambarkan dengan sebuah proses tunggal, external agents,
dan semua data aliran yang masuk dan keluar dari the sistem

DFD Fragments
 Dibuat bagi tiap event dalam table event

Program Studi Teknik Industri UWP 64


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Menggambarkan respon sistem terhadap satu event dalam sebuah symbol


proses tunggal
 Self contained model
 Memfokuskan perhatian pada bagian tunggal dari sistem
 Hanya menunjukkan simpanan data yang dibutuhkan untuk merespon event

Gambar 6.4 DFD Fragments Pada Sistem Registrasi Mata Kuliah

Program Studi Teknik Industri UWP 65


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 6.5 Mengkombinasikan DFD Fragments

DFDs Fisik dan Logis


 Logical model
Mengasumsikan penerapan dalam teknologi
Tidak menjelaskan bagaimana sistem diterapkan
 Model fisik
Menguraikan asumsi-asumsi mengenai penerapan teknologi
Dikembangkan dalam tahapan akhir analisis atau dalam disain awal

Definisi Elemen Data


 Uraian tipe data
e.g. string, integer, floating point, Boolean

Program Studi Teknik Industri UWP 66


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Terkadang sangat spesifik


 Panjang dari elemen
 Nilai default, atau nilai maximum dan minimum
 Kamus Data – gudang bagi definisi data aliran, penyimpanan data, dan elemen-
elemen data

Gambar 6.6 Komponen-komponen Dari Sebuah Model Analisis Tradisional

Model-model Information Engineering


 Fokus pada strategic planning, ukuran perusahaan, dan kebutuhan data dari
sistem baru
 Berbagi fitur dengan metodologi sistem pengembangan terstruktur
 Dikembangkan oleh James Martin pada awal 1980an
 Diharapkan untuk menjadi lebih akurat dan lengkap dari pendekatan terstruktur

Program Studi Teknik Industri UWP 67


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 6.7 Pengembangan Fase-Fase Siklus Hidup Sistem Information Engineering

6.4.3 Pendekatan secara Object-Oriented terhadap Kebutuhan


Tujuan dari pentingnya analisis kebutuhan adalah memahami kebutuhan pemakai,
proses bisnis, dan sistem yang digunakan untuk mendukung proses bisnis.

Unified Modeling Language dan Object Management Group

Notasi Object-oriented modeling menggunakan Unified Modeling Language (UML).


UML digunakan untuk objek Management Group (OMG) sebagai teknik modeling
standard. Tujuan dari OMG adalah:
 membuat teori dan praktek dari teknologi objek bagi pengembangan dari
sistem yang terdistribusi
 memberikan rangka kerja arsitektur umum bagi OO

Persyaratan Object-Oriented

 Persyaratan sistem Object-oriented dispesifikkan dan didokumentasikan melalui


proses dari pembangunan model-model
 Proses pengembangan sistem dimulai dengan identifikasi dari events dan hal-
hal/objek-objek yang berkaitan
 Event adalah proses bisnis yang harus dilalui sistem baru
 hal-hal/objek-objek yang berkaitan adalah problem domain objek-objek yang
terlibat dalam proses bisnis

Program Studi Teknik Industri UWP 68


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Model-Model dalam Pendekatan Object-Oriented

 Class diagram – definisi dari komponen-komponen sistem


 Use case diagrams dan use case descriptions – menunjukkan peran pemakai dan
bagaimana mereka menggunakan sistem
 Systems sequence diagrams (SSDs) – mendefinisikan input dan output serta
urutan dari interaksi antara pemakai dan sistem bagi sebuah use case
 Statechart diagram – Menguraikan kondisi dari tiap objek
 Diagram aktivitas – Menguraikan aktivitas pemakai

Gambar 6.8 Diagram kebutuhan : model-model tradisional dan OO

Program Studi Teknik Industri UWP 69


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 6.9 Hubungan Antar Model-Model Kebutuhan OO

6.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

6.6 Tes Formatif


1. Berikut adalah ciri-ciri dari context diagram, kecuali:
a. DFD yang merangkum salah satu sub sistem processing
b. Level tertinggi (paling abstract) view dari sistem
c. Menunjukkan batasan sistem
d. Cakupan sistem digambarkan dengan sebuah proses tunggal, external agents,
dan semua data aliran yang masuk dan keluar dari the system
2. Bagaimana suatu DFD dinilai baik dari segi kualitasnya:
a. Sangat kompleks
b. Konsisten secara external
c. Secara akurat menggambarkan kebutuhan sistem
d. Memaksimasi jumlah antar muka yang dibutuhkan

Program Studi Teknik Industri UWP 70


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

3. Berikut model dari pendekatan object oriented, kecuali:


a. Diagram klasifikasi
b. Use case diagrams dan use case descriptions

c. Diagram aktivitas
d. ERD

4. Salah satu karakteristik dari DFD adalah:


a. Menggambaran keseluruhan event dalam table event
b. Memfokuskan perhatian pada subsistem saja
c. Level tertinggi (paling abstract) view dari sistem
d. Memfokuskan perhatian pada keseluruhan dari sIstem
5. Di bawah ini adalah karakteristik dari DFD diagram, kecuali
a. Data Flow Diagram (DFDs) diuraikan menjadi diagram-diagram tambahan
untuk memberikan detail dari multiple levels
b. Diagram dengan level lebih tinggi memberikan pandangan umum dari
subsistem
c. Diagram dengan level lebih rendah memberikan pandangan umum terhadap
sistem
d. Pembagian pandangan disebut level-level dari abstraksi

6. Dibawah ini yang termasuk ciri-ciri dari DFD Fragment, kecuali:


a. Dibuat bagi tiap event dalam table event
b. Self contained model
c. Memfokuskan perhatian pada bagian tunggal dari sistem
d. Menunjukkan batasan sistem
7. Yang dimaksud dengan DFD Logical model adalah ...
a. Menguraikan asumsi-asumsi mengenai penerapan teknologi
b. Menjelaskan bagaimana sistem diterapkan
c. Dikembangkan dalam tahapan akhir analisis atau dalam disain awal
d. Mengasumsikan penerapan dalam teknologi sempurna
8. Often digabungkan dengan karakteristik entitas data dalam ERD, termasuk
definisi dari ...

Program Studi Teknik Industri UWP 71


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

a. Aliran data
b. Pohon keputusan
c. Tabel keputus
d. Tabel data
9. Tipe-tipe dari DFD adalah ...
a. Dekomposisi output
b. Move diagram
c. Searching table
d. Context diagram
10. Apa yang dimaksud dengan model ketergantungan proses ...
a. Menggambarkan hubungan hirarkis diantara proses pada level-level yang
berbeda dari abstraksi
b. Menguraikan urutan proses dan interaksi dengan entitas-entitas yang
disimpan
c. Hubungan ketergantungan dari proses menjadi proses lain
d. Penyimpanan data dan elemen data

6.7 Quiz
1. Sebutkan perbedaan antara pendekatan tradisional dan pendekatan object-
oriented?
2. Apa yang kamu ketahui tentang diagram aliran data?
3. Sebutkan karakteristik dari Model-model Information engineering!
4. Sebutkan persyaratan pendekatan object oriented!
5. Buatlah sebuah context diagram yang menggambarkan sistem Rumah Sakit!

6.8 Rangkuman
Data flow diagrams (DFDs) dikombinasikan dengan event table dan entity-
relationship diagram (ERD) sebagai model kebutuhan sistem
Sistem model DFDs sebagai set dari proses, data aliran, external agents, dan
data stores

Program Studi Teknik Industri UWP 72


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Tipe-tipe dari DFDs: context diagram, DFD fragments, subsystem DFDs, event-
partitioned DFDs, dan Dekomposisi proses DFDs
Tiap proses, aliran data, dan penyimpanan data membutuhkan definisi terinci
Dekomposisi proses DFDs digunakan saat muncul kerumitan cukup besar
dalam proses internal

Program Studi Teknik Industri UWP 73


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 7
DESAIN SISTEM

7.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang disain sistem, mahasiswa Program Studi Teknik
Industri akan dapat menjelaskan elemen, tujuan dan aktivitas-aktivitas dalam fase
disain dengan benar.

7.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menjelaskan komponen utama dan level disain
 Menguraikan tiap aktivitas dalam tahap disain
 Menguraikan jaringan kerja dan disain arsitektur

7.3 Pokok Bahasan :


1. Unsur Disain
2. Tujuan Disain
3. Aktivitas dalam Fase Disain
4. Disain Arsitektur Sistem

7.4 Materi Pembelajaran :


7.4.1 Pemahaman Unsur-unsur Disain
 Disain adalah proses menggambarkan, mengorganisir, dan menata komponen
sistem pada tingkat disain struktur dan tingkat disain yang rinci.
 Tiga Pertanyaan:
Komponen apa saja yang memerlukan disain sistem?
Apa input dan output dalam proses disain?
Bagaimana disain sistem dilaksanakan?

Program Studi Teknik Industri UWP 74


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 7. 1 Komponen Sistem Yang Memerlukan Disain Sistem

Gambar 7.2 Tujuan Analisis Hingga Tujuan Disain

Program Studi Teknik Industri UWP 75


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Perpindahan Dari Analisis Menuju Disain


 Disain:
Konversi model fungsional dari analisis ke dalam model yang menghadirkan
solusi
Pusat pada persoalan teknis
Memerlukan sedikit keterlibatan pemakai dibanding analisis

Gambar 7.3 Model Struktur Tradisional Dan Object-Oriented

Program Studi Teknik Industri UWP 76


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 7.4 Tahap SDLC dengan Aktivitas Tahap Disain

Gambar 7.5 Tahap Aktivitas Dan Pertanyaan Kunci Disain

Disain dan Integrasi Jaringan


 Spesialis jaringan menetapkan jaringan berdasar pada perencanaan strategis
 Tim proyek secara khusus mengintegrasikan sistem ke dalam jaringan
 Persoalan teknis yang ditangani oleh spesialis jaringan:
Kehandalan, Keamanan, Penyampaian, Sinkronisasi
Disain Arsitektur Aplikasi
 Menetapkan bagaimana aktivitas sistem dilaksanakan

Program Studi Teknik Industri UWP 77


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Menguraikan pada saat analisis sistim sebagai model logika


 Setelah alternatif disain terpilih, proses komputer terperinci didisain sebagai model
fisik seperti: data fisik diagram arus, tabel struktur, diagram interaksi
Disain Antarmuka Pemakai
 Disain antarmuka pemakai menjelaskan bagaimana antarmuka terkait dengan
sistem
GUI: window, dialog kotak, interaksi mouse
Bunyi, video, baris perintah
 Spesialis menghubungkan antara disain antarmuka, konsultan usability, dan faktor
rekayasa manusia
Disain Antarmuka Sistem
 Sistem antarmuka memungkinkan sistem untuk berbagi dan menukar informasi
Sistem organisasi internal
Antarmuka dengan sistem organisasi diluar
Sistem baru yang menghubungkan antarmuka dengan aplikasi paket yang
organisasi telah membeli dan memasang
Disain dan Integrasi Database
 Model data hasil analisis sistem digunakan untuk menciptakan model database fisik
 Koleksi dari file komputer tradisional, relasional database, dan/atau objek –
oriented database
 Disain pekerjaan mungkin melibatkan:
Pencapaian Tuning
Integrasi antara database yang sudah ada dan yang baru

Disain dan Integrasi Sistem Kendali


 Aktivitas disain akhir untuk memastikan sistem mempunyai cukup kendali untuk
melindungi modal organisasi
 Pengendali diperlukan untuk semua aktivitas disain lain
Pemakai antarmukai – hak akses para pemakai
Sistem antarmuka – melindungi dari sistem lain
Arsitektur Aplikasi – log transaksi

Program Studi Teknik Industri UWP 78


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Database– melindungi dari kegagalan software/hardware


Disain Jaringan– melindungi komunikasi

Single - Komputer dan Multitier Arsitektur


 Single-computer architecture
Dasar mainframe
Terbatas Oleh kapasitas mesin tunggal
 Clustered and multi-computer architecture
Kelompok komputer untuk menyediakan pengolahan dan kapasitas
penyimpanan data
Kelompok bertindak sebagai sistem tunggal
Multicomputer perangkat keras /OS dapat lebih serupa dibanding kelompok

Disain struktur Terpusat Dan terdistribusi :


 Distribusikan sistem ke beberapa komputer dan penempatan
 Bergantung pada jaringan komunikasi untuk menghubungkan antar letak geografis
 Arsitektur client-server model dominan untuk mendistribusikan perhitungan

Gambar 7.6 Disain struktur Tunggal, Kelompok, dan Multicomputer

Program Studi Teknik Industri UWP 79


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Jaringan Komputer
 Garis jalur transmisi, spesialis perangkat keras, dan protokol komunikasi
 Jaringan Area lokal ( LAN) kurang dari satu kilometer – menghubungkan komputer
di dalam bangunan tunggal
 Jaringan Area lebar (WAN) panjang di atas satu kilometer – menyiratkan jauh lebih
besar, global, jarak
Internet, Intranets, and Extranets
 Internet
Koleksi jaringan yang global yang menggunakan TCP/IP protokol networking
 Intranets
Jaringan pribadi yang menggunakan TCP/IP protokol sama sebagai Internet
Pembatasan untuk Pemakai internal
 Extranets
Intranet yang telah diperluas di luar organisasi
Arsitektur Client-Server
 Client-Server membagi program ke dalam dua jenis
 Server – mengatur sumber daya sistem informasi atau menyediakan jasa tergambar
dengan baik untuk client
 Client – berkomunikasi dengan server untuk meminta sumber daya atau jasa
 Keuntungan– Fleksibilitas Penyebaran
Penempatan, Scalabilas, Maintainabilas
 Kerugian – Capaian potensial, Keamanan, dan keandalan mengeluarkan dari
komunikasi jaringan

Gambar 7.7 Interaksi Antar Klien, Server, Dan Suatu Pelayanan Data

Program Studi Teknik Industri UWP 80


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Proses Arsitektur Client- server


 Memisahkan aplikasi ke dalam client dan program server, modul, atau objek
Identifikasi sumber daya atau jasa yang dapat terpusat diatur oleh unit
perangkat lunak mandiri
 Menentukan client dan Server akan melaksanakan sistem komputer
 Menguraikan protokol komunikasi dan jaringan yang menghubungkan client dan
server

Tiga Layer Arsitektur Client –Server


 Layers dapat berada pada satu pengolah atau didistribusikan untuk berbagai
pengolah
 Data layer – mengatur data disimpan di dalam database
 Logika Bisnis Layer – implementasi perintah dan memproses prosedur bisnis
 View Layer – menerima masukan pemakai dan format dan pajangan yang
memproses hasil

Gambar 7.8 Tiga - Architecture Layer

Middleware
 Aspek perhitungan distribusi
 Hubungkan bagian-bagian dari suatu aplikasi dan memungkinkan permintaan dan
data untuk lewat
 Teleprocessing monitor, modul proses transaksi, objek permintaan perantara
(ORBs)
 Para perancang menjawab pada atas] protokol dan kerangka baku menyatukan
dengan middleware

Program Studi Teknik Industri UWP 81


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Internet dan Arsitektur Aplikasi dasar-dasar web


 Web adalah contoh yang kompleks arsitekturClient-Server
 Dapat menggunakan Protokol Web dan browsers sebagai aplikasi antarmuka

Disain Jaringan
 Integrasikan kebutuhan jaringan dari sistem baru dengan infrastruktur jaringan
existing
 Uraikan proses aktivitas dan jaringan terhubung pada penempatan lokasi sistem
masing-masing
 Uraikan protokol komunikasi dan middleware yang menghubungkan layers
 Memastikan bahwa kapasitas jaringan adalah cukup
Ukuran Data mengakses jenis dan rata-rata
Mencapai puncak jumlah akses per menit atau jam

Program Studi Teknik Industri UWP 82


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 7.9 Diagram Jaringan untuk RMO Sistem Pendukungan Pelanggan

7.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

7.6 Tes Formatif


1. Dibangun secara frekuentif selama aktivitas analisis merupakan ciri dari….
a. Flowchart

Program Studi Teknik Industri UWP 83


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

b. Tree Diagram
c. Rich Picture Diagram
d. Structure Diagram
2. Yang termasuk klasifikasi desain standar adalah….
a. Entitas
b. Boundary
c. Kontrol
d. Semuanya benar
3. Yang bukan langkah untuk membuat Struktur Diagram Dari DFD Fragment ialah...
a. Menentukan aliran informasi utama
b. Memilih proses yang mewakili perubahan paling dasar bentuk input hingga
output
c. Menggambar ulang DFD dengan inputs di bagian kiri dan output di bagian
kanan – proses transformasi pusat terjadi di tengah
d. Semuanya benar
4. Yang bukan termasuk layer dalam arsitektur client-server
a. Data
b. View
c. Logika bisnis
d. Logika program
5. Di bawah ini batasan automasi sistem,kecuali...
a. Membagi diagram aliran data proses kedalam sistem proses manual dan
terautomasi
b. Menjelaskan gambaran berbagai program komputer
c. Proses bisa berada didalam atau diluar batasan
d. Aliran data bisa berada didalam atau diluar batasan

7.7 Quiz
1. Sebutkan komponen-komponen sistem yang memerlukan disain!
2. Jelaskan maksud, proses, dan model dari object-oriented design !
3. Jelaskan karakteristik arsitektur client-server !

Program Studi Teknik Industri UWP 84


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

4. Bagaimana menyusun sebuah Struktur Diagram?


5. Apa perbedaan internet, intranet dan ekstranet?

7.8 Rangkuman
Systems analyst memecahkan problem-problem bisnis dengan menggunakan
teknologi sistem informasi

Program Studi Teknik Industri UWP 85


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 8
DISAIN BASIS DATA

8.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang disain basis data, mahasiswa Program Studi Teknik
Industri akan dapat mendisain basis data relasional dan berorientasi objek dengan
benar.

8.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Menjelaskan definisi basis data
 Menjelaskan Sistem Manajemen Basis Data
 Menjelaskan konsep Basis Data Relasional
 Menjelaskan konsep Basis Data Berorientasi Objek

8.3 Pokok Bahasan :


1. Basis Data dan Sistem Manajemen Basis Data
2. Model Basis Data
3. Basis Data Relasional
4. Basis Data Berorientasi Objek

8.4 Materi Pembelajaran :


8.4.1 Basis Data dan Sistem Manajemen Basis Data
 Basis Data (Databases, DB) – sekumpulan data terintegrasi yang diatur secara
terpusat
 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System, DBMS) – perangkat
lunak yang mengatur akses ke basis data
 Database digambarkan oleh sebuah skema: gambaran dari struktur, content, dan
kendali akses

Program Studi Teknik Industri UWP 86


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 8.1 Komponen-Komponen dari Sebuah DB dan DBMS

Fungsi Penting dari DBMS:


 Akses cepat oleh multiple user dan aplikasi
 Akses ke data tanpa program aplikasi (melalui sebuah query bahasa)
 Mengatur data organizational dengan menggunakan akses seragam dan content
controls

8.4.2 Model-Model Basis Data


 Tipe-tipe Model
Hierarchical
Jaringan (Network)
Relasional
Object-oriented (OO)
 Sistem-sistem terbaru saat ini menggunakan model relasional atau OO

Program Studi Teknik Industri UWP 87


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

8.4.3 Basis Data Relasional


 Relational database management system (RDBMS) mengatur data kedalam tabel
atau suatu relasi tertentu
 Tables adalah struktur data dua dimensi
Tuples: baris atau records
Fields: kolom atau karakteristik
 Tabel memiliki primary key field(s) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
catatan data yang unik
 Kunci (key) menghubungkan tabel ke tabel lainnya

Gambar 8.2 Tampilan Partial dari Tabel Database Relasional

Mendesain Basis Data Relasional


 Membuat tabel untuk tiap jenis entitas
 Memilih atau menemukan kunci utama untuk tiap tabel
 Menambahkan foreign key untuk menggambarkan hubungan satu-ke-banyak
(one-to-many)

Program Studi Teknik Industri UWP 88


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Membuat table baru untuk menggambarkan hubungan banyak-ke-banyak


(many-to-many)
 Mendefinisikan konstrain referential integrity
 Mengevaluasi kualitas skema dan membuat pengembangan yang diperlukan
 Memilih tipe-tipe data dan nilai batasan (jika diperlukan) yang tepat untuk tiap
field

Gambar 8. 3 Relasi Antar Data Dalam Dua Tabel

Program Studi Teknik Industri UWP 89


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 8.4 Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)

Menggambarkan Relasi
 Basis data relasional menggunakan foreign key untuk menggambarkan
hubungan-hubungan
 Hubungan satu-ke-banyak (One-to-many)
menambahkan kunci field utama dari ‘satu’ tipe entitas sebagai foreign
key dalam tabel yang menggambarkan ‘banyak’ tipe entitas
 Hubungan banyak-ke-banyak (Many-to-many)
menggunakan kunci field(s) utama dari kedua tipe-tipe entitas
menggunakan (atau membuat) sebuah tabel entitas yang berhubungan
untuk menggambarkan keterkaitan

Program Studi Teknik Industri UWP 90


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 8.5 Tabel Entitas Dengan Kunci Utama

Mengevaluasi Kualitas Skema


 Model data yang berkualitas tinggi memiliki:
Keunikan dari baris-baris dan kunci utama tabel
Kemudahan dari penerapan perubahan model data dimasa mendatang
(kefleksibelan dan maintainability)
Tidak memiliki data yang tidak berguna (database normalization)
 Desain database tidak objective atau terukur secara kuantitatif; hal ini
berdasarkan pengalaman dan penilaian

Normalisasi Database
 Bentuk normal meminimasi kesia-siaan data
First normal form (1NF) – tidak ada pengulangan field atau kelompok
field
Functional dependency – hubungan one-to-one antara nilai dari dua field
2NF – dalam 1NF dan jika tiap elemen bukan-kunci secara fungsional
tergantung pada keseluruhan kunci utama

Program Studi Teknik Industri UWP 91


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

3NF – dalam 2NF dan jika elemen bukan-kunci secara fungsional


tergantung pada elemen bukan-kunci lainnya

Gambar 8.6 Penguraian Dari Tabel 1NF Menjadi Tabel 2NF

Gambar 8.7 Konversi Dari Tabel 2NF Menjadi Tabel 3NF


8.4.4 Basis Data Berorientasi Objek
 Pengembangan langsung dari disain dan paradigma pemrograman OO
 ODBMS menyimpan data sebagai objek-objek atau kelas-kelas

Program Studi Teknik Industri UWP 92


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Support langsung untuk metode penyimpanan, pewarisan, nested objects, object


linking, dan programmer-defined data types
 Objek definition bahasa (ODL)
Bahasa standar untuk menjelaskan struktur dan content dari sebuah
database objek

Mendesain Database Objek


 Menentukan kelas-kelas mana yang membutuhkan penyimpanan tetap
 Mendefinisikan kelas-kelas tetap (persistent klasifikasi)
 Menggambarkan hubungan antar persistent klasifikasi
 Memilih tipe-tipe data dan batasan nilai (jika diperlukan) yang tepat untuk tiap
field

Menyajikan Kelas
 Transient Objek
Hanya ada selama umur dari program atau proses
contoh: lapisan tampilan window, pop-up menu
 Persistent Objek
Tidak dihancurkan saat program atau proses menghentikan eksekusi
Keberadaannya independen dari program atau proses
contoh: informasi pelanggan, informasi karyawan

Menggambarkan Relasi
 Objek identifiers
Digunakan untuk mengidentifikasi objek-objek secara unik
Penyimpanan fisik alamat-alamat atau referensi
Menghubungkan objek-objek dari satu kelas ke kelas lainnya
 ODBMS menggunakan karakteristik yang berisi object identifiers untuk
menemukan objek-objek yang terhubung ke objek-objek lainnya
 Hubungan kata kunci dapat digunakan untuk menyatakan hubungan antar kelas
 Tipe dari hubungan

Program Studi Teknik Industri UWP 93


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

1:1, 1:M, M:M (one-to-one, one-to-many, many-to-many)

Gambar 8.8 Contoh Diagram Kelas (Class Diagram)


Tipe-tipe Data
 Format penyimpanan dan allowable content dari variable program, variable
kondisi objek, atau database field atau karakteristik
 Tipe-tipe data primitive : diimplementasikan secara langsung
Memory alamat-alamat (pointer), Boolean, integer, etc.
 Tipe-tipe data kompleks : user-defined
Tanggal, waktu, audio streams, video images, URLs

Program Studi Teknik Industri UWP 94


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 8.9 Subset Dari Tipe-tipe Data RDBMS Oracle

Database terdistribusi
 Organizational data jarang disimpan dalam satu lokasi dalam pada sebuah
database tunggal
 Sistem informasi yang berbeda dalam sebuah organisasi dikembangkan pada
saat yang berbeda pula
 Bagian dari sebuah data organisasi dapat di,iliki dan diatur oleh unit-unit yang
berbeda
 Performansi sistem ditingkatkan saat data dekat dengan aplikasi utama

Program Studi Teknik Industri UWP 95


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 8.10 Desain Struktur Database Server Tunggal

Gambar 8.11 Desain Struktur Replicated Database Server

Program Studi Teknik Industri UWP 96


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 8.12 Partisi Skema Database Menjadi Subset-Subset Akses Klien

Gambar 8.13 Desain Struktur Database Server Terpartisi

Program Studi Teknik Industri UWP 97


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 8.14 Desain Struktur Federated Database Server

8.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

8.6 Tes Formatif


1. Berikut ini diagram yang digunakan untuk analisa tradisional….
a. ERD
b. DFD
c. RPD
d. Semuanya benar
2. Berikut yang tidak termasuk Tipe-tipe model adalah…
a. Hierarchical
b. Traditional
c. Network

Program Studi Teknik Industri UWP 98


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

d. Hubungan
3. Ada berapa langkah yang digunakan untuk mendesain database relasional?
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
4. Desain database tidak objektif atau terukur secara kuantitatif, namun
berdasarkan ……..
a. pengalaman
b. penilaian
c. pengamatan
d. pengalaman dan penilaian
5. Yang berfungsi untuk menyimpan karakteristik dan hubungan objek adalah :
a. RDBMS
b. DBMS
c. DB
d. Semuanya benar
6. Dalam penyusunan desain database object , yang harus dilakukan pertama kali,
adalah ....
a. Menentukan kelas-kelas mana yang membutuhkan penyimpanan tetap
b. Membuat tabel-tabel uantuk tiap jenis entitas
c. Menggambarkan hubungan antar kelas persistent
d. Semuanya benar
7. Bahasa standar untuk menjelaskan struktur dan content dari sebuah database
objek adalah….
a. DBMS
b. RDBMS
c. ODL
d. Semuanya benar
8. Digunakan untuk mengidentifikasi objek-objek secara unik, Penyimpanan fisik
alamat-alamat atau referensi, merupakan fungsi-fungsi….

Program Studi Teknik Industri UWP 99


Perancangan Sistem Informasi Bisnis

a. Objek identifiers
b. DFD
c. RPD
d. Semuanya benar
9. Dibawah ini merupakan beberapa fungsi DBMS, kecuali …
a. Akses cepat multiple user dan aplikasi
b. Akses ke data tanpa program aplikasi (melalui sebuah query bahasa)
c. Merapikan beberapa format dari database yang tidak teratur
d. Mengatur data organizational dengan menggunakan akses seragam dan
content Akses cepat oleh control.
10. Ada berapa langkah yang digunakan untuk mendesain database object?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

8.7 Quiz
1. Jelaskan perbedaan antara Database (DB) dengan Database Manajemen Sistem
(DBMS) !
2. Bagaimana cara mendesain hubungan Database?
3. Buat contoh skema hubungan database berdasarkan pada sebuah diagram
hubungan entitas!
4. Bagaimana mendesain Database Object?
5. Sebutkan tipe-tipe Data Object DBMS !

8.8 Rangkuman
Sistem informasi modern menyimpan data dalam database, mengakses dan
mengatur data menggunakan DBMS
DBMS relasional umum digunakan
Objek DBMS semakin popular

Program Studi Teknik Industri UWP


100
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Aktifitas kunci dari desain sistem adalah mengembangkan hubungan atau


skema database objek
Database adalah sekumpulan data yang disimpan dalam tabel-tabel dan
dikembangkan dari diagram hubungan entitas
Objek database menyimpan data sebagai kumpulan dari objek-objek
terhubung dan dikembangkan dari klasifikasi diagram
Sistem informasi berukuran medium dan lebih besar secara khusus
menggunakan multiple database atau database server untuk berbagai lokasi
geographis

Program Studi Teknik Industri UWP


101
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

BAB 9
DISAIN ANTARMUKA

9.1 Kompetensi Dasar :


Jika diberikan materi tentang disain antarmuka, mahasiswa Program Studi Teknik
Industri akan dapat mendisain antarmuka pemakai dan antarmuka sistem dengan
benar.

9.2 Indikator :
Mahasiswa mampu:
 Memahami perbedaan antara antarmuka pemakai dan antarmuka sistem
 Menjelaskan mengapa antarmuka pemakai merupakan sistem bagi pemakai
 Menjelaskan kepentingan dari tiga prinsip dalam desain antarmuka
 Menggambarkan perkembangan sejarah dari interaksi manusia dengan kompuer
(HCI)
 Menggambarkan tiga bentuk interaksi dari manusia dengan komputer
 Menerapkan delapan aturan utama dari desain dialog ketika mendesain
antarmuka pemakai

9.3 Pokok Bahasan :


1. Pendekatan pada Input dan Output
2. Antarmuka Pemakai
3. Antarmuka Sistem

9.4 Materi Pembelajaran :


9.4.1 Pendekatan pada Input dan Output
 Pendekatan Traditional pada inputs dan outputs
Ditunjukkan sebagai aliran data pada diagram context, fragment diagram
aliran data (DFD), dan detail DFDs
 Pendekatan OO pada inputs dan outputs
Ditentukan oleh pesan yang masuk dan keluar sistem

Program Studi Teknik Industri UWP


102
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Meliputi in event table sebagai triggers dan responses


Pelaku menyediakan inputs untuk banyak kasus
Pemakaian kasus meyediakan output kepada pelaku

Antarmuka Pemakai versus System


 System interfaces: I/O membutuhkan minimalnya interaksi manusia
 Antarmuka pemakai:
I/O memerlukan interaksi manusia
Antarmuka pemakai adalah sesuatu yang datang pada pemakai akhir
menjadi kontak saat sedang digunakan dalam sistem
Untuk pemakai, antar – muka adalah sistem
 Desain analis dari antarmuka sistem berkaitan dengan Antarmuka pemakai
 Memerlukan perbedaan expertise dan teknologi

9.4.2 Antarmuka Pemakai


 Aspek fisik dari antarmuka pemakai yaitu
Alat yang disentuh oleh pemakai, manuals, dokumentasi dan forms
 Aspek perseptual dari antarmuka pemakai
Segala sesuatu yang dilihat, didengar, atau disentuh pemakai seperti sebuah
layar, menu, dan tombol
 Aspek konseptual dari antarmuka pemakai
Apa yang diketahui pemakai tentang sistem dan fungsi logic dari sistem

Program Studi Teknik Industri UWP


103
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9. 1 Aspek-aspek dari antarmuka pemakai

Desain Pemakai Pusat


 Fokus pada pemakai dan pekerjaannya dengan memperhatikan kebutuhannya
 Usability – sistem mudah untuk dipelajari dan digunakan
 Pengembangan Iterative selalu fokus pada pemakai
Pengembalian secara kontinu kepada kebutuhan pemakai dan evaluasi
sistem setelah melalui setiap iterasi
 Human-computer interaction (HCI)
Kajian mengenai pemakai akhir dan interaksinya dengan komputer
 Human factors engineering (ergonomics)

Program Studi Teknik Industri UWP


104
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.2 Fields yang berkontribusi dalam kajian HCI

Petunjuk Mendesain Antarmuka Pemakai


 Visibility
Semua kontrol sebaiknya visible
Menyediakan secara cepat feedback untuk mengindikasikan kontrol yang
sedang merespon
 Affordance
Menunjukkan fungsi dari kontrol yang sebenarnya - bertujuan pada apa
yang sedang digunakan
 Pengembang sistem sebaiknya menggunakan published interface design
standards dan petunjuknya

Program Studi Teknik Industri UWP


105
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.3 Delapan Aturan Utama Dalam Mendesain Interactive Interface

9.4.3 Antarmuka Sistem


Antarmuka sistem didefinisikan secara luas sebagai input atau output dengan
minimal atau bahkan tidak ada campur tangan manusia
input dari sistem lain (pesan-pesan, EDI)
peralatan input terautomasi tinggi seperti scanner
input yang berasal dari data pada external database
output menuju external databases
output dengan HCI minimal
output ke sistem lain
real-time connections (input dan output)

Program Studi Teknik Industri UWP


106
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.4 Susunan Lengkap Dari Input dan Output

Desain Dari Input Sistem


 Mengidentifikasi peralatan dan mekanisme yang digunakan untuk memasukkan
inputan data
High-level review dari metode paling up-to-date untuk memasukkan data
 Mengidentifikasi semua sistem input dan membuat list dari data content dengan
masing-masingnya
menciptakan link antara desain dari aplikasi software dan desain dari
pemakai dan antarmuka sistem
 Menentukan kontrol dan keamanan yang penting untuk tiap sistem input

Mekanisme dan Peralatan Input


 Menangkap dan menyimpan data semirip mungkin dengan sumber aslinya
 Menggunakan peralatan elektronik dan automatic entry kapanpun jika
dimungkinkan
 Menghindari campur tangan manusia sebisa mungkin

Program Studi Teknik Industri UWP


107
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Mencari informasi dalam bentuk elektronik untuk menghindari reentry data


 Memvalidasi dan mengkoreksi Informasi pada entry point

Peralatan Input Umum Untuk Menghindari Human Data Entry


 Magnetic card strip readers
 Bar-code readers
 Optical character recognition readers dan scanners
 Touch screens dan peralatan-peralatannya
 Pena elektronik dan permukaan tulisnya
 Digitizers, seperti digital camera dan peralatan audio digital

Mendefinisikan Rincian Dari Input Sistem


 Memastikan semua data input teridentifikasi dengan benar
 Dapat menggunakan model-model terstruktur tradisional
Mengidentifikasi batasan automasi
- Menggunakan DFD fragments
- Pembagian oleh batasan-batasan program
Memeriksa diagram struktur
- Menganalisa tiap module dan pasangan data
- Mendata individual data fields

Program Studi Teknik Industri UWP


108
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.5 Batasan Automasi Pada Sebuah System-level DFD

Gambar 9.6 Contoh List Dari Input Untuk Customer Support System

Program Studi Teknik Industri UWP


109
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.7 Aliran Data, Data Couples, dan Data Elements

Menggunakan Object-Oriented Models


 Mengidentifikasi pemakai dan sistem input dengan pendekatan OO memiliki task-
task yang sama dengan pendekatan tradisional
 OO diagram digunakan sebagai pengganti dari DFDs dan structure chart
 Diagram urutan proses sistem mengidentifikasi tiap pesan yang datang
 Desain kelas diagrams mengidentifikasi dan menguraikan input parameters dan
contain pseudocode untuk memverifikasi karakteristik dari input

Program Studi Teknik Industri UWP


110
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.8 System Sequence Diagram untuk Create New Order

Gambar 9.9 Input Pesan dan Parameter Data dari System Sequence Diagram RMO

Mendesain Output Sistem

Program Studi Teknik Industri UWP


111
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Menentukan tiap tipe dari output


 Membuat list dari sistem output spesifik yang diperlukan berdasar pada desain
aplikasi
 Menentukan kontrol yang penting untuk melindungi Informasi yang tersedia
dalam output
 Mendesain dan membuat prototipe layout output
 Laporan ad hoc– didesain seperti yang dibutuhkan oleh pemakai

Gambar 9.10 Tabel Dari Output Sistem Berdasar Pada Pendekatan Terstruktur Tradisional

Menggunakan Object-Oriented Models


 Output diindikasikan oleh pesan-pesan dalam diagram urutan proses
Bersal dari sistem internal objek
Dikirim untuk external actor atau sistem external lainnya
 Pesan-pesan output yang berdasar pada sebuah objek individual biasanya
merupakan bagian dari metode kelas objek tersebut
 Untuk laporan pada semua objek dalam sebuah kelas, digunakan metode class-
level yang bekerja pada seluruh kelas

Program Studi Teknik Industri UWP


112
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.11 Tabel Dari Output Sistem Berdasar Pada Pesan-pesan OO

Pembuatan Laporan
 Apa tujuan dari laporan?
 Siapa audiencenya?
 Media apa yang digunakan untuk presentasi?
 Menghindari informasi yang overload
 Format seperti judul yang berkaitan, tanggal dari Informasi, tanggal laporan dibuat,
jumlah halaman

Mendesain Kontrol Integritas


 Mekanisme dan prosedur yang dibangun dalam sebuah sistem untuk melindunginya
dan Informasi yang terkandung di dalamnya
 Kontrol integritas, dibangun didalam aplikasi dan database sistem untuk melindungi
Informasi
 Keamanan kontrol, dibangun kedalam sistem operasi dan jaringan

Tujuan Dari Kontrol Integritas


 Memastikan bahwa hanya transaksi bisnis yang tepat dan benar yang terjadi
 Memastikan transaksi terekam dan terproses dengan benar
 Melindungi aset-aset organisasi

Program Studi Teknik Industri UWP


113
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Software
Hardware
Informasi

Gambar 9.12 Poin-poin Keamanan dan Kontrol Integritas

Input Kontrol Integritas


 Digunakan bersama dengan semua mekanisme input
 Level tambahan dari verifikasi untuk mengurangi input errors
 Teknik-teknik kontrol umum
Field kombinasi control
Value limit control
Completeness control
Data validation control
Kontrol Integritas Database
 Akses control
 Data encryption
 Kontrol transaksi
 Update control

Program Studi Teknik Industri UWP


114
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Backup dan recovery protection

Kontrol Integritas Output


 Memastikan output datang ke tujuan yang tepat dan memastikan kebenarannya,
keakurasiannya, kelengkapannya, dan up to date
 Destination control - output diarahkan untuk mengkoreksi manusia
 Completeness, accuracy, dan correctness control
 Informasi tepat dari output

Mendesain Kontrol Keamanan


 Kontrol keamanan melindungi aset-aset organisasi dari semua ancaman
Ancaman External seperti hackers, viruses, worms, dan serangan pesan
overload
 Tujuan kontrol keamanan
Memelihara stabilitas, lingkungan operasi yang terpelihara untuk pemakai
dan aplikasi sistem (24 x 7)
Melindungi informasi dan transaksi selama transmisi diluar organisasi
(public carriers)

Keamanan Akses Untuk Sistem


 Digunakan untuk control akses bagi sumber manapun yang diatur oleh sistem
operasi atau jaringan
 Kategori-kategori pemakai
Unauthorized user – tidak memiliki otoritas akses
Registered user – memiliki otoritas akses sistem
Privileged user – memiliki otoritas untuk mengadministrasi sistem
 Diatur sehingga semua sumber dapat diakses dengan kombinasi ID/password unik
yang sama

Program Studi Teknik Industri UWP


115
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Gambar 9.13 Peran Pemakai dan Akses Untuk Sistem komputer

Mengatur Akses Pemakai


 Teknik paling umum adalah dengan ID / password pemakai
 Authorization – apakah pemakai diijinkan untuk mengakses?
 Access control list – pemakai dengan hak akses
 Authentication – apakah ini user yang dapat menerima klaim?
 Smart card
 Peralatan Biometric – keystroke patterns, fingerprint, retinal scans, voice
characteristics
Keamanan Data
 Data dan file-file sendiri harus aman
 Encryption –metode keamanan yang utama
Merubah data sehingga unauthorized user tidak dapat melihat
 Decryption

Program Studi Teknik Industri UWP


116
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Mengubah encrypted data kembali ke kondisi awal


 Symmetric key –kunci encrypts dan decrypts yang sama
 Asymmetric key –kunci decrypts yang berbeda
 Public key – public encrypts, private decrypts

Gambar 9.14 Symmetric Key Encryption

Gambar 9.15 Asymmetric Key Encryption

Digital Signatures and Certificates


 Encrypsi dari pesan-pesan memungkinkan pertukaran yang aman dari Informasi
antara dua entitas dengan kunci-kunci yang tepat
 Digital signature mengamankan dokumen dengan kunci pribadi untuk
memverifikasi penulis dokumen

Program Studi Teknik Industri UWP


117
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

 Digital certificate adalah kunci nama dan public institusi yang diencryptkan dan
disertifikasi oleh pihak ketiga
 Mensertifikatkan otoritas
Verisign atau Equifax

Gambar 9.16 Menggunakan Sebuah Sertifikat Digital

Mengamankan Transaksi
 Standard set dari metode dan protokol untuk authentication, authorization, privacy,
integritas
 Secure Sockets Layer (SSL) atau Transport Layer Security (TLS) – protocol
mengamankan channel untuk mengirim pesan-pesan lewat Internet
 IP Security (IPSec) –standard yang lebih baru untuk mengamankan transmisi pesan
Internet
 Secure Hypertext Transport Protocol (HTTPS atau HTTP-S) – standar untuk
transmitting Web pages secara aman (encryption, digital signing, certificates)

Program Studi Teknik Industri UWP


118
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

9.5 Daftar Pustaka


1. Satzinger, Jackson, Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, 3rd
ed, Boston, Mass.: Thompson Learning, Inc., 2004.
2. Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2007.
3. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003.

9.6 Tes Formatif


1. Berikut ini yang merupakan bagian dari peralatan input umum untuk
menghindari human data entry adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Magneticcard strip readers
b. Bar-code readers
c. Optical character recognition readers dan scanners
d. Create new order DFD
2. Tipe laporan yang digunakan untuk mendefinisikan output sistem sebagai berikut,
kecuali :
a. Response
b. Printed report
c. Electronik display
d. Turnaround documents
3. Manakah yang termasuk kedalam teknik-teknik kontrol umum yang digunakan
oleh input kontrol integritas :
a. Akses control
b. Data encryption
c. Value limit control
d. Update control
4. Kategori – kategori apa saja yang digunakan dalam keamanan akses untuk sistem
kontrol kecuali :
a. Unauthorized user
b. Authorization
c. Registered user
d. Privileged user
Program Studi Teknik Industri UWP
119
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

5. Berikut ini adalah mekanisme dari input sistem, kecuali :


a. Menangkap dan menyimpan data semirip mungkin dengan sumber aslinya
b. Menggunakan peralatan elektronik dan automatic entry kapanpun jika
dimungkinkan
c. Memastikan semua data input terindentifikasi dengan benar
d. Memvalidasi dan mengkoreksi informasi pada entry point

6. Berikut merupakan mendesain input melalui three system, kecuali :

a. Mengidentifikasi devices/mechanisme yang digunakan untuk enter input


b. Mengidentifikasi sistem input, membangun list dari content data
c. Menentukan kontrol dan keamanan yang penting untuk tiap sistem input
d. Memvalidasi dan mengkoreksi informasi pada entry point

7. Protocol yang dapat mengamankan channel untuk mengirim pesan-pesan lewat


Internet disebut ....
a. SSL
b. IPSec
c. HTTPS
d. Equifax

8. Metode keamanan yang merubah data sehingga unauthorized user tidak dapat
melihat dinamakan ...
a. Decryption
b. Asymmetric key
c. Symmetric key
d. Encrytion
9. Metode keamanan yang merubah encrypted data kembali ke kondisi awal
dinamakan ...
a. Decryption
b. Asymmetric key
c. Symmetric key
d. Encrytion

Program Studi Teknik Industri UWP


120
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

10. Dibawah ini merpukan fungsi kea manan, diantaranya standard yang lebih baru
untuk mengamankan transmisi pesan internet, dapat menggunakan ....
a. SSL
b. IPSec
c. HTTPS
d. Equifax

9.7 Quiz
1. Apa yang anda ketahui mengenai kontrol integritas, berikan applikasi nyata
dalam keseharian anda?
2. Peralatan input umum apa yang digunakan untuk menghindari human data
entry, jelaskan secara singkat dan berikan contohnya?
3. Jelaskan perbedaan antara antarmuka pengguna dengan antarmuka sistem,
berikan contohnya?
4. Apa yang anda ketahui dari objeck-oriented model pada system interface,
jelaskan secara singkat dan berikan contohnya?
5. Bagaimana cara mengatur akses pengguna dalam antarmuka sistem?

9.8 Rangkuman
 Antarmuka pemakai adalah segala sesuatu yang datang dari pemakai menjadi
kontak ketika menjalankan sistem
Physically, perceptually, dan conceptually
 Untuk beberapa pemakai, Antarmuka pemakai adalah system
 Design User-centered yang dimaksud yaitu:
Focus pada pemakai dan pekerjaannya
Design evaluating untuk menjamin usability
Menerapkan pengembangan secara iterativet
 Antarmuka pemakai digambarkan dengan metaphors (desktop, document, dialog)
 Petunjuk dan standar disain antarmuka tersedia dalam banyak sumber
 Design Dialog diawali dengan events, adds dialogs untuk kontrol integritas,
preferences pemakai, help, menus
Program Studi Teknik Industri UWP
121
Perancangan Sistem Informasi Bisnis

Pendekatan OO menyediakan models UML untuk desain document dialog,


meliputi rangkaian diagrams, diagram kolaborasi, dan diagram kelas.
 Antarmuka sistem semua inputs/outputs kecuali (GUI)
 Mendesain input untuk sistem melalui three-step proses
Mengidentifikasi devices/mechanisme yang digunakan untuk enter input
Mengidentifikasi sistem input, membangun list dari content data
Menentukan kontrol dan keamanan yang penting untuk tiap sistem input
 Pendekatan tradisional untuk desain input dan output
DFDs, definisi data aliran, structure charts
 Pendekatan OO untuk desain input dan output
diagram urutan proses, kelas diagrams, DFDs
 Kontrol integritas dan keamanan didesain kedalam sistem
Hanya transaksi bisnis yang tepat dan benar yang terjadi
Transaksi terekam dan terproses dengan benar
Melindungi aset-aset organisasi
Akses kontrol untuk sumber

Program Studi Teknik Industri UWP


122

Anda mungkin juga menyukai