Anda di halaman 1dari 8

INDOOR HOCKEY KNOWLEDGE

1). Luas Lapangan


 44m x 22m (Dibatasi balok di sisi samping batas lapangan)
 Balok dapat digunakan utk memantulkan bola / passing kpd rekan satu tim.
 Garis D (Circle) berdiameter 9m

2). Jumlah Pemain


 Tiap tim berjumlah 6 orang di dalam lapangan.
 Field Player & Goali

3). Perlatan
 Stick (Lebih tipis dan ringan dibanding stick Hockey Outdoor)
 Dianjurkan utk memakai Glove & Shin guard

4). Waktu pertandingan


 4 x 10mnt (istirahat 1mnt /Quarter)
 Istirahat selama 5mnt (antara Q2 & Q3)

5). Cara bermain


 Bola tidak boleh dipukul
 Hanya push dan slap
 Bola tidak boleh naik/diangkat,
kecuali bola shoot on goal
yg dilakukan di dalam circle.

6). Pergantian pemain


 Jumlah pemain cadangan ada 6 org
 Pergantian pemain dilakukan digaris
tengah yg telah ditandai.
HOCKEY
 

Arti olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga

rohani. Lalu apa fungsi aktivitas yang satu ini? Utamanya olahraga berfungsi untuk menyehatkan badan

dan memastikan organ tubuh masih sehat.

Hoki adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita dengan menggunakan alat

pemukul (stick) dan bola. Bentuk permainannya hampir sama dengan sepak bola.

Jenis permainan hoki sendiri dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :

1. Hoki lapangan (field hockey)

2. Hoki ruangan (indoor hockey)

3. Hoki es (ice hockey)

I. Sejarah Hockey

Para ahli sejarah menyebut, permainan hoki berasal dari Persia, karena olahraga yang mirip dengan

permainan yang dikenal sekarang sudah dimainkan sekitar 4000 tahun yang lalu. Ukiran-ukiran pada

gua di Beni Hassan di lembah Nill menggambarkan, berabad-abad yang lalu oleh orang-orang Mesir

bermain suatu permainan yang mirip hoki. Juga di Yunani sekitar 500 tahun sebelum Masehi.

 Perkumpulan hoki pertama berdiri di Blackhealth, London tahun 1861. Baru tahun 1900 peraturan-

peraturan mulai diseragamkan dan pada tahun 1908, hoki dipertandingkan dalam London games, Induk

organsiasi Hoki Internasional terbentuk di Paris pada tahun 1924 dengan nama Federation

Internationale de Hockey Surgazon , disingkat FIH.

SEJARAH HOCKEY INDONESIA

Sejarah hoki di indonesia, diukir oleh orang2 yg berkebangkasaan inggris dan belanda. Sedangkan

pelopor dr kalangan bangsa indonesia sangat terbatas yaitu kalangan pelajar sekolah guru lembaga di

bandung hollandsch inlandsche kweekschool (HIK) di bwh asuhan nederlandsbh indsche afdeling

theosofische world universiti (NIATWU). HIK hanya bertahan hidup sampai 1938,dan dihapus karena

kurang disenangi pemerintah belanda. Kebangkitan hoki kembali pada tahun 1939,atar prakarsa
iskandar simanjuntak yg mendirikan perkumpulan hoki andalas di medan, yg anggotanya terdiri dr guru2

dan siswa mulo joshua institut medan. Seiring dg proklamasi kemerdekaan repoblik indonesia, tahun 45

organisasi olahraga hoki pun di proklamirkan atas prakarsa tokoh olahraga, yaitu yaitu yusuf

ismail,padmo,sumasto,s. Asikin,mendirikan induk organisasi di indonesia dg nama persatuan hoki

seluruh indonesia yg disingkat PHSI. berbagai upaya telah di lalukan agar PHSI dapat berkiprah dlm

dunia internasional. PHSI pada tahun 1956 yg di wakili oleh eddy osman hadir dalam kongres FIH yang

diselenggarakan bertepatan dg penyelenggaraan olimpiade di melbourne australia memperjuangkan

agar PHSI masuk dan diterima menjadi anggota FIH. Perjuangan tersebut tidak sia2 karena kongres

FIH menerima dg baik PHSI menjadi anggotanya.hal ini membuka peluang bg PHSI untuk dpt berkiprah

secra internasional dg mengikuti kegiatan turnamen di luar negri. Tingkat asia, hoki mulai di

pertandingkan pd asia games II tahun 1954 di manila, sedangkan pada tingkat asia tenggara mulai

dipertandingan pada sea gamer VI tahun 1971 di kuala lumpur.gayung bersambut terus di gayungkan di

indonesia, pada PON II tahun 1951 olehraga hoki masuk cabang yang dipertandingkan.

SEJARAH HOCKEY 98

98 Hockey Club berdiri pada tanggal 2 maret 1989. Awalnya club ini adalah salah satu EXKUL (Extra

Kulikuler) di SMA 98 Kali Sari, Jakarta Timur. Yang dirintis oleh Bung Markiat and friends, termasuk di

dalamnya Bung Edison sebagai insan hoki bangsa ini yang dengan loyal membina, memasyarakatkan

dan membangun eksistensi hoki pada saat itu. Ekskul tersebut resmi dibuka oleh Ketua KONI Jakarta

Timur.

Seiring dengan perjalanan waktu, Ekskul ini pun berkembang menjadi sebuah club hoki amatir di luar

lingkungan sekolah, dibawah "payung" PHJ (Persatuan Hoki Jakarta) dengan mengikuti kegiatan-

kegiatan berupa LIGA HOKI JAKARTA (LIHOJA) dan Kejuaran di tingkat Nasional serta tournament2

antar Club seperti Holland Cup, ISCI, dll.

Hingga tahun saat ini sudah cukup banyak prestasi yang diukir oleh Club ini, Segudang Trophy telah

dibukukan dalam catatan sejarahnya. Predikat Juara tidak bisa lagi dihitung dengan jari tangan.

Kejuaran di tingkat pelajar pun kerap diikuti oleh Ekskul HOKI SMA 98 juga dengan segudang prestasi,

sebut saja di antaranya pada Invitasi Hoki Ruangan Antar Pelajar ISTN, Kejuaraan Hoki Ruangan Antar

Pelajar UNJ, Invitasi Hoki Ruangan STEI, UI, IHTB serta Kejurnas Hoki Junior, dll. Secara personal,

didikan club ini telah banyak "menelorkan" pemain-pemain muda yang ikut mengukir sejarah perjalanan
HOKI bangsa ini. Seperti menjadi pemain Daerah di tingkat PON sampai pemain Nasional yang bermain

di tingkat Inter-Regional, SEAGAMES dan ASEAN GAMES.

Tidak sedikit pula pelajar2 SMA 98 yang bernaung di bawah Ekskul/club ini mendapat beasiswa kuliah

di PERGURUAN TINGGI karena prestasi-prestasi individunya. Sudah cukup banyak juga yang main di

Perguruan Tinggi.

Dan satu hal penting lagi bahwa insan-insan hoki SMA 98 secara individu maupun kelompok (cell per

cell) dengan penuh moralitas,loyalitas, dan tanpa pamrih serta kecintaannya terhadap hoki, ikut

berperan secara inisyatif memasyarakatkan dan meningkatkan perkembangan HOKI di negeri ini.

Dengan bertambahnya komunitas2 hoki yang baru, sebut saja diantaranya UPN jogja, Univ. JAYABAYA

Jakarta, SMU 39 Cijantung, SMU 106 Gandaria, semua berkat keinginan para generasi 98 HC berbicara

"real dan action" yang konkret dalam memassalkan Cabang Olah Raga Hoki ini.

Pihak Sekolah dalam hal ini SMA/SMU 98 adalah institusi yang selalu memberikan dukungan penuh

atas keberlangsungan eksistensi ekskul/club ini termasuk di dalamnya para guru-guru yang juga setia

membina para siswa/i bimbinganya baik dalam hal akademik maupun ekstra kulikuler. Juga tidak

ketinggalan peran serta dari para orang tua murid dalam hal ini KOMITE SEKOLAH ikut serta

memberikan dukungan moril kepada anak2nya yang terlibat di dalam ekskul/club ini.

Catatan sejarah tersebut di atas menjadi landasan kuat sehingga bendera club ini masih berdiri tegak

dan berkibar sampai saat ini.


II. Lapangan

Datar, berlantaikan kayu atau bahan sintesis lain, seperti lazimnya suatu ruang olahraga.

Dapat pula digunakan tiap permukaan yang datar dan rata, seperti rumput, tanah, gravel,

aspal, semen, dsb.

Lapangan pesegi panjang dengan ukuran 39-44 meter dan lebar 18-22 meter.

Dapat juga dipakai lapangan yang sedikit lebih kecil dari ukuran minimal tersebut,

misalnya pelataran basket.

Lapangan dibatasi oleh garis dengan ketebalan 5 cm.

Lapangan dibagi dua sama besar oleh garis tengah sejajar garis gawang.

Lingkaran tembak bentuknya seperti pada hoki lapangan berjari-jari 9 meter.

Pada lapangan dengan lebar minimal, lingkaran tembak tidak bertemu dengan garis gawang,

tetapi dengan garis samping. Dalam hal ini, wilayah lingkaran tembak dibatasi oleh garis

lingkaran, garis samping dan garis gawang.

Garis samping adalah balok kayu berukuran 10 x 10 cm, dipasang dengan kecondongan ke

dalam 1 : 1.

Garis gawang tidak diberi balok.

kecondongan ke dalam tidak mutlak. Balok bisa di letakkan seperti apa adanya. Bila di

permukaan rumput, balok diganti dengan papan setinggi 20 cm.


Titik penalti berdiameter 10 cm, terletak 7 m tegak lurus di tengah garis gawang masing-masing.

Gawang berukuran lebar 3 m dan tinggi 2 m (ukuran dalam) sedangkan selebihnya sama dengan

gawang pada hoki lapangan.

Titik penjuru terletak pada garis gawang, di luar gawang dan berjarak 6 m dari tiang gawang

terdekat.

III. Perlengkapan Pemain

a. Kaos tim

b. Glove

c. Shin guard

d. Kaos kaki

e. Sepatu

f. Stik

g. Pelindung gigi 

Khusus untuk keeper :

i. Helm

ii. Neck guard

iii. Body protector

iv. Glove

v. Leg guard

vi. Kicker
IV. Tehnik Dasar

a. Push / Passing (tehnik mengoper bola anatar sesame pemain)

b. Receiving / Stop (tehnik menerima / menghentikan bola)

c. Drible (tehnik menggiring) 

V. Pelanggaran-pelanggaran

a. Foot (bola menyentuh bagian tubuh pemain)

b. Up (bola naik, kecuali dalam upaya mencetak gol dari dalam circle)

c. Hitting  (bola di pukul, bukan di push/dorong)

d. Back Stik (bola menyentuh bagian belakang stik)

e. Obstraction / Cross (gerakan menyilang dengan rekan se-tim pada saat membawa bola)

f. Wrong side (pemain bertahan dengan posisi di belakang lawan)

g. Blocking (memainkan bola menghadap pinggir lapangan/balok lebih dari 4 detik)

h. Three point/Tiga tumpu (memaikan bola saat jatuh/sambil menjatuhkan badan)

i. Over head stik (mengangkat stik diatas kepala lawan)

j. Line (memainkan bola akan tetapi kaki keluar dari garis samping)

k. Danger Through Pass  (saat berada di wilayah lawan mendorong bola sekencang2nya kearah circle

pd saat lawan      berjarak kurang dari 3 yard di hadapannya).

l. Body (menggunakan anggota tunuh untuk menghalangi lawan)


VI. Hukuman
a. Free push

Penguasaan sepenuhnya terhadap bola. Free push dilakukan pada tempat dimana pelanggaran terjadi.

b. Penalti corner

Terjadi karena pemain melakukan pelanggaran di area circlenya sendiri. Penalty corner dapat dilakukan

di atas garis pinggir gawang regu yang mendapat hukuman di sebelah mana (kanan/kiri) saja, namun

sekurang-kurangnya 2,75 m dari tiang gawang yang terdekat.

c. Penalti stroke

Penalty stroke diberikan disebabkan  kesalahan yang dilakukan dalam D atau striking circle bila seorang

pemain yang bertahan dengan jelas menghalangi sebuah bola yang akan masuk dengan cara yang

tidak dibenarkan. Penalty stroke dilakukan dari jarak 7,31 m dari depan gawang. Pemain-pemain

lainnya harus berada di belakang garis tengah lapangan. Bilamana penjaga gawang dapat menahan

bola maka regu yang bertahan diberikan free push di depan garis circle (max.50cm)

d. Hukuman Kartu

Kartu hijau      : pemain dikeluarkan selama 1 menit.

Kartu kuning   : pemain dikeluarkan selama ¼ waktu pertandingan.atau lebih

Kartu merah    : pemain dikeluarkan sampai akhir pertandingan.

e. Diskualifikasi

Apabila suatu tim sudah tidak bisa/mau mengikuti aturan-aturan yang berlaku pada sebuah

pertandingan ataupun kompetisi

Anda mungkin juga menyukai