Anda di halaman 1dari 3

HIDUP UNTUK KEMULIAAN TUHAN

Tuhan Allah menciptakan bumi dan segala isinya, pasti mempunyai fungsi
dan tujuannya masing-masing. Contohnya terang Tuhan ciptakan untuk
menerangi kegelapan, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan untuk menjadi
makanan manusia, matahari, bulan dan bintang masing-masing punya
tujuan dan fungsinya. Demikian juga dengan kita yang diciptakan seturut
dengan gambarNya Allah atau “master piece” Nya seperti yang tertulis
di Efesus 2:10 –karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus
Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Jadi kita ini adalah “buatan Allah” yang diciptakan untuk menyatakan
kemuliaanNya dengan melakukan pekerjaan baik.

Rekan-rekan youth, banyak orang di dunia ini yang melakukan pekerjaan


baik, tetapi belum tentu tujuannya untuk kemuliaan Tuhan. Contoh para
artis atau pengusaha yang memberikan bantuan sosial kepada orang-
orang miskin dan terlantar. Banyak dari mereka hanya untuk mencari
popularitas diri mereka sendiri. Atau mereka lakukan hanya karena
sebatas kasihan saja, karena memang sebagai manusia kita mempunyai
perasaan. Apapun yang menjadi alasan mereka, jika tujuannya tidak untuk
mengagungkan dan meninggikan nama Tuhan, maka tidak ada artinya
dihadapan Tuhan.

Bagaimana kita memuliakan Tuhan?

1. Melalui setiap perbuatan dan pekerjaan kita.

I Korintus 10:31 –Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika
engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah.

Mungkin kita berpikir bahwa hidup yang memuliakan Tuhan itu hanya
kalau kita melayani pekerjaan Tuhan seperti berkotbah, mengajar, berdoa,
menginjil, dan lainnya. Memang apabila kita melayani pekerjaan Tuhan
dengan cara yang berkenan ,maka kita sedang memuliakan Tuhan. Malah
dikatakan juga dengan hal-hal yang sederhana seperti soal makan dan
minum. Ingat cerita Daniel yang tidak mau menajiskan diri dengan makan
makanan raja Babel? Jika soal makanan dan minuman saja begitu penting
untuk kita perhatikan, demikian juga dengan hal-hal yang lain dalam
kehidupan kita, misalnya cara kita berkata, bersikap dan berpikir.

Bagaimana kita mengaplikasikan firman Tuhan dalam kehidupan kita


sehari-hari baik itu dalam keluarga, di masyarakat dan dalam pelayanan
itu adalah memuliakan Tuhan. Orang dapat merasakan “the taste of God’s
glory” ketika kita menyatakan kasih Kristus (perbuatan baik) kepada
mereka.

Orang Farisi dan para ahli Taurat sering mendapat teguran dari Tuhan
Yesus oleh karena apa yang mereka lakukan itu (berdoa, berpuasa,
memberi) semata-mata untuk mencari perhatian orang. Tuhan Yesus
katakan bahwa mereka tidak beroleh upah dari Bapa yang di Sorga. Jadi
kuncinya jika apapun yang kita lakukan, semuanya itu haruslah untuk
kemuliaan Tuhan. Bagaimana jika ada yang memuji kita?

Sekalipun orang memuji kita, tetaplah rendah hati dan katakan bahwa
kemuliaan hanya bagi Tuhan. Jangan kita sombong, sebab hidup ini
adalah kasih karunia Tuhan.

2. Miliki kerinduan untuk terus bertumbuh dewasa rohani

2 Petrus 3:18—tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam


pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. BagiNya
kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Kekristenan itu berbicara mengenai pertumbuhan dan berproduksi atau


berbuah. Nah, sama seperti fisik kita bertumbuh dari bayi sampai menjadi
dewasa, maka kerohanian kita pun perlu mengalami pertumbuhan.

Bagaimana kedewasaan rohani kita bertumbuh? Tuhan akan ijinkan kita


melewati yang namanya proses. Bagaimana reaksi kita terhadap suatu
proses? Apakah kita bersungut-sungut, seperti orang Israel di padang
gurun? Atau memuliakan Tuhan, sama seperti Paulus dan Silas
dipenjara? Bagi orang yang terus mau bertumbuh ke arah Kristus,
ketika menghadapi persoalan maka ia akan memuliakan Tuhan
dengan cara penyembahan, keintiman dengan Tuhan dan mencari
jawaban dari Firman Tuhan. Dan apabila ia telah melewati ujian maka ia
akan menceritakan bagaimana perbuatan Tuhan yang dahsyat menolong
dan memberkati hidupnya.

3. Mau dipakai Tuhan untuk menjadi penuai jiwa

Mari kita belajar dari kisah Filipus, bagaimana Tuhan memakai Filipus
untuk menjangkau pejabat dari Ethiopia (Kisah Para Rasul 8:26-38). Ada
dua nama Filipus di Alkitab, yang pertama adalah murid Yesus, dan yang
ke dua yaitu salah satu dari tujuh orang pilihan untuk mengurus jemaat.
Nah, yang kita bahas adalah Filipus diantara tujuh orang pilihan.
Bagaimana hidup Filipus, sehingga dia dipakai untuk menuai jiwa bagi
Tuhan?

– Filipus adalah seorang yang hidupnya memuliakan Tuhan (Kis 6: 3-5).

– Filipus taat kepada perintah Tuhan (Kis 8:26). Tidak menunda perkataan
Tuhan.

– Filipus membiarkan seluruh hidupnya diatur oleh Roh Kudus (Kis 8: 29).

– Filipus fokus kepada apa yang Alkitab katakan tentang Yesus (Kis 8:35).

Kisah Filipus ini sangat luar biasa, kita pun dapat seperti Filipus.

Jika hidup kita dipimpin oleh Tuhan, maka ia dapat mempertemukan


kita dengan jiwa-jiwa yang siap dituai bagi kemuliaan Tuhan.

Yesaya 43:7 –semua orang yang disebutkan dengan namaKu yang


Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku yang Kubentuk dan yang juga
Kujadikan. Kata GLORY dalam Bahasa Yunani yaitu DOQSA, berbicara
tentang bobot hadirat Tuhan. Jadi jika Tuhan memenuhi kita dengan
kemuliaanNya, itu artinya kita menyatakan kebesaran Tuhan,
kedasyatanNya, kemahakuasaanNya, kekudusanNya dan kedaulatanNya
dimanapun, kapanpun dan kemanapun Tuhan mengutus kita.

Arahkan hidupmu kepada kepada kemuliaan Tuhan dan rasakan


setiap hari bahwa Dia yang memegang kendali atas segala sesuatu
yang kita hadapi dalam hidup ini.

Hiduplah dalam penyembahan yang benar, yang disertai kasih, ucapan


syukur dan sukacita kita didalamNya. Ketika kita memiliki kehidupan ini,
maka kemuliaan Tuhan akan ada dalam hidup kita, sehingga orang lain
diberkati dengan kehadiran kita, karena nama Tuhan dipermuliakan lewat
hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai