Anda di halaman 1dari 42

GEOMETRI

TRANSFORMASI

Transformasi T di bidang datar adalah suatu pemetaan titik di bidang yang


sama. Jika titik (x,y) ditransformasikan menjadi titik (x’,y’) oleh transformasi T,

maka ditulis T : (x,y) (x’,y’). Transformasi demikian disebut transformasi

geometri. Titik-titik yang terbentuk dari hasil transformasi geometri merupakan


bayangan atau peta. Transformasi pada sistem koordinat cartesius yang akan
dibahas pada bagian ini meliputi Isometri, Similaritas, dan Afinitas.

A ISOMETRI

Isometri adalah suatu transformasi terdiri dari empat macam yaitu translasi
(pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan pencerminan geser
(Kahfi, 2019).

1. Translasi

Perhatikan contoh di bawah ini!


Jika titik A(2, 4) digeser sejauh titik B(3, 5), maka bayangannya adalah …

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 1


Vektor translasi atau pergeserannya adalah .

Bayangan hasil translasi adalaha


x=1+3=4
y=2+4=6
Apabila ditulis dalam bentuk matriks, maka :

= +

= = +

= + =

1. Jika A (x’, y’) dan vector pergeseran maka hubungan antara A, A’

dan vector pergeseran?

2. Jadi, berdasarkan hal tersebut bagaimana rumus translasi?

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 2


1. Bayangan titik (–5, – 3) oleh translasi adalah …

2. Bayangan titik (–7, 4) oleh translasi adalah …

3. Diketahui koordinat titik P adalah (4, – 1) dengan vector translasi

diperoleh bayangan titik P, yaitu P’(–2a, –4). Nilai a adalah …


4. Titik P’(4, –6) adalah bayangan dari titik P(3, 7) oleh translasi T.
Translasi T adalah …

5. Jika garis y = x + 5 ditranslasikan oleh , maka persamaan

bayangannya adalah …

2. Refleksi/Pergeseran

Refleksi merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau


pemindahan semua titik pada bidang geometri dengan menggunakan sifat
bayangan oleh suatu cermin.
Sifat-sifat pencerminan, yaitu:
1. Jarak dari titik asal ke cermin sama dengan jarak cermin ke titik
bayangan
2. Garis yang menghubungkan titik asal dengan titik bayangan tegak lurus
terhadap cermin

a Terhadap Sumbu - X

Perhatikan contoh berikut ini!

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 3


Titik A(4, – 2 ) dicerminkan terhadap sumbu X. Koordinat bayangan titik
A adalah …

Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A adalah (4, 2),


maka:

Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan


terhadap sumbu-X dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

2. Apa rumus matriks refleksi terhadap sumbu-Y?

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 4


3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan
yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap sumbu-Y ?

b Terhadap Sumbu - Y

Perhatikan contoh berikut ini!


Titik A(– 3, 5 ) dicerminkan terhadap sumbu-Y. Koordinat bayangan titik
A adalah …

Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A(x’, y’) adalah (3,
5), maka:

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 5


Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan
terhadap sumbu-Y dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

2. Apa rumus matriks refleksi terhadap sumbu-Y?

3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan


yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap sumbu-Y ?

c Terhadap Titik Asal O(0, 0)

Perhatikan contoh berikut ini!


Titik A(2, 7 ) dicerminkan terhadap sumbu-Y. Koordinat bayangan titik A
adalah …

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 6


Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A(x’, y’) adalah ( – 2
, – 7), maka:

Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan


terhadap titik asal O(0, 0) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

2. Apa rumus matriks refleksi terhadap titik asal O(0, 0) ?

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 7


3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan
yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap titik asal O(0,
0) ?

d Terhadap Garis y = x

Perhatikan contoh berikut ini!


Titik A(7, 5) dicerminkan terhadap garis y = x. Koordinat bayangan titik A
adalah …

Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A(x’, y’) adalah ( 5,


7), maka:

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 8


Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan
terhadap garis y = x dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

2. Apa rumus matriks refleksi terhadap garis y = x ?

3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan


yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap garis y = x ?

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 9


e Terhadap Garis y = –x

Perhatikan contoh berikut ini!


Titik A(5, – 4 ) dicerminkan terhadap sumbu-Y. Koordinat bayangan titik
A adalah …

Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A(x’, y’) adalah ( 4,


– 5), maka:

Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan


terhadap garis y = – x dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 10


2. Apa rumus matriks refleksi terhadap garis y = – x ?

3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan


yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap garis y = – x ?

f Terhadap Garis x = h

Perhatikan contoh berikut ini!


Titik A(6, 0) dicerminkan terhadap garis x = 2. Koordinat bayangan titik A
adalah …

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 11


Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A(x’, y’) adalah (–
2 , 0), maka:

Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan


terhadap garis x = h dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

2. Apa rumus matriks refleksi terhadap garis x = h ?

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 12


3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan
yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap garis x = h ?

g Pencerminan Terhadap Garis y = k

Perhatikan contoh berikut ini!


Titik A(0, 5 ) dicerminkan terhadap garis y = 4. Koordinat bayangan titik
A adalah …

Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A(x’, y’) adalah ( 0,


3), maka:

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 13


Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan
terhadap garis y = k dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

2. Apa rumus matriks refleksi terhadap garis y = k ?

3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan


yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap garis y = k ?

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 14


g Terhadap Garis y = k

h Terhadap Titik (a, b)

Perhatikan contoh berikut ini!


Titik A(3, 2) dicerminkan terhadap titik B(5, 4). Koordinat bayangan titik
A adalah …

Berdasarkan gambar di atas, koordinat bayangan titik A(x’, y’) adalah (7,
6), maka:

Berdasarkan contoh di atas buatlah kesimpulan mengenai pencerminan


terhadap titik (a, b) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apabila bayangannya adalah titik (x’, y’), bagaimana nilai x’ dan y’ ?

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 15


2. Apa rumus matriks refleksi terhadap titik (a, b) ?

3. Misalkan, titik pencerminan yaitu (x, y) dan titik hasil pencerminan


yaitu (x’, y’), maka apa rumus dari pencerminan terhadap titik (a, b) ?

Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Titik P(7, –3) dicerminkan terhadap garis y = – x. Koordinat bayangan
titik P adalah …
2. Jika garis x – y – 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu-Y, maka
persamaan bayangannya adalah …
3. Jika garis y = – x + 2 dicerminkan terhadap titik asal, maka persamaan
bayangannya adalah …
4. Jika titik A(–8, 7) dicerminkan terhadap garis x = 3, maka koordinat
bayangan titik A adalah …
5. Jika titik A(–3, 3) dicerminkan terhadap titik B(6, –2), maka koordinat
bayangan titik A adalah …

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 16


3. Rotasi/Perputaran

Perputaran atau Rotasi adalah transformasi yang memindahkan


titik-titik dengan cara memutar titik-titik tersebut sejauh 0 terhadap suatu
titik pusat rotasi.

Perputaran atau rotasi pada bidang datar ditentukan oleh :

1. Titik pusat rotasi

2. Besar sudut rotasi

3. Arah sudut rotasi

Sudut rotasi adalah sudut antara garis yang menghubungkan titik asal
dan pusat rotasi dengan garis yang menghubungkan titik bayangan dan
pusat rotasi. Besar sudut rotasi bias dalam satuan derajat maupun dalam
satuan radian. Arah putaran sudut mengikuti aturan arah putaran jarum
jam yaitu :

a. Rotasi bernilai positif (+) jika arah putaran berlawanan arah jarum jam
b. Rotasi bernilai negatif (-) jika arah putaran searah arah jarum jam

1 Rotasi titik dan kurva terhadap pusat O(0, 0) sejauh .


Perhatikan gambar berikut.

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 17


Titik A(xA, yA) diputar sebesar berlawanan arah jarum jam terhadap

pusat O(0,0) dan diperoleh bayangan titik A’(x’A, y’A). penulisan A(xA,

yA) dalam koordinat polar (kutub) yaitu A(r, ) dengan

dan

titik A(xA, yA) diputar sejauh radian terhadap pusat O(0, 0) diperoleh

A’ = A’(x’A, y’A).. Hal ini berarti :

………………………………(1)

……………………………….(2)

Berdasarkan petunjuk yang diberikan, maka diperoleh:

……………………………..(3)

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 18


……………………………..(4)

Berdasarkan persamaan (3) dan (4), diperoleh persamaan matriks


berikut:

Secara umum, dituliskan:

==

Bayangan R( benda

Matriks rotasi dengan pusat O(0,0) sejauh dinotasikan oleh R( , yaitu:

R( =

Untuk penentuan benda atau titik asal A(x, y), persamaan matriks dari

rotasi sebesar dengan cara invers matriks adalah sebagai berikut.

==

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 19


Sementara itu, persamaan matriks dengan cara eliminasi Gauss-Jordan
adalah

(cara eliminasi Gauss-Jordan)

2 Rotasi titik dan kurva terhadap terhadap titik pusat P(h, k)


sejauh

Perhatikan gambar di bawah ini!

Titik A(xA, yA) diputar sebesar radian berlawanan arah jarum jam

terhadap pusat (h,k) diperoleh bayangan A’(x’A, y’A). analog dengan (1),
diperoleh system persamaan dalam bentuk polar (kutub) berikut.

x’A – h = cos (xA – h) – sin (yA – h)

y’A – k = sin (xA – h) – cos (yA – h)

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 20


Sistem persamaan di atas ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut.

Atau secara umum ditulis sebagi berikut.

Contoh soal :

1. Titik P (6√2, 10√2) diputar dengan arah berlawanan jarum jam sejauh
45° menghasilkan titik P'. Tentukan koordinat dari titik P'.
Jawab :
Rotasi sebuah titik dengan sudut sebesar α

Sehingga :

= = =

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 21


2. Titik A dirotasikan terhadap titik O(0,0) sejauh 90⁰ berlawanan dengan
arah putaran jam. Tentukanlah bayangan titik A.
Jawab :

Dengan demikian x' = -1 dan y' = 2.


Jadi, bayangan titik A(2,1) oleh rotasi terhadap titik O(0,0) sejauh 90⁰
berlawanan arah putaran jam adalah A'(-1,2).

Kerjalan soal-soal di bawah ini!


1. Titik A(2, 1) dirotasikan terhadap titik O(0, 0) sejauh 90° berlawanan
arah putaran jarum jam. Bayangan titik A adalah …

2. Bayangan titik A oleh rotasi R(O, 45°) adalah . Koordinat

titik A adalah …
3. Titik B(5, –1) dirotasikan terhadap titik P(2, 3) sejauh 90° searah
putaran jarum jam. Bayangan titik B adalah …
4. Jika garis x – 2y = 5 diputar sejauh 90° terhadap titik (2, 4)
berlawanan arah putaran jarum jam, maka persamaan bayangannya
adalah …
5. Jika garis 2x + y = 6 diputar sejauh 270° terhadap titik (1, 2) searah
putaran jarum jam, maka persamaan bayangannya adalah …

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 22


4. Dilatasi/Perkalian

Kalian pasti sering mendengar perbesaran atau pengecitan suatu objek.


Jika transformasi pada translasi, refleksi, dan rotasi hanya mengubah
posisi benda, maka dilatasi ini melakukan transformasi geometri dengan
merubah ukuran benda. Ukuran benda itu dapat menjadi lebih besar atau
lebih kecil. Perubahan ini bergantung pada skala yang menjadi faktor
pengalinya.
Perkalian atau dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah jarak
titik-titk dengan faktor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Faktor
pengali tertentu disebut faktor dilatasi atau faktor skala dan titik tertentu
itu disebut pusat dilatasi. Dengan demikian suatu dilatasi ditentukan oleh:
1. Mempunyai faktor skala (k)
2. Mempunyai pusat dilatasi
Jika suatu bangun didilatasi, maka dilatasi akan mengubah ukuran
tanpa mengubah bentuk bangun tersebut. Dilatasi yang berpusat di P
dengan faktor skala k dinotasikan dengan [P, k]. Berdasarkan nilai dari
faktor k, bangun bayangan yang diperoleh dapat ditetapkan sebagai
berikut:
1. Jika k > 1, maka bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
2. Jika 0 < k < 1, bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusa
dilatasi dan bangun semula.
3. Jika –1 < k < 0, bangun bayangan diperkecil dan terletak tidak sepihak
terhadap pusa dilatasi dan bangun semula.
4. Jika k < –1, maka bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak terhadap
pusat dilatasi dan bangun semula.

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 23


Berikut ini merupakan macam-macam dari dilatasi.
1. Dilatasi titik dan kurva yang berpusat di O(0, 0) dan factor skala k[O(0, 0),
D(k)]
Perhatikan gambar di bawah ini.

Titik A(x, y) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan factor skala k


didnotasikan oleh O [O(0, 0), k] sehingga diperoleh bayangan titik
A’(x’, y’).

[O]
A(x, y) 0, A’(x’, y’)

Pada gambar terlihat bahwa AOB sebangun dengan A’OB’. Hal ini

berarti:

atau

Dari kesamaan (1), diperoleh:


OB’ = k . OB → x’ = k . x = k . x + 0 . y

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 24


A’B’ = k . AB → y’ = k . y = 0 . x + k . y
Dalam bentuk persamaan matriks transformasi, diperoleh:

bayangan Matriks Benda/ titik


dilatasi

Matriks dilatasi dengan factor skala k dinotasikan oleh:

2. Dilatasi titik dan kurva yang berpusat di P(a, b) dan faktor skala k [P(a, b),
D(k)]
Perhatikan gambar di bawah ini.

Titik A(x, y) didilatasi oleh [P(a, b), D(k)] diperoleh bayangan A’(x’,
y’) ditentukan secara geometri analitika berikut ini.

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 25


Tinjauan x Tinjauan y

Kedua persamaan itu disusun sebagai berikut:

Berdasarkan kedua persamaan di atas, persamaan matriks transformasi

dilatasi berbentuk:

Contoh Soal :

1. Tentukan bayangan titik A(2, 3) karena dilatasi !

Jawab:
Berdasarkan persamaan matriks transformasi dilatasi :

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 26


maka diperoleh:

A(2, 3) [O(0, A’(x’, y’)


0),

Jadi bayangan titik A(2, 3) karena dilatasi [O(0, 0), D(2)] adalah
A’(4, 6).

2. Tentukan bayangan dari transformasi dilatasi titik (3, 4) karena

Jawab:
Berdasarkan persamaan matriks transformasi dilatasi :

maka diperoleh:

A(2, 3) A’(x’, y’)

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 27


Jadi bayangan titik A(3, 4) karena dilatasi [O(0, 0), D( )] adalah

A’(9, 6).

Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Bayangan P(–6, 3) oleh dilatasi terhadap titik pusat O(0, 0) dengan

faktor skala adalah …

2. Bayangan P(4, –2) oleh dilatasi terhadap titik pusat O(0, 0) dengan
faktor skala 2 adalah …
3. Bayangan P(2, –1) oleh dilatasi terhadap titik pusat A(3, 4) dengan

faktor skala adalah …

4. Bayangan P(–5, – 4) oleh dilatasi terhadap titik pusat O(0, 0) dengan

faktor skala adalah …

5. Bayangan P(4, 8) oleh dilatasi terhadap titik pusat O(1, 2) dengan

faktor skala adalah …

6.

5. Pencerminan Geser

Pencerminan geser merupakan salah satu jenis transformasi


khusus yang terdiri dari komposisi translasi pada bidang, sejajar

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 28


dengan sumbu tertentu dan dilanjutkan dengan percerminan terhadap
sumbu tersebut.

Definisi :

Misalkan s suatu garis dan AB suatu garis berarah dengan AB // s. Suatu


pencerminan geser G adalah pemetaan yang memenuhi G = Ms SAB

Teorema 7.1

Pencerminan geser merupakan isometri

Bukti :

Misal sumbu pencerminan adalah garis k dan translasi SAB dengan AB // k

Ambil sebarang 2 titik pada R2 yaitu K dan L

Misal Mk (L) = L’ dan Mk (K) = K’

Karena pencerminan merupakan isometri maka KL = K’L’ *1

Misal SAB (L’) = L” dan SAB (K’) = K”

Karena translasi merupakan isometri maka L’K’ = L”K” *2

Dari *1 dan *2 diperoleh LK = L’K’

Dengan demikin pencerminan geser merupakan isometri

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 29


Ketentuan dan beberapa sifat Pencerminan Geser

Telah diketahui hingga sekarang fakta-fakta berikut :

1) Hasilkali (produk) dua translasi adalah sebuah translasi.


2) Hasilkali dua refleksi pada dua garis adalah sebuah rotasi atau sebuah
translasi.
3) Hasilkali dua rotasi adalah sebuah rotasi atau sebuah translasi.

Contoh soal

1. Diketahui titik-titik A, B, P, Q setiap tiga titik tidak ada yang kolinear.


Apabila = . Lukislah :

a) P’ = GAB Ms(P)
b) P” = MG GAB(P)
c) R sehingga GAB Ms (R) = Q

Jawab :

a) P’ = GAB Ms(P)

t
r
P

A
P
B P

Q
P

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 30


P0 = Ms (P)

P1 = Mt (P0) = Mt Ms (P)

P’ = Mr (P1) = Mr Mt Ms (P) = GAB Ms(P)

b) P” = MG GAB(P)

P t r

Q B P

P P
s

P0 = Mt (P) P

P’ = Mr (Po) = Mr Mt (P)

P” = Ms (P’) = Ms Mr Mt (P) = Ms GAB (P)

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 31


c) R sehingga GAB Ms (R) = Q

Mr Mt Ms (R) = Q

R = Ms Mt Mr (Q)
R

t
r

Q B

Qo = Mr (Q) Q
Q P
Q’ = Mt (Qo) = Mt Mr(Q)

R = Ms (Q’) = Ms Mt Mr (Q)

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 32


Rangkuman

1. Translasi atau pergeseran adalah suatu transformasi yang memindahkan


tiap titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu.
2. Translasi memiliki karakteristik, yaitu matriks translasi.
3. Rumus translasi, yaitu:

a.
Matriks
Titik
Transfor Bayangan
Awal
masi

A =

T=
=

b.
Jenis Matriks
Titik
Transfo Transfo Bayangan
Awal
rmasi rmasi
Sumbu
X =

Sumbu
Y =

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 33


Titik
asal =

O(0, 0)
Garis y
=x =

Garis y
=–x =

Garis x
=h =

Garis y
=k =

Titik
(a, b) =

4. Refleksi merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau


pemindahan semua titik pada bidang geometri dengan menggunakan sifat
bayangan oleh suatu cermin.
5. Sifat-sifat pencerminan, yaitu:
a. Jarak dari titik asal ke cermin sama dengan jarak cermin ke titik
bayangan
b. Garis yang menghubungkan titik asal dengan titik bayangan tegak lurus
terhadap cermin
1. Rumus refleksi, yaitu:

2. Rotasi atau perputaran adalah transformasi yang memindahkan

titik-titik dengan cara memutar titik sejauh terhadap suatu titik

pusat rotasi.

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 34


3. Karakteristik rotasi, yaitu:
a. Titik pusat rotasi
b. Besar sudut rotasi
c. Arah sudut rotasi
6. Rumus Rotasi, yaitu:
Rotasi Matriks Bayangan
R (O, 90°) (– y, x)

R (O, – 90°) (y, – x)

R (O, 180°) (– x, –y)

R (O, 270°) (y, – x)

R (O, – 270°) (– y, x)

a.

b.

Titik Pusat Matriks Bayangan


Awal

O(0, 0)

A(a, b)

b.

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 35


7. Dilatasi atau perkalian adalah suatu transformasi yang mengubah jarak
titik dengan factor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu.
8. Karakteristik dilatasi, yaitu:
a. Faktor skala (k)
b. Pusat dilatasi
9. Rumus dilatasi, yaitu:

Titik Pusat Matriks Bayangan


Awal

O(0, 0)

A(a, b)

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 36


Latihan
Soal
A. Kerjakan soal di bawah ini dan pilihlah jawaban yang tepat!
1. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x adalah …
a. y = x + 1
b. y = x – 1

c. y = – 1

d. y = –

e. y = + 1

2. Garis yang persamaannya x – 2y + 3 = 0 ditransformasikan dengan

transformasi yang berkaitan dengan matriks . Persamaan bayangan

garis itu adalah …


a. 3x + 2y – 3 = 0
b. 3x – 2y – 3 = 0
c. 3x + 2y + 3 = 0
d. –x + y + 3 = 0
e. x–y+3=0

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 37


3. Ditentukan matriks transformasi T1 = kemudian dilanjutkan

dengan T2 = . Hasil transformasi titik (2, – 1) terhadap T1 dilanjutkan

T2 adalah …
a. (–4, 3)
b. (–3, 4)
c. tr(3, 4)
d. (4, 3)
e. (3, –4)
4. Bayangan garis x + 3y + 2 = 0 oleh transformasi yang berkaitan dengan

matriks dilanjutkan matriks adalah …

a. 13x – 5y + 4 = 0
b. 13x – 5y – 4 = 0
c. –5x + 4y + 2 = 0
d. –5x + 4y – 2 = 0
e. 13x – 4y + 2 = 0
5. Garis dengan persamaan 2x + y + 4 = 0 dicerminkan terhadap garis y = x dan

dilanjutkan dengan transformasi yang bersesuaian dengan matriks .

Persamaan bayangannya adalah …


a. x – 2y + 4 = 0
b. x + 2y + 4 = 0
c. x + 4y + 4 = 0
d. y + 4 = 0

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 38


e. x + 4 = 0
6.Bayangan titik A(x, y) karena refleksi terhadap garis x = –2, dilanjutkan refleksi

terhadap garis y = 3 dan kemudian dilanjutkan rotasi pusat O bersudut

radian adalah (–4, 6). Koordinat titik A adalah …


a. (2, –10)
b. (2, 10)
c. (10, 2)
d. (–10, 2)
e. (10, –2)

7. Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi pusat O bersudut radian, dilanjutkan

dilatasi adalah x = 2 + y – y2 . Persamaan kurva semula adalah …

a. y =

b. y =

c. y =

d. y =

e. y =

8. Jika titik (a, b) dicerminkan terhadap sumbu Y, kemudian dilanjutkan dengan

transformasi sesuai matriks menghasilkan titik (1, ), maka nilai a

+b=…

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 39


a.

b.

c.

d. 1
e. 2
9. Segitiga ABC dengan A(2, 1), B(6, 1), C(7, 4) ditransformasikan dengan

matriks transformasi . Luas bangun hasil transformasi segitiga ABC

adalah …satuan luas.


a. 56
b. 36
c. 28
d. 24
e. 18

10. Luas bayangan PQR dengan P(1, 0), Q(6, 0), dan R(6, 3) oleh transformasi

yang sesuai dengan matriks dilanjutkan adalah … satuan

luas.
a. 15
b. 30
c. 45
d. 50
e. 60

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini !

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 40


1. Terdapat sebuah garis dengan persamaan 3x – 2y + 1 = 0. Jika garis tersebut

akan ditranslasikan dengan T = maka tentukan persamaan bayangan

garis tersebut!
2. Tentukan bayangan titik (3,–2) jika direfleksikan terhadap garis x = 5
dilanjutkan dengan garis y = 8!

3. Tentukan bayangan titik akibat rotasi 45° terhadap titik pusat O

(0,0)!
4. Tentukan koordinat titik asal jika diketahui bayangan titik tersebut adalah (–
4,6) oleh D[O,-2]!
5. Carilah bayangan garis 2x – 4y = 5 jika dirotasi dengan pusat O (0,0) sejauh

90° dilanjutkan dengan transformasi yang bersesuaia dengan matriks !

Soal
1. Pengayaan
Rudi sedang bermain tebak-tebakan dengan temannya. Dia punya sebuah titik
yang jika dicerminkan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan rotasi sebesar
90° dengan pusat O dilanjutkan refleksi terhadap garis x + y = 0 dilanjutkan

dilatasi [(0,1), ] dilanjutkan translasi akan menghasilkan titik (14,1).

Berapakah koordinat titik yang dimaksud Rudi?


2. Dama menaiki bianglala yang mempunyai pusat rotasi pada ketinggian 6 m
dari tanah dengan panjang jari-jari lingkaran besi penyangga keranjangnya
adalah 4 m dan tinggi keranjang 1 m. Waktu yang diperlukan untuk sekali

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 41


putar adalah 16 menit. Ketika Dama sudah menaikinya dalam waktu 20
menit, tiba-tiba bianglala tersebut berhenti karena ada kerusakan. Setelah
adanya perbaikan, bianglala tersebut bergerak lagi dengan berputar sejauh
210°. Apakah Dama sudah berada pada posisi terendah dari keranjang?
Berapa ketinggian keranjang Dama saat ini dari tanah?
3. Petugas PLN akan memasang tiang listrik sepanjang jalan sumbu X. Petugas
tersebut juga akan menyambungkan listrik dengan kabel ke dua pos jaga
dengan letak masing-masing P (2,8) dan Q (5,4) dan harus melewati tiang
listrik. Carilah dimana letak petugas PLN harus menempatkan tiang listrik
agar kabel yang menghubungkan pos jaga P dan Q seminimum mungkin.
4. Hermawanto mempunyai dua kotak yang masing-masing berisikan nama
kota. Di kotak A petunjuk nama kota tersebut adalah bayangan kota Surabaya
jika direfleksi terhadap garis 112° bujur timur dilanjutkan refleksi terhadap
garis 7° garis lintang selatan. Sedangkan di kotak B petunjuknya adalah
bayangan kota Surakarta jika dirotasi 130° dengan pusat (111° BT, 8° LS)
dilanjutkan rotasi 165° dengan (111° BT, 8° LS). Tentukan nama kota yang
berada dalam kotak A dan kotak B.
5. Misalkan PQRS adalah sebuah meja bilyar, dengan P (4,2), Q (–6,2), R (–6, –
4), dan S(4,–4). Carilah titik sasaran B pada sisi meja bilyar, jika bola yang
berada di A(–4,–2) dipukul sehingga melaju mengenai bola C(2, –2) dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jika bola harus mengenai sisi PQ sebelum mengenai bola di C.
b. Jika bola harus mengenai sisi RS sebelum mengenai bola di C.
c. Jika bola harus mengenai sisi PQ dan RS sebelum mengenai bola di C.
d. Jika bola harus mengenai sisi PQ dan PS sebelum mengenai bola di C.

MATEMATIKA UNTUK SMA/MA KELAS XII 42

Anda mungkin juga menyukai