a) Dampak Sosial. Dampak era revolusi industri 4.0 sangat signifikan terhadap bidang
sosial. Sebab pada era ini seluruh proses produksi telah menggunakan mesin
berteknologi canggih, menggantikan peranan manusia dalam dunia industri. Tentu hal
ini berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan kerja, sebab tenaga manusia tidak
lagi diberdayakan dalam industri manufaktur. Sistem pendidikan yang sebelumnya
diterapkanpun tidak akan relevan lagi di dalam dunia kerja.
b) Dampak di Bidang Politik. Dalam lingkup global atau internasional, adanya revolusi
industri 4.0 juga memberikan berbagai dampak dalam bidang ekonomi politik. Manfaat
revolusi industri 4.0 dalam bidang politik contohnya terciptanya suatu sistem informasi
yang dapat digunakan untuk melakukan
olah data dalam pemerintahan yang berada di suatu wilayah sehingga hal ini dapat
mempermudah masyarakat untuk memantau kinerja dari pemerintah. Adanya revolusi
2
industri 4.0 juga mengubah pemikiran perusahaan besar untuk memilih investasi
dengan cara menambah alat teknologi untuk
perusahaan mereka agar proses produksi menjadi lebih meningkat dan lebih efektif.
c) Dampak pada Bidang Ekonomi. Dampak era revolusi industri 4.0 yang terakhir
adalah di bidang ekonomi. Terdapat banyak dampak dari revolusi industri ini di bidang
ekonomi. Seperti harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk mengimplementasikan
industri 4.0 di perusahaan dan merubah model bisnis yang telah diterapkan. Selain itu
pengguaan teknologi baru akan menyebabkan kerugian pada investasi teknologi yang
telah digunakan sebelumnya. Namun dengan menggunakan hal tersebut dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas
konflik di Semenanjung Korea, konflik Laut China Selatan dan Timur, konflik di Selat
Taiwan, serta konflik di perbatasan Asia Selatan sebagai akibat dari pergeseran
geopolitik dan geostrategis.
Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang 2019
Indonesia mengalamai 290,3 juta kali serangan siber. Indonesia adalah negara
korban serangan siber terbesar di dunia pada 2019 dan Amerika Serikat adalah
negara asal sumber serangan terbesar di dunia.
keadilan, dan kesetaraan sebagai dampak dari krisis ekonomi dan pergolakan politik
di Mesir; konflik AS-Iran yang sudah berlangsung selama 70 tahun mengalami pasang
surut,
Pertumbuhan ekonomi global saat ini melambat, hal ini dapat dilihat dari
kebijakan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan
ekonomi global tahun ini menjadi 3,2 persen, atau turun 0,4 persen dari proyeksi yang
dirilis pada April 2022 lalu.
Perang Rusia dengan Ukraina (1) Harga minyak dan gas telah melonjak karena
kekhawatiran pasokan, karena Rusia adalah salah satu produsen dan pengekspor
bahan bakar fosil terbesar di dunia. Dengan naiknya harga minyak maka akan
berpengaruh terhadap kenaikan harga pada sektor-sektor lainnya. (2) Rusia dan
Ukraina adalah lumbung pangan dunia, menyumbang 30% dari ekspor gandum
global. kondisi ini akan mengakibatkan ancaman terjadinya krisis pangan.