Anda di halaman 1dari 18

PT.

ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Evolusi Manajemen Proyek

Menurut Nathanael Sitanggang dkk (2019: 2) mengatakan

manajemen proyek adalah topik yang penting karena semua organisasi,

baik kecil maupun besar pada suatu waktu akan terlibat dalam

melaksanakan usaha baru. Usaha-usaha ini mungkin beragam, seperti

pengembangan produk atau layanan baru, pembentukan jalur produksi

baru di perusahaan manufaktur, kampanye promosi hubungan masyarakat

atau program pembangunan yang lebih besar.

Pengembangan kemampuan manajemen proyek dalam organisasi,

bersamaan dengan penerapan sistem manajemen informasi,

memungkinkan tim perusahaan untuk bekerja dalam kemitraan dalam

menentukan rencana dan mengelola proyek-proyek dibawa ke pasar

dengan mensinkronkan tugas tugas, jadwal dan alokasi sumber daya yang

berorientasi pada tim memungkinkan tim lintas fungsional untuk membuat

dan membagikan informasi proyek. Namun ini tidak cukup, sistem

manajemen informasi memiliki potensi unruk memungkinkan praktik

manajemen proyek berlangsung di lingkungan waktu nyata (real time).

Sebagai konsekuensi dari kemampuan manajemen proyek yang potensial

ini, pengguna lokal yang tersebar di seluruh dunia atau global dapat secara

bersamaan melihat dan berinteraksi dengan informasi proyek yang


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

diperbarui secara bersamaan dengan segera, termasuk jadwal proyek,

diskusi-diskusi, dan dokumentasi lain yang relevan.

Dalam skenario ini istilah pengguna yang tersebar memiliki arti

yang lebih luas. Ini tidak hanya mencakup tim manajemen lintas

fungsional tetapi juga para ahli yang diambil dari rantai pasokan

organisasi, dan mitra bisnis. Pada organisasi tingkat makro terdorong

untuk menerapkan teknik-teknik manajemen proyek untuk memastikan

bahwa usaha mereka (kecil atau besar) diselesaikan dengan tepat waktu,

dalam anggaran biaya dan kualitas yang ditentukan. Pada tingkat mikro,

manajemen proyek dikombinasikan dengan sistem manajemen informasi

yang tepat memiliki tujuan:

a. Mengurangi biaya overhead proyek;

b. Menyesuaikan tempat kerja proyek agar sesuai dengan gaya

operasional tim proyek dan anggota tim masing-masing;

c. Secara proaktif menginformasikan lapisan manajemen eksekutif

proyek-proyek strategis secara real-time;

d. Memastikan bahwa anggota tim proyek berbagi dokumen proyek yang

akurat, bermakna dan tepat waktu;

e. Memastikan bahwa tenggat waktu tugas yang kritis terpenuhi.

Sementara motivasi dan tujuan untuk menerapkan manajemen

proyek dalam organisasi patut dihargai, mereka tidak menjamin

keberhasilan proyek.
PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

2. Sejarah Singkat Manajemen Proyek

Manajemen proyek telah dipraktikkan selama ribuan tahun sejak

zaman Mesir, tetapi pada pertengahan tahun 1950-an banyak organisasi-

organisasi mulai menerapkan alat dan teknik manajemen proyek formal

untuk proyek-proyek yang kompleks. Metode manajemen proyek modern

berasal dari dua masalah paralel namun berbeda dalam perencanaan dan

pengendalian dalam proyek di Amerika Serikat. Kasus pertama melibatkan

Angkatan Laut Amerika Serikat, yang pada waktu itu berkaitan dengan

kontrol kontrak untuk proyek Polaris Missile-nya.

Kontrak-kontrak ini terdiri dari penelitian, pengembangan kerja

dan pembuatan bagian-bagian yang unik dan belum pernah dilakukan

sebelumnya. Proyek khusus ini dicirikan dengan ketidakpastian yang

sangat tinggi, karena baik biaya maupun waktunya tidak dapat

diperkirakan secara akurat. Oleh karena itu, waktu penyelesaian

didasarkan pada probabilitas. Kemungkinan besar perkiraan waktu

didasarkan pada optimis dan pesimitis.

Tiga skenario waktu ini secara matematis dinilai untuk menentukan

tanggal penyelesaian. Prosedur ini disebut teknik meninjau evaluasi

program (Program Evaluation Review Technique - PERT) menurut

Yakhchal dalam Nathanael Sitanggang dkk (2019: 4). Pada awalnya,

teknik PERT tidak memperhitungkan biaya namun fitur biaya kemudian

dimasukkan dengan menggunakan pendekatan estimasi yang sama dengan

waktu. Karena ketiga skenario estimasi PERT ditemukan (dan masih)


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

paling sesuai untuk proyek-proyek dengn tingkat ketidakpastian yang

tinggi dan mencerminkan tingkat keunikannya.

3. Pengertian Manajemen Proyek

Menurut Sugiyanto (2020: 20) untuk mendukung keberhasilan

dalam suatu proyek peran manajemen sangat dibutuhkan untuk

mewujudkan hal itu. Tidak hanya sekedar membutuhkan peralatan, sumber

daya dan kemampuan keteknikan saja, tapi bagaimana mengelola beberapa

hal tersebut menjadi perpaduan yang secara produktif saling bersinergi

dalam mencapai sasaran proyek. Menurut Santoso dalam Sugiyanto

(2020:20) menyatakan bahwa manajemen proyek adalah kegiatan

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan

sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam

waktu tertentu dengan sumber daya tertentu. Sedangkan menurut Ervianto

dalam Sugiyanto (2020: 20) mengatakan bahwa manajemen proyek adalah

semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu

proyek dari sejak awal (ide atau gagasan) hingga berakhirnya proyek

untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan

tepat mutu.

Menurut Lewis dalam Nathanael Sitanggang dkk (2019: 19)

mengatakan manajemen proyek adalah perencanaa, penjadwalan dan

pengendalian kegiatan proyek untuk memenuhi tujuan proyek. Tujuan

utama yang harus dipenuhi meliputi kinerja, biaya, dan sasaran waktu,
PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

sementara pada saat yang sama harus mengendalikan atau

mempertahankan ruang lingkup proyek pada tingkat yang benar.

Menurut Knutson dan Bitz dalam athanael Sitanggang dkk (2019:

19) mengatakan manajemen proyek adalah sekumpulan prinsip, metode,

alat, dan teknik untuk manajemen yang efektif dari pekerjaan yang

berorientasi pada tujuan dalam konteks lingkungan organisasi yang

spesifik dan unik.

Proses manajemen proyek meliputi tugas-tugas berikut:

a. Menetapkan tim proyek dengan keahlian yang diperlukan untuk

melaksanakan proyek.

b. Menetapkan tujuan teknis.

c. Merencanakan proyek.

d. Mengelola perubahan ruang lingkup.

e. Mengontrol pelaksanaan proyek sehinngga diselesaikan sesuai jadwal

dan sesuai anggaran.

Manajemen proyek adalah suatu keahlia, peralatan, dan proses

manajemen yang diperlukan untuk kesuksesan suatu proyek, ini meliputi:

a. Sekelompok keahlian. Pengetahuan, keahlian dan pengalaman khusus

diperlukan untuk mengurangi resiko dalam mengerjakan proyek dan

meningkatkan keberhasilan proyek.

b. Sekumpulan peralatan. Berbagai tipe dari peralatan yang digunakan

oleh manajer proyek untuk mengembangkan kesempatan mereka untuk

sukses.
PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

c. Serangkaian proses. Berbagai proses dan teknik-teknik diperlukan

untuk menguasai dan mengatur waktu, biaya, kualitas dan kapasitas

dari proyek.

4. Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek

Secara etimologi, definisi manajemen adalah sebuah seni untuk

mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama sebuah organisasi

atau bisnis melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan

pengawasan sumber daya dengan cara yang efektif dan efisien. Dengan

demikian, terkait dengan manajemen suatu produk pasti mengandung

banyak aspek yang terkandung didalamnya. Husen dalam Sugiyanto

(2020: 20) mengatakan bahwa dalam manajemen proyek yang perlu

dipertimbangkan supaya output proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan

yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah yang

mungkin timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa aspek yang dapat

diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen proyek serta

membutuhkan penanganan yang cermat adalah:

a. aspek keuangan (sumber pendanaan)

Masalah ini berkaitan dengan sumber pendanaan untuk

keperluan pembelanjaan dan pembiayaan proyek yang ditangani.

Sumber pendanaan dapat berasal dari modal sendiri, pembayaran uang

muka (down payment), pembayaran dalam waktu berjangka (payment

on progress) atau dapat berasal dari sumber pendanaan pinjaman dari


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

bank atau investor dalam jangka pendek atau panjang dalam bentuk

surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBN).

b. aspek anggaran biaya (kebutuhan pembiayaan)

Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian

anggaran biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matang

dan terperinci akan memudahkan dalam proses pengendalian

pengeluaran (alokasi) biaya sehingga yang dikeluarkan sesuai dengan

biaya anggaran yang direncanakan. Diperlukan sistem pembukuan

handal (terpercaya) yang dapat mencatat seluruh transaksi secara

transparan.

c. aspek mutu (kualitas hasil pekerjaan)

Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang akan

meninngkatkan daya saing serta memberikan kepuasan pelanggan.

d. aspek sumber daya manusia (kompetisi)

Masalah ini berhubungan dengan kebutuhan dan alokasi SDM

selama proyek berlangsung yang berfluktuatif. Agar tidak

menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan SDM didasarkan

atas organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan melakukan

langkah-langkah, proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan

beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab beban kerja

SDM, serta penjelasan tentang saran dan tujuan proyek.

e. aspek manajemen produksi (produktivitas)


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir proyek. Hasil akhir

proyek menghasilkan kondisi akhir negative apabila roses perencanaan

dan pengendalian tidak baik. Untuk menjamin agar hal ini tidak terjadi,

maka diperlukan berbagai usaha untuk meninngkatkan produktifitas

sumber daya manusia, meningkatkan efisiensi proses produksi dan

kerja, serta meningkatkan kualitas produksi melalui pengelolaan

manajemen produksi yang terkendali dengan baik.

f. aspek harga (kompetitif)

Masalah ini timbul dalam kondisi eksternal dalam hal

persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan.

g. aspek efek efisiensi (kemampuan daya saing)

Masalah ini dapat merugikan apabila produk yang dihasilkan

tidak terpenuhi atau tidak efektif atau faktor efisiensi tidak terpenuhi

sehingga usaha produksi membutuhkan biaya besar.

h. aspek pemasaran (pangsa pasar)

Masalah ini berkaitan dengan perkembangan faktor eksternal

sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk,

serta analisis pasar yang salah terhadap pproduksi yang dihasilkan.

i. aspek waktu (jadwal pelaksanaan)

Masalah waktu pada pelaksanaan suatu proyek dapat

mengakibatkan kerugian biaya apabila pengerjaan proyek lebih lambat

dari yang direncakan dan sebaliknya akan menjadi menguntungkan

apabila waktu pelaksanaan proyek dapat dipercepat.


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

5. Tujuan dan Fungsi Manajemen Proyek

Menurut Soeharto dalam Sugiyanto (2020: 24) mengatakan pada

suatu proyek yang didalamnya dikendalikan oleh adanya manajemen

proyek pasti mempunyai suatu tujuan tertentu. Adapun tujuan dari proses

manajemen proyek adalah sebagai berikut:

a. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal inni

tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu produk.

b. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi

diluar dari perencanaan biaya yang telah direncanakan.

c. Kualitas sesuai dengan persyaratan.

d. Proses kegiatan sesuai persyaratan

Menurut Dimyari dan Nurjaman dalam Sugiyanto (2020: 24)

menyatakan bahwa fungsi manajemen proyek sebagai suatu proses,

manajemen mengenal urutan pelaksanaan yang logis, yang

menggambarkan bahwa tindakan manajemen diarahkan pada pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan karena penetapan tujuan (sasaran)

merupakan tindakan manajemen pertama, diikitu tindakan perencanaan

(planning), organisasi (organizing), dan koordinasi (coordinating),

pelaksanaan (actuating) serta pengawasan dan pengendalian (controlling)

dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif.

Secara umu fungsi manajemen proyek dapat diuraikan sebagai berikut:


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Pada umumnya perencanaan (planning) berupa tindakan

pengambilan keputusan yang mengandung data dan informasi, ataupun

fakta kegiatan yang akan dipilih atau dilakukan pada masa mendatang.

Tindakan perencanaan proyek meliputi:

1) Menetapkan tujuan dan sasaran proyek.

2) Menganalisis kendala dan resiko yang mungkn terjadi untuk

seluruh proyek ataupun perbagian dari suatu rencana.

3) Menetapkkan penggunaan sumber daya.

4) Menyusun rencana induk jangka pendek dan jangka panjang.

5) Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi.

6) Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.

7) Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan

dalam pelaksanaan pekerjaan.

Manfaat atau fungsi perencanaan tersebut adalah sebagai alat

pengawas atau pengendali kegiatan, serta sarana untuk memilih dan

menetapkan kegiatan yang diperlukan. Secara fungsional, perencanaan

dalam manajemen proyek, antara lain meliputi sebagai berikut ini:

1) Menentukan sasaran proyek tersebut (sesuai dengan tahapan

proyek).

2) Menentukan kendala dan kepentingan relatif dari tiap-tiap kendala.

3) Menentukan cara atau metode yang mungkin ada.

4) Sumber daya proyek yang tersedia.


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

5) Telah kembali yang layak untuk mencapai sasaran.

b. Fungsi Organisasi (Organizing)

Pada umumnya fungsi organisasi adalah mempersatukan

kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-

masing, saling berhubungan satu sama lain dengan tata cara tertentu

dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mendukung

tercapainya tujuan. Untuk menjalankan fungsi organisasi, diperlukan

pengetahuan tentang berbagai tipe organisasi sehingga dapat dilakukan

analisis terhadap penerapan jenis organisasi yang sesuai dengan proyek

yang akan dijalankan. Tindakan organisasi, antara lain meliputi

sebagai berikut:

1) Menetapkan daftar penugasan.

2) Menyusun ruang lingkup kegiatan.

3) Menyusun struktur kegiatan.

4) Menyusun daftar personel organisasi beserta lingkup tugasnya.

Oerganisasi merupakan pedman pelaksanaan fungsi, yang

didalamnya pembagian tugas dan hubungan tanggung jawab serta

delegasi kewenangan yang jelas. Fungsi pengorganisasian dan

pengisian staf manajemen proyek antara lain sebagai berikut:

1) Memperlihatkan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas

2) Beban kerja yang lebih merata

3) Dapat diketahui kemampuan yang harus dimiliki


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

4) Controlling penyalahgunaan wewenang adalah dengan sistem

umpan balik (feedback system).

c. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)

Fungsi pelaksanaan adalah menyelaraskan seluruh anggota

organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, seta mengupayakan agar

seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian

tujuan bersama. Tindakan pelaksanaan itu antara lain meliputi sebagai

berikut:

1) Mengorganisasi pelaksanaan kegiatan

2) Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab

3) Memberikan pengarahan penugasan dan motovasi.

Fungsi pelaksanaan adalah menciptakan keseimbangan tugas,

hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi dan

mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja

sama untuk tujuan bersama.

d. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Fungsi pengendalian adalah mengukur kulitas penampilan dan

penganalisisan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan

tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang

terjadi (diluar batas toleransi). Tindakan pengendalian adalah meliputi

sebagai berikut ini:

1) Mengukur kualitas hasil dengan membandingkan hasil terhadap

standar kualitas.
PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

2) Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.

3) Memberikan saran-saran perbaikan.

4) Menyusun laporan kegiatan.

Didalam konsep dan pengertian tentang manajemen proyek

konstruksi, menerangkan ada hal-hal yang memicu atau mendorong

sehingga manajemen proyek konstruksi muncul diperlukan. Hal-hal

tersebut inilah yang disebut sebagai kekuatan yang mendorong (driving

force). Untuk mendalami tentang kekuatan yang mendorong tersebut,

maka diuraikan beberapa hal yang masuk dalam kategori driving force

antara lain sebagai berikut ini:

1) Proyek Kapital

Dimana organisasi ini menangani proyek-proyek konstruksi

yang butuh banyak modal dalam waktu yang sama, sehingga

memerlukan manajemen proyek konstruksi.

2) Harapan Pelanggan

Perusahaan yang menjual produk dan jasa termasuk instalai

kepada pelanggan, mereka harus mempraktekkan manajemen

konstruksi yang baik. Perusahaan-perusahaan ini biasanya bukan

project-driven organization tetapi berfungsi seakan-akan mereka

project driven. Perusahaan-perusahaan ini sekarang menjual solusi

kepada pelanggan dan bukan produk. Hamper tidak mungkin untuk

menjual solusi yang lengkap kepada pelanggan tanpa mempunyai


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

praktek manajemen konstruksi yang bagus karena sebenarnya yang

dijual adalah keahlian manajemen proyek.

3) Kompetitifness

Ada situasi dimana kompetitifness menjadi driving force, yaitu

adanya proyek internal dan proyek eksternal. Secara internal,

perusahaan akan menemui masalah jika organisasi menyadari bahwa

banyak pekerjaan bisa diberikan kepada pihak lain (outsorce) daripada

mengerjakan sendiri dengan ongkos lebih mahal. Secara eksternal,

perusahaan akan menemui masalah ketika mereka tidak bisa lagi

bersaing dari segi harga, atau kualitas atau tidak bisa lagi bersaing dari

segi harga, atau kualitas atau tidak bisa meningkatkan pangsa pasar.

Untuk meningkatkan kompetitifnessketika harus bersaing dengan

perusahaan lain, perusahaan harus menerapkan manajemen proyek

yang baik kapan dilaksanakansendiri kapan di-outsorce-kan.

6. Manajemen Proyek

Efektivitas dan efisiensi dpat difasilitasi melalui pengenalan praktik

terbaik yang dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya organisasi.

Telah ditunjukkan bahwa operasi dan proyek tidak sama dengan setiap

kebutuhan teknik manajemen yang berbeda. Oleh karena itu, dalam

lingkungan proyek, manajemen proyek dapat dibagi menjadi:

a. Mendukung pencapaian tujuan proyek dan organisasian,

b. Memberikan jaminan yang lebih besar kepada para pemangku

kepentingan bahwa sumber daya dikelola secara efektif.


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

Selanjutnya, penggunaan struktur manajemen proyek yang

diformalkan untuk proyek yang dapat memfasilitasi:

a. Klarifikasi ruang lingkup proyek,

b. Kesepakatan tujuan dan sasaran,

c. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan,

d. Memastikan akuntabilitas atas hasil dan kinerja,

e. Mendorong tim proyek untuk focus pada manfaat akhir yang ingin

dicapai.

Proyek dapat gagal tepat waktu, sesuai anggaran dan kualitas

kinerja yang diharapkan. Penyebab utama kegagalan telah diidentifikasi,

meliputi:

a. Kurangnya kasus bisnis yang valid yang membenarkan proyek,

b. Tujuan proyek tidak ditentukan dengan benar dan disetujui,

c. Kurangnya komunikasi dan manajemen pemangku kepentingan,

d. Hasil dan / manfaat tidak didefinisikan dengan benar dalam istilah

yang dapat diukur,

e. Kurangnya control kualitas,

f. Perkiraan durasi biaya yang buruk,

g. Definisi yang tidak memadai dan penerimaan peran (govemance),

h. Perencanaan dan koordinasi sember daya yang tidak mencukupi.


PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

B. Kerangka Berpikir

Identifikasi Masalah
1. Belum diketahuinya Total waktu penyelesaian dan durasi dari aktifitas
pembangunan PT. Eldian Teknik.
2. Belum diketahuinya Biaya Aktifitas dari pembangunan PT. Eldian Teknik.
3. Belum diketahuinya Peralatan dan Bahan yang diperlukan dalam
pembangunan PT. Eldian Teknik.
4. Belum diketahuinya Besar Perhitungan Aktifitas Pembangunan PT. Eldian
Teknik menggunakan Metode Pembobotan, Man Power, Mesin dan Peralatan,
dan Perhitungan dengan Bahan.

Data
Pengumpulan data ini didapatkan dari
tabel Gantt Chart dari Time Schedule
Pembangunan PT. Eldian Teknik.

Pengolahan data
Pada pengolahan data penelitian ini yaitu diolah menggunakan Perhitungan
Aktifitas Pembangunan PT. Eldian Teknik menggunakan Metode Pembobotan,
Man Power, Mesin dan Peralatan, dan Perhitungan dengan Bahan

Analisis
Analisa Aktivitas Pembangunan PT. Eldian Teknik menggunakan Analisa dengan
Network Diagram.

Hasil yang diharapkan


1. Untuk mengetahui hasil Total waktu penyelesaian dan durasi dari aktifitas
pembangunan PT. Eldian Teknik.
2. Untuk mengetahui Biaya Aktifitas dari pembangunan PT. Eldian Teknik.
3. Untuk mengetahui Peralatan dan Bahan apa saja yang diperlukan dalam
pembangunan PT. Eldian Teknik.
4. Untuk mengetahui Besar Perhitungan Aktifitas Pembangunan PT. Eldian
Teknik menggunakan Metode Pembobotan, Man Power, Mesin dan Peralatan,
dan Perhitungan dengan Bahan.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Sumber : Peneliti
PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

C. Penelitian yang Relevan

1. Popy Yuliarti dkk. (2020). Penjadwalan Proyek Mesin Auto Assembly

Membrane Regulator Valve Di Pt. Omg Metode Critical Path Method

(CPM), - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, E-ISSN: 2615 – 3866.

Kemajuan Teknologi Industri di Indonesia menuntut adanya perubahan

positif yang mengarah pada sistem automasi di semua industri. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menentukan waktu optimal dalam

menyelesaikan proyek mesin Auto Assembly Membrane Regulator Valve

Di PT. OMG. Metode Critical Path Method (CPM) digunakan untuk

mengidentifikasi waktu secara realitis untuk setiap aktivitas sehingga

dapat membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas. Tujuan yang

ingin dicapai dalam peng-implementasian Metode CPM ini adalah untuk

mendapatkan estimasi durasi proyek yang efisien dalam menyelesaikan

proyek.

2. Lestari. (2021). Pengendalian Jadwal Proyek Isolasi Boiler Dengan

Metode Time Cost Trade Off Di PT Athirah Gemilang Mandiri. Jurnal

Optimasi Teknik Industri (2021) Vol. 03 No. 01, 28-32. p-ISSN 2656-

3789, e-ISSN 2657-0181. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total

waktu serta biaya optimal yang harus di keluarkan setelah pelaksanaan

proyek dipercepat supaya dapat mengatasi keterlambatan yang terjadi serta

memberikan solusi mengenai biaya yang harus dikeluarkan agar lebih

efisien.Untuk menyelesaikan permasalahan dalam penjadwalan proyek

penelitan ini menggunakan metode Critical Path Method dan Time Cost
PT. ELDIAN TEKNIK

Jl. Akasia II, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat


Telp : (021) 1400 2021, Email : eldian_teknik@yahoo.co.id

Trade Off. Critical Path Method merupakan metode yang berorientasi pada

waktu, metode ini mengidentifikasi jalur kritis pada aktifitas yang

ditentukan ketergantungan antar aktifitasnya. Sedangkan Time Cost Trade

Off merupakan metode pertukaran waktu dan biaya dimana memberikan

alternatif kepada perencana proyek untuk menyusun perencanaan yang

terbaik sehingga mengoptimalkan waktu dan biaya dalam menyelesaikan

proyek.

Anda mungkin juga menyukai