Anda di halaman 1dari 2

LK.C1.

16 Konveksi

1) Tujuan
a. Menyelidiki terjadinya perpindahan kalor secara Konveksi pada air
b. Menyelidiki terjadinya perpindahan kalor secara Konveksi pada udara

2) Alat dan Bahan


 Gelas beker
 Pembakar spritus dan korek api
 Kertas
 Serbuk gergaji
 Satu set alat konveksi udara
 Kasa dan kaki tiga
 Lilin
 Air

3) Langkah Kerja
1. Ambillah gelas beker, isilah dengan
air sampai hampir penuh.
2. Masukkan serbuk gergaji
3. Panaskan air dalam gelas beker
tersebut tepat pada bagian kanan
bawah dengan menggunakan
pemanas spirtus.

4) Pengamatan
Setelah beberapa menit amati apa yang terjadi dengan serbuk gergaji?
Jelaskan Mengapa demikian!
Hasil pengamatan

Sebelum dipanaskan Mulai dipanaskan

Sebelum dipanaskan serbuk gergaji Pada suhu sekitar 40°Cserbuk


ada yang di dasar gelas dan ada gergaji tersebut mulai bergerak
pula yang terapung berputar-putar yang tadi
terapung mulai melayang yang
tadinya mengendap juga mulai
bergerak ke atas.
Pada suhu 80°C pergerakan
serbuk gergaji semakin cepat

Karena saat di panaskan lama kelamaan air menjadi panas maka serbuk gergaji
Di dalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas
Berputar terus. Serbuk gergaji berputar karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.
Suhu air yang semakin naik membuat partikel air bergerak dari situlah serbuk gergaji ikut bergerak Bersama
partikel air.

5) Kesimpulan
Dari percobaan di simpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa konveksi
Yaitu perpindahan kalor karena perbedaan massa jenis antara bagian zat cair yang panas
Dengan bagian zat cair yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji yang bergerak
Naik dari bawah ke atas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.

6) Kegiatan berikutnya

a. Letakkan kertas berasap di atas cerobong yang di bawahnya tidak ada

lilinnya (cerobong B). Amati aliran asap yang terjadi.


b. Jelaskan jalannya konveksi kalor dari percobaanmu dengan

menggunakan cerobong asap!

Hasil pengamatan dan pembahasan

1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi
tetapi tidak mengalir ke cerobong B, bahkan mengalir balik keluar lewat
cerobong A
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong B.
hal ini terjadi karena nyala lilin menyebabkan suhu didalam konveksi panas
sehingga tekanan udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong B
3. Terjadinya peristiwa konveksi karena proses pembakaran yang terjadi dalam ruangan
menyebabkan udara bertekanan tinggi sehingga mendorong asap keluar melalui
cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan yang telah di lakukan yakni
ketika asap dimasukkan melalui cerobong A, kemudian suhu dalam kotak konveksi
menjadi panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan
mendorong atau mengalirkan asap keluar melalui cerobong B.
4. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor atau panas yang
Berguna untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara menjadi bertekanan tinggi yang
Mampu mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

7) Kesimpulan

Konveksi adalah perpindahan kalor atau panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena

Perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan molekul

Atau partikel zat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai