Anda di halaman 1dari 56

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS KABEL

DAN NIRKABEL (HOTSPOT) UNTUK MEMPERMUDAH SHARING


FILE DAN SHARING PRINTER ANTAR JARINGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh:

WAHYU NUR MUFRIDA


2578/282.071

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
SMK NU 1 KEDUNGPRING
2022/2023
RANCANG BANGUN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS KABEL
DAN NIRKABEL (HOTSPOT) UNTUK MEMPERMUDAH SHARING
FILE DAN SHARING PRINTER ANTAR JARINGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Sertifikasi Akhir di
kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK NU 1 Kedungpring.

OLEH:

WAHYU NUR MUFRIDA


2578/282.071

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
SMK NU 1 KEDUNGPRING
2022/2023

i
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa tugas akhir ini bebas plagiat, dan apabila dikemudian
hari terbukti terdapat plagiat dalam tugas akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kedungpring, 09 Maret 2023

Materai 10.000

WAHYU NUR MUFRIDA


2578/282.071

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama: Wahyu Nur Mufrida


NISN: 2578/282.071
Judul: Impementasi Jaringan Komputer Berbasis Kabel dan Nirkabel (Hotspot) Untuk
Mempermudah Sharing File dan Sharing Printer Antar Jaringan

Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan dalam Uji Kompetensi
Keahlian Nasional.

Kedungpring, 09 Maret 2023

Pembimbing I

Sauthul Fikri S.T

Pembimbing II

Siti Nur Azizah, S.Pd.

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Nama: Wahyu Nur Mufrida


NISN: 2578/282.071
Judul: Impementasi Jaringan Komputer Berbasis Kabel dan Nirkabel (Hotspot) Untuk
Mempermudah Sharing File dan Sharing Printer Antar Jaringan

Telah dipertahankan di hadapan penguji pada tanggal 09 Maret 2023.

Dewan Penguji Tim Pembimbing


Penguji External/DUDIKA Pembimbing I

………………………………………. Sauthul Fikri , S.T

Anggota Pembimbing II

Siti Nur Azizah, S.Pd.

Mengetahui, Mengetahui,
Kepala SMK NU 1 Kedungpring Ketua Program Studi Keahlian

Muhammad Bahtiar Adityas, S.Kom.,MM. Anthony Agustiawan, MTCNA, MTCRE.

iv
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO

Jangan terlalu ambil hati dengan ucapan seseorang, kadang manusia punya mulut tapi
belum tentu punya pikiran.
(Frida,.2023)

PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak dan Ibu, yang selalu mensupport saya .

2. Untuk teman-teman SMK NU 1 Kedungpring yang saya banggakan.


3. Untuk Bapak / Ibu Guru Yang sudah sangat membantu menyelesaikan Tugas Akhir
ini.

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan nikmat yang tiada terkira. Salah satu dari nikmat tersebut adalah
keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai
salah satu syarat untuk meraih Sertifikasi Akhir di Kompetensi Keahlian Multimedia
SMK NU 1 Kedungpring. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Laporan Tugas
Akhir ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi
perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan
senang hati.

Kedungpring, 09 Maret 2023

Penyusun

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. v
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ....x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
1.8 Definisi Istilah ................................................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori .................................................................................................... 1
2.1.1 Teori yang digunakan apa saja ............................................................... 5
2.1.2 Teori yang digunakan apa saja ............................................................... 5
2.1.3 Teori yang digunakan apa saja ............................................................... 5
2.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................................. 1
3.2 Diagram dan Alur Kerja ................................................................................... 5
3.3 Perancangan dan Pembahasan .......................................................................... 6

vii
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 1
4.1 Saran ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………. 44

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 tentang apa ..........................................................................................57
Gambar 3.1 dst .........................................................................................................

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 tentang apa .............................................................................................. 7
Tabel 3.1 dst ........................................................................................................... 7

x
11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah sangat banyak
dirasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan komputer
sering kali berperan vital dalam kegiatan pendistribusian informasi yang cepat tersebut.
Semua dari komponen yang tergabung dalam jaringan komputer tersebut haruslah
mampu saling mendukung untuk menghasilkan satu sistem yang kokoh dan handal
untuk melayani setiap permintaan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Jaringan
hotspot ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna komputer dan mobile yang
menggunakan teknologi ini untuk mengakses suatu jaringan komputer atau internet,
dikarenakan kemudahan- kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi jaringan hotspot
tersebut. Pada beberapa tahun terakhir ini pengguna jaringan hotspot mengalami
peningkatan yang pesat. Dalam dunia pendidikan misalnya, diupayakan bahwa jaringan
internet komputer dapat digunakan sebagai alat bantu penunjang program pembelajaran
dan sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengajar. Pendidikan utamanya pada
SMK NU 1 KEDUNGPRING bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia
(SDM) yang terdidik dan terlatih di segala bidang. Teknologi jaringan hotspot
diterapkan di SMK untuk kebutuhan siwa-siswi, internet harus menjadi salah satu
kebutuhan pokok setiap hari bagi guru dan siswa-siswi SMK NU 1 KEDUNGPRING
sebagai sarana penunjang agar mendapat wawasan dan pengetahuan yang lebih. Dengan
jumlah siswa-siswi yang sangat banyak membutuhkan tambahan informasi selain
dengan hanya sistem kegiatan belajar mengajar saja. Banyak informasi yang akan
didapat siswa-siswi di zaman teknologi ini jika teknologi jaringan hotspot diterapkan
disekolah-sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian berdasarkan uraian latar belakang adalah
bagaimana cara mengimplementasikan jaringan komputer berbasis kabel dan nirkabel
(hotspot) yang handal dan memiliki koneksi yang stabil untuk mempermudah sharing
file dan printer antar perangkat pada sektor pendidikan SMK NU 1 Kedungpring?
12

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan jaringan komputer berbasis kabel
dan nirkabel (hotspot) yang handal dan memiliki koneksi yang stabil untuk
mempermudah sharing file dan printer antar perangkat pada sektor pendidikan SMK NU
1 Kedungpring.

1.4 Batasan Masalah


Agar tidak terlepas dari maksud dan tujuan dalam membangun Rancang Bangun
Jaringan Hotspot maka dibatasi pokok permasalahan, batasan – batasan itu antara lain:
1.4.1. Penelitian hanya pada lingkungan SMK NU 1 Kedungpring
1.4.2. Rancang bangun jaringan Hotspot di SMK NU 1 Kedungpring.

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya sebagai berikut

1.5.1. Sebagai bahan pembelajaran Jaringan Komputer yang berbasis Mikrotik.


1.5.2. Sebagai bahan pertimbangan terhadap penelitian selanjutnya agar dapat
meningkatkan sistem kinerja terhadap penelitian.
1.5.3. Dapat menambah wawasan dalam mengoptimalkan penggunaan
hotspot secara tepat.
1.5.4. Memberi kemudahan dan meningkatkan mutu dan kualitas sekolah

1.6 Definisi Istilah


Beberapa definisi istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.6.1. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yag saling
terhubung untuk berbagi sumber daya .Kumpulan perangkat keras, perangkat
lunak, dan protokol komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan
beberapa komputer sehingga dapat saling berbagi sumber daya dan informasi.
13

1.6.2. Jaringan berbasis kabel


Jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghubung antar
perangkat.
1.6.3. Jaringan berbasis nirkabel (hotspot)
Jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media
penghubung antar perangkat.

1.6.4. Sharing file

Proses berbagi file atau dokumen digital antara beberapa perangkat dalam
jaringan.

1.6.5. Sharing printer


Proses berbagi satu atau beberapa printer antara beberapa perangkat dalam
jaringan.

1.6.6.Router
Perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan
lokal (LAN) atau jaringan luas (WAN) dan mengarahkan lalu lintas data antara
jaringan tersebut.

1.6.7 Switch
Perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat
dalam jaringan lokal (LAN) dan mengarahkan lalu lintas data antara perangkat
tersebut.

1.6.8 Access point


Perangkat jaringan nirkabel yang berfungsi sebagai pusat jaringan nirkabel dan
menghubungkan perangkat nirkabel ke jaringan kabel.

1.6.9 Keamanan data


Upaya untuk melindungi data dari kerusakan, kehilangan, atau akses oleh pihak
yang tidak berwenang.
14

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Jaringan


2.1.1. Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi
Jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tipe Transmisinya yaitu:
a. Broadcast Network

Jaringan broadcast merupakan saluran komunikasi tunggal yang


digunakan secara bersama – sama oleh beberapa perangkat (device) yang
saling terkoneksi ke jaringan yang sama. Paket merupakan pesan berukuran
kecil yang dikirim oleh suatu mesin menuju mesin yang lainnya.

b. Point To Point

Jaringan point-to-point tersusun atas beberapa koneksi pasangan


individu, dari satu perangkat menuju perangkat yang lain. Untuk dapat mengirim
sebuah paket ke tujuan alamat, maka perlu untuk melewati beberapa mesin

2.1.2. Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skala

Jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area yang dapat


dijangkau atau dilayani. Secara umum jaringan komputer terbagi mencadi 4 jenis, yaitu
Personal Area Network (PAN), Local Area Network (LAN), Metropolitan Area
Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).
Dibawah ini merupakan beberapa tipe jaringan berdasakan skalanya :
a. Personal Area Network (PAN)
Personal Area Network (PAN) merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh
beberapa buah komputer atau antara komputer dengan peralatan nonkomputer (seperti:
printer, mesin fax, telepon selular, PDA, handphone). Cakupan area sebuah PAN sangat
terbatas, yaitu sekitar 9-10 meter. Sebuah PAN dapat dapat dibangun menggunakan
teknologi wire dan wireless network. Teknologi wire PAN dapat dihubungkan dengan
USB dan FireWire. Sedangkan wireless PAN dapat dihubungkan dengan teknologi
Bluetooth, WiFi, dan Infrared.
15

b. Local Area Network (LAN)


LAN adalah jaringan komputer yang wilayahnya mencangkup dalam gedung,
seperti kantor. Jaringan LAN dapat dilihat pada contoh gambar berikut :

Gambar 2.1 Jaringan LAN

c. Metropolitan Area Network (MAN)


MAN adalah jaringan komputer yang wilayahnya mencangkup
dalam kota, jangkauan koneksi sampai 50 km. Jaringan MAN dapat
dilihat pada contoh gambar berikut :

Gambar 2.2 Jaringan MAN

d. Wide Area Network (WAN)


WAN adalah jaringan komputer yang wilayahnya mencangkup area yang besar
seperti negara, atau dapat diidentifikasikan juga sebagai jaringan komputer yang
membutuhkan router dan saluran komunikasi public. Jaringan WAN dapat dilihat pada
16

contoh gambar berikut :

Gambar 2.3 Jaringan WAN

2.1.3.Tipe Jaringan Komputer

Dibawah ini merupakan tipe-tipe dari jaringan komputer :


a.Peer to Peer
Peer to peer adalah jenis jaringan komputer di mana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan
acces dari atau ke komputer lain.
b. Client Server
Client server adalah jaringan komputer yang salah satu komputernya
Difungsikan sebagai server. Seperti Komputer-komputer server yang ada di Kantor
Pusat PT. Semen Baturaja yang memberikan akses Web, e-mail, File serta aplikasi-
aplikasi intranet yang di jalankan pada client melalui Browser.

2.1.4. Topologi Jaringan

Topologi jaringan komputer adalah infrastruktur fisik jaringan komputer yang


digunakan untuk mengimplementasikan LAN (Khoirul Anam, 2010 : 15).
2.1.4.1 Topologi Bintang
Topologi ini adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan konsentrator
(hub/switch) sebagai pengantar paket data. Topologi bintang memiliki kontrol yang
terpusat. Semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua
simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server
dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan
dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu – sewaktu dapat menggunakan
hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
17

1. Kelebihan :
a.Kerusakan pada satu saluran hanya akan mengaruhi jaringan pada saluran
tersebut dan stasiun terpaut saja.
b.Tingkat keamanan yang tinggi.
c.Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan pengelolaan jaringan.
2. Kelemahan :
a. HUB jadi elemen kritis karena kontrol tersebut.
b. Jaringan tergantung pada terminal pusat.
c. Biaya jaringan lebih Mahal.

2.1.4.2 Topologi Bus


Topologi ini adalah topologi jaringan komputer yang
menggunakan sebuah kabel utama (backbone) sebagai punggung
jaringan.
Kelebihan :
 Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah.
 Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan
tanpa mengggangu operasi yang berjalan.
 Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah
Kelemahan :
 Jalur lalu lintas sangat padat.
 Jika terdapat gangguan disepanjang kabel pusat, maka keseluruhan jaringan
18

akan mengalami gangguan.

2.1.4.3 Topologi Ring


Topologi ini adalah topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi
node-node. Semua komputer yang saling tersambung membentuk lingkaran (seperti
topologi Bus, tapi ujungnya saling terhubung). Setiap simpul memiliki tingkatan yang
sama. Data yang dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul
diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
Kelebihan :
● Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat.
● Aliran data mengalir lebih cepat, karena dapat melayani data dari kiri atau kanan
dari server.
● Transmisi data yang relative sederhana seperti perjalanan paket
data dalam satu arah saja.
Kekurangan
● Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan jerja
seluruh jaringan.
● Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim danpenerima,
sehingga menjadi lebih lambat.
● Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau
node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.
19

2.1.5 Model Referensi OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open
Networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan
International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI
sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga
dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya
model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok
(vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperabilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol
yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Model
referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-
protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisiatif ini mengalami kegagalan.
Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA
(Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF),
sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang
populer digunakan.

2. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya
metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi
lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa
lapisan.

3. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata)
membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

a) Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI


Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an,
b) dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan
Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian,
usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan
yang menggunakan OSI Reference Model jarang dijumpai di luar Eropa.
c) OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari
koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat
20

berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam


TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan
tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI
Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari
bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol
dapat berfungsi dan berinteraksi.

Tabel 2.1 OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:

Lapisan Nama
Keterangan
ke- lapisan
Application Berfungsi sebagai antarmuka dengan
Layer aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
7
mengatur bagaimana aplikasi dapat
mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol
yang berada dalam lapisan ini adalah
HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Presentatio Berfungsi untuk menterjemahkan data
n Layer yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi
6
ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol
yang berada dalam tingkat ini adalah
perangkat lunak redirektor (redirector
software), seperti layanan Workstation
(dalam Windows NT) dan juga Network
shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP)).
Session Berfungsi untuk mendefinisikan
Layer bagaimana koneksi dapat dibuat,
5
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di
tingkat ini juga dilakukan resolusi nama.
Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam
Layer paket-paket data serta memberikan nomor
21

4 urut ke paket-paket tersebut sehingga


dapat disusun kembali pada sisi tujuan
setelah diterima. Selain itu, pada tingkat
ini juga membuat sebuah tanda bahwa
paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadap paket-
paket yang hilang di tengah jalan.
Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-
Layer alamat IP, membuat header untuk paket-
3
paket, dan kemudian melakukan routing
melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.
Data-Link Berfungsi untuk menentukan bagaimana
Layer bit-bit data dikelompokkan menjadi
2
format yang disebut sebagai frame. Selain
itu, pada tingkat ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan
perangkat keras (seperti halnya Media
Access Control Address (MAC Address)),
dan menentukan bagaimana perangkat-
perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater, dan switch layer-2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802 membagi tingkatan
ini menjadi dua tingkatan yang lebih
kecil, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC) dan lapisan Media Access Control
(MAC).
Physical Berfungsi untuk mendefinisikan media
Layer transmisi jaringan, metode pensinyalan,
1
sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring),
topologi jaringan dan pengkabelan. Selain
itu, tingkat ini juga mendefinisikan
22

bagaimana Network Interface Card (NIC)


dapat berinteraksi dengan media kabel
atau radio.

2.1.6 Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan komputer adalah alat pendukung untuk menjalankan


tranformasi data sehingga perangkat bersangkutan dapat beroperasi. Sebuah komputer
yang digunakan biasanya memerlukan beberapa alat sebagai pengirim data, misalnya
router, wireless, wireless card, lan card dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sebagaimana dengan fungsi perangkat keras jaringan bahwa alat-alat seperti router itu
akan bekerja sesuai dengan kegunaan, ia akan mengirimkan data ke perangkat lain
sehingga jaringan bisa terhubung. Berikut ada beberapa nama perangkat jaringan
komputer yang sering kita temui dan menggunakannya. Biasanya untuk harga
pendukung perangkat komputer tersebut juga tidaklah terlalu mahal, namun demikian
harga juga ditentukan dengan kualitas barangnya. Contoh Perangkat Jaringan :

2.1.6.1 Router

Router adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan dua


jaringan atau lebih sehingga pengiriman data dari satu perangkat ke perangkat lain bisa
diterima. Router itu bisa menghubungkan network / jaringan yang menggunakan
topologi seperti bus, star dan ring.

Gambar 2.6 Sumber: thenewyorktimes


2.1.6.2 Wireless Card

Wireless Data ini merupakan sebuah jaringan yang mampu menghubungkan dua
device tanpa menggunakan kabel. Wireless Card dapat menghubungkan dua atau lebih
23

perangkat komputer sehingga bisa saling terhubung melalui jaringan WiFi dan tanpa
menggunakan kabel.

Gambar 2.7 Sumber: Blibi.com

2.1.6.3 Perangkat LAN Card


Seperti halnya dengan perangkat jaringan yang lain, LAN Card ini merupakan
perangkat jaringan yang dapt menghubungkan kiriman data dari perangkat satu ke
perangkat lainnya.
Tapi pada LAN Card ini harus menggunakan kabel biar data dapat sampai ke
perangkat lainnya. Pada penggunaan LAN ini maka data dapat tertransmisikan
menggunakan media jaringan kabel UTP.
Gambar 2.8

2.1.6.4 Bridge

Perangkat Bridge ini berfungsi untuk memperluas jaringan ke bentuk jaringan


lain yang lebih luas sehingga bisa dipergunakan pada perangkat lain. Dalam kinerja
Bridge ini ia harus mengenali alamat MAC yang biasanya mentransmisikan sebuah data
ke jaringan, baru kemudian bridge membuat tabel otomatis. Kelebihan perangkat bridge
ini ialah ia bisa menentukan segmen mana yang akan di rooting atau disaring.
24

Gambar 2.9

2.1.6.5 HUB
Hub pada komputer gunanya untuk membagi server ke jaringan lain, adapun
kelemahan dari Hub ini ialah jika ia rusak maka transmisi jaringan ke komputer juga
tidak dapat berjalan dengan begitu dia tidak dapat mengatur kecepatan data yang di
kirimkan ke komputer lainnya.
Prinsip kerja hub ialah dengan cara menyalin sekumpulan / paket data dari sebuah
sumber yang tersambung dengan port pada hub itu dan membagikan kepada seluruh port
yang tersambung dengan hub tersebut.
Gambar 2.10 Sumber: nesabamedia.com

2.1.6.6 Switch

Switch merupakan sebuah hardware yang fungsinya hampir sama dengan HUB,
ia bisa membagi-bagi jaringan lokal ke banyak perangkat komputer. Sementara fungsi
utamanya switch ini ialah untuk menerima sinyal, mengirimkan data jaringan dari server
ke jaringan perangkat lain. Namun, kelebihan switch dibandingkan hub adalah switch
lebih cerdas dalam membagi sinyal koneksi. Dengan kata lain, switch mampu membuat
beberapa komputer mendapatkan kecepatan internet yang setara.
25

Gambar 2.11 Sumber: masahen.com

2.1.6.7 Access Point

Access Point kegunaannya mirip dengan router. Namun Access Point memiliki
fungsi yang sebenarnya ialah untuk memancarkan Wireless sinyal yang dipancarkan dari
router untuk membuat jaringan WLAN. Salah satu kelebihan Access Point ini adalah
dapat tersambung langsung dengan broadband atau router.

Gambar 2.12 Sumber: qword.com

2.1.6.8 Kabel

Kabel merupakan penghantar arus dari dan ke sebuah perangkat. Ada banyak
jenis kabel yang digunakan ke perangkat koputer dan biasanya berjenis Unshielded
Twisted Pair (UTP) dan masih banyak lagi yang lainnya. Adapun kekurangan dari
penggunaan kabel tersebut biasanya ada kerumitan karena juga harus memerlukan lokasi
penempatan kabel dan lain sebagainya.
26

Gambar 2.13 Sumber: makinrajin.com

2.1.6.9 NIC
NIC atau Network Interface Card merupakan kartu yang juga berperan penting
bagi komputer. NIC biasanya ditanamkan pada komputer sehingga perangkat bisa
terhubung dengan jaringan LAN. Adapun fungsi NIC ini membuat perangkat dapat
terhubung dengan jaringan melalui koneksi kabel.

Gambar 2.14 Sumber: Wikipedia.com

2.1.6.10 Modem

Modem merupakan perangkat keras yang dapat menghantarkan perubahan data


sinyal menjadi analog untuk selanjutnya kembali menjadi data sinyal digital sehingga
komputer dapat dijalankan. Biasanya ketika modem mendapatkan sinyal analog maka ia
akan merubahnya menjadi signal digital dan menghantarkannya ke komputer. Dalam
artian, modem itu bisa membuat komputer/PC kita terkoneksi dengan jaringan internet.
Ada banyak jenis modem yang biasa kita lihat dan masing-masing perangkat juga
memiiki kualitas sendiri-sendiri.
27

Gambar 2.15
2.1.6.11 Repeater
Repeater merupakan perangkat jaringan untuk memperkuat sinyal.

Perangkat repeater dapat memperkuat sinyal pada jarak jauh. Gambar 2.16

2.1.6.12 Konektor

Konektor merupakan sebuah alat yang menghubungkan kabel dengan Network


Adaptor. Keberadaan konektor ini juga sangat vital bagi perangkat komputer sebab jika
tidak ada alat tersebut maka komputer juga tidak dapat dioperasikan dengan semestinya.
Ada beberapa jenis konektor yang biasa terpasang pada perangkat komputer,
diantaranya ialah:
• Konektor RJ-45 digunakan untuk Kabel UTP
• Konektor BNC/T digunakan untuk Kabel Coaxial
• Konektor ST digunakan untuk Kabel Fiber Optic.
28

Gambar 2.17 Konektor RJ-45

2.2 Mikrotik
Mikrotik adalah teknologi berbasis software atau perangkat lunak yang
menggunakan sistem operasi Linux untuk dasar network router-nya. Mikrotik dapat
merubah sebuah komputer menjadi router jaringan. Kemudian, perangkat komputer
yang menggunakan mikrotik memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan
router biasanya, misalnya seperti IP network jaringan wireless, web proxy monitoring,
hingga hotspot.
Mikrotik merupakan teknologi yang didesain untuk membangun sebuah sistem
jaringan komputer baik yang berskala besar maupun kecil. Bahkan, barubaru ini usaha
warnet juga mulai menggunakan mikrotik. Selain itu, komputer yang akan diubah
menjadi router mikrotik juga tidak membutuhkan resources yang begitu banyak, terlebih
untuk jaringan yang berskala kecil.
Meskipun mikrotik menggunakan sistem operasi Linux, namun administrasi
jaringannya dapat dilakukan lewat aplikasi Windows seperti WinBox. Terakhir, yang
perlu kamu ingat adalah mikrotik tidak sama dengan router. Jika router adalah perangkat
keras yang menghubungkan dua jaringan atau lebih, maka mikrotik adalah sistem
operasi yang menghubungkan banyak perangkat.
Teknologi mikrotik tidak hanya tersedia dalam satu produk saja, perusahaan
mereka mengeluarkan dua jenis mikrotik dengan cara setting yang berbeda. Berikut ini
jenis-jenis mikrotik.
29

2.2.1 Mikrotik RouterOS

Jenis mikrotik yang pertama adalah RouterOS yang menggunakan sistem operasi
berbasis UNIX. Jenis ini memiliki kelebihan dibanding dengan RouterBoard yang akan
kita bahas nanti. Selain menyediakan fitur router pada umumnya, RouterOS juga
memiliki fitur lain seperti bridge, hotspot, firewall, proxy server. Kemudian cara setting
mikrotik ini juga cukup mudah, sehingga banyak pengguna yang memakainya.

Gambar 2.18 Mikrotik RouterOS

2.2.2 MikroTik RouterBoard

Berbeda dengan RouterOS yang menggunakan software, mikrotik jenis ini


menggunakan sistem operasi perangkat keras yang disediakan oleh perusahaan mikrotik.
Namun, meski berupa hardware, mikrotik RouterBoard memiliki ukuran yang kecil dan
tetap praktis di bawa ke mana saja. RouterBoard sendiri terdiri dari ROM, RAM,
processor, dan flash memory. Apabila RouterBoard sudah dikonfigurasi, kamu juga
dapat menginstall RouterOS di sana.

Gambar 2.19 MikroTik RouterBoard


30

2.2.3 MikroTik Type RB951Ui-2HnD

Merupakan versi dari mikrotik yang meruapakan versi hardware Yang


dipasarkan, dimana dalam hardware tersebut sudah terinstall Mikrotik Didalamnya dan
sudah termasuk lisensinya (Herlambang,2008).
Dalam pembuatan tugas akhir ini, jenis mikrotik yang diguanakan Terdiri
daridua jenis, yaitu yang berupa software maupun hardware, untuk Versi hardware yang
digunakan adalah Mikrotik versi Disk On Module atau Sering disingkat dengan DOM.
MikroTik ini banyak digunakan karena Kemudahan dalam penggunaan dan harganya
yang relatif lebih murah Dibandingkan dengan brand lain dengan spek yang sama.
MikroTik yaitu RB951Ui-2HnD dan RB951G- 2HnD.

Gambar 2.20 MikroTik RB951Ui-2HnD

Mikrotik RB951Ui-2HnD adalah satu dari seri Wireless RouterBoard keluaran


MikroTik yang berfungsi sebagai Router sekaligus Accsess Point (AP) yang dirancang
khusus untuk SOHO (Small Office Home Office). Produk ini sudah menggunakan
Atheros CPU jenis terbaru dengan Daya prosesor 600MHz dan RAM 128MB.
Dilengkapi dengan lima buah Port Ethernet 10/100, 1 port USB 2.0, dan
Wireless AP berdaya tinggi 2.4GHz 1000mW 802.11b/g/n dengan antenna built-in.
Produk ini memiliki Fungsi output PoE pada port Ether 5, artinya
dapatmemberikan daya PoE Kepada perangkat PoE lain dengan voltase yang sama.
Beberapa Fasilitas Yang dapat digunakan dalam membantu proses monitoring jaringan
Diantaranya sebagai berikut:
31

1. Interface Web MikroTik

Gambar 2.21 Web Interface

Salah satu kelebihan dari mikotik adalah banyaknya fasilitas Yang digunakan
dalam monitoring terhadap jaringan tersebut, yang Disajikan didalam sebuah bentuk
website, dimana dalam website Tersebut akan di arahkan langsung kemasing-masing
fasilitas yang Disediakan oleh mikrotik diantaranya Winbox, Webbox, Telnet, Graph,
Dokumentasi dari linuk (Documentation) dan Lisensi (License). Dibawah ini merupakan
tampilan dari web interface dari mikrotik, halaman tersebut dapat dipanggil dengan
mengetikkan alamat dari ip yang dari router yang bersangkutan dari Address bar
browser.

2. Winbox

Winbox merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan Remote terhadap


mikrotik dengan menggunakan format GUI sebagai User Interfacenya. Winbox sendiri
dibuat dengan tujuan untuk Mempermudah seorang administrator jaringan untuk
melakukan remote Terhadap router mikrotik. Fungsi –fungsi yang telah disediakan oleh
Mikrotik sudah menjadi satu paket dengan winbox.
32

Gambar 2.22 Winbox

2.3 IP Address

IP Address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan
jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit angka biner
yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh
tanda titik seperti 192.168.0.1 (Alan Nur Aditya, 2011;54).
IP Address terdiri atas dua bagian, yaitu Network ID yang digunakan untuk
menentukan alamat jaringan komputer dan Host ID untuk menentukan alamat host
(computer, router, switch). Oleh sebab itu IP Address memberikan alamat lengkap suatu
host beserta alamat jaringan Dimana host itu berada.
Menurut (Virgiawan Listanto. 2011: 96), untuk memudahkan Pembacaan dan
penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam Bilangan desimal.
Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam Pemakaian sehari – hari.
Untuk mempermudah pemakaian IP Address dibagi dalam tiga Kelas:
a. IP Address Kelas A

Alamat IP kelas A banyak digunakan untuk jaringan komputer berskala besar. IP


Kelas A memiliki jumlah jaringan 126 dan setiap jaringan mampu untuk menampung
16,777,214 host. Dalam alamat IP kelas A Nomor urut bit tertinggi selalu diset dengan
nilai Nol ( 0 ) sedangkan untuk tujuh bit berikutnya digunakan untuk pelengkap oktet
pertama yang berfungsi untuk network identifier. Sementara untuk tiga oktet terakhir
digunakan untuk host identifier. Range IP Address kelas A mulai 1.xxx.xxx.xxx sampai
126.xxx.xxx.xxx.

