Anda di halaman 1dari 31

TINGKAT EFEKTIVITAS ORGANISASI TERHADAP

PERKEMBANGAN KARAKTER MAHASISWA


DI UNIVERSITAS JEMBER

(Disusun guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia)

Dosen pengampu
Syuhadak, M.Li

Disusun oleh:

Galuh Eka Mardiana 210210201013


Muhammad Idam Ardiyanto 210210201028
Retno Wulan Ndari 210210201031

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER


DAN IDEOLOGI KEBANGSAAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
DAN PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan Karunia dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan penelitian dengan judul “Tingkat Efektifitas Organisasi Terhadap
Perkembangan Karakter Mahasiswa Di Universitas Jember” ini tepat pada
waktunya.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Syuhadak, M.Li selaku dosen
mata kuliah umum Bahasa Indonesia yang telah memberikan sekaligus
mempercayai kami untuk menyelesaikan tugas laporan penelitian ini, sehingga
kami dapat menambah wawasan baru dan ilmu yang lebih luas secara langsung di
lapangan. Dari sini kami dapat mengetahui seberapa tingkat keefektifan organisasi
bagi perkembangan karakter mahasiswa secara langsung..
Laporan ini kami buat dari hasil observasi dan melakukan penyebaran
kuisionr kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Sekolh Kelas A
Angkatan 2021. kami selaku peneliti berharap banyak manfaat yang bisa diambil
dari laporan penelitian yang kami buat ini. Dan kami menyadari dalam
penyusunan laporan ini ada banyak kekurangan baik dalam segi sistematika
penulisan maupun penyusunan kalimat. Oleh karena itu kami mengharap kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan yang kami buat.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
menyempatkan waktunya untuk membaca laporan ini.

Jember, 07 Desember 2022

Peneliti

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI......................5
2.1 Tinjauan Pstaka..............................................................................5
2.2 Kerangka Teori...............................................................................6
BAB 3. METODE PENELITIAN................................................................10
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................10
3.2 Populasi dan Sampel....................................................................10
3.3 Teknik Pengumpulan Data...........................................................11
3.4 Teknik Analisis Data....................................................................12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................14
4.1 Faktor Penyebab Mahasiswa Tidak Berorganisasi dan
Motivasi Mahasiswa Mengikuti Organisasi ..................................14
4.2 Tingkat Efektivitas Organisasi Terhadap Perkembangan
Karakter Mahasiswa......................................................................15
BAB 5. PENUTUP.........................................................................................18
5.1 Kesimpulan....................................................................................18
5.2 Saran...............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................19
LAMPIRAN....................................................................................................21

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap individu tentunya mengalami perkembangan yang berbeda-beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara individu menyikapi suatu permasalahan yang terjadi.
Perkembangan sering kali diukur dari jenjang pendidikan seperti jenjang
perguruan tinggi di kampus yang merupakan tempat mahasiswa menambah ilmu
dan pengetahuan yang lebih tinggi. Dalam mencapai tujuan tersebut mahasiswa
tidak hanya terpacu pada kegiatan pembelajaran saja namun, juga dapat diperoleh
dari organisasi kampus maupun luar kampus yang diikuti. Menurut Idauli, dkk.
(2021) menyatakan bahwa organisasi merupakan kegiatan yang menjadi wadah
bagi suatu kelompok orang dalam meningkatkan keterampilan yang dimiliki.
Adanya organisasi menjadi suatu langkah preventif bagi mahasiswa untuk ikut
andil dalam berkontribusi di lingkungan kampus dengan sumbangsih aksi nyata
yang diberikan. Hal ini mampu memicu dan menstimulus para mahasiswa yang
tergabung dalam organisasi tertentu untuk meningkatkan efektivitas
perkembangan keterampilan mahasiswa baik dalam sisi kepemimpinan,
komunikasi, kewirausahaan, kemandirian, dan mampu menjadi wadah penyaluran
bakat mahasiswa. Seperti yang diutarakan Stephen F. Robbins (dalam Syukran,
dkk., 2022) bahwa organisasi adalah unit yang didirikan dalam jangka waktu yang
lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama,
terstruktur, serta terkoordinasi. Dengan ini pembentukan karakter mahasiswa akan
sesuai dengan sifat organisasi yaitu memiliki jangka waktu yang lama sehingga di
dalamnya terdapat penurunan budaya yang bersifat positif dan mampu
diaplikasikan pada setiap periode berjalannya organisasi, secara tidak langsung
hal ini dapat menjadikan suatu dorongan bagi mahasiswa yang tergabung dalam
organisasi untuk memiliki pola pikir yang lebih maju dan terarah. Pembentukan
organisasi secara alami tersebut mampu menciptakan kreativitas sesuai minat
bakat mahasiswa. Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan organisasi adalah upaya
memenuhi tingkat efektivitas pembelajaran non akademik yang dapat memberikan

1
dampak pembiasaan cepat beradaptasi, terbiasa bersosialisasi, dan mampu
menyalurkan potensi di bidangnya masing-masing (Islam, 2018).
Dilihat dari sudut pandang psikologi, mahasiswa tergolong sebagai orang
dewasa yang sudah mampu menentukan pilihan baik bersifat positif maupun
negatif. Namun, faktanya banyak mahasiswa yang tidak menggunakan
keuntungan berorganisasi dalam mengembangkan potensi diri. Hal ini karena
banyak faktor yang memicu kurangnya minat mahasiswa untuk mengikuti
organisasi yang ada dilingkup kampus baik internal maupun eksternal. Sehingga
menghambat terjadinya perkembangan baik secara kemampuan, sosial, dan relasi
antar sesama untuk mencapai keuntungan dimasa yang akan datang. Hal ini dirasa
pada mahasiswa Universitas Jember tepatnya pada Program Studi Pendidikan
Luar Sekolah kelas A angkatan 2021, dimana banyak mahasiswa yang tidak ikut
serta dalam berorganisasi karena pada semester satu dan dua mereka
melaksanakan perkuliahan secara online sehingga organisasi kampus juga
dilaksanakan melalui media zoom. Tidak hanya itu memulai perkuliahan semester
tiga dengan sistem kembali ke kampus menjadi salah satu faktor pertimbangan
yang harus dipikirkan secara matang bagi mahasiswa/i PLS A 2021 untuk ikut
organisasi. Munculnya asumsi tersebut menjadi bahan utama dalam menyajikan
sebuah laporan penelitian yang akan memberikan kesimpulan terkait hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang menjadi motivasi mahasiswa untuk mengikuti organisasi dan
faktor penyebab mahasiswa tidak mengikuti organisasi?
1.2.2 Bagaimana tingkat efektivitas organisasi terhadap perkembangan karakter
mahasiswa?

2
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui motivasi mahasiswa dalam mengikuti organisasi dan faktor
penyebab mahasiswa tidak mengikuti organisasi.
1.3.2 Mengetahui tingkat efektivitas organisasi terhadap perkembangan karakter
mahasiswa.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini adalah untuk membandingkan karakter mahasiswa
dilihat dari dua sudut pandang yakni sudut pandang pertama adalah mahasiswa
yang memiliki latar belakang pengalaman keikutsertaan secara aktif dalam
berorganisasi, kedua yakni mahasiswa yang tidak memiliki minat maupun aktif
keikutsertaan dalam berorganisasi di ruang lingkup kampus. Tidak hanya itu,
manfaat dari laporan penelitian ini untuk membantu dan mempertajam ilmu
dibidang pembinaan generasi muda melalui mahasiswa yang dilihat dari dua sudut
pandang dan sebagai pandangan maupun rujukan keberlangsungan penelitian
yang memiliki rumusan masalah yang sama.
1.4.2 Manfaat Praktis
Dibentuknya penelitian ini tentunya memiliki berbagai manfaat praktis,
diantara-Nya:
a) Manfaat Bagi Peneliti
1. Menambah pengetahuan peneliti mengenai peran organisasi kampus
terhadap perkembangan mahasiswa.
2. Menjadi penyempurna peneliti sebelumnya serta rujukan bagi peneliti
kedepannya.
b) Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Sebagai pertimbangan mahasiswa dalam memilih dan memilah kegiatan
kampus.

3
2. Memberikan pandangan mengenai makna berorganisasi terhadap semua
mahasiswa khususnya mereka yang tidak berorganisasi.

c) Manfaat Bagi Lembaga


1. Membentuk minat bakat mahasiswa untuk ikut andil mengembangkan
program studi pendidikan luar sekolah.
2. Sebagai penggerak mutu kompetensi dan capaian pendidikan
keekstrakurikuleran mahasiswa di program studi.
3. Sebagai bentuk acuan dan pengembangan program studi terhadap
pemerataan minat dan bakat bidang non akademik mahasiswa.

4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Selain itu juga terdapat penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Azzahra Fikrul Islam (2018) dalam skripsinya yang berjudul
“Peran Organisasi Kemahasiswaan Dalam Mengembangkan Potensi Mahasiswa
Di Universitas Muhammadiyah Makassar. Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa peran organisasi kemahasiswaan bagi mahasiswa adalah untuk melatih
mahasiswa dalam mengatur waktu. Hal ini terjadi karena mahasiswa yang
berorganisasi tidak hanya memiliki tugas kuliah saja namun juga tugas organisasi
yang harus dikerjakan, sehingga mahasiswa dapat menghargai waktu. Selain itu
berorganisasi juga dapat menambah relasi yang dapat membantu mahasiswa untuk
mendapatkan berbagai informasi mengenai hal yang berkaitan setelah lulus kuliah
dan menjadi sarjana serta menjadi wadah mahasiswa dalam menyalurkan bakat
minatnya.
Penelitian ini membahas mengenai tingkat keefektifan suatu organisasi
terhadap perkembangan mahasiswa, sehingga tinjauan pustaka yang relevan
dengan penelitian yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Menella Angelia
Putri dan Achmad Supriyanto (2020) dalam jurnalnya yang berjudul
“Pembangunan Karakter Mahasiswa Melalui Keikutsertaan Dalam Organisasi
Kemahasiswaan”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa beberapa
mahasiswa kurang lebih 9-10% dari sebagian mahasiswa yang mengikuti
organisasi kemahasiswaan memiliki karakter yang lebih kuat dalam dirinya
dibandingkan siswa yang tidak mengikuti organisasi mahasiswa.
Penelitian yang relevan lainnya yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh
Augita Ria Idauli, Elisa Fitri, dan Supriyono (2021) pada jurnalnya yang berjudul
“Peranan Organisasi Kemahasiswaan Terhadap Perkembangan Keterampilan Non
Teknis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia”. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa jenis soft skill yang mengalami peningkatan secara signifikan
kepada mahasiswa/i adalah kerja sama dan kolaborasi dengan presentase sesuai
hasil penelitian yakni 88%.

5
Dari beberapa tinjauan tersebut dapat diketahui bahwa dalam penelitian
terdahulu hanya membahas mengenai peran organisasi kampus terhadap
perkembangan mahasiswa. Sedangkan pada penelitian ini peneliti tidak hanya
membahas peran organisasi saja namun juga meneliti penyebab mahasiswa tidak
memiliki minat dalam berorganisasi. Dengan begitu dapat diketahui faktor yang
menjadi permasalahan mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya pada
sebuah organisasi. Sehingga peneliti dapat memberikan solusi terhadap
permasalahan tersebut.

2.2 Kerangka Teori


2.2.1 Organisasi
Organisasi pada hakikatnya adalah sekelompok orang yang saling
ketergantungan satu dengan yang lainnya, yang secara bersama-sama
memfokuskan usaha mereka untuk mencapai tujuan tertentu atau menyelesaikan
tugas tertentu (Zendrato dan Laila, 2018). Menurut Duha (Zendrato & Laila,
2018) beberapa alasan terbentuknya organisasi adalah organisasi diyakini sebagai
pemersatu, tempat pengembangan kepribadian, dengan harapan mendapatkan
manfaat dan suka dengan suasana yang baru. Adapun bentuk organisasi menurut
Wursanto (dalam Syukran, dkk., 2022) di antaranya:
a) Bentuk Organisasi Staf
Bentuk organisasi ini yaitu suatu bentuk yang hanya sebagai pemberi saran
dan nasehat mengenai ide yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi. Maka
dalam bentuk organisasi staf tidak ada kewenangan untuk memimpin bawahan.
b) Bentuk Organisasi Lini
Dalam bentuk organisasi lini seorang pemimpin dipandang sebagai pemilik
wewenang satu-satunya. Dimana seluruh keputusan, ketentuan, serta kebijakan
ada ditangan pemimpin.
c) Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi fungsional adalah bentuk organisasi yang disusun
berdasarkan fungsi dan kepentingan dari masing-masing program organisasi,
biasanya berbentuk bidang-bidang kelompok kecil yang di dalamnya memiliki

6
program kerja masing-masing dan tentunya saling ketergantungan dan berkaitan
demi terwujudnya tujuan organisasi. Pada bagian bentuk organisasi fungsional ini
kekuasaan pemimpin diserahkan kepada kepala bidang masing-masing.
d) Bentuk Organisasi Staf dan Garis
Bentuk organisasi tersebut merupakan percampuran antara bentuk
organisasi lini dan bentuk organisasi staf, dimana kekuasaan pemimpin diberikan
organisasi-organisasi kecil di bawahnya. Artinya di dalam sebuah organisasi
terdapat unit organisasi kecil yang di dalamnya memuat berbagai bidang dengan
program masing-masing dengan kebutuhan organisasi.
e) Bentuk Organisasi Garis, Fungsional, dan Staf
Bentuk organisasi ini yaitu perpaduan antara perpaduan bentuk organisasi
lini, fungsional, serta staf. Pada bentuk organisasi tersebut akan membentuk
sebuah kepanitiaan dalam suatu organisasi.
Dari pengertian dan berbagai bentuk-bentuk organisasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa organisasi adalah tempat pembentukan karakter yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk
organisasi dimana anggota dalam organisasi harus mampu mengeluarkan ide yang
dimiliki demi terwujudnya sebuah tujuan yang diharapkan. Dengan begitu
mahasiswa mampu menjadi individu berpemikiran kritis dalam menanggapi
berbagai permasalahan yang ada di sekitar. Pada organisasi juga terdapat bentuk
pemimpin yang memiliki kekuasaan dimana mampu mengatur dan mengelola
organisasi, hal ini dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri
mahasiswa.
2.2.2 Mahasiswa
Mahasiswa merupakan seorang peserta didik dengan usia 18 hingga 25
tahun yang terdaftar secara administrasi dan menjalankan pendidikan secara aktif
di perguruan tinggi seperti akademik, politeknik, institut, sekolah tinggi, dan
universitas (Islam, 2018). Menurut Permenristekdikti Nomor 51 tahun 2018
menyatakan bahwa mahasiswa adalah “peserta didik pada jenjang pendidikan
tinggi”. Menurut Rifandi (dalam Putri dkk, 2020) menyatakan bahwa mahasiswa
adalah sebuah bukti perjalanan bangsa dan diharapkan mahasiswa tidak hanya

7
melakukan tugasnya yaitu belajar tetapi juga mengabdi dan melaksanakan
perannya. Menurut Cahyono (2019) menyatakan ada empat peran penting seorang
mahasiswa diantaranya:
a) Agent Of Change (agen perubahan)
Ir. Soekarno pernah berkata bahwa seribu orang tua hanya dapat bermimpi
namun, satu pemuda dapat mengubah dunia. Hal ini merupakan bentuk peran
mahasiswa sebagai agent of change. Mahasiswa merupakan generasi muda
pembawa perubahan ke arah positif salam lingkungan masyarakat. Mahasiswa
menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat. Dalam
hal ini bukan berarti mahasiswa tidak hanya sebagai penggagas perubahan namun
juga sebagai pelaku dalam perubahan tersebut, perubahan menuju keadilan hak
dan kewajiban rakyat dalam negara.
b) Social Contral ( Kontrol Sosial )
Dalam hal ini mahasiswa merupakan panutan, sebagai individu yang
berpendidikan tinggi, serta individu berpengetahuan luas sehingga dengan
demikian mahasiswa menjadi tolak ukur sikap dan perilaku dalam lingkungan
masyarakat. Maka dengan demikian seorang mahasiswa harus memiliki karakter
yang baik, bagus, serta sopan kepada masyarakat.
c) Iron Stock (Generasi Penerus yang Tangguh)
Mahasiswa menjadi generasi penerus yang tangguh serta memiliki
kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya menjadi penerus para generasi
sebelumnya. Mahasiswa merupakan aset dan harapan bangsa untuk melanjutkan
kekuasaan senior dalam sebuah organisasi.
d) Moral Force ( Suri Tauladan )
Mahasiswa menjadi suri teladan di tengah-tengah masyarakat dimana setiap
tingkah laku mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat. Bentuk suri
teladan mahasiswa dapat diwujudkan dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dari berbagai pengertian serta peran mahasiswa dapat disimpulkan


bahwasanya seorang mahasiswa tidak hanya sebagai pelajar biasa namun juga

8
sebagai panutan, tolak ukur, suri teladan, serta generasi penerus bangsa yang
memiliki tingkatan mahanya para siswa. Dengan demikian seorang mahasiswa
harus memiliki karakter yang baik yang dapat menjadi contoh dalam masyarakat
serta jiwa kepedulian yang tinggi pada permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat, hal ini dapat dicapai dalam pembelajaran pada organisasi yang
diikutinya serta mampu menjadi wadah untuk pengembangan karakter mahasiswa.

2.2.3 Karakter
Karakter merupakan nilai mengenai tingkah laku seseorang dalam
berinteraksi dengan berbagai aspek seperti Tuhan Yang Maha Esa, diri
pribadinya, orang lain, alam sekitarnya, serta kebangsaan yang diwujudkan dalam
pikiran, perasaan, sikap, tindakan, serta perkataan yang terlontar berdasarkan
agama, hukum, budaya, dan adat istiadat (Basri dan Dwiningrum, 2020). Karakter
adalah cara seseorang dalam berperilaku serta berbudi dalam lingkungan sekitar
(Putri, 2020).

2.2.4 Efektivitas
Pengertian efektivitas yang dikemukakan oleh Mesiono (2018) yakni sebuah
usaha untuk melihat seberapa besar peluang keberhasilan/kesuksesan dalam
menyelesaikan suatu program kerja, perencanaan, maupun kegiatan yang
dilakukan baik secara perorangan, lembaga, atau instansi tentunya memiliki ke
profesionalitas dan juga pengalaman yang mumpuni dengan didukung pendanaan
yang maksimal. Menurut Hertati (2020) mengemukakan perbedaan pengertian
efektivitas yakni suatu bagian dari kegiatan yang bersifat produktif dan memiliki
tujuan untuk memberikan hasil akhir yang maksimal serta memiliki target dengan
pencapaian berkualitas, kuantitas, dan waktu.

9
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam penelitian yang berjudul Tingkat Efektivitas Organisasi Terhadap
Perkembangan Karakter Mahasiswa Di Universitas Jember menggunakan jenis
penelitian kualitatif yang dimana penelitian kualitatif menitik beratkan hasil dari
laporan penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memberikan
hasil laporan berupa penjelasan, paragraf dan hasil penjabaran. Menurut
Abdussamad (2021) menyatakan bahwa, penelitian kualitatif adalah penelitian
yang digunakan untuk meneliti suatu kondisi objek secara alamiah, metode
penelitian ini merupakan instrumen kunci serta teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara trianggulasi, penelitian ini menggunakan analisis data yang
bersifat induktif dan hasil lebih menekankan makna daripada generalisasi.

3.2 Populasi dan Sampel


a) Populasi
Dalam laporan penelitian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diamati sebagai objek penelitian,
yang selanjutnya diambil kesimpulannya sebagai hasil akhir laporan penelitian
yang dikaji oleh peneliti (Garaika dan Darmanah, 2019). Dalam penelitian ini
populasi yang diambil peneliti yaitu Mahasiswa Universitas Jember, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Luar Sekolah.
b) Sampel
Mahasiswa Universitas Jember merupakan populasi yang peneliti ambil
dalam menemukan jawaban atas permasalahan yang peneliti angkat. Sampel
adalah bagian dari jumlah penelitian dan karakteristik yang diambil dari populasi,
apabila jumlah populasi besar dan peneliti mempunyai keterbatasan dana tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel (Garaika dan Darmanah,
2019) Dalam penelitian ini sampel yang diambil oleh peneliti yaitu mahasiswa

10
Universitas Jember Program Studi Pendidikan Luar Sekolah kelas A angkatan
2021.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian yang berjudul Tingkat Efektivitas Organisasi Terhadap
Perkembangan Karakter Mahasiswa Di Universitas Jember ini peneliti
menggunakan dua teknik pengumpulan data, di antaranya:
a) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan menyelidiki suatu objek serta mencatat semua gejala yang diteliti,
sehingga dalam teknik pengumpulan data ini dilakukan secara sistematik
(Abdussamad, 2021). Terkait dengan teknik pengumpulan data yakni observasi
dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan yang dilakukan yaitu pertama
yakni melalui pengamatan branding media sosial terhadap mahasiswa yang aktif
dan tidak dalam berorganisasi, disitu dapat dijumpai perbedaan yang signufikan
melalui potret kehidupan di media sosial yang memberikan gambaran aktifitas
mahasiswa kelas A Prodi Pendidikan Luar Sekolah Kelas A Universitas Jember.
Kedua yakni melakukan pengamatan secara langsung dengan melihat aktifitas
selama pembelajaran berlangsung, fakuktas, dan Universitas. Disini penelitian
lebih menekankan bagaimana perbedaan yang terlihat secara nyata seperti
penerapan 5S dalam kehidupan perkuliahan dan tentunya ini mampu memberikan
gambaran secara signifikan terhadap mahasiswa/i yang aktif dan tidak dalam
berorganisasi.

b) Kuesioner
Teknik pengumpulan yang penelitian lakukan untuk mendapatkan data
dalam penelitian kami dengan judul Tingkat Efektivitas Organisasi Terhadap
Perkembangan Karakter Mahasiswa Di Universitas Jember yakni menggunakan
hasil survei kuesioner berbasis media google formulir. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan degan memberikan pertanyaan secara tertulis

11
kepada responden dengan bermedia teknologi yakni media google formulir
(Garaika dan Darmanah, 2019).

3.4 Teknik Analisis Data


Analisis data memiliki fungsi untuk menjawab pertanyaan terkait penelitian,
menjadi penguatan untuk pembuktian hipotesis, dan memberikan pernyataan
sekaligus menjelaskan kejadian yang termuat dalam latar belakang suatu
penelitian (Abdussamad, 2021). Tahapan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan merupakan kesatuan dalam tahapan suatu penelitian yang
disebut teknik analisis data, adapun komponen yang mendukung teknik analisis
data yakni teknik keabsahan data yang menggunakan triangulasi sumber, waktu
dan teknik serta menciptakan suatu ketekunan dalam mencari suatu data (Islam,
2018). Dengan demikian teknik analisis data yang peneliti gunakan melalui tiga
tahapan menurut Rijali (2018), yang dilakukan sebagai berikut:
1) Reduksi data merupakan tahapan dalam mengkaji data kasar yang muncul dari
objek peneliti yang ada di lapangan, dalam reduksi data memiliki 4 poin
utama yakni meringkas data, mengkode, menulusur tema, dan membuat
gugus. Pada tahapan ini peneliti melakukan pemilahan dan pengelompokan
data dari hasil survei kuesioner yang memiliki sampel yakni mahasiswa
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah kelas A.
2) Tahapan kedua dalam teknik analisis data yakni penyajian data, dimana proses
kedua ini menjadi bagian inti dalam menyajikan bentuk data kualitatif
penelitian berupa sekumpulan informasi yang memberi kesempatan akan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Teks naratif
berbentuk catatan lapangan merupakan bentuk penyajian data kualitatif yang
digunakan oleh peneliti.
3) Conclusion drawing / Verification, yaitu tahapan penarikan kesimpulan dari
data yang telah diperoleh dan kemudian dipilah serta disajikan. Pada tahapan
ini peneliti melakukan verifikasi data melalui 4 cara, yang pertama peneliti
memikirkan ulang selama penulisan, kedua peneliti meninjau kembali catatan
dari hasil lapangan, ketiga melakukan peninjauan ulang serta bertukar

12
pandangan, ide, dan pikiran antar anggota penelitu untuk menumbuhkan
kesepakatan intersubjektif, keempat peneliti berupaya untuk memadu
padankan hasil dari data yang diperoleh dengan kesepakatan dari hasil
bertukar pikiran yang dilakukan oleh antar anggota peneliti.

13
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Faktor Penyebab Mahasiswa Tidak Berorganisasi dan Motivasi


Mahasiswa Mengikuti Organisasi
Pembahasan dalam penelitian ini berfokus pada hasil dari survei berupa
google form dan observasi kegiatan organisasi secara langsung. Dalam konteks
survei google form terdapat 5 pertanyaan yang telah terjawab oleh 27 responden
dari keseluruhan sampel. Maka dari itu hasil yang keluar menjadi bahan untuk
peneliti kaji dalam laporan penelitian. Untuk memberikan pemahaman terkait
hasil dan pembahasan yang telah peneliti peroleh, peneliti menggunakan teknik
penjabaran hasil secara deskriptif. Dalam konteks pengembangan karakter
mahasiswa melalui organisasi yang di ikuti. Sesuai dengan jawaban responden
yang telah peneliti seleksi, maka ditemukan hasil yang berkaitan dengan konteks
status keikutsertaan dan ketidakikutsertaan organisasi yang ada pada sampel
sejumlah 55,6% tidak mengikuti organisasi dan 44,4% mengikuti organisasi. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak
mengikuti organisasi, hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yakni terdapat
33,3% mahasiswa kurang percaya diri untuk mengikuti organisasi, 16,7% tidak
berminat dalam keikutsertaan organisasi dan lebih memilih untuk fokus dalam
perkuliahan, 11,1% memberikan gambaran keikutsertaan organisasi yakni tidak
sesuai harapan responden, dan yang terakhir dengan presentase 5.6% tidak
memiliki alasan dalam menjebarkan penyebab tidak mengikuti organisasi.
Setelah mengetahui akan faktor penyebab responden tidak mengikuti
organisasi, yang kedua peneliti akan menjabarkan terkait motivasi mahasiswa
yang mengikuti organisasi yakni sebagian besar mahasiswa ingin mengisi waktu
luangnya dengan kegiatan yang positif, tentunya kegiatan tersebut juga mampu
memberikan timbal balik yang bagus dalam pengembangan karakter mahasiswa
seperti, peningkatan kualitas diri baik soft skill dan kemampuan kemandirian,
keluar dari zona nyaman dan menemukan pengalaman baru, terbentuknya
produktifitas sehingga pengembangan karakter tersalurkan dan yang terakhir
dapat menyalurkan hobi bakat dan minat kedalam keikutsertaan organisasi.

14
4.2 Tingkat Efektivitas Organisasi Terhadap Perkembangan Karakter
Mahasiswa
Hasil dalam point ini dilihat dari 5 kategori yang akan di jabarkan peneliti,
yakni :
4.1.1 Terdapat 40,7% Memilih Kategori “Mungkin Ada Pengaruh”
Dimana hasil pertama ini responden memiliki jawaban terkait pertanyaan
pengembangan karakter melalui organisasi yaitu “mungkin ada pengaruh”. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki pandangan apabila mereka
mengikuti organisasi kemungkinan terkait perkembangan karakter dapat dilihat
dari segi pribadi langsung yang aktif berorganisasi. Kedua apabila mahasiswa
maksimal dalam keikutsertaan serta mampu memberikan kontribusi diyakini
pengembangan karakter juga akan tercapai. Selanjutnya dilihat dari segi
keikutsertaan yang hanya mengikuti arus dan tidak terlalu aktif berorganisasi tapi
memiliki hubungan bagus secara internal, hal ini juga mampu memberikan
perkembangan karakter pada mahasiswa.

4.1.2 Terdapat 33,3% Memilih Kategori “Ada Pengaruh"


Dimana hasil kedua ini responden memiliki jawaban terkait pertanyaan
pengembangan karakter melalui organisasi yaitu “ada pengaruh”. Dapat
disimpulkan bahwa pandangan mahasiswa mengenai keikutsertaan berorganisasi
juga memiliki pengaruh pada perkembangan karakter suatu individu. Hal ini
diperkuat dengan adanya pernyataan responden yang menyatakan bahwa
berkembanganya karakter suatu individu memiliki pengaruh menjadi lebih
mandiri serta mampu menganalisis masalah dan tentunya memiliki jiwa yang
berkarakter kuat dalam bekerja secara tim. Selain itu juga mampu memberikan
pengaruh pada perkembangan karakter terhadap kemampuan berkomunikasi
secara lugas dan tegas serta menemukan pengalaman yang tentunya juga mampu
mendorong perkembangan karakter melalui peristiwa dan kejadian yang telah
dialami oleh responden selama mengikuti organisasi, sehingga menumbuhkan
kemampuan baru dalam karakter suatu individu.

15
4.1.3 Terdapat 14,8% Memilih Kategori “Sangat Ada Pengaruh”
Hasil ketiga ini responden memiliki jawaban terkait pertanyaan
pengembangan karakter melalui organisasi yaitu “sangat ada pengaruh”. Dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki pandagan dengan mengikuti organisasi
tentunya dapat memiliki peran penting dalam perkembangan suatu karakter
individu. Mahasiswa menyatakan bahwa banyak ilmu baru yang tidak dipelajari
secara akademik, hal itu bisa didapatkan pada saat ikutserta dalam organisasi.
Sehingga dengan berorganisasi mampu menambah ilmu dan merubah karakter
individu ke arah positif.

4.1.4 Terdapat 7,4% Memilih Kategori “Tidak Ada Pengaruh”


Hasil keempat ini responden memiliki jawaban terkait pertanyaan
pengembangan karakter melalui organisasi yaitu “tidak ada pengaruh”. Hal ini
menyatakan bahwa mahasiswa lebih cenderung pada ketidakikutsertaan organisasi
sehingga mampu menyimpulkan bahwasannya keikutsertaan organisasi tidak ada
pengaruh dalam perkembangan karakter suatu individu.

4.1.5 Terdapat 3,5% Memilih Kategori “Sangat Tidak Ada Pengaruh”


Pada hasil terakhir responden memiliki jawaban terkait pertanyaan
pengembangan karakter melalui organisasi yaitu “sangat tidak ada pengaruh”.
artinya mahasiswa yang memberikan kesimpulan tersebut didominasi oleh
individu yang memiliki komitmen untuk tidak berorganisasi dan tidak suka
dengan dalam berorganisasi.

Dari hasil data tersebut dapat disimpukan bahwa tingkat efektifitas


organisasi terhadap perkembangan karakter yakni lebih banyak mahasiswa
menjawab “mungkin ada pengaruh”. Dengan hal ini dapat diartikan bahwa
organisasi memang mampu memberikan pengaruh terhadap perkembangan
karakter, tetapi itu semua kembali kepada diri individu dalam memandang sebuah
organiasi. Organisasi diharapkan menjadi wadah perkembangan karakter, namun
faktanya masih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi yang ada di
lingkup kampus. Beberapa mahasiswa tersebut memiliki keyakinan bahwa

16
organisasi mampu mendukung perkembangan karakter suatu individu yang
tergabung dalam organisasi. Namun mereka masih memiliki keraguan akan hal
tersebut, karena mereka menutup diri terhadap organisasi.

17
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang berjudul Tingkat Efektifitas Organisasi Terhadap
Perkembagan Karakter Mahasiswa di Universitas Jember, dengan mengambil
objek mahasiswa/i PLS A 2021 menyatakan bahwa masih banyak mahasiswa/i
yang kurang minat bergabung dalam organisasi. Hal ini dikarenakan beberapa
faktor salah satunya yakni kurang nya kepercayaan diri suatu individu untuk
bergabung dalam organisasi khususnya di ruang lingkup Universitas Jember.
Dalam hasil laporan penelitian juga terjawab motivasi mahasiswa/i PLS A 2021
yang tergabung dalam organisasi yaitu untuk mengisi waktu luang sembari
kegiatan perkuliahan tentunya dengan kegiatan yang positif dan juga mampu
menegmbangkan karakter suatu individu. Dalam bagian akhir yakni tingkat
pengaruh terhadap organisasi dalam perkembangan karakter terjawab sebesar
40,7% mungkin ada pegaruh, disini dapat diartikan bahwa mahasiswa/i PLS A
2021 masih minim dan masih memiliki angapan terkait mungkin adanya pengaruh
terhadap organisasi untuk perkebangan karakter, tetapi tidak mau untuk ikut andil
dalam keikutsertaan berorganisasi.

5.2 Saran
Dengan adanya penelitian ini yang berfokus pada perkembangan karakter
yang didukung oleh keikutsertaan mahasiswa/i PLS A 2021 mampu menjawab
pertanyaan bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi
namun mereka meyakini bahwa organisasi membawa pengaruh terhadap
perkembangan karakter. Tetapi, mereka masih ragu terhadap pernyataan tersebut.
Dalam hal ini sebaiknya mahasiswa memiliki kesadaran untuk lebih terbuka
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam organisasi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdussamad., Z. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan Pertama. Makassar:


CV. Syakir Media Press.
Basri, B., & Dwiningrum, N. R. (2020). Peran Ormawa dalam Membentuk Nilai-
nilai Karakter di Dunia Industri (Studi Organisasi Kemahasiswaan di
Politeknik Negeri Balikpapan). Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan
Keagamaan. 15(01): 139-158.
Cahyono, H. 2019. Peran Mahasiswa di Masyarakat. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Setiabudhi. 1 (1): 32-4.
Garaika dan Darmanah. 2019. Metodologi Penelitian. Lampung Selatan: CV. Hira
Teach.
Hertati, D. 2020. Efektivitas Pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui
Surabaya Single Windows Di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap Surabaya
Pusat Kota Surabaya. Cetakan Pertama. Surabaya: CV. Mitra Sumber
Rejeki.
Idauli, A. R., Fitri, E., dan Supriyono, S. 2021. Peran Organisasi Kemahasiswaan
Terhadap Perkembangan Keterampilan Non Teknis Mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia. Academy of Education Journal. 12(2): 311-321.
Islam, A. F. 2018. Peran Organisasi Kemahasiswaan Dalam Mengembangkan
Potensi Mahasiswa Di Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi.
Makassar: Program Studi Pendidikan Sosiologi.
Mesiono, M. 2018. Efektivitas Manajemen Berbasis Madrasah/Sekolah Perspektif
Ability and Power Leadership. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Perkumpulan
Program Studi Managemen Pendidikan Islam (PPMPI).
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2018. Pendirian, Perubahan, Pembaharuan Perguruan
Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan
Tinggi Swasta. 16 Oktober 2018. Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1497. Jakarta.

19
Putri, M. A., dan Supriyanto, A. 2020. Pembangunan Karakter Mahasiswa
Melalui Keikutsertaan Dalam Organisasi Kemahasiswaan. In Seminar
Nasional Arah Manajemen Sekolah Pada Masa Dan Pasca Pandemi Covid-
19: 160-166.
Rijali, A. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah. 17 (33): 81-95
Zendrato. W., Y. Laila. 2018. Pengaruh Organisasi Kemahasiswaan Terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP
Nias Selatan Tahun Akademik 2017/2018. Jurnal Education and
Development. 3 (1): 44-47.
Syukran, M., Agustang, A., Idkhan, A. M., & Rifdan, R. (2022). Konsep
Organisasi Dan Pengorganisasian Dalam Perwujudan Kepentingan
Manusia. Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi
dan Pelayanan Publik. 9(1): 95-103.

20
LAMPIRAN

A. Data Diri Sampel

No. Nama NIM


1 Dela Puspita Sari 21010201018
2 Irva Rasyidatul Auliyah 21010201011
3 Devy Mutiara Reni 21010201022
4 Azzahra Kesya Nugita 21010201007
5 Nur Laeli Ermawati 21010201029
6 Imania Kinanda 21010201004
7 Firda Rossa Jannah 21010201014
8 Mitha Nila Sari 21010201023
9 Jeanny Awalindri K. 21010201019
10 Gresisca Tallita Allath 21010201010
11 Nurul Maulida 21010201026
12 Raka Yuni Tamara 21010201012
13 Herera Birgita Martasia 21010201021
14 Athiyah Salsabila 21010201003
15 Nuratira Binti Mohd Sani 21010201016
16 Silky Firdaus Ikrimah 21010201015
17 Dhiya Shafa Kamila 21010201017
18 Nur Izzah Afkharina 21010201024
19 Rahma Mauida 21010201008
20 Dinda Dwi P. 21010201025
21 Galuh Eka Mardiana 21010201013
22 Azka Wulandari BR S. 21010201027
23 Putri Ayu Adha M. 21010201006
24 Retno Wulan Ndari 21010201031
25 Maura Cahyaning Nadhifa 21010201009
26 Niken Wahyu Nursafitri 21010201020
27 Muhammad Idam A. 21010201028

21
B. Lampiran Pertanyaan Beserta Jawaban
1) Status Keikutsertaan Organisasi

2) Hal apa yang menjadi faktor saudara tidak mengikuti organisasi? ( Bagi
yang tidak berorganisasi).

3) Hal apa yang menjadi motivasi anda mengikuti organisasi? (Bagi yang
berorganisasi).

Tidak ada
Tidak ada karena tidak termotivasi apa-apa
sebenarnya dulu tidak niat untuk mengikuti, tapi memang ada keinginan
untuk ikut, karena ukm yg saya ikuti sesuai dengan salah satu hobi saya.
Motivasi saya mengikuti organisasi adalah meningkatkan publik
speaking, menambah relasi, mendapatkan pengalaman, menambah
teman, bisa tampil pede saat kita berbicara di tempat umum. Banyak
dah.
Agar bisa keluar dari zona nyaman saya dan belajar berkomunikasi serta

22
menambah relasi
Tidak ada
Menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang dan lingkungannya. Yaitu
salah satunya dengan cara mengabdi terhadap fakultas dengan
bergabung organisasi yang menjadi wadah pembinaan juga dapat
mencapai kebermanfaaatan itu.
Ingin memiliki skill lebih tentang kepenulisan
Pengalaman dan relasi
Ingin lebih mengetahui ilmu yang belum saya ketahui
Ingin menambah relasi dan belajar berorganisasi, karena sebelumnya
saya tidak pernah mengikuti organisasi serta ingin tau makna dari
organisasi tersebut
motivasi ikut organisasi dulunya si biar lebih produktif aja, karena
sebelum mengikuti organisasi saya tidak memiliki kegiatan yg berfaedah

4) Seberapa pengaruh organisasi terhadap perkembangan karakter saudara.

Berikan alasan mengenai soal nomor 2!

Sangat Tidak Ada Pengaruh


Tida Memberikan Alasan.

Tidak Ada Pengaruh.


Tidak memberikan alasan.
Karena saya tidak pernah ikut organisasi.

23
Mungkin Ada Pengaruh
Karena jika seseorang berorganisasi secara tidak langsung akan
melatih tanggungjawab sebagai anggota dari organisasi
bagi saya sendiri mungkin ada ya, karena saya mengikuti tapi tidak
terlalu aktif. saya berbaur dengan anggota ketika ada event² saja,
seperti bergabung kepanitiaan, tetapi berbaurnya tidak kpd semua
panitia, namun hanya kepada panitia sesama bagian atau bidangnya.
jadi ya mungkin pengaruhnya saya bisa mendapat pengalaman dan
bertambah teman.
Dengan mengikuti organisasi dapat menambah relasi dan dapat
mengembangkan karakter menjadi lebih baik.
karena saya belum mengikuti organisasi jadi saya belum
mendapatkan pengaruh terhadap organisasi (adanya Keraguan).
Mungkinada Pengaruh, namun terkadang jika seseorang yang sudah
terlalu memprioritaskan organisasi bisa juga lalai dengan kuliah
terutama dalam mengerjakan tugas (Masih Ada Keraguan).
Menurut saya pengaruh atau tidak organisasi tergantung dari dirinya
sendiri.
Menurut saya mungkin bisa berpengaruh karena saya sendiri ragu
apakah berpengaruh atau tidak. Saya saat ini juga tidak sedang
mengikuti organisasi.
sedikit menambah skil yang saya miliki, dan dengan mengikuti
organisasi saya belajar mengenai berwirausaha dengan penjualan
online
Mungkin ada pengaruh, jika mengikuti organisasi tersebut kita
bersungguh-sungguh dan sesuai dengan pasion atau karakter kita.
Hal ini sesuai dengan diri masing-masing.

Ada Pengaruh.

24
Melihat teman-teman yang ikut organisasi, karakteristik mereka
terlihat kuat
Mendapat Pengalaman.
Memiliki pengaruh karena semenjak saya mengikuti organisasi saya
lebih mampu untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
Menambah pengalaman, pengetahuan, teman
Karena dengan mengikuti organisasi ini saya merasa terdapat
perubahan karakter yang ada walaupun sedikit. Organisasi dapat
menjadi wadah pelengkap yang dapat membangun karakter
seseorang dengan melatih jiwa kepemimpinannya.
Pengaruhnya yaitu dapat meningkatkan skill yang kita miliki.
Dengan berorganisasi karakter seseorang akan terbentuk, karena
seringnya berinteraksi dengan berbagai banyak orang.

Sangat Ada Pengaruh


Karena menurut saya saat mengikuti organisasi di kampus itu sangat
berpengaruh bagi saya. Kenapa ? Menurut saya pribadi dimana
proses pembelajaran di dalam kelas itu kita diberi pembekalan teori,
sedangkan ilmu prakteknya itu berada pada saat saya mengikuti
organisasi tersebut. Bagaimana cara kita berdiskusi, berpendapat,
mencari solusi dll.
Sangata berpengaruh karena dengan saya berorganisasi saya dapat
berinteraksi dan mebuat relasi yang lebih luas.
Karena saya makin banyak bertemu dengan orang yang ilmunya
lebih baik.
Karena setelah mengikuti organisasi ini, banyak sekali hal yg
berubah dari diriku sendiri. misal kek yg dulunya susah bertemu dan
bergaul dg orang baru skrg lebih mudah menerima kehadiran
mereka. dg berorganisasi kita juga diajarkan untuk menyelesaikan

25
masalah dg kepala dingin, jd mencegah terjadinya pertengkaran.
Karena dapat menambah value

5)  Apa yang saudara dapatkan dengan aktif atau tidak berorganisasi?

Tidak berorganisasi membuat saya menjadi pribadi yang lebih


mempunyai banyak waktu untuk fokus pada kuliah
mungkin jika saya lebih aktif pada organisasi saya, saya akn lebih
mendapatkan relasi lebih banyak yaa. sebenernya ingin aktif karena itu
satu²nya kegiatan yg saya ikuti di kampus, tapi kegiatan tersebut biasa di
lakukan di malam hari, berhubung rumah saya jauh jadi saya tidak terlalu
mengikutinya jadi bisa di katakan jarang mengikuti.
Dengan tidak berorganisasi saya bisa lebih fokus dalam perkuliahan
kalo aktif di akrab in kalo ga aktif digibahin
Yang aku dapatkan ketika aktif di organisasi adalah publik speaking lebih
bagus dari kemarin, percaya diri, banyak teman, banyak relasi dan
pengalaman dll
Bisa fokus kuliah
Karena ada beberapa alasan saya tidak mengikuti organisasi
untuk yang tidak berorganisasi mungkin bisa lebih fokus terhadap
perkuliahan.
Dengan aktif berorganisasi saya bisa berkomunikasi lebih baik dan
mendapatkan ilmu baru dan juga relasi
Dapat lebih fokus ke kuliah
Yang saya dapatkan dengan tidaknya berorganisasi yaa saya lebih fokus
kepada pembelajaran kuliah, untuk menambah relasi atau publik speaking
yaa ga harus ikut organisasi, karena bisa belajar secara otodidak namun
ini membutuhkan waktu dengan melaksanakan presentasi2 didepan
kelas,menjawab pertanyaan dosen, dll.
Tidak menggangu fokus kuliah sehingga dalam membagi waktu menjadi
mudah

26
Yang saya dapatkan saat tidak mengikuti organisasi ya seperti biasa aja,
tidak ada yang special dan juga tidak ada yang kurang. Saat tidak
mengikuti organisasi waktu saya jadi tidak habis di kampus atau di
tempat organisasi.
mungkin saya bisa fokus ke pelajaran disaat saya tidak mengikuti
organisasi
Kalau aktif ya sama dengan jawaban no2, kalau ngga ya sebisa mungkin
kita lebih baik kuliahnya, dan harus ada keberanian untuk mencoba hal
baru
lebih fokus kuliah, lebih bebas mengikuti banyak hal di luar organisasi
(ex: volunteer di luar prodi)
Dengan aktif organisasi saya mendapatkan pengalaman yang nantinya
akan dapat menjadi guru terbaik bagi kehidupan. Mendapatkan relasi.
Mendapatkan pengetahuan dan wawasan lebih dan juga dapat mendalami
komplemen yang dibutuhkan untuk menunjang program studi.
Terutama relasi, pengalaman, dan bisa menambah ilmu yang belom kita
miliki
saya tidak mengikuti organisasi, dan merasa lebih mempunyai waktu
untuk diri sendiri dan kuliah. lebih santai dalam pengerjaan tugas kuliah,
lebih bisa leluasa bepergian bersama teman, dll.
Lebih fokus pada tujuan berkuliah
banyak memiliki kenalan, menjadi tau cara berwirausaha dari penjualan
online
banyak hal si yg aku dapatkan dr organisasiku, kek misal jadi punya
keluarga baru, kenal banyak orang dari seluruh penjuru kampus, nambah
pengalaman, apalagi di departemen yg aku ikuti menuntut kita untuk bisa
berwirausaha sejak dini, dg mengikuti organisasi aku juga jadi penunggu
kampus sampe malem wkwk. di organisasi juga nambah relasi, jd dengan
bertambahnya relasi pasti dimanapun kita berada setidaknya ada yg
mengetahui (kenal) dg kita.
Dengan tidak berorganisasi maka tugas" dan waktu nongkrong saya tidak

27
berkurang
Pengalaman

28

Anda mungkin juga menyukai