Kelompok 1 Di susun oleh : 1. Rahma Azzahra 2. Selfia Yuspita Sari 3. Dio Bakassay 4. Kalingga Dheka Kosala 5. Tenku Ranjes Ramadhan
SMA NEGERI 1 MARTAPURA KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU TIMUR 2023 KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia, dengan judul: “Peradaban Amerika Kuno”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Pengertian Peradaban Amerika Kuno
Peradaban Amerika Kuno merupakan salah satu
tatanan maju yang pernah eksis di dunia. Bagaimana tidak, insan peradaban mampu mengembangkan hal-hal menakjubkan, meskipun saat itu belum tersedia teknologi canggih layaknya sekarang.
Suku Peradaban Amerika Kuno
Peradaban Amerika Kuno bermula dari 15.000 tahun
lalu, di mana sekelompok orang asal Siberia (Rusia) melakukan perjalanan menuju Benua Amerika. Perjalanan tersebut ditempuh melewati jembatan selat bering yang menghubungkan Siberia dengan Alaska. Setibanya di Alaska, rombongan tersebut menyebar ke sejumlah bagian di Benua Amerika. Beberapa diantaranya pergi ke Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Mereka yang pergi ke Amerika Utara, dikenal sebagai Suku Indian. Suku ini terdiri dari sekolompok masyarakat yang bertahan hidup dengan cara memburu dan mengumpulkan hewan beserta tumbuhan secara langsung, tanpa membudidayakannya terlebih dahulu. Lantaran hidup sebagai pemburu-pengumpul, Suku Indian tidak mempunyai peradaban besar. Mereka hidup berkelompok dalam skala kecil dan menyebar di berbagai wilayah Amerika Utara. Sementara itu, rombongan orang Siberia yang pergi ke Amerika Tengah dan Meksiko dikenal sebagai Suku Maya. Wilayah peradabannya meliputi Semenanjung Yucatan Meksiko, Guatemala, Belize, El Salvador, dan Honduras. Peradaban Suku Maya hidup dengan cara bertani, umumnya menanam jagung, kacang-kacangan, labu, dan singkong. Selain itu, peradaban suku ini juga unggul dalam aksara hieroglif, seni rupa, arsitektur, sains, teknologi, matematika, kalender, hingga astronomi. Suku Maya bahkan pernah mengembangkan dua sistem kalender. Yakni kalender tzolkin yang berlangsung selama 260 hari dan kalender haab yang berlangsung selama 365 hari. Beralih ke wilayah Tenochtitlan, Meksiko, hiduplah Suku Aztec. Kota ini mulanya berupa rawa-rawa, kemudian diubah menjadi lahan yang subur. Peradaban Suku Aztec dikenal akan kemajuannya di bidang pertanian dan perdagangan. Adapun tanaman pertanian khas suku ini antara lain jagung, labu, kentang, kacang-kacangan, dan alpukat. Dalam segi pemerintahan, Suka Aztec menganut sistem yang pendekatannya militeristik. Hal ini berarti strata sosial seseorang dilihat dari kemampuan berperangnya. Berbicara tentang strata, Suku Aztec memiliki empat tingkatan sosial. Strata pertama diduduki oleh eagle warriors, kedua jaguar warriors, dan ketiga otomies. Adapun strata keempat disebut sebagai the shorn ones, di mana menjadi garda terdepan ketika ada peperangan. Rombongan terakhir yang menjadi bagian dari peradaban Amerika Kuno adalah Suku Inca. Suku ini mendiami wilayah Peru, Amerika Selatan, lebih tepatnya di sekitar danau Titicaca, dekat pegunungan Andes. Suku Inca banyak yang tinggal di daerah-daerah tinggi. Sebab, mereka memiliki kepercayaan bahwa semakin tinggi tempat tinggal, semakin dekat pula mereka dengan tempat tinggal dewa. Dalam segi ekonomi, masyarakat Suku Inca mayoritas bekerja sebagai petani dengan menanam jagung, ubi, labu, tomat, kacang, cabai, dan singkong. Selain itu, banyak juga yang memelihara alpaca, anjing, bebek, dan marmut.
Kondisi Sosial Politik Peradaban Amerika Kuno
Setiap suku yang menjadi bagian peradaban Amerika
Kuno memiliki kondisi sosial politik serupa. Dalam pemerintahan, misalnya, sama-sama menganut sistem monarki yang menjurus feodalisme, di mana tiap penguasa memiliki daerah tersendiri. Dalam segi spiritual, mayoritas masyarakat Amerika Kuno menganut sistem politeisme. Ini merupakan bentuk kepercayaan yang menyembah banyak dewa. Namun, masing-masing kerajaan di peradaban Amerika Kuno memiliki dewanya sendiri. Sebagai contoh, dalam peradaban Suku Maya, terdapat Dewa Itzamna yang merupakan penguasa surga. Adapun dalam segi kehidupan bermasyarakat, mayoritas penduduk Amerika Kuno hidup dengan cara bercocok tanam. Selain itu, mereka biasanya juga hidup di suatu daerah yang diperintah oleh seorang pemimpin.
Peninggalan dan Hasil Kebudayaan Peradaban
Amerika Kuno
Salah satu peninggalan peradaban Amerika Kuno,
lebih tepatnya Suku Inca, adalah Machu Piccu. Komplek bangunan yang terletak di Lembah Urubamba (Peru) dengan ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut ini telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1983. Selain itu, dalam bidang pertanian, Suku Inca mengembangkan semacam laboratorium pertanian yang disebut sebagai Moray. Laboratorium ini digunakan untuk membudidayakan varietas yang cocok ditanam di wilayah dataran tinggi Andes. Tak kalah menakjubkan, peradaban Suku Maya juga meninggalkan reruntuhan yang disebut Tikal. Lebih tepatnya, ini merupakan reruntuhan kota kuno yang terletak di Guatemala. Adapun peninggalan Suku Aztec salah satunya ialah piramida. Peninggalan ini dikenal sebagai Situs Piramida Aztec. PENUTUP
Kesimpulan :
“Peradaban Amerika Kuno”. Pembahasan ini di latar
belakangi oleh adanya peradaban-peradaban kuno yang ada di dunia. Penduduk Amerika mulanya yaitu suku Indian, yang berasal dari Afrika. Peradaban Amerika Kuno di antaranya Peradaban Inca di Peru, Maya dan Aztec. Suku Maya adalah suku bangsa pertama di Benua Amerika yang mengenal tulisan. Kemudian, memperkenalkannya kepada suku Aztec dan Suku Inca.