b. IP Address Kelas B

Kelas IP Address yang satu ini digunakan untuk jaringan komputer dengan skala
menengah sampai bersar, IP Kelas B menyediakan 16,384 jaringan dan setiap jaringan
33

menampung hingga 65,534 host. Nomor urut pada dua bit pertama dalam oktet pertama
selalu diset dengan nilai 10 dalam bilangan biner. Sementara untuk 14 bit berikutnya
digunakan untuk melengkapi dua oktet pertama sebagai network identifier. Untuk 16 bit
berikutnya ( Dua oktet terakhir ) berfungsi sebagai host identifier. Range IP Address
kelas B mulai dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.

c. IP Address Kelas C

Kelas IP Address yang satu ini biasanya digunakan untuk jaringan komputer
skala kecil. IP Address kelas C menyediakan 2,097,152 jaringan dan setiap jaringan
dapat menampung 254 host. Pada tiga bit pertama pada Oktet pertama selalu bernilai
110 ( dalam bilangan biner ) kemudian 21 bit berikutnya ( tiga oktet pertama )
membentuk network identifier. Kemudian untuk 8 bit berikutnya ( Oktet terakhir )
digunakan untuk host identifier. Range IP Address kelas C mulai dari 192.0.0.xxx
sampai 255.255.255.xxx.

d. IP Address Kelas D

Kelas Alamat IP ini digunakan untuk IP multicast, empat bit pertama pada oktet
pertama bernilai 1110 ( bilangan biner ) dan sekaligus sebagai network identifier.
Kemudian 28 bit betikutnya digunakan untuk host identifier. Range IP kelas D mulai
dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255.

e. IP Address Kelas E

IP Address kelas E digunakan untuk eksperimen. Empat bit pertama pada oktet
pertama kelas IP Address ini diset dengan nilai 1111 bilangan biner dan sekaligus
sebagai network identifier . Kemudian untuk 28 bit berikutnya digunakan untuk host
identifier. Range IP kelas E mulai dari 240.0.0.0 sampai 254.255.255.255.

Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask :


A. xx-++nx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B. xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C. xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
34

Pengalokasian IP Address pada dasarnya adalah proses pemilihan Network ID


dan host ID yang tepat untuk jaringan. Tepat atau tidaknya Konfigurasi ini tergantung
dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu Mengalikasikan IP Address secara efisien.

2.4 Bandwidth

Bandwidth adalah besar kapasitas transfer data dalam satuan waktu bit per
second (bps). Dalam dunia internet, kabel ethernet yang menghubungkan jaringan akan
dilalui oleh trafik paket data dengan jumlah maksimal tertentu. Jadi, bandwidth
merupakan jumlah maksimal dari suatu jalur komunikasi untuk melakukan proses
pengiriman dan penerimaan data dalam hitungan detik.
Bandwidth sering menjadi pertimbangan pengguna dalam memilih jaringan
internet. Hal ini karena semakin besar bandwidth, maka semakin banyak data yang dapat
melaluinya dalam satu waktu. Hal itu berarti semakin cepat pertukaran data yang terjadi.
Cara Kerja Bandwidth :
Bandwidth adalah faktor penting dalam mengukur atau menganalisis performa jaringan
dan mendesain jaringan baru. Meski begitu, bandwidth bukan satu-satunya

faktor yang memengaruhi kecepatan sebuah jaringan.

Gambar 2.23 Sumber: Lifewire.com

dianalogikan, cara kerja bandwidth diibaratkan seperti pipa air dengan diameter
tertentu. Air diibaratkan sebagai data pada jaringan. Laju atau debit air yang keluar
melalui selang adalah bandwidth-nya. Dengan begitu, semakin besar pipa, maka
semakin banyak pula air yang dapat dialirkan dari pipa. Itu berarti semakin besar
bandwidth, maka besar juga kapasitas transfer data yang dapat dialirkan.
35

Jenis-Jenis Bandwidth :

Bandwidth pada komputer dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


a. Bandwidth Digital
Bandwidth digital adalah jumlah data yang ditransfer dalam bit per second pada
sebuah jaringan. Bandwidth ini mengirimkan informasi secara digital, yaitu melalui
kabel atau tanpa menggunakan kabel.
b. Bandwidth Analog
Mirip seperti bandwidth digital, bandwdith analog adalah rentang frekuensi yang
diukur dalam satuan Hertz (Hz). Satuan ini menentukan banyaknya data atau informasi
yang dapat dialirkan dalam suatu waktu.
1. PCQ (Per Conecctiont Queue)
PCQ merupakan salah satu cara melakukan manajemen bandwidth yang cukup
mudah dimana PCQ bekerja dengan sebuah algoritma yang akan membagi bandwidth
secara merata ke sejumlah client yang aktif. PCQ ideal diterapkan apabila dalam
pengaturan bandwidth kita kesulitan dalam penentuan bandwidth per client.
Misalnya, sebelumnya kita bisa melakukan bandwidth management dengan
system HTB dimana jumlah client sedikit, maka masih mudah bagi admin jaringan
dalam menentukan parameter limit-at. Tetapi bagaimana jika bandiwdth 1 Mbps namun
ingin dibagi rata ke 200-an client. Jika menggunakan model HTB, akan sulit untuk
menentukan limit-at . Dengan kondisi seperti ini, akan lebih mudah jika kita serahkan
perhitungan management bandwidth ke router, agar Router yang akan membagi
bandwidth secara otomatis ke client.
Cara kerja PCQ adalah dengan menambahkan sub-queue, berdasar classifier
tertentu. Berikut gambaran cara kerja PCQ dengan parameter PCQ-Rate = 0.
36

Gambar 2.24 Ilustrasi PCQ

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan adalah dua hal yang sangat penting dalam kegiatan atau
proses pembuatan suatu produk atau hasil. Alat adalah peralatan yang digunakan
untuk mempermudah atau mempercepat proses pembuatan produk, seperti mesin,
perkakas, dan alat pengukur. Sedangkan bahan adalah komponen atau unsur yang
digunakan dalam pembuatan produk tersebut, seperti bahan mentah, bahan olahan,
atau bahan jadi. Pentingnya alat dan bahan dalam pembuatan suatu produk tidak
bisa diabaikan, karena jika tidak dipilih atau digunakan dengan tepat, dapat
mempengaruhi kualitas dan hasil akhir dari produk tersebut.

Alat dan Bahan yang digunakan untuk tugas project ini sebagai berikut :

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No. Nama Spesifikasi Minimal Jumlah Keterangan


Alat/Komponen/Baha
n
1 2 3 4 5
Alat
1. PC Client Processor: Pentium Dual 1 unit Digunakan
Core sebagai client
RAM: 2 GB
37

Harddisk: 500 GB
NIC 100 Mbps
Monitor 14”
2. Laptop Processor: Pentium Dual 1 unit Digunakan
Core sebagai client
RAM: 2 GB
Harddisk: 500 GB
NIC 100 Mbps
Monitor 14”
3. Smartphone Android / iPhone 1 unit Digunakan
sebagai client
4. Crimping Tool Cat 5 1 Buah Untuk kabel
RJ 45
5. Cable Tester Cat 5 1 Buah Untuk kabel
RJ 45
Bahan
1. Kabel UTP Cat 5 1 Meter
2. Konektor RJ 45 Cat 5 3 Buah
30
No Nama Spesifikasi Minimal Jumlah Keterangan
. Alat/Komponen/Bahan

1 2 3 4 5

Komponen

1. Wifi Router Accesspoint Router 1 Buah

2 Printer Ink Jet 1 Buah

3.2 Diagram Kerja atau Project Kerja

Diagram kerja atau project kerja adalah suatu representasi grafis dari tahapan atau
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu proyek atau kegiatan. Diagram
kerja dapat membantu dalam mengatur dan mengelola waktu, sumber daya, dan
tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam suatu proyek. Dalam diagram kerja,
38

setiap langkah atau tahapan direpresentasikan dengan simbol dan garis-garis yang
menghubungkannya. Simbol-simbol tersebut dapat berupa persegi panjang,
lingkaran, atau segitiga yang mewakili tugas atau kegiatan yang harus dilakukan,
sedangkan garis-garis menghubungkannya menunjukkan urutan dan keterkaitan
antara tugas-tugas tersebut.

Gambar 3.1 Digram Alur Tugas Project


Diagram kerja sangat penting untuk memudahkan pengelolaan dan perencanaan
proyek, serta membantu dalam mengidentifikasi risiko atau hambatan yang
mungkin terjadi dalam jalannya proyek tersebut. Dengan menggunakan diagram
kerja, manajemen proyek dapat menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga
memastikan keberhasilan dan kualitas hasil akhir dari proyek yang dilakukan.

3.3 Lokasi Tugas Project

Tugas Project ini dikerjakan pada lokasi di SMK NU 1 Kedungpring, Jl.


Kalen - Kedungpring No.15, Kedungrejo, Kalen, Kec. Kedungpring, Kabupaten
Lamongan, Jawa Timur 62272. Dengan judul project yang akan di kerjakan
“IMPLEMENTASI JARINGAN KOMPUTER BERBASIS KABEL DAN NIRKABEL
(HOTSPOT) UNTUK MEMPERMUDAH SHARING FILE DAN PRINTER ANTAR
PERANGKAT”.
3.4 Pembahasan dan Langkah-Langkah Tugas Project

Pembahasan dan langkah-langkah tugas project konfigurasi implementasi jaringan


komputer berbasis kabel dan nirkabel (hotspot) untuk mempermudah sharing file
dan printer antar perangkat adalah hal yang sangat penting dalam dunia teknologi
39

informasi. Dalam project ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
pemilihan alat dan bahan yang tepat, pemilihan jaringan kabel atau nirkabel yang
sesuai, dan konfigurasi jaringan yang tepat.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

3.4.1 Langkah-Langkah Tugas Project

Langkah-langkah tugas project konfigurasi implementasi jaringan komputer


berbasis kabel dan nirkabel (hotspot) untuk mempermudah sharing file dan printer
antar perangkat dapat dilakukan sebagai berikut.
3.4.1.1 Pertama, persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti router,
switch, access point, kabel LAN, kabel power, dan perangkat komputer
yang akan dihubungkan ke jaringan. Kemudian, lakukan pengaturan dan
konfigurasi pada router, switch, dan access point sesuai dengan kebutuhan
dan spesifikasi jaringan yang diinginkan.
3.4.1.2 Setelah itu, lakukan pemasangan kabel LAN dan power untuk
menghubungkan perangkat komputer ke jaringan. Pastikan semua kabel
terpasang dengan benar dan koneksi jaringan stabil.
3.4.1.3 Selanjutnya, lakukan pengaturan sharing file dan printer di setiap
perangkat komputer yang terhubung ke jaringan. Pastikan semua
perangkat telah terhubung dan dapat saling mengakses file dan printer
melalui jaringan yang telah diimplementasikan.
3.4.1.4 Terakhir, uji coba jaringan dengan mengirimkan data atau mencetak
dokumen melalui printer yang terhubung ke jaringan. Pastikan semua
perangkat dapat berfungsi dengan baik dan jaringan dapat digunakan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Dalam tugas project ini, pemilihan alat dan bahan yang tepat serta pengaturan
konfigurasi jaringan yang baik dan benar sangatlah penting untuk memastikan
keberhasilan implementasi jaringan komputer yang berfungsi dengan baik dan
mempermudah sharing file dan printer antar perangkat.
Untuk langkah-langkah konfigurasinya sebagai berikut :
40

1. Login ke Winbox, kalau sudah pilih Tab Bridge-klik Tambah (+), ApplyOk

Gambar 3.2……….

Keterangan :
[1]. Tab Interface
[2]. INTRNET = Ether1
[3]. PC 1 = Ether2
[4]. PC 2 = Ether3
41

Gambar 3.3 ………….

2. Tab Interface-klik Tambah (+), Interface: Ether1/INTERNET, Apply-OK

Gambar 3.4 ………………

3. Tab IP-Firewall-klik Tambah (+), Chain: srcnat, Out. Interface:

INTERNET/Ether1, Action: masquerade, Apply-Ok


42

Gambar 3.5 ………….

4. Tab IP-DNS-klik Tambah (+), Servers: 8.8.8.8-8.8.4.4, Allow Remote


Requets, Apply-OK

Gambar 3.6 ………..

5. Tab Bridge-Masuk ke Ports-Klik Tambah (+), Interface: wlan1


43

Gambar 3.7 …………….

6. Tab Bridge-Masuk ke Ports-Klik Tambah (+), Interface: PC 1

Gambar 3.8 …………

7. Tab Bridge-Masuk ke Ports-Klik Tambah (+), Interface: PC 2


44

Gambar 3.9………..

8. Tab IP-Addresses-Klik Tambah (+), Address: 192.150.31/24, Interface: bridge1,


Apply-Ok

Gambar 3.10 ….

9. Jangan lupa aktifkan wlan1 nya dengan cara pilih Tab Wireless, klik wlan1 lalu
klik centang biru
45

Gambar 3.11 ………..

Setelah itu lanjut buat Password, Klik menu Security Profile-centang WPA

PSK, WPA2 PSK, aes.com-WPA Pre-Shared Key: 12345678, Apply-OK

Kalau sudah aktif, klik 2x wlan1-Wireless, Mode: ap bridge, Band: 2GHz-

B/G, SSID: Security Profile: default, Apply-OK

10. Pilih Tab IP-DHCP Server-DHCP Setup, Interface: bridge1, kemudian Next
sampai Success
46

Gambar 3.12 ………….


Setelah selesai konfigurasi, selanjutnya adalah melakukan Sharing File berikut adalah
caranya :

11. Pada Network & Internet Settings-Network & Sharing Center-Change Adapter
Settings-Ethernet-TCP/IPv4, klik 2x

Gambar 3.13 ……….

Keterangan :

a. Tambahkan IP Static

b. IP Address : 192.150.3.2

c. Subnet Mask : 255.255.255.0

d. Default Gateway : 192.150.3.1

e. DNS Server : 8.8.8.8


47

Gambar 3.14 ….

12. Buka Network & Internet Setting-Change Adapter Options-Change

Advanced Sharing Settings

Gambar 3.15 ……

 Turn on file and printer sharing


48

13. Buka File Explorer-pilih file dokumen yang sudah disiapkan, pilih Propertis

Gambar 3.16 ………..


Setelah itu Klik OK

Gambar 3.17 ………..

Selanjutnya klik Share…


49

Gambar 3.18 …………


Selanjutnya klik Everyone dan Share

Gambar 3.19 ……….


50

Hasil Sharing File

Gambar 3.20 ……………….

Gambar 3.21 ………..

14. Selanjunya adalah Sharing Printer, seperti gambar dibawah ini klik Propertis
51

Gambar 3.22 ………..

Klik Ok

Gambar 3.23 ………..

Konfigurasi implementasi jaringan komputer berbasis kabel dan nirkabel (hotspot)


dapat mempermudah sharing file dan printer antar perangkat. Dalam konfigurasi
jaringan kabel, perangkat komputer dapat dihubungkan menggunakan kabel jaringan
atau ethernet, sehingga data dapat dengan mudah berpindah dari satu perangkat ke
perangkat yang lain. Konfigurasi ini dapat memberikan kecepatan transfer data yang
lebih stabil dan cepat, serta keamanan yang lebih terjamin.
52

Sementara itu, dalam konfigurasi jaringan nirkabel atau hotspot, perangkat


komputer dapat terhubung menggunakan jaringan Wi-Fi. Konfigurasi ini
memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses jaringan, karena tidak
memerlukan penggunaan kabel yang mengganggu dan dapat digunakan di lokasi
yang berbeda-beda. Selain itu, konfigurasi jaringan nirkabel juga memungkinkan
adanya mobilitas yang lebih tinggi bagi pengguna, sehingga mempermudah
sharing file dan printer antar perangkat.

Dengan konfigurasi jaringan yang tepat, sharing file dan printer antar perangkat
dapat dilakukan dengan mudah dan aman. Pengguna dapat mengakses file dan
printer dari perangkat yang berbeda secara cepat dan mudah, tanpa perlu menyalin
data ke perangkat lain atau menggunakan media penyimpanan eksternal. Hal ini
dapat mempermudah aktivitas kerja dan meningkatkan produktivitas, serta

efisiensi penggunaan perangkat.


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini, dapat diambil beberapa
kesimpulan sehubungan dengan Rancang Bangun Jaringan

Berikut kesimpulan dari laporan Tugas Akhir

1. Perancangan jaringan hotspot ini berfungsi dengan normal.

2. Diterapkannya user profile pada hotspot bertujuan agar koneksi jaringan


stabil, karena adanya user profile yang mengatur limite penggunaan internet dari
user.

Saran

1. Untuk Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan Mikrotik yang


memiliki fitur user manager

2. Perlu adanya pengembangan untuk segi keamanan jaringan.


2

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal, 2016. Buku Panduan dan
Bimbingan Tugas Akhir. Tegal: Politeknik Harapan Bersama Tegal.

[2] Natasha. 2018. Pengertian jaringan komputer-topologi. Jakarta:


Dewaweb.

[3] MADCOMS. 2016. Manajemen Sistem Jaringan Komputer dengan


Mikrotik RouterOS. Madiun: MADCOMS & Penerbit ANDI Yogyakarta.

[4] Alam, M. Agus. J. 2008. Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing
Internet. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

[5] http://mikrotik.co.id/ (diakses tanggal 20 Juni 2019) 18.00 WIB

[6] Putra, Ilham Eka. 2013. “Perancangan Jaringan Hotspot Berbasis


Mikrotik RouterOS 3.3.0”. Jurnal TEKNOIF STMIK Indonesia
LAMPIRAN

Pelaksanaan Konfigurasi terkait judul project IMPLEMENTASI JARINGAN


KOMPUTER BERBASIS KABEL DAN NIRKABEL (HOTSPOT) UNTUK
MEMPERMUDAH SHARING FILE DAN PRINTER ANTAR PERANGKAT

Anda mungkin juga menyukai