Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN : 2528-3561

Serambi Engineering, Volume VII, No.3, Juli 2022 Hal 3566 - 3572 e-ISSN : 2541-1934

Analisis Studi Kelayakan Proyek Terhadap Aspek Finansial


Perumahan di Kota Palangka Raya
Eddy Surya Risky Fajary1*, Subrata Aditama K.A. Uda2, Dewantoro3
1,2,3
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Palangka Raya
*Koresponden email: eddydefi@gmail.com

Diterima: 5 Juli 2022 Disetujui: 20 Juli 2022

Abstract
The provision of new land for housing development is increasingly widespread in various areas in Palangka
Raya, both housing development by developers, developers working with the government and individuals.
This gives a signal that the prospect of life in Palangka Raya has a promising future. PT. Sanur Griya Tama
built 99 subsidized housing units of type 36 on an area of ±2200 m2. To avoid the risk of loss, because this
project requires a fairly high development cost, it is necessary to do a financial appropriateness analysis
first. The purpose of this research is to analyze the appropriateness of the financial aspect of the project.
The analysis of this study uses the parameters of the analysis of financial aspects, namely NPV, BCR, IRR
and sensitivity. After the analysis, it is concluded from a financial point of view that the investment cost is
Rp. 6,500,000,000.00. Appropriateness of investment for 28 months, with the calculation of NPV Rp
3,734,558,414.00, BCR 1,236, IRR 45%, sensitivity to price increases of 25%, and discount rate of 45%.
Grand Sanur Griya Tama housing is feasible and very profitable investment.
Keywords: appropriateness study, project, investment, housing, financial aspect

Abstrak
Penyediaan lahan baru untuk pembangunan perumahan semakin marak di berbagai wilayah di Palangka
Raya, baik pembangunan perumahan oleh pengembang, pengembang yang bekerja sama dengan
pemerintah maupun perorangan. Hal ini memberikan sinyal bahwa prospek kehidupan di Palangka Raya
memiliki masa depan yang menjanjikan. PT. Sanur Griya Tama membangun rumah subsidi sebanyak 99
unit rumah type 36 diatas lahan yang berluasan ±2200 m2. Untuk menghindari risiko kerugian, karena
proyek ini membutuhkan biaya pengembangan yang cukup tinggi, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis
kelayakan finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan aspek finansial dari
proyek tersebut. Analisis penelitian ini menggunakan parameter analisis aspek finansial yaitu NPV, BCR,
IRR dan sensitivitas. Setelah dilakukan analisis, disimpulkan dari segi finansial bahwa biaya investasi
adalah Rp 6.500.000.000,00. Kelayakan investasi selama 28 bulan, dengan perhitungan NPV Rp
3.734.558.414,00, BCR 1.236, IRR 45%, sensitivitas kenaikan harga 25%, dan tingkat diskonto 45% .
Perumahan Grand Sanur Griya Tama layak dilaksanakan dan investasi sangat menguntungkan.
Kata Kunci: studi kelayakan, proyek, investasi, perumahan, aspek finansial. investasi

1. Pendahuluan
Perumahan telah menjadi kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan gambaran kesejahteraan
sosial. Dalam hal ini, proyek pembangunan perumahan sangat membantu pemerintah kota dalam memenuhi
kebutuhan rumah tinggal warga Kota Palangka Raya. Pemerintah bekerja sama dengan pihak perbankan
untuk memberikan sistem pembayaran kredit (KPR) agar masyarakat dapat memiliki rumah tinggal, yang
merupakan salah satu sistem pembayaran yang berkembang di Indonesia [1].
Bisnis properti saat ini semakin diminati karena adanya perkembangan teknologi dibidang konstruksi
yang semakin maju. Serta gaya hidup masyarakat saat ini yang ingin segala sesuatu serba mudah dan cepat
dan didukungnya iklim perbankan. Dalam suatu proyek pembangunan perumahan dapat ditinjau dari
beberapa aspek studi kelayakan proyek, baik aspek finansial, teknis bangunan, pasar, ekonomi sosial dan
hukum [2]. Dengan demikian, sebaiknya sebelum mengambil keputusan untuk investasi disuatu proyek
pembangunan perumahan lebih bijak melakukan analisis kelayakan aspek finansial terlebih dahulu.
Analisis kelayakan finansial proyek adalah penelitian untuk mengetahui apakah investasi pada proyek
perumahan layak atau tidak. Diharapkan proyek perumahan ini akan menghasilkan manfaat yang melebihi
biaya investasinya [3].
Proyek pembangunan Perumahan Grand Sanur Griya Tama, membutuhkan biaya investasi yang
cukup besar. Oleh karena itu, harus direncanakan/diperhitungkan dengan baik untuk meminimalisir risiko

3566
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.3, Juli 2022 Hal 3566 - 3572 e-ISSN : 2541-1934

kegagalan proyek dalam jangka panjang [3]. Analisis aspek finansial merupakan salah satu parameter studi
kelayakan dalam rangka evaluasi suatu proyek sebelum melakukan investasi dan melaksanakan kegiatan
proyek di lapangan [4]. Studi kelayakan dapat dilakukan di hampir semua kegiatan proyek termasuk proyek
perumahan [5].
PT. Sanur Griya Tama selaku developer yang berkantor di Jalan Beliang Induk , Ruko No. 43D,
Palangka Raya yang membangun rumah subsidi. Perumahan ini bernama Grand Sanur Griya Tama yang
terletak di Jalan Markus Paul, Desa Sabaru, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan
Tengah. Luas lahan eksisting adalah ±2200 m 2. Grand Sanur Perumahan Griya Tama dibangun untuk
memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal sekaligus mendukung program pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan perumahan bagi warga Kota Palangka Raya yang belum memiliki rumah tinggal sendiri.
Untuk memulai sebuah bisnis atau menjalankan sebuah proyek dibutuhkan biaya yang tinggi, maka
perlu melakukan analisis aspek finansial dengan teliti, sebelum suatu proyek pembangunan perumahan
dilaksanakan, perlu dilakukan analisis studi kelayakan dengan meninjau setiap aspek, salah satunya adalah
kelayakan aspek finansial [6]. Maka perlu dilakukan analisis kelayakan investasi terlebih dahulu untuk
menghindari risiko kerugian dalam suatu proyek. Sebagai pedoman layak atau tidaknya proyek [1]. Studi
ini akan membahas mengenai studi kelayakan perumahan dari aspek finansial [7]. Rumusan masalah
penelitian ini menganalisis studi kelayakan proyek dari aspek keuangan proyek pembangunan Perumahan
Grand Sanur Griya Tama. Penelitian ini menganalisis studi kelayakan investasi proyek pembangunan
Perumahan Grand Sanur Griya Tama ditinjau dari aspek finansial.

2. Metode Penelitian
Metode deskriptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini. Metode deskriptif adalah jenis
metode penelitian yang berusaha menggambarkan secara rinci beberapa fenomena sosial, termasuk
hubungan antara kegiatan, sikap, pendapat, dan progres proyek yang sedang berlangsung, serta pengaruh
dari faktor yang ada. Penelitian deskriptif adalah paparan yang dirancang untuk menggambarkan
pertanyaan penelitian [8].
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini didapatkan dari hasil survei lapangan lokasi kegiatan
proyek, dimana penulis mendokumentasikan dalam format visual untuk mendukung data yang dibutuhkan,
dan wawancara ke developer perumahan untuk mendapatkan data atau informasi apa yang dibutuhkan
dalam analisis aspek finansial baik yang tidak atau bersifat umum, serta informasi yang diperoleh secara
tidak langsung dari media cetak dan media elektronik [7].
Penelitian diawali dengan perhitungan biaya investasi. Biaya investasi proyek pembangunan
perumahan terdiri dari biaya tanah dan perizinan, biaya pembangunan, biaya sarana dan prasarana serta
biaya operasional proyek. Masing-masing biaya investasi tersebut dilakukan analisis biaya per m 2 dan
pembebanan biaya untuk masing-masing tipe rumah. Selain itu, diperhitungkan juga biaya pajak yang
dikeluarkan sebagai kewajiban pihak developer dan pihak pembeli. Sehingga bisa ditentukan tiap rumah
dan harga jual rumah tiap tipenya [9].
Kemudian, melakukan analisis aliran kas masuk dan keluar. Setelah mengetahui masing-masing
aliran kas, buatlah laporan arus kas yang menghasilkan nilai kas bersih setiap bulannya [9]. Menganalisis
kelayakan aspek finansial, yang dibagi menjadi 2 tahap, yang pertama menggunakan data yang diolah
dengan bantuan microsoft excel untuk membuat rencana aliran kas, dan yang kedua menggunakan
parameter analisis yang sudah ditentukan untuk menganalisis perhitungan BCR, NPV, Sensitivitas dan
IRR [10].
Aspek finansial memiliki parameter untuk menyatakan proyek tersebut dapat dikatakan layak atau
tidak. Parameter tersebut antara lain, Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Sensitivitas dan
Internal Rate of Return (IRR) [11]. Untuk menghitung analisis dari aspek finansial ini menggunakan
discount rate yang berlaku sekarang yaitu sebesar 15% per tahun.
2.1 Aspek Finansial
Finansial adalah keputusan keuangan untuk mengatasi dan menyesuaikan kondisi kas setelah kas
awal. Jika kondisi kas setelah defisit kas awal selesai, maka perlu dicari jalan keluarnya seperti ke dalam
dana pinjaman yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman (jika ada) ketika surplus cukup besar [12].
Analisis tinjau aspek finansial pada pembangunan proyek Perumahan Grand Sanur Griya Tama. Analisis
ini menggunakan metode parameter analisis aspek finansial BCR, NPV, Sensitivitas dan IRR [3].
2.2 Aliran Kas (Cash Flow)
Aliran kas (cash flow) adalah skema aliran uang masuk dan keluar per periode waktu pada suatu
perusahaan [2]. Cash flow terdiri dari:
a. Uang masuk (cash-in), merupakan uang masuk dari modal, pinjaman dan penjualan produk.

3567
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.3, Juli 2022 Hal 3566 - 3572 e-ISSN : 2541-1934

b. Uang keluar (cash-out), merupakan kumulatif dari biaya-biaya yang keluar selama berjalannya suatu
bisnis atau proyek.

2.3 Net Present Value


Metode parameter aspek finansial net present value ini menggunakan metode perhitungan dengan
melakukan semua perhitungan terhadap aliran kas menuju nilai saat ini dengan mendiskonto atau
mengalikan dengan faktor diskonto [13]. Metode ini digunakan melalui perbedaan antara investasi dan
pengembalian [14]. Analisis profitabilitas pertama dari rencana investasi proyek yang berfokus pada nilai
waktu uang, berdasarkan metode NPV. Sebagai pedoman, jika NPV positif, maka cukup layak dalam hal
profitabilitas proyek yang diusulkan. Sebaliknya, jika NPV negatif, maka konstruksi yang direncanakan
tidak layak. Dengan menghitung selisih antara nilai jumlah nilai PWB dari jumlah nilai PWC.
Untuk menentukan NPV (net present value) dapat dihitung menggunakan persamaan (i) atau (ii) :

(𝐶)𝑡 (𝐶𝑜)𝑡
NPV = ∑𝑛𝑡=0 − ∑𝑛𝑡=0 (i)
(1+𝑖)𝑡 (1+𝑖)𝑡
NPV = ∑ 𝑃𝑊𝐵 − ∑ 𝑃𝑊𝐶 (ii)
Keterangan :
NPV = Net Present Value
(C)t = Arus kas masuk pada tahun periode ke-t
(C0)t = Arus kas investasi pada tahun periode ke-t
n = Suku ke-n dalam umur investasi
i = Tingkat diskonto atau tingkat suku bunga
t = Masa waktu

Pada metode net present value, parameter yang dapat digunakan meliputi :
Proyek menguntungkan dan layak dilanjutkan jika NPV > 0
Proyek tidak menguntungkan dan tidak layak dilanjutkan jika NPV < 0
Netral apabila NPV = 0

2.4 Benefit Cost Ratio


Analisis menggunakan BCR merupakan cara yang sering digunakan dalam tahap evaluasi pertama
perencanaan investasi, atau bisa termasuk dalam analisis tambahan untuk memvalidasi hasil evaluasi
menggunakan dari metode analisis kelayakan finansial lainnya [11]. Pendekatan metode ini menekankan
pada berdasarkan perbandingan antara nilai PWB manfaat yang diperoleh dengan PWC biaya investasi
yang dikeluarkan [11].
Untuk menentukan Benefit Cost Ratio dapat menggunakan persamaan (iii).
𝑃𝑊𝐵
BCR = (iii)
𝑃𝑊𝐶
Keterangan :
BCR = Ratio manfaat terhadap biaya
PWB = Present Worth of Benefit
PWC = Present Worth of Cosh
Apabila didapat nilai manfaat BCR maka parameter yang digunakan meliputi :
Proyek layak dilaksanakan jika BCR ≥ 1
Proyek tidak layak dilaksanakan jika BCR < 1
Netral apabila BCR = 1

2.5 Analisis Internal Rate of Return


IRR merupakan persentase pengembalian tingkat suku bunga internal yang digunakan suatu proyek
selama periode waktu tertentu [15]. Analisis ini memiliki konsep menentukan, sebuah proyek investasi
yang diusulkan harus layak dengan membandingkan tingkat pengembalian internal dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan [15].
Tingkat Pengembalian Internal (IRR), juga biasa disebut sebagai tingkat pengembalian yang
didiskontokan, adalah tingkat diskonto (i) yang, ketika digunakan untuk mendiskon semua arus kas bersih
dan nilai residu, akan menghasilkan investasi proyek yang sama dengan total nilai sekarang [15].

3568
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.3, Juli 2022 Hal 3566 - 3572 e-ISSN : 2541-1934

Benchmark menggambarkan tingkat pengembalian yang diharapkan pemilik proyek dari jumlah total
uang yang mereka investasikan dalam proyek konstruksi. Dengan kata lain, IRR adalah persentase
keuntungan aktual yang diperoleh investor dari proyek yang mereka bangun [15].
Dalam menghitung parameter IRR proyek dapat menggunakan persamaan (iv) sebagai berikut :
𝑁𝑃𝑉1
IRR = 𝑖1 + . (𝑖2 − 𝑖1 ) (iv)
𝑁𝑃𝑉1 −𝑁𝑃𝑉2

Keterangan :
IRR = Internal Rate of Return
NPV1 = NPV yang bernilai positif (+)
NPV2 = NPV yang bernilai negatif (-)
i1 = suku bunga positif (+)
i2 = suku bunga negatif (-)

Persentase internal rate of return dapat dicari secara coba-coba, dengan program computer. Dalam
mencari IRR secara coba-coba analisis keuangan menggunakan berbagai tingkat diskonto (i) untuk
mendapatkan jumlah tingkat diskonto yang, ketika semua arus kas bersih dan nilai sisa didiskontokan
menggunakan tingkat diskonto ini, menghasilkan jumlah yang sama dengan nilai sekarang bersih dari total
investasi dalam proyek [15].
Dalam menganalisis proyek menggunakan IRR akan memberikan petunjuk sebagai berikut :
Proyek dapat diterima jika IRR > Arus Pengembalian yang Diharapkan (i). Dalam arti investasi yang
menguntungkan. Jika IRR yang diharapkan < pengembalian saat ini (i), proyek ditolak. dalam hal kerugian
investasi.
2.6 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisis untuk menentukan sejauh mana pengaruh dari ukuran nilai
investasi yang dibuat sebelumnya cenderung berubah karena adanya faktor kontekstual serta keadaan pada
umur investasi, sehingga hasil dari perubahan ini akan secara signifikan mempengaruhi keputusan yang
telah dibuat [5]. Maksudnya dapat melihat hasil analisis kelayakan proyek pembangunan perumahan
terhadap kemungkinan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang [10].

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Penyusunan Rencana Cash Flow
Dari data yang diperoleh, maka dapat membuat rencana aliran kas yang disusun dalam keadaan
normal. Rencana aliran kas dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Aliran kas normal


N Periode Biaya Masuk Biaya Keluar
0 Tahap Awal Rp 6,500,000,000.00 Rp 50,000,000.00
1 Okt - 20 Rp - Rp 2,430,750,000.00
2 Nop- 20 Rp - Rp 1,026,016,904.33
3 Des - 20 Rp 1,500,000.00 Rp 511,952,210.17
4 Jan - 21 Rp 13,050,000.00 Rp 509,348,043.50
5 Feb - 21 Rp 24,600,000.00 Rp 726,124,404.33
6 Mar - 21 Rp 492,000,000.00 Rp 729,520,237.67
7 Apr - 21 Rp 492,500,000.00 Rp 728,556,071.00
8 Mei - 21 Rp 496,350,000.00 Rp 725,951,904.33
9 Jun - 21 Rp 500,700,000.00 Rp 724,987,737.67
10 Jul - 21 Rp 659,850,000.00 Rp 722,743,571.00
11 Agu - 21 Rp 659,850,000.00 Rp 720,139,404.33
12 Sep - 21 Rp 812,300,000.00 Rp 721,175,237.67
13 Okt - 21 Rp 659,850,000.00 Rp 714,931,071.00
14 Nop - 21 Rp 660,350,000.00 Rp 713,966,904.33
15 Des - 21 Rp 816,150,000.00 Rp 713,362,737.67
16 Jan - 22 Rp 663,700,000.00 Rp 707,118,571.00
17 Feb - 22 Rp 816,150,000.00 Rp 708,154,404.33
18 Mar - 22 Rp 816,650,000.00 Rp 707,190,237.67
19 Apr - 22 Rp 668,050,000.00 Rp 700,946,071.00

3569
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.3, Juli 2022 Hal 3566 - 3572 e-ISSN : 2541-1934

N Periode Biaya Masuk Biaya Keluar


20 Mei - 22 Rp 823,850,000.00 Rp 700,341,904.33
21 Jun - 22 Rp 975,800,000.00 Rp 655,861,632.17
22 Jul - 22 Rp 820,000,000.00 Rp 651,257,465.50
23 Agu - 22 Rp 820,000,000.00 Rp 248,768,349.33
24 Sep - 22 Rp 819,500,000.00 Rp 244,524,182.67
25 Okt - 22 Rp 815,150,000.00 Rp 240,280,016.00
26 Nop - 22 Rp 805,950,000.00 Rp 19,922,516.00
27 Des - 22 Rp 634,750,000.00 Rp 17,922,516.00
28 Jan - 23 Rp 467,400,000.00 Rp 15,922,516.00
Total Rp 22,736,000,000.00 Rp 18,087,736,821.00
Sumber : Hasil analisis (2022)

Setelah rencana arus kas disiapkan, lakukan analisis kelayakan aspek finansial menggunakan
parameter perhitungan NPV, BCR dan IRR, dengan tingkat suku bunga 15% per tahun.
3.2 Analisis Net Present Value
Diketahui jumlah biaya Oktober 2020 hingga Januari 2023 :
• Biaya Masuk = Rp. 22,736,000,000.00
• Biaya Keluar = Rp. 18,087,736,821.00
Discounted dari jumlah biaya Oktober 2020 hingga Januari 2023 dengan menggunakan i = 1,25% per bulan
:
• Present Worth of Benefit (PWB) = Rp. 19,587,329,182.00
• Present Worth of Cosh (PWC) = Rp. 15,852,770,767.00
• NPV = PWB – PWC = Rp. 3,734,558,414.00

3.3 Analisis Benefit Cost Ratio


Parameter BCR merupakan hasil tolak ukur dengan perbandingan antara nilai PWB dan PWC. Jika
bernilai 1 lebih maka proyek tersebut layak, jika kurang dari 1 maka proyek tersebut dikatakan tidak layak.
Suku bunga dalam satu tahun yang digunakan 15%, sehingga nilai BCR dapat dihitung dengan persamaan
iii.

𝑃𝑊𝐵 𝑅𝑝.19,587,329,182.00
BCR = = = 1,236
𝑃𝑊𝐶 𝑅𝑝.15,852,770,767.00

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai BCR 1,236, dengan demikian dinyatakan bahwa
proyek layak dilaksanakan karena nilai manfaat BCR lebih dari 1.
3.4 Analisis Internal Rate of Return
Perhitungan secara coba-coba, dalam mencari internal rate of return dapat dihitung dengan diketahui
nilai PWB dan PWC dengan discount rate 20%, 30%, dan 45%. Hasil analisis trial and error dengan
parameter NPV dalam mencari nilai IRR dapat dilihat pada Tabel 2.
𝑁𝑃𝑉1
IRR = 𝑖1 + . (𝑖2 − 𝑖1 )
𝑁𝑃𝑉1 −𝑁𝑃𝑉2
3.734.558.414
IRR = 0,2 + . (0,45 − 0,2) = 45%
3.734.558.414−0

Tabel 2. Analisis Trial Error Internal Rate of Return

Discount
PWB PWC NPV Keterangan
Rate

15% Rp 19,587,329,182.03 Rp 15,852,770,767.73 Rp 3,734,558,414.31 layak


20% Rp 18,703,275,003.25 Rp 15,202,835,195.34 Rp 3,500,439,807.91 layak
30% Rp 17,140,311,187.80 Rp 14,024,377,713.93 Rp 3,115,933,473.87 layak
45% Rp 15,223,122,859.63 Rp 12,516,852,940.16 Rp 2,706,269,919.47 layak
Sumber : Hasil analisis (2022)

3570
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.3, Juli 2022 Hal 3566 - 3572 e-ISSN : 2541-1934

Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan perhitungan nilai IRR sebesar 45% yang menyatakan layak
dilaksanakan dan menguntungkan disebabkan nilai IRR lebih tinggi dari nilai MARR yang ditetapkan yaitu
20%.
3.5 Analisis Sensitivitas
Analisa sensitivitas dilakukan untuk meminimalisir risiko proyek yang kemungkinan akan terjadi,
tentu dari beberapa variabel, variabel yang digunakan faktor risiko kritis yang sudah ditetapkan oleh
investor atau pemilik proyek. Dengan memprediksi kenaikan persentase biaya konstruksi sebesar 25%
untuk mengukur sensitivitas terhadap parameter kelayakan finansial yaitu NPV, BCR, dan IRR. Hasil
perhitungan analisis ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil analisis sensitivitas kenaikan persentase biaya konstruksi sebesar 25%

Discount
PWB PWC NPV Keterangan
Rate

15% Rp 19,587,329,182.03 Rp 17,721,049,566.36 Rp 1,866,279,615.67 layak


20% Rp 18,703,275,003.25 Rp 16,982,460,452.49 Rp 1,720,814,550.76 layak
30% Rp 17,140,311,187.80 Rp 15,642,846,899.87 Rp 1,497,464,287.93 layak
45% Rp 15,223,122,859.63 Rp 13,928,448,898.46 Rp 1,294,673,961.17 layak
Sumber : Hasil analisis (2022)

Dari Tabel 3 menunjukkan hasil dengan kenaikan persentase 25% biaya konstruksi tidak sensitif
terhadap parameter kelayakan NPV, BCR, dan IRR. Dengan discount rate 15%, 20%, 30%, dan 45% nilai
NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > MARR (45% > 20%). Maka proyek ini layak dilaksanakan dan
menguntungkan.

4. Kesimpulan
Hasil analisis finansial yang ditinjau dari beberapa parameter dengan nilai NPV sebesar Rp
3,734,558,414.00 ; nilai BCR 1,236 ; dan persentase IRR 45%. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa
present valuenya lebih besar dari 0, benefit atau manfaat proyek tersebut lebih besar dari 1, dan tingkat
pengembaliannya melebihi dari MARR, sehingga disimpulkan dapat dikatakan proyek pembangunan
Perumahan Grand Sanur Griya Tama layak secara finansial.
Hasil analisis sensitivitas dengan kenaikan biaya konstruksi menunjukkan bahwa prediksi kenaikan
harga sebesar 25% tidak sensitif dari hasil analisis parameter kelayakan finansial. Sehingga proyek
menguntungkan dan layak secara finansial.

5. Daftar Pustaka
[1] B. Putranto, D. Trijanto, and M. Efendi, “No Title,” Kelayakan Finans. Proy. Pembang. Perumah.
City Insid. Kota Malang, vol. 12, pp. 73–78, 2018.
[2] Y. A. Messah, J. J. S. Pah, and R. A. Putri, “Studi Kelayakan Finansial Investasi Perumahan UME,”
vol. IV, no. 2, pp. 119–132, 2018.
[3] E. F. M. F. Ramadhani and Soepriyono, “Studi kelayakan proyek pembangunan perumahan graha
natura di surabaya,” J. Rekayasa dan Manaj. Konstr., vol. 7, no. 1, pp. 53–66, 2019.
[4] H. Y. Febriyan, D. R. O. Walangitan, and M. Sibi, “Studi Kelayakan Proyek Pembangunan
Perumahan Bethsaida Bitung Oleh Pt. Cakrawala Indah Mandiri Dengan Kriteria Investasi,” J.
SIPIL STATIK, vol. 5, no. 7, Sep. 2017, Accessed: Jul. 19, 2021. [Online]. Available:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/17121
[5] A. W. Kartiko, “Studi Kelayakan Finansial Proyek Perumahan Mutiara Cepu,” Rekayasa Tek. Sipil,
vol. 2, no. 2/REKAT/18, Jul. 2018, Accessed: Jul. 19, 2021. [Online]. Available:
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/rekayasa-teknik-sipil/article/view/23721
[6] R. Oktavian, “Analisis Nilai Investasi Proyek Perumahan,” Device, vol. 10, no. 1, pp. 38–44, 2020,
doi: 10.32699/device.v10i1.1486.
[7] V. P. Azaria, P. A. Bela, and B. Deliyanto, “Studi Kelayakan Perumahan Bersubsidi Penunjang
Kawasan Industri (Lokasi : Saga, Balaraja, Kabupaten Tangerang),” J. Sains, Teknol. Urban,
Perancangan, Arsit., vol. 2, no. 2, p. 2589, 2020, doi: 10.24912/stupa.v2i2.8871.

3571
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.3, Juli 2022 Hal 3566 - 3572 e-ISSN : 2541-1934

[8] A. Ilyas, “Evaluasi Kelayakan Investasi Proyek Pembangunan Perumahan Green Terrace Ditinjau
Pada Aspek Keuangan,” J. Econ. Bus. UBS, vol. Vol. 9, no. No. 1, pp. 9–17, 2020.
[9] H. D. Prayitno, S. S. Riskijah, and F. Purnomo, “Analisis Kelayakan Proyek Pembangunan Cluster
Saguara Resort Villa Perumahan Taman Dayu Kecamatan Pandaan,” J. JOS-MRK, vol. 1, no. 3, pp.
103–108, 2020, doi: 10.55404/jos-mrk.2020.01.03.103-108.
[10] F. Andra, M. H. Hasyim, and K. P. Negara, “Studi Kelayakan FInansial Proyek Perumahan Griya
Mapan Di Kabupaten Sumenep,” Islamadina, vol. 1, no. 1, pp. 1–28, 2016, [Online]. Available:
https://adoc.pub/implementasi-model-pembelajaran-orang-dewasa-pada-mahasiswa-
.html%0Ahttps://lib.unnes.ac.id/622/1/1215
[11] M. Fachrudin, A. Latif, A. Naibaho, M. Fachrudin, A. Latif, and A. Naibaho, “Perumahan Prambon
Asri Kabupaten Sidoarjo,” vol. 1, no. 11, pp. 180–185, 2020.
[12] I. I. G. K. Sudipta, “Analisis kelayakan proyek pembangunan perumahan di kabupaten jembrana,”
Fak. Tek. Univ. Udayana, pp. 1–100, 2018, [Online]. Available: https://docplayer.info/104988087-
Analisis-kelayakan-proyek-pembangunan-perumahan-di-kabupaten-jembrana.html
[13] W. T. Prambudi, F. Purnomo, and D. Lidyaningtias, “Studi Kelayakan Teknis Dan Finansial (Proyek
Pembangunan Perumahan Kaliber Residence Kalikapas Lamongan),” J. JOS-MRK, vol. 2, no. 3,
pp. 168–173, 2021, doi: 10.55404/jos-mrk.2021.02.03.168-173.
[14] A. Kurnianto, “Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Perumahan Setu Agrapana,” J. Sains dan
Teknol., vol. 10, no. 1, pp. 62–67, 2020.
[15] J. E. Susanti and M. Maini, “Analisis Kelayakan Ekonomi Proyek Pembangunan Gedung Olahraga
(GOR) Kabupaten Bangka,” FROPIL (Forum Prof. Tek. Sipil), vol. 7, no. 1, pp. 54–63, 2019, doi:
10.33019/fropil.v7i1.1404.

3572

Anda mungkin juga menyukai