Anda di halaman 1dari 7

Nama : Azman

Notar : 2201059
MK : Analisa Kelayakan Proyek
Kelas : TD. 2.18

1. Pengertian dan Analisis, tujuan serta manfaat kelayakan proyek


Analisis kelayakan proyek merupakan suatu proses evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan apakah suatu proyek, usaha, atau investasi layak untuk dilaksanakan. Analisis ini
melibatkan penilaian terhadap aspek-aspek ekonomi, teknis, sosial, dan finansial guna
memastikan bahwa proyek tersebut dapat memberikan hasil yang diinginkan. Dalam konteks ini,
kita akan membahas tujuan dan manfaat dari studi/analisis kelayakan proyek.

Tujuan Analisis Kelayakan Proyek:


 Menganalisis apakah proyek memiliki potensi keuntungan yang cukup besar untuk
menutupi investasi awal dan memberikan hasil yang menguntungkan.
 Menilai apakah proyek dapat dilaksanakan secara teknis dengan memperhitungkan aspek
keahlian, teknologi, dan infrastruktur yang diperlukan.
 Memperhatikan dampak proyek terhadap masyarakat, termasuk aspek sosial, budaya, dan
lingkungan.
 Menentukan sejauh mana proyek dapat memberikan pengembalian investasi yang
diharapkan.
 Mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul dan merencanakan strategi untuk
menguranginya atau menghindarinya.

Manfaat Analisis Kelayakan Proyek:
 Memastikan bahwa proyek yang dipilih merupakan pilihan yang paling optimal dan sesuai
dengan tujuan perusahaan atau individu.
 Memberikan dasar informasi yang kuat untuk pengambilan keputusan terkait kelanjutan
atau penghentian proyek.
 Mengidentifikasi potensi risiko finansial dan memberikan kesempatan untuk mengambil
langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi Risiko Keuangan
 Dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan lingkungan, proyek dapat dirancang
untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan.
 Memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif untuk mencapai hasil
proyek yang diinginkan.
 Menyediakan dasar untuk memantau dan menilai kinerja proyek selama implementasi,
sehingga pertanggungjawaban dapat dijaga.

2. Suatu proyek/gagasan usaha sesuai hasil analisa semua aspek dinyatakan layak.
a. Jelaskan apakah dapat dipastikan proyekakan berhasil.
b. Factor-faktor penyebab kegagalan usaha/proyek dan factor-faktor keberhasilan proyek
jelaskan secara rinci.

a. Tidak Dapat Dipastikan Proyek Akan Berhasil:


Meskipun analisis kelayakan menyatakan bahwa suatu proyek layak, keberhasilan proyek
tidak dapat dipastikan secara mutlak. Banyak variabel dan faktor yang dapat memengaruhi
jalannya proyek, dan beberapa di antaranya mungkin sulit diprediksi. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan proyek meliputi perubahan dalam lingkungan ekonomi, persaingan
pasar, perubahan kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor internal seperti manajemen proyek dan
tim kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajemen proyek yang baik dan pemantauan secara
terus-menerus untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

b. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Usaha/Proyek:


 Kurangnya Perencanaan yang Matang:
Kegagalan dalam merencanakan dengan baik dapat menyebabkan ketidakpastian dan
kesulitan dalam mengatasi hambatan yang muncul.
 Ketidakmampuan Manajemen Proyek:
Kurangnya keterampilan dan pengalaman dalam manajemen proyek dapat mengarah pada
kesalahan pengelolaan sumber daya, waktu, dan biaya.
 Tidak Tepatnya Analisis Risiko:
Gagal dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko dapat mengakibatkan masalah yang
tidak terduga dan merugikan.
 Perubahan di Lingkungan Bisnis:
Faktor eksternal seperti perubahan kondisi pasar, regulasi, atau teknologi dapat membuat
proyek menjadi tidak relevan atau tidak bersaing.
 Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan Pasar:
Proyek yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pasar dapat mengalami
kesulitan dalam mendapatkan dukungan dan keberlanjutan.
 Kurangnya Dukungan Pemangku Kepentingan:
Ketidakmampuan untuk mendapatkan dukungan dari pihak terkait, seperti investor,
karyawan, atau pemerintah, dapat menghambat keberhasilan proyek.

Faktor-faktor Keberhasilan Proyek:


 Perencanaan yang Matang:
Penyusunan rencana yang baik dan menyeluruh, termasuk perencanaan risiko, dapat
meningkatkan peluang keberhasilan.
 Keterlibatan Pemangku Kepentingan:
Dukungan aktif dan partisipasi dari pemangku kepentingan, termasuk manajemen,
karyawan, dan investor, dapat meningkatkan peluang keberhasilan proyek.
 Manajemen Proyek yang Efektif:
Pengelolaan sumber daya, waktu, dan biaya secara efektif oleh tim manajemen proyek
merupakan faktor kunci untuk keberhasilan.
 Analisis Risiko yang Komprehensif:
Identifikasi dan penanganan risiko dengan baik dapat mengurangi dampak risiko terhadap
proyek.
 Inovasi dan Adaptabilitas:
Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan menerapkan inovasi sesuai
kebutuhan pasar dapat meningkatkan daya saing proyek.
 Evaluasi dan Pembelajaran Terus-menerus:
Kemampuan untuk melakukan evaluasi terus-menerus terhadap perkembangan proyek
dan belajar dari pengalaman adalah kunci keberhasilan jangka panjang.
3. PV = kas masuk bersih x DF
Komulatif periode 0 = 10.000 juta
Komulatif= Komulatif periode sebelumnya + PV sekarang Maka:
PV(NILAI)
kasmasuk ataunilai
bersih DF bersih
periode (jutaan) 12% sekarang KOMULATIF
0 -10.000
2019 6.000 0,893 5.358 -4.642
2020 2.000 0,791 1.582 -3.060
2021 4.000 0,712 2.848 -212
2022 1.000 0,636 636 424

Payback Periode (PP) = 3 + (212.000.000 / 636.000.000) x 12 bulan


=3 + (0,33x12 bulan)= 3 tahun 4 bulan.
Hasil PP dengan memperhitungkan DF 12% adalah 3tahun 4 bulan ,lebih kecil dari umur
ekonomis 5 tahun sehingga proyek masih bisa diterima.

4. analisis keputusan ikondisi proyek berikut: dalam pelaksanaan diputuskan untuk diterima,
operasional proyek, mangkrak dan bangkrut

a. Keputusan untuk Diterima


Alasan:
Jika proyek telah melalui tahapan analisis kelayakan dan memiliki potensi untuk
memberikan hasil yang positif, maka keputusan untuk menerimanya adalah langkah yang masuk
akal.
Langkah-langkah:
 Pastikan sumber daya yang cukup tersedia untuk melanjutkan proyek.
 Implementasikan perencanaan dan strategi dengan hati-hati.
 Pantau perkembangan proyek secara terus-menerus untuk memastikan ketaatan terhadap
tujuan.

b. Keputusan untuk Melanjutkan Operasional Proyek:


Alasan:
Jika proyek telah dilaksanakan dan masih memberikan hasil positif, keputusan untuk
melanjutkan operasionalnya dapat diambil.
Langkah-langkah:
 Tetap pantau kinerja proyek secara berkala.
 Pertimbangkan untuk melakukan peningkatan atau perubahan strategi jika diperlukan.
 Evaluasi keuangan dan dampak sosial dari waktu ke waktu.

c. Keputusan untuk Mangkrak:


Alasan:
Mangkraknya proyek bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kondisi pasar
atau permasalahan internal. Keputusan ini diambil ketika proyek tidak lagi memberikan nilai
atau manfaat yang diharapkan.
Langkah-langkah:
 Evaluasi alasan mangkraknya proyek secara menyeluruh.
 Hitung kerugian dan dampaknya terhadap pemangku kepentingan.
 Susun rencana untuk menutup proyek secara teratur dan meminimalkan dampak negatif.

d. Keputusan untuk Bangkrut:


Alasan:
Keputusan ini diambil ketika proyek tidak dapat bertahan secara finansial dan tidak
mungkin memberikan hasil positif di masa depan.

Langkah-langkah:
 Evaluasi totalitas utang dan kewajiban.
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti kreditor dan pemegang saham.
 Susun rencana kebangkrutan yang melibatkan likuidasi aset dan penyelesaian utang.
5. Studi kelayakan adalah meramalkan dari segala aspek dimasa yang akan datang. Jelaskan
pengertian peramalan dan Langkah Langkah peramalan

Peramalan adalah suatu proses untuk memperkirakan atau meramalkan suatu kejadian atau
kondisi di masa depan berdasarkan informasi yang tersedia pada saat ini. Tujuan peramalan
adalah untuk membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan perkiraan mengenai apa
yang mungkin terjadi di masa mendatang. Peramalan dapat berkaitan dengan berbagai aspek,
termasuk penjualan, keuangan, produksi, atau bahkan faktor-faktor cuaca.

Langkah Langkah peramalan


a. Pengumpulan data
 Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, dan laporan
lainnya
 Data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara,
atau dengan kuesioner.
b. Mengolah data,
Data dibuat tabulasi sehingga dapat diketahui pola data yg dimiliki dan memudahkan
melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.
c. Menentukan metode peramalan.
 Menentukan metode peramalan, masing-masing metode akan memberikan hasil yg berbeda.
 Peramalan yg diinginkan menggunakan metode yg paling tepat.
 Metode yg akan memberikan penyimpangan terkecil
 Pemilihan metode peramalan mempertimbangkan Faktor horizontal, pola data, jenis
peramalan, faktor biaya, ketepatan, dan kemudahan penggunaannya.
d. Memproyeksikan data
 Memperhatikan perubahan di masa yg akan datang (perubahan politik, ekonomi, sosial, atau
perubahan kemasyarakatan lainnya)
 Agar meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi
data dengan pertibangan faktor perubahan untuk beberapa periode.
e. Mengambil keputusan
Hasil peramalan digunakan utk mengambil keputusan misal :
 Perencanaan produksi
 Keuangan
 Penjualan
 Perencanaan lainnya.

6. Analisis gambar seekor sapi yang dimangsa oleh buaya


Dari gambar tersebut sepertinya akibat proyek yang dibangun diperdesaan dan dekat dekat
hewan-hewan ternak warga yang dimana seekor sapi dimangsa buaya karena terpaksa memakai
jalur sungai untuk jalur lintasannya karena jalur lintasannya yang biasa digunakan telah dibangun
proyek.

Hal ini dapat terjadi karena:


a. Kurangnya Evaluasi Risiko:
Kemungkinan adanya buaya di jalur sungai mungkin tidak dievaluasi dengan baik
dalam analisis risiko proyek. Kurangnya pemahaman tentang lingkungan sekitar dapat
menyebabkan kurangnya langkah-langkah keamanan yang memadai.
b. Kurangnya Pemahaman tentang Ekosistem:
Tidak memahami ekosistem sungai dan perilaku buaya dapat menjadi faktor penyebab.
Ini dapat termasuk ketidakpahaman tentang pola migrasi buaya atau daerah yang dianggap
sebagai habitat mereka.
c. Tidak Terpenuhinya Standar Keamanan Hewan:
Kurangnya langkah-langkah perlindungan yang memadai untuk hewan ternak dapat
menjadi faktor. Pemilihan jalur lintasan yang melibatkan risiko predator seperti buaya harus
memperhitungkan standar keamanan hewan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai