Anda di halaman 1dari 10

A.

Kerajaan Maya
Seni Bangunan
Bangsa Maya Kuno membangun sebuah monumen dan mendirikan kota
batu megah untuk pan dewa. Paling sedikit 80 situs penting periinggaian orangorang Maya masih bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs mempunyal kuil
yang tingginya lebih dan 60 meter. Kota paling awal berdiri diperkirakan pada
abad ke-3 di hutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan dibangun
pada abad ke-lO dan abad ke-il pada sebuah dataran di Yukatan bagian utara.
Kota-kotaitu merupakan peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat
peradaban yang tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka-ragam dan
paling maju dalam sejarah.

Peta wilayah Maya


Peradaban Maya berkembang dengan subur terutama di Guatemala dan
Yukatan. Walaupun demikian, peradaban itu dipengaruhi kuatnya kebudayaan
Teotihuakan dan Meksiko bagian tengab. Sebagai sa.lah satu kota terbesar di
dunia, kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000
penduduk yang tinggal di dalam rumah-rumah adobe atau bata mentah dan
memuja dewa di piramid besar dan batu yang sampai kini masih banyak
ditemukan di dekat kota Meksiko. Dan abad ke4 sampai abad ke-8 pengaruhnya
menyebar di Amerika Tengah dan para arsitek serta tukang mencontoh pola
bangunan dan pola hiasanrtya. Bahkan setelah Teotihuakan jatuh ke tangan orangorang yang belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup.
Berabad-abad kemudian orang-orang Astek menghormati kota kosong itu sebagai
tempat para dewa serta penguasa Astek berziarah ke reruntuhaninya.

Piramida di pusat kota Uxmal di Yucatan


Tilcal, situs besar tertua, termasuk di antara yang paling menakjubkan.
Dua piramid bersisi terjal yang saling berhadapan menjulang tinggi bagaikan
pencakar langit prasejarah. Di puncaknya terdapat berupa lambang-lambang salah
satu kota Yukatan yang terbesar dan terindah, mengembangkan suatu gaya yang
dapat diperluas seluas daerah itu sendiri. Istana-istana megah dibuat meluas
sampai puluhan meter dan berbatasan dengan alun-alun seluas lapangan sepak
bola.
John L. Stephens, musafir abad ke-19 menuliskan tentang kebudayaan
Maya dengan membandingkan reruntuhan Uksmal dengan reruntuhan Mesh yang
hebat di Thebe. Para pembangun Uksmal lebih diilhami kemegahan budaya dan
seni daripada agama.
Sistem Pertanian
Masyarakat di Amerika Tengah hidup bertani. Mereka mengolali
ladangladang dengan tangan, maka tanah yang tidak memberikan hasil yang
sepadan

dengan

pengeluaran

tenaga

manusia

tidak

digarap.

Dengan

keterbatasannya itu maka petani Meksiko mengembangkan cara yang sangat


efektif dengan menggarap kebun Chinampa di pulau-pulau buatan yang subur.
Mereka membangunnya di danau-danau yang dangkal di Lembah Meksiko.
Pengairan dengan terusan, juga terdapat di beberapa bagian Amerika
Tengah, tetapi orang Maya yang tinggi kebudayaannya serb para tetangganya
tidak pernah maju melampaui pertanian tebas bakar yang priniitif.
Namun, pada lembah-lembah yang digarap dengan tekun, para petani
dapat menanam dua kali atau lebili. Tingkat produksi itu dimungkinkan dengan
adanya jaringan terusan pengairan yang diperkirakan dibangun pertama kali 2000
tahun yang lalu. Terusan kerap kali dilapisi dengan bath dan menggunakan pintupintu air dan bath untuk mengatur aliran air dad sungai. Air yang mengalir di
terusan itu mempunyai dua manfaat yaitu untuk mengairi ladang dan juga dapat

memperkaya tanahnya dengan lahan, atau larutan zat hara tumbuhan yang
terbawa dad sungai (terutaina pada saat banjir). Aldbatnya tanah lembah tidak
cepat tandus seperti tebas bakar.
Sistem Kepercayaan
Penduduk Amerika Tengah menyembah dewa-dewa alam yang sederhana
seperti dewa Matahari, dewa Bulan, dewa Hujan, dewa Muslin Semi, dewa
Kesuburan dan sebagainya. Mereka berdoa kepada dewa-dewa itu, mengadakan
upacara di hadapannya dan memberikan sesajian berupa padi-padian, buahbuahan dan makanan lain untuk mendapatkan restu. Kadang kala gunung dan
pohon dianggap kerainat dan jagung dipandang sebagai tanaman suci (sekarang
pun masih ada orang Indian Meksiko yang meneruskan kebiasaan kuno untuk
menyebut Jagung dengan nama kehormatan Paduka Tuan). Setiap kota-kota
kecil mempunyai dewa-dewa khusus yang memperhatikan penduduk di
sekitamya. Orang-orang meminta nasehat dan mengambil hatinya sebelum
menanami ladang baru, membangun ruxnah, memberi nama kepada anak dan
mengadakan perjalanan.
Upacara dan pemujaan yang bersahaja itu tanpa terasa meningkat ke
praktek agama yang lebih keras, seperti melaksanakan upacara korban dengan
mengorbankan milik mereka yang paling berharga, yakni nyawa manusia. Mereka
bukan satu-satunya bangsa yang melakukan hal itu. Pengorbanan manusia
terdapat pada latar belakang sejarah hampir setiap bangsa, tetapi biasanya lambat
laun hilang dengan majunya peradaban.
Namun korban manusia itu tidak pemah sama sekali lenyap dad dun
Amerika Tengah. Bangsa Maya yang termasuk lemah-lembut pun meng nalnya.
Kepercayaan seperti mi berasal dan orang Toltek (abad ke-lO) yang
menjadikannya bagian yang penting dalam agama di Meksiko. Mereka percaya
bahwa matahari setiap han bertempur melawan madam. Untuk menentukan
kelangsungan hidup dunia, matahari harus makan jantung dan darah manusia.
Orang-orang Toltek juga mengamalkan Tezkatlipoka (Dewa Perang) dengan
matahari yang agung dan menyembah keduanya dalam sat upacara korban.
Orang-orang Astek yang muncul sesudah orang Toltek meneniskan
pemujaan sendiri yaitu Huiyzilopochtti. Dewa mi lebth memperhatikan
penintungan politik Tenochtitlan.

1. Peradaban Aztec
Setelah merebut kekuasaan dan bangsa Chichimec, bangsa Aztec
mendinikan ibukota di Tenochitilan. Dengan niengadopsi budaya Toltec, bangsa
Aztec meluaskan wilayahnya hingga menguasai seluruh daratan Meksiko serta
nienguasai beberapa bangsa takmukkan. Ibukota Aztec berkembang pesat sebagal
pusat dagang. Dengan pesatnya perdagangan, kelas pedagang pun tumbuh dengan
pesat sehingga membentuk lapisan tersendiri. Mereka menjua barang-barang
mewah seperti katun, koka, kuht dan perhiasan emas. Kaisarnya yang terkenal
adalah Montezuma II (1502-1520 M) dianggap oleh ahli sejarah memiliki
lambang-lambang kebesaran dibandtngkan rajaraja Eropa pada periode yang
sarna.

Peta wilayah Aztec


Bangsa Aztek adalah bangsa yang gemar perang. Bagi mereka perang
merupakan

bagian

dart

budaya

sehari-hari

serta

bagian

dart

sistem

kepercayaannya. Mereka menyembah banyak dewa (pottthets). Huitzilopochtli


adaiah dewa inatahari yang paling besar. Mereka percaya bahwa matahari adalah
sumber Icehidupan dan harus terus dipelihara agar terus beredar di orbitnya,
berputar, terbit dan tenggelam. Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaltu
darah manusia. Mereka yakin bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci
dan wajib dilakukan agar dewa matahari tetap memberikan kemakmuran bagi
manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di altar di puncak pirarnida dengan cara
mengambiljantung korban oleh pendeta-pendeta. Upacara pengorbanan manusia
juga dilakukan secara massal dengan membunuh banyak korban.

Ada tiga hipotesis yang dilakukan para antropolog mengenai alasan


pengorbanan manusia di samping alasan untuk persembahan bagi dewa. Pert ama,
pengorbanan manusia dilakukan untuk mengurangi jurnlah penduduk terutarna
sejalcjumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibanding dengan tingkat
kelahiran. Kedua untuk memberikan rakyat mayat-mayat yang telah dikorbankan
sebagai sutuber protein dan vitamin. Hipotesis mi sangat lemah sebab bangsa
Aztec menghasilkan banyak tumbuhan jagung dan kacang-kacangan dan tornat,
serta rnemelihara anjing. ayam dan kalkun. Ketiga. yang lebih rasional, adalah
untuk menakut-nakuti para pembangkang dan pemberontak agar mereka tidak
melakukan perlawanan terhadap kekuasaan raja. Para tawanan perang banyak
yang dijadikan korban dalam jumlah besar untuk dewa matahari. Orang-orang
yang bersalah juga menjadi sasaran untukjadi korban seperti jenderal yang gagal
dalam memirnpin perang, para koruptor, dan hakim yang kelina membuat
keputusan serta pejabat negara yang berbuat salah termasuk orang yang
memasuki daerah terlarang di istana raja. Raja Montezuma 11 pernah
mengorbankan sejumlah 5,>IO0 korban dalam upacara peringataxi kenaikan
tahtanya.
a. Stratifikasi Sosial Bangsa Aztec
Pada awal migrasi Ice Meksiko tidak terdapat pelapisan atari
stratifikasi sosial karena semua golongan adalah miskin. Tidak diketahui
dengan pasti latar belakang timbulnya stratifikasi sosial mi. Menurut lagenda
Aztec, masyarakat dibagi ke dalam beberapa golongan. Golongan pertama
adalah keluarga raja dengan puncak pimpinannya adalah kaisar. Kaisar
dibantu oleh golongan bangsawan atau pejabat kekaisaran yang bertindak
seperti golongan feodal Eropa pada zaman pet-tengahan. Para pangeran atau
bangsawan disebut techutli. Di bawah golongan bangsawan adalah golongan
para tentara atau prajurit. Golongan mi mendapatkan kedudukan istimewa
dalam negara karena merekalah yang mampu menangkap tawanan untuk
dijadikan budak atau korban untuk dewa, Bila mereka gagal melakukan tugas,
mereka akan dijadikan buruh atau bahkan dijadikan korban untuk dewa.
Kelas di bawah prajurit adalah warga biasa yang disebut maceuatti
atau pekerja. Golongan ml berfungsi sebagai petani, tentara rendahan serta
buruh untuk membangun kuil, jalan jembatan dan lain-kiln. Di bawah mereka
adalah golongan pekerja yang tidak memiliki tanah atau disebut thalmaiti.
Golongan mi memiliki hak kewarganegaraan dan lebih tinggi dan budak.
Golongan paling bawah adalah budak atau disebut tiatocotin. Golongan mi
juga merniliki hak-hak tertentu, yang berbeda dengan golongan budak di

Eropa. Meucka diperbolehkan menyembah dewa dan memiliki tanah atas


kemampuan sendiri.
Semua golongan masyarakat menyembah dewa yang sama yaitu dewa
Huitzilopochtli dan dewa-dewa lainnya tetapi dengan kuil yang berbedabeda.
Upacara pengorbanan dipimpin oleh pendeta yang sering juga berfungsi
sebagai dukun yang meramalkan nasib seseorang pada masa yang akan
datang. Pergantian raja tidak dilakukan menurut hierarki atau keturunan
melainkan berdasarkan pemilihan. Walau anak tertua menjadi prionitas untuk
dipilih, aspek keterampilan merupakan dasar pernilihan raja.
b. Seni Bangunan Aztec
Bangsa Aztec memiliki seni bangunan (arsitektur) yang amat tinggi.
Ketika bangsa Spanyol datang ke kota Tenochtitlan (sekarang Mexico City)
mereka menyaksikan sendini kemajuan yang telah dicapai bangsa mi. Di kota
Tenichititlan terdapat bangunan-bangunan yang memiliki nilai arsitektur amat
tinggi seperti aquaduc (bangunan air), empat jaringan jalan raya menuju kota,
jalan-jalan lebar serta kanal yang melintasi kota serta jembatan di atasnya.
Bangunan-bangunan mi dibangun dengan menggunakan teknologi tinggi
menunit ukuran zaman itu. Di tengah pusat kota dibangun kuil besar sebagai
pusat persembahan terhadap dewa Huitzilopochtli. Tinggi bangunan itu 30 M,
terdini dan tiga tingkat yang masing-masing tingkat merniliki 120 anak
tangga.

Reruntuhan kota Tenochtitlan


Dibangunnyajalan-jalan serta kanal-kanal yang lebar adalah untuk
rnernudahkan

lalu

lintas

orang

dan

barang

dagangan.

Mereka

mempeijualbelikan kalkun, bebek, ayam, kelinci dan rusa. Hasil pertanian


yang diolah di ladang-ladang pertanian adalah alpukat, kacang merah,
danjagung. Merekajuga membuat kerajinan dan emas dan perak untuk

perhiasan. Dan kegiatan dagang dan barang yang dipenjualbelikan serta sarana
penunjang yang dibangunnya, para ahli berkesimpulan bahwa bangsa Aztec
memiliki peradaban tinggi.

2. Peradaban Inca di Peru


Peradaban Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika Selatan
terutama di Peru. Seperti halnya bangsa Aztec, bangsa Inca adalah bangsa yang
memiliki watak militer sehingga perluasan wilayah imperium dilakukan dengan
cara peperangan.

Peta wilayah Inca


Intl peradaban bangsa Inca adalah pertanian yang berkembang antara
tahun 600-1000 M. Mereka membuat sistem terasering untuk menahan longsor
dan irigasi untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah, mereka menggunakan
bajak yang tebuat dan perunggu. Tanaman yang ditanam adalah kacang-kacangan,
jagung, menica, tomat, kentang putih. Hash pertanian bukan hanya untuk
memenuhi konsumsi petani melainkan juga untuk membenl makan tentara
dalamjumlah besan, golongan birokrat dan nibuan buruh pabnik. Minuman khas
mereka adalah chicha, yaitu sernacam bin yang dibuat dan jagung.
Bangsa Inca adalah bangsa impenialis yang menaklukkan dan menguasal
bangsa-bangsa tetangganya dengan kekuatan ml liter. Dengan demikian.
pernenintahannya disebut imperhim militeristis. Ketika raja Pachacuti Inca (1438147 1 M) dan anaknya Topa Inca (1471 -1493) berkuasa, wilayah Inca dipenluas
dengan menaklukkan bangsa-bangsa sekitarnya yang berdiam di Equador,
Colombia dan Chile. l3erbeda dengan bangsa Aztec yang mengontrol
rakyatjajahan dengan tenon, bangsa Inca melakukannya dengan penyatuan
impenium. Raja mereka memaksa penduduknya dan bangsa yang ditaklukkannya

menggunakan bahasa nasional Quechwa (diucapkan keshwa) serta menyembah


dewa negara yaitu dewa matahani. Dalam menjalankan pemenintahan impenium,
pcmimpin lokal dilibatkan dalam birokrasi pusat pemenintahan impenium melalut
kebijaksaaan kolonisasi yang discbut mitima.

Machu Picchu
Untuk mempertahankan kesatuan impenium, mercka membangun jalanjalan lebar yang menghubung. kan pusat pemerintahan dengan daenah-daerah
yang ditaklukkannya. Jalan-ialan tersebut akan memudahkan lalu lintas tentara
untuk memadamkan pemberontakan atau juga untuk memudahkan Ialu lintas
penduduk dad satu tempat ke tempat lain. Dapat disimpulkan bahwa dalam
menjalankan sistem pemenintahan, bangsa Inca lebih malu daripada bangsa Aztec
dan bangsa Mesoamerika.
Walaupun bangsa Inca dalam bidang matematika dan astnonomi tidak
mengungguli bangsa Aztec dan Mesoamerika, mereka memiliki keunggulan di
bidang arsitektur, seperti halnya dalam pembuatan tekstil dan keramik.
Pembangunan benteng-benteng pcrtahanan dan jalan-jalan raya yang cbar
menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam
rnengaturjalannya pemerintahan. Raja tinggal di istana yang indah yang dibangun
dengan

batu

utub

atau

monolith

yang

diukir.

Dalam

menjalankan

pemerintahannya, raja bersifat sosialis. Hasil surplus pertanian daerah subur


didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Di bidang sosial , raja sangat
menaruli perhatian pada aspek perkawinan. Laki-laki atau perempuan yang sudah
dewasa dan belum memiliki pasangan dijodohkan lain dikawinkan dalam upacara
umum. Dalam aspek religi, bangsa Inca percaya pada dewa matahari. Rajaraja
mereka dipercaya memiliki hubungan genealogis atau asal usul keturunan dengan
dewa matahari. Hanya tidak diketahui dengan pasti apakab bangsa Inca juga
melakukan upacara pengorbanan manusia sepei-ti bangsa Aztec.

Anda mungkin juga menyukai