1109 2266 2 PB
1109 2266 2 PB
Abstract
This research aims to study the difference of hedonic consumption among syiah kuala
university students in term of gender and faculties. The technique sampling used were
purposive and quota sampling with 360 students consisted of 180 male and 180 female from 12
faculties. The data were collected using hedonic consumption scale constructed by researcher
based on Hirschman and Holbrook theory (1982). Coefisien reliability of this research was
(α)= 0,873. Hypothesis was tested by using Independent Sample T-Test which showed
significance value 0,000 (p<0,05) and One Way Anova which showed significance value 0,000
(p<0,05). Result shows that there was different hedonic consumption between male and female
students of Unsyiah in which female indicated higher hedonic consumption than male student.
Besides, students of dentistry faculty indicated higher hedonic consumption than the other
faculties.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan konsumsi hedonis pada mahasiswa Unsyiah
ditinjau dari jenis kelamin dan asal fakultas. Teknik pengambilan sampel adalah purposive dan
quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 360 mahasiswa yang terdiri dari 180 laki-laki
180 perempuan yang ada pada 12 fakultas. Teknik pengumpulan data menggunakan skala
konsumsi hedonis yang disusun oleh peneliti. Nilai koefisien reliabilitas penelitian ini adalah
(α) = 0,873. Uji hipotesis menggunakan Independent Sample T-Test yang menunjukkan nilai
signifikasi sebesar 0,000 (p<0,05) dan One Way Anova yang menunjukkan nilai signifikasi
sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsumsi
hedonis pada mahasiswa perempuan dan laki-laki dimana perempuan lebih tinggi konsumsi
hedonisnya dibandingkan laki-laki. Selain itu terdapat juga perbedaan konsumsi hedonis pada
mahasiswa berdasarkan asal fakultas di Unsyiah, yaitu mahasiswa fakultas kedokteran gigi
memiliki konsumsi hedonis yang tinggi dibandingkan mahasiswa pada fakultas lainnya.
Kata Kunci: konsumsi hedonis, mahasiswa, jenis kelamin, Universitas Syiah Kuala
179
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 179 - 190
180
Perbedaan Konsumsi Hedonis Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Asal Fakultas (Cut Aya R, Risana
Rachmatan)
181
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 179 - 190
182
Perbedaan Konsumsi Hedonis Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Asal Fakultas (Cut Aya R, Risana
Rachmatan)
183
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 179 - 190
184
Perbedaan Konsumsi Hedonis Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Asal Fakultas (Cut Aya R, Risana
Rachmatan)
185
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 179 - 190
186
Perbedaan Konsumsi Hedonis Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Asal Fakultas (Cut Aya R, Risana
Rachmatan)
kali perbulan, sedangkan 40,6%, dari perbedaan konsumsi hedonis antar fakultas
mahasiswa laki-laki melakukannya lebih ini dipengaruhi oleh budaya yang ada
dari 7 kali perbulan. Perbedaan aktivitas dalam lingkungan tersebut yang berbeda-
belanja ditunjukkan sebanyak 20% beda seperti gaya berbusana, perilaku,
mahasiswa perempuan dan 10% mahasiswa religiusitas dan gaya hidup .
laki-laki berbelanja sebanyak 4-6 kali Faktor lainnya yang membedakan
perbulan. Hasil penelitian ini menunjukkan konsumsi hedonis menurut Wuragian,
bahwa perempuan memiliki frekuensi Engka dan Sumual (2015) ialah perbedaan
belanja yang lebih tinggi dari laki-laki, status sosial ekonomi yang mampu dan
sesuai dengan pendapat Coley dan Burgess yang belum mampu atau antara daerah
(2003) yang menyatakan bahwa perempuan maju dengan daerah berkembang.
lebih sering berbelanja daripada laki-laki. Pengeluaran konsumsi masyarakat yang
Berdasarkan alasan melakukan belum mampu biasanya didominasi oleh
aktivitas konsumsi, mayoritas mahasiswa konsumsi kebutuhan pokok atau kebutuhan
perempuan beralasan untuk mencari primer (kebutuhan makanan), sedangkan
hiburan sebesar 54,4%, sedangkan pola konsumsi masyarakat yang sudah
mahasiswa laki-laki melakukan konsumsi mampu cenderung lebih banyak teralokasi
didominasi alasan untuk kebutuhan sebesar kedalam kebutuhan sekunder atau bahkan
57,2%. Hal ini menunjukkan perbedaan tersier (kebutuhan non makanan atau
motif antara laki-laki dan perempuan. hiburan).
Coley dan Burgerss (2003) menyatakan Kategorisasi berdasarkan fakultas
bahwa perempuan melakukan aktivitas didapatkan bahwa konsumsi hedonis yang
konsumsi untuk memperbaiki mood, tinggi terdapat pada mahasiswa FK sebesar
menghilangkan stres, dan segala alasan 6,6% dan 6,6% mahasiswa FKG;
berbelanja yang melibatkan afektif. Alasan Kemudian kategori konsumsi hedonis yang
yang dimiliki individu dalam melakukan sedang ditunjukkan pada mahasiswa FEB
aktivitas seperti meningkatkan semangat, sebesar 86,6%, disusul dengan mahasiswa
merasakan kebebasan, pemenuhan fantasi yang berasal dari FK dan FKG sama-sama
dan pelarian dari masalah merupakan sebanyak 76,6% mahasiswa, kemudian
indikasi dari konsumsi hedonis (Lim & 70% dari mahasiswa FT, 63,3% pada
Cyr, 2009). mahasiswa FH, 53,3% pada mahasiswa
Hipotesis kedua, dilakukan dengan FKH, 50% pada mahasiswa FP, 43,3%
uji statistik one way anova, hasil penelitian pada mahasiswa FKEP, 43,3% pada
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mahasiswa FKIP, 40% pada mahasiswa
konsumsi hedonis pada mahasiswa antar FMIPA, 30% pada mahasiswa FKP, dan
fakultas. Hal tersebut dibuktikan dengan 26,7% pada mahasiswa FISIP; Selebihnya
hasil uji statistik dari nilai signifikasi 73,3% mahasiswa FISIP, 70% mahasiswa
sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga dapat FKP, 60% mahasiswa FMIPA 56,7%
dikatakan bahwa hipotesis kedua dari mahasiswa FKEP, 56,7% mahasiswa FKIP,
penelitian ini diterima. Fakultas yang 50% mahasiswa FP, 46,7% mahasiswa
memiliki konsumsi hedonis yang tinggi FKH, 36,7% mahasiswa FH, 30%
diantaranya adalah FKG, diikuti oleh FK, mahasiswa FT, 16,7% mahasiswa FKG,
FEB, FT, FH, FKH, FKEP, FP, FMIPA, 16,7% mahasiswa FK dan 13,3%
FKIP, FISIP dan FKP. Menurut Guler mahasiswa FEB termasuk ke dalam
(2014) konsumsi individu dipengaruhi oleh kategori konsumsi hedonis yang rendah.
nilai-nilai yang dimilikinya, beberapa
individu melihat produk dengan simbol
yang berbeda terutama individu yang
tinggal di lingkungan yang materialistis,
187
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 179 - 190
188
Perbedaan Konsumsi Hedonis Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Asal Fakultas (Cut Aya R, Risana
Rachmatan)
189
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 179 - 190
190