Anda di halaman 1dari 42

RAHASIA

(Latihan)

KOMANDO GABUNGAN MACAN


KOMANDO TUGAS GABUNGAN LINTAS UDARA

ANALISA CARA BERTINDAK STAF TERITORIAL


KOGASGAB LINUD
MACAN

GOWA, Agu 202E

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

STAF 5/TERITORIAL KOGASGAB LINUD MACAN


GOWA
090000 AGU 202E
Analisa Cara Bertindak Staf Teritorial No.01

1. Situasi.

a. Petunjuk strategi.

1) Perkembangan Situasi Global.

a) Situasi global saat ini adanya perkembangan lingkungan


strategis disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
mendorong timbulnya multi polaritas dan regionalisasi secara
terbuka dalam tatanan interaksi global. Keterbukaan dalam tatanan
interaksi pada lingkungan global berdampak terjadi pergeseran dari
kepentingan politik dan keamanan menjadi kepentingan politik dan
ekonomi yang berpengaruh di setiap negara di dunia. Perubahan
geopolitik mendorong terjadinya hubungan antar negara yang
semakin intensif untuk mewujudkan kepentingan masing-masing
negara. Sedangkan perubahan geoekonomi menunjukkan
perkembangan ekonomi dunia mengalami kemajuan yang sangat
pesat di beberapa negara berkembang sehingga memunculkan
kekuatan baru ekonomi dunia, terutama negara-negara yang
menguasai teknologi serta negara-negara yang memiliki sumber
daya alam dan energi. Perkembangan isu internasional saat ini
adanya perang dagang antara ALLIGATOR – PANDA, PANDA
menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

b) Peristiwa yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah


terjadinya sebuah perang besar antara BERUANG – BANGAU
PUTIH yang telah dan berlangsung selama lebih dari 1 tahun (24
FEB 202C – sekarang). Akibat perang ini sangat berdampak bagi
dunia baik di bidang politik, ekonomi, keamanan, kesehatan dan
hubungan internasional. Baik BERUANG maupun BANGAU
PUTIH saling mengklaim telah menimbulkan kerugian di pihak
lawan. BERUANG menginvasi dari tiga front, utara, timur dan
selatan. BERUANG gagal menyerang ibu kota dengan cepat
karena masalah logistik tetapi selanjutnya BERUANG telah
mengepung dan menghancurkan beberapa obyek vital. Sebaliknya
BANGAU PUTIH telah berhasil melakukan perlawanan
diantaranya dengan menenggelamkan kapal perang utama di laut
Hitam, menghancurkan sebagian pasukan lapis baja BANGAU
PUTIH saat menyeberangi sungai di daerah timur. Presiden Jokowi
menyatakan, “Perang antara BERUANG dan BANGAU PUTIH
bisa menyebabkan krisis seluruh negara di dunia. Padahal saat
negara-negara dunia baru saja mulai pulih setelah pandemi Covid-
19. Saat ini ada dua hal yang tengah mengalami kenaikan di
seluruh dunia, yaitu energi macam BBM, gas, dan listrik serta
pangan. Contoh harga gandum di KOALA dan ALLIGATOR sudah
naik lebih dari 30 persen.” Kepala program pangan dunia PBB
David Beasley telah meminta kepada Presiden BERUANG untuk
membuka kembali pelabuhan BANGAU PUTIH di laut Hitam
karena dapat berakibat bencana pangan global. “Jutaan orang di
seluruh dunia akan mati karena pelabuhan-pelabuhan ini diblokir,”
kata Beasley. Presiden ALLIGATOR mencatat invasi BERUANG
ke BANGAU PUTIH telah membuat sekitar 20 juta ton biji-bijian
terjebak di BANGAU PUTIH. Jika bahan pangan tidak sampai ke
pasar, maka banyak orang MACAN yang akan mati kelaparan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

karena BANGAU PUTIH adalah satu-satunya pemasok pangan


bagi sejumlah negara MACAN.

c) Dinamika politik, ekonomi dan keamanan internasional, masih


akan bergantung pada keseriusan negara-negara besar dalam
memelihara perdamaian dan stabilitas internasional, agar tidak
sampai menyebabkan terjadinya instabilitas dan gejolak di
berbagai kawasan. Yang perlu diwaspadai adalah adanya
perubahan kekuatan dunia karena siklus peta kekuatan dunia
selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dengan
menurunnya kedigdayaan ekonomi “Negara ALLIGATOR”,
meningkatnya kekuatan ekonomi dan militer “Negara PANDA”
serta menguatnya leverage “Negara BERUANG”, mengandung arti
bahwa perimbangan konstelasi global tengah berlangsung.
Kedepan, persaingan mempertahankan pengaruh global dan
regional makin mengemuka antara negara-negara besar, sehingga
adaptasi terhadap pergeseran kutub interaksi internasional menjadi
semakin penting, terutama bagi negara-negara berkembang.

d) Salah satu Indikator eksistensi sebagai negara yang kuat


dan maju adalah kemajuan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan kekuatan militernya. Beberapa negara maju pada
umumnya mengarahkan perhatiannya secara khusus pada
perkembangan atau trend ancaman perang “Hibrida” sebagai
sebuah strategi militer yang memadukan antara Perang
Konvensional, Perang Asimetrik dan Perang Siber. Timbulnya trend
ancaman perang Hibrida ini mendorong terjadinya pergeseran
skala perang di berbagai belahan dunia. Kondisi ini memicu
terjadinya perkembangan pembangunan kekuatan militer secara
signifikan di negara-negara SECRET ZOO. Munculnya jenis jenis

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

perang baru seperti Symmetric Warfare, Asymmetric Warfare,


Hibrida Warfare, Proxy Warfare, Cyber Warfare dan lain lain
semakin menggenapi metode dalam setiap konflik yang terjadi.
Namun perang yang berkembang saat ini sepertinya selalu dimulai
dengan tahapan: Infiltrasi, Eksploitasi, Politik Adu Domba, Cuci
Otak dan diakhir dengan invasi. Tahapan ini dimaksudkan untuk
memperkecil risiko dari negara yang melakukan invasi baik dari
aspek biaya, korban dan yang terpenting legitimasi dari negara-
negara di dunia.

e) Perkembangan konflik dunia juga tetap harus menjadi


perhatian walaupun terjadi di kawasan tertentu, namun tidak
menutup kemungkinan akan mempengaruhi kawasan lainnya.
Konflik terkini di TIMUR TENGAH tetap menjadi titik perhatian
negara-negara di dunia, ditengah persaingan kepentingan negara
besar di dalamnya, utamanya ALLIGATOR, BERUANG dan kini
masuk pula PANDA sebagai kekuatan Ekonomi dan Militer. Dalam
perkembangannya, radikalisme yang terus mengemuka semakin
memperumit geopolitik di Timur Tengah, dengan aktor dan
kepentingan semakin banyak, baik dibidang politik, ekonomi, sosial
budaya, dan di lingkup regional maupun internasional.

f) Ditinjau dari aspek ekonomi, masih diwarnai dengan kondisi


pasca pandemi Covid-19 yang telah menimbulkan dampak yang
sangat besar berupa krisis ekonomi yang dialami oleh banyak
negara di dunia berupa resesi, pertumbuhan ekonomi menurun
tajam bahkan minus yang diikuti dengan kelangkaan pangan,
energi, dan lapangan kerja, banyaknya pengangguran, serta
munculnya ketakutan dan ketidakpastian, kompleksitas persoalan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

serta ketidakjelasan atas situasi yang berkembang mewarnai


kondisi sosial dan budaya masyarakat negara-negara terdampak.

g) Perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi hal yang


menonjol dan berpengaruh terhadap sebagian besar negara-
negara di dunia. Pengumpulan jejak digital (Internet of
Behaviour/IoB, Keamanan Siber, Virtual technology, Hyper
Automation, AI Engineering, Big Data, cloud computing dan hal-hal
lain yang dikategorikan dalam revolusi industri 4.0 menjadi disiplin
pengetahuan baru yang melengkapi dan dimanfaatkan di hampir
semua aspek kehidupan manusia modern. Hampir semua aspek
dan bidang kehidupan manusia baik ekonomi, politik, sosial budaya
pertahanan dan keamanan membutuhkan dukungan teknologi
untuk menyokong kemajuan di bidang tersebut. Teknologi maju
memberikan dampak positif karena mampu mempermudah dan
mempercepat proses kehidupan manusia. Namun di sisi lain juga
memiliki dampak negatif dan acapkali dimanfaatkan oleh para
pelaku kejahatan untuk melakukan operasinya. Sampai saat ini.
dunia masih harus menghadapi aktivitas-aktivitas transnational
crime yang memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga
semakin sulit untuk dilacak dan diatasi. Kejahatan pelanggaran
hukum yang beroperasi dan terorganisir secara global masih saja
terjadi seperti perdagangan narkoba lintas negara, perdagangan
senjata ilegal, penyelundupan manusia, pelanggaran hak
intelektual dan pencucian uang.

h) Sementara itu negara-negara maju secara ekonomi dan


teknologi telah melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan
rakyat dan kepentingan nasionalnya. Kebutuhan energi yang

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

sangat besar di wilayah mereka mengakibatkan eksplorasi dan


eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara berlebihan di luar
kemampuan daya dukung lingkungan alam di negara mereka.
Kondisi negara-negara SECRET ZOO khususnya SECRET ZOO
Tenggara yang masih belum memanfaatkan sumber daya optimal
atas potensi sumber daya alam menjadi daya tarik dan sasaran
bagi negara-negara berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan
itu. Berbagai upaya di berbagai aspek telah dilaksanakan untuk
mencapai tujuan mereka termasuk kerja sama di bidang ekonomi,
perdagangan, industri maupun peningkatan sumber daya manusia
sebagai human capital dalam perekonomian suatu negara.

i) Kerja sama saling menguntungkan dirasa masih belum


cukup bagi negara agresor untuk memenuhi ambisinya. Terinspirasi
dari krisis dan konflik nyata terkait perebutan wilayah yang terjadi di
TAMAN SAFARI antara BERUANG dan BANGAU PUTIH yang
didukung oleh negara-negara NATO dan sekutunya, Negara
Agresor merasa tidak cukup dengan adanya hubungan diplomatik
dan kerjasama sehingga perlu menyusun kebijakan strategis
berupa penggunaan kekuatan militer untuk pencapaian politik
negara.yang mengarah pada tindakan kekerasan dan perebutan
wilayah suatu negara sah.

2) Perkembangan Situasi Regional.

a) Dilihat dari sisi aktor, persaingan antara PANDA dan


ALLIGATOR tetap akan menjadi masalah keamanan utama di
kawasan. Saat ini PANDA juga akan mempunyai kekuatan
diplomasi yang lebih besar yang bersumber dari kekuatan ekonomi
dan militer. PANDA makin asertif dalam klaim teritorialnya, tetap
meningkatkan kekuatan militer, diplomasi yang makin intensif

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

dengan negara-negara di kawasan, serta mengembangkan


berbagai inisiatif baru dalam kerjasama di kawasan. Di sisi lain,
ALLIGATOR tentu mempunyai kepentingan untuk
mempertahankan posisinya, menjaga terbukanya akses di
kawasan, dan kepentingan ekonomi. Hal ini pada akhirnya
membuat ALLIGATOR merumuskan kebijakan dan strategi
“Rebalancing SECRET ZOO Pacific” dengan membentuk AUKUS
setelah sekian tahun ALLIGATOR memfokuskan pada perang
melawan terorisme yang berpusat di Timur Tengah dan SECRET
ZOO Tengah. Yang sangat mengkhawatirkan di mata ALLIGATOR
adalah manuver-manuver unilateral yang dilakukan oleh PANDA
dalam sengketa wilayah di SECRET ZOO Timur dan LAUT PANDA
SELATAN.

b) Perkembangan kawasan SECRET ZOO Pasifik sangat


dinamis akan berdampak pada masalah ekonomi dan keamanan.
PANDA terus melakukan pengembangan pertahanan yang
dipadukan dengan pengembangan ekonominya di beberapa
wilayah SECRET ZOO Pasifik. Tuntutan kebutuhan bahan baku
negara PANDA dalam mewujudkan keunggulan daya saing
tersebut telah mendorong niatnya mencari sumber-sumber bahan
baku ke SECRET ZOO Tenggara guna menguasai SDA. Untuk
mewujudkan penguasaan terhadap negara-negara RAGUNAN,
Negara PANDA berusaha menduduki dan menguasai SPORA dan
meluas ke SOLO ISLAND sebagai Pangkalan Aju. Strategi ini
digunakan dengan memanfaatkan momentum yang ada melalui
memberikan bantuan kerjasama ekonomi dengan mengelola
sumber daya di negara yang sedang bergejolak. Setelah terbentuk
kerjasama maka dengan leluasa negara PANDA dapat
memanfaatkan SDA di negara tersebut.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

c) Sementara itu lingkungan strategis kawasan yang akan


langsung mempengaruhi kepentingan INDONESIA adalah
perkembangan konflik di LAUT PANDA SELATAN. Bahwa Negara
PANDA telah membuat klaim sepihak terhadap LCS, Klaim ini
membuat beberapa negara di kawasan SECRET ZOO Tenggara
melakukan protes dan keberatannya terhadap klaim tersebut.
Namun PANDA tetap pada klaimnya bahkan masih membangun
gugusan pulau tersebut untuk dapat digunakan sebagai pangkalan
militernya, PANDA melihat bahwa siapa yang menguasai LAUT
PANDA SELATAN maka dia akan mampu menguasai kontrol
ekonomi di kawasan SECRET ZOO dan Pasifik bahkan sudah
merambah ke Laut SOLO dan Laut Sulawesi dengan rencana
membangun pangkalan baru di SOLO ISLAND.

d) Pemerintah PANDA telah menurunkan militernya secara


besar-besaran di SPORA di LAUT PANDA SELATAN yang
disengketakan dan SOLO ISLAND sebagai Pangkalan Aju
Selanjutnya, bahkan dilengkapi dengan sistem rudal anti-kapal
selam dan anti-pesawat, peralatan laser serta jet tempur. Pada 21
MEI 202C Komandan Indo Pasifik ALLIGATOR mengatakan
PANDA semakin agresif menunjukkan kekuatan negara itu kepada
negara lain di bibir LAUT PANDA SELATAN dan LAUT SOLO.
“Selama 20 tahun terakhir kami telah menyaksikan penumpukan
militer terbesar sejak perang dunia kedua oleh PANDA. Mereka
telah membuat kawasan tidak stabil karena penumpukan
persenjataan dan peningkatan kemampuan. Salah satu basis
militernya ada di SOLO ISLAND yang juga menjadi sengketa
dengan PRIMATA, Berulang kali pesawat ALLIGATOR
diperingatkan untuk menjauh. “Fungsi pulau-pulau itu adalah untuk

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

memperluas ofensif PANDA di luar pantai kontinental mereka.


Mereka bisa menerbangkan pesawat tempur, pembom ditambah
semua kemampuan ofensif sistem rudal. Sebelumnya pada FEB
202B, sebuah laporan dari US Naval War College menyatakan
bahwa PANDA telah membangun kota seluas 800 ribu mil persegi
yang dinamai SPORA dan akan akan membangun pangkalan aju
selanjutnya di SOLO Island.

3) Perkembangan Situasi Nasional.

a) Geografi. Kondisi geografi INDONESIA terletak diantara


dua benua dan dua lautan, memiliki wilayah laut lebih luas dari
wilayah daratan. Wilayah laut INDONESIA merupakan perairan
yang ramai dilalui armada dari berbagai negara sehingga bernilai
ekonomi yang tinggi. Geografi INDONESIA memiliki berbagai
sumber daya alam dan gas bumi yang sangat berlimpah sehingga
memiliki nilai yang sangat strategis dan senantiasa menjadi
perhatian dunia. Kondisi geografi INDONESIA yang bernilai
ekonomi dan strategis menjadi peluang dan kekuatan sebagai
modal besar dalam melaksanakan pembangunan, namun juga
berpotensi ancaman dari negara-negara tertentu yang bertujuan
menguasai sumber daya alam dan gas bumi di INDONESIA.
Sumber daya alam dan gas bumi yang senantiasa menjadi
perhatian negara-negara lain diantaranya terdapat di Laut
NATUNA, KALIMANTAN dan SULAWESI.

b) Demografi. Jumlah penduduk INDONESIA tahun 202B pada


DES 202B mencapai 273.879.750 jiwa yang menjadikan
INDONESIA negara keempat di dunia dengan jumlah penduduk
terbesar. Penduduk INDONESIA pada umumnya terkonsentrasi di
wilayah perkotaan atau daerah yang mengalami kemajuan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

pertumbuhan ekonomi sehingga sering menimbulkan masalah


sosial dan tindakan kriminal. Sedangkan penduduk di wilayah
pedalaman dan perbatasan antar negara masih sangat jarang
dengan berbagai keterbatasan serta tingkat pendidikan dan
perekonomian yang rendah. Kondisi penyebaran penduduk, di
wilayah pedalaman dan perbatasan antar negara merupakan
kerawanan yang dapat dimanfaatkan negara yang memiliki
kepentingan terselubung di wilayah INDONESIA, diantaranya
terdapat di pulau-pulau terluar dan daerah perbatasan dengan
negara tetangga.

c) Kondisi Idpoleksosbudkam.

(1) Ideologi. Pancasila sebagai pemersatu bangsa yang


merupakan pedoman dalam tatanan kehidupan berbangsa
dan bernegara mengalami degradasi akibat pengaruh dari
luar. Beberapa kelompok masyarakat mulai mempersoalkan
keberadaan Pancasila dan bahkan beberapa indikasi
adanya upaya merubah dengan ideologi tertentu. Kelompok-
kelompok ini secara terbuka aktif menyuarakan aspirasi
ideologinya dengan berbagai cara antara lain menentang
kebijakan pemerintah yang diikuti dengan tindakan-tindakan
anarkis, yang dapat memperlemah nilai-nilai kehidupan
berbangsa dan bernegara. Berdasarkan data intelijen,
menunjukan indikasi adanya penyusupan dari pihak tertentu
yang telah merubah tata kehidupan sosial masyarakat.

(2) Politik. Kehidupan politik di INDONESIA diwarnai


dengan semangat reformasi dan keinginan untuk
mewujudkan pemerintahan yang demokratis, bersih dan
jujur serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

Namun dalam kehidupan demokrasi dimaknai sebagai


kebebasan tanpa batas dan tidak mempedulikan hak orang
lain, hal ini terjadi sebagai akibat adanya perubahan perilaku
masyarakat yang sering menimbulkan berbagai kerusuhan
dan konflik sosial. Sedangkan persiapan Pemilu serentak
pada 202E dan isu pengunduran pemilu menimbulkan pro
dan kontra.

(3) Ekonomi. Perbaikan ekonomi yang berlangsung


selama tujuh belas tahun pasca reformasi telah mengalami
perubahan yang lebih baik. Perekonomian INDONESIA
merupakan salah satu negara di antara lima negara yang
mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tidak
banyak terpengaruh terhadap krisis ekonomi di ALLIGATOR
dan TAMAN SAFARI. Pertumbuhan ekonomi seharusnya
masih dapat dioptimalkan, apabila setiap daerah dapat
menyerap alokasi anggaran pembangunan yang disiapkan
dalam APBN. Namun kondisi perekonomian pada tingkat
mikro belum sepenuhnya dapat dirasakan dan dinikmati oleh
masyarakat terutama dalam kebutuhan primer semakin sulit
terpenuhi. Pertumbuhan ekonomi di beberapa daerah belum
sepenuhnya mengalami peningkatan untuk
mensejahterakan masyarakat, khususnya di daerah
perbatasan dan daerah pedalaman.

(4) Sosial Budaya. Keanekaragaman sosial budaya


merupakan salah satu kebanggaan dan kekayaan bangsa
INDONESIA. Perkembangan kondisi sosial budaya saat ini
perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah
sehubungan timbulnya berbagai permasalahan.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

Permasalahan menonjol yang terjadi di beberapa daerah


diantaranya masih terjadinya pertentangan antar agama,
antar suku dan antar ras, tumbuhnya beberapa aliran sesat,
rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan dan tingginya
angka pengangguran. Perubahan kondisi sosial budaya
masyarakat yang terjadi saat ini, diantaranya perilaku
masyarakat menjadi mudah marah, beringas, perusak,
penuntut, mogok makan dan bahkan terlibat kegiatan
separatisme dan terorisme. Budaya kekerasan masih sering
terjadi di beberapa daerah merupakan kerawanan yang
dapat dimanfaatkan pihak-pihak dan negara-negara tertentu
yang memiliki kepentingan di INDONESIA.

(5) Pertahanan Keamanan. Sejalan dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber
ancaman mengalami pergeseran makna, bukan hanya
ancaman internal maupun external, tetapi juga ancaman
azymutal/asimetris yang bersifat global tanpa dapat
dikategorikan sebagai ancaman dari luar atau dari dalam.
Luasnya wilayah INDONESIA dan adanya pengaruh
perkembangan lingkungan yang tidak dapat dibendung
dihadapkan pada keterbatasan aparat keamanan dalam
melaksanakan pengawasan, berimplikasi terhadap sulitnya
mendeteksi ancaman dan pelanggaran terhadap kedaulatan,
keutuhan dan keselamatan bangsa. Berbagai kegiatan dan
tindakan yang perlu mendapat prioritas perhatian dan
penanganan, diantaranya masuk dan keluarnya kelompok
terorisme, pencurian sumber daya alam, separatisme,
penyelundupan narkoba, senjata dan amunisi melalui darat,
laut dan udara belum dapat dicegah dan diatasi secara

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

tuntas. Beberapa hal yang menonjol di bidang Pertahanan


dan Keamanan antara lain:

(a) Permasalahan perbatasan dengan negara


tetangga masih belum terselesaikan sebagai akibat
masih adanya perbedaan penggunaan dasar hukum,
diantaranya:

(i) Perbatasan darat RI-KUCING.


Beberapa titik batas wilayah yang bermasalah
memberi peluang terjadinya kejahatan berupa
human trafficking, illegal logging, illegal mining,
people smuggling, illegal trading
penyelundupan Narkoba. Sedangkan masalah
batas wilayah berupa tindakan antara lain
pergeseran patok perbatasan, dan
pembangunan helipad di zona aman
perbatasan. Permasalahan yang dihadapi
dalam melaksanakan pengamanan perbatasan
antara lain, kesenjangan sosial-ekonomi
masyarakat di daerah perbatasan, serta
kurangnya pos-pos penjagaan dengan sarana
yang terbatas sehingga pengawasan batas
wilayah belum optimal.

(ii) Perbatasan darat RI-SUREN.


Permasalahan menonjol, diantaranya
penegasan batas negara yang masih belum
disepakati di tiga segmen (unresolved
segment) meliputi segmen Neol Besi,
Manusasi dan Memo. Selain itu, pengungsi eks

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

SUREN. di wilayah SUREN. Barat belum


tertangani dengan tuntas. Pengamanan
perbatasan diantaranya banyak jalan alternatif
yang dapat dilalui pelintas batas dan kegiatan
ilegal dihadapkan pada jumlah pos
perbatasaan dan keterbatasan sarana
sehingga pengawasan belum dapat
dilaksanakan secara optimal.

(iii) Perbatasan darat RI-DUGONG.


Pemasalahan yang dihadapi, diantaranya
masih adanya beberapa jalan pendekat yang
digunakan kelompok separatis bersenjata
dalam melaksanakan aksi teror dan kegiatan
illegal entry, adanya 3.000 jiwa warga
DUGONG tinggal di Distrik Warasmol dan
Marantikin Kab Pegunungan Bintang serta
adanya keinginan 6.625 warga Negara
DUGONG untuk bergabung ke Wilayah
INDONESIA belum dapat terselesaikan.

(b) Konflik yang terjadi di Indonesia terus


meningkat eskalasinya menjadi krisis multi-
dimensional dan menimbulkan instabilitas keamanan
nasional. Kelompok pendukung pemerintah terus
melakukan aksi dukungan kepada pemerintah untuk
segera memutuskan hubungan diplomatik dengan
PANDA yang ingin menguasai Indonesia. Bersamaan
dengan situasi yang saat ini berkembang di
Indonesia, ketegangan hubungan antara pemerintah
Indonesia dengan PANDA juga semakin meningkat.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

Mencermati perkembangan situasi yang terjadi di


dalam negeri serta kemungkinan dilaksanakannya
agresi militer oleh PANDA terhadap negara Indonesia
yang didukung oleh negara adidaya yang memiliki
persamaan kepentingan, selanjutnya pemerintah
Indonesia berusaha menyelesaikan konflik komunal
dan vertikal yang terjadi di berbagai wilayah di tanah
air dengan mengerahkan POLRI dan komponen
pendukung serta menyiapkan kekuatan TNI dan
melakukan kegiatan diplomasi guna menutup
kesempatan PANDA untuk melakukan agresi
militernya. PANDA saat ini telah membangun
kekuatan militernya di SOLO ISLAND yang dijadikan
sebagai pusat kekuatan militer dan pangkalan aju
untuk menggelar kapal-kapal perang dan pesawat-
pesawat pengintai maupun patroli.

b. Musuh.

1) Pusat kekuatan.

a) Strategi.

(1) Kekuatan dan kemampuan Diplomasi. Cukup baik


mengingat negara PANDA didukung oleh salah satu negara
super power.

(2) Kekuatan dan kemampuan Informasi dan intelijen


strategi. Cukup baik mengingat selama ini agen-agen nya
sudah menyebar di wilayah Indonesia didukung WNI yang
telah dipengaruhi.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

(3) Kekuatan dan kemampuan Militer. 1 Divisi AD


diperkuat 1 Armada Tempur dan 2 Group Tempur Udara
dengan kemampuan melaksanakan pertempuran darat, laut
dan udara.

(4) Kekuatan dan kemampuan Ekonomi. PANDA cukup


baik karena mendapat dukungan dari salah satu negara
super power.

(5) Aset-aset lainnya yang tidak terlihat secara nyata.


Negara PANDA memiliki cadangan Devisa yang cukup
Besar.

b) Operasional.

(1) Kekuatan.

(a) Yonif-811/Para Troop DPK terdiri dari:

(i) Mar Yonif-811/Para Troop;

(ii) Kompi if-A /811/Para Troop;

(iii) Kompi if-B /811/Para Troop; dan

(iv) Kompi Senban/811/Para Troop (Ton


Mortir Sedang dan Ton PSU).

(b) 1 Ton Kav Tai.

(c) 1 Rai Arhanudse.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

(d) 1 Ton Hubpur Para.

(e) 1 Ton Zipur Para.

(f) 1 Ton Bekang Para.

(g) 1 Ton Bengharlap Para.

(h) 1 Ton Keslap Para.

(2) Kemampuan.

(a) Mampu melaksanakan pertahanan dengan


peranjauan.

(b) Mampu bergerak cepat di rawa, hutan dan


pegunungan.

(c) Mampu melaksanakan operasi lintas udara


dan mobilitas udara.

(d) Mampu melaksanakan Sabotase dan Teror.

2) Strategi musuh dan kelemahan operasi.

a) Strategi Musuh.

(1) Melaksanakan operasi intelijen strategis dan operasi


cipta kondisi serta jalur diplomasi untuk mendapat dukungan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

internasional dalam rangka melaksanakan operasi militer


atau invasi dengan alasan tertentu.

(2) Melaksanakan invasi dengan mengerahkan angkatan


bersenjata untuk merebut dan menguasai Provinsi KALTIM.

(3) Menguasai wilayah nasional dan pusat pemerintahan.

(4) Melaksanakan diplomasi untuk mendapat pengakuan


dunia tentang penguasaan wilayah Indonesia oleh PANDA.

b) Kelemahan operasi.

(1) Jalur logistik yang semakin panjang bila


melaksanakan invasi ke Indonesia.

(2) Tidak menguasai medan secara baik.

(3) Kodal pasukan yang sangat sulit.

(4) Rakyat tidak mendukung.

3) CB Musuh yang paling mungkin.

a) Umum. Negara PANDA untuk memenuhi kepentingan


nasionalnya telah melaksanakan aksi diplomatik untuk memperoleh

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

dukungan negara-negara luas guna kepentingan invasinya ke


Indonesia.

b) Tujuan akhir. Terkuasainya wilayah yang kaya akan sumber


daya alam khususnya sumber daya energi termasuk wilayah
PROVINSI KALTIM sebelum nantinya menguasai wilayah
Indonesia lainnya dalam rangka mendukung dan menjaga
kepentingan nasionalnya.

c) Sasaran strategis. Memenangkan pertempuran dan


menghancurkan kekuatan militer Indonesia serta menduduki
wilayah Kalimantan dengan cara merumuskan Rencana Operasi
dan penggunaan kekuatan militer yang efektif, efisien, tepat dan
terencana.

d) Sasaran operasional. Dikuasainya secara penuh


wilayah SOLO ISLAND yang dapat digunakan sebagai pangkalan
aju untuk memberikan kebebasan bertindak bagi pasukannya.

e) Konsep operasi.

(1) Waktu. PANDA merencanakan akan menguasai


dan menduduki KALTIM.

(2) Pentahapan.

(a) Tahap I. Melaksanakan Perencanaan dan


Persiapan dan invasi ke INDONESIA khususnya
PULAU KALIMANTAN dengan menciptakan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

gangguan keamanan dan instabilitas keamanan di


wilayah tersebut.

(b) Tahap II. Pemindahan Pasukan yaitu di SOLO


ISLAND dengan membangun stasiun Komunikasi dan
menempatkan pasukan darat serta beberapa pesawat
tempur dan armada lautnya dimana daerah tersebut
akan digunakan PANDA dalam mendukung
gerakannya dalam menguasai Pulau KALIMANTAN
(c) Tahap III. Penerjunan ke Pulau KALIMANTAN
dengan kekuatan 1 (satu) KORPS yang didukung
oleh kekuatan laut dan udaranya dari pangkalan aju
di SOLO ISLAND.

(d) Tahap IV. PANDA melaksanakan eksploitasi


dengan menduduki Pulau Kalimantan khususnya
Kalimantan Timur.

f) Bagan/ilustrasi/visualisasi.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

4) Kemampuan dukungan.

a) Dukungan SDM dan SDA dalam melancarkan operasi


sesuai kebijakan strategi pertahanannya.

b) Kemampuan Serpas, Mobud, Air Refuelling dalam rangka


operasi.

c) Kemampuan pemeliharaan pesawat dan kapal.

5) Tenaga pengganti. Memiliki tenaga pengganti walaupun dalam


pengerahannya memerlukan waktu untuk mencapai ke tempat yang
memerlukan dan keberadaannya terbatas serta masih berada di garis
belakang.

6) Mobilisasi cadangan. PANDA memiliki pasukan cadangan


nasional yang dapat digerakkan sewaktu-waktu namun belum diketahui
kemampuan dan kekuatannya.

c. Sendiri.

1) Pusat kekuatan.

a) Strategi.

(1) Kekuatan dan kemampuan diplomasi Deplu RI di


tingkat regional Asean dan Asia Pasifik baik bilateral
maupun multilateral dengan tujuan untuk menggagalkan
rencana invasi PANDA ke wilayah Kalimantan Timur.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

(2) Kekuatan dan kemampuan informasi dan intelijen


strategis cukup baik dalam rangka mendukung kelancaran
operasi.

(3) Kekuatan dan kemampuan militer. Modernisasi


alutsista TNI yang dilaksanakan dalam kurun waktu
beberapa tahun terakhir dapat mendukung operasi

(4) Kekuatan dan kemampuan ekonomi. Ekonomi


Indonesia Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup
pesat.

(5) Kekuatan dan kemampuan budaya. Pancasila


merupakan alat pemersatu dalam membangun kekuatan TNI
dan rakyat.

(6) Sarana/aset-aset lainnya. Kekuatan dan kemampuan


Kogab TNI mampu melaksanakan operasi di Darat, Laut dan
Udara.

b) Operasional.

(1) Satuan Tempur

(a) Brigif PR 3, Yonif PR 431, Yonif PR 432 dan


Yonif PR 433;

(b) Brigif R 20, Yonif R 754 dan Yonif R 755;

(c) Denpandu Div 3;

(2) Satuan Banpur

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

(a) Yonarmed 6;

(b) Yonarhanud 16;

(c) Kikav 14;

(3) Satuan Banmin

(a) Denpal Div 3;

(b) Denhub Div 3;

(c) Denpom Div 3; dan

(d) Ajen Div 3.

2) Kelemahan strategi operasi sendiri.

a) Apabila keunggulan udara (SUL) dan Bantem Armed tidak di


tangan kita, maka akan mempengaruhi cara bertindak sendiri.

b) Kemampuan Lawan Pernika Strategis dalam pelaksanaan


operasi terbatas.

c) Keterbatasan informasi dan dukungan Komlek yang terbatas


akan mempengaruhi pelaksanaan operasi.

d) Alutsista, Alkom dan suku cadang yang terbatas sangat


mempengaruhi pelaksanaan operasi.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

e) Jarak tempuh ke Mandala operasi relatif jauh, sehingga


cukup menyulitkan bagi perpindahan pasukan secara besar-
besaran terutama dari aspek Kodal.

3) Kemampuan dukungan.

a) Kekuatan darat memiliki kemampuan intelijen, pertempuran,


teritorial, dukungan dan operasi khusus.

b) Kekuatan laut memiliki kemampuan Purla, BTK dan


kemampuan Ampibi.

c) Kekuatan udara memiliki kemampuan intelijen, dukungan


SUL dan BTU serta deteksi, identifikasi, penindakan sasaran udara
dan penanggulangan bahaya udara.

4) Tenaga pengganti.

a) Tenaga pengganti yang terdidik dan terlatih sudah disiapkan


oleh komando kewilayahan

b) Kemampuan dan moril dari tenaga pengganti cukup tinggi


dan sudah siap untuk mendukung pelaksanaan operasi.

5) Mobilisasi cadangan.

a) Mobilisasi Komponen cadangan dan komponen pendukung


disiapkan oleh Komando Kewilayahan dan didukung sepenuhnya

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

oleh Kemenhan, penggunaan dan pembinaannya dilakukan


diserahkan kepada TNI.

b) Masyarakat dengan kesadaran sendiri siap untuk


mendukung operasi yang akan dilaksanakan guna mengusir
PANDA dari wilayah NKRI.

d. Praanggapan.

1) Tidak terjadi bencana alam di wilayah daerah operasi.

2) Tidak terjangkitnya wabah penyakit di daerah operasi.

2. Cara Bertindak.

a. Umum. KOGAB TNI didukung unsur lain sedang menyiapkan


kekuatan untuk melaksanakan Kampanye Militer dalam rangka menjaga
kedaulatan wilayah NKRI.

b. Tugas pokok. Kogasgab Linud Macan melaksanakan Operasi Lintas


Udara, melaksanakan Infiltrasi, merebut dan menduduki sasaran serta
membentuk dan mempertahankan tumpuan udara mulai hari "H" Jam "P"
selama 8 Hari di DUCK AIR FIELD dalam rangka mendukung Tugas Pokok
Kogab, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

c. Sasaran strategis. Memenangkan pertempuran dan menghancurkan


kekuatan militer serta merebut dan menduduki wilayah DUCK AIR FIELD yang
telah dikuasai musuh

d. Sasaran operasional.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

1) Dikuasainya DUCK AIR FIELD yang dijadikan pusat kekuatan


satuan darat musuh untuk tujuan operasi selanjutnya.

2) Hancurnya sarana PSU musuh maupun Alut sista musuh yang


terdapat di DUCK AIR FIELD khususnya Satuan Bantem dan Arhanud.

3) Menurunnya kemampuan musuh yang berada di mandala operasi

e. Konsep operasi.

1) Waktu. Pelaksanaan Operasi Linud selama 8 hari dengan


Perencanaan waktu pelaksanaan Hari H-5 s/d “H + 2 Kogab dalam kurun
waktu tahun 202A– 202E (Renstra I – RPJP Tahap II)

2) Pentahapan.

a) Tahap Perencanaan.

(1) Perumusan Rencana Operasi termasuk jenis Ops Linud apa saja yang
diperlukan untuk mendukung Kogab dan Kogas lainnya.

(2) Pembentukan Satgas dan komponen yang diperlukan dalam mendukung seluruh
jenis Ops Linud yang direncanakan dan berkoordinasi dengan satuan operasional
terkait kesiapan personel yang akan dilibatkan.

(3) Perencanaan dukungan alutsista dan persenjataan yang diperlukan dalam


melaksanakan Ops Linud yang direncanakan dan berkoordinasi dengan satuan
operasional terkait kesiapan alutsista dan dukungannya.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

(4) Pangkogab TNI memimpin perencanaan Kammil dan Opsgab TNI setelah
menerima Direktif Operasi dari Panglima TNI melalui Proses Pengambilan Keputusan
Militer (PPKM) sesuai dengan Petunjuk Referensi (Jukref) PPKM, dan memberikan
Prinsiap kepada Pangkogasgab Linud untuk merencananakan Ops Linud.

(5) Pelaksanaan proses pengambilan keputusan militer (PPKM) sesuai Jukref


dilaksanakan secara paralel dengan satuan bawah setelah mendapat perintah
persiapan melaksanakan Operasi Lintas Udara dari Pangkogab TNI, dan Prosedur
Pengambilan Keputusan Taktis (PPKT) untuk setingkat Satgas/Satuan Linud ke bawah,
dengan beberapa kegiatan tambahan pada tahap perencanaan Ops Linud.

b) Tahap Persiapan. Urutan kegiatan yang dilaksanakan


Kogasgab Linud pada tahap persiapan pada Ops Linud adalah
sebagai berikut :

(1) Pembentukan dan penyiapan organisasi tempur yang


diperlukan beserta pejabat inti dan stafnya;

(2) Penerimaan pelibatan satuan, alutsista, serta


berbagai dukungan yang diperlukan dalam suatu Operasi
Linud;

(3) Penggelaran kekuatan satgas-satgas Kogasgab


Linud beserta alutsistanya; dan

(4) Pengerahan KDOL ke daerah sasaran.

c) Tahap Pelaksanaan.

(1) Babak Pendahuluan

(a) Satgasud melaksanakan pengintaian udara


taktis, mensiagakan CAS di atas BANDARA DUCK
AIR FIELD dan sekitarnya, menyiapkan pesawat

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

pesawat dukungan operasi Linud. Jumlah kekuatan


udara yang dibutuhkan, terdiri dari

i. Pesawat Tempur.

aa. Pesawat SU-27/30 dan SU 35


siaga CAS H-7 di Lanud Balikpapan.

bb. Pesawat F-16/AB Siaga Escort


Kodal H-7 di Lanud Halim

ii. Unsur Dukpur.

i) Melaksanakan cek kesiapan dan


standby dukungan udara dilanjutkan 20
C-130 B/H/HS. Bertahap melaksanakan
pergeseran MA Lanud Hasanudin mulai
H jam P-2.

ii) 1 CN-235 MPA sebagai cadangan


intai dan cad Kodal Pangkogasgab
Linud

iii) 4 Pesawat CN-235 dan 4


Pesawat PTTA.melaksanakan
pengintaian dan photo udara

iv) 1 Pesawat CN-295.dukungan


KDOL.

(b) Tim KDOL.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

i. Pada Hari H + 2 Kogab” sudah standby di Lanud Halim, melaksanakan brief dan
menerima arahan petunjuk dan informasi taktis, menyiapkan perlengkapan dan pada H-
4 melaksanakan deployment ke MA Aju di Lanud Hasanudin.

ii. Pada Hari H-5 diterjunkan pada malam


hari menggunakan 1 pesawat CN-235 Intai
dengan rute Lanud Hasanudin (MA) - Sasaran
di Duck Air Field.

iii. Dilanjutkan pengembangan misi ke


sekitar Dpn Charlie sampai dengan hari “H”
jam “P”.

iv. Menyiapkan DPn Alpha serta Titik


berkumpul bagi Eselon Serbuan.

v. Melaporkan perkembangan situasi


terakhir kepada Pangkogasgablinud

(c) Satgas Linud.

i. Eselon Serbuan.

i) Pada Hari H-3 :unsur-unsur


Satgas Linud terdiri dari Yonif PR 431
(Yon Timpur A), Yonif PR 432 (Yon
Timpur B) dan Yonif PR 433 (Yon Timpur
C) serta Yonif R 754 melaksanakan
pergeseran Pasukan dari markas
Batalyon ke MA Lanud Hasanudin.
Dilanjutkan dengan latihan kesiapan
operasi, ground training, Alkom,
pengepasan PUO serta pemeriksaan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

akhir personel, material dan


Alkapjat/sus.

iii) Pada hari “H-1” melaksanakan


Persiapan akhir, penyiapan manifest,
persiapan pemindahan pasukan dari MA
di Lanud Hasanudin menuju Duck Air
Field.

(d) Makogasgab Linud.

i. Melaksanakan perencanaan taktis dan


perencanaan administrasi.

ii. Memberikan pengarahan Tugas Pokok.

iii. Sempurnakan Rencana Gabungan


terperinci.

iv. Menyiapkan sarana Operasi Linud.

v. Menyiapkan Posko Kogasgab Linud.

vi. Mengecek kesiapan akhir personel dan


materiil

(2) Babak Pemindahan Udara.

(a) Satgasud. Disposisi Pesawat angkut berada


di Lanud Hasanudin, pemindahan melalui udara
eselon serbuan menggunakan 20 pesawat C-130
B/H/HS., sedangkan eselon susulan sebanyak 7
pesawat dengan cadangan 5 pesawat dari MA.
Penyiapan Pesawat CN-235 sebagai Kodal
Pangkogasgab Linud, brief kesiapan pada “H-1”

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

(b) Tim KDOL.

i. Memonitor pelaksanaan pemindahan


udara dan kesiapan pengaturan lalu lintas
udara di DPn.

ii. Siaga untuk memandu pesawat angkut


pasukan dan personel menuju DPn dan TB.

iii. Melaporkan situasi terakhir tentang


cuaca dan musuh yang berada di Dpn.

(c) Satgas Linud.

i. Pada hari ”H” Jam “P-2.30’” selesai laks


brief penerbangan bagi para Dantimpur,
seluruh Eselon Serbuan (3 Yon Timpur) mulai
masuk pesawat, sesuai manifest dan nomor
lambung pesawat masing-masing.

aa. Eselon Serbuan.

- Pada hari “H” Jam “P-2


berturut 20 Pesawat dari Lanud
Hasanudin (Yon Timpur A, B dan
C) take off menuju DPn dengan
ketinggian 10.000 feet Rute
Lanud HSN – SAS (DUCK AIR
FIELD).

- Pada hari “H” Jam “P -1.00


Pesawat tiba di dekat SAS
dengan Loose Formation
ketinggian 10.000 ft, mengecek

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

komunikasi dengan KDOL dan


Pesawat Kodal
Pangkogasgablinud.

- Pada hari “H” Jam “P - 30‘


Pesawat terbang menuju IP
(Initial Point) 10 Nm DZ dengan
formasi terbang taktis dengan
ketinggian 900 feet
melaksanakan slowdown.

- Pada hari “H” Jam “P-


0.30“ : Jump Master periksa
kesiapan akhir pasukan/peterjun.

- Pada hari “H” Jam “P -


0.15“ : Pintu lambung kanan dan
kiri pesawat dibuka dan posisi
Pasukan siap diterjunkan.

- Pada hari “H” Jam “P -


0.10” Peterjun sudah berdiri dan
kaitkan statik pada sling/static
line.

- Pada hari “H” Jam “P -


0.05‘ “ : Jump Master dan
Pembantu Jump Master periksa
tali static dan perlengkapan
tempur perorangan.

- Pada hari “H” Jam “P -


0.03‘ “ : Peterjun, laporan stick

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

kepada Jump Master secara


berurutan dari belakang ke
depan.

- Pada hari “H” Jam “P -


0.02’ “ : Peterjun 1 (pertama)
merapat dan berdiri di pintu
lambung kanan dan lambung kiri
pesawat diikuti oleh peterjun ke 2
(dua).

- Pada hari “H” Jam “P -


0.01“ : Peterjun I (pertama) siap
didepan pintu lambung kanan/kiri
pesawat untuk exit pada jam “P”.

- Pelaksanaan exit (Go/No


Go) sebelumnya sudah
mendapat ijin dan perintah
Pangkogasgablinud di pesawat
Kodal atas informasi KDOL di
DPn.

bb. Eselon Susulan.

- Pada hari ”H” Jam P Yonif


R 754 (Yon Cad) dan Satbanpur
sebagai eselon susulan, standby
di Apron Lanud Hasanudin.

- Pada hari “H” Jam P+1


Yonif R 754 (Yon Cad) dan
Satbanpur melaksanakan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

pemeriksaan akhir personel,


material dan Alkapjat/sus dan
siap Boarding Jam P+2 dan
berangkat pada Jam P+3

- Pada Jam P+ 4 Pesawat


tiba di dekat SAS, laksanakan
komunikasi dengan Kodal
menunggu perintah.

cc. Eselon Belakang.

- Pasukan Kogasgablinud
(Makogasgablinud dan
Satbanmin) Jam P melaksanakan
pemindahan pasukan menuju
Lanud BPP. Pada hari “H” Jam
P+6 : Pasukan Kogasgablinud
pemeriksaan akhir dan siap di
Titik Muat menuju apron
Pesawat.

- Pesawat take off dari


Lanud SPO pada Jam P+7
langsung menuju sasaran.

(3) Babak Serbuan. (Hari ”H”, Jam “P”). Eselon Serbuan


melaksanakan Operasi Linud di DPn merebut dan
menguasai bandara DUCK AIR FIELD.

(a) Satgasud. Siap memberikan CAS atas


permintaan.

(b) Tim KDOL.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

i. Mengarahkan heading pesawat pada


saat serbuan linud.

ii. Mengendalikan penerjunan dengan


menggunakan VCP yang berada di Panel Buka
DPn.

iii. Membantu mengarahkan dan memandu


Eselon Serbuan menuju titik kumpul masing-
masing.

iv. Melaporkan pelaksanaan penerjunan


Eselon Serbuan kepada Pangkogasgab Linud.

(c) Satgas Linud

i. Eselon Serbuan.

aa. Pada hari ”H Jam P” peterjun


pertama melaksanakan penerjunan
tepat di atas DPn.

bb. Pada hari “H Jam P + 45’ “


Eselon Serbuan berkumpul di masing-
masing TB Yon Timpur hingga mencapai
kekuatan 80 %.

cc. Setelah mencapai kekuatan 80%


masing-masing Yon Timpur
melaksanakan perebutan Tumpuan
Udara.

ii. Eselon Susulan dan Belakang. Pada


Hari “H” Jam P+4, eselon Susulan
melaksanakan penerjunan dilanjutkan dengan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

Pasukan Kogasgab linud (Makogasgablinud,


Denma Satlinud PR 3/3/K, Satbanpur dan
Satbanmin.

(4) Babak Mempertahankan Tumpuan Udara. Mulai hari


”H” jam ”P+4.00’ ” sampai dengan hari ”H+2” : Pasukan
melaksanakan Pertahanan Tumpuan Udara Bandara Duck
Air Field.

(a) Satuan Tugas Linud.

i. Eselon Serbuan. Pada hari “H” Jam “P


+ 4.00’ ‘’: Tumpuan Udara di Bandara DUCK
AIR FIELD sudah dikuasai dan diduduki.

ii. Eselon Susulan. Pada hari “H” Jam


“P+6.00’ “ : Yon Cadangan (Yonif R 754 dan
Satbanpur), sudah tergelar mendukung Eselon
Serbuan.

iii. Eselon Belakang. Pada hari “H” Jam


“P+8’“ : Pasukan Kogasgablinud
(Makogasgablinud dan Satbanmin), sudah
tergelar dan bergabung mendirikan Posko dan
siap mendukung operasi.

iv. Meyakinkan pengendalian pangkalan


udara dapat operasional kembali, sehingga
dapat digunakan bagi pesawat yang membawa
eselon belakang untuk mendarat di Bandara
DUCK AIR FIELD.

v. Melaksanakan konsolidasi dan


reorganisasi kembali ke organisasi Brigif Para
Raider.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

vi. Satbanpur, khususnya Rai Arhanudri


dan Yon Armed menempatkan alutsistanya di
tempat yang strategis untuk memperkuat
pertahanan Tumpuan Udara.

(b) Dansatgas Linud melaporkan tentang situasi


dan kondisi terakhir kepada Pangkogasgab Linud di
pesawat Kodal, bahwa Tumpuan Udara telah direbut
dan dikuasai dengan aman serta melaksanakan bekal
ulang, melanjutkan gerakan selanjutnya atas perintah.

(c) Pangkogasgab Linud lapor kepada Pangkogab


bahwa Operasi Linud selesai.

d) Tahap Pengakhiran. Setelah Ops Linud mencapai


tujuan/sasaran yang diharapkan dilanjutkan menunggu perintah
lanjutan.

f. Bagan/ilustrasi/visualisasi.

1) CB -1. Melaksanakan Operasi Lintas Udara, melaksanakan


infiltrasi, merebut dan menduduki sasaran serta membentuk dan

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

mempertahankan tumpuan udara mulai Hari “H” Jam “P” selama 8 hari di
DUCK AIR FIELD, dengan menerjunkan 3 Sat Linud sebagai Eselon
Serbuan menggunakan DPn GT 04-O7 GD 97 - 00, mendaratkan 1 Yon
Cadangan dan Satbanpur serta mendaratkan Pasukan Kogasgablinud
(Makogasgab Linud dan Satbanmin) sebagai Eselon Belakang
menggunakan DPd Bandara DUCK AIR FIELD

2) CB -2. Melaksanakan Operasi Lintas Udara, melaksanakan


infiltrasi, merebut dan menduduki sasaran serta membentuk dan
mempertahankan tumpuan udara mulai Hari “H” Jam “P” selama 8 hari di
DUCK AIR FIELD, dengan menerjunkan 3 Sat Linud sebagai Eselon
Serbuan menggunakan DPn GT 02 – 05, GD 99 - 01 , mendaratkan 1 Yon
Cadangan dan Satbanpur serta mendaratkan Pasukan Kogasgablinud
(Makogasgab Linud dan Satbanmin) sebagai Eselon Belakang
menggunakan DPd Bandara DUCK AIR FIELD.

3) CB-3. Melaksanakan Operasi Lintas Udara, melaksanakan infiltrasi,


merebut dan menduduki sasaran serta membentuk dan mempertahankan
tumpuan udara mulai Hari “H” Jam “P” selama 8 hari di DUCK AIR FIELD,
dengan menerjunkan 3 Sat Linud sebagai Eselon Serbuan menggunakan
DPn Bandara DUCK AIR FIELD, mendaratkan 1 Yon Cadangan dan
Satbanpur serta mendaratkan Pasukan Kogasgablinud (Makogasgab
Linud dan Satbanmin) sebagai Eselon Belakang menggunakan DPd
Bandara DUCK AIR FIELD

3. Analisa Cara Bertindak.

a. Dampak operasi militer dari aspek hukum. Ditinjau dari aspek hukum
maka secara yuridis merupakan suatu kegiatan yang sah.

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

b. Pelaksanaan pengungsian penduduk. Ditinjau dari penyaluran


pengungsi maka setiap pengungsi akan terdata dan tidak membutuhkan tempat
pengungsian yang banyak

c. Logistik wilayah. Ditinjau dari kesiapan dukungan Logwil dan angkutan


umum yang tersedia akan dapat mendukung dan membantu kebutuhan logistik
dan angkutan dalam pelaksanaan operasi

d. Korban rakyat sipil. Ditinjau dari korban rakyat sipil yang ada saat ini akan
sedikit mempengaruhipelaksanaan operasi.

e. Pandangan masyarakat sipil terhadap operasi yg dilaksanakan.Ditinjau


dari pandangan masyarakat akan ada efek trauma dengan pelaksanaan operasi.

f. Penyampaian keadaan Kamtibmas di daerah operasi. Ditinjau daeri


keadaan kamtibmas saat ini akan mendukung dan membantu dalam
pelaksanaan operasi

g. Kemungkinan keterlibatan pihak sipil yang dapat pengaruhi operasi.


Ditinjau dari keterlibatan pihak sipil saat ini kemungkinan besar dapat
mempengaruhi pelaksanaan operasi.

Perbandingan dengan matrik Perbandingan.


No ASPEK CB - I CB - II CB - III

1 Dampak operasi militer dari aspek


hukum
2 Pelaksanaan pengungsian penduduk
3 Logistik wilayah.
4 Korban rakyat sipil

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

5 Pandangan masyarakat sipil terhadap


operasi yg dilaksanakan.
6 Penyampaian keadaan Kamtibmas di
daerah operasi.
7 Kemungkinan keterlibatan pihak sipil
yang dapat pengaruhi operasi.
Jumlah 3 6 2
Perbandingan dengan matrik matrik memperhitungkan resiko terendah :

CB-1 CB-2
KRITERIA BOBO

Dalsak
Logwil

Logwil
T

Dalsa
ungsi

ungsi
Peng

Peng
Kom

Kom
krah
Duk

duk

rah
Manuver 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Kesederhana 2 2 2 2 2 2 2 2 2
an

Tembakan (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6)

Intelijen 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Artileri (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6)
Pertahanan
Udara
Mobilitas/ 2 2 2 2 2 2 2 2 2
puan
bertahan
Duk (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6)
pelayanan
Operasi

RAHASIA
(Latihan)
RAHASIA
(Latihan)

Komando dan 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kendali
Resiko (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6) (6)
Operasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Informasi
TOTAL (3) (3) (3) (3) (3) (3) (3) (3) (3)

4. Kesimpulan.

a. Tugas pokok dapat didukung dari segi Teritorial.

b. Ditinjau dari segi Teritorial, CB I lebih baik dari pada CB II dan CB III.

c. Pembatasan dan Saran.

1) Pembatasan. Pelaksanaan saat proses pengungsian


membutuhkan pengamanan.

2) Saran. Guna menghindari kebocoran operasi perlu selalu


mewaspadai dalam penggunaan tenaga komponen pendukung. sehingga
Cara Bertindak-1 dapat didukung dari aspek Teritorial.

Asisten Teritorial,

Abimanyu 5
Kolonel Inf NRP 30956

RAHASIA
(Latihan)

Anda mungkin juga menyukai