Anda di halaman 1dari 3

Hagai 1:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!

1:8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan
akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.

Kitab Hagai ini bisa disebut kitab yang singkat karena hanya terdiri dari 2 pasal saja, dan
tergolong sebagai kitab nabi kecil karena tulisannya yang singkat:  menceritakan tentang
kehidupan umat Tuhan menjelang pembuangan dan setelah pembuangan.  Melalui nabi Hagai
ini Tuhan menegur umat Israel dengan keras oleh karena mereka mengabaikan pembangunan
rumah Tuhan dan lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.  Akibatnya?  Mereka harus
mengalami kesukaran dan permasalahan hidup yang berat:  menabur banyak tapi membawa
pulang hasil yang sedikit:  1:6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan,
tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak
sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang
berlobang! Firman Tuhan juga memperingatkan agar kita mendahulukan kerajaan-Nya dan
kebenaran-Nya  (Matius 6:33).

     Berbicara tentang  'rumah Tuhan atau gereja'  ada beberapa makna:  1.  Rumah Tuhan
secara fisik.  Alkitab menyatakan bahwa mereka begitu memperhatikan rumahnya masing-
masing sedemikian rupa:  rumah sendiri dipapani dengan kayu aras, sedangkan rumah Tuhan
dibiarkan tetap menjadi reruntuhan. 

2.  Persekutuan orang percaya.  Tempat berbakti dan melayani.  Kata  'gereja'  (bahasa
Yunani Ekklesia): , yang berarti persekutuan orang-orang yang dipanggil Tuhan keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib  (1 Petrus 2:9-10);  orang-orang yang dipisahkan
dari dunia bagi Kristus dan dikhususkan untuk melayani Dia.  Dengan kata lain gereja adalah
kumpulan orang percaya yang Tuhan persiapkan untuk mengerjakan Amanat Agung-Nya di
tengah dunia ini.  Banyak orang Kristen tak menghiraukan panggilan Tuhan ini dengan
berbagai alasan dan dalih:  sibuk urusan sendiri, mengejar hal-hal duniawi, lalu mengabaikan
ibadah.

     3.  Tubuh kita.  Alkitab menegaskan bahwa tubuh kita ini bait Tuhan, tempat Roh Kudus
tinggal.  Jaga dan peliharalah dengan baik, jangan sampai kita mengotori bait Tuhan ini
dengan segala bentuk kenajisan atau kecemaran, sebab bait Tuhan itu kudus, dan bait Tuhan
itu kita sendiri  (1 Korintus 3:16-17).  Oleh karena itu kita diperintahkan untuk memuliakan
Tuhan dengan tubuh kita  (1 Korintus 6:20).

Membangun dan meronovasi Gedung gereja Helvetia, berarti kita juga siap memperbaiki
relasi kita dengan Tuhan dan sesame kita, memperkuat persekutuan, karena gereja tidak
hanya berbicara tentang fisik bangunan, tetapi yang terpenting kesatuan hati kita, mari
mempersiapkan hati kita, saling mengasihi, saling menghargai, membuang akar pahit, iri hati,
dan kebencian.

Berdoa, Tuhan Allah yang bertahta dalam kerajaan sorga, kami siap ya Tuhan memperbaiki
gereja kami, kami juga siap memperbaiki relasi kami dengan Tuhan dan sesame kami,
mengasihiMu dan mengasihi sesama kami, kami rindu pertumbuhan iman terjadi di GBKP
Helvetia.

Aq mengasihimu, semangat menjalani hari ini, Tuhan Yesus memberkati.


Mejuah juah man banta kerina perpulungen Helvetia, Ibas wari sibadia enda, silakoken kerjarani
itengah gerejata GBKP sue ras kelender gerejata secar sinodal, ibas kerjarani enda ateta
mpersembahken ulih pendahinta, bagepe ertoto man Tuhan segelah tetap ipasu-pasuna pendahin,
usaha ras pencarianta.
Bagepe silakoken janji iman guna mbangun gedung pelayanen Saitun, Bagepe renovasi gerejata.
Tetaplah meriah ukur, sigejapken keleng ate Tuhan simasu-masu kita seh ibas paksa enda, labo kita
mere man Tuhan tapi ngulihken sada bagin kai singgo sialoken ibas ia nari. Mari sipersada arih
bagepe gegehta, segelah tersehi sura-surata ibas wari enda. Ersada arih itengah-tengah jabu, ermeriah
ukur naksiken keleng ate Tuhan.

Kebaktinta ilakoken jam 8.00 Tepat, emaka ersikap kita sibereken siterbaik wari enda. TYM

Anda mungkin juga menyukai