Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL DALAM EFEKTIVITAS


PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL ASHLEY SABANG

Eka Wulandari1 dan Wahyu Indra Sakti Saidi2

1Prodi Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman No 1, Jakarta, 11440
Email korespondensi: ekaecha.wulandari@gmail.com
2Prodi Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman No 1, Jakarta, 11440

Email : wahyusaidi@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu upaya pemerintah pusat dalam mengatasi keterbatasan lahan di wilayah DKI Jakarta
yang semakin sempit untuk hunian bagi wisatawan, pengusaha, pebisnis baik warga luar Jakarta
maupun wisatawan mancanegara, maka pemerintah memberikan izin kepada setiap pengusaha
untuk mendirikan hunian vertikal atau hotel. Pada setiap proyek konstruksi pembangunan
hotel harus tetap memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi penentu
proyek tersebut efektivitas atau tidak dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal penentu efektivitas pelaksanaan
proyek pembangunan Hotel Ashley Sabang. Yang menjadi sampel penelitian dalam tesis ini
adalah kontraktor struktur dan arsitektur, kontraktor mekanikal, elektrikal dan plumbing, dan
kontraktor interior di proyek Hotel Ashley Sabang sebagai objek penelitian, dengan metode
sampling purposive. Metode analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji
normalitas data, analisis karakteristik responden dan analisis relative importance index (RII).
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat faktor eksternal penentu efektivitas pelaksanaan
proyek yang meliputi, penggunaan internet untuk mencari sumber informasi, pemakaian media
e-mail sebagai alat komunikasi surat menyurat dan selalu menyelesaikan masalah dengan
masyarakat jika ada perselisihan. Sedangkan faktor internal penentu efektivitas pelaksanaan
proyek yaitu, komitmen yang sudah dibuat antara owner dan kontraktor tepat waktu, membuat
hasil kerja lebih berkualitas dan produktivitas dan mampu bersama-sama memecahkan konflik
di proyek.
Kata Kunci: Proyek Konstruksi, Faktor Eksternal, Faktor Internal, Efektivitas,

ABSTRACT
One of the government effort in overcoming the land limitation in the DKI Jakarta which is it
become limited for tourists, investor and businessman who come from Jakarta or international, so
for that reason the government allow all the investor to build the hotel. In every hotel project
construction, the investor have to give attention for the external and internal factors which
determines the effectiveness of the project. The aim of this research is to determine the external
and internal factors of the implementation effectiveness for the Ashley Sabang Hotel development
project. The research samples in this thesis are structural and architectural contractors,
mechanical electrical and plumbing contractors, and interior contractors at the Ashley Sabang
Hotel as research objects, using purposive sampling method. The analytical method used is validity
test, reliability test, data normality test, analysis of respondent characteristics and analysis of
relative importance index (RII). The results of the analysis show that there are external factors
that determine the effectiveness of project implementation which include the use of the internet to
find information sources, the use of the e-mail as a means of correspondence communication and
always resolving problems with the community if there is a dispute. Meanwhile, the internal factors
that determine the effectiveness of project implementation are the commitments that have been
made between the owner and the contractor on time, making the work results more qualified and
productive and able to jointly solve conflicts in the project.
Keywords: Construction Projects, External Factors, Internal Factors, Effectiveness

88 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

1. PENDAHULUAN perusahaan dari PT Ramayana Lestari


Sentosa didirikan pada tahun 2015 dengan
DKI Jakarta adalah ibu kota negara terbesar
visi membangun dan mengoperasikan hotel
di Indonesia dan kota metropolitan yang
ramah wisatawan mulai dari hotel budget
padat penduduk karena memiliki tingkat
hingga hotel bintang 4 yang dapat
pertumbuhan dan arus mobilitas manusia
mendukung perekonomian dan menambah
yang tinggi, baik dari masyarakat DKI
fasilitas yang nyaman di suatu kawasan.
Jakarta maupun dari masyarakat luar
daerah di sekitarnya yang menggantungkan Pada setiap proyek pembangunan yang
hidup di kota Jakarta. Kedudukan Jakarta dilaksanakan oleh PT Prima Hotel Indonesia
menjadi pusat pemerintahan sekaligus juga harus memperhatikan setiap faktor-faktor
pusat kegiatan perekonomian yang eksternal dan internal yang menjadi
menyebabkan dampak pada perkembangan penentu proyek tersebut efektif atau tidak
roda kehidupan ekonomi, sosial dan budaya dalam pelaksanaannya. Efektivitas yang
secara umum. berjalan dengan baik, dan keberhasilan dari
suatu proyek yang berjalan dengan tepat
Melihat pertumbuhan kota Jakarta yang
waktu merupakan hubungan antara output
begitu pesat disebabkan oleh beberapa
dengan tujuan. Semakin besar kontribusi
faktor seperti perkantoran, perdagangan,
output terhadap pencapaian tujuan, maka
pemerintahan, bisnis dan permukiman yang
akan semakin efektif organisasi, program
tinggi menyebabkan masyarakat cenderung
atau kegiatan proyek tersebut.
untuk mencari penghasilan di kota Jakarta.
Sektor perdagangan juga sangat
berpengaruh terhadap tingkat 2. TINJAUAN PUSTAKA
perekonomian di Jakarta seperti kawasan Proyek konstruksi merupakan proyek yang
Jalan Haji Agus Salim atau biasa yang dikenal berkaitan dengan pembangunan suatu
oleh warga Jakarta dengan Jalan Sabang. bangunan dan infrastruktur yang umumnya
Kawasan Jalan Sabang yang berada di mencakup pekerjaan pokok yang termasuk
kelurahan Kebon Sirih terdapat beraneka dalam bidang teknik sipil dan arsitektur
ragam penginapan, mulai dari penginapan (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013). Selain
melati, hotel budget sampai hotel itu, juga melibatkan bidang ilmu lainnya,
berbintang. Sebagian besar pengunjungnya seperti teknik industri, mesin, elektro,
adalah pebisnis, pengusaha dan wisatawan, geoteknik dan landscape. Kegiatan proyek
baik dari warga luar Jakarta maupun konstruksi adalah usaha untuk memenuhi
wisatawan mancanegara, yang memiliki kebutuhan manusia karena setiap kegiatan
kepentingan dan memilih lokasi yang yang dilakukan berfungsi untuk
strategis untuk keperluan bisnis nya. kepentingan masyarakat umum. Oleh
Banyak pendatang yang menetap biasanya karena itu proyek konstruksi ini menjadi
untuk tinggal dan tidak sedikit juga yang suatu kegiatan yang sangat penting dan
menetap hanya saat mereka bekerja. Hal ini memerlukan manajemen yang baik, karena
menyebabkan kebutuhan dan permintaan banyak kegagalan konstruksi terjadi
akan tempat tinggal juga menjadi dikarenakan manajemen proyek yang tidak
meningkat. Untuk mengatasi keterbatasan baik.
lahan untuk hunian di wilayah Jakarta, Efektivitas adalah suatu ukuran yang
hunian vertikal menjadi pilihan sebagai menyatakan apakah suatu manajemen yang
jawaban untuk hal ini. dilakukan telah berhasil dicapai dengan
PT Prima Hotel Indonesia menyikapi hal ketetapan dan tujuan yang ditentukan.
tersebut menjadi sebuah peluang untuk bisa Efektivitas selalu berkaitan dengan hasil
mendukung perekonomian yang terjadi yang diharapkan dan tujuan yang telah
pada kawasan tersebut. PT Prima Hotel dicapai, sehingga efektivitas memberikan
Indonesia yang merupakan anak kontribusi terhadap kegiatan yang dicapai.

89 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Menurut Toor dan Ongunlana dalam jurnal Pelaksanaan proyek konstruksi tidak lepas
(Hwang dan Lim, 2013) menjelaskan bahwa dari berbagai permasalahan baik internal
tingkat keberhasilan suatu proyek dan eksternal yang mempengaruhi
ditunjukkan dengan elemen tertentu yang keberhasilan suatu proyek konstruksi.
secara signifikan berkontribusi dan sangat Faktor internal proyek merupakan faktor
penting untuk keberhasilan suatu proyek. yang berasal dari dalam proyek baik dari
Oleh karena itu, untuk mengetahui dan pemilik, perencana, kontraktor atau
memastikan keberhasilan proyek, konsultan. Sedangkan faktor eksternal
seseorang harus terlebih dahulu dan merupakan faktor yang berasal dari luar
terutama dapat menentukan faktor-faktor proyek konstruksi. Kebijakan pemerintah
yang mempengaruhi efektivitas terhadap pelaku usaha jasa konstruksi
keberhasilan suatu proyek dan kegagalan sangat berperan penting karena merupakan
suatu proyek. Meskipun demikian, tidak ada aturan mekanisme pemberlakuan sub-
definisi secara luas untuk mengetahui kontrak agar tidak terjadi monopoli,
tingkat keberhasilan suatu proyek. memfasilitasi
kemudahan jaminan Bank dan dukungan diminta untuk melakukan koreksi terhadap
dalam permodalan dan sumber daya semua item yang telah dibuat. Pada akhir
konstruksi. perbaikan, para pakar diminta untuk
Faktor eksternal dalam efektivitas memberikan pertimbangan tentang
pelaksanaan proyek pembangunan hotel bagaimana tes tersebut dapat
antara lain yaitu: faktor lingkungan (alam. menggambarkan si dari variabel yang akan
Cuaca), faktor sosial (adat, budaya serta diukur. Jumlah pakar dalam penelitian
kondisi masyarakat), faktor politik dan ditentukan sebanyak 2 pakar. Populasi
hukum (kebijakan pemerintah), faktor penelitian ini meliputi kontraktor struktur
teknologi dan faktor ekonomi. Sedangkan dan arsitektur, kontraktor mekanikal,
faktor-faktor internal dalam efektivitas elektrikal dan plumbing, dan kontraktor
pelaksanaan proyek pembangunan hotel interior. Jumlah sampel dalam penelitian
antara lain adalah: faktor manajemen risiko ditentukan sebanyak 33 sampel.
(K3), faktor sumber daya (tenaga kerja, Seluruh variabel dalam penelitian ini diukur
material/bahan dan peralatan), faktor dengan menggunakan skala Likert. Menurut
manajemen proyek, faktor organisasi dan Sugiyono (2012), skala Likert ini digunakan
faktor manajemen kualitas. untuk mengukur sikap, pendapat, pengaruh
dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial.
3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini skala Likert yang
Jenis penelitian yang digunakan adalah
digunakan adalah skala dengan lima
eksplanatori yaitu metode survei kuesioner
tingkatan. Adapun pemberian skor pada
yaitu sebuah penelitian atau survei yang
setiap jawaban tersebut diatur sebagai
metode dan alat pengumpulan data
berikut; sangat setuju (5), setuju (4), ragu-
informasinya diperoleh melalui responden
ragu (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak
dengan mengisi kuesioner. Penelitian ini
setuju (1).
menggunakan analisis karakteristik
responden yang berlatarbelakang Uji validitas merupakan suatu alat ukur
responden terhadap sample penelitian yang untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat
sudah ditentukan. ukur mampu melakukan fungsi. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
Penentuan pakar dalam validitas isi
keteraturan hasil pengukuran apabila
dilakukan dengan cara survei kuesioner
instrumen tersebut digunakan sebagai alat
terhadap para pakar. Adapun para pakar
ukur suatu responden. Semakin tinggi
diminta untuk mengamati secara cermat
semua item dalam tes. Kemudian mereka

90 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

nilainya, berarti tinggi pula tingkat Variabel Indikator Faktor


keandalannya. (alam, X1.2 Kondisi lahan tanah
Data dalam penelitian tidak berguna bila cuaca) yang tidak terduga
alat pengukuran yang digunakan memiliki
X1.3 Kondisi lingkungan
reliabilitas dan validitas yang tinggi. Uji kerja yang buruk
reliabilitas dan validitas memberikan
informasi tentang data yang dikumpulkan X1.4 Akses ke lokasi
proyek sangat sulit
betul-betul menggambarkan fenomena yang
ingin diukur. X1.5 Kondisi force
majeure yang tidak
Teknik analisis data yang digunakan untuk
bisa dikendalikan
membahas permasalahan dalam penelitian
ini adalah analisis Relative Importance Index X1.6 Tingkat kebisingan
(RII) yaitu analisis yang memungkinkan berlebihan
suatu kuantitatif relative, di mana semakin X1.7 Kerusakan sumber
tinggi peringkat semakin tinggi pula daya alam sekitar
pengaruh yang diberikan oleh variabel yang seperti tumbuhan
dimiliki. Dalam penelitian ini, faktor atau hewan
eksternal dan internal dalam efektivitas X1.8 Kegagalan dalam
proyek pembangunan Hotel Ashley Sabang penempatan tata
ditentukan dari 10 nilai variabel teratas letak peralatan
proyek
berdasarkan peringkat relative importance
index (RII). Faktor X2.1 Kesulitan dalam
Sosial (adat, pembebasan lahan
budaya di sekitar proyek
4. Analisis Dan Pembahasan serta
X2.2 Padatnya penduduk
Responden yang digunakan sebanyak 33 kondisi
yang bermukim di
staf yang bekerja pada masing-masing masyarakat)
area proyek
kontraktor di proyek Pembangunan Hotel
X2.3 Pencahayaan yang
Ashley Sabang. Data responden tersebut kurang baik
akan dilakukan analisis statistik deskriptif
untuk lebih dapat diketahui secara jelas X2.4 Tingkat lalu lintas
yang kurang
mengenai frekuensi data responden, analisis
memadai
dilakukan dengan menggunakan program
statistik. X2.5 Kerusakan lahan
masyarakat yang
berdekatan
Rancangan kuesioner Situasi dan kondisi
X2.6
Pada tahap pertama ini semua indikator di di sekitar proyek
susun dari kajian yang telah peneliti yang mengganggu
kumpulkan dengan pengumpulan data aktifitas
melalui penyebaran data kuesioner, perkantoran
pentabulasian data lalu pengolahan data. X2.7 Selalu
menyelesaikan
masalah dengan
Tabel 1. Reduksi Variabel Validasi masyarakat jika ada
Responden perselisihan
Variabel Indikator Faktor Faktor X3.1 Adanya kebijakan
Politik dan moneter yang
Faktor X1.1 Intensitas curah
Hukum diperbaharui
Lingkungan hujan tinggi
(Kebijakan
X3.2 Situasi sosial politik
Pemerintah)
yang kurang stabil

91 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Variabel Indikator Faktor Variabel Indikator Faktor


X3.3 Nilai tukar mata X5.5 Keterlambatan
uang yang semakin pembayaran termin
tinggi dari owner
X3.4 Kenaikan harga X5.6 Perhitungan yang
BBM kurang baik dalam
rencana biaya
X3.5 Sistem regulasi
material dan
perpajakan yang
peralatan
kurang efisien
X5.7
X3.6 Adanyaketerlibatan Dapat dengan tepat
demonstrasi akibat mengelola anggaran
sistem politik di biaya proyek yang
negara yang tidak telah direncanakan
bagus
Faktor X4.1 Penggunaan X5.8 Pengajuan progres
Teknologi internet untuk kontraktor ke
mencari sumber owner yang kurang
informasi efisien dan efektif

X4.2 Tingkat penggunaan X5.9 Ketersediaan dan


teknologi relatif ketepatan alokasi
tinggi dana
X4.3 Teknologi dijadikan Faktor X6.1 Menekan risiko
alat ukur Manajemen yang timbul sekecil
keberhasilan Risiko (K3) mungkin
proyek
X6.2 Lemahnya respon
X4.4 Kepuasan pengguna jika terjadi
terhadap sistem kecelakaan kerja
teknologi yang telah
digunakan X6.3 Pemilihan metode
pelaksanaan
X4.5 Pemakaian media e- konstruksi tidak
mail sebagai alat diperhitungkan oleh
komunikasi surat aspek risiko
menyurat
X6.4 Safety factor pada
X4.6 Kurangnya pelaksanaan masih
pemahaman secara sangat kurang
luas mengenai ilmu
teknologi yang X6.5 Kegagalan
sudah berkembang menggunakan Alat
Pelindung Diri
Faktor X5.1 Inflasi dan suku (APD) dengan benar
Teknologi bunga tinggi
X6.6 Sering tidak
X5.2 Estimasi biaya mengikuti Safety
proyek sudah tepat Talk harian
X5.3 Kondisi modal kerja X6.7 Kesadaran
penyedia jasa pemahaman akan
kurang baik arti kesehatan dan
keselamatan kerja
X5.4 Manajemen
perencanaan X6.8 Kurangnya
keuangan yang penyediaan APD di
tidak baik proyek

92 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Variabel Indikator Faktor Variabel Indikator Faktor


Faktor X7.1 Tenaga kerja tidak material bahan yang
Sumber memiliki kurang memadai
Daya keterampilan dan Faktor X8.1 Susunan organisasi
keahlian di Manajemen yang tepat dalam
bidangnya Proyek menangani proyek
X7.2 Kenaikan harga X8.2 Sering terjadi
material kesalahan dan
X7.3 Keterlambatan perubahan desain
material atau bahan X8.3 Kurangnya disiplin
pada saat dalam menjalankan
pelaksanaan standar SOP
X7.4 Tenaga kerja yang X8.4 Efisiensi biaya,
lembur akan sumber daya dan
menyebabkan waktu dengan baik
efisiensi dan
efektivitas dalam X8.5 Mengontrol
bekerja pekerjaan, biaya,
sumber daya dan
X7.5 Upah tenaga kerja waktu dengan baik
yang tinggi
X8.6 Menetapkan
X7.6 Kontrol kualitas anggota tim proyek
material yang buruk sesuai dengan
X7.7 Harga sewa keahliannya
peralatan yang X8.7 Adanya perubahan
sangat mahal ruang lingkup yang
X7.8 Kekurangan tenaga kurang baik
kerja saat X8.8 Tujuan teknis dari
pelaksanaan di proyek konstruksi
proyek tercapai
X7.9 Komposisi yang X8.9 Mengkondisikan
baik dalam dan mengontrol
menempatkan pelaksaan proyek
kelompok kerja sehingga dapat
seperti tukang besi, berjalan dengan
tukang batu dan baik
lain-lain
X8.10 Metode
X7.10 Keterbatasan waktu pelaksanaan dari
pelaksanaan dari setiap kegiatan
awal sampai proyek dapat
berakhir nya proyek dijalankan dengan
X7.111 Tidak adanya efektif
ketersediaan bahan Faktor X9.1 Komunikasi dan
material yang akan Organisasi koordinasi proyek
digunakan pada saat tidak berjalan
pelaksanaan proyek dengan baik
X7.12 Pelatihan dan X9.2 Membuat tim
pengawasan yang proyek menjadi
kurang memadai kreatif dan inovatif
X7.13 Tempat X9.3 Perencanaan dan
penyimpanan pelaksanaan

93 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Variabel Indikator Faktor belum ada formula matematis untuk


konstruksi kurang menghitung dan tidak ada cara untuk
baik menunjukkan hasil secara pasti. Fungsi dari
validitas isi yaitu untuk menggambarkan
X9.4 Mampu
menciptakan
bagaimana suatu tes divalidasi dengan
semangat tim menggunakan validitas isi. Dalam penelitian
proyek apabila ada ini, validitas isi dilakukan dengan cara
perubahan survei kuesioner terhadap para pakar.
X9.5 Manajemen dan
pengawasan proyek Karakteristik responden
yang buruk
Tabel 2. Frekuensi Responden Berdasarkan
X9.6 Mampu bersama- Jenis Kelamin
sama memecahkan
konflik di proyek Jenis Frekuensi Persentase
X9.7 Tidak adanya Kelamin (orang) (%)
tolong-menolong Laki-laki 31 93.94
dalam hal sub item
pekerjaan Perempuan 2 6.06
Faktor X10.1 Berusaha mencapai Jumlah 33 100
Manajemen kualitas produk
Kualitas untuk hasil yang
dicapai Dari Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
X10.2 Membuat hasil kerja jumlah responden laki-laki sebanyak 33
lebih berkualitas orang responden (9394/5) dan 6.06%
dan produktivitas wanita dengan jumlah 2 responden (6.06%),
X10.3 Keterlambatan sehingga dapat disimpulkan bahwa
proyek membuat responden pada penelitian ini sebagian
kurang adanya besar adalah pria.
kepercayaan untuk
keterlibatan proyek
selanjutnya Tabel 3. Frekuensi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
X10.4 Mencegah
terjadinya Pendidikan Frekuensi Persentase
kesalahan dalam (orang) (%)
pelaksanaan
SMA 12 36.40
X10.5 Komitmen yang
sudah dibuat antara Sederajat
owner dan Diploma 7 21.20
kontraktor tepat
waktu Sarjana 13 39.40
X10.6 Kurangnya Strata 1
organisasi yang kuat Sarjana 1 3.00
dalam tim membuat
Strata 2
hasil yang dicapai
kurang maksimal Jumlah 33 100

Setelah tahap pertama dilanjutkan Dari Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa


melakukan validasi kepada 2 orang pakar. tingkat pendidikan responden dalam
Validitas isi umumnya ditentukan melalui penelitian ini dengan pendidikan terakhir
pertimbangan para pakar (expert), karena SMA Sederajat dengan dengan jumlah 12

94 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

orang (36.40%), Diploma dengan jumlah 7 Dari Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa
orang (21.20%), Sarjana strata 1 dengan 13 responden dalam penelitian ini dibagi
orang (39.40%) dan Sarjana strata 2 dengan menjadi 3 kelompok kontraktor, yaitu
1 responden (3%), sehingga dapat Kontraktor Struktur dan Arsitektur dengan
disimpulkan jumlah responden terbesar jumlah 17 orang (51.50%), Kontraktor
rata-rata memiliki tingkat pendidikan Mekanikal Elektrikal dan Plumbing dengan
Sarjana strata 1 dan SMA Sederajat. jumlah 9 orang (27.30%) dan Kontraktor
Interior dengan jumlah 7 orang (21.20%).
Tabel 4. Frekuensi Responden Berdasarkan
Lama Bekerja Uji validitas dan reabilitas
Lama Frekuensi Persentase Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Faktor
Bekerja (orang) (%) Eksternal
(Tahun) r
Variabel Indikator r tabel
hitung
≤ 5Tahun 7 21.20
Faktor X1.1 0.484 0.344
6 – 10 Tahun 5 18.20 Lingkungan
X1.2 0.510 0.344
(alam,
˃ 10 Tahun 20 60.60
cuaca) X1.3 0.729 0.344
Jumlah 33 100
X1.4 0.582 0.344
X1.5 0.597 0.344
Dari Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa
X1.6 0.591 0.344
karakteristik responden dalam penelitian
ini jika dilihat dari lamanya bekerja menjadi X1.7 0.638 0.344
pelaku konstruksi, paling besar adalah para X1.8 0.612 0.344
pelaku konstruksi yang sudah bekerja
Faktor X2.1 0.772 0.344
selama lebih dari 10 tahun dengan Sosial (adat,
persentase 60,60%. Pelaku konstruksi yang X2.2 0.758 0.344
budaya serta
bekerja dalam kurun waktu 6 sampai kondisi X2.3 0.721 0.344
dengan 10 tahun berjumlah 6 responden masyarakat)
X2.4 0.751 0.344
dengan persentase 18,20%. Sedangkan
sisanya adalah responden yang baru bekerja X2.5 0.759 0.344
selama kurang dari sama dengan 5 tahun X2.6 0.628 0.344
berjumlah 7 orang dengan persentase
X2.7 0.657 0.344
21,20%.
Faktor X3.1 0.434 0.344
Politik dan
Tabel 5. Frekuensi Responden Berdasarkan X3.2 0.556 0.344
Hukum
Pelaku Konstruksi (Kebijakan X3.3 0.512 0.344
Pemerintah)
Pelaku Frekuensi Persentase X3.4 0.656 0.344
Konstruksi (orang) (%)
X3.5 0.639 0.344
Struktur & 17 51.50 X3.6 0.644 0.344
Arsitektur
Faktor X4.1 0.507 0.344
MEP 9 27.30 Teknologi
X4.2 0.636 0.344
Interior 7 21.20 X4.3 0.580 0.344
Jumlah 33 100 X4.4 0.567 0.344
X4.5 0.476 0.344

95 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

r r
Variabel Indikator r tabel Variabel Indikator r tabel
hitung hitung
X4.6 0.627 0.344 X7.9 0.538 0.344
Faktor X5.1 0.655 0.344 X7.10 0.657 0.344
Ekonomi
X5.2 0.654 0.344 X7.11 0.780 0.344
X5.3 0.611 0.344 X7.12 0.685 0.344
X5.4 0.720 0.344 X7.13 0.603 0.344
X5.5 0.680 0.344 Faktor X8.1 0.703 0.344
Manejemen
X5.6 0.755 0.344 X8.2 0.676 0.344
Proyek
X5.7 0.599 0.344 X8.3 0.581 0.344
X5.8 0.803 0.344 X8.4 0.466 0.344
X5.9 0.678 0.344 X8.5 0.530 0.344
X8.6 0.669 0.344
Berdasarkan uji validitas menggunakan X8.7 0.620 0.344
program statistik diketahui bahwa dari 36 X8.8 0.385 0.344
indikator pernyataan mengenai faktor
eksternal, semua pernyataan adalah valid X8.9 0.607 0.344
sehingga semua akan dipakai untuk analisis X8.10 0.392 0.344
selanjutnya. Faktor X9.1 0.537 0.344
Organisasi
X9.2 0.445 0.344
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Variabel Faktor
Internal X9.3 0.489 0.344

r X9.4 0.571 0.344


Variabel Indikator r tabel
hitung X9.5 0.443 0.344
Faktor X6.1 0.474 0.344 X9.6 0.479 0.344
Manajemen
X6.2 0.730 0.344 X9.7 0.479 0.344
Risiko (K3)
X6.3 0.649 0.344 Faktor X10.1 0.439 0.344
X6.4 0.702 0.344 Manajemen
X10.2 0.516 0.344
Kualitas
X6.5 0.691 0.344 X10.3 0.581 0.344
X6.6 0.610 0.344 X10.4 0.597 0.344
X6.7 0.420 0.344 X10.5 0.611 0.344
X6.8 0.716 0.344 X10.6 0.611 0.344
Faktor X7.1 0.556 0.344
Sumber
X7.2 0.700 0.344 Berdasarkan uji validitas menggunakan
Daya
X7.3 0.632 0.344 program statistik diketahui bahwa dari 36
indikator pernyataan mengenai faktor
X7.4 0.451 0.344
internal, semua pernyataan adalah valid
X7.5 0.427 0.344 sehingga semua akan dipakai untuk analisis
X7.6 0.591 0.344 selanjutnya.
X7.7 0.817 0.344
X7.8 0.762 0.344

96 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai


Faktor Indikator
RII
Cronbach’s Alpha N of items
Situasi sosial politik yang X3.2 64.242
.978 80 kurang stabil
Kenaikan harga BBM X3.4 64.242
Dari tabel di atas didapat hasil bahwa nilai r Nilai tukar mata uang X3.3 63.636
alpha adalah 0,978 > 0,60 maka dapat yang semakin tinggi
diambil kesimpulan bahwa variabel
Adanya kebijakan X3.1 63.030
penelitian ini reliabel jadi semua variabel moneter yang
dinyatakan konsisten dan dapat dipercaya diperbaharui
sebagai alat ukur.
Padatnya penduduk X2.2 62.424
yang bermukim di area
Analisis relative importance index (RII) proyek
berdasarkan faktor eksternal Kurangnya pemahaman X4.6 62.424
Tabel 9. Perhitungan Pemeringkatan secara luas mengenai
Relative Importance Index (RII) Faktor ilmu teknologi yang
sudah berkembang
Eksternal
Inflasi dan suku bunga X5.1 62.424
Nilai
Faktor Indikator tinggi
RII
Kondisi lahan tanah yang X1.2 61.818
Penggunaan internet X4.1 77.576
tidak terduga
untuk mencari sumber
informasi Sistem regulasi X3.5 61.818
perpajakan yang kurang
Pemakaian media e-mail X4.5 75.152
efisien
sebagai alat komunikasi
surat menyurat Kondisi force majeure X1.5 61.212
yang tidak bisa
Selalu menyelesaikan X2.7 74.545
dikendalikan
masalah dengan
masyarakat jika ada Situasi dan kondisi di X2.6 61.212
perselisihan sekitar proyek yang
mengganggu aktifitas
Estimasi biaya proyek X5.2 69.091
perkantoran
sudah tepat
Tingkat lalu lintas yang X2.4 60.606
Teknologi dijadikan alat X4.3 68.485
kurang memadai
ukur keberhasilan
proyek Adanya keterlibatan X3.6 60.606
demonstrasi akibat
Kepuasan pengguna X4.4 67.879
sistem politik di negara
terhadap sistem
yang tidak bagus
teknologi yang telah
digunakan Kegagalan dalam X1.8 60.000
penempatan tata letak
Tingkat penggunaan X4.2 67.273
peralatan proyek
teknologi relatif tinggi
Perhitungan yang X5.6 60.000
Dapat dengan tepat X5.7 67.273
kurang baik dalam
mengelola anggaran
rencana biaya material
biaya proyek yang telah
dan peralatan
direncanakan
Manajemen X5.4 58.788
Ketersediaan dan X5.9 66.667
perencanaan keuangan
ketepatan alokasi dana
yang tidak baik
Intensitas curah hujan X1.1 64.848
tinggi

97 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Nilai Nilai
Faktor Indikator Faktor Indikator
RII RII
Kerusakan lahan X2.5 58.182 Selalu menyelesaikan X2.7 74.545
masyarakat yang masalah dengan
berdekatan masyarakat jika ada
perselisihan
Keterlambatan X5.5 58.182
pembayaran termin dari Estimasi biaya proyek X5.2 69.091
owner sudah tepat
Tingkat kebisingan X1.6 57.576 Teknologi dijadikan alat X4.3 68.485
berlebihan ukur keberhasilan
proyek
Kesulitan dalam X2.1 57.576
pembebasan lahan di Kepuasan pengguna X4.4 67.879
sekitar proyek terhadap sistem
teknologi yang telah
Pengajuan progres X5.8 57.576
digunakan
kontraktor ke owner
yang kurang efisien dan Tingkat penggunaan X4.2 67.273
efektif teknologi relatif tinggi
Kondisi modal kerja X5.3 56.970 Dapat dengan tepat X5.7 67.273
penyedia jasa kurang mengelola anggaran
baik biaya proyek yang telah
direncanakan
Kondisi lingkungan kerja X1.3 56.364
yang buruk Ketersediaan dan X5.9 66.667
ketepatan alokasi dana
Kerusakan sumber daya X1.7 55.152
alam sekitar seperti Intensitas curah hujan X1.1 64.848
tumbuhan atau hewan tinggi
Pencahayaan yang X2.3 55.152
kurang baik
Analisis relative importance index (RII)
Akses ke lokasi proyek X1.4 52.727 berdasarkan faktor internal
sangat sulit
Tabel 11. Perhitungan Pemeringkatan
Relative Importance Index (RII) Faktor
Berdasarkan Tabel 9 didapatkan faktor- Internal
faktor eksternal yang menjadi penentu Faktor Indikator Nilai RII
efektivitas pelaksanaan proyek melalui 10
Komitmen yang sudah X10.5 74.545
peringkat teratas relative importance index dibuat antara owner dan
(RII), sehingga didapatkan faktor-faktor kontraktor tepat waktu
eksternal seperti pada tabel 10 di bawah ini:
Membuat hasil kerja X10.2 72.727
lebih berkualitas dan
Tabel 10. Faktor Eksternal Efektivitas produktivitas
Proyek Mampu bersama-sama X9.6 71.515
Nilai memecahkan konflik di
Faktor Indikator proyek
RII
Penggunaan internet X4.1 77.576 Susunan organisasi yang X8.1 70.909
untuk mencari sumber tepat dalam menangani
informasi proyek

Pemakaian media e-mail X4.5 75.152 Mengkondisikan dan X8.9 70.909


sebagai alat komunikasi mengontrol pelaksaan
surat menyurat proyek sehingga dapat
berjalan dengan baik

98 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Faktor Indikator Nilai RII Faktor Indikator Nilai RII


Metode pelaksanaan dari X8.10 70.909 Adanya perubahan X8.7 63.636
setiap kegiatan proyek ruang lingkup yang
dapat dijalankan dengan kurang baik
efektif
Kenaikan harga material X7.2 62.424
Berusaha mencapai X10.1 70.909
Harga sewa peralatan X7.7 62.424
kualitas produk untuk
yang sangat mahal
hasil yang dicapai
Keterlambatan material X7.3 61.818
Menetapkan anggota tim X8.6 70.303
atau bahan pada saat
proyek sesuai dengan
pelaksanaan
keahliannya
Perencanaan dan X9.3 61.818
Tujuan teknis dari X8.8 70.303
pelaksanaan konstruksi
proyek konstruksi
kurang baik
tercapai
Kurangnya organisasi X10.6 61.818
Mampu menciptakan X9.4 70.303
yang kuat dalam tim
semangat tim proyek
membuat hasil yang
apabila ada perubahan
dicapai kurang maksimal
Sering terjadi kesalahan X8.2 69.091
Kekurangan tenaga kerja X7.8 61.212
dan perubahan desain
saat pelaksanaan di
Menekan risiko yang X6.1 68.485 proyek
timbul sekecil mungkin
Upah tenaga kerja yang X7.5 60.606
Keterlambatan proyek X10.3 67.273 tinggi
membuat kurang adanya
Kegagalan menggunakan X6.5 60.000
kepercayaan untuk
Alat Pelindung Diri
keterlibatan proyek
(APD) dengan benar
selanjutnya
Tenaga kerja yang X7.4 60.000
Kesadaran pemahaman X6.7 66.667
lembur akan
akan arti kesehatan dan
menyebabkan efisiensi
keselamatan kerja
dan efektivitas dalam
Komposisi yang baik X7.9 66.667 bekerja
dalam menempatkan
Tempat penyimpanan X7.13 60.000
kelompok kerja seperti
material bahan yang
tukang besi, tukang batu
kurang memadai
dan lain-lain
Kurangnya disiplin X8.3 60.000
Pelatihan dan X7.12 64.242
dalam menjalankan
pengawasan yang
standar SOP
kurang memadai
Membuat tim proyek X9.2 60.000
Mencegah terjadinya X10.4 64.242
menjadi kreatif dan
kesalahan dalam
inovatif
pelaksanaan
Safety factor pada X6.4 57.576
Keterbatasan waktu X7.10 63.636
pelaksanaan masih
pelaksanaan dari awal
sangat kurang
sampai berakhir nya
proyek Efisiensi biaya, sumber X8.4 57.576
daya dan waktu dengan
Mengontrol pekerjaan, X8.5 63.636
baik
biaya, sumber daya dan
waktu dengan baik Manajemen dan X9.5 56.970
pengawasan proyek
yang buruk

99 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Faktor Indikator Nilai RII Faktor Indikator Nilai RII


Kontrol kualitas material X7.6 56.970 Susunan organisasi yang X8.1 70.909
yang buruk tepat dalam menangani
proyek
Tenaga kerja tidak X7.1 56.364
memiliki keterampilan Mengkondisikan dan X8.9 70.909
dan keahlian di mengontrol pelaksaan
bidangnya proyek sehingga dapat
berjalan dengan baik
Sering tidak mengikuti X6.6 55.758
Safety Talk harian Metode pelaksanaan dari X8.10 70.909
setiap kegiatan proyek
Komunikasi dan X9.1 55.758
dapat dijalankan dengan
koordinasi proyek tidak
efektif
berjalan dengan baik
Berusaha mencapai X10.1 70.909
Tidak adanya tolong- X9.7 55.758
kualitas produk untuk
menolong dalam hal sub
hasil yang dicapai
item pekerjaan
Menetapkan anggota tim X8.6 70.303
Kurangnya penyediaan X6.8 55.152
proyek sesuai dengan
Alat Pelindung Diri
keahliannya
(APD) di proyek
Tujuan teknis dari X8.8 70.303
Lemahnya respon jika X6.2 54.545
proyek konstruksi
terjadi kecelakaan kerja
tercapai
Pemilihan metode X6.3 54.545
Mampu menciptakan X9.4 70.303
pelaksanaan konstruksi
semangat tim proyek
tidak diperhitungkan
apabila ada perubahan
oleh aspek risiko
Tidak adanya X7.11 54.545
ketersediaan bahan 5. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
material yang akan Berdasarkan hasil pengolahan data yang
digunakan pada saat
pelaksanaan proyek
telah teridentifikasi dari peringkat faktor
eksternal dan faktor internal dalam
efektivitas pelaksanaan proyek
Berdasarkan Tabel 11 didapatkan faktor- pembangunan hotel Ashley Sabang, diambil
faktor eksternal yang menjadi penentu poin terpenting dari hasil pengolahan yaitu
efektivitas pelaksanaan proyek melalui 10 sebagai berikut:
peringkat teratas relative importance index 1. Internet menjadi sumber informasi yang
(RII), sehingga didapatkan faktor-faktor sangat luas dan meliputi berbagai hal
internal seperti pada tabel 10 di bawah ini: yang mencakup pada kegiatan proyek
baik dari hulu sampai kepada hilir. Para
Tabel 12. Faktor Internal Efektivitas Proyek kontraktor dapat mengakses internet
untuk mendapat kan informasi
Faktor Indikator Nilai RII mengenai segala prosedur dan
Komitmen yang sudah X10.5 74.545 pelaksanaan hingga tercapainya tujuan
dibuat antara owner dan proyek sesuai dengan kriteria owner.
kontraktor tepat waktu Informasi yang ada pada internet
Membuat hasil kerja X10.2 72.727 tersebut juga dapat digunakan oleh
lebih berkualitas dan owner untuk dasar informasi yang
produktivitas memang harus di ketahui sebagai
Mampu bersama-sama X9.6 71.515 bentuk pengendalian mutu terhadap
memecahkan konflik di proyek yang akan dilaksanakan.
proyek Informasi yang sudah dimiliki oleh

100 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

owner dan kontraktor tersebut menjadi proyek. Bila konflik teratasi dengan baik,
kan sebuah komitmen, karna kedua artinya organisasi dalam suatu proyek
belah pihak sudah memiliki informasi merupakan sarana atau wadah
yang luas terhadap proyek yang akan perubahan yang positif dalam
dilaksanakan. Tujuan dari komitmen memecahkan suatu masalah. Dengan
tersebut adalah tepat waktu, banyak nya motivasi yang tinggi dan sikap
informasi yang sudah diperoleh kedua solidaritas dari seorang pemimpin dapat
belah pihak akan menjadikan menciptakan sumber daya manusia yang
pengendalian kualitas pada proyek, loyal akan pekerjaannya dalam
alhasil tujuan proyek akan tercapai menangani suatu proyek. Dalam
sesuai dengan komitmen yang dilakukan memimpin suatu proyek, project
oleh owner dan kontraktor. manager biasanya mempengaruhi dan
2. Keberhasilan sebuah proyek mengarahkan tim anggota nya untuk
berdasarkan karakteristik yang bekerja sama agar tujuan yang telah
dibutuhkan oleh pemilik proyek atau ditentukan tercapai. Dengan
owner merupakan tujuan dari kualitas menumbuhkan motivasi yang tinggi bagi
proyek. Pengecekan dan pengkajian sesama pekerja akan meningkatkan
didalam proyek dilakukan untuk saling menghargai satu sama lain. Jika
mengetahui dan meyakini bahwa seorang pemimpin dapat menciptakan
kriteria, spesifikasi, dan standar yang situasi kondusif dan menumbuhkan rasa
ditentukan telah terpenuhi. Penggunaan toleransi yang tinggi pada lingkungan
media email sebagai alat komunikasi dimana ia bekerja, dalam menangani
surat menyurat menjadikan kegiatan suatu konflik pemimpin dapat mengajak
rutin yang bersifat aktual dan seluruh anggota tim nya bersama-sama
penanggung jawab di proyek akan menyelesaikan perselisihan yang terjadi
melakukan pengecekan terhadap baik di dalam atau lingkungan proyek
kriteria, spesifikasi dan standar yang dengan menerapkan norma-norma yang
telah ditentukan, jika semua sudah telah diterapkan.
terpenuhi akan dilakukan laporan
langsung dari manager proyek ke 6. KESIMPULAN
pemilik proyek. Jika pemakaian media
Dari hasil analisis data dari penelitian
email dilakukan pada setiap waktu,
mengenai analisis faktor-faktor eksternal
tingkat produktivitas akan meningkat
dan internal dalam efektivitas pelaksanaan
karena informasi yang didapat secara
proyek pembangunan hotel Ashley Sabang
aktual, dan dapat dilakukan
yang telah dilakukan, maka dapat diambil
pengambilan keputusan secara tepat.
kesimpulan sebagai berikut:
Para penanggung jawab proyek juga
mendapatkan informasi aktual apakah 1. Terdapat 10 peringkat teratas faktor
kualitas yang ada di proyek sesuai eksternal yang mempengaruhi
dengan kriteria yang dibutuhkan. efektivitas pelaksanaan proyek yaitu;
penggunaan internet untuk mencari
3. Banyaknya permasalahan di proyek
sumber informasi, pemakaian media e-
yang menyebabkan konflik dapat
mail sebagai alat komunikasi surat
diidentifikasi dari potensi yang dapat
menyurat, selalu menyelesaikan
penghambat jalannya penyelenggaraan
masalah dengan masyarakat jika ada
proyek konstruksi. Setiap individu
perselisihan, estimasi biaya proyek
dalam suatu proyek memiliki tujuan
sudah tepat, teknologi dijadikan alat
masing-masing, dimana pemimpin
ukur keberhasilan proyek, kepuasan
proyek mempunyai peranan penting
pengguna terhadap sistem teknologi
untuk memberikan perhatian penuh
yang telah digunakan, tingkat
atas keinginan individu dari organisasi

101 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

penggunaan teknologi relatif tinggi, menyurat, dan selalu menyelesaikan


dapat dengan tepat mengelola anggaran masalah dengan masyarakat jika ada
biaya proyek yang telah direncanakan, perselisihan. Sedangkan faktor internal
ketersediaan dan ketepatan alokasi dana penentu efektivitas pelaksanaan proyek
dan Intensitas curah hujan tinggi. pembangunan hotel Ashley Sabang yaitu;
Sedangkan10 peringkat teratas faktor komitmen yang sudah dibuat antara
internal yang mempengaruhi efektivitas owner dan kontraktor tepat waktu,
pelaksanaan proyek yaitu; komitmen membuat hasil kerja lebih berkualitas
yang sudah dibuat antara owner dan dan produktivitas, dan mampu bersama-
kontraktor tepat waktu, membuat hasil sama memecahkan konflik di proyek.
kerja lebih berkualitas dan
produktivitas, mampu bersama-sama
DAFTAR PUSTAKA
memecahkan konflik di proyek, Susunan
organisasi yang tepat dalam menangani [1] Arindya, Radita. (2019). Efektivitas
proyek, mengkondisikan dan Organisasi Tata Kelola Minyak dan Gas
mengontrol pelaksanaan proyek Bumi. Media Sahabat: Surabaya.
sehingga dapat berjalan dengan baik, [2] Barry, Donald S., and Paulson. (1998).
metode pelaksanaan dari setiap kegiatan Manajemen Proyek Profesional.
proyek dapat dijalankan dengan efektif, Pradyna Paramita: Jakarta.
berusaha mencapai kualitas produk [3] Dipohusodo, Istimawan. (1996).
untuk hasil yang dicapai, menetapkan Manajemen Proyek & Konstruksi Jilid
anggota tim proyek sesuai dengan 2. Kansius: Yogyakarta.
keahliannya, tujuan teknis dari proyek
[4] Endra, Febri. (2017). Pengantar
konstruksi tercapai dan mampu Metodologi Penelitian (Statistika
menciptakan semangat tim proyek
Praktis). Zifatama Jawara: Sidoarjo.
apabila ada perubahan.
[5] Ervianto, W.I. (2005). Manajemen
2. Terdapat beberapa kategori faktor- Proyek Konstruksi (Edisi Revisi). Andi:
faktor eksternal dalam efektivitas
Yogyakarta.
pelaksanaan proyek pembangunan hotel
Ashley Sabang adalah faktor lingkungan [6] Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
(alam, cuaca), faktor sosial (adat, budaya Multivariate Dengan Program IBM
serta kondisi masyarakat), faktor politik SPSS 19 (Edisi Kelima). Universitas
dan hukum (kebijakan pemerintah), Diponegoro: Semarang.
faktor teknologi, dan faktor ekonomi. [7] Hardcastle, C., Edwards, P.J., Akintoye,
Sedangkan faktor-faktor internal dalam A.Q., & Li, B. (2002). Critical Success
efektivitas pelaksanaan proyek Factors For PPP/PFI Projects in The UK
pembangunan hotel Ashley Sabang Construction Industry: A Factor
adalah; faktor manajemen risiko (K3), Analysis Approach. Working Paper.
faktor sumber daya, faktor manajemen [8] Hardjomuljadi, S., dan Wahyudi, N.
proyek, faktor organisasi dan faktor (2009). Kendala Serah Terima Proyek
manajemen kualitas. Konstruksi Antara DitJen Cipta Karya
3. Berdasarkan hasil penelitian dan Dengan Pemerintah Daerah.
pembahasan dengan nilai RII tertinggi Universitas Katolik Parahyangan:
diatas 71,515 yang telah dilakukan, Bandung.
didapatkan pula faktor eksternal [9] Hwang, Bon-Gang., Lim, E-Sin Janicia.
penentu efektivitas pelaksanaan proyek (2013). Critical Success Factors for Key
pembangunan hotel Ashley Sabang yaitu; Project Players and Objectives in the
penggunaan internet untuk mencari Singapore. Journal ASCE of
sumber informasi, pemakaian media e- Construction Engineering and
mail sebagai alat komunikasi surat

102 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

Management. Singapore: Singapore


University.
[10] Laturpeirissa, Josefine Ernetine.
(2016). Metode Perencanaan Evaluasi
dan Pengendalian Pelaksanaan Proyek
Konstruksi. Andi: Yogyakarta.
[11] Sitanggang, Nathanael., Simarmata,
Janner., dan Luthan, Putri. Lynna.
(2019). Pengantar Konsep Manajemen
Proyek untuk Teknik. Yayasan Kita
Menulis: Sumatera Utara.
[12] Soeharto, I. (1995). Manajemen
Proyek: Dari Konseptual Sampai
Operasional. Erlangga: Jakarta.
[13] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan. Alfabeta: Bandung.
[14] Trianto (2011). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Kencana Prenada Media Group:
Jakarta.
[15] Trition, P.B. (2008), SPSS 13.0
Terapan. Penerbit Andi: Yogyakarta.
[16] Widiansanti, Irika., dan Lenggogeni.
(2013). Manajemen Konstruksi. PT
Remaja Rosdakarya: Bandung.

103 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 12 Nomer 2 | [Eka – Wahyu_Juli] 2021

104 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai