Anda di halaman 1dari 20

Page 1_Halaman 1

Diantara tokoh-tokoh Métis yang terkenal adalah aktor televisi Tom Jackson, [98]
Komisaris wilayah Barat Laut Tony Whitford, dan Louis Riel yang memimpin dua gerakan
pemberontakan: Pemberontakan Sungai Merah pada tahun 1869-1870 dan
Pemberontakan Barat Laut pada tahun 1885, yang berakhir dengan pengadilan terhadap
dirinya. [99][100][101]

Bahasa yang melekat pada orang Métis adalah Métis French atau bahasa campuran
yang disebut Michif. Michif, Mechif atau Metchif adalah ejaan fonetis dari kata Metif, kata
lain dari Métis. [102] Saat ini, orang-orang Métis lebih sering menggunakan bahasa
Inggirs, dengan Bahasa Prancis sebagai bahasa kedua, begitupun dengan beberapa
bahasa asli lainnya. Pada abad ke-19, kelompok orang-orang Métis, Anglo-Métis, disebut
sebagai Countryborn. Mereka adalah anak-anak dari pedagang bulu hewan di wilayah
Rupert’s Land yang umumnya memiliki keturunan paternal dari Orcadian, Skotlandia,
atau Inggris dari garis paternal, dan garis maternal dari keturunan suku pribumi. [103]
Bahasa pertama mereka adalah bahasa Aborigin (seperti Cree, Saulteaux, Assiniboine,
dll.) dan bahasa Inggris. Bapak mereka berbicara dalam bahasa Gaelic, sehingga
menyebabkan perkembangan dialek bahasa Inggris yang disebut “Bungee”. [104]

Pasal 35 dari Undang-Undang Konstitusi tahun 1982 menyebutkan tentang Métis, namun
telah terjadi perdebatan yang panjang mengenai definisi hukum secara resmi terkait
istilah Métis.[105] Namun, pada tanggal 23 September 2003, Mahkamah Agung Kanada
mengeluarkan putusan (Powley ruling) yang menyatakan bahwa Métis adalah suatu
kelompok masyarakat yang berbeda dengan hak-hak yang signifikan.[106]
Page 2_Halaman 2

Métis

Pedagang bulu hewan Metis berdarah campuran, sekitar tahun 1870

Suku Métis merupakan orang-orang yang berasal dari perkawinan antara orang Eropa
(terutama Prancis) [95] dengan suku-suku pribumi Kanada seperti Cree, Ojibway,
Algonquin, Saulteaux, Menominee, Mi’kmaq, Maliseet, dan suku-suku First Nations
lainnya. [14] Sejarah mereka bermula pada pertengah abad ke-17. [3] Ketika orang Eropa
pertama kali menginjakkan kaki di Kanada, mereka bergantung pada Masyarakat pribumi
(Aboriginal peoples) untuk keahlian perdagangan bulu hewan dan pengetahuan. Untuk
memastikan aliansi, hubungan antara pedagang bulu Eropa dan perempuan pribumi
sering kali diperkuat melalui pernikahan.[96] Daerah asal orang-orang Métis mencakup
beberapa provinsi di Kanada seperti British Columbia, Alberta, Saskatchewan, Manitoba,
Quebec, New Brunswick, Nova Scotia, dan Ontario, serta Wilayah Barat Laut
(Wilbar).[97]
Page 3_Halaman 3

Pertempuran umum terjadi diantara suku Inuit yang populasi penduduknya cukup padat.
Suku Inuit, seperti Nunatamiut (Uumarmiut) yang mendiami daerah delta Sungai
Mackenzei, sering terlibat dalam pertempuran umum. Suku Inuit di wilayah Arktik Tengah
tidak memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi untuk terlibat dalam pertempuran.
Pada abad ke-13, budaya Thule mulai masuk ke Greenland dari negara yang sekarang
disebut Kanada. Catatan Norse tidak begitu banyak. Barang-barang buatan Norse dari
lokasi permukiman Inuit di Greendland diperoleh dari perdagangan atau penjarahan. [87]
Salah satu catatan, Ivar Baroarson, berbicara tentang “orang kecil” yang berperang
dengan orang Norse. [88]. Catatan pada abad ke-14 menyebutkan bahwa permukiman
di wilayah barat, salah satu dari dua permukiman Norse, diambil alih oleh Skraeling. [89]

Setelah hilangnya koloni Norse di wilayah Greenland, suku Inuit tidak memiliki kontak
dengan orang Eropa setidaknya selama satu abad. Pada pertengah abad ke-16, para
nelayan Basque sudah mulai bekerja di pantai Labrador dan mendirikan stasiun
penangkapan ikan paus, seperti yang ditemukan di Red Bay. [90] Suku Inuit sepertinya
tidak menganggu operasi mereka, tetapi mereka melakukan serangan terhadap stasiun-
stasiun tersebut di musim dingin untuk mendapatkan peralatan, terutama logam besi,
yang mereka gunakan sesuai kebutuhan mereka. [91].
Page 4_Halaman 4

Inuit

Suku Inuit merupakan orang-orang keturunan dari apa yang disebut oleh para antropolog
sebagai budaya Thule, yang berasal dari wilayah barat Alaska, sekitar tahun 1.000 M,
dan menyebar ke arah timur melintasi Arktik, menggantikan budaya Dorset (dalam
bahasa Inuktitut, disebut Tuniit). Secara historis, Inuit merujuk kepada Tuniit sebagai
“raksasa” atau “kurcaci”, yang lebih tinggi dan lebih kuat daripada orang-orang Inuit itu
sendiri. [85] Para peneliti berasumsi bahwa budaya Dorste tidak memiliki anjing, senjata
lebih besar, dan teknologi lain seperti yang digunakan oleh masyarakat Inuit yang
berkembang. [86] pada tahun 1300, Inuit telah menetap di Greendland barat, dan
akhirnya pindah ke Greenland timur pada abad berikutnya. Inuit memiliki jalur
perdagangan dengan membawa budaya-budaya dari wilayah selatan. Sengketa batas
wilayah sering terjadi dan menyebabkan tindakan agresif. [15]

Inuk (orang dari suku Inuit) dalam kayak (perahu tradisional suku Inuit), sekitar tahun
1908-1914
Page 5_Halaman 5

Banyak peradaban pribumi (Aboriginal civilizations) [76] telah mendirikan ciri-ciri dan
tanda pengenal mencakup permukiman kota atau perkotaan permanen, [77] pertanian,
arsitektur sipil dan monumen, serta hierarki sosial yang kompleks. [78] Budaya-budaya
ini telah berevolusi dan berubah pada saat kedatangan pertama orang Eropa (sekitar
akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16), dan telah terungkap melalui penyelidikan
arkeologi. [79]

Ada indikasi kontak yang terjadi sebelum Christopher Columbus, antara orang-orang
yang pertama datang dengan orang-orang dari benua lain. Orang-orang pribumi di
Kanada berinteraksi dengan orang Eropa sekitar tahun 1000 M, tetapi interaksi semakin
intens setelah orang Eropa mendirikan permukiman tetap pada abad ke-17 dan ke-18.
[80] Catatan tertulis Eropa umumnya mencatat keramahan First Nations, yang mendapat
keuntungan dalam perdagangan dengan orang Eropa. [80] Perdagangan tersebut
umumnya memperkuat entitas politik yang lebih terorganisir seperti Konfederasi Iroquois.
[81] Sepanjang abad ke-16, armada Eropa hampir setiap tahun melakukan kunjungan ke
pantai timur Kanada untuk mengembangkan peluang perikanan. Sebuah industri
sampingan muncul dalam lalu lintas perdagangan yang tidak terorganisir dari
perdagangan bulu hewan yang diawasi oleh Departemen Indian. [82]
Page 6_Halaman 6

Periode budaya Woodland berlangsung sekitar tahun 2.000 SM hingga 1.000 M, dan
memiliki lokasi di Ontario, Quebec, dan wilayah Maritim.[71] Pengenalan bejana
membedakan budaya Woodland dari penduduk Arkaik sebelumnya. Orang-orang
Laurentian di wilayah selatan Ontario membuat bejana tertua yang pernah digali hingga
saat ini di Kanada.[60] Mereka menciptakan bejana dengan bagian bawah berbentuk
tajam yang dihias dengan teknik penandaan menggunakan tali, dan menekan alat-alat
gigi ke dalam tanah liat yang basah. Peralatan yang digunakan suku ini mencakup
peralatan seperti pisau insisor beaver, gelang, dan alat pahat. Penduduk yang
mempraktikkan gaya hidup pertanian sedentari jumlahnya terus meningkat dengan
mengonsumsi makanan dari hasil pertanian seperti labu, jagung, dan kacang.[60]

Tradisi Hopewell adalah budaya pribumi yang berkembang di sepanjang sungai-sungai


Amerika dari tahun 300 SM hingga 500 M. Pada puncaknya, Sistem Pertukaran Hopewell
menghubungkan budaya dan masyarakat dengan orang-orang di tepi Kanada Danau
Ontario. Budaya Kanada dari masyarakat Hopewell mencakup kompleks Point
Peninsula, Saugeen, dan Laurel. [72] [73][74]
Page 7_Halaman 7

First Nations (penduduk asli Amerika di Kanada)

Kepala suku, George, dari desa Senakw bersama putrinya mengenakan pakaian adat
tradisional, sekitar tahun 1906

Masyarakat First Nations telah menetap dan membentuk jalur perdagangan di wilayah
yang sekarang disebut Kanada pada sekitar tahun 500 SM hingga 1.000 M. Komunitas-
komunitas berkembang dengan masing-masing budaya, adat istiadat, dan karakternya
sendiri. [75] Di bagian barat laut, terdapat suku-suku seperti Athapaskan, Slavey, Dogrib,
Tutchone, dan Tlingit. Di sepanjang pantai Pasifik terdapat suku-suku seperti Tsimshian;
Haida; Salish; Kwakiuti; Heiltsuk; Nootka; Nisga'a; Senakw dan Gitxsan. Di dataran tinggi
terdapat suku Niitsitapi; Káínawa; Tsuutʼina; dan Piikáni. Di hutan utara terdapat suku
Nēhiyawak dan Chipewyan. Di sekitar Great Lakes terdapat suku Anishinaabe;
Algonquin; Haudenosaunee dan Wendat. Di sepanjang pantai Atlantik terdapat suku
Beothuk, Wəlastəkwewiyik, Innu, Abenaki dan Mi'kmaq.
Page 8_Halaman 8

Situs Budaya Thule (Copper Inuit) di dekat perairan Cambridge Bay (Pulau Victoria)

Pada sekitar tahun 7.000-5.000 SM (9.000-7.000 tahun yang lalu), penduduk pesisir barat
Kanada melihat berbagai budaya yang menggantungkan hidupnya pada penangkapan
ikan salmon.[65] Suku Nuu-chah-nulth di Pulau Vancouver mulai melakukan perburuan
paus dengan tombak panjang modifikasi pada abad ini.[65] Maritime Archaic merupakan
salah satu kelompok dari budaya Archaic pemburu mamalia laut di subarktik Amerika
Utara. Mereka berkembang pesat sekitar tahun 7.000 SM - 1.500 SM (9.000-3.500 tahun
yang lalu) di sepanjang Pantai Atlantik Amerika Utara.[66] Permukiman mereka
mencakup rumah panjang dan rumah sementara atau musiman dengan atap perahu.
Mereka terlibat dalam perdagangan jarak jauh, menggunakan batu chert putih sebagai
mata uang, yang ditambang dari Labrador utara hingga Maine.[67] Budaya Pra-
Columbus, yang anggotanya disebut Red Paint People, merupakan penduduk asli dari
wilayah New England dan Atlantik Canada di Amerika Utara. Budaya ini berkembang
sekitar tahun 3.000 SM-1.000 SM (5.000-3.000 tahun yang lalu) dan dinamai
berdasarkan upacara pemakaman mereka, yang menggunakan sejumlah besar ocher
merah untuk menutupi tubuh dan barang yang dikubur.[68]
Page 9_Halaman 9

Periode Pasca-Arkais

Sebagian wilayah utara yang difokuskan pada kompleks Saugeen, Laurel, dan Point
Peninsula di peta yang menunjukkan bagian tenggara Amerika Serikat dan wilayah Great
Lakes di Kanada. Pada peta tersebut, terlihat Hopewell Interaction Sphere (lingkaran
interaksi perdagangan dan budaya Hopewell) dan dengan warna yang berbeda
ditampilkan berbagai manifestasi lokal dari budaya Hopewell, termasuk Kompleks Laurel,
Kompleks Saugeen, Kompleks Point Peninsula, budaya Marksville, budaya Copena,
Kansas City Hopewell, budaya Swift Creek, Goodall Focus, budaya Crab Orchard, dan
budaya Havana Hopewell.

Masyarakat kompleks Old Copper atau Tembaga Tua yang berkembang pada rentang
waktu 3.000 SM hingga 500 SM (sekitar 5.000–2.500 tahun yang lalu) adalah manifestasi
dari Budaya Woodland, dan memiliki karakteristik pra-tembikar.[80] Bukti yang ditemukan
di wilayah utara Great Lakes menunjukkan bahwa mereka mengekstraksi tembaga dari
endapan es lokal dan menggunakannya dalam bentuk alaminya untuk memproduksi
perkakas dan peralatan.
Page 10_Halaman 10

Tradisi Alat kecil Arktik adalah entitas budaya yang berkembang di sepanjang
Semenanjung Alaska, sekitar Teluk Bristol, dan di pantai timur Selat Bering sekitar tahun
2.500 SM (4.500 tahun yang lalu).[69] Masyarakat Paleo-Arktik ini memiliki perkakas
yang sangat khas berupa pisau kecil (microblades) yang runcing di kedua ujungnya dan
digunakan sebagai sisir atau ujung anak panah pada panah komposit atau tombak yang
terbuat dari bahan lain, seperti tulang atau tanduk. Scraper, alat ukir, dan pisau adze juga
termasuk dalam perkakas mereka.[79] Tradisi Alat kecil Arktik terbagi menjadi dua varian
budaya, termasuk budaya Pre-Dorset, dan budaya Independence. Kedua kelompok ini,
leluhur dari suku Thule, digantikan oleh Inuit pada sekitar tahun 1000 M. [69]: 179–81
Page 11_Halaman 11

Penempatan artefak dan benda-benda di dalam situs pemakaman Arkaik menunjukkan


diferensiasi sosial berdasarkan status sosial.[58] Terdapat catatan mengenai penduduk
S'ólh Téméxw oleh orang Pribumi sejak periode Holosen awal, sekitar 10.000-9.000
tahun yang lalu.[62] Situs arkeologi di Stave Lake, Coquitlam Lake, Fort Langley, dan
sekitarnya mengungkapkan artefak pada periode awal. Para penduduk awal ini adalah
pemburu-peramu yang sering berpindah-pindah, terdiri dari sekitar 20 hingga 50 anggota
keluarga besar.[62][verifikasi diperlukan] Orang Na-Dene menduduki sebagian besar
wilayah tanah di barat laut dan pusat Amerika Utara mulai sekitar tahun 8.000 SM.[63]
Mereka adalah leluhur dari suku bangsa penutur bahasa Athabaskan, termasuk suku
Navajo dan Apache. Mereka menghuni desa-desa dengan rumah tinggal berganda, yang
digunakan secara musiman selama musim panas, dimana mereka berburu, memancing,
dan mengumpulkan persediaan makanan untuk musim dingin.[64] Suku Wendat
menetap di Selatan Ontario sepanjang Sungai Eramosa sekitar tahun 8.000–7.000 SM
(10.000–9.000 tahun yang lalu).[65] Mereka berfokus pada Danau Simcoe dan Teluk
Georgian. Suku Wendat berburu rusa kutub untuk bertahan hidup di wilayah dengan
tanah gletser.[65] Berbagai budaya First Nations mengandalkan bison mulai dari tahun
6.000–5.000 SM (8.000–7.000 tahun yang lalu).[65] Mereka berburu bison dengan
mendorong bison yang bermigrasi ke area tebing. Head-Smashed-In Buffalo Jump, dekat
Lethbridge, Alberta, adalah tempat berburu yang digunakan selama kurang lebih 5.000
tahun.[65]
Page 12_Halaman 12

Budaya Plano adalah kelompok masyarakat pemburu-peramu yang mendiami daerah


Great Plains di Amerika Utara sekitar 12.000 dan 10.000 tahun yang lalu. Para Paleo-
Indian bergerak ke wilayah baru ketika itu muncul dari bawah gletser. Hewan besar
berkembang pesat di lingkungan baru ini. Budaya Plano ditandai oleh serangkaian alat
titik proyektil yang disebut Plano points, yang digunakan untuk berburu bison. Santapan
mereka juga mencakup antelop, rusa, musang, dan serigala. Pada awal periode Arkaik,
mereka mulai mendirikan permukiman tetap untuk bertahan hidup. Situs di sekitar
Belmont, Nova Scotia, menunjukkan bukti Plano-Indian, menandakan kamp berburu
musiman kecil, mungkin dikunjungi selama beberapa generasi mulai sekitar 11.000–
10.000 tahun yang lalu. Ikan dan burung besar serta kecil musiman menjadi sumber
makanan dan bahan mentah. Adaptasi terhadap lingkungan yang keras termasuk
pakaian yang disesuaikan dan tenda tertutup kulit di atas rangka kayu.
Page 13_Halaman 13

Periode Arkaik

Iklim di Amerika Utara mulai stabil pada tahun 8000 SM (10.000 tahun yang lalu); kondisi
iklim sangat mirip dengan kondisi saat ini.[58] Hal ini menyebabkan angka migrasi yang
tinggi, bercocok tanam dan kemudian peningkatan populasi penduduk secara signifikan
di seluruh wilayah Amerika.[58] Selama ribuan tahun, masyarakat Pribumi Amerika
melakukan aktivitas pembiakan, perkawinan, dan penanaman berbagai jenis tanaman.
Saat ini, tanaman-tanaman ini menyumbang 50–60% dari semua tanaman yang
dibudidayakan di seluruh dunia.[59]

Penyebaran bahasa Na-Dene ditunjukkan oleh warna merah


Page 14_Halaman 14

Sebuah Clovis point atau proyektil batu yang dibentuk dengan teknik bi-facial
percussion flaking (yang mana kedua sisi atau permukaan clovis point dipecah atau
dibentuk menggunakan alat pukul secara bergantian di kedua tepi batu).

Situs-situs Clovis yang berasal dari 13.500 tahun yang lalu ditemukan di bagian barat
Amerika Utara pada tahun 1930-an. Masyarakat Clovis dianggap sebagai penduduk
Paleo-Indian yang pertama menyebar luas di New World atau Amerika dan merupakan
leluhur masyarakat Pribumi di Amerika.[49] Penemuan arkeologis dalam tiga puluh tahun
terakhir telah mengungkapkan budaya pembentukan batu yang khas lainnya yang
mendiami Amerika dari Great Plains bagian bawah hingga pantai Chile.[50]
Page 15_Halaman 15

Budaya lokal yang berkembang sejak periode iklim dingin Younger Dryas dari 12.900
hingga 11.500 tahun yang lalu.[51] Tradisi Folsom ditandai dengan penggunaan titik
Folsom sebagai ujung proyektil di situs arkeologi. Alat-alat ini membantu kegiatan di situs
pembunuhan yang menandai pembantaian dan pemotongan bison.[52]

Jembatan darat itu ada sampai 13.000–11.000 tahun yang lalu, jauh setelah permukiman
manusia tertua yang terbukti di New World dimulai.[53] Tinggi laut yang lebih rendah di
Queen Charlotte Sound dan Selat Hecate menyebabkan munculnya area padang rumput
luas yang disebut sebagai kepulauan Haida Gwaii.[54] Pemburu-peramu di area tersebut
meninggalkan alat teknologi litik yang khas dan sisa-sisa mamalia besar yang dibantai,
menduduki area tersebut dari 13.000 hingga 9.000 tahun yang lalu.[54] Pada bulan Juli
1992, Pemerintah Kanada secara resmi menetapkan X̱á:ytem (dekat Mission, British
Columbia) sebagai Situs Bersejarah Nasional, salah satu situs spiritual Pribumi pertama
di Kanada yang diakui secara resmi melalui ketetapan ini.[55]
Page 16_Halaman 16

Penduduk pertama Amerika Utara tiba di Kanada sekitar 14.000 tahun yang lalu.[40]
Dipercayai bahwa para penduduk masuk ke Amerika untuk mencari mamalia Pleistosen
seperti beaver raksasa, steppe wisent, banteng musk, mastodon, mamut berbulu, dan
rusa kutub kuno (karibu awal).[41] Salah satu jalur yang diasumsikan adalah bahwa
orang-orang berjalan ke selatan melalui koridor atau jalur bebas es di sebelah timur
Pegunungan Rocky, lalu menuju keluar di wilayah Amerika Utara sebelum melanjutkan
ke Amerika Selatan.[42] Jalur spekulatif lainnya adalah bahwa mereka bermigrasi, baik
dengan berjalan kaki atau menggunakan perahu primitif, menuruni Pantai Pasifik hingga
ke ujung Amerika Selatan, lalu menyeberangi Pegunungan Rockies dan Andes.[54] Bukti
terakhir telah tertutup oleh kenaikan permukaan laut ratusan meter setelah zaman es
terakhir.[44][45]

Old Crow Flats dan basin adalah salah satu daerah di Kanada yang tidak terpengaruh
oleh glasiasi selama zaman es Pleistosen, sehingga berfungsi sebagai jalur dan tempat
yang aman bagi tanaman dan hewan di zaman es.[46] Daerah ini memiliki bukti awal
permukiman manusia di Kanada yang berasal dari sekitar 12.000 tahun yang lalu.[47]
Fosil dari daerah tersebut mencakup beberapa spesies yang sebelumnya tidak tercatat
di Amerika Utara, seperti hyena dan unta raksasa.[48] Bluefish Caves adalah situs
arkeologi di Yukon, Kanada, dimana spesimen tulang mamut yang tampaknya diolah oleh
manusia telah diuji radiokarbon dan diperkirakan berusia 12.000 tahun yang lalu.[47]
Page 17_Halaman 17

Peta yang menggambarkan setiap fase dari tiga tahap migrasi awal manusia untuk
mendiami Amerika

Berdasarkan bukti arkeologis dan genetika, Amerika Utara dan Amerika Selatan adalah
benua terakhir di dunia yang dihuni manusia.[27] Selama zaman glasiasi Wisconsin,
sekitar 50.000–17.000 tahun yang lalu, penurunan permukaan laut memungkinkan orang
untuk berpindah melintasi jembatan darat Bering yang menghubungkan Siberia dengan
barat laut Amerika Utara (Alaska).[28] Alaska bebas es karena curah salju rendah,
memungkinkan populasi yang kecil untuk tinggal. Permukaan Es Laurentide menutupi
sebagian besar Kanada, memblokir jalur penduduk nomaden dan membatasi mereka di
Alaska (Beringia Timur) selama ribuan tahun.[29][30]

Studi genetika Pribumi menunjukkan bahwa penduduk pertama Amerika berasal dari
leluhur yang sama, yang berkembang secara terisolasi, diperkirakan di
Beringia.[31][32][33] Isolasi orang-orang ini di Beringia mungkin berlangsung selama
10.000–20.000 tahun.[34][35][36] Sekitar 16.500 tahun yang lalu, gletser mulai mencair,
memungkinkan orang untuk berpindah ke wilayah selatan dan timur Kanada dan
sekitarnya.[37][38][39]
Page 18_Halaman 18

Sekelompok komunitas Pribumi di wilayah Ontario Utara

Istilah "Eskimo" memiliki konotasi yang kurang baik di Kanada dan Greenland.
Masyarakat Pribumi di daerah tersebut telah menggantikan istilah "Eskimo" dengan
"Inuit". Orang Yupik di Alaska dan Siberia tidak menganggap diri mereka sebagai Inuit,
dan para etnografer setuju bahwa mereka adalah kelompok etnis yang berbeda. Mereka
lebih memilih istilah "Yupik", "Yupiit", atau "Eskimo". Secara linguistik, bahasa-bahasa
Yupik berbeda dari bahasa-bahasa Inuit. Kelompok bahasa Arctic tidak memiliki istilah
pengganti universal untuk "Eskimo" yang mencakup semua orang Inuit dan Yupik di
seluruh wilayah geografis yang dihuni oleh masyarakat Inuit dan Yupik.
Page 19_Halaman 19

Selain identitas kelompok etnis tersebut, masyarakat Pribumi juga sering dibagi ke dalam
kategori hukum berdasarkan hubungan mereka dengan Pemerintah (yaitu negara).
Bagian 91 (klause 24) dari Konstitusi Act, 1867 memberikan tanggung jawab khusus
kepada pemerintah federal (dibandingkan dengan provinsi-provinsi) untuk "Orang Indian,
dan Tanah yang disediakan untuk Orang Indian." Pemerintah mewarisi kewajiban
perjanjian dari pihak berwenang kolonial Inggris di Timur Kanada dan menandatangani
perjanjian dengan First Nations di wilayah Barat Kanada (Perjanjian Berangka).
Pemerintah juga mengeluarkan Indian Act pada tahun 1876 yang mengatur interaksinya
dengan semua orang yang terlibat dalam perjanjian dan yang tidak terlibat dalam
perjanjian. Anggota band First Nations yang tunduk pada Indian Act bersama Pemerintah
dicatat dalam daftar yang disebut Indian Register, dan orang-orang tersebut dianggap
sebagai Orang Indian yang memiliki status. Banyak First Nations yang tidak terlibat dalam
perjanjian dan semua orang Inuit serta Métis tidak tunduk pada Indian Act. Namun, dua
kasus pengadilan telah menjelaskan bahwa Inuit, Métis, dan orang First Nations tanpa
status semuanya termasuk dalam istilah "Orang Indian" dalam Konstitusi Act, 1867. Yang
pertama adalah kasus Re Eskimos pada tahun 1939 yang berlaku bagi Inuit; yang kedua
adalah kasus Daniels v. Kanada pada tahun 2013 yang berlaku untuk Métis dan First
Nations tanpa status.[25]

Meskipun Kanada berada di Amerika, istilah "Pribumi Amerika" tidak digunakan di


Kanada karena umumnya hanya digunakan untuk menggambarkan masyarakat Pribumi
di dalam batas wilayah Amerika Serikat saat ini.[26]
Page 20_Halaman 20

Ciri-ciri budaya Pribumi Kanada meliputi permukiman permanen, [10] pertanian, [11]
arsitektur sipil dan seremonial, [12] hierarki sosial yang kompleks, serta jaringan
perdagangan. [13] Budaya Métis dari keturunan campuran bermula pada pertengahan
abad ke-17 ketika orang First Nations dan Inuit menikahi orang Eropa. [14] Interaksi
antara orang Inuit dengan para pendatang Eropa pada periode awal itu lebih terbatas.
[15] Berbagai undang-undang, perjanjian, dan legislasi telah diundangkan antara imigran
Eropa dan First Nations di seluruh Kanada. Hak Pribumi untuk menyelenggarakan
Pemerintahan Sendiri memberikan kesempatan untuk mengelola aspek-aspek sejarah,
budaya, politik, perawatan kesehatan, dan kontrol ekonomi dalam komunitas orang
Pribumi.

Menurut sensus tahun 2011, jumlah orang Pribumi di Kanada mencapai 1.400.685 orang,
atau 4,3% dari populasi nasional, tersebar di atas 600 pemerintahan atau suku First
Nations yang diakui dengan budaya, bahasa, seni, dan musik yang khas. [1][16] Hari
Pribumi Nasional mengakui budaya dan kontribusi Pribumi terhadap sejarah Kanada. [17]
Orang-orang First Nations, Inuit, dan Métis dari berbagai latar belakang telah menjadi
tokoh-tokoh terkemuka dan berperan sebagai panutan dalam komunitas Pribumi,
membantu membentuk identitas budaya Kanada.[18]

Anda mungkin juga menyukai