Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISA PROGRAM PUSKESMAS PERUMNAS II

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor828/MENKES/SK/IX/2008, Usaha


Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor
dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat selanjutnya membentuk
perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Sekolah yang
dimaksud meliputi berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Yaitu TK/RA, SD/ MI/
Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/ SMK/ MA/ MAK/ Paket C, termasuk jalur
pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren (KemenKes, 2015).

Salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah
melalui pendidikan dan kesehatan, sehingga upaya ini paling tepat dilakukan melalui
institusi pendidikan. Kesehatan menjadi penting untuk dimiliki setiap orang agar
dapat melakukan aktifitas. Kesadaran akan pentingnya kesehatan perlu ditanamkan
sedini mungkin pada anak sekolah. Pemerintah memiliki peran dalam
mengupayakan kesehatan bagi anak sehingga dapat tercipta masyarakat sehat, salah
satunya pada masyarakat sekolah, melalui program promosi kesehatan sekolah atau
health promoting school (HPS) yang dilakukan dalam UKS. UKS mengupayakan
kesehatan melalui pemeliharaan, pelayanan, dan pendidikan (Aminah et al., 2022).

Seluruh lapisan masyarakat berhak hidup sehat dan mendapatkan pelayanan


kesehatan yang layak serta ikut berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.
Hidup sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai juga berhak
didapatkan oleh seluruh anak Indonesia ketika menempuh jenjang pendidikan,
mereka pun diharapkan ikut berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan. Untuk itu, salah satu bidang yang terpenting adalah bidang kesehatan
sekolah. Kondisi lingkungan sekolah yang sehat juga mempunyai peran dalam
terciptanya kebiasaan peserta didik untuk beperilaku hidup sehat. Meskipun
demikian, pembinaan lingkungan sekolah sehat melalui pemeliharaan sarana fisik
dan lingkungan sekolah belum optimal, seperti belum tersedianya sarana sekolah
yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, kemudian belum
dilakukan penataan halaman, pekarangan, apotek hidup dan pasar sekolah yang
aman. Meskipun demikian, dengan semua keterbatasan yang kompleks hendaknya
pelaksanaan program UKS pada sekolah harus tetap diupayakan seoptimal mungkin
(Apriani & Gazali, 2018) .
Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar didik
melalui peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan rohani sehingga anak didik
dapat tumbuh berkembang secara optimal seiring kemandirian dalam beraktifitas
dan pada akhirnya menjadi manusia yang lebih berkualitas (Candrawati & Widiani,
2015). Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar didik
melalui peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan rohani sehingga anak didik
dapat tumbuh berkembang secara optimal seiring kemandirian dalam beraktifitas
dan pada akhirnya menjadi manusia yang lebih berkualitas (Candrawati & Widiani,
2015).

a. Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:


b. Sasaran Primer : Peserta didik
c. Sasaran Sekunder :Guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang tua,
pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS disetiap jenjang
d. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pada
sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk 13 satuan pendidikan luar sekolah dan
perguruan agama beserta lingkungannya.

Program yan biasa ada di Puskesmas:

1. Penyuluhan mengenai PHBS

Derajat kesehatan sendiri tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan,


tetapi justru lebih dominan yaitu kondisi lingkungan dan perilaku kesehatan.
Upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan
derajat kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri secara mandiri dibidang kesehatan dan
berperan aktif dala mewujudkan kesehatan masyarakat (Sanjaya et al., 2019).

KESEHATAN SEKOLAH
Puskesmas Perumnas II, Jl. Hasyim Ahmad RT 03/06, Kel. Sungai Beliung,
Kec. Pontianak Barat. Kota Pontianak. Ada beberapa pelayanan kesehatan di
Puskesmas Perumnas II salah satunya yaitu Program Kesehatan Sekolah yang
dimana pihak puskesmas memberikan pelayanan kesehatan untuk anak sekolah
dengan memberikan penyuluhan mengenai PHBS. Untuk cakupan target sekolah
yang dilakukan kegiatan ini mulai dari SD-SMA yang masih ada diwilayah Jl.
Hasyim Ahmad dengan total 25 sekolah. Terbagi 10 SD, 7 SMP dan 8 SMA.

1. Presentase Sekolah Yang Melaksanakan PHBS

Target capaian pada tahun 2022 adalah 50% dengan sasaran berjumlah
25 sekolah yang di bawah pengaasan puskesmas perumnas 2. Dengan
indikator penilaian program adalah pemantauan PHBS di sekolah yang di
kategorikan sehat.

Hasi dari kegiata di dapakan jumlah hanyak berkunjung ke 12 sekolah


dengan cakupan kegiatan adalah 48,0 dan 96% adalah capaian skor.
Kurangnya SDM dari puskesmas pada kegiatan menjadi kendala yangmana
menyebabkan turu di sekolah yang ada tidak dengan waktu yang terjadwal.

2. Perentase Anak Usia Pendidikan Dasar Yang Mendapatkan Pelayanan


Kesehatan Sesuai Standar (SPM)
Target tahun 2022 adalah 100% dengan kegiatan adalah menidentifikasi
jumlah anak usia sekola yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai stadar
yang ada diwilayah dalam kurun satu tahun. Jumlah sasaran adalah 5.807
orang namun karena kurangnya SDM untuk sasaran buln ini yang 66,7% tidak
tercapai dengan skor akhir adalah 0%.

SWOT

SWOT
S (Strength) W (Weakness)
1. Presentase Sekolah Yang 1. Presentase Sekolah Yang
Melaksanakan PHBS Melaksanakan PHBS
Untuk mengetahui jumlah sekolah Kurangnya SDM sehingga
yang termasuk kedalam kategori pelaksanaan kegiatan tidak
sehat dengan melakukan kunjungan maksimal dan tidak mencapai target
pada 25 sekolah dalam kawasan bulanan.
puskesmas perumnas 2.
2. Perentase Anak Usia Pendidikan 2. Perentase Anak Usia Pendidikan
Dasar Yang Mendapatkan Dasar Yang Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Sesuai Elayanan Kesehatan Sesuai
Standar (SPM) Standar (SPM)
Perencaan kegiatan yang baik untuk tidak adanya SDM sehingga
mengetahui jumlah presentase anak program tidak terlaksana
usia sekolah yang mendapat SPM.
O (Opportunity) T (Threat)
1. Presentase Sekolah Yang 1. Presentase Sekolah Yang
Melaksanakan PHBS Melaksanakan PHBS
Bisa membuat kader dari sekolah Target yang terlalu tinggi dalam
ataupun guru yang ada disekolah pencapaian tiap bulan akan menjadi
setempat untuk memantau dan masalah dalam skor akhir program,
memelihara kesehatan sekolah dan penjadwalan yang teratur dalam
secara rutin. kurun waktu tertentu degan
memperhitungkan SDM akan
membantu dalam masalah yang
dihadapi dalam program.

2. Perentase Anak Usia Pendidikan 2. Perentase Anak Usia Pendidikan


Dasar Yang Mendapatkan Dasar Yang Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Sesuai Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar (SPM). Standar (SPM)
Membuat anggaran dana bagi SDM Kurangnya persiapan pelayanan
petugas kesehata untuk memotivasi
dalam mengerjakan tugas di setiap AUD dari petugas
program yang dirancang.
ANALISIS FISHBONE PROGRAM KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN SEKOLAH
(Perentase Anak Usia Pendidikan Dasar Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar (SPM)
Cause Effect

MONEY MAN

Sulitnya dana keluar dari Kuranggnya kesiapan dari petugas


puskesmas serta pelayanan yang
membutuhkan pengeluaran lebih
Kuranggnya prosedur pelayanan
untuk AUD

Perentase Anak Usia


Pendidikan Dasar
Yang Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
Sesuai Standar belum
Menggunakan Ala dan bahan yang disiapkan
metode secara masih perlu di lengkasi dari mulai
langsung sehingga TTV Kurangnya pembekalan awal
memerlukan waktu mengenai kegiatan ini
yang lama

METODE MATERIAL ENVIRONMENT


EBP

Peran sekolah dalam mempromosikan kesehatan disorot dalam Organisasi Kesehatan


Dunia (WHO) (1999) Kerangka Kerja Sekolah Promosi Kesehatan (HPS). Melalui peluang
mereka mendukung untuk kontak dengan anak-anak dan remaja, sekolah menyediaka sarana
kesehatan yang menyebar informasi dan membina gaya hidup sehat (Peralta dan Rowling,
2018).

Keberhasilan pelaksanaan UKS setiap sekolah harus menjalani program UKS yang sesuai
dengan tujuan, yang dituntut oleh 4 departemen yaitu (1) departemen pendidikan nasional, (2)
departemen agama (3) departemen kesehatan, (4) departemen dalam negeri dan sekolah dapat bekerja
sama dengan siswa, guru pendidikan jasmani, kepala sekolah, orang tua, komite sekolah, masyarakat,
maupun masyarakat sekitar perkarangan sekolah, pihak puskesmas atau petugas kesehatan setempat,
dan memantapkan peran aktif peserta didik dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan seperti
melibatkan peserta didik kader kesehatan sekolah (dokter kecil) selain itu sekolah harus berpedoman
pada tingkatan strata paripurna UKS sesuai dengan jenjang pendidikan sekolah dasar.

Pada dasarnya pelaksanaan program UKS dapat dikatakan sempurna yaitu sekolah tersebut
telah mencapai strata paripurna yang telah di tetapkan dalam strata UKS sesuai jenjang pendidikan.
Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik melalui
peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan rohani sehingga anak didik dapat tumbuh berkembang
secara harmonis dan optimal seiring dengan kemandirian dalam berktifitas daan pada akhirnya
menjadi manusia yang berkualitas (Candrawati, 2015). Dengan demikian untuk ewujudkan program
usaha kesehatan sekolah, aspek terpenting yang harus di perhatikan adalah sumber daya manusia yang
berkualitas maka harus memiliki suatu pengetahun.

Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),


pengobatan (kuaratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilalukan terhadap peserta didik dan
lingkungannya (Kasman, 2014). Adapun kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: a) peningkatan
kesehatan (promotif) dilakasanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan,
b) pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan
pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini
sebelum timbul penyakit. c) penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui
kegiatan mencegah kompikasi dan kacacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
Kurnia Hidayat1 , Argantos2. Peran Usaha Kesehatan Sekolah (Uks) Sebagai Proses Prilaku

Hidup Bersih Dan Sehat Peserta Didik. Jurnal Patriot Volume 2 Nomor 2, Tahun

2020 Jurnal Patriot Volume 2 Nomor 2, Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai