Kelompok IV
Ikhlas
1 2 Farzha
3 Frilli 4 Jasmine
5 Laras 6 Niken
7 M.Farell 8 Syahrul
1
Perwujudan Pancasila
dalam bidang HANKAM
1. Perwujudan Pancasila dalam bidang
HANKAM
Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di bidang Pertahanan dan
Keamanan, pembangunan bidang pertahanan dan keamanan secara
tegas ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 yang mengaskan
bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap
warga negara. Demikian juga pasal 30 menegaskan setiap warga
negara berhak dan wajib ikur serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta. Dengan demikian kedua pasal ini menegaskan perlunya
partisipasi seluruh rakyat dalam pembelaan negara.
Nilai nilai Pancasila dalam bidang pertahanan
dan keamanan.
1. Terlibat dalam Kehidupan Demokratis di Masyarakat
Ikut serta dalam kegiatan sosial budaya di kalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruh budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa
Indonesia.
3. Ikut Terlibat dalam Kegiatan Sukarelawan
Kegiatan ronda malam atau seringkali disebut sistem keamanan lingkungan (siskamling)
yang melibatkan masyarakat secara bergantian.
Nilai nilai Pancasila dalam bidang
pertahanan dan keamanan
5. Aktif dalam Mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan
Yang dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal
(sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur nonformal (sosial kemasyarakatan).
6. Taat dalam Membayar Pajak dan Retribusi
Membayar pajak serta retribusi yang nantinya berfungsi sebagai sumber pembiayaan Negara
dalam melaksanakan pembangunan.
Tidak hanya enam contoh penting diatas. Sobat kita juga hidup dalam lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu penting juga dapat memberikan contoh perwujudan nilai nilai
Pancasila.
2
Perilaku yang sesuai dan
tidak sesuai dengan sila
ke-4 Pancasila
2. Perilaku yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila
3. Wakil rakyat merugikan rakyat dan negara. Seharusnya mereka adalah penyalur aspirasi demi kemajuan
dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
4. Keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai asas untuk mencapai mufakat. Sehingga banyak masyarakat
dirugikan.
-Memaksakan kehendak