Anda di halaman 1dari 16

MATEMATIKA

KELOMPOK
REFLEKSI
ANGGOTA KELOMPOK:

(1)
1. Ahmad Ikhlas Nur Khalifah
2. Ardelia Rasya Rubian (3)
3. Casey Luthfiyyah Lisi Nuhaa (6)
4. Fadia Safira (9)
5. M. Rifqi (22)
6. Raisya Shafa Anindiya ( 35)
Pencerminan (Refleksi)

Refleksi atau pencerminan merupakan satu jenis transformasi yang


memindahkan setiap titik pada suatu bidang dengan mengggunakan sifat
bayangan cermin dari titik-titik yang dipindahkan. Jika belum memahami
transformasi anda bisa melihat penjelasannya di Pengertian Transformasi
dalam Matematika
Perhatikan gambar
disamping!
Gambar di samping menunjukkan contoh refleksi (pencerminan) bangun
datar ABCDE pada garis m. Perhatikan bahwa ruas garis yang
menghubungkan titik dan bayangannya tegak lurus terhadap garis m. Garis
m disebut garis refleksi untuk ABCDE dan bayangannya A’B’C’D’E’.
Karena E terletak pada garis refleksi, titik awal dan bayangannya berada di
titik yang sama. Jarak antara A terhadap garis m sama dengan jarak A’
terhadap garis m, begitu pula untuk titik sudut yang lainnya dan
bayangannya yang memiliki jarak sama terhadap garis refleksi m.
Jika diketahui sebarang titik dengan
koordinat (x, y) pada koordinat kartesius,
maka koordinat bayangan hasil
pencerminannya dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini.
Pencerminan Terhadap
Sumbu-x
Segitiga ABC berkoordinat di A (–1, 1), B (–1, 3),
dan C (6, 3). Gambar segitiga ABC dan
bayangannya yang direfleksikan terhadap sumbu-
x. Bandingkan koordinat titik-titik ABC dengan
koordinat bayangannya.
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa titik A berada 1 satuan di atas sumbu-x, maka
bayangannya adalah A’ yang terletak 1 satuan di bawah sumbu-x.
Sedangkan titik B dan C berada pada 3 satuan di atas sumbu-x, maka
banyangannya adalah B’ dan C’ yang terletak 3 satuan di bawah
sumbu-x. Dengan demikian diperoleh koordinat masing-masing titik
dan bayangannya adalah sebagai berikut:
A (–1, 1) → A’ (–1, –1)
B (–1, 3) → B’ (–1, –3)
C (6, 3) → C’ (6, –3)
Hubungkan ketiga titik sehingga membentuk segitiga A’B’C’.
Pencerminan Terhadap Sumbu -y

terhadap sumbu y
Pada dasarnya, pencerminan
merupakan mengubah posisi objek pada koordinat
kartesius dengan cara mencerminkan objek tersebut
terhadap sumbu y. Untuk lebih jelasnya, ilustrasi
berikut. Misalkan titik (x,y) dicerminkan terhadap sumbu
y. Maka, didapatkan bayangan (-x,y) sebagai hasil
pencerminannya seperti pada gambar di disamping.

Sehingga, dapat disimpulkan jika titik (x,y) dicerminkan


terhadap sumbu y, maka diperoleh koordinat bayangan
(x′,y′) = (-x,y)
Pencerminan Terhadap
Titik Asal O(0,0)
Untuk pencerminan terhadapa titik asal cukup
menarik karena satu-satunya pencerminan yang
mengacu hanya pada satu titik, yaitu titik (0,0). Jika
sebuah titik koordinat (a, b) direfleksikan pada titik
asal akan diperoleh bayangan pada titik (-a, -b).
Seperti diperlihatkan pada gambar berikut.

Jadi hasil pencerminan titik asal akan selalu


menghasilkan (-x, -y), misalnya koordinat A (4,2)
direfleksikan terhadapa titik asal akan diperoleh
bayanan A' (-4,-2).
Pencerminan
Terhadap Garis y = x
Diketahui segi empat ABCD yang memiliki
koordinat di A (-1, -1), B (1, 0), C (-1, 2)
dan D (-2, 1) direfleksikan terhadap garis
y = x. Gambar ABCD dan bayangannya
yang direfleksikan terhadap garis y = x.
Bandingkan koordinat titik-titik ABCD
dengan koordinat bayangannya.
Penyelesaian:
Untuk menentukan bayangan titik-titik segi empat ABCD, perhatikan jarak titik
B ke garis y = x. Dari titik B buat garis yang tegak lurus ke garis y = x (disebut
garis BB’) kemudian dapatkan titik B’ yang memiliki jarak yang sama besar
dengan jarak titik B ke garis y = x. Titik B’merupakan bayangan titik B hasil
refleksi terhadap garis y = x. Dengan demikian diperoleh koordinat B’ (0, 1).
Gunakan cara yang sama, sehingga diperoleh koordinat bayangan untuk titik-
titik yang lainnya sebagai berikut:
A (–1, –1) → A’ (–1, –1)
B (1, 0) → B’ (0, 1)
C (–1, 2) → C’ (2, –1)
D (–2, 1) → D’ (1, –2)
Hubungkan keempat titik sehingga membentuk segi empat A’B’C’D’.
Pencerminan Terhadap
Garis y = -x

Hasil pencerminan terhadap garis y = -x akan


menghasilkan bayangan (-y, -x), agar lebih cepat
paham perhatikan gambar berikut ini.

Jadi jika sebuah titik koordinat P (1,2) direfleksikan


terhadapa garis y = -x akan dihasilkan bayangan P'
(-2, -1)
Pencerminan
Terhadap Garis y = k
Untuk pencerminan terhadap garis y = h kita bisa
memahami dengan baik jika kita mampu membuat
garis cermin y = k. Di mana nilai h merupakan
bilangan asli bisa 1, 2, 3, ... atau -1, -2, -3 dan
seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut.

Misalnya titik A (2, 1) direfleksikan terhadap garis y


= 2, maka akan dihasilkan bayangan pada titik A'
(2, 3). Nilai 3 diperoleh dari 2k - b, di mana nilai k
= 2 dan b = 1 sehingga 2 x 2 - 1 = 3.
Pencerminan
Terhadap Garis x = h
Penceminan terhadap garis x = h sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan pencerminan terhadap sumbu -x. Hanya
saja pada pencerminan garis x = h, nilai tidak sama dengan
nol. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Pada gambar di atas cermin berada pada x = 2, berarti nilai


h = 2. Koordinta titik A (3,5) direfleksikan terhadap garis x
= 2 diperoleh bayangan A' (1,5). Dari mana diperoleh A'
(1,5)? diperoleh dari rumus pencerminan garis x = h,yaitu (
2h - x, y) berarti ( 2 x 2 - 3, 5) = ( 1,5).
SIFAT REFLEKSI:
Ada dua refleksi yang berturut-turut terhadap sebuah
garis, artinya garis tersebut adalah suatu identitas yang
direfleksikan serta tidak berpindah.
Komposisi dua refleksi terhadap dua sumbu sejajar,
menghasilkan translasi (pergeseran).

SIFAT TRANSLASI:
Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali
jarak kedua sumbu pencerminan.
Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar. Ara
tegak lurus dari sumbu pertama dan kedua. Refleksi terhadap
dua sumbu sejajar sifatnya tidak komutatif.
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai