Waktu muda akita pernah merasakan bagaimana jatuh cinta, mengingat itu memberikan kesan yang
indah dimasa lalu. Jika kita ingin hari ini lebih indah, mari kita ingat sejenak masa-masa indah itu.
Suatu hari dalam sebuah acara saya bertanya sekelompok remaja, apa yang mereka ketahui
atau rasakan tentang jatuh cinta.
Ada yang mengatakan itu adalah perasaan suka yang mendalam, sesuatu yang membuat hati senang
sekaligus berharap cemas, kerinduan untuk selalu dekat dengan orang yang dicintai, munculnya
usaha untuk mengetahui hal-hal yang disukai dan menyenangkan hatinya.
Seorang remaja bercerita sambil tersenyum tentang dampak jatuh cinta : pak pendeta "… ia hanya
menyapa saya tadi pagi, tetapi hati saya senang sekali hingga saya bersemangat sepanjang hari."
Ada perasaan suka yang mendalam dan kerinduan untuk mencari tahu apa yang TUHAN kehendaki.
Pemazmur juga mengaku kerap mengalami kesesakan dan kesusahan, tetapi semuanya itu tidak
mengalahkan kecintaannya pada Firman TUHAN.
Apakah kita juga seperti pemazmur saat membaca dan merenungkan Firman TUHAN hari ini ?
Barangkali selama ini kita membaca Alkitab secara sambil lalu ; merenungkan Firman TUHAN dengan
terburu-buru ; menjalani waktu teduh apabila sempat ; dan berdoa hanya apabila belum mengantuk.
Mari mengarahkan diri kita untuk jatuh cinta sekali lagi pada Firman TUHAN sehingga hati kita
digetarkan oleh ketetapan, janji, dan perintah-NYA yang membuat kita hidup dan semangat
menjalani hari2 kita.
Kiranya Sapaan Tuhan setiap hari akan membuat hidup kita lebih bermakna. Semangat menjalani
hari ini, Tuhan Yesus Memberkati Nampati 245
DIPIMPIN ROH KUDUS "
Kisah nyata Kapten Ricosetta Mafella adalah pilot pesawat Airbus A320 dari maskapai Batik
Air dengan nomor penerbangan ID6231. Saat melakukan penerbangan dari kota Makasar ke
Palu, dia merasa begitu gelisah. Sepanjang penerbangan itu, dia mencoba untuk
menenangkan hatinya dengan menyanyikan lagu-lagu rohani. Saat pesawat sudah mendarat
di bandara kota Palu, ia merasakan dorongan di dalam hatinya untuk segera take off kembali.
"Kami cuma punya ground time 30 menit. Landing cuaca cerah biasanya foto-foto, tapi kali
ini Tuhan bilang, 'Bergegaslah. Cepat!' Saya begitu risau dan meminta para kru untuk
langsung bergegas dan kami diberi waktu 5 menit untuk boarding. Biasanya rute ini
mengalami keterlambatan 5-10 menit. Puji Tuhan, seluruh staf dan kru bekerja sama
sehingga kami akhirnya bisa berangkat 3 menit sebelum schedule Pk. 17.55 WITA, saya
tutup pintu Pk. 17.52 WITA. Saya mundurkan pesawat, start engine, jalan pelan-pelan," ujar
Maffelaia menambah kecepatan agar pesawat lebih cepat merangkak naik. Tanpa
disadarinya, saat itu tepat di bawahnya, tsunami dan gempa sudah memporakporandakan kota
Palu. Ia mengungkapkan, "Bila terlambat 30 detik saja, saya tak bakal bisa terbang. Terima
kasih, Yesus."
Tuhan memberikan Roh Kudus kepada umat-Nya untuk melindungi, menyertai dan
memberikan perlindungan serta peringatan terhadap bahaya atau ancaman dosa. Dalam kasus
Maffela, jelas bahwa ia peka dan meresponi perintah Roh Kudus walau ia sendiri tidak tahu
alasannya. Paulus juga mengalami hal yang sama untuk alasan yang berbeda dalam
perjalanan misinya bersama Silas. Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil ke
Asia dan daerah Bitinia. Ternyata hal itu dikarenakan orang-orang di Makedonia
membutuhkan mereka secepatnya.
kita juga pasti pernah mengalami sebuah kegelisahan yang tidak jelas atau tiba-tiba ada
dorongan kuat untuk berdoa tanpa tahu apa yang harus didoakan. Percayalah, itu adalah suara
Roh Kudus. Mungkin saat itu, di luar sana tanpa kita sadari ada sesuatu yang besar yang
sedang atau akan terjadi pada keluarga atau diri sendiri. Ketika kita mengingat anak-anak
kita yang jauh dari kita berdoalah, Ketika mengingat orang lain untuk kita tolong berdoalah
itu pekerjaan Roh Kudus. Inilah alasannya kita harus hidup dalam pimpinan Roh Kudus agar
bisa peka terhadap suara-Nya. Karena itu, mari tinggal diam dan taati perintah Roh Kudus
agar hidup kita terlindungi. (EK)