Kesimpulan :
Seluruh wilayah berhasil dipersembahkan dan menjadi milik
Raja Spanyol, untuk menjadikan Amerika Selatan disebut “The
new Espanyola” (sebagai cikal bakal Amerika selatan menjadi
julukan Amerika Latin).
Spanyol dengan melahirkan bidang-bidang antara lain : ekonomi,
sosial – budaya dan agama (kristen) bagi masyarakat Amerika
Latin dan seterusnya.
D. Amerika Latin : menurut sumber Buku : Sari Sejarah Jilid 2
Eropa – Amerika sebagai berikut : (h. 151) oleh : Soebantardjo”
A. Yang disebut : Amerika Latin yaitu : Mexico, Amerika
Tengah, Amerika Selatan.
Alasannya : karena mereka berbangsa, berbahasa, berkebudayaan
latin (Spanyol dan Portugal)
- Membandingkan dengan Amerika Serikat (USA) dan
Canada yaitu : disebut :
- Anglo Saxon ; karena berbahasa, berbangsa, berkebudayaan
Anglo Saxon (Inggris)
1.6. Segi Agama
Amerika Latin beragama : Roma – Katholik – sedang Amerika
Anglo Saxon beragama : Protestant.
- Pada abad ke XIX (19) negeri-negeri jajahan disebut :
Amerika Latin berontak ingin merdeka sebab-sebabnya yaitu :
(1) Cara penjajahan spanyol dan Portugal hanya ditujukan
untuk memeras kekayaan negeri-negeri jajahan saja (tidak
untuk menguasai).
(2) Seperti; percampuran darah antara bangsa Iberia (Spanyol
dan Portugal), negro, Indian di Mexico, Amerika Tengah
dan Amerika Selatan menimbulkan bangsa baru (Lani dari
bangsa Spanyol dan Portugal) asli dengan bercampur darah
dengan bangsa Lani) Catatan : (dari bangsa Iberia tersebut).
(3) Muncul kesadaran diri : tahun 1806-1807 Inggris menyerang
Boenos Aires, dan Pemerintahan Kolonial Lani, tetapi bangsa
Kreol (bangsa Spanyol kelahiran Amerika) dengan kekuatannya
dapat mengusir Inggris). (Bangsa Spanyol merosot dan bangsa
Kreol bangga).
- Muncul keinsyafan untuk merdeka / berdiri sendiri (ketika
Napoleon tahun 1807 dan 1808 (menduduki Portugal dan
Spanyol) terbukti : Mexico, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan langsung dapat berdiri sendiri lepas dari Portugal dan
Spanyol. Dan raja Spanyol mencari perlindungan di Brazilia
dan seterusnya.
- Pengaruh Perang Kemerdekaan AS dan Revolusi Perancis
dengan liberalismenya, demokrasinya dan pengertian tentang
“Hak-hak Manusia”.
1.7. Catatan : Masa Napoleon; Amerika Tengah, Amerika Selatan dan
Mexico tidak mau mengakui Napoleon tersebut dan
lebih mengarah pada rakyat jajahan.
Amerika Latin sesudah kemerdekaan yaitu :
Sejarah Amerika Latin sesudah merdeka merupakan : rentetan
diktator dan revolusi (yang menyulitkan pembangunan bangs a/
negara hingga Amerika Latin tertinggal terhadap Amerika Anglo
Sexon (USA dan Canada) bukan dikatakan Amerika Latin
sebagai bangsa bermutu rendah.
1.8.
1.1. Sebab-sebab sering timbulnya diktator dan revolusi di
Amerika Latin yaitu :
(1) Penduduk Amerika Latin terdiri atas bermacam-macam
bangsa antara lain :
- Indian (penduduk asli)
- Kulit putih (kelahiran Iberia / bekas penjajah disebut :
Chaptone), kelahiran tanah jajahan disebut : Kreol
(Criollas)
- Mestizo (campuran kulit putih + Indian)
- Mulato (kulit putih + negero)
- Zambo (campuran Indian + negero)
- Negero (bekas budak)
Kesimpulan : Penduduk-penduduk di atas mengejar kepentingan
mereka masing-masing yang menimbulkan
pemberontakan – pemberontakan dan revolusi dan
seterusnya.
(2) Perbedaan sosial yang besar yaitu :
Chaptone adalah, lapisan masyarakat yang tertinggi / bangsawan-
bangsawan Spanyol / Portugal, tuan-tuan tanah yang besar dan
kaya raya. Dan rakyat jelata hidup miskin (sebagai pelayan,
pekerja, petani (penyewa tanah) dari Chapetone).
- Golongan Kreol (sebagai golongan terpelajar (hanya menjabat
sebagai pegawai rendah)
- Golongan Indian & Negero : sebagai objek exploitasi bagi
orang-orang kulit putih.
- Golongan Mestizo, Mulato, Zambo merupakan disebut :
Avanturus (sumber tenaga revolusi).
(3) a. Favoritisme : (Sifat-sifat pemimpin)
Sebagai pemimpin bukan karena kecakapannya (untuk negara
dan rakyat) tetapi karena kagum pada orangnya (personnya)
dan tidak melihat buruk dan baiknya karena pemimpin (saling
berebut kekuasaan, perang, pemberontakan (revolusi mudah
meletus).
(4) b. Candillo
(5) Pertentangan faham kolot (konservatif) dan faham baru
(liberal).
(6) Pertentangan kaum agama (Roma Katholik dan kaum Liberal).
(7) Diktatorisme : Amerika Latin penuh dengan diktator-diktator
dapat dijatuhkan dengan revolusi-revolusi.
Kondisi 3 Negara di Amerika Latin sebagai berikut :
(Hal 156 – 161) sebagai berikut :
Catatan : Setelah memerintah diktator harus memerintah negara-
negaranya sendiri-sendiri; tenaga yang cakap tidak ada dan
rakyat tidak diperkenankan ikut dalam pemerintahan.
Contoh : militer memimpin pemerintahan, memberi komando pada
tentaranya dan harus tunduk bila tidak tunduk “ditindas”.
Hal demokrasi tidak ada maka muncul diktatorisme (hal ini yang
merintangi Amerika Latin untuk dapat bersatu sesudah merdeka).
Jumlah negara-negara Amerika Latin ± 20 negara-negara dilihat
dari : geografisnya (lihat peta) seperti antara lain :
1. Mexico;
2. Amerika Tengah (Guatemala, Honduras, Nicaragua, El
Savador, Costa Rica, Panama).
3. Hindia Barat (West Indies) ; Cuba, Haiti, Puerto Rico.
4. Amerika Selatan (Venezuela, Colombia, Ecuador, Peru,
Bolivia, Chili, Paraguay, Uruguay, Argentina, Brazilia)
Ad. 1. Mexico terdiri dari (hal. 156-157):
a. De Santa Anna (1823-1855)
b. Benito Juarez (1857-1872)
c. Por Firio Diaz (1877-1911)
d. Rev. Mexico (1911-1940)