Anda di halaman 1dari 19

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

KEBINEKAAN INDONESIA

1. INFORMASI INTI
A. IDENTITAS SEKOLAH

Nama : WITONO
Institusi : SMP NEGERI 1 TEMBELANG
Tahun : 2022 / 2023
Jenjang : SMP
Kelas Semester : VII / GENAP
Alokasi Waktu : 10 X PERTEMUAN (30 MENIT)
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik mengetahui keragaman gender, suku dan budaya di
Indonesia
2. Peserta didik mengetahui keragaman agama, ras dan antargolongan di Indonesia
3. Peserta didik mengetahui nilai kebinekaan Indonesia sesuai tingkatnya
C. PROPFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bernalar kritis
2. Kreatif
3. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
D. SARANA DAN PRASARANA
1. Laptop
2. LCD atau TV LED
3. Akses internet dan perangkatya
4. Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
• Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
• Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya
misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang
percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
• Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan adalah tatap muka, dengan metode kontekstual, diskusi
kelompok, telaah tokoh, dan bermain peran yang disesuaikan dengan materi ajar.
2. KOMPETENSI INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan keragaman gender, suku dan budaya di
Indonesia
2. Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan keragaman agama, ras dan antargolongan
di Indonesia
3. Peserta didik berkontribusi menjaga nilai kebinekaan Indonesia sesuai tingkatnya
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan bangsa Indonesia, dalam buku Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012 : 196) dimana dalam buku tersebut mengutip pendapat
SUHADI SIGIT menyatakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam kitab Sutasoma
yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abab XIV dimana kerajaan Majapahit, dalam kitab tersebut Mpu
Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinneki rakwa ring apan kena
parwanosen, mangkang jinatwa kalawan siwatatwa tunggal, Bhinneka tungaal ika tan hana dharma
mangrwa (Bahwa agama Budha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai nilai
kebenaran Jina (budha) dan Siwa adalah tunggal, terpecah belah, tetapi satu jua artinya tak ada dharma
yang mendua. Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti bhinneka
(beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu itu. Kata – kata tersebut dapat pula diartikan :
berbeda – beda tetapi tetap satu, atau walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku
bangsa, adat – istiadat, ras dan agama yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan satu
persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaaan dalam berbagai
bidang.
C. PERTANYAAN PEMATIK
1. Apa yang kalian ketahui tentang Bhinneka Tunggal Ika ?
2. Apa yang kalian ketahui tentang gender ?
3. Kebhinekaan pasti ada keberagaman, apa yang kamu ketahui tentang keberagaman ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. KEBERAGAMAN GENDER
Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Melakukan pembiasaan
3. Meminta seorang siswa memimpin doa.
4. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
5. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
6. Mengajak menyanyi lagu Dari Sabang sampai Merauke
7. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
8. Meminta siswa menjawab pertanyaan pematik

Inti 1. Meminta siswa menjelaskan ulang soal kesatuan Indonesia


2. Menunjukkan peta konsep terkait dengan keragaman gender
3. Meminta siswa membaca kisah apersepsi tentang dua ruamah ibadah
37 (masjid dan gereja) yang bergandengan dan menanyakan apa maknanya
dalam kebinekaan Indonesia
4. Meminta siswa menjelaskan pengertian dan kesetaraan gender yang telah
dipelajarinya dan menunjukkan contoh yang mereka pahami
5. Meminta siswa menjelaskan upaya membangun kesadaran gender dan
mendiskusikannya
6. Merangkum dan menjelaskan lebih lanjut keragaman gender
7. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa
manfaatnya bagiku/siswa) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa mencari informasi tentang sosok RA. Kartini untuk
pembelajaran berikutnya
3. Bersama menyerukan yel, dan salam penutup.
38 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan
mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Meminta siswa membentuk kelompok masing-masing 5 siswa.
2. Meminta setiap kelompok mendiskusikan peran RA Kartini bagi
keragaman gender.
3. Meminta setiap kelompok mendiskusikan
bagaimana cara menguatkan kesadaran gender, dan menuliskannya di
kertas.
4. Meminta setiap kelompok bergiliran
mempresentasikan hasil diskusinya tersebut di depan kelas.
5. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari
itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang
didapatkannya.
2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari Subbab
Keragaman Suku untuk pembelajaran lebih lanjut.
3. Bersama menyerukan yel, dan salam penutup.
4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

2. KERAGAMAN SUKU
Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya
dan mengklarifikasinya.
7. Mengajak menyanyi lagu Satu Nusa Satu Bangsa.
Inti 1. Menunjukkan Pemetaan Pikiran terkait keragaman suku.
2. Meminta siswa menjelaskan suku-suku yang ada di
Papua dan Maluku, lalu mendiskusikannya.
3. Meminta siswa menjelaskan suku-suku yang ada di Bali
39
dan Nusa Tenggara, lalu mendiskusikannya.
4. Meminta siswa menjelaskan suku-suku di Sulawesi dan
mendiskusikannya.
5. Meminta siswa menjelaskan suku-suku di Kalimantan,
lalu mendiskusikannya.
6. Merangkum dan menjelaskan tentang keragaman suku di Papua &
Maluku, Bali & Nusa Tenggara, Sulawesi, serta Kalimantan tersebut.
7. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa
manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa mempelajari lebih lanjut soal Keragaman Suku.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya
dan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Meminta siswa menjelaskan suku-suku di Jawa dan mendiskusikannya
40 2. Meminta siswa menjelaskan suku-suku di Sumatra dan mendiskusikannya
3. Meminta siswa mengidentifikasi suku asal temantemannya di sekolah
4. Merangkum dan menjelaskan keragaman suku di Indonesia.
5. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Berinteraksi sebentar dengan 2-3 siswa.
4. Mengecek dan mengondisikan suasana kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelum
3. KERAGAMAN BUDAYA
Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya
dan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Menunjukkan Pemetaan Pikiran terkait keragaman budaya.
2. Meminta siswa menjelaskan tentang ragam lagu dan
alat musik tradisional dan mendiskusikannya.
41 3. Meminta siswa menjekaskan tentang ragam tari daerah
dan mendiskusikannya.
4. Meminta siswa menjelaskan tentang ragam tradisi dan
upacara dan mendiskusikannya.
5. Meminta siswa menjelaskan ragam rumah dan
kampung adat dan mendiskusikannya.
6. Merangkum dan menjelaskan seluruh keragaman budaya di Indonesia.
7. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa
manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa mempelajari lagu-lagu daerah serta tari tradisional.
3. Meneruskan bersama yel PPKn dan salam penutup.
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya
dan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Meminta siswa membentuk kelompok masing-masing sekitar 5 siswa, dan
menamai kelompoknya dengan nama pahlawan.
2. Meminta setiap kelompok berdiskusi memilih satu lagu daerah dan satu
42 tarian tradisional yang paling disenangi di kelompok masing-masing.
3. Meminta setiap kelompok bergiliran maju ke depan kelas, menyanyikan
lagu daerah serta memeragakan tari tradisional pilihannya.
4. Menanggapi dan mengapresiasi partisipasi setiap kelompok.
5. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa
manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari Subbab Keragaman
Agama.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.
4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.
4. KERAGAMAN AGAMA
Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan
mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Menunjukkan dan menjelaskan Pemetaan Pikiran terkait keragaman
agama di Indonesia.
2. Meminta siswa Muslim menjelaskan keyakinan dan
sejarah agama Islam dan mendiskusikannya.
43
3. Meminta siswa Nasrani menjelaskan keyakinan agama
Kristen Protestan dan Katolik dan mendiskusikannya.
4. Meminta siswa Hindu/Buddha/Konghucu menjelaskan keyakinan agama
Hindu, Buddha, dan Konghuchu serta mendiskusikannya.
5. Mengklarifikasi penjelasan siswa dan menegaskan
keharusan hidup rukun antarpemeluk agama.
6. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari
itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa mempelajari cerita/kisah keagamaan
yang mengesankan.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya
dan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Meminta beberapa siswa bergantian maju ke depan
kelas menceritakan kisah keagamaan yang berkesan baginya.
2. Meminta setiap siswa menuliskan pendapatnya
bagaimana menjaga kerukunan beragama.
44
3. Meminta siswa mendiskusikan dengan teman sebangku
tentang upaya menjaga kerukunan beragama tersebut.
4. Meminta beberapa siswa bergantian maju
menyampaikan pendapatnya dalam menjaga kerukunan beragam tersebut.
5. Menanggapi dan mengapresiasi partisipasi para siswa.
6. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari
itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa mempelajari Subbab Keragaman Ras
dan Antargolongan untuk pembelajaran selanjutnya.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.
4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.
5. KERAGAMAN RAS DAN ANTARGOLONGAN
Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran
sebelumnya dan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Menunjukkan dan menjelaskan Pemetaan Pikiran
terkait keragaman agama.
2. Meminta siswa menjelaskan keragaman ras dan
mendiskusikannya.
45
3. Meminta siswa menjelaskan keragaman
antargolongan dan mendiskusikannya.
4. Meminta siswa menjelaskan kelompok-kelompok
hobi sebagai bagian dari keragaman antargolongan.
5. Merangkum dan menjelaskan secara menyeluruh
keragaman ras dan antargolongan.
6. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari
itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa mempelajari Subbab Menjaga Nilai
Penting Kebinekaan di rumah.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

6. KERAGAMAN AGAMA
Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya
dan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Menunjukkan dan menjelaskan Pemetaan Pikiran
terkait keragaman ras dan antargolongan.
2. Meminta siswa menjelaskan nilai penting
kebinekaan dan mendiskusikannya.
3. Meminta siswa menjelaskan tentang menjaga
46
kebinekaan dan mendiskusikannya.
4. Meminta siswa membaca refleksi kebinekaan Indonesia.
5. Meminta beberapa siswa bergantian maju ke depan
kelas menyampaikan pandangannya yang tentang menjaga kebinekaan.
6. Merangkum dan menjelaskan secara menyeluruh
amendemen UUD 1945.
7. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran
hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa membaca kembali materi
refleksi Kebinekaan Indonesia di rumah.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.
4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.
7. REFLEKSI DAN UJI KOMPETENSI
Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya
dan mengklarifikasinya.
7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Meminta siswa membaca kembali Refleksi Kebinekaan Indonesia.
2. Menunjuk 2–3 siswa menyatakan pandangannya terhadap refleksi tersebut.
3. Meminta siswa menuliskan hobi utama dan dua hobi
lainnya, serta apa cita-citanya terkait hobi tersebut.
4. Meminta siswa mendiskusikan hobi dan cita-citanya
terkait hobi itu dengan teman sebangku.
5. Membentuk kelompok dengan teman-teman
yang memiliki hobi yang sama atau serupa, dan
mendiskusikan bagaimana mengelola hobi tersebut.
47 6. Meminta wakil kelompok bergiliran maju ke depan
kelas, menjelaskan hasil diskusi kelompoknya.
7. Meminta siswa membentuk kelompok baru
beranggotakan 7 siswa, masing-masing seperti
mewakili dari Papua, Maluku, Nusa Tenggara,
Sulawesi, Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
8. Meminta setiap kelompok bergantian, masingmasing menyeru “Aku
Papua”, “Aku Maluku”, “Aku
Nusa Tenggara”, “Aku Sulawesi”, “Aku Kalimantan”,
“Aku Jawa” dan “Aku Sumatra”, lalu bersama-sama meneriakkan “Aku
Indonesia.”
9. Mengapresiasi partisipasi para siswa.
10. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari
itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.
2. Meminta siswa mempelajari materi Penilaian/Uji
Kompetensi Kebinekaan Indonesia.
3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.
Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.
Inti 1. Meminta siswa menuliskan jawaban tiga pertanyaan
48 yang tersebut dalam Penilaian Kompetensi tentang
Kebinekaan Indonesia di buku PPKn Kelas VII.
2. Meminta siswa mengumpulkan kertas jawaban tersebut.
3. Membuat penilaian terhadap siswa.
Penutup 1. Meminta siswa mempelajari lebih dulu Bab Menghargai
Lingkungan dan Budaya Lokal.
2. Menyerukan bersama yel PPKn, dan salam penutup.

Salah satu contoh refleksi atas pembelajaran kebinekaan Indonesia adalah sebagai berikut :
Salah satu ciri bangsa Indonesia adalah keragaman atau kebinekaannya. Ada ratusan suku bangsa
dengan bahasa serta budayanya masing-masing. Terdapat beraneka agama dan keyakinan, selain tentu
saja keragaman ras serta gender. Semuanya bersatu membentuk bangsa Indonesia sebagai salah satu
bangsa paling berbineka di dunia. Kesadaran keragaman itu perlu dimiliki oleh semua. Hal itu dapat
dimulai dari kesadaran dari kesadaran gender. Sesudahnya dapat mendalami keragaman suku dan
budaya, keragaman agama, ras, serta antargolongan. Kesadaran tersebut akan memperkuat bangsa
karena dapat saling menguatkan. Sebaliknya menolak dan menutup diri terhadap suku, budaya,
pemeluk agama, hingga ras dan golongan lain hanya akan membuat masyarakat sulit berkembang
karena akan saling melemahkan. Karena itu, sudahkah kalian berteman dan bekerja sama dengan
kawan yang berbeda gender, suku, agama, maupun golongannya?

Adapun materi uji kompetensi tentang Kebinekaan Indonesia ini adalah sebagaimana di bawah ini:
1. Selama ini ada anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan. Karena itu dalam
memilih pimpinan seperti ketua kelas, ketua kelompok, kepala desa, hingga kepala daerah dan kepala
negara sering mementingkan yang laki-laki, walaupun ada perempuan yang baik untuk menjadi
pemimpin. Ada yang menggunakan ayat agama yang menyebutkan ‘laki-laki itu pemimpin perempuan’
sebagai alasan, walaupun ada ayat yang juga sangat jelas bahwa ‘yang paling mulia di sisi Tuhan
adalah yang bertakwa’ baik perempuan atau laki-laki. Bagaimana pandangan kalian tentang itu? Lalu
bagaimana caranya meningkatkan kesadaran gender ?
2. Ada orang-orang di beberapa daerah yang mengajak warga setempat untuk menolak pendatang,
seolah-olah Tuhan menciptakan bumi ini hanya mereka sendiri. Padahal banyak warga pendatang
telah berjasa untuk ikut memajukan daerah tersebut baik secara sosial seperti di bidang pendidikan
dan kesehatan, serta pembangunan dan ekonomi. Bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa
beragamnya warga termasuk para pendatang akan membuat daerah tersebut maju, sedangkan
menolak keragaman penduduk akan membuat suatu daerah akan terus terbelakang ?
3. Setiap umat beragama harus sangat yakin dengan ajaran agamanya masing-masing. Namun setiap
pemeluk suatu agama juga harus menghormati pemeluk agama lain karena agama juga
mengajarkan bahwa ‘bagiku agamaku, dan bagimu agamamu’. Bagaimana kalian menjalankan dua
prinsip itu ?

REFLEKSI GURU
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Kebinekaan Indonesia bagi siswa, apakah saya sebagai guru
sudah:
a. Konsisten memberi keteladanan pada siswa dalam sikap dan perilaku sehari-hari secara baik?
(Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
b. Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru, melainkan berpusat pada siswa
secara baik? (Sangat baik/baik/ sedang/kurang baik)
c. Menggunakan pembelajaran secara konstektual secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik?)
d. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada Menghargai Lingkungan dan
Budaya Lokal mendatang?

E. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap setiap semester
Nilai (A, B, C, D)
No Nama Spiritual Intelektual Fisikal Emosi Rata - Catatan
Mental Sosial Rata
2. Penilaian Ketrampilan
Nama Peserta Didik : ……………………….
Pertemuan dan nilai (A, B, C, D)
No Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst Rata - rata
1 Mampu menyampaikan hasil
diskusi kelompok secara
tegas dan lugas
2 Mampu mengkomunikasikan
ide dan gagasan dengan
terarah dan sistematis
3 Mampu merespons per
tanyaan yang pada sesi
diskusi
… ……….
Nilai Akhir

3. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam memahami materi yang
dipelajari dalam setiap pertemuan, seperti yang tersebut dalam bagian uji kompetensi. Guru dapat
menilai dari setiap aktivitas dalam pembelajaran. Guru dapat menilai kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan atau menganalisa persoalan. Guru dapat memberi skor pada setiap tugas dan
keaktifan siswa dalam menjawab dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan
secara kuantitatif dengan rentang 0–100.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar
mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai
diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.
Materi Pengayaan untuk Peserta didik yang Tuntas Belajar
Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya
Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi kunci dari berbagai sumber dan
mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan
kelas
Materi untuk Peserta didik dengan Hambatan Belajar
Mengulang materi kunci di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas
Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan
3. LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(KESETARAAN GENDER)

Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :

Ibu ROKANAH adalah seorang ibu rumah tangga, beliau mempunyai profesi sebagai tukang becak
untuk membantu perekonomian keluarganya, karena suaminya tidak bisa bekerja karena penyakitnya,
bagaimankah pandanganmu tentang Ibu ROKANAH yang seorang wanita menjadi tukang becak

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Kesetaraan Gender : Bukan tentang Laki-Laki ataupun Perempuan


July 14, 2021 No Comments
Dewasa ini, semakin marak isu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan atau lebih populernya
dikenal dengan kesetaraan gender. Isu ini jika dikulik lebih dalam akan mengkerucut menjadi
permasalahan ketimpangan keadaan dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Permasalahan ini
muncul ketika perempuan memiliki kesempatan yang terbatas apabila dibandingkan dengan laki-laki
yang memiliki kesempatan yang luas terkait program dan aktivitas yang ada di masyarakat.

Deskriminasi akan hal gender di berbagai wilayah memiliki sifat dan tingkat yang beragam.
Gender sendiri jika diartikan adalah pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat. Tidak hanya itu, peran gender terbagi menjadi peran produktif,
peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan. Ada perbedaan mencolok yang sudah lama
dikaitkan dengan seperangkat tuntuan sosial tentang kepantasan dalam berperilaku, dan pada gilirannya
hak-hak, sumber daya, dan kuasa. Terdapat pengelompokan sosial yang menentukan jalan hidup
seseorang dan partisipasinya dalam kehidupan bermasyarakat maupun kegiatan ekonomi. Misalkan
saja, dalam sebuah keluarga, pihak ibu memainkan peran dalam mengasuh anak, sedangkan pihak ayah
memainkan peran untuk bekerja. Kondisi seperti ini terkadang bisa berubah secara drastis apabila
terjadi perubahan kebijakan dan masalah ekonomi.

Data yang ada menujukkan bahwa perempuan secara konsisten berada pada posisi yang lebih
dirugikan, misalkan saja tentang hal kesenjangan gender di pasar kerja dimana adanya segmentasi jenis
kelamin angkatan kerja, ada juga kekerasan fisik dimana mereka mendapat kekerasan dalam rumah
tangga, perdangan perempuan, bahkan mendapat catcalling di tempat umum . Pihak perempuan
menjadi penanggung paling berat akibat ketidaksetaraan yang terjadi, namun pada dasarnya
ketidaksetaraan itu merugikan semua orang. Oleh sebab itu, kesetaraan gender merupakan persoalan
pokok suatu tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri.

Pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2035 merupakan masa dimana Indonesia mengalami
bonus demografi diaman jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (>64 tahun), menurut Badan pusat Statistik (BPS).
Persiapan yang bisa dilakuakn adalah dengan kesetaraan gender. Hal ini bertujuan agar perempuan
dan laki-laki memperoleh akses yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan, seperti
proses pengambilan keputusan, memiliki kontrol yang sama dalam pembangunan, dan memperoleh
manfaat yang sama dari pembangunan. Dengan adanya kesetaraan gender ini dapat menjadi strategi
pembangunan dalam rangka memberdayakan masyarakat, baik laki-laki ataupun perempuan untuk
keluar dari rantai kemiskinan ataupun untuk meningktakan taraf hidup mereka

Kesetaraan gender sendiri tidak melulu dipandang sebagai hak dan kewajiban yang sama tanpa
adanya pertimbangan. Mengingat bahwa isu yang muncul mengenai isu kesetraan gender diartikan
menjadi segala sesuatu, baik itu hak maupun kewajiban, mutlak sama dengan laki-laki. Pihak
perempuan pastinya tidak akan bisa menanggung tanggung jawab laki-laki, maupun sebaliknya. Maka
dari itu, perlu adanya pembangunan yang berkelanjutan yang setiap butir tujuannya tidak lupa
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdaayaan
perempuan sehingga perempuan mendapatkan kedudukan yang layak bukan karena rasa iba, tetapi
kerja keras memberi pengaruh terhadap sekitarnya.

C. Glosarium

Apatis : Apatis adalah istilah psikologi untuk keadaan cuek atau acuh tak acuh; di mana
seseorang tidak tanggap atau "cuek" terhadap aspek emosional, sosial, atau
kehidupan fisik
Google form : merupakan salah satu aplikasi Fomulir online yang diberikan oleh Google
Secara gratis dan realtime
Tutor sebaya : kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang siswa kepada siswa lainnya
Amandemen : Usul perubahan undang – undang
Apresiasi : Penilaian (penghargaan) pada sesuatu
Bhieneka : Beragam; beraneka ragam
Fasilitas : Sarana untuk melancarkan kemerdekaan
Gender : Jenis kelamin
Hidroponik : Cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah
Holistik (holistis) : Berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagai satu kesatuan lebih dari
sekadar kumpulan bagian
Inspirasi : Ilham
Intelektual : Cerdas, berakal, berpikiran jernih bardasarkan ilmu pengetahuan
Karakter : Sifat – sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain, tabiat, watak
Karakteristik : Mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
Konstitusi : Segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan (undang – undang dasar
dan sebagainya)
Kuliner : Berhubungan dengan masak memasak
Nekara : Gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan orang menari (perahu, topeng,
dan sebagainya) peninggalan dari zaman perunggu
Norma : Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat
Renaisans : Masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern di Eropa (abad ke 14 –
ke 17) yang ditandai oleh perhatian kembali kepada kesusastraan klasik,
berkembangnya kesenian dan kesusastraan baru dan tumbuhnya ilmu
pengetahuan
Republik : Bentuk pemerintahan yang berkedaulatan rakyat dan dikepalai oleh seorang
presiden
Romusa : Orang – orang yang dipaksa bekerja berat pada zaman kependudukan Jepang,
pekerja paksa
Sekuler : Bersifat duniawi atau kebendaan (bukan bersifat keagamaan atau
kerohaniawan)
Simbolik (simbolis) : Sebagai lambang, menjadi lambang, mengenai lambang
Sistematika : Pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan)
Sosial : Berkenaan dengan masyarakat
Susila : Baik budi bahasanya, beradab, sopan
Talenta : Pembawaan seseorang sejak lahir, bakat

D. Daftar Pustaka
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016
2. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia ,Sejarah Nasional Indonesia VI , Zaman Jepang dan
Zaman Republik, Balai Pustaka, 2010
3. Asshiddiqie, Jimly, (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid I.Jakarta: Mahkamah
Konstitusi RI.
4. Kansil, CST, dan Sr. Kansil, Christine. (1997). Hukum Tata Negara RI.Jakarta: Rineka Cipta.
5. Zainy Z, Hasan (1985). Pengantar Hukum Tata Negara. Bandung: Alumni.
6. Budiardjo, Miriam. (1983). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
7. Asshidiqie, Jimly. 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
8. Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Ki Hadjar Dewantara. Bagian Pertama: Pendidikan Yogyakara:
Universitas Sarjanawiyata. Tamansiswa dan Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa
9. Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna. Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
10. Pragiwaksono, Pandji. 2011. Nasionalisme. Kenali Indonesiamu, Temukan Passionmu, Berkaryalah
untuk Masa Depan Bangsamu. Yogyakarta: Penerbit Bentang
11. Soedjono, R.P., dkk. 2008. Sejarah Nasional Indonesia. Zaman Jepang dan Zaman Republik
Indonesia. Edisi Pemutakhiran. Jakarta: Balai Pustaka
12. Soesatyo, Bambang. 2020. Jurus 4 Pilar. Merangkul Melineal, Menjaga Suhu Politik. Jakarta: Balai
Pustaka
13. Sukarno, 2019. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Jakarta: Media Pressindo
14. Suyadi, 2018. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
15. Uchrowi, Zaim. 2013. Karakter Pancasila, Membangun Pribadi dan Bangsa Bermartabat. Jakarta:
Balai Pustaka
16. Yenny, Magfiroh. 2012. Holistic Character, Edusmart for Parenting and Teaching. Jakarta:
Matahari Edukasi Indonesia
17. UUD 1945. Amandemen dengan Kabinet Kerja Periode 2014 – 2019. Jakarta: Penerbit Huta
Publisher
Internet :
1. https://komunitasgurupkn.blogspot.com
2. Mulyana W. Kusumah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
3. Post-Reformasi Merekontruksi Semangat Pancasila dan Reformasi Berbasis Online (2019) karya
Cakti Indra Gunawan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Nilai Semangat Pendiri
Bangsa“.
4. https://duniapendidikan.co.id/tujuan-norma/
5. Cecepgaos.com

Mengetahui, Jombang, 02 Januari 2023


Kepala SMPN 1 Tembelang, Guru Mata Pelajaran,

Drs. YUNIARDI NURROHMAD WITONO, S.Pd


Pembina TK I NIP. 19781010 201407 1 002
NIP. 19619640630 198803 1 008
LKPD PERTEMUAN 2 :
Lembar Kerja Siswa
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas : VII
Semester : Genap
Materi : Perumus Dasar Negara
Tujuan Pembelajara : Peserta didik menjelaskan, menyajikan laporan, dan menghargai proses
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
Indikator Capaian Tujuan Pembelajaran : Peserta didik menjelaskan proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar Negara
Petunjuk :
Sebelum mengerjakan Lembar Kerja, jangan lupa biasakan berdo’a terlebih dahulu, jaga
kebersihan dan kesehatan diri. Silahkan para siswa baca materi Bab I tentang “Dasar Negara
Pancasila” dari hal. 1 s.d. 23 buku Siswa PPKn terbitan Kemdikbud.
Jawablah isian dalam Tabel ini !

No NAMA PULAU KEADAAN WILAYAH

1 JAWA

2 SUMATERA

3 KALIMANTAN

4 SULAWESI

5 PAPUA DAN MALUKU

6 BALI DAN NUSA TENGGARA

Tanda tangan Tanda Tangan Nama Siswa dan Nilai Catatan Hasil
Guru Mata Orang Tua/Wali Kelas Kegiatan/
Pelajaran Umpan balik
SOAL URAIAN BAB 4 KELAS 7
1. Apa pengertian/definisi gender itu ?
2. Apa pengertian keragaman gender?
3. Di zaman pra tradisional, apakah tugas laki – laki dan perempuan ?
4. Di Indonesia pemerintah terus berusaha membangun kesadarran gender dimasyarakat dengan ….
5. berdasarkan survei tahun 2010, badan pusat statistik menyebut di Indonesia terdapat sebanyak ….
6. Apakah yang dimaksud dengan suku ?
7. Sebutkan suku – suku yang ada di Papua !
8. Sebutkan suku – suku yang ada di Maluku !
9. Sebutkan suku – suku yang ada di Sulawesi !
10. Sebutkan suku – suku yang ada di Kalimantan !
11. Sebutkan suku – suku yang ada di Jawa !
12. Sebutkan suku – suku yang ada di Sumatera !
13. sebutkan 4 lagu dari daerah Jawa !
14. Sebutkan 4 alat musik tradisional di Indonesia
15. Sebutkan 4 tari – tarian tradisional daerah di Indonesia
16. Sebutkan agama yang ada di Indonesia beserta tempat ibadahnya
17. Apa arti ras dalam bahasa Perancis
18. Apa pengertian Ras
19. Sebutkan ras yang ada di Indonesia
20. Agar seseorang atau kelompok orang bisa maju harus ….

1. Apakah arti gender itu ?


a. Jenis umur
b. Jenis kelamin
c. Berlaku bagi seluruh umat manusia di dunia
d. Perbedaan fisik
2. Apakah arti universal ?
a. Jenis umur
b. Jenis kelamin
c. Berlaku bagi seluruh umat manusia di dunia
d. Perbedaan fisik
3. Di masyarakat zaman pra tradisional, laki –laki umumnya bertugas ….
a. Menjaga hutan beserta isinya
b. Mencari makanan dengan berburu dan meramu
c. Mencari nafkah dengan bekerja
d. mengolah makanan dan menjaga anak – anak secara bersama – sama
4. Di masyarakat zaman pra tradisional, perempuan umumnya bertugas ….
a. Menjaga hutan beserta isinya
b. Mencari makanan dengan berburu dan meramu
c. Mencari nafkah dengan bekerja
d. mengolah makanan dan menjaga anak – anak secara bersama – sama
5. Tokoh kesetaraan gender adalah ….
a. R.A. Kartini
b. R.A. Kartinah
b. Diponegoro
c. Sultan Agung
6. Setiap manusia memiliki hak yang sama dihadapan Tuhan YME, maupun dihadapan hukum, tidak
ada satu kelompok manusia yang lebih mulia dibanding kelompok lainnya, kecuali ….
a. Kekayaan yang dimiliki oleh orang tersebut
b. Menyangkut ketaatannya pada Tuhan YME serta pada hukum yang berlaku
c. Kesungguhan umat manusia untuk bertobat dan tidak meakukan dosa
d. Menyangkut gaji perbulan yang diterima oleh pekerja
7. Di Indonesia, pemerintah juga terus berusaha membangun kesadaran gender di masyarakat dengan
cara ….
a. Membetuk Kementrian Pemberdayaan Perempuan
b. Membentuk pertahanan dan keamanan wanita
c. Membuat peraturan khusus untuk perempuan
d. Membuat pengaduan pada perempuan dan laki
8. Menurut survei badan pusat statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia mempunyai ……. Suku dan
sekurang – kurangnya …… suku bangsa di Indonesia
a. 1.250 suku dan 100 suku bangsa
b. 1.300 suku dan 200 suku bangsa
c. 1.340 suku dan 300 suku bangsa
d. 1.500 suku dan 400 suku bangsa
9. Apakah pengertian suku itu ?
a. Masyarakat yang memiliki budaya sendiri, berbeda dengan masyarakat lainnya
b. Masyarakat yang memiliki hukum sendiri, berbeda dengan masyarakat lainnya
c. Masyarakat yang memiliki pemimpin sendiri, berbeda dengan masyarakat lainnya
d. Masyarakat yang memiliki hak sendiri, berbeda dengan masyarakat lainnya
10. 1. Bahasa
2. adat istiadat
3. kebiasaan
4. Kelakuan
Dari pernyataan di atas yang bukan merupakan budaya yang dapat membedakan satu suku dengan
suku lainnya adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
11. 1. Suku Asmat
2. Suku bugis
3. Suku Osing
4. Suku Badui
Suku diatas yang merupakan suku terbesar di daerah Papua adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
12. 1. Suku Asmat
2. Suku bugis
3. Suku Osing
4. Suku Badui
Suku diatas yang merupakan suku yang ada di Jawa Timur Banyuwangi adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
13. 1. Suku Asmat
2. Suku bugis
3. Suku Osing
4. Suku Badui
Suku diatas yang merupakan suku yang ada di sulawesi adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
14. 1. Lagu Sinanggar Tulo
2. Lagu Kampung Nan Jauh di Mato
3. Lagu Tanduk Majeng
4. Lagu O Ina Ni Keke
Lagu daerah diatas yang merupakan lagu dari daerah Madura Jatim adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
15. 1. Lagu Sinanggar Tulo
2. Lagu Kampung Nan Jauh di Mato
3. Lagu Tanduk Majeng
4. Lagu O Ina Ni Keke
Lagu daerah diatas yang merupakan lagu dari daerah Minahasa adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
16. 1. Lagu Sinanggar Tulo
2. Lagu Kampung Nan Jauh di Mato
3. Lagu Tanduk Majeng
4. Lagu O Ina Ni Keke
Lagu daerah diatas yang merupakan lagu dari daerah Tapanuli adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
17. 1. Lagu Sinanggar Tulo
2. Lagu Kampung Nan Jauh di Mato
3. Lagu Tanduk Majeng
4. Lagu O Ina Ni Keke
Lagu daerah diatas yang merupakan lagu dari daerah Minang adalah ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
18. 1. Angklung
2. Kolintang
3. Sasando
4. Tifa
Alat musik dari daerah Sulawesi disebut ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
19. 1. Angklung
2. Kolintang
3. Sasando
4. Tifa
Alat musik dari daerah Jawa Barat disebut ….
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4
20. 1. Ras Mongoloid Melayu
2. Ras Kaukasoid
3. Ras Melanesoid Papua
4. Ras Negroid
Ras besar yang ada di Indonesia adalah ….
a. Nomor 1 dan 2
b. Nomor 3 dan 4
c. Nomor 1 dan 3
d. Nomor 2 dan 4
21. Sebutkan 4 tarian yang ada di negara Indonesia beserta asal daerahnya !
22. Sebutkan 6 agama yang ada di Indonesia beserta tempat ibadahnya !
23. Apakah Arti ras Itu ?
24. Bagaimanakah cara kita menjaga kebhinnekaan di Indonesia ?
25. Kelas 7A pada pagi itu yang berjumlah 32 anak pergi darmawisata ke pantai Pasir Putih
Tulungagung, di kelas 7A tidak semuanya Muslim, ada 6 anak non muslim. Separuh pejalanan ke
Tulungagung waktu menunjukkan jam 12 siang dan waktunya sholat dhuhur, bagaimanakah sikap
anak – anak non muslim seharusnya !

1b 11a
2c 12c
3b 13b
4d 14c
5a 15d
6b 16a
7a 17b
8c 18b
9a 19a
10d 20c

21. Tarian Tor Tor dari Batak, tari piring dari Minang, tari Jaipong dari Sunda, tari serimpi dari Jawa,
Tari Pendet dari Bali, Tari cakalele dari Maluku
22. Islam tempat ibadahnya masjid, Krisen Katolik dan kristen tempat ibadahnya gereja, Budha tempat
ibadahnya Wihara, Hindu tempat ibadahnya Pura, Konghucu tempat ibadanya klenteng
23. Ras adalah akar dari populasi atau kumpulan manusia berdasarkan genetika tubuh serta tampilan
fisiknya
24.Dengan cara menghargai, membangun hubungan, serta bekerjasama dengan orang lain atau
kelompok yang berbeda
25. Memberikan kesempatan pada anak – anak muslim untuk beribadah sesuai agama dan
kepercayaannya masing – masing

Anda mungkin juga menyukai