Tugas Akhir
Oleh :
BASARIA SAMOSIR
NIM : 182141059
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2019
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
JURUSAN GIZI
Basaria Samosir
ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi akibat
kurangnya produksi insulin oleh pankreas. Jumlah kasus diabetes mellitus di
Sumatera Barat tahun 2017 adalah 8.684 per 100.000 penduduk. RSUD M. Zein
Painan menempati urutan ke empat tertinggi kasus diabetes mellitus (4,9%)
diantara rumah sakit yang ada di Sumatera Barat. Tingginya angka kejadian
penyakit diabetes melitus sangat berkaitan dengan pengetahuan, gaya hidup
dengan pola diet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan gizi pasien diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus di Poli
Rawat Jalan RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah deksipritif. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD
Dr. M. Zein Painan dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni
2019. Populasi penelitian adalah semua pasien Diabetes Mellitus yang datang
berkunjung ke Poliklinik RSUD M. Zein Painan berjumlah 50 orang. Sampel
sebanyak 33 orang dengan teknik accidental sampling. Data primer adalah
pengetahuan tentang diet diabetes mellitus diperoleh dengan menggunakan alat
bantu kuesioner. Pengolahan data secara komputerisasi dan dianalisis secara
univariat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan hampir separoh
(42,4%) responden memiliki pengetahuan yang rendah tentang diet diabetes
mellitus.
Diharapkan bagi rumah sakit agar dapat memberikan sosialisasi kepada
keluarga penderita diabetes mellitus mengenai diet agar dapat memberi perhatian
dan dan dukungan positif terhadap penderita diabetes melitus. Sebaiknya perlu
disediakan fasilitas edukasi tentang program diet diabetes melitus baik berupa
poster, leaflet, banner maupun video edukasi.
Oleh :
Basaria Samosir
NIM : 182141059
Tugas Akhir ini telah diperiksa, disetujui oleh pembimbing tugas akhir Program
Studi DIII Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan siap untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji tugas akhir Politeknik
Kesehatan Kemenkes Padang
Menyetujui
Pembimbing
Oleh :
BASARIA SAMOSIR
NIM : 182141059
Tugas Akhir ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Program
Studi D III Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk diterima
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka
saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini
saya buat dengan sebenar-benarnya.
Basaria Samosir
NIM : 182141059
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Orangtua
Ayah : Alm. H. Samosir
Pekerjaan : PNS
Ibu : T. Br. Sitanggang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Pendidikan :
No. Pendidikan Tahun
1. SD 6 Juni 1987
2. SMP 4 Juni 1990
3. SMA 29 Mei 1993
4. SPAG 3 Oktober 1994
5. DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Padang 2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan do’a dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan berkat serta rahmat dan karunia-Nya, penulisan tugas akhir ini dapat
Penyusunan dan penulisan tugas akhir ini merupakan suatu rangkaian dari
proses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi Diploma III Jurusan Gizi
menyelesaikan pendidikan DIII Gizi pada masa akhir pendidikan. Judul tugas
Diet Diabetes Mellitus di Poli Rawat Jalan RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun
2019”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan dari Bapak Ir. Zulferi, M.Pd
sebagai pembimbing utama dan Bapak Zul Amri, DCN, M.Kes sebagai
i
4. Bapak / Ibu Dosen mata kuliah Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
penulisan tugas akhir yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
kemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih belum sempurna, baik
dalam isi maupun dalam penyajian. Untuk itu penulis selalu terbuka atas kritik
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
RIWAYAT HIDUP PENULIS
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1. Tujuan Umum ............................................................................. 6
2. Tujuan Khusus ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 7
iii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 35
B. Pembahasan ....................................................................................... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 45
B. Saran .................................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
F. Latar Belakang
akibat kurangnya produksi insulin oleh pankreas atau keadaan dimana tubuh
dengan porsi makan yang lebih kecil untuk mencegah peningkatan kadar
dan berat badan menjadi ideal. Melalui strategi gizi (perencanaan diit) yang
ditemukan sebesar 382 kasus dan diperkirakan pada tahun 2035 mengalami
1
2
China.3
jumlah penderita diabetes yang cukup besar di seluruh dunia dari 8,4 juta jiwa
pada tahun 2015 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 dengan
209.319 kasus, terdiri atas pasien DM yang tidak tergantung insulin sebanyak
183.172 jiwa dan pasien yang tergantung insulin sebanyak 26.147 jiwa
(Dinkes Sumbar, 2017). Menurut Profil Kesehatan Sumatera Barat tahun 2016
tipe C paling tinggi terdapat di RSUD Solok yaitu sebesar 6,8% diikuti oleh
RSUD Rasidin Padang yaitu sebesar 6,2% dan selanjutnya RSUD Hanafi
4,9%, RSUD Lubuk Sikaping 4,7%, RSUD Lubuk Basung 4,3%, RSUD
Sawahlunto 4,0%, RSUD Sungai Daerah 2,9%, RSUD Padang Panjang 2,6%,
RSUD M. Zein Painan pada tahun 2017 adalah 355 orang. Berdasarkan data
rekam medik juga diketahui bahwa jumlah pasien baru dengan penyakit DM
waktu.10
yang sangat penting untuk terbentuknya suatu tindakan, perilaku yang didasari
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari pengetahuan.
yang didapatkan juga sudah banyak dari berbagai media maupun penyuluhan
degeneratif yang sangat terkait pola makan. Pola makan merupakan gambaran
dimakan tiap hari oleh seseorang. Gaya hidup perkotaan dengan pola diit yang
pada dari tahun 2006 sampai 2011 lalu membuktikan bahwa peningkatan
berbanding lurus.13
Pola makan yang salah berakibat fatal bagi Diabetes Mellitus. Jika hal
itu terjadi, maka penyakit ini akan sangat sulit disembuhkan. Memahami dan
mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh bagi
Diabetes Mellitus merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
diet diabetes mellitus di Poli Rawat Jalan RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun
2019.
G. Rumusan Masalah
mellitus tentang diet diabetes mellitus di Poli Rawat Jalan RSUD Dr. M. Zein
H. Tujuan Penelitian
3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus
diabetes mellitus di Poli Rawat Jalan RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun
2019.
I. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Peneliti
pengetahuan gizi dan pola makan pasien rawat jalan Diabetes Mellitus
b. Mahasiswa
2. Manfaat Aplikatif
a. Masyarakat
b. Institusi Kesehatan
diabetes mellitus tentang diet diabetes mellitus di Poli Rawat Jalan RSUD Dr.
1. Definisi
kombinasi keduanya.17
8
9
Tabel 2.1
Kriteria Diabetes Mellitus Berdasarkan Pemeriksaan Gula Darah
2. Klasifikasi
berikut:16
a. Diabetes Tipe 1
memproduksi insulin dengan cukup, yaitu salah satu hormon yang akan
di produksi oleh sel beta dalam pankreas. Insulin dinilai memiliki peran
sangat penting untuk bisa mengontrol jumlah kadar gula darah yang di
peroleh sel tubuh dari darah. Penderita diabetes memiliki cukup banyak
sekali gula yang tersimpan di dalam darah, namun tidak sedikit gula
yang bisa diserap oleh sel tubuh. Sehingga kondisi ini akan
parah menyerang organ lain seperti mata, ginjal, saraf, dan gusi.
b. Diabetes Tipe 2
terjadi saat pankreas atau kelenjar ludah pada perut sudah tidak mampu
memproduksi insulin. Atau saat tubuh secara efektif sudah tidak bisa
10
dengan kondisi gula darah yang berada di atas angka normal, sedangkan
c. Diabetes Gestasional
proses melahirkan. Diabetes jenis ini biasanya akan menyerang pada 9,2
Penyebab dari penyakit ini belum bisa diketahui secara pasti, namun
lainnya, seperti:
d. Diabetes Sekunder
konsekuensi dari kondisi medis yang lainnya. Diabetes ini bisa masuk
a) cystic fibrosis
b) hemochromatosis
c) pankreatitis kronis
e) Sindrom Cushing
f) kanker pankreas
12
g) glucagonoma
h) pancreatectomy
adalah :19
a. Pendidikan Kesehatan
dengan lebih hati-hati. Diabetes tipe II umumnya terjadi pada saat pola
pemahaman tentang:
melitus.
5) Hipoglikemia.
13
keterampilan.
evaluasi. Masalah kaki yaitu borok di kaki dengan atau tanpa infeksi
penderita diabetes.
atauperdarahan.
3) Pastikan kaki anda diukur setiap kali membeli alas kaki yang baru.
6) Pakai sepatu yang bertali dan cukup ruang untuk ibu jari kaki.
7) Berikan pelembab pada daerah kaki yang kering , tetapi tidak pada
sela-sela jari
b. Diet
dengan baik hanya dengan diet saja, 3 % membutuhkan insulin dan 20-45
% dapat diobati dengan anti diabetik oral dan diet saja. Para ahli
baik cara hidup pasien, keadaan gizi dan kesehatannya, penyakit lain yang
dikendalikan hanya dengan pengaturan diet saja serta gerak badan ringan
diabetes, meski sampai saat ini tidak ada satu pun perencanaan makan
komposisi:
1) Karbohidrat 60 – 70 %
2) Protein 10 – 15 %
3) Lemak 20 – 25 %
hasil yang baik. Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300 mg/hari,
diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh MUFA
Fatty Acid) dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat ± 25 g / hari,
aman dan dapat diterima untuk digunakan pasien diabetes termasuk yang
stress akut, kegiatan jasmani. Petunjuk Umum untuk Asupan Diet bagi
Diabetes:
makan.
16
2) Minum air dalam jumlah banyak, susu skim dan minuman berkalori
6) Jadikan nasi, roti, kentang, atau sereal sebagai menu utama setiap
makan.
buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll.
Jika terjadi penurunan kadar gula darah dengan gejala antara lain :
di ulu hati, dianjurkan untuk minum 1 gelas sirop atau makanlah 1-2
c. Olah raga
kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), merupakan salah satu pilar
atau jangan terlalu lama melakukan kegiatan yang kurang gerak seperti
menonton televisi.
a) Continous :
b) Rhytmical :
c) Interval :
d) Progresive :
menit.
e) Endurance
2) Modifikasi Senam
DM, seperti :
kepala.
dan paha.
depan badan.
f) Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah berolah raga
secara periodik.
berat badan.
a) Gula darah rendah jarang terjadi selama berolah raga dan karena
c) Olah raga sedang perlu dilakukan setiap hari. Olah raga berat
e) Pilihlah olah raga yang paling sesuai dengan kesehatan dan gaya
f) Manfaat olah raga akan hilang jika tidak berolah raga selama tiga
hari berturut-turut
g) Olah raga bisa meningkatkan nafsu makan dan berarti juga asupan
d. Pengobatan
dan angka kematian akibat komplikasi. Satu hal yang tidak boleh
secara agresif dan non prosedural adalah tidak benar (Irsyal, 2015).
berat, berat badan yang menurun cepat, insulin dapat segera diberikan.
pengaturan diet dan gerak badan barulah diberikan obat hipoglikemik oral.
mg sehari. Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan
insulin oleh sel beta pancreas, dan merupakan pilihan utama untuk
pasien dengan berat badan normal dan kurang. Namun masih boleh
sesudah makan.
2) Suntikan insulin
insulin)
paha, dining perut atau lengan. Ada tiga bentuk insulin yaitu :
Insulin jenis ini akan bekerja lebih kurang 18-26 jam, seperti
penyandang DM.19
1) Kendali Glikemik
diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang menjaga kadar glukosa plasma rata-rata
lebih tinggi dari pada biasa (puasa < 150mg/dL dan sesudah makan
b) Waktu
d) Perubahan hematokrit
e) Ketinggian
f) Suhu lingkungan
g) Hipotensi
h) Hipoksia
a) Glucose : Negatif
b) Billirubin : Negatif
e) pH : 4,6 – 8,0
h) Nitrit : Negatif
i) Blood : Negatif
j) Leukosit : Negatif
25
mencapai target tetap. Pada pasien yang terapinya belum berubah atau
dapat dijumpai pada lebih dari 30% specimen urin porsi pertama dari
dilakukan.
panjang.18
G. Pengetahuan
1. Pengertian
(4) Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
perilaku tersebut akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disadari
oleh pengetahuan.11
2. Tingkatan Pengetahuan
tingkat, yakni:
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya)
d. Analisis (Analysis)
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi
3. Pengukuran Pengetahuan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas.
menjadi dua kelompok jika yang diteliti masyarakat umum, yaitu sebagai
berikut :
29
H. Kerangka Teori
Faktor predisposisi :
o Pengetahuan
o Sikap
o Nilai-nilai budaya
o Umur
o Pendidikan
o Pekerjaan
Faktor pendukung :
o Ketersediaan sumber Perilaku
daya dan fasilitas Kesehatan
kesehatan
Faktor penguat :
o Tokoh masyarakat
o Petugas/Peran Kader
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2012)
30
I. Kerangka Konsep
Diet Pasien
Pengetahuan
Diabetes Mellitus
Gambar 2.2
J. Definisi Operasional
dengan desain cross sectional yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang
3. Populasi
4. Sampel
berikut :
31
32
N
n
1 N (d 2 )
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
50
n
1 50 (0,12 )
50
n 33
1 , 50
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1) Tidak kooperatif
3. Data Primer
untuk pertama kalinya. Pada penelitian ini, data primer diperoleh dengan
4. Data Sekunder
Dr. M. Zein Painan berupa, jumlah pasien dan data keadaan umum rumah
sakit.
makan pasien.
1. Editing
terhadap kuesioner yang telah diisi oleh responden. Semua kuesioner telah
2. Coding
3. Entry Data
Setelah semua data selesai diberi kode maka langkah selanjutnya peneliti
5. Cleaning Data
kembali data yang sudah di entry, apakah ada kesalahan atau tidak.
N. Analisis Data
A. Hasil
RSUD Dr. M. Zein Painan didirikan pada tahun 1930 dengan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Muhammad Zein Painan diangkat dari
nama seorang dokter pertama dan putera daerah Pesisir Selatan yang lahir
di Bayang.
2018 sebanyak 582 orang dengan rincian PNS sebanyak 316 orang, tenaga
kontrak BLUD 261 orang. Kewenangan RSUD Dr. M. Zein Painan dalam
35
36
2. Karakteristik Responden
Tabel. 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
di RSUD Dr. M. Zein Painan tahun 2019
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa lebih dari separoh (60,6%)
b. Umur Responden
Tabel. 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
di RSUD Dr. M. Zein Painan tahun 2019
No. Umur F %
1. 36-45 tahun 5 15,2
2. 46-55 tahun 8 24,2
3. > 56 tahun 20 60,6
Jumlah 33 100,0
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa lebih dari separoh (60,6%)
c. Pendidikan Responden
Tabel. 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
di RSUD Dr. M. Zein Painan tahun 2019
No. Pendidikan F %
1. Tidak tamat SD 6 18,2
2. SD 3 9,1
3. SMP 8 24,2
4. SMA 15 45,5
5. Perguruan Tinggi 1 3,0
Jumlah 33 100,0
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kurang dari separoh
d. Status Pekerjaan
Tabel. 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
di RSUD Dr. M. Zein Painan tahun 2019
No. Pekerjaan f %
1. Bekerja 14 42,4
2. Tidak Bekerja 19 57,6
Jumlah 33 100,0
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa lebih dari separoh (57,6%)
3. Pengetahuan
responden tentang diet diabetes mellitus dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Tentang Diet Diabetes Mellitus di RSUD Dr. M. Zein
Painan Tahun 2019
No. Pengetahuan f %
1. Tinggi 1 3,0
2. Sedang 18 54,5
3. Rendah 14 42,4
Jumlah 33 100,0
B. Pembahasan
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa lebih dari separoh (54,5%)
makan siang jam 13.00, maka penderita DM dapat makan malam jam”, “Jika
penderita DM sarapan jam 06.30, maka jadwal makan malamnya adalah jam”,
dilakukan setiap”.
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah
ternyata perilaku yang didsari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
yang sangat penting untuk terbentuknya suatu tindakan, perilaku yang didasari
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari pengetahuan.
situasi baru.11
diet bisa saja dipengaruhi oleh seberapa sering melakukan konsultasi dengan
gizi yang baik dan sangat penting artinya bagi kesehatan dan kesejahteraan
bagi setiap orang. Setiap individu memiliki pola makan yang mengandung zat
gizi yang dapat digunakan oleh tubuh. Pengetahuan gizi dapat memegang
peranan penting terhadap tata cara penggunaan pangan dengan baik sehingga
akan mencapai kebutuhan gizi yang seimbang. Tingkat pengetahuan gizi ini
makanan yang umumnya dipandang lebih baik dan dapat diberikan sedini
mungkin.19
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
kelamin, umur, dan aktivitas fisik penderita diabetes melitus yang pada
darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Untuk itu perlu diberikan edukasi
diet pada penderita diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu tindakan
41
menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain,
sedekat mungkin dengan normal. Akan tetapi, kadar gula darah yang benar-
benar normal sulit untuk dipertahankan. Hal ini disebabkan karena pasien
42
degeneratif yang sangat terkait pola makan. Pola makan merupakan gambaran
dimakan tiap hari oleh seseorang. Gaya hidup perkotaan dengan pola diit yang
pada dari tahun 2006 sampai 2011 lalu membuktikan bahwa peningkatan
berbanding lurus.13
Diabetes melitus tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan
memiliki tingkat pengetahuan rendah memiliki pola makan yang kurang baik,
hal ini disebabkan karena penderita DM tidak tidak mendapatkan edukasi diet
pola makan yang baik disebabkan karena sudah lama terdiagnosa sehingga
informasi dari berbagai sumber lain selain tenaga kesehatan seperti dari
edukasi secara terstruktur dari rumah sakit jarang dilakukan. Informasi yang
tepat, didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang mampu
diabetes melitus akan berpengaruh terhadap sikap yang dimiliki oleh penderita
diabetes melitus untuk melakukan diet diabetes melitus sebagai salah satu cara
untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Tanpa adanya pengetahuan ini,
penderita penderita diabetes melitus akan malas dan enggan untuk patuh
Hal ini menjadikan sering atau tidaknya menerima edukasi tentang diet DM
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa kurang dari separoh (42,4%) pasien poli rawat jalan
B. Saran
makan yang benar menurut 3 J yaitu jenis, jumlah dan jadwal yang
45
46
diabetes mellitus mengenai diet agar dapat memberi perhatian dan dan
2. Budiyanto, 2012. Gizi dan kesehatan. Malang: UMM Press, hlm. 119-133
6. Dinkes Sumbar, 2017. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Barat tahun 2017.
Padang. Dinkes.
8. Astuti, 2014. Efikasi Diri Dan Manajemen Diri pada Pasien Diabetes Tipe 2.
Tesis. Universitas Sumatera Utara.
10. Beckerle & Lavin, 2013. Association of self-efficacy and self-care with
glycemic control in diabetes. Diabetes Spectrum, 26(3), 172–178.
doi:10.2337/diaspect.26.3.172.
11. Notatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
13. Suyono, 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran dan Mekanisme Mekanisme.
Penyakit. Jakarta: EGC
14. Newsroom, 2008. Diagnosa dan Medis Diabetes Melitus. Diambil dari :
http//diagnosa%20DM/agromedia.net.html.
15. Rasdianah, 2016. Faktor risiko kejadian diabetes melitus tipe 2 pasien. Jakarta
16. Sudoyo, 2010. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II edisi V. Jakarta: Interna
Publishing
17. Ndraha, 2014. Diabetes Melitus Tipe II dan Tatalaksana Terkini. Medicinus 9.
27:3-5
19. Irsyal, 2015. Pilar penting pengelolaan diabetes melitus. Jurnal Penelitian
20. Waspadji, 2017. Buku Ajar Penyakit Dalam: Kaki Diabetes, Jilid III, Edisi 4,
Jakarta: FK UI pp. 1961-62
23. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta