Anda di halaman 1dari 26

MATEMATIKA SEKOLAH DAN

PEMBELAJARANNYA

TRANSFORMASI
GEOMETRI
KELOMPOK 8

Oleh:
Firda Amelia (220101500028)
Raisah Ulya (220101501032)
Shelin Eka Putri (220101501034)
Modul Ajar
Topik Pembelajaran : Transformasi Geometri
Fase : E/11
Jumlah Jam Pelajaran : (3 x 45) Menit

Model Pembelajaran Metode Pembelajaran


Diskusi
Model Pembelajaran Langsung
Tanya Jawab
Problem Based Learning
Penugasan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran transformasi, siswa mampu:


1. Menganalisis dan membandingkan transformasi dan
komposisi transformasi dengan menggunakan matriks.
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks
transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi, dan
rotasi).

Media Pembelajaran Profil Pelajar Pancasila Asesmen


PPT Bernalar Kritis
Individu
Lembar Kerja Siswa Kreatif
Kelompok
Papan Tulis Bergotong Royong
Translasi (Pergeseran)

Translasi memiliki makna pergeseran atau perpindahan. Sebagai contoh,


kendaraan yang bergerak di jalan raya, pesawat terbang yang melintas di udara,
bahkan diri kita sendiri yang bergerak kemana saja. Sifat translasi yaitu bangun
yang digeser (translasi) hanya berubah posisi, tidak mengalami perubahan bentuk
dan ukuran.
Translasi pada transformasi geometri adalah perpindahan dengan cara menggeser
suatu benda (biasanya berupa titik, kurva, bangun datar, dan lainnya) menurut
jarak dan arah tertentu. Misalkan, kita ingin memindahkan suatu titik dari posisi A
ke posisi B. terjadi pergeseran sejauh a satuan arah horizontal dan sejauh b satuan
arah vertikal. Sehingga mastriks transformasi untuk jenis translasi dapat kita
tuliskan :

Cara Perhitungan pada Translasi: Contoh Soal:


1. Titik A(2, 3) ditranslasikan dengan matriks
Misalkan sembarang titik A (x,y)
translasi T(–3, 4), tentukan bayangan A!
ditranslasikan oleh matriks
2. Garis k dengan persamaan 2x – 3y + 4 = 0
translasi maka kita peroleh
ditranslasi dengan matriks translasi T(–1, –3).
bayangannya yaitu A’ (x’, y’).
Tentukanlah bayangan garis k tersebut!
Dapat kita tuliskan:

Penyelesaian:
1.

2. Misalkan titik A(x, y) memenuhi persamaan k sedemikian sehingga:

Dengan mensubstitusi x dan y ke garis k maka ditemukan persamaan garis


k setelah ditranslasi, yaitu 2(𝑥 +1)–3( 𝑦 + 3) +4 = 0 atau 2𝑥 – 3𝑦 – 3 = 0
Refleksi (Pencerminan)

Tentu kita tidak asing dengan kata pencerminan yang hampir setiap hari kita
lakukan yaitu ketika berkaca pada sebuah cermin untuk berdandan atau bergaya.
Refleksi atau pencerminan merupakan salah satu jenis dari transformasi geometri.
Dalam transformasi geometri, bangun atau benda yang kita refleksikan berupa titik,
kurva, dan bangun datar atau ruang. Sementara yang menjadi cermin di sini adalah
sebuah garis. Refleksi atau pencerminan merupakan transformasi yang
memindahkan setiap titik pada suatu bidang dengan menggunakan sifat bayangan
cermin dari titik-titik yang dipindahkan.

Sifat refleksi adalah bayangan cermin yaitu jarak antara benda asli dengan cermin
akan sama dengan jarak titik bayangan ke cermin, serta ukuran dan bentuknya
sama. Seperti jenis transformasi geometri lainnya, Refleksi atau pencerminan pada
Transformasi juga melibatkan bentuk "matriks transformasi geometri". Hanya saja,
bentuk matriksnya cukup banyak tergantung dari jenis pencerminannya.
Pencerminan terhadap titik asal yaitu
pusat koordinat (0, 0)

Contoh Soal:
1. Titik A(1, 4) dicerminkan
Berdasarkan pengamatan, secara umum jika terhadap titik asal O(0, 0),
titik A(x,y) dicerminkan terhadap titik O(0,0) tentukan bayangan A!
akan mempunyai koordinat bayangan A'(–x,– 2. Sebuah garis dengan
y). Misalkan matriks transformasinya adalah persamaan –2x + 4y – 1 = 0
aaaaaaaaaaaaaa sehingga, dicerminkan terhadap titik
asal O(0, 0). Tentukan
persamaan bayangan garis
tersebut!

Penyelesaian:
1.

Dengan kesamaan matriks,



−𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 0

−𝑦 = 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = −1
2. Misalkan titik A(x, y) memenuhi
Dengan demikian, matriks pencerminan
persamaan –2x + 4y – 1 = 0 sedemikian
terhadap titik O(0,0) adalah
sehingga:

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap titik O (0, 0)


menghasilkan bayangan A'(x', y'),
ditulis dengan,

Jika 𝑥 dan 𝑦 disubstitusi ke garis maka


ditemukan bayangannya yaitu: –2(–𝑥) +
4(–𝑦) –1 = 0 atau 2 𝑥 – 4 𝑦 – 1 = 0
Pencerminan terhadap sumbu x

Contoh Soal:
1. Jika titik A(–3, 3) dicerminkan
Berdasarkan pengamatan secara umum, jika terhadap sumbu x maka
titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu x tentukan bayangan titik
akan mempunyai koordinat bayangan A'(x, –y). tersebut!
Misalkan matriks transformasinya adalah 2. Jika garis 3x – 2y – 5 = 0
hhhhhhhhhh sehingga, dicerminkan terhadap sumbu
x maka tentukan bayangan
garis tersebut!

Penyelesaian:
1.

Dengan kesamaan matriks,



𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 0

−𝑦 = 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = −1
2. Misalkan titik A(x, y) memenuhi
Dengan demikian, matriks pencerminan
persamaan 3x – 2y – 5 = 0 sehingga:
terhadap titik O(0,0) adalah

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu 𝑥


menghasilkan bayangan A'(x', y'), ditulis
dengan,

Dengan mensubstitusi x dan y ke


garis maka ditemukan bayangannya,
3(x) –2(–y) –5 = 0 atau 3x + 2y – 5 = 0
Pencerminan terhadap sumbu y

Contoh Soal:
1. JJika titik A(–3, –4)
Berdasarkan pengamatan secara umum, jika dicerminkan terhadap sumbu
titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu y y maka tentukanlah bayangan
akan mempunyai koordinat bayangan A'(-x, y). titik tersebut!
Misalkan matriks transformasinya adalah 𝐶 = ( 2. Jika garis 3x – 2y – 5 = 0
𝑎𝑏𝑐𝑑) sehingga, dicerminkan terhadap sumbu
y maka tentukan bayangan
garis tersebut!

Penyelesaian:
1.

Dengan kesamaan matriks,



−𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 0

𝑦 = 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = 1
2. Misalkan titik A(x, y) memenuhi
persamaan 3x – 2y – 5 = 0 sehingga
Dengan demikian, matriks pencerminan
terhadap titik O(0,0) adalah

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu y


menghasilkan bayangan A'(x', y'), ditulis
dengan,
Dengan mensubstitusi x dan y ke
garis maka ditemukan bayangannya,
3(–x) – 2(y) –5 = 0 atau 3x + 2y + 5 = 0
Pencerminan terhadap garis y = x

Contoh Soal:
1. Jika titik A(–1, 2) dicerminkan
Berdasarkan pengamatan secara umum, jika terhadap garis y = x maka
titik A(x, y) dicerminkan terhadap garis y = x tentukanlah bayangan titik
akan mempunyai koordinat bayangan A'(y, x). tersebut!
Misalkan matriks transformasinya adalah 𝐶 = ( 2. Jika garis 4x – 3y + 1 = 0
𝑎𝑏𝑐𝑑) sehingga, dicerminkan terhadap garis y
= x maka tentukan bayangan
garis tersebut!

Penyelesaian:
1.

Dengan kesamaan matriks,



𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 1

𝑦 = 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 𝑐 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = 0
2. Misalkan titik A(x, y) memenuhi
persamaan 4x – 3y + 1 = 0 sehingga
Dengan demikian, matriks pencerminan
terhadap titik O(0,0) adalah

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu 𝑥


menghasilkan bayangan A'(x', y'), ditulis
dengan,
Dengan mensubstitusi x dan y ke garis
maka ditemukan bayangannya, 4(y) –3(x)
+ 1 = 0 atau –3(x) + 4y + 1 = 0
Pencerminan terhadap garis y = -x

Contoh Soal:
1. Jika titik A(1, 2) dicerminkan
Berdasarkan pengamatan secara umum, jika terhadap garis y = –x maka
titik A(x, y) dicerminkan terhadap garis y = -x tentukanlah bayangan titik
akan mempunyai koordinat bayangan A'(-y, -x). tersebut!
Misalkan matriks transformasinya adalah 𝐶 = ( 2. Jika garis 4x – 3y + 1 = 0
𝑎𝑏𝑐𝑑) sehingga, dicerminkan terhadap garis y
= –x maka tentukan bayangan
garis tersebut!

Penyelesaian:
1.

Dengan kesamaan matriks,



−𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = −1

−𝑥 = 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 𝑐 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = 0
2. Misalkan titik A(x, y) memenuhi
persamaan 4x – 3y + 1 = 0 sehingga
Dengan demikian, matriks pencerminan
terhadap titik O(0,0) adalah

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu 𝑥


menghasilkan bayangan A'(x', y'), ditulis
dengan,
Dengan mensubstitusi x dan y ke garis
maka ditemukan bayangannya, 4(–y) –
3(– x) + 1 = 0 atau 3x – 4y + 1 = 0.
Pencerminan terhadap garis y = h

Berdasarkan pengamatan secara umum, jika


titik A(x, y) dicerminkan terhadap garis x = h,
Contoh Soal:
akan mempunyai koordinat bayangan A'((2h-x),
y). Misalkan matriks transformasinya adalah 𝐶 1. Tentukan bayangan titik A(2, -5)
= ( 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ) sehingga, jika dicerminkan terhadap garis x
= 3!

Penyelesaian:
1. Pencerminan titik A (2, -5) oleh
garis x = 3 artinya h=3,
Dengan kesamaan matriks,

2ℎ − 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 0
bayangannya:

𝑦 = 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = 1

Dengan demikian, matriks pencerminan


terhadap garis x = h adalah

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu 𝑥


menghasilkan bayangan A'(x', y'), ditulis
dengan,
Pencerminan terhadap garis y = k

Berdasarkan pengamatan secara umum, jika


titik A(x, y) dicerminkan terhadap garis y = k, Contoh Soal:
akan mempunyai koordinat bayangan A'(x, (2k-
y)). Misalkan matriks transformasinya adalah 𝐶 1. Tentukan bayangan titik A(2, -5)
= ( 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ) sehingga, jika dicerminkan terhadap garis
y = -4!

Penyelesaian:
1. Pencerminan titik A (2, -5) oleh
garis y = -4 artinya k = -4,
Dengan kesamaan matriks,

𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 𝑎 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 0
bayangannya:

2𝑘 − 𝑦 = 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑑 = −1

Dengan demikian, matriks pencerminan


terhadap garis x = k adalah

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu 𝑥


menghasilkan bayangan A'(x', y'), ditulis
dengan,
Rotasi (Perputaran)

Coba kamu amati lingkungan sekitarmu! Objek apa yang bergerak


berputar? Banyak contoh objek yang bergerak berputar, seperti: jarum jam
bergerak berputar menunjukkan angka, kincir angin, kipas angin, dan lain-
lain. Pada kesempatan ini, kita akan membahas gerak berputar (rotasi)
suatu objek dengan sudut putaran dan pusat putaran pada bidang
koordinat.

Dalam rotasi, objek dianggap tetap berbentuk dan ukurannya tidak berubah, hanya
posisinya yang berubah. Pusat rotasi adalah titik tetap di sekitar mana objek
berputar. Sudut rotasi digunakan untuk mengukur sejauh mana objek berputar
dalam derajat atau radian. Rotasi dalam matematika dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep matriks rotasi, trigonometri, atau koordinat kartesian.
Rotasi Titik dengan Pusat O(0,0)

Pada segitiga OCA, koordinat objek adalah Contoh Soal:


A(r cos α, r sin α). Diputar sebesar sudut β 1. Jika titik A(–2, 3) dirotasi dengan
dan Pusat O(0, 0) sehingga posisi objek pusat O(0, 0) dan sudut 90°
menjadi di koordinat A'(r cos(α + β), r sin(α berlawanan arah jarum jam
+ β)). maka tentukanlah bayangan titik
tersebut!

Penyelesaian:
1.

Ini berarti,

Dengan demikian, matriks rotasi sebesar sudut β


dan pusat rotasi O(0, 0) adalah
Rotasi Titik dengan Pusat di titik P(p, q)

Contoh Soal:
Titik A(x, y) diputar dengan pusat P(p, q) dan 1. Jika garis x –2y + 3 = 0 dirotasi
sudut α menghasilkan bayangan A'(x', y'), dengan pusat P(1, –1) dan sudut
ditulis dengan, 180° searah jarum jam maka
tentukanlah bayangan garis
tersebut!

Penyelesaian:
1. Misalkan titik A(x, y) memenuhi
persamaan x – 2y + 3 = 0 sehingga,
Penting!
Matriks rotasi dengan sudut α
(berlawanan arah jarum jam)
adalah

Ingat, sudut a dihitung


berlawanan arah jarum jam,
sebaliknya adalah –α (searah
jarum jam).
Dengan mensubstitusi x dan y ke garis maka
ditemukan bayangannya,
(2 – x) – 2(–y – 2) + 3 = 0 atau x – 2y – 9 = 0.
Dilatasi (Perkalian)

Dilatasi adalah transformasi yang mengubah suatu ukuran


(memperbesar/memperkecil) suatu bangun geometri tanpa merubah
bentuk bangunnya. Ada banyak contoh perkalian (dilatasi) yang terjadi di
kehidupan ini. Sebagai contohnya, balon yang ditiup akan mengembang,
karet gelang dapat direnggang, dan lain-lain. Semua itu membicarakan
perkalian ukuran objek.

Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat


mengubah ukuran atau tetap ukurannya tetapi tidak mengubah bentuk.
Jika k > 1 maka bangun akan diperbesar dan terletak searah
terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
Jika k = 1 maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran dan
letak.
Jika 0 < k < 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak searah
terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
Jika –1 < k < 0 maka bangun akan diperkecil dan terletak berlawanan
arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
Jika k = -1 maka bangun tidak akan mengalami perubahan bentuk
dan ukuran dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi
dengan bangun semula.
Jika k < –1 maka bangun akan diperbesar dan terletak berlawanan
arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
Dilatasi (Perkalian)

Contoh Soal:
1. Jika titik A(–2, 3) didilatasi dengan pusat O(0, 0) dan skala 3 maka
tentukanlah bayangan titik tersebut!
2. Jika garis 2x – 4y + 3 = 0 didilatasi dengan pusat P(1, –1) dan skala –2 maka
tentukanlah bayangan garis tersebut!

Penyelesaian:
1. 2.

Dengan mensubstitusi x dan y ke


garis maka ditemukan bayangannya,
Komposisi Transformasi

Komposisi transformasi geometri adalah gabungan 2 transformasi


atau lebih. Misal, suatu titik dilatasi memperoleh bayangan A’,
setelah diperoleh A’ kemudian direfleksi memperoleh bayangan A’’,
selanjutnya bayangan tersebut dilakukan latasi kembali.
Komposisi Translasi

Proses translasi bertahap dapat melahirkan konsep komposisi translasi:

Note
Komposisi Refleksi

Note
Komposisi Rotasi

Note
Komposisi Dilatasi

Note
Contoh Soal
Komposisi Refleksi
Garis 2x – 8y – 3 = 0 dicerminkan dengan C1 Komposisi Translasi
o C2 di mana C1 adalah cermin terhadap Titik A(6, ‒8) ditranslasikan dengan T1
sumbu x dan C2 adalah cermin terhadap
(‒3, 2) kemudian dilanjutkan dengan
garis y = –x. Tentukan persamaan bayangan
garis tersebut!
translasi T2 (‒4, ‒1). Tentukan
Penyelesaian koordinat akhir titik A tersebut!
Penyelesaian

Dengan kesamaan matriks maka


diperoleh x = –x' dan y = y' sehingga
persamaan bayangan garis menjadi 2(–x)
– 8(y) – 3 = 0 atau
–2x – 8y – 3 = 0.
Komposisi Rotasi
Garis 2x – y – 3 = 0 dirotasi dengan R1 o R1
dimana R1 adalah rotasi dengan sudut 90°
Komposisi Dilatasi berlawanan arah jarum jam pada pusat P(1,
Titik A(3, 5) didilatasi dengan D1 o D2 2). Tentukan persamaan posisi akhir garis
dimana D1 adalah dilatasi dengan faktor tersebut!
skala 3 pada pusat O(0, 0) dan D2 adalah Penyelesaian
dilatasi dengan faktor skala 2 pada pusat
P(2, 1).Tentukan koordinat akhir titik A
tersebut!
Penyelesaian

Dengan kesamaan matriks maka diperoleh


x = –x' + 2 dan y = –y' + 4 sehingga
Jadi, koordinat akhir titik A tersebut adalah persamaan garis menjadi 2(–x + 2) – (–y +
A’ (14, 28). 4) – 3 = 0 atau –2x + y – 3 = 0.
Latihan Soal

Translasi dan Refleksi

1. Titik A(2, 3) ditranslasikan dengan matriks translasi T(–3, 4),


tentukan bayangan A!
2. Titik A(2, –3) ditranslasikan dengan T(–4, –5) kemudian
dicerminkan terhadap titik O. Tentukan bayangan titik A
tersebut.
3. Titik A(–2, –5) dicerminkan terhadap titik O kemudian
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap sumbu x. Tentukan
bayangan titik A tersebut.
4. Garis 2x – y + 5 = 0 dicerminkan terhadap titik O(0,0) kemudian
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap sumbu y. Tentukan
persamaan bayangan garis tersebut.
5. Titik A(–1, –3) dicerminkan terhadap titik O(0, 0) kemudian
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap sumbu y dan
dilanjutkan lagi dengan pencerminan terhadap garis y = x.
Tentukan bayangan titik A tersebut.
Latihan Soal

Rotasi dan Dilatasi


Latihan Soal

Translasi dan Refleksi


1. Dengan konsep komposisi transformasi, tentukan:
Koordinat titik A setelah ditranslasi: titik A(1, ‒2) ditranslasikan dengan
T1 (‒1, 12) kemudian dilanjutkan dengan translasi T2 (‒2, ‒10).
Persamaan suatu objek setelah ditranslasi: garis 2x – 3y – 4 = 0
ditranslasikan dengan T1 (1, 2) kemudian dilanjutkan dengan translasi
T2 (2, ‒1)
2. Jika C1 adalah pencerminan terhadap titik O(0, 0), C2 adalah
pencerminan terhadap sumbu x, C3 adalah pencerminan terhadap
sumbu y, C4 adalah pencerminan terhadap garis y = x, dan C5 adalah
pencerminan terhadap garis y = ‒x maka tentukan:
Koordinat bayangan titik oleh komposisi pencerminan berikut: titik A(2,
2) dicerminkan dengan C2 o C1
Koordinat bayangan objek oleh komposisi pencerminan berikut: Garis
2x + 4y – 7 = 0 dicerminkan dengan C1 o C2
3. Jika R1 adalah rotasi sejauh 90° berlawanan arah jarum jam dengan
pusat O(0, 0), R2 adalah rotasi sejauh 270° berlawanan arah jarum jam
dengan pusat O(0, 0), R3 adalah rotasi sejauh 180° searah jarum jam
dengan pusat P(1, ‒1), dan R4 adalah rotasi sejauh 90° searah jarum
jam dengan pusat P(1, ‒1) maka tentukan posisi objek oleh komposisi
rotasi berikut:
Titik A(2, ‒2) dirotasi dengan R1 o R2
Titik B(‒8, 2) dirotasi dengan R2 o R1
4. Jika Dk adalah dilatasi ke-k dengan faktor skala h pada pusat P(1, ‒1)
maka tentukan dilatasi titik A(‒2, ‒4) oleh D1 o D2 o D2 o. . . o D10.
Daftar Pustaka

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Matematika/ Kementerian


jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjPendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian
iiiiiiiiiiiiiiiiiiPendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Anda mungkin juga menyukai